• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN AQUAKY DENGAN METODE REGRESI LINIER DI CV. JAYA HIKMAH TULUNGAGUNG JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN AQUAKY DENGAN METODE REGRESI LINIER DI CV. JAYA HIKMAH TULUNGAGUNG JAWA TIMUR."

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

RIVAL ZUNAIDHI NPM : 0934015021

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

Judul Tugas Akhir : RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN AQUAKY DENGAN METODE REGRESI LINIER DI CV. JAYA HIKMAH TULUNGAGUNG JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa : RIVAL ZUNAIDHI

NPM : 0934015021

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA

Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

WAHYU S. J. S. S. KOM, M. KOM Dr. Ir. NI KETUT SARI, M.T.

NPT/NIP . NIP / NPT.19650731 199203 1 001

KETUA JURUSAN DEKAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Dr. Ir. NI KETUT SARI, M.T. Ir. SUTIYONO, MT

(3)

JAWA TIMUR

Pembimbing I : Wahyu S. J. Saputra S.Kom., M.Kom

Pembimbing II : Dr. Ni Ketut Sari, MT

Penyusun : Rival Zunaidhi

ABSTRAK

Peramalan penjualan merupakan hal yang paling utama untuk menentukan berapa banyak sebuah perusahaan memproduksi produk-produk mereka. Dengan peramalan tersebut perusahaan mampu melihat peluang penjualan yang ada pada pasar dengan cara memprediksi hasil penjualan waktu yang akan datang berdasarkan hasil dari data penjualan yang telah lalu.

Peramalan penjualan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode peramalan. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi linier dengan model Time Series dengan menggunakan bahasa

pemrograman visual basic 6.0. Regresi linier merupakan teknik / metode yang banyak digunakan dalam permalan penjualan karena telah teruji ketepatan dalam peramalan.

Dari aplikasi peramalan penjualan ini akan didapatkan hasil dari peramalan penjualan pada hari yang akan datang dan hasil Mean Square Error (MSE) beserta Mean Absolute Presentage Error (MAPE) peramalan. Perhitungan dari hasil tersebut akan dibandingkan dengan perhitungan dalam microsoft excel. Terdapat pula pada aplikasi ini hasil yang lain berupa pelaporan penjualan tiap bulan dan laporan delivery order yang dapat langsung di cetak dan di export ke

microsoft excel.

(4)

i

ABSTRAK

Peramalan penjualan merupakan hal yang paling utama untuk menentukan

berapa banyak sebuah perusahaan memproduksi produk-produk mereka. Dengan

peramalan tersebut perusahaan mampu melihat peluang penjualan yang ada pada

pasar dengan cara memprediksi hasil penjualan waktu yang akan datang berdasarkan

hasil dari data penjualan yang telah lalu.

Peramalan penjualan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode

peramalan. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi linier dengan model Time Series dengan menggunakan bahasa pemrograman

visual basic 6.0. Regresi linier merupakan teknik / metode yang banyak digunakan

dalam permalan penjualan karena telah teruji ketepatan dalam peramalan.

Dari aplikasi peramalan penjualan ini akan didapatkan hasil dari peramalan

penjualan pada hari yang akan datang dan hasil standart error estimasi peramalan.

Perhitungan dari hasil tersebut akan dibandingkan dengan perhitungan dalam

microsoft excel. Terdapat pula pada aplikasi ini hasil yang lain berupa pelaporan

penjualan tiap bulan dan laporan delivery order yang dapat langsung di cetak dan di

export ke microsoft excel.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Peramalan Penjualan Aquaky Dengan Metode

Regresi Linier Pada CV. Jaya Hikmah Tulungagung Jawa Timur” dengan baik dan

lancar. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu (S1) Universitas Pembangunan Nasional “Vetaran” Jawa

Timur.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga khususnya kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan Rahmat dan Hidayahya sehingga

penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr.Ir Teguh Sudarto MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Dr. Ni Ketut Sari, MT , selaku ketua jurusan Teknik Informatika Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Wahyu S. J. Saputra S. Kom, M. Kom , selaku Dosen Pembimbing

(6)

iii

memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini .

6. Ibu Dr. Ni Ketut Sari, MT , selaku Dosen Pembimbing kedua penulisan skripsi

ini yang telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang

baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Sahabat-sahabat dan teman-teman di Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur khususnya. Dan juga semua teman-teman kerja yang

selalu membantu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak

akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka dengan segenap kerendahan hati,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan penulisan ini

sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 10 Desember 2012

(7)

iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Sejarah Perusahaan ... 6

2.2.Peramalan Penjualan ... 7

2.3.Regresi Linier (Sederhana) ... 8

2.4.Power Designer ... 11

2.5. XAMPP ... 13

2.6. Analisis Berorientasi Objek ... 15

2.6.1 Unified Approach (UA) ... 16

2.6.2 Unified Modelling Language (UML) ... 22

(8)

v

2.8. Pengertian Visual Basic 6.0 ... 38

2.8.1 Fungsi Program ... 39

2.8.2 Komponen Program ... 40

BAB III ANALISIS SISTEM ... 50

3.1. Simulasi Peramalan Penjualan ... 50

3.1.1 Fungsi pada Microsoft Excel ... 51

3.1.2 Perbandingan Aplikasi dan Microsoft Excel ... 52

3.2. Identifikasi Aktor... 53

3.3. Use Case Diagram ... 54

3.3.1 Use Case Login ... 55

3.3.2 Use Case Info Perusahaan ... 57

3.3.3 Use Case Produk ... 59

3.3.4 Use Case Distributor ... 62

3.3.5 Use case pegawai ... 64

3.3.6 Use case Penjualan ... 66

3.3.7 Use Case Cetak Rekapitulasi ... 68

3.3.8 Use Case Update Stok ... 70

3.3.9 Use Case Ramalan ... 72

3.4. Class Diagram ... 74

3.4.1 Identifikasi Kelas ... 75

3.4.2 Identifikasi Atribut dan Method ... 75

3.5. CDM dan PDM... 78

3.6. Kebutuhan Antar Muka ... 80

(9)

vi

3.6.2 Kebutuhan Antar Muka Perangkat Keras ... 80

3.6.3 Kebutuhan Antar Muka Perangkat Lunak ... 81

BAB IV IMPLEMENTASI ... 79

4.1. Antar Muka ... 79

4.1.1 Antar Muka Login ... 79

4.1.2 Antar Muka Menu Utama ... 80

4.1.3 Antar Muka Ramalan ... 80

4.1.4 Antar Muka Penjualan / DO... 82

4.1.5 Antar Muka Produk ... 84

4.2. Halaman Rekapitulasi / Laporan Penjualan ... 85

4.3. Halaman Cetak Delivery Order ... 86

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM ... 88

5.1. Uji Coba User Login dan Validasi Level (Hak Akses) ... 88

5.2. Uji Coba Memasukkan Data Penjualan ... 90

5.3. Uji Coba Peramalan Penjualan ... 93

5.4. Evaluasi ... 94

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

6.1. Kesimpulan ... 96

6.2. Saran ... 96

LAMPIRAN ... 97

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh CDM Pada Power Designer ... 13

Gambar 2.2 Halaman pada XAMPP ... 14

Gambar 2.3 Tahap Analisis Unified Approach (UA) ... 17

Gambar 2.4 Activity Diagram (AD) ... 19

Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan ... 20

Gambar 2.6 Tiga kategori kelas ... 22

Gambar 2.7 Unsur-unsur pembentuk UML ... 23

Gambar 2.8 Model 4+1 View ... 24

Gambar 2.9 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3 ... 26

Gambar 2.10 Diagram Kelas ... 29

Gambar 2.11 Contoh Generalisasi (Bahrami, 1999). ... 30

Gambar 2.12 Contoh Aggregasi (Nugroho, 2005). ... 31

Gambar 2.13 Simbol Use Case Diagram ... 32

Gambar 2.14 Contoh Kondisi Uses ... 32

Gambar 2.15 Contoh Kondisi Extends ... 33

Gambar 2.16 Contoh Use Case Diagram ... 34

Gambar 2.17 Contoh Sequence Diagram ... 36

Gambar 2.18 Tampilan Title Bar... 40

Gambar 2.19 Tampilan Control Menu ... 40

Gambar 2.20 Tampilan Menu Bar ... 41

Gambar 2.21 Tool Bar Standart pada saat jendela Form aktif ... 41

Gambar 2.22 Tool Bar Standart pada saat jendela Code aktif ... 41

Gambar 2.23 Tampilan Tool Box ... 43

Gambar 2.24 Tampilan Project Baru ... 45

Gambar 2.26 Tampilan Properties Windows ... 46

Gambar 2.27 Tampilan Form Layout ... 46

Gambar 2.28 Tampilan Immediate Windows ... 47

(11)

viii

Gambar 3.2 Contoh rumus Intercept ... 51

Gambar 3.3 Contoh Rumus Slope ... 52

Gambar 3.4 Perhitungan pada aplikasi ... 52

Gambar 3.5 Perhitungan Intercept pada Microsoft Excel ... 53

Gambar 3.6 Perhitungan Slope pada Microsoft Excel ... 53

Gambar 3.7 Use Case Diagram Aplikasi Peramalan Penjualan ... 55

Gambar 3.8 Activity Diagram Login ... 56

Gambar 3.9 Sequence Diagram Login ... 57

Gambar 3.10 Activity Diagram Info Perusahaan ... 58

Gambar 3.11 Sequence Diagram Input Info Perusahaan ... 59

Gambar 3.12 Activity Diagram Proses Data Produk ... 61

Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Input Data Produk ... 61

Gambar 3.14 Activity Diagram Proses Data Distributor ... 63

Gambar 3.15 Sequence Diagram Proses Input Data Distributor ... 63

Gambar 3.16 Activity Diagram Proses Data Pegawai ... 65

Gambar 3.17 Sequence Diagram Proses Input Data Pegawai ... 66

Gambar 3.18 Activity Diagram Proses Penjualan ... 67

Gambar 3.19 Sequence Diagram Proses Input Penjualan ... 68

Gambar 3.20 Activity Diagram Proses Cetak Rekapitulasi ... 70

Gambar 3.21 Sequence Diagram Proses Cetak Rekapitulasi ... 70

Gambar 3.22 Activity Diagram Proses Update Stok ... 72

Gambar 3.23 Sequence Diagram Proses Update Stok ... 72

Gambar 3.24 Activity Diagram Proses Ramal ... 74

Gambar 3.25 Sequence Diagram Proses Ramal ... 74

Gambar 3.26 Class Diagram Penjualan ... 76

Gambar 3.27 CDM Penjualan ... 79

Gambar 3.28 PDM Penjualan ... 79

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login ... 79

Gambar 4.2 Antar Muka Menu Utama ... 80

Gambar 4.3 Antar Muka Ramalan... 81

Gambar 4.4 Antar Muka Penjualan/DO ... 82

(12)

ix

Gambar 4.6 Rekapitulasi Penjualan Perbulan ... 86

Gambar 5.1 Login User ... 88

Gambar 5.2 Antar Muka Peringatan Kesalahan User ... 89

Gambar 5.3 Hak Akses Menu Admin ... 89

Gambar 5.4 Hak Akses Menu Petugas ... 90

Gambar 5.5 Input Data Penjualan ... 90

Gambar 5.6 Form Pembayaran... 91

Gambar 5.7 Pilihan Cetak DO ... 92

Gambar 5.8 Hasil Cetak DO ... 92

Gambar 5.9 Hasil Ramalan... 93

Gambar 5.10 Perhitungan Dalam Excel ... 93

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Notasi pada Class Diagram ... 28

Tabel 2.2 Notasi Multiplisitas ... 31

Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram ... 33

Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram ... 35

Tabel 2.5 Notasi Activity Diagram ... 37

Tabel 2.6 Fungsi Tombol Tool Bar ... 42

Tabel 2.7 Fungsi Tombol Tool Box ... 43

Tabel 3.1 Identifikasi Aktor dengan Aktifitasnya ... 54

Tabel 3.2 Skenario Login ... 55

Table 3.3 Skenario Proses Info Perusahaan ... 57

Tabel 3.4 Skenario Mengisi Data Produk ... 59

Tabel 3.5 Skenario Proses Mengisi Data Distributor ... 62

Tabel 3.6 Skenario Proses Mengisi Data Pegawai ... 64

Tabel 3.7 Skenario Proses Penjualan ... 66

Tabel 3.8 Skenario Proses Cetak Rekapitulasi... 68

Tabel 3.9 Skenario Proses Update Stok ... 70

Tabel 3.10 Skenario Proses Ramal ... 72

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Salah satu bahan informasi yang terpenting dalam melakukan penyusunan

rencana produksi adalah ramalan penjualan, karena merupakan suatu titik permulaan

dalam perencanaan produksi. Suatu perusahaan dikatakan pemborosan jika produksi

yang mereka hasilkan berlebihan, sedangkan perusahaan lain berkesempatan bisa

memasuki daerah penjualan perusahaan bila produksi yang dihasilkan oleh

perusahaan di bawah permintaan pasar.

Dalam kesempatan kali ini, pemanfaatan ramalan akan kita optimalkan salah

satunya untuk informasi penjualan air Aquaky pada perusahaan CV. Jaya Hikmah

Tulungagung Jawa Timur untuk dapat melihat / memprediksi tingkat penjualan pada

hari yang akan datang. Peramalan dapat didefinisikan juga sebagai suatu proses

memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa

depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar

kesalahannya dapat diperkecil (Mulyono, 2002). Kesalahan atau error merupakan

selisih antara apa yang terjadi dengan hasil perkiraan. Peramalan tidak memberikan

jawaban yang pasti tentang apa yang akan terjadi, tetapi berusaha mencari sedekat

mungkin dengan yang akan terjadi.

Dalam peramalan penjualan kali ini kita akan menggunakan peramalan

(15)

(Least Square)). Metode ini merupakan suatu teknik peramalan yang didasarkan atas

analisis perilaku atau nilai masa lalu suatu variabel yang disusun menurut urutan

waktu (Mulyono, 2000) Metode ini berdasarkan atas penggunaan analisis pola

hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Bentuk

persamaan umum dari metode ini adalah Y = a + bx, dimana Y adalah variable

dependen, a adalah konstanta, b adalah koefisien regresi dan x adalah variable waktu

(variable x atau t) (Assauri, 1984).

Proses entry data penjualan pada perusahaan tersebut juga masih bersifat

manual (menggunakan microsoft excel) untuk mengolah data. Kondisi tersebut dapat

menyita waktu dalam penyusunan laporan penjualan dan memungkinkan adanya

pergeseran data yang dapat mengakibatkan kesalahan pelaporan. Sehingga

dibutuhkan sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi untuk meramalkan penjualan

dan mempermudah entry data penjualan yang dapat diproses sampai menghasilkan

output yang di harapkan.

PERUMUSAN MASALAH

Dalam latar belakang yang sudah saya uraikan di atas, maka di dapatkan

rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana cara membuat manajemen penjualan Aquaky yang semula

manual menjadi terkomputerisasi.

b. Bagaimana mengimplementasikan metode regresi linier untuk

memprediksi penjualan Aquaky.

c. Bagaimana membuat aplikasi dan mendesain suatu user interface /

tatapan antar muka yang memudahkan user untuk mendapatkan hasil

(16)

BATASAN MASALAH

Dalam penulisan skripsi ini, kami membatasi pembahasan masalah yang ada

sebagai berikut :

a. Bentuk dari aplikasi ini adalah manajemen penjualan aquaky yang semula

manual menjadi terkomputerisasi dengan berbasis dekstop.

b. Aplikasi ini menyediakan peramalan penjualan dengan metode regresi linier

untuk melihat tingkat penjualan pada hari yang akan datang (H + 1) berupa

angka dengan data minimal 20 data.

c. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa program Visual Basic 6 dan

database MySQL sebagai tempat penyimpan data.

TUJUAN

Tujuan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah Merancang dan Membangun

Aplikasi Peramalan Penjualan Aquaky dengan Metode Regresi Linier di CV. Jaya

Hikmah Tulungagung Jawa Timur.

MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dalam Aplikasi Peramalan Penjualan Aquaky ini

adalah dapat mengetahui hasil dari prediksi tingkat penjualan di hari yang akan

datang, untuk membuat data lebih tersistem dengan baik, pengolahan data lebih

cepat dan akurat, meminimalisir kesalahan pegawai (Human Error) dalam

pengelolaan data, pembuatan laporan yang sesuai dengan harapan pihak manajemen

serta dapat memonitoring transaksi penjualan. Dilengkapi dengan desain dan

(17)

pengguna aplikasi ini lebih nyaman dalam bekerja dan menghemat waktu dalam

pembuatan laporan penjualan.

Dengan manajemen yang terkomputerisasi ini, pengelolaan data penjualan

akan lebih terstruktur, sehingga mengurangi error pada data yang di entry. Data

yang dimasukkan ke dalam sistem akan masuk ke dalam database sesuai dengan

form yang sudah di atur. Sehingga kemungkinan untuk double entry dan pergeseran

data tidak akan terjadi.

SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan skripsi ini akan menjelaskan secara lengkap tentang proses membuat

Aplikasi Peramalan Penjualan Aquaky Dengan Metode Regresi Linier Di CV. Jaya

Hikmah Tulungagung Jawa Timur. Untuk lebih mempermudah memahami materi

yang sudah disusun dan dibuat, laporan skripsi ini di bagi menjadi enam bab yang

dilengkapi dengan penjelasan pada tiap bab.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang dipakai sebagai

penunjang pembuatan laporan ini. Penjelasannya meliputi profil

perusahaan, visi misi, struktur jabatan perusahaan dll. Bab ini juga

menjelaskan bagian yang terlibat di dalam sistem, alur di dalam sistem

(18)

BAB III ANALISA SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang alur sistem secara terkomputerisasi. Desain

model sistem yang diterjemahkan kedalam Unified Modelling Language

(UML) serta desain database yang diterjemahkan kedalam Coceptual

Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang akan diterapkan.

Pada bab ini disampaikan user interface atau tampilan aplikasi yang

dijelaskan lebih detail pemakaian aplikasi untuk Walikota dan

penggunaan aplikasi oleh masyarakat. Intinya lebih menjelaskan

kemanfaatan sistem yang sudah dibuat, untuk masyarakat, Sekber, SKPD

dan Walikota.

BAB VI KESIMPULAN DAN PENUTUP

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran terhadap aplikasi

yang telah dibuat. Berupa masukan yang membangun atau konstruktif

untuk kesempurnaan aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Perusahaan

CV. Jaya Hikmah adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan air mineral hexagonal (AQUAKY), yang mana perusahaan ini baru berdiri

pada tanggal peresmian 8 Januari 2012 lalu. Perusahaan yang di dukung oleh salah

satu produsen air minum terbesar di Indonesia (Waterking) ini juga telah

mengantongi ijin SNI 01-3553-2006 dari Disperindag.

CV. Jaya Hikmah itu sendiri didirikan oleh salah satu pondok pesantren yang

terkenal di Jawa Timur bahkan di seluruh Indonesia. Pondok tersebut dikenal dengan

nama Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah (Ponpes JH), pondok yang telah lama

berdiri di kota Tulungagung Jawa Timur ini telah memiliki ribuan santriwan dan

santriwati yang ingin mengabdikan dirinya untuk mendapat ilmu keagamaan yaitu

agama islam tentunya. Tidak hanya ilmu keagamaan, Pondok tersebut juga telah

mendirikan sarana pendidikan SMP dan SMA Jawaahirul Hikmah, selain belajar

tentang ilmu agama, santriwan dan santriwati juga di wajibkan mengenyam

pendidikan minimal SMA demi kelangsungan hidup mereka.

CV. Jaya Hikmah setiap harinya mampu memproduksi rata – rata 150 galon

air dengan 1 mesin. Pihak manajemen selalu memantau perkembangan penjualan

dan meminta laporan hasil penjualan tiap bulan. Karena pembuatan laporan masih

konvensional, maka pegawai bagian pelaporan selalu kerepotan pada akhir bulan

(20)

Kedepannya pihak manajemen juga meminta peramalan pertumbuhan

penjualan pada pihak administrasi dimana saat ini pihak administrasi masih belum

bisa menyediakan peramalan dan pelaporan dalam bentuk yang di kehendaki oleh

manajemen yaitu peramalan yang tepat dan laporan yang cepat, karena manajemen

sewaktu – waktu bisa meminta laporan penjualan.

Setiap harinya perusahaan selalu mengirim produk ke distributor – distributor

sesuai dengan pesanan yang dipesan oleh distributor tersebut. Setiap mengirim

produk aquaky, perusahaan juga mengeluarkan faktur jual yang di tanda tangani oleh

pihak administrasi dan nantinya jika barang sudah berada pada distributor, maka

distributor menandatangani faktur tersebut sebagai serah terima barang. Faktur

tersebut kemudian dikembalikan ke bagian administrasi untuk di arsip dan direkap

ke laporan penjualan. Pembayaran dilakukan saat pemesanan barang dilakukan

melalui rekening yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau datang langsung ke

bagian administrasi aquaky. Jika pembayaran sudah dilakukan, maka aquaky akan

segera dikirim.

Peramalan Penjualan

Menurut Sofyan Assauri (1984), peramalan sebagai kegiatan untuk

memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan

metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan

terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan dengan masa lalu [2].

Ramalan penjualan merupakan salah satu bahan informasi yang terpenting

dalam menyusun rencana produksi, karena merupakan suatu titik permulaan dalam

(21)

kerugiaan terhadap perusahaan sedangkan produksi yang dibawah permintaan pasar

memberi kesempatan kepada pesaing untuk memasuki daerah penjulan perusahaan.

Oleh sebab itu sebelum melakukan produksi kita harus mengetahui berapa

jumlah produk yang akan tepat (tidak lebih atau kurang) agar perusahaan dapat

berjalan secara optimal. Selain itu peramalan penjualan dapat juga digunakan untuk

menghitung berapa jumlah bahan baku yang harus dipersiapkan oleh perusahaan

untuk kelancaran proses produksinya.

Banyaknya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan ditentukan oleh berapa

besar kemampuan perusahaan tersebut untuk menjual barang atau produksinya, yang

tercermin dalam ramalan penjualan yang dibuat. Ramalan penjualan dalam

perusahaan terutama dipergunakan untuk membandingkan realisasi kegitan

perusahaan didasarkan pada pesanan-pesanan (order) yang terdapat masa itu dengan

apa yang diramalkan dengan tepat.

Regresi Linier (Sederhana)

Pada metode ini ramalan disusun atas dasar pola hubungan data yang relevan

dimasa lalu. Ada 3 kondisi untuk dapat mempergunakan metode regresi ini, yaitu :

1. Adanya informasi tentang keadaan yang lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk kata.

3. Dapat dianggap atau diasumsikan bahwa pola hubungan yang ada, dan

data yang telah lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang.

Pada metode regresi umumnya variabel yang diramalkan seperti penjualan

atau permintaan suatu produk, dinyatakan sebagal variabel yang dicari (dependent

variable), variabel ini dipengaruhi besarnya oleh variabel bebas (independent

(22)

adalah merupakan fungsi. Pada dasarnya terdapat dua macam analisa hubungan

dalam penyusunan ramalan, yaitu :

1. Analisa deret waktu (time series)

2. Analisa cross section atau model sebab akibat (causal model).

Peramalan dengan menggunakan analisa deret waktu, mendasarkan hasil

ramalan yang disusun atas pola hubungan antara variabel yang dicari atau

diramalkan dengan variabel waktu yang merupakan satu-satunya variabel yang

mempengaruhinya. Peramalan dengan menggunakan analisa cross section

mendasarkan hasil ramalan yang disusun atas pola hubungan antara vaniabel yang

dicari atau diramalkan dengan variabel-variabel yang mempengaruhi atau bebas

yang bukan waktu.

Dalam peramalan ini, diasumsikan bahwa faktor atau variabel yang

diramalkan menunjukkan suatu hubungan pengaruh sebab akibat dengan satu

variabel bebas. Jadi maksud dari analisa cross section atau causal model adalah

untuk menemukan bentuk pola hubungan yang saling mempengaruhi antara variabel

yang dicari dengan variabel yang mempengaruhinya, serta menggunakannya untuk

meramalkan nilai-nilai dari variabel yang diramalkan pada masa yang akan datang.

Analisa deret waktu dan causal model mernpunyai beberapa keuntungan atau

keunggulan dari yang lain dalam keadaan tertentu. Keuntungan tersebut adalah

bahwa model-model deret waktu sering dapat dipergunakan secara mudah dalam

peramalan, sedangkan causal model dapat dipergunakan dalam peramalan dengan

keberhasilan atau ketepatan yang lebih besar, sering dipakai untuk pengambilan

keputusan dan kebijaksanaan.

Bila data yang dibutuhkan dalam peramalan tersedia, maka suatu hubungan

(23)

dari waktu, atau fungsi dari variabel lain yang bukan waktu, dan kemudian

selanjutnya dilakukan pengetasan.

Suatu langkah yang penting dalam memilih metode deret waktu adalah

mempertimbangkan jenis pola yang terdapat dari data observasi, sehingga metode

tersebut dapat di test.

Pola yang ditunjukkan dengan analisa regresi yang sederhana

mengasumsikan bahwa hubungan diantara 2 variabel dapat dinyatakan dengan suatu

garis lurus. Notasi regresi sederhana yang merupakan pola garis lurus itu menurut

Sofyan Assauri (l,h.35) dinyatakan sebagai berikut.

Y = a + bX

Dimana Y adalah variabel yang diramalkan, x adalah variabel waktu, serta a dan b

adalah parameter atau koefisien regresi.

Untuk mencari garis lurus tersebut, kita perlu mencari besaran a dan b,

besaran tersebut merupakan nilai konstan yang tidak akan berubah didalam

penganalisaan yang dilakukan, artinya bila diperoleh nilai atau besaran a dan b,

maka untuk setiap nilai x atau variabel waktu akan dapat diperoleh besaran Y.

Pada prinsipnya teknik dan metoda yang ada mendasarkan proses analisanya

pada usaha untuk mendapatkan suatu garis lurus yang tepat melalui atau mendekati

titik-titik yang berserakan (scatter) dari data observasi. Garis tersebut dinyatakan

sebagai berikut :

Y

'

a

bX

Untuk mendapatkan nilai a dan b maka bisa didapatkan dari rumus berikut :

(24)

Rumus MAPE (Mean Absolute Presetage Error) dan MSE (Mean Square Error)

Y’ : Nilai yang diramalkan

a : Konstanta (Intercept)

b : Koefisien regresi (Slope)

X : Variabel yang mempengaruhi (waktu : Tahun, Bulan, Hari)

n : Jumlah data

(Assauri, 1984).

Syarat – Syarat Regresi Linier

- Datanya interval atau rasio

- Data berdistribusi normal

- Untuk memprediksi diperlukan persamaan regresi linear, yang berarti bahwa

terdapat korelasi atau hubungan garis lurus antara variable X dan Y, sehingga

dapat diketahui bentuk hubungan:

x naik Y naik / x turun Y turun

x naik Y turun/ x turun Y naik

Power Designer

Sybase Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh

sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan

(25)

efektif. Sybase Power Designer mendukung beberapa pemodelan adalah sebagai

e. Application Modelling dengan UML

f. Information Liquidity Modelling

g. Integrated Modelling

Pada tutorial ini kita akan mencoba menggunakan Power Designer untuk

melakukan pemodelan data (data modeling) untuk kemudian akan kita gunakan

untuk melakukan perancangan basis data. Secara sederhana, untuk melakukan

pemodelan data pada Power Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual

Data Model, dimana pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode

EntitynRelationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat

general, dan tidak spesifiknterhadap suatu database tertentu.

Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model (PDM), PDM merupakan

bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun. Power Designer memiliki banyak

dukungan target database, sehingga kita tidak perlu bingung mengenai tipe – tipe

data yang dipergunakan, karena Power Designer akan menyesuaikan seperti pada

tipe data yang kita definisikan sebelumnya pada tahap CDM.

Tahap terakhir adalah mengenerate script Data Definition Language (DDL)

dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat mengenerate objek –

objek database (table, trigger,view, procedure) sehingga kemudian DDL script ini

(26)

juga kita buat koneksi dan mengeksekusinya langsung via Power Designer. Power

designer seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Contoh CDM Pada Power Designer

XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam

GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk

(27)

XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek bernama Apache Friends,

yang terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim Pengembang (Development Team) &

Tim Dukungan (Support Team). Seperti yang terlihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Halaman pada XAMPP

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

X: Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows,

Linux, Mac OS, dan Solaris.

A: Apache, merupakan aplikasi web server.

Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada

user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika

diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu

database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung

halaman web yang dihasilkan.

(28)

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured

Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk

mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola

database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan,

mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

P: PHP, bahasa pemrograman web.

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat

web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat

halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering

digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem

manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan

sebagainya.

P: Perl, bahasa pemrograman.

Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya : Htdoc

adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas

PHP, HTML dan skrip lain. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis

data MySQL yang ada dikomputer. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola

layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai

(start).

Analisis Berorientasi Objek

Metode analisis berorientasi objek bertujuan mendesain dan membangun

sistem dengan mengumpulkan objek software yang dapat digunakan, kunci

(29)

beberapa diantaranya ada yang sesuai dengan permintaan user. Tentunya proses

pencarian membutuhkan cara yang kuat dan efisien.

Unified Approach (UA)

Untuk melakukan analisis sistem terdapat beberapa macam pendekatan,

diantaranya pendekatan konvensional dan pendekatan berorientasi objek. Pendekatan

konvensional terutama mengacu kepada strategi dekomposisi yang berdasar

algoritma atau fungsional. Pendekatan ini telah berkembang meliputi seluruh

tahap atau aktivitas proses rekayasa perangkat lunak dari mulai

pemrograman dengan iterasi perbaikan, pemrograman terstruktur, ditambah

dengan perancangan terstruktur kemudian analisis terstruktur dan sebagainya.

Sedangkan pendekatan berorientasi objek memusatkan pada rancangan pada objek

dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel

dan tingkah laku. Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan

objek dalam dunia nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute, sedangkan

tingkah laku yang menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan

sebagai method.

Unified Approach (UA) merupakan metode analisis berorientasi objek dari

(30)

Analisis berorientasi objek dengan pendekatan UA (Unified Approach) dari

Ali Bahrami seperti yang terlihat pada Gambar Tahap Analisis Unified Approach

(UA) (Bahrami, 1999) dalam bagan berikut:

Gambar 2.3 Tahap Analisis Unified Approach (UA) (Bahrami, 1999).

Identifikasi aktor adalah tahap pertama yang penting dalam OOA. Istilah

aktor merepresentasikan peran dari seorang user terhadap sistem. Kandidat aktor

dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem dan apa

yang dilakukan aktor terhadap sistem. Pada tahap Pengembangan Diagram Aktifitas

dan Diagram Use Case ini akan digambarkan model aktifitas bisnis menggunakan

diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja sistem. Dalam diagram

aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan mengetahui alur kerja

sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use case untuk

menggambarkan interakasi user terhadap sistem. Dalam pengembangan diagram

interaksi, salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Sequence

diagram adalah suatu model untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam

sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek tersebut dilakukan dengan cara

satu objek mengirimkan pesan (message) kepada objek lain. Dalam tahap ini akan

(31)

kelas, dari sequence diagram akan terlihat kelas-kelas apa saja yang ada dalam

sistem. Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut

serta metode-metode yang digunakan pada setiap kelas. Pemeriksaan terhadap tahap

sebelumnya, proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila

terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka

tahap analisis selesai.

tersebut berinterakasi dengan sistem. (Bahrami, 1999).

Aktor adalah sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk

pertukaran informasi. Pelaku menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use case,

dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu

yang dapat diukur Whitten (2004). Primary Business Actor (Pelaku Bisnis Utama),

Stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan use case

dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi. Pelaku bisnis utama

kemungkinan tidak menginisiasi kejadian bisnis. Sebagai contoh, dalam kejadian

bisnis dari seorang karyawan yang menerima gaji (nilai terukur) dari sistem

penggajian setiap hari jumat, karyawan tidak menginisiasi kejadian itu, tetapi

merupakan penerima utama dari sesuatu yang bernilai. Primary System Actor

(Pelaku Sistem Utama), Stakeholder yang secara langsung berhadapan dengan

(32)

dapat berinteraksi dengan para pelaku bisnis utama untuk menggunakan sistem

aktual. Mereka memfasilitasi kejadian dengan menggunakan sistem secara

langsung demi mencapai keuntungan para pelaku bisnis utama. Contohnya

operator telepon yang memberikan bantuan kepada pelanggan dan kasir Bank yang

memproses transaksi Bank. Pelaku bisnis utama dan pelaku sistem utama

kemungkinan memiliki persamaan, yaitu sama-sama pelaku bisnis yang

berhadapan langsung dengan sistem, misalnya seorang yang melayani jasa

penyewaan mobil via website. External Server Actor (Pelaku Server Eksternal),

Stakeholder yang melayani kebutuhan pengguna use case (misalnya biro kredit

yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit). External Receiving Actor (Pelaku

Penerima Eksternal), Stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai

yang terukur atau teramati (output) dari use case (misalnya gudang menerima paket

permintaan untuk menyiapkan pengiriman sesudah seorang pelanggan

memesannya).

2) Analisa Bisnis Proses

(33)

Tahap ini tidak selalu mengawali suatu proyek analisis sistem, akan tetapi

jika dibutuhkan, proses bisnis dan kebutuhan pengguna menjelaskan sampai ke level

detail. Seperti yang terlihat Gambar 2.4 Activity Diagram (AD) menunjukan

beberapa aktivitas dilakukan aktor (Bahrami, 1999) contoh pemodelan proses bisnis

pada menggunakan diagram aktivitas.

3) Identifikasi Use Case

Suatu use case adalah interaksi antara aktor dengan sistem. Suatu use case

menyangkut aktivitas dan respon dari suatu aktor. Pemodelan use case dapat

dilakukan dengan mengambil beberapa aktor kemudian mendiskusikan apa saja

yang akan dilakukan aktor tersebut terhadap sistem. Setiap use case

merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor. Seperti yang terlihat pada

Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan use case diagram

pada sistem perpustakaan.

(34)

4) Pemodelan Interaksi Menggunakan Interaction Diagram

Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Diagram

interakasi menjelaskan urutan proses dan interaksi yang terdapat pada use case atau

scenario. Pada interaction diagram digambarkan interakasi antar suatu objek

terhadap objek yang lain. Pengembangan diagram ini menuntut pengembang

untuk mengidentifikasi seluruh objek dan event yang terjadi pada suatu use case, hal

ini akan sangat membantu untuk perancangan kelas (class).

5) Perancangan Kelas

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class

diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta

hubungan satu sama lain.

Dalam proses identifikasi kelas ada beberapa pendekatan yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi kelas-kelas pada sistem yang dirancang :

Pendekatan Noun Phrase; pendekatan common class patterns; pendekatan

use-case driven; dan pendekatan Class, Responsibility and Collaborators (CRC).

Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah noun

phrases approach, dengan kata lain pendekatan ini dilakukan dengan cara

mendaftar sejumlah objek (kata benda atau frase) pada sistem yang dirancang

yang dianggap akan menjadi kandidat kelas. Objek yang telah teridentifikasi

(35)

kelas, Rellevant class, Fuzzy class (kelas ambigu) dan Irrelevant class. Rellevant

class adalah kategori kelas yang terdiri dari objek-objek yang memiliki keterkaitan

dengan sistem serta memiliki attribut dan method.

Fuzzy class adalah kelas yang memiliki makna ambigu dimana kelas ini

tidak jelas apakah relevan atau tidak. Irrelevant class adalah kelas yang tidak

mempunyai pengaruh atau keterkaitan langsung dengan sistem, misalkan proses

eliminasi pada kelas yang berupa atribut atau method seperti yang terlihat pada

Gambar 2.6 Tiga kategori kelas.

Gambar 2.6 Tiga kategori kelas

Unified Modelling Language (UML)

1) Sejarah UML

Grady Booch dan Jim Rumbaugh memulai penelitian di Rational

Software Co. sekitar tahun 1994. Tujuan mereka yakni menciptakan sebuah

metode baru yang dapat menciptakan metode-metode sebelumnya yang dapat

digunakan pada semua kalangan. Sekitar tahun 1995 Ivar Jacobson, seorang

tokoh yang menciptakan OOSE and Objectory Methode bergabung. Selain itu,

perusahaan Rational Software Co. Membeli lisensi Objectory System dari Swedish

(36)

Gambar 2.7 Unsur-unsur pembentuk UML

Maka lahirnya sebuah metode baru yang mereka beri nama “Unified

Modeling Languange” yang diharapkan dapat menjadi sebuah bahasa pemodelan

standar seperti yang terlihat pada Gambar 2.7 Unsur-unsur pembentuk UML.

2) Definisi Unified Modelling Language

Unified Modelling Language merupakan sebuah notasi grafis standar untuk

menggambarkan sistem berorientasi objek yang merupakan hasil kerjasama dari

Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. Dan didefinisikan sebagai

berikut:

“Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain

(37)

Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa untuk menetapkan, membangun, memvisualisasikan, dan mendokumentasikan sistem

perangkat lunak dan komponen-komponennya”, (Bahrami, 1999).”

Dari definisi diatas UML merupakan sebuah bahasa pemodelan suatu sistem

berdasarkan grafik atau gambar untuk menspesifikasikan, membangun,

menvisualisasikan dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak

berorientasi objek. UML memberikan standar penulisan sebuah sistem yang meliputi

konsep bisnis proses, penulisan kelas, skema database, dan komponen yang

diperlukan dalam sistem perangkat lunak.

3) View Dalam UML

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa

struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya

use case view. Use case view ini memegang peran untuk mengintegrasikan content

ke view yang lain seperti yang terlihat pada Gambar 2.8 Model 4+1 View.

Gambar 2.8 Model 4+1 View

Use case View mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi

(38)

sistem karena mengandung semua view yang lain yang mendeskripsikan aspek-aspek

tertentu dan rancangan sistem. Itulah sebabnya use case view menjadi pusat peran

yang dan sering dikatakan yang men-drive proses pengembangan perangkat lunak.

Selanjutnya Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung

fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view berisi definisi komponen

program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilaku dan

interaksinya. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari

sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logic yang

dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan

database. Informasi yang ada di view ini relevan dengan aktifitas-aktifitas seperti

manajemen konfigurasi dan integrasi sistem.

Process view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

concurrency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan bagaimana

Design Implementation Process Deployment Use Case komponen-komponen fisik

didistribusikan ke lingkungan fisik. Kedua view ini menunjukan kebutuhan

non-fungsional dari sistem. Deployment View menjelaskan bagaimana

komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer, printer

dan peralatan lainnya serta bagaimana peralatan tersebut dihubungkan dengan

peralatan yang lainnya dimana sistem akan dijalankan.

4) Diagram-diagram Unified Modelling Language

Setiap sistem yang komplek memiliki pendekatan yang terbaik melalui suatu

himpunan kecil dalam pandangan semua view dalam suatu model, tidak ada single

view yang terpenuhi. Setiap model bisa dinyatakan pada tingkat yang berbeda dari

(39)

Gambar 2.9 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3

Diagram-diagram yang terdapat pada UML seperti yang terlihat pada Gambar

2.9 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3.

Diagram kelas bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan

kelas-kelas, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem

berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat

kelas-kelas aktif. Diagram Objek bersifat statis, diagram ini memperlihatkan objek-objek

serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari

segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas. Use Case Diagram bersifat statis,

diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus

dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan

memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Sequence diagram bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang

menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

(40)

interaksi yang menekankan organisasi structural dari objek-objek yang menerima

serta mengirim pesan (message). Statechart diagram bersifat dinamis, diagram state

ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, even, serta

aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari

antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan

sistem-sistem reaktif. Aktivity diagram bersifat dinamis, diagram aktivitas ini adalah

tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke

aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan

fungsi-fungsi dalam suatu sistem yang memberi tekanan pada aliran kendali antar

objek. Component diagram bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan

organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen

yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana

komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka (interfaces), serta kolaborasi-kolaborasi. Deployment diagram bersifat

statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat

run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang

ada di dalamnya. Deployment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen

dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram

ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada

banyak mesin (distributed computing).

Class diagram, juga dikenal sebagai objek modeling, adalah diagram analisis

statis yang utama. Diagram ini menunjukkan struktur yang statis dari suatu model.

Suatu class diagram adalah suatu koleksi unsur-unsur modeling yang statis, seperti

kelas-kelas dan relationship yang dihubungkan sebagai suatu grafik antara yang satu

(41)

kelas-kelas), struktur-struktur class diagram internal, dan hubungan class diagram dengan

kelas-kelas yang lain. Class diagram tidak menunjukkan informasi yang temporal,

yang diperlukan di dalam pemodelan yang dinamis.

Class diagram memodelkan struktur kelas dan isinya dengan menggunakan

elemen-elemen model seperti class, package, dan objek. Kelas terdiri dari tiga

bagian yaitu nama kelas, attribut dan operations. Kelas didefinisikan secara global

dapat diakses oleh objek diluar kelas tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 2.1

Notasi pada Class Diagram

Tabel 2.1 Notasi pada Class Diagram

Fungsi Pengertian Simbol

Class Class adalah blok - blok pembangun pada

pemrograman berorientasi objek.

Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian

tengah mendefinisikan property/atribut

class. Bagian akhir mendefinisikan

method-method dari sebuah class.

Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah

relationship paling umum antara 2 class,

dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many,

many-to-many).

Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan

class yang lain. Hal ini disebut dependency.

Umumnya penggunaan dependency

(42)

Fungsi Pengertian Simbol Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan

bagian relationship dan biasanya disebut

sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau

“bagian dari”. Sebuah aggregation

digambarkan sebagai sebuah garis dengan

sebuah jajaran genjang yang tidak

berisi/tidak solid.

Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada

konsep berorientasi objek. Sebuah

generalization dilambangkan dengan sebuah panah dengan kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke kelas

parent”-nya/induknya.

Sumber : http://resources.visual-paradigm.com/

Diagram kelas memodelkan struktur kelas dan isinya. Kelas terdiri dari Nama

Kelas, Atribut dan Operasi seperti yang terlihat pada Gambar 2.10 Diagram Kelas.

Gambar 2.10 Diagram Kelas

Class name bagian yang paling atas berisi nama kelas, nama kelas diambil

dari domain permasalahan dan harus sejelas mungkin. Oleh karena itu, nama kelas

harus lah berupa kata benda. Attribute kelas memiliki attribut yang menggambarkan

karakteristik dari objek. Attribut kelas yang benar adalah yang dapat mencakup

informasi yang dilukiskan dan mengenali instance tertentu dari kelas. Tipe attribut

dapat berupa primitive attribut atau tipe lainnya. Method / Operations operations

digunakan untuk memanipulasi attribut atau menjalankan aksi-aksi. Class diagram

terdiri dari beberapa relationship, diantaranya Generalization, Diagram objek,

(43)

secara umum dengan suatu kelas yang lebih spesifik. Generalisasi adalah suatu yang

dipertunjukkan sebagai suatu garis berarah dengan tertutup. UML membiarkan suatu

label diskriminator untuk dihubungkan dengan suatu Generalization superclass.

Sebagai contoh, kelas boeing-airplane mempunyai kejadian-kejadian dari kelas

boeing 737, boeing 747, boeing 757, dan boeing 767, yang merupakan subclass dari

kelas boeing-airplane. Elipsis tunjukkan bahwa Generalization itu adalah tidak

lengkap dan lebih banyak subclass yang tidak ditunjukkan. Pembangun melengkapi

menunjukkan bahwa Generalization itu sudah lengkap dan tidak memerlukan lagi

subclass. Jika suatu label teks ditempatkan di segi tiga yang berongga yang dibagi

dengan beberapa alur generalization kepada subclass, label berlaku bagi semua alur.

Dengan kata lain, semua subclass berbagi property yang diberi.

Gambar 2.11 Contoh Generalisasi (Bahrami, 1999).

Diagram objek, suatu diagram objek yang statis adalah satu kejadian dari

suatu diagram kelas. Itu menunjukkan suatu snapshot dari status yang terperinci dari

sistem pada suatu momen yang tepat. Notasi adalah sama selama satu diagram objek

dan suatu diagram kelas. Diagram kelas dapat berisi objek, maka suatu diagram

kelas dengan objek dan tidak ada kelas-kelas adalah satu diagram objek.

Aggregation, Aggregasi adalah suatu bentuk asosiasi. Komposisi, juga yang

dikenal sebagai a-part-of adalah suatu wujud aggregation dengan kepemilikan yang

kuat untuk menunjukkan komponen dari suatu objek yang kompleks. Komposisi

(44)

adalah suatu berlian yang padat pada akhir suatu alur. Sebagai alternatif, UML

menyediakan suatu wujud dengan nyata bersarang itu, dalam banyak kesempatan,

lebih menyenangkan karena adanya komposisi.

Gambar 2.12 Contoh Aggregasi (Nugroho, 2005).

Tabel 2.2 Notasi Multiplisitas

Multiplitas Arti

* Banyak

0 Nol

1 Satu

0…* Nol atau banyak

Multiplitas Arti

1…* Satu atau banyak

0…1 Nol atau satu

1…1 Hanya satu

Sumber : Nugroho, 2005.

Association, Asosiasi didefinisikan sebagai penghubung objek-objek pada

kelas yang sama. Multiplisitas (Multiplicity), Multiplicity atau multiplisitas adalah

jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada

(45)

anda dapat meletakkannya diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai.

notasi – notasi yang ada pada multiplisitas seperti yang terlihat pada Tabel 2.2

Notasi Multiplisitas.

Konsep use case diperkenalkan oleh ivan Jacobson di dalam Object Oriented

Software Engineering (OOSE). Kemampuan suatu sistem menguraikan sejumlah use

case yang berbeda, masing-masing menunjukkan secara spesifik suatu arus kejadian

yang spesifik di dalam sistem.

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari prespektif

pengguna. Use case akan menggambarkan cara kerja suatu software dengan aktor.

Dalam use case diagram akan digambarkan hubungan antara aktor dengan use case.

Aktor adalah orang atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem.

Sementara use case menggambarkan proses yang akan dilakukan oleh aktor terhadap

sistem seperti yang terlihat pada Gambar 2.13 Use Case Diagram.

Gambar 2.13 Simbol Use Case Diagram

Gambar 2.14 Contoh Kondisi Uses

Uraian suatu use case menggambarkan apa yang terjadi di dalam sistem

ketika use case dilaksanakan. Pada intinya hubungan-hubungan ini ditunjukkan di

(46)

suatu aktor di suatu use case, ditunjukkan dengan menghubungkan simbol aktor

kepada simbol use case dengan suatu alur yang padat. Aktor itu dikatakan

“komunikasi” dengan use case. Uses, menggunakan hubungan antara use case

ditunjukkan oleh panah generalisasi dari use case seperti yang terlihat pada Gambar

2.14 Contoh Kondisi Uses.

Extends, perluasan hubungan digunakan ketika kita mempunyai satu use case

yang serupa dengan use case yang lain tetapi lebih banyak. Pada intinya, itu seperti

suatu subclass seperti yang terlihat pada Gambar 2.15 Contoh Kondisi Extends.

Gambar 2.15 Contoh Kondisi Extends

Berikut merupakan notasi-notasi untuk use case diagram seperti yang terlihat

pada Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram dibawah.

Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram

Fungsi Kegunaan Simbol

Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak

terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan

output, maka aplikasi tersebut juga bisa

dianggap sebagai

actor.

Use Case Use case digambarkan sebagai lingkaran

elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut.

(47)

Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan

actor dengan use case. Asosiasi digambarkan

dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.

Depends on Menyatakan hubungan ketergantungan antar

Use Case, yakni pelaksanaan suatu use case

baru bisa dilakukan setelah pelaksanaan use

case lain selesai.

Sumber : http://resources.visual-paradigm.com/

Gambar 2.16 Contoh Use Case Diagram

contoh use case diagram seperti yang terlihat pada Gambar 2.16 Contoh Use

Case Diagram.

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan

disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu)

dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk

menghasilkan output tertentu. Sequence diagram terdiri dari sumbu vertikal

putus-putus yang merepresentasikan “lifetime” objek dan sumbu horizontal yang

menunjukan sekumpulan objek yang saling berinteraksi dalam sistem. Diagram ini

(48)

cara mengirim dan menerima pesan. Komunikasi antar objek tersebut ditandai

dengan garis horizontal yang disertai dengan nama operasinya. Berikut adalah

notasi-notasinya seperti yang terlihat pada Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram.

Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram

Fungsi Pengertian Simbol

Object

Object merupakan instance

dari sebuah class dan

dituliskan tersusun secara

horizontal. Digambarkan

sebagai sebuah class (kotak)

dengan nama objek

didalamnya yang diawali

dengan sebuah titik koma.

Actor

Actor juga dapat

berkomunikasi dengan objek,

maka actor juga dapat

diurutkan sebagai kolom.

Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Lifeline

Lifeline mengindikasikan

keberadaan sebuah objek

dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis

putus-putus vertikal yang

ditarik dari sebuah objek.

Activation

Activation dinotasikan

sebagai sebuah kotak segi empat yang gambar pada sebuah lifeline. Activation

mengindikasikan sebuah

(49)

Fungsi Pengertian Simbol

Message

Message, digambarkan

dengan anak panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara objek-objek

Sumber : http://resources.visual-paradigm.com/

Berikut ini adalah contoh dari Sequence Diagram seperti yang terlihat pada

Gambar 2.17 Contoh Sequence Diagram.

Gambar 2.17 Contoh Sequence Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar

state adalah aksi dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

(50)

menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari

level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau

lebih. Aktifitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana actor mengguanakan sistem untuk melakukan aktifitas.

Berikut adalah notasi activity diagram seperti yang terlihat pada Tabel 2.5 Notasi

Activity Diagram.

Tabel 2.5 Notasi Activity Diagram

Simbol Keterangan

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang

(51)

Rational Rose

Rational Rose adalah tools pemodelan visual untuk pengembangan sistem

berorientasi objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para

pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem. Rational Rose

digunakan untuk melakukan pemodelan sistem sebelum menuliskan kode-kode

dalam bahasa pemrograman tertentu.

Dalam Rational Rose, pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai

sudut pandang dengan mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML,

aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, use-case, objek-objek, kelas-kelas,

komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran (deployment node).

Tampilan dari Rational Rose 2000 terdapat 3 jendela, diantaranya Browser,

Jendela ini berfungsi untuk secara cepat bergerak dalam model. Jendela diagram,

Jendela ini berfungsi untuk membuat menampilkan (display), serta menyunting

(edit) satu atau lebih diagram UML. Jendela dokumentasi, Jendela ini berguna untuk

melihat atau memperbaharui (update) dokumentasi unsur-unsur model. Disamping

itu, Rational Rose juga memiliki menu-menu yang berguna untuk mengaktifkan

perintah-perintah tertentu serta toolbar yang dapat digunakan untuk mengakses

perintah-perintah yang sering digunakan.

Pengertian Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu RAD (Rapid Application

Development) Tool yang sangat terkenal mudah untuk dipelajari, digunakan dan

cepat dalam membangun suatu aplikasi visual berbasis Windows (98, ME maupun

Win 2000). Bahkan, dengan adanya motto yang diluncurkan oleh competitor

(52)

yaitu Java, maka sekarang telah banyak sekali vendor-vendor partner Microsoft yang

mempermudah anda untuk mengkonversi aplikasi VB anda yang jalan di Windows

ke platform lainnya, seperti Linux, AIX, dan masih banyak lagi. Tetapi untuk bagian

ini, saya tidak akan mengajak anda untuk melihat ke arah tersebut, melainkan di sini

saya akan memberikan anda materi-materi yang dibuat sesingkat dan semudah

mungkin agar anda dapat belajar dan menguasai bahasa pemrograman visual ini

dengan cepat. Visual Basic menawarkan kepada anda untuk membuat User Interface

(antar muka pengguna) anda dalam waktu singkat sekali. Bagi anda yang pernah

bermain dengan C, Turbo Pascal, Turbo Basic, anda tentu merasakan berapa banyak

waktu yang anda habiskan untuk men-design User Interface anda sebelum anda

konsentrasi ke flow program anda (business logic). Dengan melalui Visual Basic,

konsep pengembangan aplikasi akan dimulai dengan pembentukkan user interface,

kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface

(warna tombol, warna layar, judul layar), dan baru dilakukan penulisan kode

program untuk menangani kejadian-kejadian (event).

Fungsi Program

Microsoft visual basic 6.0 hampir dapat memanfaatkan seluruh kemudahan

dan kecanggihan yang dimiliki oleh sistem operasi windows. Secara umum

kemampuan visual basic adalah menyediakan komponen-komponen yang

memungkinkan anda membuat aplikasi atau program baik itu program yang ringan

dalam sekala rumahan sampai program interprice yang besar dan rumit, atau aplikasi

Gambar

Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan
Gambar 2.7 Unsur-unsur pembentuk UML
Gambar 2.9 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3
Tabel 2.1 Notasi pada Class Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa data hasil eksprimen bending -V pelat dapat disimpulkan bahwa semakin besar sudut punch maka springback yang dihasilkan cenderung semakin kecil

Minimnya memproleh peluang pasar dan memperluas pasar, kelemahan dalam permodalan, keterbatasan dalam jaringan kerjasama antar pengusaha dan iklim usaha yang

Hasil yang diperoleh bahwa penyadaran kritis yang dilakukan oleh gerakan perempuan KPS2K tersebut telah memenuhi kepentingan gender praktis maupun

Peneliti sebelumnya meneliti bahasa vulgar dalam berita- berita kriminal pada Harian Memo Arema sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian ini

Oleh sebab itu, ruang yang dibentuk bersama dan ruang yang dibentuk secara pribadi oleh keluarga adalah bagian dari rumpun sosial sedangkan strategi keruangan

Penampilan pertumbuhan dan hasil tanaman dari dua belas genotip gandum yang ditanam di dataran rendah tropis dengan ketinggian 13 meter dpl bervariasi dalam hal tinggi tanaman,

a. maka besarnya kecepatan mobil tersebut adalah ………m/s.. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan ……… a. Momentum dan energi kinetic c. Momentum dan

Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh.. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor