• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PENGELOLAAN SURPLUS PENDAPATAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII PENGELOLAAN SURPLUS PENDAPATAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

79

BAB VII

PENGELOLAAN SURPLUS PENDAPATAN PEKERJA

SEKTOR INFORMAL

Ellis (2000) menyatakan investasi dilakukan dalam rangka meningkatkan prospek kehidupan masa depan yang dijelaskan sebagai strategi aset rumah tangga. aset dalam hal ini mengacu pada lima jenis modal (modal modal alam, fisik, sumberdaya manusia, finansial dan sosial) yang diidentifikasi sebagai platform yang di atasnya dibangun strategi nafkah.

Mengacu pada bab sebelumnya tentang struktur nafkah responden rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan yang menunjukkan bahwa pada setiap kategori tingkat pendapatan rumah tangga responden mampu mengakumulasikan surplus pendapatan sehingga masing-masing rumah tangga responden mempunyai kapasitas menabung (saving capasity). Kapasitas menabung ini kemudian dapat diinvestasikan pada beragam cara. Subbab-subbab berikut ini menjelaskan tentang pengelolaan surplus pendapatan rumah tangga pedagang makanan.

Ragam Investasi Berdasarkan Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Responden

Mengacu pada pembahasan sebelumnya tentang kapasitas menabung, bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi kapasitas menabung rumah tangga pedagang makanan. Data primer di lapangan menunjukkan bahwa dari 35 responden terdapat 11 rumah tangga pedagang makanan yang tergolong dalam tingkat pendapatan rendah, 18 rumah tangga pedagang makanan yang tergolong dalam tingkat pendapatan sedang, dan 6 rumah tangga pedagang makanan yang tergolong dalam tingkat pendapatan tinggi. Berikut ini, data primer di lapangan yang menunjukkan cara investasi pedagang makanan.

Berdasarkan tabel 29 menunjukkan bahwa ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah adalah menabung di rumah, menabung di bank, menabung di lembaga lain (arisan), membeli alat elektronik dan membeli hewan. Cara investasi ini dipilih oleh rumah tangga pedagang yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah karena mudahnya akses mencairkan investasi tersebut menjadi uang ketika masa krisis/sulit.

Ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan sedang adalah menabung di rumah, menabung di bank, menabung di lembaga lain (arisan), membeli alat elektronik dan membeli hewan dan membeli perhiasan. Pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan sedang sebenarnya memilih cara investasi yang hampir sama dengan rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah, tetapi terdapat sedikit perbedaan yaitu pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada pendapatan sedang melakukan investasi pada pembelian perhiasan. Alasan cara investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan sedang sama

(2)

80

dengan rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah yaitu mudahnya akses mencairkan investasi tersebut menjadi uang ketika masa krisis/sulit.

Sementara itu, ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan tinggi adalah menabung di rumah, menabung di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Hal itu menunjukkan bahwa pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan tinggi juga melakukan ragam investasi yang sama dengan rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah dan sedang yaitu dengan cara menabung di rumah, menabung di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan. Alasan ragam investasi dengan cara tersebut adalah mudahnya akses mencairkan investasi tersebut menjadi uang ketika masa krisis/sulit. Sementara itu, ragam investasi yang membedakan antara rumah tangga pedagang makanan tingkat pendapatan tinggi dan sedang atau rendah adalah membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Alasan ragam investasi ini dilakukan untuk menambah pendapatan rumah tangga. Ragam investasi berupa membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha hanya bisa dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan tinggi karena kapasitas menabung yang dimiliki juga tinggi.

Tabel 29. Jumlah responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut tingkat pendapatan dan ragam investasi, tahun 2012

Ragam investasi Tingkat pendapatan

Total rendah sedang tinggi

Menabung di rumah 6 4 0 10

Menabung di rumah dan di bank, serta

membeli alat elektronik 2 2 2 6

Menabung di rumah dan di bank 1 2 0 3

Menabung di lembaga lain (arisan) 1 2 0 3

Membeli alat elektronik 0 1 0 1

Menabung di rumah dan di bank, membeli

alat elektronik, dan membeli hewan 1 1 0 2

Menabung di rumah dan di bank, membeli alat elektronik dan membeli perhiasan

0 6 1 7

Menabung di rumah dan di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, dan membeli rumah

0 0 1 1

Menabung di rumah dan di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, membeli rumah, sawah/lahan, dan ekspansi usaha

0 0 1 1

Ekspansi usaha 0 0 1 1

Total 11 18 6 35

(3)

81 Berdasarkan data primer tabel 29 tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka investasi yang dilakukan semakin beragam. Hal ini disebabkan karena perbedaan kapasitas menabung yang dimiliki oleh masing-masing kategori tingkat pendapatan rumah tangga. Berikut ini merupakan tabel hasil studi kasus dari tiga responden (Ibu ERN, Ibu ASH, dan ibu YAT) untuk melihat keterkaitan tingkat pendapatan dan cara investasi yang dilakukan.

Tabel 30. Matriks perbandingan cara investasi rumah tangga responden pedagang makanan di Jalan Babakan, tahun 2012

Contoh kasus Tingkat Pendapatan Kapasitas Menabung (Rp) Cara Investasi ERN Tinggi 75.988.000 (1). Menabung di rumah

(2). Menabung di bank (3). Membeli alat elektronik (4). Membeli perhiasan (5). Membeli rumah (6). Menyekolahkan anak ASH Sedang 23.088.000 (1). Menabung di rumah

(2). Menabung di bank (3). Membeli alat elektronik (4). Membeli perhiasan (5). Menyekolahkan anak YAT Rendah 15.104.000 (1). Menabung di rumah

(2). Menabung di bank, (3). Membeli alat elektronik (4). Menyekolahkan anak Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 29 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi cara investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan. Di mana semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin beragam cara investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan. Tinggi atau rendahnya tingkat pendapatan rumah tangga pedagang makanan berpengaruh pada kapasitas menabung rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan.

Ragam Investasi Berdasarkan Tingkat Kapasitas Menabung Responden

Berdasarkan data di lapangan menunjukkan bahwa cara investasi yang dilakukan oleh pedagang makanan tidak hanya dengan menginvestasikan kapasitas menabung pada barang-barang berharga yang kasat mata, tetapi juga diinvestasikan dalam bentuk menyekolahkan anak. Contoh kasus Ibu ASH (53 tahun) dan Mbak MM (34 tahun).

“Jika berjualan itu harus tekun, teliti dan sabar Neng, makanya berkat hal itu ibu bisa menyekolahkan dua anak ibu sampai perguruan tinggi dan sekarang mereka bekerja sambil kuliah lagi Neng. Usaha berjualan nasi, buah, pulsa dan percetakan foto ini mempekerjakan keponakan dan kakak Saya biar mereka juga dapat

(4)

82

penghasilan. Penghasilan dari warung biasanya dibuat untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan sosial lainnya seperti hajatan, menyantuni anak yatim, dan sumbangan masjid, sedangkan uang bulanan yang diberikan oleh anak saya belikan emas dan perhiasan lainnya. Selain dari pendapatan dari berdagang, suami saya juga masih sering dicarter untuk menjadi sopir sehingga pendapatan kami bertambah dan juga kami masih diberi anak kami uang bulanan masing-masing memberi uang sejumlah satu juta” (ASH, 53 tahun).

“Pendapatan dari sini, Saya kirimkan untuk dua adik saya yang sedang kuliah dan sekolah SMA. Selain berjualan di sini, sudah satu bulan saya juga mencoba membuka warung di ujung Babakan Raya dan ternyata kalau dihitung-hitung penghasilan di ujung Babakan Raya lebih banyak dari pada di sini. Saya tinggal di sini karena biar tidak jauh dengan warung, makanya saya mencicil biaya sewa ini agar bisa memodali dua warung saya. Karyawan di sini ada tiga orang dan mereka biasanya makan di warung dan saya juga makan di warung. Saya membeli barang-barang elektronik ini dari berjualan Dek, ya untuk investasi juga, sedangkan pulsa

dan beli blackberry juga dari warung ini” (MM, 34 tahun).

Berdasarkan pernyataan Ibu ASH dan MM menunjukkan bahwa kapasitas menabung yang mereka miliki digunakan untuk memberli barang-barang berharga seperti perhiasan dan alat elektronik serta digunakan untuk menyekolahkan anak atau anggota keluarga. Berikut ini tabel 31 menunjukkan pengaruh tingkat kapasitas menabung terhadap ragam investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanandi Jalan Babakan.

Tabel 31. Jumlah responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut tingkat pendapatan dan ragam investasi, tahun 2012

Ragam investasi Tingkat saving capacity

Total rendah sedang tinggi

Menabung di rumah 6 4 0 10

Menabung di rumah dan di bank, serta

membeli alat elektronik 2 3 1 6

Menabung di rumah dan di bank 2 1 0 3

Menabung lembaga lainnya (arisan) 1 2 0 3

Membeli alat elektronik 0 1 0 1

Menabung di rumah dan di bank, membeli

alat elektronik, dan membeli hewan 1 1 0 2

Menabung di rumah dan di bank, membeli

alat elektronik dan membeli perhiasan 1 5 1 7

Menabung di rumah dan di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, dan membeli rumah

0 0 1 1

Menabung di rumah dan di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, membeli rumah, sawah/lahan, dan ekspansi usaha

0 0 1 1

Ekspansi usaha 0 0 1 1

Total 13 17 5 35

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 31 menunjukkan bahwa ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat saving capacity rendah

(5)

83 dan sedang adalah menabung di rumah, menabung di bank, menabung di lembaga lain (arisan), membeli alat elektronik, membeli hewan dan membeli perhiasan. Cara investasi ini dipilih oleh rumah tangga pedagang yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah dan sedang karena mudahnya akses mencairkan investasi tersebut menjadi uang ketika masa krisis/sulit.

Sementara itu, ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat saving capacity adalah menabung di rumah, menabung di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan, membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Hal itu menunjukkan bahwa pada rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan tinggi juga melakukan ragam investasi yang sama dengan rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah dan sedang yaitu dengan cara menabung di rumah, menabung di bank, membeli alat elektronik, membeli perhiasan. Alasan ragam investasi dengan cara tersebut adalah mudahnya akses mencairkan investasi tersebut menjadi uang ketika masa krisis/sulit. Sementara itu, ragam investasi yang membedakan antara rumah tangga pedagang makanan tingkat pendapatan tinggi dan sedang atau rendah adalah membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Alasan ragam investasi ini dilakukan untuk menambah pendapatan rumah tangga. Ragam investasi berupa membeli rumah, membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha hanya bisa dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan tinggi karena kapasitas menabung yang dimiliki juga tinggi.

Berdasarkan tabel 31 menunjukkan bahwa semakin tinggi kapasitas menabung maka semakin beragam cara investasi yang dilakukan. Berdasarkan penjelasan tabel tersebut maka hipotesis yang menyatakan diduga semakin tinggi kapasitas menabung maka semakin bervariasi ragam investasi yang dilakukan oleh pekerja sektor informal, dapat diterima.

Ikhtisar

Tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat kapasitas menabung, yang mana semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi kapasitas menabung rumah tangga pedagang makanan. Kapasitas menabung mempengaruhi cara investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan. Semakin tinggi kapasitas menabung maka semakin beragam cara investasi yang dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan. Menurut Ellis (2000) menyatakan investasi dilakukan dalam rangka meningkatkan prospek kehidupan masa depan yang dijelaskan sebagai strategi aset rumah tangga.

Kapasitas menabung yang dimiliki oleh pedagang makanan diinvestasikan ke dalam dua bentuk investasi yaitu pertama, investasi berupa barang seperti alat elektonik dan perhiasan. Investasi berbentuk barang ini dilakukan karena barang-barang ini mudah dicairkan ketika para pedagang makanan mengalami krisis finansial. Kedua, investasi berbentuk menyekolahkan anggota keluarga. Investasi ini dilakukan karena pedagang makanan berusaha menaikkan status sosial mereka berharap anggota keluarga mereka tidak merasakan nasib yang menimpa pedagang makanan tersebut.

Gambar

Tabel 29. Jumlah responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut tingkat  pendapatan dan ragam investasi, tahun 2012
Tabel 30. Matriks perbandingan cara investasi rumah tangga responden pedagang  makanan di Jalan Babakan, tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh sistem pendeteksi formalin dalam bahan pangan menggunakan sensor berbahan polimer. Metode yang digunakan dalam penelitian

Hasil penelitian menunjukkan karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah hampa,

Dari data tersebut diatas, maka perlu kiranya untuk membuat sebuah penelitian terhadap perusahan ini. Sesuai hasil wawancara sementara dilapangan bahwa pada tahun 2010

Penelitian Yang dilakukan oleh Candra Agustina, 2015 “ Aplikasi Game Pendidikan Berbasis Android Untuk Memperkenalkan Pakaian Adat Indonesia ” Penelitian ini

Pengembangan produk KPR iB syariah didasari atas informasi yang lebih spesifik tentang mengapa pada akhirnya responden memilih KPR iB dibandingkan dengan KPR yang ditawarkan oleh

Implementasi untuk diagnose risiko kerusakan integritas kulit dilakukan tindakan memonitor mobilitas dan aktivitas klien dengan cara mengobserfasi kemampuan mobilisasi dan

Dari pembahasan di atas dapat dikemukakan beberapa kesimpulan berikut ini: Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan-pesan terselubung, karena

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 82 tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen rumah sakit pasal 1 bahwa sistem informasi rumah sakit yang selanjutnya disingkat