• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang - PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS VII PADA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOGA (KONTEKSTUAL BERGAMBAR) DI SMP NEGERI 1 KARANGPUCUNG - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang - PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS VII PADA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOGA (KONTEKSTUAL BERGAMBAR) DI SMP NEGERI 1 KARANGPUCUNG - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latarbelakang

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari keterlibatan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam pembelajaran, akan lebih cepat memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mampu melaksanakan unjuk kerja dari setiap kompetensi (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 43).

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat melemah. Kurangnya motivasi belajar siswa akan melemahkan kegiatan belajar, selanjutnya mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus, supaya siswa memiliki motivasi belajar yang kuat dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Dimyati & Mudjiono, 2008: 239). Menurut Sardiman (2007: 77) memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tidak terlepas dari peran guru sebagai pihak yang melaksanakan pembelajaran dan membimbing siswa di sekolah.

(2)

menciptakan kondisi supaya siswa selalu butuh dan ingin terus belajar. Menurut Sardiman (2007: 85) motivasi dapat berfungsi mendorong kegiatan pembelajaran dan pencapaian prestasi belajar siswa. Hasil belajar akan menjadi optiamal apabila ada motivasi, semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, maka tingkat keberhasilan pembelajaran semakin tinggi.

Motivasi yang tinggi juga dibutuhkan untuk mempelajari materi IPA di SMP. Mata pelajaran IPA di SMP adalah IPA terpadu yaitu menggabungkan materi biologi, fisika, dan kimia. Materi biologi sebagai bagian IPA memiliki cakupan yang luas untuk mempelajari ilmu kehidupan, mulai dari mengenal diri sendiri danalam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dinyatakan oleh Trianto (2010: 154) bahwa pada hakikatnya IPA meliputi empat unsur utama, yaitu; sikap rasa ingin tahu, proses memecahkan masalah melalui metode ilmiah, menghasilkan produk (berupa fakta, prinsip, teori dan hukum) dan aplikasi konsep materi biologi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran IPA Biologi lebih diarahkan kepada proses menemukan fakta dan kosep melalui observasi dan eksperimen terhadap fenomena yang terjadi di alam (Julianto, 2010: 35).

(3)

Siswa dalam pembelajaran IPA masih belum bisa mempelajari materi biologi secara menyeluruh. Umumnya siswa dalam pembelajaran IPA Biologi hanya memfokuskan pada materi yang disampaikan oleh guru. Siswa lebih banyak menerima konsep yang sudah tertulis di buku, dan mengerjakan latihan soal di LKS, sedangkan motivasi belajar siswa sebagai modal awal untuk menciptakan kondisi siswa aktif dalam pembelajaran kurang diperhatikan. Menurut Garden dalam Wena (2011: 67) pembelajaran yang diterapkan siswa cenderung menghafal daripada memahami suatu konsep materi. Hal tersebut dapat menyebabkan lemahnya motivasi siswa dalam belajar untuk menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan konsep materi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(4)

mengkomunikasikan hasil pembelajaran. Keadaan tersebut menjadikan siswa sulit menyimpulkan materi pelajaran baik yang dipelajari dalam pembelajaran sebanyak 68,5%. Kurangnya motivasi menyebabkan siswa kurang memahami materi IPA Biologi, hasil belajar siswa kurang dari rata-rata KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah sebesar 75. Keadaan tersebut bukan sepenuhnya kegagalan dari siswa, akan tetapi juga faktor dari guru yang kurang berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar.

Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Karangpucung yaitu dengan pemilihan model pembelajaran yang menarik, membantu siswa dalam memahami konsep materi dan membantu menghubungkannya dengan fenomena di lingkungan. Model pembelajaran yang diharapkan tepat dan sesuai untuk mengarah pada hal-hal tersebut yaitu dengan media gambar serta pendekatan kontekstual. Pada pembelajaran kontekstual bergambar, belajar lebih diarahkan pada kontruksivisme berdasarkan pengalaman konkret, diskusi dengan teman yang selanjutnya akan diperoleh idea atau konsep baru. Dalam proses pembelajaran guru akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui media gambar dan penerapan kontekstual sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.

(5)

seharusnya secara mandiri mengembangkan kemampuannya agar dalam proses pembelajaran yang mengembangkan keterampilan proses siswa dapat berhasil, sehingga guru dapat menciptakan pembelajaran yang memotivasi siswa untuk membangun konsep sendiri.

Alternatif penggunaan media merupakan hasil inovasi guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Inovasi penggunaan media gambar salah satunya dengan media kartu bergambar dapat mendorong siswa untuk berinteraksi secara aktif, sehingga dapat meningkatkan daya serap siswa dalam materi yang disampaikan oleh guru dan tujuan pembelajaran dapat tercipta secara maksimal (Tang, 2008: 13). Penelitian menggunakan model pembelajaran koga (kontekstual bergambar) juga pernah dilakukan oleh Aeni (2012: 70) bahwa setelah menggunakan model pembelajaran koga (kontekstual bergambar) hasil belajar IPS siswa kelas VII E MTs Negeri Bantarkawung mengalami peningkatan, siswa dlam pembelajaran tidak merasa bosan karena termotivasi dengan gambar-gambar. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Gusti (2006: 46) bahwa siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah di Padang Panjang yang diajar menggunakan pendekatan kontekstual dengan pembelajaran berbasis gambar (picture and picture) lebih termotivasi dalam memahami konsep biologi.

(6)

Teaching and Learning dengan metode eksperimen dapat menghilangkan

kebosanan dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya upaya untuk menciptakan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga tercipta kondisi pemebelajaran siswa aktif dalam pembelajaran, siswa dapat menguasai konsep materi biologi dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Pembelajaran yang akan diterapkan adalah dengan model pembelajaran koga (kontekstual bergambar) di kelas VII SMP Negeri 1 Karangpucung. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan inovasi pemebelajaran yang tepat untuk memotivasi siswa dalam mempelajari fenomena atau gejala alam dengan konsep materi IPA Biologi.

1.2. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada pembelajaran IPA Biologi menggunakan model pembelajaran koga (kontekstual bergambar) di SMP Negeri 1 Karangpucung tahun 2012/2013.

1.3. Tujuan Penelitian

(7)

menggunakan model pembelajaran koga (kontekstual bergambar) di SMP Negeri 1 Karangpucung tahun 2012/2013.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti.

1.4.1. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa termotivasi dengan cara belajar yang lebih tepat dalam memahami suatu materi belajar.

b. Siswa memperoleh keterampilan menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.2. Manfaat Bagi Guru

a. Guru akan mendapatkan informasi tentang pentingnya inovasi proses pembelajaran yang tepat dalam memahami konsep materi IPA Biologi.

b. Guru akan mendapatkan gambaran pentingnya pembelajaran koga (kontekstual bergambar) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA Biologi.

1.4.3. Manfaat Bagi Sekolah

a. Sekolah akan mendapatkan gambaran untuk menerapkan inovasi pembelajaran yang tepat terhadap suatu mata pelajaran yang ada di disekolah.

(8)

1.4.4. Manfaat Bagi Peneliti

a. Peneliti akan mendapatkan pengalaman menerapkan model pembelajaran dalam penelitian.

b. Peneliti akan mendapatkan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah.

1.5. Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Koperasi pada dasarnya mengandung dua unsur yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Karena koperasi merupakan suatu sistem dan sebagaimana diketahui sistem itu

Aplikasi berbasis web dengan tampilan grafis sangat bermanfaat untuk menampilkan beberapa model data yang perlu dianalisa, lebih jauh lagi bahwa aplikasi berbasis web yang bisa

• Bagaimanakah data keanekaragaman hayati di daerah garis Wallace dan Weber, daerah hutan tropis, daerah pesisir dan laut Indonesia berdasarkan informasi dari berbagai

optimize dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas layanan internet yang baik. Dari

Photovoltaic systems can be used as an alternative emergency energy supply. in

PARAMETER BOBOT PAR 33   Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan penyampaian

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut