• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif wisatawan domestik berkunjung ke candi Ratu Boko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motif wisatawan domestik berkunjung ke candi Ratu Boko"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

MOTIF WISATAWAN DOMESTIK BERKUNJUNG KE

CANDI RATU BOKO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Remsy Saputri

NIM : 132214059

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa

kemenangan Yesaya 41:10

“Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya di pukul ombak, ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan amarah ombak dan gelombang itu”

(Jalinus At Thabib)

Skipsi ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sumber Kekuatanku

Papaku tercinta dan sumber motivasiku (Edy Pasila)

Mamaku tercinta dan sumber motivasiku (Mariana Bandaso’)

Prima Saputra adiku tersayang

(6)
(7)
(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, penulis

dapat menyelesaikan skripsi berjudul, “Motif Wisatawan Domestik Berkunjung ke

Candi Ratu Boko”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan

Manajemen, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan,

motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis melalui berkat

dan kasih-Nya

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A sekau Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dosen Pembimbing I,

yang dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk

memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis

(9)

vii

5. Bapak Drs. Hendra G. Poerwanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing II, yang

dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan

arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga Skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

6. Ibu dan Bapak Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah banyak berbagi ilmu dan pengalaman hidup

7. Kedua orang tuaku, Papa dan Mama, yang selalu memberikan dukungan

melalui doa, nasihat, motivasi, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga

memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis hingga sekarang ini.

Trimkasih sudah menjadi orang tua yang luar biasa “Ini untuk kalian Pa,Ma..”

8. Adik-adikku Prima dan Robi yang selalu mendoakan dan memberikan

motivasi. “Kakak sayang kalian berdua…”

9. Para kesayangan Gita Prima Andriani, Eunike, Falmita Sari, Yulianti Tandi

Limbong, Katarina Sari, Afra Avelina Ulan, Friskha Dwita Eda terimakasih

untuk pertemanan kita, kalian semua telah memberikan kenangan dan

pengalaman-pengalaman yang terindah yang tidak akan pernah aku lupakan.

Trimakasih juga karena kalian tak henti-hentinya memberikan semangat,

bantuan, doa serta kasih saying kalian. “Love you so much my girls”

10. “EABS” (Everything About Us) Alvin, Riki, Rian, Lio, Geo, Andrian, Mita,

Rina, Afra terimakasih untuk kebersamaan kita selama 4 tahun ini, suka duka

(10)
(11)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……..……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………. v

HALAMAN KATA PENGANTAR……… vi

HALAMAN DAFTAR ISI………...……… ix

HALAMAN DAFTAR TABEL…….………...………...……… xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR………...……….…..… xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…...……… xiv

HALAMAN ABSTRAK...………...……… xv

HALAMAN DAFTAR ISI………...……… vi

BAB I PENDAHULUAN………...……… 1

A. Latar Belakang Masalah…..……...…..……… 1

B. Rumusan Masalah………..………...……… 4

C. Batasan Masalah………...……… 4

D. Tujuan Penelitian……...…………...……… 5

(12)

x

BAB IIKAJIAN PUSTAKA…...……… 7

A. Landasan Teori….……….………...……… 7

B. Penelitian-penelitian Terdahulu……….………...……… 33

C. Kerangka Konseptual….……….………...………...……… 36

D. Hipotesis……..….……….………...……… 36

BAB III METODE PENELITIAN…...………..……… 38

A. Jenis Penelitian…….………....……… 38

B. Subjek dan Objek Penelitian….……….…………...……… 38

C. Waktu dan Lokasi Penelitian……....……… 39

D. Variabel Penelitian….………...……… 39

E. Definisi Oprasional Variabel….…...……… 40

F. Populasi dan Sampel….…………...……….……… 41

G. Teknik Pengambilan Sampel….……….………...……… 42

H. Sumber Data…….……….………...……… 43

I. Teknik Pengumpulan Data….…...……… 43

J. Teknik Pengujian Instrumen….…...……….……… 44

K. Teknik Analisis Data….…………..……….……… 47

BAB IV GAMBARAN UMUM CANDI RATU BOKO.…...…………... 51

A. Lokasi dan Sejarah Candi Ratu Boko…….……….…….…...…….… 51

(13)

xi

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……..…...…………... 59

A. Penjelasan Penelitian…..…….……….….……...……… 59

B. Pengujian Instrumen…..…….……….…..……...……… 60

C. Analisis Data………….…….……….…..……...……… 62

D. Pembahasan…………...…….……….,,………...……… 71

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan…………..…….………….………...……… 76

B. Saran………...…..…….…...…….………...……… 77

C. Keterbatasan Penelitian…..…….……….……...….……… 79

DAFTAR PUSTAKA………...………...…………... 80

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas…....……….……….……… 61

Tabel V.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian……… 62

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…...… 63

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah…….… 64

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Gerbang Utama Candi Ratu Boko………...……… 54

Gambar IV.2 Candi Pembakaran………...……… 55

Gambar IV.3 Sumur Suci………...……… 55

Gambar IV.4 Pendopo………...……… 56

Gambar IV.5 Keputren/Kolam………...……… 57

Gambar IV.6 Keputren/Kolam………...……… 57

Gambar IV.7 Gua………...……… 58

Gambar V.1 Rekreasi……….………...……… 72

Gambar V.2 Berfoto di Area Candi……….………...……… 73

(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian…….……….……… 84

Lampiran 2 Hasil Kuesioner Penelitian…….……...….……… 86

Lampiran 3 Hasil Uj iValiditas………..…….…...… 89

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas.…………...………..…….…...… 91

(17)

xv ABSTRAK

MOTIF WISATAWAN DOMESTIK BERKUNJUNG KE CANDI RATU

BOKO

Remsy Saputri

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta,2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui motif wisatawan dosmestik berkunjung ke Candi Ratu Boko. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang lokasi penelitiannya diadakan di Candi Ratu Boko. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuisioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang sedang berada di Candi Ratu Boko. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling. Uji Validitas menggunakan

teknik Korelasi Product Momentdan Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko. Dari hasil analisis responden diperoleh hasil yaitu wisatawan domestik yang berkunjung ke Candi Ratu Boko kebanyakan perempuan (61%) dan berasal dari luar D.I Yogyakarta (58%). Dari hasil analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko adalah ingin rekreasi, ingin berfoto diarea Candi, ingin menikmati suasana Candi, diajak oleh teman dan melihat informasi di media cetak atau media elektronik.

(18)

xvi ABSTRACT

THE MOTIVE OF DOMESTIC TOURISTS VISIT THE RATU BOKO’S

TEMPLE

Remsy Saputri

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2017

The research aims to determine the motive of domestic tourists visit the Ratu Boko’s Temple. This research ia a descriptive research, located in the Ratu Boko’s Temple. Data collection method in this research are by spreading the questioner and literature. The research subjects are domestic tourists who are visiting the Ratu Boko’s Temple. There are 100 people who be studied with Accidental Sampling techniques. Validity test using Product Moment correlation technique and reability test using Cronbach Alpha. Data analysis technique using Cochran Q-Test to determine the motive of domestic tourists visited the Ratu Boko’s Temple.The results of analysis of the respondent shows that domestic tourists who visited the Ratu Boko’s Temple mostly women (61%) and come from outside D.I Yogyakarta (58%).The results from Cochran Q-Test shows that the motives of domestic tourists visited the Ratu Boko’s Temple are for recreation, enjoy the scenery of the temple, take a picture around the temple’s area, invited by friends, and get information from media (print and electronic).

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun terakhir ini sektor industri pariwisata semakin

berkembang, dimana saat ini sektor pariwisata menempati urutan ketiga

setelah industri automotif dan perbankan, hal ini disebabkan sektor pariwisata

mempunyai peran sebagai penghasil Devisa Negara. Disamping itu

perkembangan pariwisata juga bertujuan untuk memperkenalkan keindahan

alam dan keberagaman budaya. Pada tahun 2015 sektor pariwisata

berkontribusi sekitar 4% dari total perekonomian Indonesia

(www.indonesia-investments.com). Dengan Presiden menerbitkan Peraturan Presiden No.21

Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan yang mulai berlaku pada tanggal

10 Maret 2016 untuk 90 Negara, hal ini diperkirakan akan menambah daftar

kunjungan wisatawan mancanegara. Dari data pada tahun 2013 wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Indonesia adalah 8,802,129 orang, pada

tahun 2014 adalah 9,435,411 orang, dan pada tahun 2015 adalah 9,727,350

orang. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung

setiap tahunnya semakin meningkat. Dengan semakin banyaknya wisatawan

(20)

daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hal ini tentunya dapat mendatangkan

efek positif bagi Indonesia.

Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering kita dengar dengan sebutan

kota Jogja merupakan salah satu kota tujuan wisata. Hal ini tidak terlepas dari

kemunculan berbagai obyek wisata yang ada pada kota ini, yang meliputi

obyek wisata alam, obyek wisata budaya, obyek wisata buatan, dan desa atau

kampung wisata yang semuanya terdapat sebanyak 132 obyek wisata.

Yogyakarta merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia dengan

berbagai peninggalan bersejarah. Saat ini peninggalan-peninggalan purbakala

tersebut telah dikelola menjadi obyek wisata. Selain banyaknya obyek wisata,

kota Jogja juga dikenal dengan keramah-tamahan masyarakatnya yang

menjadikan kota Jogja juga banyak diminti oleh wisatawan. Tidak

mengherankan apabila setiap tahunnya wisatawan yang berkunjung ke Jogja

semakin meningkat. Berdasarkan data statistik kepariwisataan DIY 2015

(www.visitingjogja.com) menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang

berkunjung ke Jogja semakin meningkat, pada tahun 2011 adalah 1.438.129

orang, pada tahun 2012 adalah 2.162.422 orang, pada tahun 2013 adalah

2.602.074 orang, pada tahun 2014 adalah 3.091.967 orang dan pada tahun

2015 mencapai 3.813.720 orang. Dilansir dari (jogja.tribunnews.com) bahwa

kontribusi pendapatan dari wistawan domestik luar DIY mencapai Rp. 7,2

triliun, untuk wisatawan domestik dari wilayah DIY hanya sekitar Rp. 3,2

(21)

domestik untuk mengunjungi kota Yogyakarta. Disamping kota Jogja

mempunyai banyak obyek wisata, kota Jogja juga didukung oleh akomodasi

hotel untuk para wisatawan menginap, untuk hotel berbintang yang

bersertifikat ada sebanyak 64 hotel sedangkan hotel non bintang sebanyak 561

hotel. Jumlah wistawan domestik yang menginap di hotel berbintang dan non

bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 308.485 orang yang itu artinya

mengalami kenaikan sebesar 21,35% dibanding tahun sebelumnya sebanyak

254.231 orang (www.visitingjogja.com).

Candi merupakan salah satu peninggalan purbakala yang banyak

dikunjungi oleh wisatawan. Candi adalah bangunan kuno yang terbuat dari

batu, yang pada umumnya akan berfungsi sebagai tempat beribadah maupun

sebagai makam bagi raja-raja yang hidup di zaman Hindu Budha. Candi

Borobudur dan Candi Prambanan adalah dua dari banyak Candi yang

memiliki peranan penting di dalam perkembangan budaya Hindu Budha.

Selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Candi Ratu Boko juga

merupakan peninggalan purbakala yang merupakan bekas kompleks istana

yang terdiri atas beberapa bagian bangunan yaitu bagian tengah, barat,

tenggara, dan timur. Sebagai bangunan peninggalan sejarah, Candi Ratu Boko

ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal, seperti adanya gerbang

masuk, pendopo, kolam pemandian dan pagar perlindungan. Berdasarkan data

(22)

Ratu Boko meningkat dari 141.066 orang (2014) menjadi 230,126 orang

(2015).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Motif Wisatawan Domestik Berkunjung ke Candi

Ratu Boko”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka

diambil suatu rumusan masalah yaitu:

Apa motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko?

C. Batasan Masalah

Motif berkunjung ke Candi Ratu Boko.

Banyak yang menjadi motif seseorang memilih untuk berkunjung ke Candi

Ratu Boko. Berdasarkan survei pendahuluan pada pengunjung Candi Ratu

Boko pada tanggal 24 Februari 2017, motif konsumen berkunjung ke Candi

Ratu Boko yaitu :

1. Ingin rekreasi

2. Ingin menambah pengetahuan/wawasan

3. Ingin berfoto di area Candi

4. Ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana Raja)

(23)

6. Diajak oleh teman

7. Harga tiket yang terjangkau

8. Lokasinya mudah dijangkau

9. Melihat informasi di media cetak atau media elektronik

10. Ingin mendapatkan pengalam baru

11. Diajak oleh keluarga

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui motif wisatawan

domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi koleksi kepustakaan dan

dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian

yang sejenis maupun untuk bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

perusahaan agar dapat memahami pengunjung dengan lebih baik dan juga

dapat menyediakan fasilitas dan pelayanan yang lebih menarik perhatian

(24)

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah

dipelajari di bangku perkuliahan ke dalam praktek sehingga dapat

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:7) pemasaran adalah

proses sosial dan majerial dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Menurut Stanton (dalam Usmara 2008:7) pemasaran

merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial.

b. Konsep Pemasaran

Menurut Stanton (dalam Usmara 2008:17) konsep

pemasaran merupakan suatu filsafat bisnis yang bertujuan

(26)

memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan

konsumen atau berorientasi pada konsumen.

Menurut Kotler (dalam Usmara 2008:17-18) Berikut ini

konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran

suatu organisasi :

1) Konsep Produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia di mana-mana dan harganya murah. Para

manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produksi

memusatkan upayanya untuk mencapai efisiensi produksi yang

tinggi dan liputan distribusi yang luas.

2) Konsep Produk

Konsep produk menjelaskan bahwa kosumen akan menyukai

produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang

terbaik. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada

produk ini memusatkan usaha untuk menghasilkan produk yang

baik dan terus menerus menyempurnakannya.

3) Konsep Penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen jangan

dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya

(27)

4) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para

pesaing.

Menurut Usmara 2008:18-19 konsep pemasaran

bersandar pada empat tiang utama :

1) Fokus Pasar

Perusahaan akan berhasil baik jika mereka menetapkan

batas pasarnya secara cermat. Perusahaan akan berhasil

baik bilamana mereka mempersiapkan program pemasaran

yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.

2) Orientasi Kepada Pelanggan

Pemikiran yang berorientasi pelanggan mengharuskan

perusahaan untuk secara cermat menentukan kebutuhan

pelanggan dari sudut pandang pelanggan bukan dari sudut

(28)

3) Pemasaran yang Terkoordinasi, yang bermakna dua hal:

a.) Berbagai fungsi pemasaran-armada penjualan,

periklanan,riset pemasaran dan lain-lain harus

terkoordinasi.

b.) Pemasaran harus terkoordinasi secara baik dengan

bagian-bagian lain perusahaan. Pemasaran akan

berhasil bila seluruh karyawan menyadari bagaimana

dampak terhadap kepuasan pelanggan.

4) Kemampulabaan

Untuk perusahaan swasta tujuan utama adalah laba, bagi

organisasi nirlaba atau organisasi masyarakat tujuannya

adalah mempertahankan dan menarik cukup dana guna

menyelenggarakan kegiatannya. Perusahaan menghasilkan

uang dengan memuaskan kebutuhan pelanggan lebih baik

daripada yang dapat dilakukan pesaing.

c. Tujuan Pemasaran

Menurut Berry (dalam Usmara 2008:21) tujuan pemasaran

adalah mempertemukan kesamaan antara apa yang ingin dibeli

pelanggan berprospek dan apa yang dijual organisasi, potensi

untuk menyesuaikan jasa agar sejauh mungkin memenuhi

(29)

Menurut Usmara (2008:25) tujuan pemasaran merupakan

suatu keadaan yang diinginkan, yang diupayakan untuk

diwujudkan oleh suatu perusahaan. Ini menunjukkan bahwa tujuan

pemasaran merupakan sesuatu yang mendasaruntuk menjamin

konsistensi kegiatan pemasaran di perusahaan tersebut dan

merupakan pemenuhan atas kebutuhan konsumen. Pemimpin

perusahaan tidak dapat membantah lagi bahwa di dalam pasar

sekarang ini, kesuksesan perusahaan berawal dari konsumen.

Namun tampaknya banyak perusahaan yang melupakan

perhatiannya pada kepercayaan konsumen. Mengingat semakin

pandainya konsumen memilih produk yang ada di pasar, maka

organisasi harus lebih responsif terhadap keinginan dan kebutuhan

pelanggan dengan demikian tujuan pemasaram adalah

mengutamakan konsumen.

d. Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:54) strategi

pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dengan

harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran.

Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar

sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran, dan tingkat

pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran harus merinci segmen

(30)

Menurut Usmara (2008:33), satu fungsi pokok dari strategi

pemasaran adalah menciptakan suatu hubungan bagi seluruh

kegiatan di perusahaan. Dengan adanya strategi pemasaran yang

jelas dan konseptual maka dapat mendukung iklim koordinasi yang

tepat yang lebih efisien dibandingkan dengan proses administrasi

yang ada saat ini. Semua tugas atau pekerjaan yang harus

dilakukan sebagai tuntutan pokok dalam mengimplementasikan

strategi tersebut dilaksanakan dan diserahkan sepenuhnya kepada

semua anggota organisasi. Tujuan suatu strategi adalah untuk

menyebarkan secara efektif sumber-sumber khas dan unggulan

suatu perusahaan.

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2007:5) “Jasa adalah

tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak

lainnya.Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,

kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak

menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.”

Menurut Kotler (lupiyoadi dan hamdani 2006:6)

(31)

yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun.

b. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (dalam Adam 2015:10-11) jasa memiliki

empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program

pemasaran, yaitu:

1. Tidak Berwujud (Intangibility)

Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat,

dirasakan, diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi

tanda atau bukti dari mutu jasa tersebut. Pembeli akan

mengambil kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat

(place), manusia (people), peralatan (equipment), alat

komunikasi (communication material), simbol-simbol

(symbols), dan harga (price) yang mereka lihat. 2. Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability)

Jasa-jasa umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi

pada waktu yang bersamaan. Jika jasa diberikan oleh seseorang

maka orang tersebut merupakan bagian dari jasa tersebut.

(32)

penyedia client merupakan ciri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun clientakan mempengaruhi hasil jasa tersebut.

3. Beraneka Ragam (Variability)

Jasa itu sangat beraneka ragam, karena tergantung kepada yang

menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan. Seringkali

pembeli jasa menyadari akan keanekaragaman ini dan

membicarakannya dengan yang lain sebelum memilih seorang

penyedia jasa.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa-jasa tidak dapat disimpan. Keadaan tidak tahan dari

jasa-jasa bukanlah masalah jika permintaannya stabil, karena mudah

untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika

permintaan terhadapnya berfluktuasi maka perusahaan jasa

menghadapi masalah yang sulit.

c. Kualitas Jasa

Menurut Wyckof (dalam Tjiptono 2004:59) kualitas jasa

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Menurut Parasuraman (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:

(33)

1. Kehandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan

kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan

jasa secara tepat waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan, dan tanpa melakukan

kesalahan.

2. Daya Tanggap (responsiveness), yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu memberikan jasa yang

dibutuhkan kosunumen

3. Jaminan (assurance), meliputi pengetahuan, kemampuan,

keramahan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak

personal untuk menghilangkan sifat keragu-raguan kosumen dan

membuat mereka merasa terbebas dari bahaya dan risiko.

4. Empati, yang meliputi sikap kontak personal atau perusahaan

untuk memahami kebutuhan dan kesulitan, konsumen, komunikasi

yang baik, perhatian pribadi, dan kemudahan untuk melakukan

komunikasi atau hubungan.

5. Produk-produk fisik (tangibels), tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang bisa dan

(34)

3. Perilaku Konsumen

a. Definisi Perilaku

Menurut Engel et al (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:7) perilaku

konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalampemerolehan,

pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa, termasuk proses yang

mendahului dan menyusul tindakan ini.

Menurut Griffin (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:8) perilaku

konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang

mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan, produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di

atas atau kegiatan mengevaluasi.

Menurut Ariely dan Zauberman (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:8)

perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang,

atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Dari pengertian perilaku konsumen di atas dapat di simpulkan bahwa

perilaku konsumen adalah (1) disiplin ilmu yang mempelajari perilaku

individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan

konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman

(35)

dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat, (2) tindakan

yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya

baik dalam penggunaan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan

jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul, (3)

tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan

merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha

mendapatkan produk yang diinginkan, mengonsumsi produk tersebut, dan

berakhir dengan tindakan-tindakan pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak

puas. (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:9).

b. Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994:31) perspektif

pemecahan masalah pun mencakupi semua jenis perilaku pemenuhan

kebutuhan dan jajaran luas dari faktor yang memotivasi dan

mempengaruhi. Berbicara secara umum, keputusan konsumen mengambil

bentuk yang diperhatikan dan mempunyai langkah-langkah berikut ini:

1) Pengenalan kebutuhan

Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan

(36)

2) Pencarian informasi

Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan

(pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan

keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).

3) Evaluasi Alternatif

Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang

diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.

4) Pembelian

Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang

dapat diterima bila perlu.

5) Hasil

Mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan

harapan segera sesudah digunakan.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:24-25) ada tigafaktor

utama yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan

yaitu:

1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,

sikap dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor

psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

(37)

terhadap penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu

secara konsisten. Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan

kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan faktor

psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian

adalah pola individu untuk merespon stimulus yang muncul dari

lingkungannya. Termasuk di dalam kepribadian adalah opini,

minat, dan prakarsa. Pembelajaran berdampak pada adanya

perubahan. Seorang individu/konsumen dikatakan belajar jika ada

perubahan kearah yang lebih baik dalam tiga aspek (kognitif,

afektif, dan psikomotor) yang bersifat relatif permanen.

Konsumen akan belajar setelah mendapat pengalaman, baik

pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Setelah

membeli dan mengonsumsi produk, konsumen akan merasa puas

atau tidak puas. Jika puas, konsumen akan melakukan pembelian

ulang di lain waktu. Sebaliknya, jika tidak puas, kosumen tidak

akan melakukan pembelian di lain waktu.

2. Pengaruh Faktor Situasional

Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat

belanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. Keadaan

sarana dan prasarana tempat belanja mencakup tempat parkir,

gedung, eksterior, dan interior toko, pendingin udara,

(38)

berbelanja bisa pagi, siang, sore, atau malam hari. Waktu yang

tepat untuk berbelanja setiap orang tentu berbeda. Orang yang

sibuk bekerja pada malam hari akan memilih waktu belanja pada

sore atau malam hari. Kondisi saat pembelian produk adalah sehat,

senang, sedih, kecewa, atau sakit hati. Kondisi kosumen saat

melakukan pembelian akan mempengaruhi pembuatan keputusan

kosumen.

3. Pengaruh faktor sosial

Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga,

kelompok refrensi, kelas sosial, dan budaya.

a. Sebelum memutuskan untuk membeli produk, konsumen akan

mempertimbangkan apakah pembelian produk tersebut

diperbolehkan atau tidak oleh aturan/undang-undang yang

berlaku. Jika diperbolehkan, kosumen akan melakukan

pembelian. Namun jika dilarang oleh undang-undang atau

peraturan (daerah, nasional, bahkan internasional), konsumen

tidak akan melakukan pembelian.

b. Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak. Anak yang baik tentu

akan melakukan pembelian produk jika ayah atau ibunya

menyetujui.

c. Untuk kelompok refrensi, contohnya kelompok refrensi

(39)

(kelompok boyband, girlband, tim basket idola, dan tim bola

terkenal) dan bapak-bapak (kelompok pengajian, kelompok

penggemar motor besar, kelompok penggila bola, dan

kelompok pecinta ikan dan burung.)

d. Untuk kelas sosial yang ada di masyarakat, contohnya kelas

atas, menengah, dan bawah.

e. Untuk budaya dan sub budaya, contohnya suku Sunda, Jawa,

Batak, Madura. Tiap suku/etnis mempunyai budaya/sub

budaya yang berbeda.

4. Motif

Menurut Kotler dan Amstong (2003:215) motif (dorongan) adalah

kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas

kebutuhan tersebut.

Menurut Setiadi (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:162) bahwa motif

didasarkan pada pikiran yang sehat, patut dan layak.Motif merupakan

sebab-sebab yang menjadi dorongan.

Menurut Sardiman (2006:85-86) motif adalah dorongan yang

menggerakan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya

(40)

sebagai daya penggerak diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,

demi mencapai suatu tujuan.

Motif dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

1. Motif Instrinsik

Motif instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi,

tidak perlu dirangsang dari luar karena dari dalam diri setiap individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motif Ekstrinsik

Motif ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar (faktor luar) yang kemudian rangsangan

tersebut akan menggerakkan individual untuk berbuat atau melakukan

sesuatu(faktor dalam).

Menurut Sardiman (2006:89), fungsi motivasi ada tiga yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat

2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

3) Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:165) ada beberapa teori motivasi

yang dibuat untuk menjelaskan perilaku sebagian besar manusia secara

(41)

kebutuhan mengikuti teori jamak, yaitu seseorang berperilaku karena adanya

dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Menurut Maslow,

kebutuhan manusia itu berjenjang. Artinya, seseorang baru memenuhi

kebutuhan kedua setelah kebutuhan pertamanya terpenuhi. Dasar teori

kebutuhan Maslow, seperti yang di sebutkan Setiadi (dalam Sangadji dan

Sopiah, 2013:165) adalah sebagai berikut:

a) Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan.

b) Suatu kebutuhan yang terpuaskan tidak menjadi alat motivator bagi

pelakunya, hanya kebutuhan yang belum pernah terpenuhi yang akan

menjadi motivator.

c) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang

Berdasarkan survei pendahuluan pada pengunjung Candi Ratu Boko

pada tanggal 24 Februari 2017, ditemukan bahwa motif wisatawan domestik

berkunjung ke Candi Ratu Boko adalah:

1. Ingin rekreasi

Rekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara

sengaja sebagai kesenangan atau untuk kepuasan.Rekreasi memiliki banyak

bentuk aktivitas dimanapun tergantung pada pilihan

(42)

bermain, melakukan hobi, dll.Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada

akhir pekan.

2. Ingin menambah pengetahuan/wawasan

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan di peroleh manusia

melalui pengamatan.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan

akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum

pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (http://id.wikipedia.org/).

3. Ingin Berfoto di area Candi

Di Candi Ratu Boko terdapat banyak pemandangan menarik yang bisa

dijadikan tempat untuk wisatawan dapat berfoto. Foto adalah gambar yang

dihasilkan oleh camera yang merekam suatu objek atau suatu kejadian.

4. Ingin melihat Candi yang merupakan bekas keraton (Istana Raja)

Candi Ratu Boko ini tergolong sebagai bekas istana raja, dimana terdapat

beberapa bagian bangunan yaitu bagian tengah, barat, tenggara dan

timur.Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi

pembakaran, kolam, batu berumpak, dan paseban.Sementara bagian

tenggara meliputi pendopo, balai-balai, 3 Candi, kolam dan kompleks

keputren.Kompleks gua, stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian

timur.Sedangkan bagian barat hanya terdiri dari perbukitan.

(43)

5. Ingin menikmati suasana Candi

Suasana yang sejuk dan nyaman membuat para wisatawan betah untuk

berlama-lama di tempat tersebut.Candi Ratu Boko ini memberikan suasana

yang sejuk dan nyaman bagi para wisatawan yang mengunjunginya, di

tambah lagi dengan lingkungan Candi Ratu Boko yang bersih.

6. Diajak oleh teman

Ajakan oleh seorang teman akan mendorong seseorang untuk datang

berkunjung ke suatu tempat misalnya obyek wisata, tempat makan, dll.

7. Harga tiket yang terjangkau

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:245) harga adalah sejumlah uang

yang harus ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari yang

ditukarkan konsumen untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa.

Sedangkan tiket adalah kartu atau slip kertas yang digunakan agar bisa

memasuki suatu lokasi atau event(http://idwkipedia.org/).

Harga tiket yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah harga yang

harus dibayar oleh wisatawan agar bisa memasuki lokasi Candi Ratu

Boko.Harga merupakan salah satu elemen terpenting yang mempengaruhi

perilaku pembelian konsumen baik untuk barang ataupun jasa. Adapun

harga tiket masuk lokasi Candi Ratu Boko untuk wisatawan domestik

(44)

8. Lokasinya mudah dijangkau

Lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk

menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan perilaku terhadap

tempat tertentu (Kotler dan Amstrong, 2001:353). Pada umumnya

konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh kendaraan umum

dan strategis untuk memberikan kemudahan baginya.

Menurut Tjiptono (2000:42), pemilihan tempat atau lokasi memerlukan

pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut ini:

a. Akses, misalnya lokasi mudah dijangkau oleh sarana transportasi

umum

b. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi

jalan

c. Tempat parkir yang luas dan aman

d. Ekspansi, yaitu tersedia tempat untuk perluasan usaha di kemudian

hari

e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa ditawarkan

f. Persaingan, yaitu lokasi pesaing apakah berdekatan atau tidak

9. Melihat informasi di media cetak atau media elektronik

Dengan mendengar ataupun melihat informasi di media cetak atau media

elektronik, seorang wisatawan akan terdorong untuk datang berkunjung ke

(45)

10. Ingin mendapatkan pengalaman baru

Pengalaman baru adalah kejadian yang belum pernah dirasakan

sebelumnya. Pengalaman baru tersebut dapat berupa hal yang

menggembirakan, menyedihkan, membanggakan, dll.

11. Diajak oleh keluarga

Ajakan oleh keluarga akan sangat berpengraruh untuk mendorong

seseorang berkunjung ke suatu tempat misalnya obyek wisata, salon, dll.

5. Pariwisata

a. Pengertian Pariwisata

Menurut Badruddin (2000:34) mendefinisikan pariwisata sebagai

kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mencari kepuasan, mencari

sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat,

menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.

Menurut Spillane (2001 : 87-88) ada beberapa sifat yang khusus

mengenai industri pariwisata yaitu:

1. Produk wisata tidak dapat dipindahkan.Orang tidak dapat membawa

produk wisata pada langganan, tetapi langganan itu sendiri harus

mengunjungi, mengalami dan datang untuk menikmati produk wisata

(46)

2. Dalam pariwisata produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama.

Tanpa langganan yang sedang mempergunakan jasa-jasa itu tidak akan

terjadi produksi.

3. Sebagai suatu jasa, maka pariwisata memiliki berbagai ragam bentuk.

Oleh karena itu, dalam bidang pariwisata tidak ada standar ukuran yang

objektif, sebagaimana produk lain yang nyata misalnya ada panjang,

lebar, isi, kapasitas, dan sebagainya seperti pada sebuah mobil.

4. Langganan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya bahkan

tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu sebelumnya.Yang dapat

dilihat hanya brosur-brosur, gambar-gambar.

5. Dari segi usaha, produk wisata merupakan usaha yang mengandung

risiko besar.Industri wisata memerlukan penanaman modal yang besar,

sedang permintaan sangat peka terhadap perubahan situasi ekonomi,

politik, sikap masyarakat atau kesenangan wisatawan dan sebagainya.

Perubahan perubahan tersebut dapat menggoyahkan sendi-sendi

penanaman modal usaha kepariwisataan karena bisa mengakibatkan

kemunduran usaha yang deras, sedangkan sifat produksi itu relatif

(47)

b. Jenis-jenis Pariwisata

Menurut James J.Spillane (2001:89-91), Berikut adalah

jenis-jenis pariwisatayang terdapat di daerah tujuan wisata yang menarik

customer untuk mengunjunginya sehingga dapat pula di ketahui jenis

pariwisata yang mungkin layak untuk dikembangkan dan

mengembangkan jenis sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

pariwisata tersebut, adalah :

1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism).

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan

tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru,

untuk mengendorkan ketegangan syarafnya, untuk menikmati

keindahan alam, untuk menikmati hikayat rakyat suatu daerah,

untuk menikmati hiburan, dan sebagainya.

2) Pariwisata untuk Rekreasi (recreation sites)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki

pemanfaatan hari-hari libur untuk istirahat, untuk memulihkan

kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan

keletihan dan kelelahannya.

3) Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism)

Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi

(48)

untuk mempelajari adat istiadat, cara hidup masyarakat negara lain

dan sebagainya.

4) Pariwisata untuk Olahgara (Sports Tourism)

Jenis pariwisata ini bertujuan untuk tujuan olahraga, baik hanya

untuk menarik penonton olahraga dan olahragawannya sendiri

serta ditujukan bagi mereka yang ingin mempraktikkannya sendiri.

5) Pariwisata untuk Urusan Dagang Besar (Business Tourism)

Dalam jenis pariwisata ini, unsur yang ditekankan adalah

kesempatan yang digunakan oleh pelaku perjalanan ini yang

menggunakan waktu-waktu bebasnya untuk menikmati dirinya

sebagai wisatawan yang mengunjungi berbagai obyek wisata dan

jenis pariwisata lain.

6) Pariwisata untuk Konveksi (Convention Tourism)

Banyak negara yang tertarik dan menggarap jenis pariwisata ini

dengan banyaknya hotel atau bangunan yang khusus dilengkapi

untuk menunjang convention tourism.

Sedangkan menurut Ir. Henky Hermantoro (2011:54-56) membedakan

pariwisata menurut objeknya menjadi 8 jenis yaitu:

a) Cultural tourism, adalah jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang yang melakukan perjalanan karena adanya daya tarik dari

(49)

kunjungannya adalah warisan nenek moyang berupa benda-benda

kuno atau situs-situs kuno yang memiliki nilai sejarah. Contoh:

Candi Borobudur.

b) Natural tourism, adalah kegiatan pariwisata yang menjual keindahan alam untuk menarik wisatawan untuk datang

berkunjung menikmati alamnya, udaranya dan segala fasilitas yang

ada didalamnya. Objek wisata ini biasanya mempunyai daerah

penyangga, contohnya : Gunung Ungaran dengan Gedong

Songo-nya yang memiliki wisata Bandungan sebagai daerah wisata

penyangga.

c) Technological tourism, adalah jenis pariwisata yang menyajikan teknologi-teknologi yang ada namun langka atau tidak

mudahmendapatkannya baik berupa teknologi modern maupun

teknologi yang telah kuno. Misalnya: Museum Kereta Api Kuno di

Ambarawa.

d) Historical tourism, adalah jenis pariwisata yang biasanya merupakan monumen atau tugu untuk mengingat suatu peristiwa

heroik yang pernah terjadi di daerah tersebut. Contoh: Monumen

Palagan Ambarawa, Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya

Jakarta

e) Agro wisata, adalah perjalanan wisata yang dilakukan ke

(50)

Untuk jenis pariwisata ini, wisatawan dapat mengadakan

kunjungan dan peninjauan untuk studi atau menikmati segarnya

daerah pertanian, tanaman yang beraneka ragam jenis dan

warnanya, proses pembibitan berbagai macam tanaman dan

sebagainya. Misalnya: Agro Tlogo di Kabupaten Semarang.

f) Recuperational tourism, jenis pariwisata ini sama dengan pariwisata kesehatan. Tujuan orang-orang tersebut berwisata

adalah untuk menyembuhkan penyakit. Contoh: Pemandian air

panas di Ciater.

g) Religion tourism, perjalanan wisata yang dilakukan bertujuan untuk melihat atau menyaksikan dan mengikuti upacara-upacara

keagamaan atau juga untuk mendatangi tempat-tempat tertentu

yang dianggap memiliki nuansa agamis yang begitu kental.

Contoh: Ziarah Walisongo.

h) Shopping tourism, adalah jenis pariwisata yang menonjolkan sisi penjualan produk tertentu khas dari wilayah tersebut. Misalnya:

PKL (Pedagang Kaki Lima) di Jalan Malioboro Yogyakarta

(51)

B. Penelitian-Penelitian Terdahulu

1. Angelina Putri Setya Riyadi (2014). Melakukan penelitian

mengenai motif orang tua murid memilih sebuah sekolah dasar

sebagai tempat pendidikan dasar bagi anaknya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui motif orang tua murid memilih sebuah

sekolah dasar sebagai tempat pendidikan dasar bagi anaknya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua

murid SD Don Bosco II, Pulomas kelas 1 sampai dengan 6.

Sampel yang diteliti sebanyak 235 orang tua murid dan teknik

sampling yang digunakan quota sampling. Uji validitas

menggunakan Product Moment Correlation dan uji realibilitas

menggunakan Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 1) analisis prosentase untuk

mengetahui identitas responden 2) analisis Cochran Q-test untuk mengetahui motif orangtua murid memilih sebuah sekolah dasar

sebagai tempat pendidikan dasar bagi anaknya. Dari motif

Cochran Q-test menunjukkan bahwa motif gedung sekolah bagus, alat-alat laboratorium lengkap, sarana olahraga memadai, akreditas

baik, kegiatan ekstrakulikuler beragam, memiliki jaringan sosial

(52)

motif yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motif

orang tua memilih sebuah sekolah dasar Don Bosco II.

2. Agustina Amba (2015), melakukan penelitian mengenai motif

orang tua memilih sekolah dasar Maria Purworejo sebagai tempat

pendidikan putra-putrinya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui motif orang tua memilih sekolah dasar Maria

Purworejo sebagai tempat pendidikan putra-putrinya. Populasi

dalam penelitian ini adalah orang tua murid kelas satu sampai

dengan kelas enam pada Tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah

223 orang. Dengan sampel sebanyak 143 responden. Pengambilan

sampel menggunakan teknik quota sampling dan teknik

pengumpulan data menggunakan kuisioner. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis Cochran

Q-test. Analisis deskriptif di gunakan untuk menguraikan karakteristik responden dengan pendekatan prosentase terkait

umur, status pekerjaan, pendidikan penghasilan perbulan dan jarak

rumah dengan sekolah. Sedangkan analisis Cochran Q-test

digunakan untuk mengetahui motif orang tua murid memilih

sekolah dasar Maria Purworejo sebagai tempat pendidikan

putra-putrinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Secara

umum karakteristik orang tua murid sekolah dasar Maria

(53)

sampai 40 tahun(32,9%), berpendidikan SLTA (44,1%), sebagai

pegawai swasta (23,1%), berpenghasilan antaraRp. 1.000.000,- -

Rp. 2.000.000,- (42,7%) dan bertempat tinggal antata 1 km sampai

2 km dari SD Maria. 2.Hasil analisis Cochran Q-test menunjukkan

bahwa motif yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

keputusan orang tua murid memilih sekolah dasar Maria

Purworejo sebagai tempat pendidikan putra-putrinya adalah: mutu

sekolah, gedung sekolah yang bersih dan bagus, lokasi sekolah

yang strategis, pelayanan ramah, akreditasi A, sekolah

terkenal/dikenal disiplin.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut penulis

berencana untuk melakukan penelitian dengan obyek dan subyek yang

berbeda. Peneliti akan melakukan penelitian mengenai motif wisatawan

(54)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual Penelitian

Motif yang di maksudkan terdiri dari :

1. Ingin rekreasi

2. Ingin menambah pengetahuan/wawasan

3. Ingin Berfoto di area Candi

4. Ingin melihat Candi yang merupakan bekas keraton (Istana Raja)

5. Ingin menikmati suasana Candi

6. Diajak oleh teman

7. Harga tiket yang terjangkau

8. Lokasinya mudah dijangkau

9. Melihat informasi di media cetak atau media elektronik

10. Ingin mendapatkan pengalaman baru

11. Diajak oleh keluarga

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:84), dalam penelitian hipotesis diartikan sebagai jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Berdasarkan pokok permasalahan

yang ada dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis yang KEPUTUSAN KONSUMEN

(55)

merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya

penelitian. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 24 Februari 2017 pada pengunjung Candi Ratu Boko, maka penulis

mengambil H0 yang bunyinya sebagai berikut bahwa yang menjadi motif

wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko antara lain adalah Ingin

rekreasi, ingin menambah pengetahuan/wawasan, ingin berfoto di area Candi ,

ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana Raja), ingin

menikmati suasana Candi, diajak oleh teman, harga tiket yang terjangkau,

lokasinya mudah dijangkau, melihat informasi di media cetak atau media

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dimana penelitian ini berusaha

menggambarkan kondisi sebenarnya untuk mengungkapkan motif wisatawan

dosmestik berkunjung ke Candi Ratu Boko.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang bertindak sebagai pemberi

informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini

yang menjadi subjek penelitian adalah wisatawan domestik yang

berkunjung ketempat wisata Candi Ratu Boko

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti untuk

diamati. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah motif

wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko yang meliputi Ingin

rekreasi, ingin menambah pengetahuan/wawasan, ingin berfoto di area

Candi , ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana Raja),

ingin menikmati suasana Candi, diajak oleh teman, harga tiket yang

(57)

terjangkau, lokasinya mudah dijangkau, melihat informasi di media cetak atau

media elektronik, ingin mendapatkan pengalaman baru, diajak oleh keluarga.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian : Februari-Maret 2017

Lokasi Penelitian : Candi Ratu Boko

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian.

1. Identifikasi Variabel

Variabel dari penelitian ini adalah motif wisatawan domestik berkunjung

ke Candi Ratu Boko.

2. Definisi Variabel

Motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko adalah

sesuatu yang mendorong wisatawan domestik untuk mengunjungi Candi

Ratu Boko .

Indikator dari variabel motif adalah:

1 Ingin rekreasi

2 Ingin menambah pengetahuan/wawasan

3 Ingin berfoto di area Candi

4 Ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana Raja)

(58)

6 Diajak oleh teman

7 Harga tiket yang terjangkau

8 Lokasinya mudah dijangkau

9 Melihat informasi di media cetak atau media elektronik

10 Ingin mendapatkan pengalaman baru

11 Diajak oleh keluarga.

3. Pengukuran

Pengukuran variabel dari motif berkunjung ke Candi Ratu Boko

menggunakan skala guttman. Dimana skala guttman adalah skala yang memiliki jawaban yang tegas, dengan jawaban seperti benar atau salah, ya

atau tidak, pernah atau tidak pernah, positif atau negatif, tinggi atau

rendah, baik atau buruk dan sebagainya. Dalam penelitian ini digunakan

respon yang tegas, yaitu dengan jawaban “YA” dan “TIDAK”. Dimana

jawaban tersebut akan diberi skor yaitu :

Jawaban “YA” memperoleh nilai 1

Jawaban “TIDAK” memperoleh nilai 0

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko.

Motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko adalah

sesuatu yang mendorong wisatawan domestik untuk mengunjungi Candi Ratu

Boko yang terdiri dari ingin rekreasi, ingin menambah pengetahuan/wawasan,

(59)

Keraton (Istana Raja), ingin menikmati suasana Candi, diajak oleh teman,

harga tiket yang terjangkau, lokasinya mudah dijangkau dan melihat informasi

di media cetak atau media elektronik, ingin mendapatkan pengalaman baru,

diajak oleh keluarga yang akan diberi respon oleh konsumen dengan

pernyataan YA atau TIDAK.

F. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:61), Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan domestik

yang sedang berada di Candi Ratu Boko.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:62), Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian wisatawan domestik

yang sedang berada di Candi Ratu Boko.

Oleh karena populasi dalam penelitian ini berukuran besar dan jumlahnya

tidak diketahui, maka jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan

(60)

n =

n =

n = 96,04

dimana :

n = jumlah sampel

z = tingkat keyakinan yang di butuhkan dalam penentuan sampel

95%

Moe = margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang

dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%

Dari hasil perhitungan sampel diatas, maka jumlah sampel dalam

penelitian ini dibulatkan sebanyak 100 responden karena jumah populasi

yang terwakili semakin banyak sehingga kekuatan statistika semakin baik.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan

(61)

H. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Menurut Supranto (2012:20), data primer (primary data) yaitu data yang

dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melaui

objeknya. Data primer yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah motif

wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko yang akan

diperoleh melalui penyebaran kuesioner.

2. Menurut Supranto (2012:21), data sekunder (secondary data) yaitu data

yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data

tersebut sudah dikumpulkan oleh pihak instansi lain. Data sekunder

dalam penelitian ini bersumber dari studi pustaka dan situs internet

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner dari penelitian ini merupakan sejumlah pertanyaan yang akan

di ajukan kepada responden untuk memperoleh informasi yang sesuai

dengan kebutuhan penulis yaitu data tentang motif wisatawan domestik

yang berkunjung ke Candi Ratu Boko. Dalam penulisan kuesioner,

penulis menggunakan skala Guttman, terdiri atas jawaban “YA” atau

“TIDAK”. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban pernyataan:

Jawaban Ya mendapat nilai 1

(62)

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengutip

teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal, atau

karya tulis lainnya sesuai dengan topik dan variabel penelitian.

3. Akses Internet

Akses internet berguna untuk membantu penulis memperoleh informasi

tambahan selain data dari studi pustaka, sehingga data yang diperoleh

menjadi lebih akurat dan lengkap.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum menganalisis kuesioner, perlu adanya uji validitas, dan

reabilitas sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah pertanyaan yang

disebarkan sudah layak digunakan atau belum.

1. Pengujian Validitas

Menurut Azwar (2009:5-6) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur

dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang

menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran

(63)

Untuk mengetahui apakah motif wisatawan dapat mempengaruhi

keputusan dalam berkunjung ke Candi Ratu Boko, maka perlu

menggunakan rumus Product Moment :

=

Dimana :

= koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X = skor item bernomor ganjil

Y = skor item bernomor genap

n = banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrument tersebut valid atau tidak, maka

ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

atau butir pertanyaan yang dimasudkan di katakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan tidak valid. Butir

pertanyaan yang tidak valid dalam penelitiannya selanjutnya dianggap

(64)

2. Pengujian Reliabilitas

Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut sudah baik. Apabila datanya benar sesuai

dengan kenyataan maka berapa kali pun diambil, tetapakan sama

hasilnya. Menurut Umar (2013:86), Reabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala

yang sama. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Instrument

yang sudah dapat dipercaya (reliabel) akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas

menggunakan teknik Cronbach Alpha, yaitu dengan menggunakan

koefisien alpha (α).

Rumus dapat di tulis sebagai berikut :

Dimana :

= reliabititas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

= varian total

(65)

Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah

kuisioner yang dibagikan kepada responden dan benar-benar dapat

diandalkan sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang

akan didapatkan hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan

pada butir-butir pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah

dinyatakan sebagai butir yang valid. Uji realibilitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer program SPSS dengan fasilitas

Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,06.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif responden digunakan untuk mendapatkan gambaran

tentang responden yang akan diteliti. Responden dari penelitian ini adalah

wisatawan domestik yang berada di Candi Ratu Boko. Deskriptif

responden terkait dengan identitas responden meliputi jenis kelamin dan

asal daerah. Adapun pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner mengenai

motif wisatawan berkunjung ke Candi Ratu Boko.

2. Uji Cochran Q-test

Uji Cochran tujuannya menguji K sampel berhubungan mempunyai mean

yang sama atau berbeda, serta datanya berbentuk nominal atau ordinal

(Sunyoto, 2012:120). Uji Cochran memberikan metode untuk menguji

(66)

Uji berpasangan dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata antara satu

sampel dengan sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak.

Jawaban dari penelitian ini berbentuk “YA” dan “TIDAK”, akan menyebar

secara random dalam tabel dua arah.Selanjutnya diberi skor 0 untuk

“GAGAL” dan skor 1 untuk “SUKSES”. Rumusnya yang digunakan :

Di mana :

k = jumlah variabel

Cj = Total respon pada j variabel (kolom)

Ri = Total respon pada i pengataman (baris)

Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik

menggunakan Cochran Q-Test dengan menggunakan SPSS. Bunyi H0 dan Ha

adalah sebagai berikut :

H0 :ingin rekreasi, ingin menambah pengetahuan/wawasan, ingin berfoto di

area Candi, ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana

Raja), ingin menikmati suasana Candi, diajak oleh teman, harga tiket yang

terjangkau, lokasinya mudah dijangkau, melihat informasi di media cetak

atau media elektronik, ingin mendapatkan pengalaman baru, diajak oleh

(67)

Ha :Salah satu dari sebelas motif wisatawan domestik tidak menjadi motif

wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko.

Langkah-langkah atau prosedur perhitungan Cochran Q-Test adalah sebagai berikut ini :

1. Perumusan Hipotesis

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu menentukan hipotesis,

hipotesis dirumuskan kedalam dua bentuk yaitu H0 dan Ha.

H0 : ingin rekreasi, ingin menambah pengetahuan/wawasan, ingin berfoto di

area Candi, ingin melihat Candi yang merupakan bekas Keraton (Istana

Raja), ingin menikmati suasana Candi, diajak oleh teman, harga tiket yang

terjangkau, lokasinya mudah dijangkau, dan melihat informasi di media

cetak atau media elektronik, ingin mendapatkan pengalaman baru, diajakan

oleh keluarga

Ha : Salah satu dari sebelas motif wisatawan domestik tidak menjadi motif

wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko.

2. Melakukan pengujian

Menguji semua motif yang dirumuskan dalam Ho.

(68)

3. Bila hasil perhitungan menolak H0

Maka langkah sekanjutnya adalah menghilangkan nilai Cj terendah

kemudian melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus

Cochran Q-test

4. Apabila hasil perhitungan tersebut masih menolak Ho maka selanjutnya

harus menghilangkan Cj terendah kedua. Kemudian dilakukan kembali

perhitungan statistik dengan rumus Cochran Q-test.

Langkah-langkah diatas harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik

memperoleh hasil menerima H0 dan dapat disimpulkan motif apa saja yang

Gambar

Tabel V.1        Hasil Uji Validitas…....……….…………………….………
Gambar IV.1
Gambar IV.2
Gambar IV.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Khusus di Pemerintahan daerah Kota Padang yang menjalankan program BKKBN ini adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan , Perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga

1 Abid Ramadhan (2019) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Variabel Dependen :

Dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri setiap karyawan yang memiliki keinginan untuk melakukan hal yang

agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak kenah

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh

Sehingga dengan ketiga pengujian baterai tersebut, telah mampu menguatkan bukti bahwa material yang paling direkomendasikan untuk anoda baterai lithium-ion adalah MnO 2

Dalam Tugas Akhir ini dibuat suatu prototipe alat pengontrol pH atau derajat keasaman cairan nira pada pabrik gula dengan menggunakan Fuzzy Logic Controller

kehidupan dewasa ini penuh dengan penyimpangan dan bahkan dapat dikatakan manusia banyak yang hilang kehormatannya karena melakukan perbuatan yang hina (menipu, merampok, dan