• Tidak ada hasil yang ditemukan

B AB IPENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "B AB IPENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 9"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan sangat tergantung dari kesempurnaan aparatur negara.

Penyempurnaan dan peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara perlu dilaksanakan secara terus menerus dan terencana.

Selain itu diperlukan juga seorang pemimpin yang mampu menggerakkan bawahan atau pegawainya yang disiplin dan mempunyai motivasi dan tanggung jawab yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu seorang pemimpin harus mempunyai seperangkat pengetahuan teknis,

hubungan kepada masyarakat (human relation) dan konseptual. Hal ini yang harus diperhatikan dalam proses menggerakkan seseorang untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah situasi dan kondisi serta motivasi prang yang akan digerakkan, karena walau bagaimanapun tingginya kemampuan seseorang untuk menggerakkan bila situasi dan kondisi prang yang digerakkan itu tidak memungkinkan atau rendah maka proses penggerakkan seseorang atau kelompok sulit untuk dicapai.

Ada tiga hal yang dapat dilakukan seorang atau pemimpin dalam menggerakkan orang-orang yang ada dibawahnya atau pegawainya :

(2)

b. Menciptakan suasana yang kondusif bagaimana terciptanya peluang-peluang bagi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan. c. Mengadakan upaya-upaya yang terencana, terarah, terpadu dan

berkesenambungan yang diorientasikan pada meningkatnya motivasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan.

Produktivitas kerja pegawai akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pemimpin, lingkungan dan lain-lain. Lingkungan tempat kerja, seperti tata ruang, penerangan, sirkulasi udara, dan kebisingan dari suara-suara yang mempengaruhi konsentrasi kerja pegawai. Sebab jika konsentrasi kerja terganggu, maka akan berakibat lemahnya semangat untuk menyelesaikan pekerjaan.

Mungkin sudah saatnya kita tidak hanya memikirkan lingkungan tempat tinggal saja tetapi juga mulai memikirkan lingkungan kerja kita. Dalam hal ini memikirkan manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Yang disebut istilah Eco Office, Eco Office adalah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan. Selain itu Eco Office bertujuan juga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya alam.

(3)

terkait aspek lingkungan. Memberikan kenyamanan bagi individu yang berada di lingkungan kantor dan sekitarnya. Lingkungan tempat kerja juga harus

diperhatikan karena hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja pegawai. Kantor camat lubuk sandi kabupaten seluma adalah instansi dinas yang

bertujuan mengatur daerah pemukiman dan prasarana wilayah untuk mencapai tujuan tersebut produktivitas kerja yang tinggi.

Untuk melihat serta membuktikan lebih jauh apakah produktivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten

Seluma".

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah "Bagaimana

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma" ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

1.4 Manfaat Penelitian

(4)

b. Sebagai masukan dan informasi yang baik bagi kantor camat lubuk sandi kabupaten seluma dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

c. Dapat dijadikan reperensi bagi penelitian yang lain dalam meneliti dengan permasalahan yang sama dan pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 Batasan Masalah

(5)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

(6)

mengelola sumber daya manusia yang dinaunginya, sehingga dapat bekerja seperti yang diharapkan baik secara individual maupun secara kelompok, karena perlu diketahui sebuah organisasi tidak dapat berjalan dengan baik bila dikerjakan hanya oleh pimpinan atau manajemennya saja tetapi sangat tergantung pada bawahannya juga, untuk itu diperlukan manajemen sumber daya manusia yang dapat diandalkan.

Sebelum dijelaskan tentang manajemen sumber daya manusia terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian manajemen dan pengertian sumber daya manusia. Manajemen merupakan suatu seni mengatur orang-orang untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pengertian

manajemen :yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett,

mengandung arti bahwa manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orangorang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan itu sendiri (T. Hani Handoko, 1999: 3).

G.R. Terry dalam Malayu S.P. Hasibuan (1996 : 2) memberi definisi manajemen sebagai berikut :

"Suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan clan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain".

(7)

perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain yang menunjang pencapaian tujuan dari sebuah organisasi.

Pencapaian tujuan sebagaimana pengertian yang terkandung dalam manajemen diperlukan sumber daya manusia yang handal. Untuk mengatur atau meminij sumber daya manusia yang handal, seorang pimpinan harus mengerti tentang manajemen sumber daya manusia yang menangani kegiatan-kegiatan seperti penarikan, seleksi, pemberian kompensansi dan pelatihan karyawan.

Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia yang merupakan penarikan, seleksi, pengembangan pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Flippo (T. Hani Handoko, 1993 : 3), manajemen personalia adalah :

"Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengeintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat".

Sedangkan French (T. Ham Handoko, 1999 : 3), manajemen personalia adalah : "S eb ag ai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi".

(8)

manusia yang vital bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Lingkungan Tempat Kerja

Pengertian lingkungan ternyata telah menjadi hal yang sepele, dan bahkan diabaikan. Dalam kenyataannya organisasi menciptakan

produknya dari lingkungan, sedangkan untuk mempertahankannya organisasi harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang Ya berubah-ubah. Instansi pemerintah seperti halnya Dinas Kmpraswi Provinsi merupakan bagian dari masyarakat, maka secara alami masyarakat turut serta mendukung kelancaran usaha agar instansi tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat.

Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan atau instansi dibagi menjadi :

a. Lingkungan luar perusahaan adalah lingkungan perusahaan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan.

b. Lingkungan dalam perusahaan adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam pencapaian tujuan.

(9)

adalah : "Segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan".

Sedangkan menurut Agus Ahyari (1996 : 128), lingkungan kerja merupakan : "Suatu keadaan dimana para karyawan tersebut

melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari".

Berdasarkan teori diatas maka dapat dikatakan bahwa lingkungan tempat kerja merupakan suatu kondisi fisik dan kondisi non fisik yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Kondisi merupakan suatu yang ada di sekitar pekerja dan kondisi non fisik menyangkut tentang hubungan karyawan dengan perusahaan.

Nadi Purwanto (1999 : 173) memberikan penjelasan mengenai lingkungan kerja adalah :

"Segala aspek fisik yang berada dilingkungan kerja dimana para pekrja melakukan berbagai aktivitasnya. Sedangkan aspek-aspek tersebut mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan yang sedikit banyaknya berpengaruh terhadap para pekerja".

Menurut Agus Ahyari (1996: 128), pembagian lingkungan kerja adalah:

a. Pelayanan karyawan

(10)

b. Kondisi kerja

Merupakan kondisi dalam perusahaan tersebut bekerja, yang dapat dipersiapkan oleh manajemen perusahaan hal ini meliputi penerangan (sinar) yang cukup, suhu udara yang tepat, serta keamanan kerja para karyawan perusahaan.

c. Hubungan karyawan

Hubungan karyawan yang tidak serasi akan menurunkan prestasi kerja perusahaan, hal ini disebabkan karena didalam penyelesaian tugas-tugas karyawan akan merasa terganggu dengan hal-hal yang diakibatkan tidak harmonisnya hubungan karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Disamping itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lingkungan tempat kerja agar menimbulkan semangat, gairah dan motivasi kerja pegawai antara lain :

a. Kebersihan, meliputi keadaan kantor, peralatan kerja, kamar kecil, dan fasilitas-fasilitas lain yang ada di lingkungan tempat kerja. b. Penerangan (cahaya) yaitu cahaya yang ada di lingkungan

tempat kerja yang berfungsi untuk membantu penglihatan, cahaya yang dimaksud disini tidak hanya terbatas pada energi listrik saja, tetapi juga cahaya yang bersumher pada energi matahari.

(11)

d. Perlengkapan dan peralatan kerja, yaitu scmua perlengkapan dan peralatan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan.

e. Sarana hiburan dan rekreasi, yaitu alat-alat, fasilitas-fasilitas yang ada di tempat kerja yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan dan rekreasi bagi para pekerja seperti : TV, radio, tape, majalah, ruang istirahat, alat olahraga dan lain-lain.

Faktor lingkungan kerja perusahaan yang dikehendaki karyawan adalah kondisi kerja yang baik, upah/imbalan yang baik, penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan, pekerjaan yang menarik dan pemahaman atasan terhadap problem-problem karyawan karena dengan lingkungan tempat kerja yang baik membuat karyawan menjadi lebih bergairah, bersemangat sehingga dapat miningkalkan motivasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Untuk menghadapi tantangan lingkungan itu manajemen sumber daya manusia dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut . a. Memonitor lingkungan.

Bagian personalia harus Ya mengamati Perubahanperubahan lingkungan yang terjadi, informasi lingkungan perlu

senantiasa dikumpulkan dari berbagai sumber untuk

mengidentifikasi variabel-variabel lingkungan yang kritis bagi organisasi.

b. Mengevaluasi dampak perubahan.

(12)

organisasi sekarang dan waktu yang akan datang. c. Mengambil tindakan-tindakan proaktif

Setelah perubahan-perubahan diidentifikasi dan dampaknya telah dievaluasi, bagian personalia mengimplementasikan berbagai teknik dan pendekatan yang mmmbantu organisasi mencapai sasaran yang ditetapkan.

d. Mendapatkan dan menganilisa umpan balik

Berbagai hasil kegiatan-kegiatan personalia proaktif selanjutnya dievaluasi untuk mengetahui apakah sasaran-sasaran yang diinginkan tercapai.

2.1.3 Pengertian Produktivitas kerja

Manusia dipengaruhi institusinya, pikiran serta pengamatan dalam setiap tingkah lakunya. Ada hal-hal tertentu yang

menyebabkan manusia melakukan suatu pekerjaan atau mempunyai semangat dan gairah sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Dalam pembicaraan sehari-hari, kadang-kadang masih terdapat kesimpangsiuran dari arti produktifitas. Pengertian yang tidak jelas

(13)

Menurut Sondang P. Siagian (1998:130), produktivitas adalah : "terdapatnya korelasi "terbalik" antara masukan dan luaran. Artinya suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan diproses semakin sedkit untuk menghasilkan luaran yang semakin besar".

Sedangkan menurut Agus Ahyari (1999:9), produktivitas adalah : "Suatu perbandingan antara hasil kegiatan yang seharusnya". Apabila dinyatakan dengan angka maka nilai dari produktivitas akan berkisar 0,00 sampai dengan 1,00 atau bila dinyatakan dalam presentase 0% dan 100% memang sangat jarang terjadi, atau dapat dikatakan kedua nilai tersebut merupakan batas bawah dan batas atas sehingga di dalam kenyataan nilai produktivitas suatu perusahaan tidaklah mendekati kedua nilai tersebut, namun akan berada diantaranya.

Ada tiga komponen produktivitas menurut T. Hani Handoko, (1992:26), antara lain :

a. Peningkatan prestasi kerja. b. Penurunan absensi kerja. c. Penurunan perputaran kerja.

(14)

tingkat yang tinggi, maka pihak manajemen harus berupaya untuk mempertahankannya.

2.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja

Prestasi kerja karyawan atau pegawai dapat diukur melalui : a. Kualitas hasil kerja

Mutu kerja yang dimaksud adalah mutu dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Mutu kerja yang dimaksud menyangkut ketetapan waktu menyelesaikan laporan serta ketelitian data yang

menunjukkan hasil kerja yang baik yang sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Mutu dan kualitas kerja adalah :

1. Kesesuaian/kecocokan dengan standar yang berlaku 2. Cocok dan pas untuk digunakan (Finess For Use)

3. Dapat memuaskan keinginan, kebutuhan dan pengharapan pelanggan dengan biaya yang kompottitif.

Mutu dalam artri kesesuaian disini adalah ketetapan waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan mutu dalam arti cocok atau pas untuk ketetapan data yang sesuai dengan keperluan laporan tersebut.

b. Kuantitas hasil kerja

(15)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu :

1. Motivasi

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan, dengan kata lain motivasi merupakan dorongan dari luar terhadap seseorang agar bersedia melakukan sesuatu. Dorongan dimaksudkan adalah desakan yang dialami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup.

Susilo Martoyo (1996 : 55) mengartikan motivasi sebagai berikut :"pekerjaan yang dilakukan manajer dalarn

memberikan inspirasi, sernangat dan dorongan kepada orang lain, dalarn hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk semangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki orang tersebut". Dari definisi diatas dapat kita sampaikan bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan seseorang yang timbul akibat dari adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kebutuhan seseorang menyebabkan ia mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu terhadap organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

(16)

Orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi pula, dengan kata lain pendidikan merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

3. Disiplin kerja

Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi kedisiplinan dilakukan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya

4. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan dimana pegawai atau karyawan bekerja. Lingkungan kerja yang baik dapat mcningkatkan prestasi kerja karena akan menimbulkan semangat kerja.

2.1.5 Pengaruh Lingkungan Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai

Setiap orang pada dasarnya ingin memiliki lingkungan tempat kerja yang menyenangkan dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan tempat kerja adalah suatu keadaan dimana para pegawai tersebut melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari.

Lingkungan tempat kerja mempengaruhi perilaku pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Jika lingkungan fisik tempat kerjanya

(17)

kerja tidak baik maka akan terjadi hal yang sbealiknya. Ada beberapa aspek lingkungan" tempat kerja yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, antara lain :

a. Kebersihan lingkungan tempat kerja

Kebersihan lingkungan fisik tempat kerja sangat berpengaruh terhadap kesehatan pegawai karena dengan lingkungan yang bersih akan meningkatkan derajat kesehatan para pegawai baik kesehatan fisik maupun mental, seperti yang dijelaskan Bambang Riyanto, (1999 : 59), sebagai berikut :

"Bagi setiap orang yangnormal, maka lingkungan fisik tempat kerja yang bersih akan menimbulkan rasa senang. lni akan dapat mempengaruhi sescorang untuk bekerja lebih

bersemangat dan bergairah. Bayangkan apabila kita bekerja pada suatu tempat yang penuh debu dan bau yang tidak enak, apabila pekerjaan tersebut memerlukan konsentrasi yang tinggi tentu akan terganggu".

Dari penjelasan tersebut jelas bahwa lingkungan fisik tempat kerja yang kotor akan menimbulkan kelzsuan dan hilangnya motivasi kerja pegawai untuk bekerja.

b. Penerangan (cahaya) dilingkungan tempat kerja.

Dalam melaksanakan pekerjaan seseorang membutuhkan penerangan baik yang bersumber dari energi listrik ataupun yang bersumber dari energi matahari. Sistem penerangannya yang baik akan menghasilkan efisiensidan efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Arex. S. Nitisemito (2001 : 153), sebagai berikut:

(18)

dan teratur, akan sangat membantu konsentrasi dan ketelitian para pegawai dalam bekerja, dengan demikian pekerjaan akan lebih efektif dan efisien. Setiap karyawan akan lebih bersemangat apabila mereka merasa akan mencapai hasil yang lebih baik".

c. Ventilasi (alat pengatur sirkulasi udara di ruangan tempat kerja) Adanya sirkulasi udara yang baik dan teratur terutama pada ruangan yang bersekat atau tertutup sangat diperlukan demi kenyamanan pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Sirkulasi udara yang teratur akan menghilangkan kelembaban, kepengapan di ruangan tersebut sehingga. memberikan kesegaran dan kenyamanan bagi pegawai.

d. Perlengkapan dan peralatan kerja

Perlengkapan dan peralatan kerja merupakan salah satum penunjang yang tidak kalah pentingnya dalam memberikan motivasi kerja pegawai, karena sangat membantu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya pada waktu yang telah ditetapkan. Moekijat (2003 : 103), berpendapat bahwa,

"Perlengkapan dan peralatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaannnya. Dengan adanya perlengkapan dan peralatan kerja yang lengkap dan baik, maka suatu pekerjaan akan mencapai hasil yang baik".

e. Sarana hiburan dan rekreasi

(19)

Lingkungan Kerja Produktivitas Kerja Pegawai Sesuai dengan pengertian motivasi diatas bahwa seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu karena adanya kebutuhan dengan terpenuhnya salah satu kebutuhan yaitu hiburan dan rekreasi begitu juga dengan seorang pegawai akan termotivasi apabila salah satu kebutuhannya tersebut dapat dipenuhi.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat dipahami bahwa dengan adanya lingkungan yang sehat dan menyenangkan akan menumbuhkan keinginan dan semangat pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.

2.2 Kerangka Analisis

Agar memudahkan dalam penelitian, maka perlu dibuat kerangka analisis yang menunjukkan hubungan antara variabel X (lingkungan tempat kerja) dengan variabel Y (produktivitas kerja pegawai) pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, untuk lebih jelasnya seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 1 : Kerangka Analisis

(20)

pengaruh edangkan produktivitas kerja pegawai merupakan variabel

terpengaruh yang artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

2.3. Definisi Operational 1. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah tempat kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi pegawai camat lubuk sandi kabupaten seluma dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

2. Produktivitas kerja pegawai

Produktivitas kerja pegawai adalah dorongan semangat kerja pegawai kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma baik yang timbul dari diri pegawai itu sendiri atau yang timbul dorongan dari luar diri pegawai tersebut sehingga dengan pekerjaan yang sedikit akan mencapai hasil yang lebih banyak atau lebih memuaskan.

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kondisi atau prinsip yamg untuk sementara waktu dianggap benar supaya ditarik kesimpulan dalam hipotesis ini dapat diadakan pengujian tentang kebenaran dengan menggunakan data hasil penelitian. Maka penulisan skripsi ini penulis mengajukan hipotesis: Diduga lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama).

(21)

pengaruh yang sama terhadap produkiivilus kerja pegawai pada Kantor

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, kuantitatif, yaitu mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisa data secara kuantitatif (angka-angka) dan secara deskriptif (uraian kalimat) agar dapat memberikan penjelasan dan gambaran yang jelas atas

permasalahan yang diteliti, yaitu lingkungan kerja dalam mempengaruhi produktivitas kerja pegawai kantor camat Lubuk Sandi kabupaten Seluma.

3.2 Metode Pengambilan Sampel 1. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka sampel yang diambil harus betul-betul mewakili populasi (Sugiyono, 2000: 56).

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah semua pegawai yang ada di kantor camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma sebanyak 25 orang

pegawai.

Sampel yang diambil adalah sernua populasi sehingga metode pengambilan sampelnya dengan cara sensus.

(23)

Melalui pengukuran ini peneliti dapat membagi respondennya kedalam urutan rangking atas dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu.

Adapun skor yang digunakan adalah : a. Jika jawaban a maka diberi nilai 4 b. Jika jawaban b maka diberi nilai 3 c. Jika jawaban c maka diberi nilai 2 d. Jika jawaban d maka diberi nilai 1

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Studi Pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literatur, bahan kuliah dan sumber-sumber lain yang berhubungan dalam menganalisa serta menarik kesimpulan.

b. Studi lapangan yaitu mengadakan secara langsung ke obyek yang diteliti dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan secara langsung obyek yang diteliti.

b. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada di Kantor Camat Lubuk Sandi.

c. Metode kuisioner

(24)

untuk memperoleh informasi tentang lingkungan tempat kerja dan prduktivitas kerja pegawai.

3.5 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik (Descriptive statistics) sebagai berikut :

a. Analisis Friedman Test

Friedman Test adalah digunakan untuk meguji hipotesis komperatif k sampel yang berpasangan, bila datanya berbentuk ordinal. Bila data yang terkumpul berbentuk interval, atau ratio, maka data tersebut di ubah kedalam ordinal. Distribusi yang terbentuk adalah distribusi Chi Kuadrat, maka rumus yang digunakan untuk pengujian adalah rumus Chi Kuadrat (X2) dengan rumus adalah

12

X2 = (R

j)2 - 3N (k+1) Nk (k+1)

Dimana :

N = banyak baris dalam tabel k = banyak kolom

(25)

Hipotesis

Ho = lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sama terhadap produktifitas kerja

(26)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Kecamatan Lubuk Sandi

Kecamatan Lubuk Sandi adalah salah satu Kecamatan pemekaran di Kabupaten Seluma yang dimekarkan pada tahun 2004 yang ibu kota kecamatan terletak di Desa Rena Panjang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, Kantor Camat Lubuk Sandi mempunyai pegawai sebanyak 25 orang terdiri dari 1 orang Camat, 4 orang Kasi, 2 orang Subag, 16 orang Staf, 2 orang Tenaga PHL.

Kantor Camat Lubuk Sandi melakukan pelayanan masyarakat yang meliputi wilayah kerja sebanyak 12 desa, secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah Desa Dalam Kecamatan Lubuk Sandi

No Wilayah Kerja

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Desa Tumbuan

Desa Rena Panjang

Desa Gunung Agung

Desa Tanjung Kuaw

Desa Napal Jungur

Desa Talang Kebun

Desa Dusun Tengah

Desa Arang Sapat

Desa Cawang

(27)

11

12

Desa Padang Capo Ilir

Desa Talang Giring Sumber: Kantor Camat Lubuk Sandi

Sedangkan batas wilayah Kecamatan Lubuk Sandi adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara dan Propinsi Sumatera Selatan

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Seluma Barat 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Seluma Utara 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Air Periukan dan

Kecamatan Sukaraja.

4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma Organisasi merupakan syarat untuk melaksanakan tujuan semua ini dicapai di dalam organisasi terdapat kerja jasama yang baik antara atasan dan kebawahan guna mencapai tujuan dari organisasi baik tujuan khusus maupun tujuan umum.

Setiap kantor apapun bentuknya selalu mempunyai tujuan tersebut dapat tercapai apabila terjalin kerja sama yang baik apabila semua anggota atau di dalam kantor dan menentukan tugas dan jelas dari masing-masing anggota sesuai dengan keahlian dan terjabat jelas struktur organisasi

(28)

memliki tanggung jawab yang berpegang pada saling mendukung antara tugas yang satu dengan tugas pegawai yang lain.

Menurut T. Ani Andofo (2000) struktur organisasi adalah :

“Mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi di kelola dari defenisi tersebut dapat dikesimpulkan bahwa struktur orgnisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-irang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu

organisasi”

Alokasi (pembagian) yanggung jawab yang tepat kepada inti dan indenpendensi organisatoris bagian tersebut sangat penting bagi stuktur organisasi yang baik.

Pembagian wewenang dan pembebanan tanggungjawab merupakan perluasan lebih lanjut pengembangan struktur organisasi. Dalam

pembagian wewenang yang jelas. Perusahaan akan dapat mengalokasikan berbagai su daya yang dimiliki untuk mencapau tujuan yang telah

direncanakan. Disamping itu pembagian wewenang yang jelas

memudahkan pertanggung jawaban setiap bagian perusahaan yang diberi wewenang.

Pelaksanaan tugas dan fungsi setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip-prinsip

(29)

CAMAT

SEKCAM

Sesuai dengan Peraturan Bupati Seluma Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Kecamatan Dalam Kabupaten Seluma maka Kantor Camat Lubuk Sandi Mempunyai Tugas Pelayanan Masyarakat secara umum yang meliputi :

1. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum, pembina keagrariaan dan pelayanan umum.

2. Pembina pemerintahan Desa/Kelurahan

3. Pembina, ketentraman dan ketertiban Kecamatan

4. Pemberdayaan masyarakat yang meliputi pembinaan perekonomian produksi dan distribusi serta pembinaan sosial

5. Penyusunan program dan pembinaan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga Kecamatan

(30)

KASI

PEMERINTAHAN TRAMTIBKASI KASI KMD

KASI KESSOS DAN PU

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBAG KEPEGAWAIAN

SUBAG KEUANGAN DAN

PERENCANAAN

Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi

Kantor Camat Lubuk Sandi sebagai pusat pelayanan Masyarakat mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Camat

- Memimpin penyelenggaraan pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah Kecamatan. 2. Sekretariat (secam)

- Menyusun rencana, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya

- Melaksanakan urusan admnistrasi keuangan

(31)

- Melaksanakan urusan tata usaha, administrasi, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga

- Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas

- Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 3. Kasubag Kepegawaian

- Mengurus penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran arsip surat-surat

- Mengurus rumah tangga kesejahteraan pegawai dan lingkungan camat

- Penyelenggaraan pelaksanaan insvetaris sarana dan prasarana di kantor

- Penyelenggaraan sistem prosistor, penghimpun mengolahan dan pengajukan informasi tata kerja bagi kepemimpinan

- Mengurus tata usaha kepegawaian meliputi penerimaan

pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pensiun serta cuti dan angka kredit

- Melaksanaakan tugas yang diberikan atasan 4. Kasubak Keuangan

- Menyusun anggaran rutin melaksanakan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pembendaharaan

(32)

- Melaksnakan penyimpanan data untuk menyusun anggaran - Melaksanakan monitoring dan pengawasan terdapat penerimaan

penyimpanan dan pengeluaran keuangan - Melaksnakan tugas yang lain diberikan atasan 5. Seksi Pemerintahan

- Penyusunan program dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum dan Desa/Kelurahan

- Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan pelayanan kekayaan serta inventaris Desa/Kelurahan

- Pembinaan keagrariaan

- Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

- Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

- Penyusunan prgram dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertban umum

- Pembinaan tertib perizinan

- Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas

- Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier

(33)

7. Seksi Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan

- Penyusunan program dan pembinaan pereknomian masyarakat Desa/Kelurahan, produksi dan distribusi, serta rekomendasi izin gangguan (HO)

- Penyusunan program dan pembinaan lingkungan hidup

- Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

- Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 8. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum

- Penyusunan program, pembinaan pelayanan dan bantuan sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga

- Penyusunan program, pembinaan kehidupan keagamaan, pendidikan, kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat

- Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan pelayanan kependudukan dan catatan sipil

4.1.3 Karakteristik Responden

a. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan di Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

(34)

1 2

Sarjana Strata (S1) SLTA

10 Orang 15 Orang

40 % 60 %

Jumlah 25 Orang 100 %

Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang paling banyak jumlahnya pendidikan SLTA yaitu jumlahnya 15 rang atau 60 % S1 berjumlah 10 rang atau 40 %

b. Untuk melihat keadaan pegawai menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 2 Laki-laki Perempuan 20 Orang 5 Orang 80 % 20 %

Jumlah 25 Orang 100 %

Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang banyak jumlahnya adalah laki-laki yaitu jumlahnya 20 orang atau 80 % dan perempuan jumlahnya 5 orang atau 20 %.

c. Jumlah pegawai menurut pangkat

Jumlah pegawai menurut pangkat pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Jumlah Menurut Pangkat Pegawai dan golongan

No Pangkat Golonga

n

Jumlah Persentase

(35)

2 3 4 5 6 7 8 Penata

Penata Muda TK 1 Penata Muda Pengatur TK 1 Pengatur Muda Pengatur Muda PHL III/c III/b III/a II/d II/b II/a -4 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 3 Orang 8 Orang 2 Orang 16 % 8 % 8 % 8 % 12 % 32 % 8 %

Jumlah 25 Orang 100 %

Sumber : Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai pada Kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yang paling banyak jumlahnya pengatur muda dengan holongan II/a yaitu jumlahnya 8 orang atau 32 %, penata muda TK. 1 dengan golongan III/c berjumlah 4 orang, atau 16 %, pengatur muda TK. 1 berjumlah 3 orang dengan golongan II/d atau 12 %, penata TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan III/a, atau 8 %, penata muda TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan III/ b atau 8 %, penata muda berjumlah 2 orang dengan golongan II/b atau 8 %, pengatur TK. 1 berjumlah 2 orang dengan golongan II/d atau 8 %, PHL berjumlah 2 orang atau 8 %.

4.2 Analisis Friedman Test

(36)

maka Ho diterima, dan apabila Chi-Kuadrat hitung lebih besar dari chi-Kuadrat tabel maka Ho ditolak.

Tabel 6. Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja (data Interval)

No Responden Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja

Lungkungan Kerja Produktifitas kerja 1 15 16 2 13 15 3 15 16 4 13 14 5 14 15 6 14 15 7 13 14 8 13 15 9 13 14 10 12 15 11 16 16 12 12 14 13 15 15 14 16 16 15 14 15 16 15 15 17 13 14 18 15 15 19 16 16 20 14 15 21 14 15 22 14 15 23 15 15 24 15 15 25 14 16 JUMLAH 353 376

Dari tabel 6 di atas terdapat keperluan analisis, maka skor dari 2 kelompok yang berupa data interval, untuk memenuhi syarat analisis data tersebut di ubah ke data ordinal/rangking. Rangking yang didapat 1, 2 (angka 15 yang terkecil).

(37)

Tabel 7. Hasil skor Data Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja (data Ordinal)

No Responden Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja

Lungkungan Kerja Produktifitas kerja 1 1 2 2 1 1 3 1 2 4 1 2 5 1 1 6 1 1 7 1 1 8 1 1 9 1 1 10 1 1 11 2 2 12 1 1 13 1 1 14 2 2 15 1 1 16 1 1 17 1 1 18 1 1 19 2 2 20 2 1 21 1 1 22 1 1 23 1 1 24 1 1 25 1 2 JUMLAH 29 32

Dari hasil tabel 7. Di atas di peroleh jumlah rangking dalam kelompok adalah 29. 32. Dengan perhitungan sebagai berikut dengn rumus

12

X2 = (R

j)2 - 3N (k+1) Nk (k+1)

12

(38)

Untuk pengujian signifikan, maka perlu dibandingkan dengan harga nilai untuk Chi-kuadrat yaitu sebesar p = 5,50. Utnuk test ini dk = k-1 = 1. Maka untuk dk =1, dan tingkat kesalahan α 0,05, maka harga Chi kuadrat tabel sebesar 37,6. Sedangkan harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel yaitu 5,50 < 37,6. Dengan demikian maka ho diterima, lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sama terhadap produktifitas kerja.

4.3 Pembahasan

(39)

Lingkungan kerja sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karena dengan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan teratur akan

menimbulkan semangat dan gairah kerja yang akan berpengaruh pada produktivitas kerja.

(40)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dianalisis dan dibahas maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Perhitungan chi kuadat menyatakan bahwa lingkungan Kerja berpengaruh yang sama terhadap Produktivitas Kerja pegawai pada kantor camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dengan nilai didapat P = 5,50 dan untuk hasil uji hipotesis diperoleh hasil untuk variabel lingkungan Kerja terhadap Variabel Produktivitas Kerja Pegawai hipotesis Ho diterima, dengan tingkat kesalahan α 0,05, maka harga Chi kuadrat tabel sebesar 37,6. Sedangkan harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel yaitu 5,50 < 37,6.

5.2 Saran

(41)

1. Untuk pemimpin kantor Camat Lubuk Sandi Kabupaten Seluma harus dapat memperhatikan lingkungan kerja agar produktivitas kerja akan berjalan lancar sehingga dapat menimbulkan semangat kerja dan kenyamanan kerja.

2. Agar dapat kelancaran produktivitas kerja yang cepat hendaknya diberikan pelayanan umum seperti pembuatan jalan

3. Meningkatkan kepedulian dan perhatian kepala kantor camat terhadap sarana dan prasarana, terutama menyangkut hal-hal yang erat kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin pada ruang lingkup kantor yang dipimpinnya.

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Analisis
Tabel 1. Jumlah Desa Dalam Kecamatan Lubuk Sandi
Tabel 4. Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Tabel 6. Pengaruh Lingkungan kerja berdasarkan Produktifitas kerja (data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam naskah ini, yang akan digunakan untuk bahan pijakan simulasi penyelenggaraan pemilu serentak adalah undang-undang pemilu legislatif dan pemilu presiden yang terakhir

Terhadap kejadian tersebut, atas inisiatif Lembaga Adat (Kabupaten Batang Hari dan Kecamatan Pemayung), Pemerintah setem- pat dan Tuo Tenganai Kedua belah pihak (korban

adanya keterbatasan jumlah makanan, Anda mengalah untuk tidak sarapan, yang sarapan hanya saudaranya saja, begitu pula dengan makan siang dan makan

Morfofonemik bahasa Sasak Pengadang Lombok Tengah dapat menunjang materi ajar bahasa Indonesia di SMA kelas XI pada program bahasa semester 1 dengan kompetensi dasar yakni

Scanned

Sebaran kualitas air yang di pengaruhi arah arus yang dominan ke arah barat yang menyebabkan nilai konsentrasi suhu dan logam berat di perairan bagian barat lebih tinggi

pembelajaran di kelas adalah ....( boleh lebih dari satu jawaban, urutkan menurut kekerapannya ).  Suasana kelas lebih aktif (

 Setiap paradigma memiliki quality criteria tersendiri, baik dalam pengertian substantive criteria (sebab, memiliki pengertian berbeda tentang, a.l., apa yang menjadi