• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUBAHAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN

Jalan PB Sudirman No. 403 Kraksaan Telp/Fax : (0335) 845726 Email : probolinggo@dinkesjatim.go.id

PROBOLINGGO

PERUBAHAN RENCANA KERJA

(RENJA)

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN

JALAN PB SUDIRMAN NO. 403 KRAKSAAN

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN

Jalan PB Sudirman No. 403 Kraksaan Telp/Fax: (0335) 845726; E-mail: dinkes@probolinggokab.go.id

PROBOLINGGO

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 440 / / 426.102 /2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 440/078/426.102/2016 TENTANG RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO,

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 sesuai Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015, dipandang perlu menetapkan Perubahan atas Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2016 dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Probolinggo.

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan;

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 09 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Probolinggo;

9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Menimbang :

(3)

Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018;

10. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 22 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2015; 11. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor:

973/101.1/2010 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014;

12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor: 440/098/426.102/2013 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO TENTANG PERUBAHAN PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 440/078/426.102/2015 TENTANG RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015

Menetapkan Perubahan atas Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2016 pada lampiran Surat Keputusan ini;

Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua digunakan sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesehatan di Kabupaten Probolinggo tahun 2016;

Segala biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2016;

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Probolinggo Tanggal :

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO dr. H. SHODIQ TJAHJONO,MMKes Pembina Tingkat I NIP. 19640401 198903 1 013 PERTAMA : KEDUA : KETIGA : KEEMPAT :

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), merupakan pedoman bagi SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai selama 5 tahun, sedangkan penjabaran tahunan dari Renstra SKPD adalah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Renja SKPD. Renja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja SKPD dengan demikian akan sangat menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat penggunanya.

Renja Perubahan Dinas Kesehatan merupakan salah satu dokumen perencanaan resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan program dan kegiatan pelayanan Dinas Kesehatan khususnya dan pembangunan kesehatan daerah pada umumnya. Sebagai suatu dokumen rencana resmi yang penting, sudah sepatutnya Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat memberikan perhatian penting pada kualitas proses penyusunan dokumen Renja SKPD, diikuti dengan pemantauan, evaluasi, dan review berkala atas implementasinya.

Renja Perubahan Dinas Kesehatan mempunyai fungsi penting dan sangat fundamental dalam sistem perencanaan daerah, yang dalam penyusunannya harus sinkron dan berpedoman pada RKPD Perubahan, Renstra SKPD, RPJMD dan bahkan RPJPD.

Dokumen Renja Perubahan Dinas Kesehatan memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan terutama menyesuaikan dengan KUA-PPAS tahun 2016. Adapun indikator rencana kinerja meliputi: sasaran, program dan kegiatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu dinas teknis di jajaran Pemerintah Kabupaten Probolinggo mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang kesehatan.

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.PROBOLINGGO

NOMOR : 440/ /426.102/2016 TANGGAL :

(5)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 7 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Dinas Kesehatan fungsi antara lain :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan meliputi pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif) berdasarkan standar yang telah ditetapkan dalam rangka upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM),

2. Pembinaan pelaksanaan administrasi umum dan sistem informasi kesehatan (SIK), 3. Pemberian ijin dan rekomendasi perijinan dibidang kesehatan,

4. Pembinaan terhadap UPTD kesehatan,

5. Pengkoordinasian dengan instansi terkait, lembaga swasta dan kemasyarakatan dibidang kesehatan,

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sebagai suatu instansi yang mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dengan berpijak pada tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo mempunyai Visi sesuai Renstra 2013-2018 yaitu : ”Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk Hidup Sehat”.

Visi tersebut menjadi pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo selama periode 2013-2018 untuk berusaha mewujudkan harapan-harapan yang akan dicapai sesuai dengan tugas-tugas yang menjadi kewenangan dari Dinas Kesehatan. Adapun tugas-tugas yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dengan berpijak pada visi yang telah dicanangkan, secara lebih jelas terurai dalam misi-misi sebagaimana berikut :

1. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat;

2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, merata dan terjangkau;

3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dalam penanggulangan masalah kesehatan.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Renja SKPD, antara lain :

a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(6)

c) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

d) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

f) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4578);

g) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97); h) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;

j) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

k) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

l) Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 7 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo;

m) Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 17 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2014.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan Penyusunan Renja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten agar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada tahun yang direncanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018. Program dan kegiatan dalam renja SKPD masih bersifat indikatif yang diselaraskan dengan program dan kegiatan prioritas daerah.

Renja SKPD ditetapkan melalui Peraturan Kepala SKPD. Penyusunan Renja SKPD bukan kegiatan yang bediri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan dengan penyusunan RKPD, serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan RKPD.

(7)

Penyusunan kebutuhan dan kegiatan SKPD Dinas Kesehatan mengacu pada ketentuan target kinerja pada Millenium Development Goals (MDG’s), Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) pada RPJMD Kab. Probolinggo dan mempertimbangkan capaian kinerja yang ada. Rumusan program dan kegiatan didasarkan atas pertimbangan urutan prioritas dan menyesuaikan dengan pagu indikatif yang telah ditetapkan.

1.4 Sistematika Perubahan Renja

Sistematika penyusunan Renja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Perubahan Renja

Bab II : Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II 2.1 Rekapitulasi Realisasi Anggaran

2.2 Rekapitulasi Capaian Kinerja Bab III : Rencana Program dan Kegiatan BAB IV : Penutup

(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II

2.1 Rekapitulasi Realisasi Anggaran

Dalam rangka penyusunan Renja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2016, diperlukan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan tahun berjalan yaitu tahun 2016. Program dan kegiatan berdasarkan pencapaian atau realisasi APBD tiap program dan kegiatan tahun 2016 sampai dengan triwulan II, antara lain:

Tabel 2.1 Prosentase Realisasi Anggaran

Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo Tahun 2016 sampai dengan Triwulan II

NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN

DANA 2016

PAGU (Rp.) REALISASI

(Rp.) %

URUSAN WAJIB KESEHATAN

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan jasa kebersihan kantor 65,000,000 18,595,000 28,61%

2 Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS 3,125,600,000 772,100,000 24,70%

3 Penyediaan jasa Administrasi kepegawaian 52,800,000 19,800,000 37,50%

4 Penyediaan jasa sarana dan prasarana kantor 223,200,000 65,280,274 29,25%

5 Penyediaan jasa pelayanan administrasi

perkantoran

411,500,000

190,359,741 46,26%

II Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

1 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan

prasarana aparatur 1,115,340,000 309,387,500 27,74%

2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur 263,750,000 16,520,000 6,26%

III

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

1 Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan

SKPD 50,000,000 10,625,000 21,25%

2 Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah 70,000,000 28,350,000 40,50%

IV Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 5,050,000,000 1,552,347,670 30,74%

2 Rehabilitasi dan Penyediaan Sarana

Pendukung Instalasi Farmasi 3,110,000,000 676,940,946 21,77%

3 Manajemen Pengelolaan Obat 80,000,000 66,149,500 82,69%

4 Pengadaan Obat dan Bahan Habis Pakai

Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional 850,000,000 0,00 0,00%

V Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar di

(9)

NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN

DANA 2016

PAGU (Rp.) REALISASI

(Rp.) %

2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan

Anak 700,000,000 179,081,500 25,58%

3 Peningkatan Pelayanan Kesehatan (Perda

12/2010) 2,610,500,000 887,748,639 34,01%

4 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila dan

Remaja 3,895,000,000 60,609,000 1,56%

5 Peningkatan Deteksi Ibu Hamil 100,000,000 72,131,500 72,13%

6 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat 750,000,000 415,084,350 55,34%

7 Peningkatan pelayanan GFK dan Labkesda 128,000,000 59,408,000 46,41%

8 Peningkatan Mutu Puskesmas 988,500,000 83,018,000 8,40%

9 Replikasi Kegiatan Kinerja Puskesmas 261,500,000 176,874,750 67,64%

10 Screening Kesehatan Anak Sekolah 152,000,000 0,00 0,00%

11 Pengembangan Ponkesdes 1,991,700,000 657,957,950 33,03%

12 Peningkatan Pelayanan jaminan Kesehatan

Nasional untuk Puskesmas dan Jaringannya 4,914,700,000 2,841,890,463 57,82%

13 Gerakan Peningkatan Kesehatan Balita 271,500,000 0,00 0,00%

14 Gerakan Sekolah Sehat 74,500,000 11,840,000 15,89%

VI Program Pengawasan Obat dan

Makanan

1 Peningkatan pengawasan keamanan pangan

dan bahan berbahaya 80,000,000 9,955,500 12,44%

2 Pengawasan Peredaran Obat, Alkes dan

Kosmetik 60,000,000 18,166,100 30,28%

VII Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

1 Penyebarluasan informasi kesehatan 530,000,000 238,951,278 45,09%

2 Pengembangan desa siaga kesehatan 120,000,000 43,075,000 35,90%

3 Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) 200,000,000 91,300,000 45,65%

4 Peningkatan UKBM 150,000,000 85,834,400 57,22%

5 Pembinaan taman Posyandu 176,373,000 40,600,000 23,02%

6 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan KPA 280,850,000 105,200,000 37,46%

VIII Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Pemulihan 280,000,000 97,230,000 34,73%

2 Peningkatan Pemantauan Status Gizi dan

SKPG 170,000,000 124,205,000 73,06%

3 Gerakan Percepatan Peningkatan ASI

Eksklusif 235,000,000 87,675,750 37,31%

IX Program Pengembangan Lingkungan

Sehat

1 Peningkatan kualitas sanitasi masyarakat 1,303,675,000 30,526,000 2,34%

2 Peningkatan sanitasi Pondok Pesantren 66,000,000 0,00 0,00%

3 Gerakan Sanitasi Total (GETAS) 293,000,000 71,600,000 24,44%

4 Gerakan Pasar Sehat 92,000,000 91,930,000 99,92%

(10)

NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN

DANA 2016

PAGU (Rp.) REALISASI

(Rp.) %

6 Peningkatan Kelembagaan Forum Kabupaten

Sehat 100,000,000 16,120,000 16,12%

X Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

1 Peningkatan Imunisasi 230,000,000 131,261,300 57,07%

2 Peningkatan surveillance epidemiologi dan

penanggulangan wabah 125,000,000 17,640,000 14,11%

3 Pencegahan dan Pemberantasan TBC 300,000,000 193,732,150 64,58%

4 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

ISPA dan Diare 40,000,000 11,190,000 27,98%

5 Pencegahan dan Pemberantasan IMS dan HIV

/ AIDS 192,000,000 78,131,600 40,69%

6 Pencegahan dan Pemberantasan DBD 409,000,000 153,489,700 37,53%

7 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Kusta 185,500,000 48,682,750 26,24%

8 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Haji 123,000,000 24,720,000 20,10%

9 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Kecacingan 110,000,000 0,00 0,00%

10 Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) 91,000,000 24,805,000 27,26%

XI Program Pelayanan Kesehatan

Penduduk Miskin

1 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Masyarakat Daerah 800,000,000 262,813,674 32,83%

2 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Masyarakat Daerah (Sharing Propinsi) 150,000,000 129,195,650 86,13%

XII

Program Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan sarpras puskesmas, pustu dan jaringannya

1 Pengembangan Puskesmas 210,150,000 40,000,000 19,03%

2 Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas 16,331,325,000 0,00 0,00%

3 Pengadaan mobil puskesmas keliling 1,110,000,000 0,00 0,00%

4 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas

Pembantu 2,730,800,000 833,047,700 30,51%

5 Rehabilitasi Polindes 197,000,000 61,362,100 31,15%

6 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas 6,093,500,000 1,744,814,100 28,63%

7 Pengadaan Ambulan Puskesmas Rawat Inap 2,721,000,000 112,680,000 4,14%

8 Pengadaan Kendaraan Roda 2 bagi Bidan dan

Petugas Puskesmas 770,000,000 249,530,000 33,86%

XIII Program Peningkatan Sumber Daya

Kesehatan

1 Peningkatan kapasitas fungsional tenaga

kesehatan 250,000,000 22,979,700 9,19%

XIV Program Manajemen dan Kebijakan

Pembangunan Kesehatan

1 Pengelolaan SIKDA 441,700,000 40,850,996 9,25%

2 Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan 175,000,000 39,575,000 22,61%

3 Peningkatan IPM Bidang Kesehatan 450,000,000 0,00 0,00%

4 Peningkatan manajemen Pelayanan Jaminan

(11)

NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN

DANA 2016

PAGU (Rp.) REALISASI

(Rp.) %

5 Peningkatan manajemen Bantuan Operasional

Kesehatan 0,00 32,582,500 0,00%

XV Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Kawasan Industri Hasil Tembaka

1

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pembangunan UGD dan poli Kesehatan di Puskesmas bagi Penderita Penyakit Jantung dan Paru

6,200,000,000 744,826,150 12,01%

2

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pembangunan/ Rehabilitasi

Puskesmas bagi penderita akibat dampak rokok

3,297,988,500 1,012,714,700 30,71%

XVI Program Kapitasi Jaminan Kesehatan

Nasional di FKTP

1 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Sukapura 590,928,000 135,952,400 23,01%

2 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Sumber 880,866,000 147,156,500 16,71%

3 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Kuripan 1,369,140,000 266,732,300 19,48%

4 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Bantaran 1,660,182,000 354,078,545 21,33%

5 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Leces 1,777,026,000 358,525,185 20,18%

6 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Jorongan 615,960,000 123,007,895 19,97%

7 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Tegalsiwalan 912,730,000 327,458,400 35,88%

8 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Banyuanyar 1,153,158,000 241,880,092 20,98%

9 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Klenang kidul 513,168,000 183,427,854 35,74%

10 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Tiris 1,448,514,000 220,148,200 15,20%

11 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Ranugedang 1,242,561,500 217,171,000 17,48%

12 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Krucil 2,252,832,000 523,257,800 23,23%

13 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Wangkal 1,246,962,000 232,868,300 18,67%

14 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Condong 944,826,000 174,760,600 18,50%

15 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Pakuniran 963,168,000 164,915,300 17,12%

16 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Glagah 651,678,000 119,567,000 18,35%

17 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Kotaanyar 1,448,214,000 220,490,750 15,23%

18 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Paiton 1,453,866,000 289,442,612 19,91%

19 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

(12)

NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN

DANA 2016

PAGU (Rp.) REALISASI

(Rp.) %

20 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Besuk 999,294,000 191,577,796 19,71%

21 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Bago 789,534,000 131,411,450 16,64%

22 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Kraksaan 2,464,362,000 449,496,740 18,24%

23 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Krejengan 1,850,424,000 364,154,757 19,68%

24 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Pajarakan 1,155,540,000 235,223,000 20,36%

25 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Maron 2,709,486,000 442,613,985 16,34%

26 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Suko 350,466,000 63,722,000 18,18%

27 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Gending 1,708,794,000 332,746,229 19,47%

28 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Dringu 1,553,010,000 247,169,750 15,92%

29 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Wonomerto 1,207,764,000 252,986,722 20,95%

30 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Lumbang 1,326,852,000 301,014,500 22,69%

31 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Tongas 1,289,628,000 263,356,000 20,42%

32 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Curahtulis 1,180,776,000 255,542,482 21,64%

33 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

Sumberasih 2,097,770,500 424,512,999 20,24%

JUMLAH TOTAL 122,099,971,500 24,830,145,099 22,11%

2.2 Rekapitulasi Capaian Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Dinas kesehatan sebagai satuan kerja perangkat berdasarkan Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 7 tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dijelaskan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas untuk melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo telah menyusun penetapan kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan dasar dalam pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi, serta sebagai tolok ukur kinerja dan dasar evaluasi kinerja aparatur yang disusun berdasarkan pada Renstra-SKPD dan Rencana Kinerja tahun 2016 yang telah ditetapkan.

(13)

Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Evaluasi Capaian Kinerja s.d Triwulan II Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo Tahun 2016

Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target

2016

Capaian s.d Tb II Meningkatnya pengetahuan

dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta

pemberdayaan masyarakat ke arah kemandirian

Persentase Desa/Kelurahan siaga

aktif (strata madya s.d mandiri) % 8 4.4 Persentase Rumah Tangga

berperilaku hidup bersih dan

sehat % 26 20.89

Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat

Persentase desa/kelurahan STOP BABS (Buang Air Besar

Sembarangan)

% 7 5.76

Persentase sumber air minum yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan

% 50 51.5

Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin di puskesmas dan jaringannya

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran

hidup

100 132.32 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000

kelahiran hidup

13 12.24 Persentase Puskesmas dengan

penilaian kinerja baik % 75 80

Persentase ketersediaan obat dan

vaksin esensial % 90 92

Rasio fasilitas pelayanan

kesehatan per 10.000 penduduk

Per 10.000

penduduk 3.7 3.62 Rasio tenaga kesehatan medis

per 10.000 penduduk

Per 10.000

penduduk 11 10.4 Rasio tenaga kesehatan non

medis per per 10.000 penduduk

Per 10.000

penduduk 2.5 2.3 Persentase penduduk yang

memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

% 62.5 62.15

Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat

Prevalensi Gizi Kurang % 12 8.61

Prevalensi Gizi Buruk % 1.8 1.5

Prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) % 8.7 9.2

Meningkatkan upaya pencegahan dan

penanganan penyakit serta masalah kesehatan lainnya melalui pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan berwawasan kesehatan

Angka Harapan Hidup tahun 65.95 65.75 Persentase desa/kelurahan

mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100.00 100

Persentase sarana kesehatan dengan sistem informasi manajemen kesehatan yang memadai

(14)

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota. Realisasi cakupan desa dan kelurahan siaga aktif di Kab.Probolinggo tahun 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 yaitu sebesar 92,73% dari target 82%. Hal tersebut menunjukkan bahwa desa dan keluarahan siaga aktif di Kabupaten Probolinggo sudah memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam kesehatan di masyarakat. Realisasi cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kab.Probolinggo tahun 2016 memperlihatkan peningkatan walaupun cukup lambat, hal tersebut dilihat dari realisasi ditahun tahun 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 yaitu sebesar 21,34% dari target sebesar 26%. Pencapaian indikator yang tidak terlalu signifikan tersebut disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.

Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk sudah menjadi kebiasaan buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke sungai yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Maka akses jamban sehat untuk menjauhkan masyarakat sudah menjadi kebiasaan buang air besar (BAB) di sembarang tempat. Proporsi rumah tangga dengan akses jamban sehat di Kabupaten Probolinggo dari tahun 2015 memperlihatkan peningkatan yang cukup berarti yaitu sebesar 63,57% dan terjadi peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses jamban sehat per Mei 2016 sebesar 64,22% telah memenuhi target untuk proporsi rumah tangga dengan akses jamban sehat Kabupaten Probolinggo sebesar 63%.

Human Development Index (HDI) atau IPM adalah salah satu alat ukur yang dianggap dapat merefleksikan status pembangunan manusia. Indikator dalam bidang kesehatan diukur melalui Angka Harapan Hidup (AHH) yaitu Angka kematian menurut umur (age spesific death rate). Belum ada data resmi yang dirilis oleh BPS mengenai capaian IPM serta AHH tahun 2015 di Kabupaten Probolinggo, namun sementara dapat dilihat AHH di Kabupaten Probolinggo tahun 2014 sebesar 65,75 tahun. Apabila dibandingkan dengan AHH Provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 71 tahun dan rata-rata AHH penduduk Indonesia sebesar 70,1 tahun, AHH di Kabupaten Probolinggo masih jauh berada dibawah taraf provinsi dan nasional.

Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Probolinggo masih menjadi suatu permasalahan yang membutuhkan upaya dan kerja keras untuk mencapai target yang telah di tetapkan. Di tahun 2014 menjadi sebesar 130,5 per 100.000 kelahiran hidup serta pada tahun 2015 menjadi sebesar 145,57 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Kabupaten Probolinggo sampai dengan bulan April tahun 2016 sebesar 132,32 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 atau sebanyak 8 orang kematian ibu. Penyebab utama tingginya angka kematian ibu di Kab.Probolinggo tahun 2016 dikarenakan meningkatnya penyakit penyerta yang diderita oleh ibu hamil (penyakit jantung, kanker, dll), pendarahan serta pre-eklampsia dan eklampsia.

(15)

Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2015 sebesar 13,55 per seribu kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 mengalami penurunan sebesar 12,24 per seribu kelahiran hidup atau sebanyak 74 kematian bayi. Hal tersebut menunjukkan bahwa angka kematian bayi masyarakat di Kabupaten Probolinggo telah menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya angka kematian bayi.

Pada indikator prevalensi balita gizi kurang pada tahun 2015 menjadi sebesar 8,61%, mengalami peningkatan sebesar 10,24% sampai dengan bulan Mei 2016. Sedangkan prevalensi balita gizi buruk pada tahun 2015 sebesar 1,51%, mengalami peningkatan sebesar 1,82% sampai dengan bulan Mei 2016. Penyebab utama masih tingginya prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Probolinggo antara lain masih rendahnya penghasilan orang tua, pengetahuan tentang gizi orang tua, pola asuh dari orang tua, terinfeksi atau tertular penyakit, serta pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.

(16)

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam konteks Rencana Strategis, tahapan penentuan program pada hakekatnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi yang sekaligus penjabaran dari kebijkan-kebijakan yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menetapkan program-program dalam Renja Perubahan tahun 2016 sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, bertujuan untuk meningkatkan kualitas

penyelenggaraan administrasi di dinas kesehatan;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan mutu sarana dan prasarana kesehatan;

3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat; 4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan pemberian pelaksanaan

kesehatan dasar dan rujukan pada masyarakat dan meningkatkan kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan;

5. Program Pengawasan Obat dan Makanan, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai obat dan makanan yang aman dan berkualitas;

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat dalam usaha perbaikan kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya;

7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat terutama untuk bayi,balita dan ibu hamil;

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, bertujuan untuk meningkatkan kondisi lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit;

9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin daerah;

10. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, bertujuan untuk memberi kekebalan terhadap penyakit menular tertentu dan mencegah meluasnya penularan penyakit yang berakibat terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) melalui pengobatan maupun pemberantasan sumber penyakit menular;

11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.

12. Program Manajemen dan Kebijakan Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu manajemen kesehatan (administratif dan teknis medis) dan tersusunnya produk hukum;

13. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya kesehatan di Kabupaten Probolinggo.

14. Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Kawasan Industri Hasil Tembakau, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat penderita penyakit jantung dan paru.

(17)

15. Program Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional, bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional di 33 Puskesmas.

16. Program Bantuan Operasional Kesehatan, bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pelyanan Jaminan Kesehatan Nasional di 33 Puskesmas.

Program-program diatas kemudian dijabarkan dalam uraian kegiatan yang merepresentasikan upaya pencapaian target bidang kesehatan, baik itu berdasarkan MDGs, SPM, RPJMN maupun RPJMD Kabupaten Probolinggo yang disesuaikan KUA-PPAS Perubahan Kab.Probolinggo Tahun 2016, dengan program dan kegiatan seperti dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Pada Perubahan Renja Tahun 2016

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa kebersihan kantor 65,000,000 75,000,000 10,000,000

2 Penyediaan jasa tenaga non PNS 3,125,600,000 2,985,200,000 (140,400,000)

3 Penyediaan jasa administrasi kepegawaian 52,800,000 59,400,000 6,600,000

4 Penyediaan sarana dan prasarana

perkantoran 223,200,000 223,200,000 -

5 Penyediaan jasa pelayanan administrasi

perkantoran 411,500,000 473,975,000 62,475,000

B Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana aparatur

263,750,000 329,750,000 66,000,000

2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur

1,115,340,000 1,550,340,000 435,000,000

C Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

1 Penyusunan Rencana Program Kegiatan dan Pelaporan Kinerja SKPD

50,000,000 220,671,000 170,671,000

2 Pengelolaan Barang Milik Daerah 70,000,000 81,400,000 11,400,000

D Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

5,050,000,000 5,050,000,000 -

2 Rehabilitasi dan Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi

80,000,000 80,000,000 -

3 Manajemen Pengelolaan Obat 3,110,000,000 3,110,000,000 -

4 Pengadaan Obat dan Bahan Habis Pakai Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional

850,000,000 850,000,000 -

E Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

250,000,000 250.000.000 -

2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(18)

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang 3 Peningkatan Pelayanan Kesehatan (Perda

12/2010)

2,610,500,000 2,610,500,000 -

4 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila dan Remaja

3,895,000,000 3,901,600,000 6,600,000

5 Peningkatan Deteksi Ibu Hamil 100,000,000 287,986,500 187,986,500

6 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

750,000,000 1,150,000,000 400,000,000

7 Peningkatan pelayanan GFK dan Labkesda 128,000,000 128,000,000 -

8 Peningkatan Mutu Puskesmas 988,500,000 965,000,000 (23,500,000)

9 Replikasi Kegiatan Kinerja Puskesmas 261,500,000 261,500,000 -

10 Screening Kesehatan Anak Sekolah 152,000,000 152,000,000 -

11 Pengembangan Ponkesdes 1,991,700,000 3,553,540,000 1,561,840,000

12 Peningkatan Pelayanan jaminan

Kesehatan Nasional untuk Puskesmas dan Jaringannya

4,914,700,000 4,914,700,000 -

13 Gerakan Peningkatan Kesehatan Balita 271,500,000 271,500,000 -

14 Gerakan Sekolah Sehat 74,500,000 74,500,000 -

15 Jaminan Persalinan Puskesmas - 7,079,341,660 7,079,341,660

F Program Pengawasan Obat dan Makanan

1 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

80,000,000 80,000,000 -

2 Pengawasan Peredaran Obat, Alkes dan Kosmetik

60,000,000 60,000,000 -

G Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Penyebarluasan informasi kesehatan 530,000,000 830,000,000 300,000,000

2 Pengembangan desa siaga kesehatan 120,000,000 120,000,000 -

3 Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

200,000,000 200,000,000 -

4 Peningkatan UKBM 150,000,000 203,400,000 53,400,000

5 Pembinaan taman Posyandu 176,373,000 260,000,000 83,627,000

6 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan KPA 280,850,000 280,850,000 -

H Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan

280,000,000 280,000,000 -

2 Peningkatan Pemantauan Status Gizi dan SKPG

170,000,000 170,000,000 -

3 Gerakan Percepatan Peningkatan ASI Eksklusif

235,000,000 235,000,000 -

I Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1 Peningkatan kualitas sanitasi masyarakat 1,303,675,000 1,343,675,000 40,000,000

2 Peningkatan sanitasi Pondok Pesantren 66,000,000 66,000,000 -

3 Gerakan Sanitasi Total (GETAS) 293,000,000 293,000,000 -

4 Gerakan Pasar Sehat 92,000,000 92,000,000 -

5 Peningkatan Sarana Air Bersih di

Sarkesdas 150,000,000

150,000,000 -

6 Peningkatan Kelembagaan Forum Kabupaten Sehat

100,000,000 100,000,000 -

(19)

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang

J Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1 Peningkatan Imunisasi 230,000,000 230,000,000 -

2 Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah

125,000,000 225,000,000 100,000,000

3 Pencegahan dan Pemberantasan TBC 300,000,000 307,535,000 7,535,000

4 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA dan Diare

40,000,000 40,000,000 -

5 Pencegahan dan Pemberantasan IMS dan HIV / AIDS

192,000,000 253,625,000 61,625,000

6 Pencegahan dan Pemberantasan DBD 409,000,000 409,000,000 -

7 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta

185,500,000 190,515,000 5,015,000

8 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Haji 123,000,000 123,000,000 -

9 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kecacingan

110,000,000 239,480,000 129,480,000

10 Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)

91,000,000 91,000,000 -

K Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

1 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah

800,000,000 1,000,000,000 200,000,000

2 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Sharing Propinsi)

150,000,000 350,000,000 200,000,000

L Program Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan sarpras puskesmas, pustu dan jaringannya

1 Pengembangan Puskesmas 210,150,000 210,150,000 -

2 Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas 16,331,325,000 3,088,825,000 (12,639,500,000)

3 Pengadaan mobil puskesmas keliling 1.230.000.000 1,230,000,000

4 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas Pembantu

2,730,800,000 3,389,403,040 658,603,040

5 Rehabilitasi Polindes 197,000,000 197,000,000 -

6 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas 6,093,500,000 6,093,500,000 -

7 Pengadaan Ambulan Puskesmas Rawat Inap

2,721,000,000 3,253,500,000 82,500,000

8 Pengadaan Kendaraan Roda 2 bagi Bidan dan Petugas Puskesmas

770,000,000 770,000,000 -

M Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

1 Peningkatan Kapasitas Fungsional Tenaga Kesehatan

250,000,000 250,000,000 -

N Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

1 Pengelolaan SIKDA 441,700,000 458,325,000 16,625,000

2 Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan 175,000,000 175,000,000 -

3 Peningkatan IPM Bidang Kesehatan 450,000,000 450,000,000 -

4 Peningkatan manajemen Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional

95,430,000 95,430,000 -

5 Peningkatan manajemen Bantuan Operasional Kesehatan

- 481,140,000 481,140,000

(20)

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang

O Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Kawasan Industri Hasil Tembakau

1 Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat melalui Pembangunan UGD dan poli Kesehatan di Puskesmas bagi Penderita Penyakit Jantung dan Paru

6,200,000,000 6,200,000,000 -

2 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pembangunan/ Rehabilitasi Puskesmas bagi penderita akibat dampak rokok

3,297,988,500 3,297,988,500 -

3 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pengadaan Alat Kesehatan di Puskesmas bagi penderita akibat dampak rokok

- 500,000,000 500,000,000

P Program Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP

1 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Sukapura

590,928,000 836,825,235 245,897,235

2 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Sumber

880,866,000 1,125,885,340 245,019,340

3 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Kuripan

1,369,140,000 1,805,354,230 436,214,230

4 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Bantaran

1,660,182,000 2,702,177,385 1,041,995,385

5 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Leces

1,777,026,000 2,137,514,326 360,488,326

6 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Jorongan

615,960,000 825,414,475 209,454,475

7 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Tegalsiwalan

912,730,000 1,553,037,708 640,307,708

8 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Banyuanyar

1,153,158,000 1,470,823,325 317,665,325

9 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Klenang kidul

513,168,000 933,812,201 420,644,201

10 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Tiris

1,448,514,000 1,672,504,475 223,990,475

11 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Ranugedang

1,242,561,500 1,586,600,630 344,039,130

12 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Krucil

2,252,832,000 3,485,045,835 1,232,213,835

13 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Wangkal

1,246,962,000 1,401,786,030 154,824,030

14 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Condong

944,826,000 1,129,683,998 184,857,998

15 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Pakuniran

963,168,000 1,179,701,715 216,533,715

16 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Glagah

651,678,000 795,667,650 143,989,650

17 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Kotaanyar

1,448,214,000 1,702,390,011 254,176,011

18 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Paiton

1,453,866,000 1,641,445,939 187,579,939

19 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Jabungsisir

652,110,000 967,284,684 315,174,684

20 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Besuk

(21)

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang 21 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di

FKTP Bago

789,534,000 991,877,462 202,343,462

22 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Kraksaan

2,464,362,000 3,113,594,306 649,232,306

23 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Krejengan

1,850,424,000 2,337,727,938 487,303,938

24 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Pajarakan

1,155,540,000 1,687,919,260 532,379,260

25 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Maron

2,709,486,000 3,194,899,688 485,413,688

26 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Suko

350,466,000 392,433,972 41,967,972

27 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Gending

1,708,794,000 2,139,798,381 431,004,381

28 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Dringu

1,553,010,000 1,877,395,194 324,385,194

29 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Wonomerto

1,207,764,000 1,571,212,647 363,448,647

30 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Lumbang

1,326,852,000 2,203,215,440 876,363,440

31 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Tongas

1,289,628,000 1,554,358,916 264,730,916

32 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Curahtulis

1,180,776,000 1,272,451,556 91,675,556

33 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Sumberasih

2,097,770,500 3,078,427,134 980,656,634

Q Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

1 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Sukapura

- 200,620,000 200,620,000

2 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Sumber

- 219,700,000 219,700,000

3 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Kuripan

- 199,070,000 199,070,000

4 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Bantaran

- 276,114,000 276,114,000

5 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Leces

- 241,675,000 241,675,000

6 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Jorongan

- 135,618,000 135,618,000

7 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Tegalsiwalan

- 221,090,000 221,090,000

8 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Banyuanyar

- 225,955,000 225,955,000

9 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Klenang Kidul

- 202,827,000 202,827,000

10 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Tiris

- 256,740,000 256,740,000

11 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Ranugedang

- 243,259,000 243,259,000

12 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Krucil

289,562,000 289,562,000

13 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Wangkal

(22)

No Program dan Kegiatan Masukan (Rp)

Sebelum Sesudah Bertambah/

Berkurang 14 Bantuan Operasional Kesehatan di

Puskesmas Condong

- 208,541,000 208,541,000

15 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Pakuniran

- 217,166,000 217,166,000

16 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Glagah

- 156,511,000 156,511,000

17 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Kotaanyar

- 221,289,000 221,289,000

18 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Paiton

- 258,809,000 258,809,000

19 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Jabungsisir

- 184,568,000 184,568,000

20 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Besuk

- 200,846,000 200,846,000

21 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Bago

- 167,300,000 167,300,000

22 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Kraksaan

- 319,069,000 319,069,000

23 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Krejengan

- 238,826,000 238,826,000

24 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Pajarakan

- 224,499,000 224,499,000

25 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Maron

- 286,773,000 286,773,000

26 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Suko

- 155,231,000 155,231,000

27 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Gending

- 258,704,000 258,704,000

28 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Dringu

- 278,525,000 278,525,000

29 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Wonomerto

- 247,205,000 247,205,000

30 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Lumbang

- 231,307,000 231,307,000

31 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Tongas

- 206,467,000 206,467,000

32 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Curahtulis

- 196,421,000 196,421,000

33 Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Sumberasih

- 313,525,000 313,525,000

(23)

Pagu indikatif Dinas Kesehatan pada penetapan APBD 2016 sebesar Rp. 122.099.971.500,- dan bertambah sebanyak Rp. 20.874.594.466,- dalam PAGU indikatif P-APBD 2016 menjadi sebesar Rp. 142.974.565.966,-. Penambahan tersebut terdiri dari beberapa sumber dana, antara lain:

1. PAD dan DAU bertambah sebesar Rp. 2.520.000.000,- 2. Dana Kapitasi JKN 33 Puskesmas bertambah sebesar Rp.13.139.036.266,- 3. Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau bertambah sebesar Rp. 1.019.103.040,-

(24)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo merupakan dokumen perencanaan tahunan dan sebagai penjabaran Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kesehatan dan RKPD Perubahan Kabupaten Probolinggo yang memuat program dan kegiatan perubahan tahun 2016 dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Tersusunnya dokumen Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2016 ini agar senantiasa dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan setiap kegiatan dan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan sebagai pedoman seluruh personil Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan visi dan misi yang telah menjadi komitmen bersama.

Probolinggo, Mei 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO

dr. H. SHODIQ TJAHJONO, M.Mkes Pembina Tingkat I

NIP. 19640401 198903 1 013

Gambar

Tabel 2.1 Prosentase Realisasi Anggaran
Tabel 2.2 Evaluasi Capaian Kinerja s.d Triwulan II  Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang leasing tidak banyak dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN salah satunya yaitu tentang transaksi leasing terhadap debitur yang meninggal dunia

Hasil analisis chi square didapatkan P- value 0,004, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga yang kurang baik dan dukungan keluarga yang baik

Bagi pelamar yang belum melengkapi berkas lamaran dan foto copy Surat Keterangan Lulus (SKL) yang telah di legalisir (untuk lulusan tahun 2016) harap membawa dan menyerahkan

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang

Undang-undang Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu mendefenisikan wilayah pesisir  wilayah pesisir  sebagai kawasan peralihan yang menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem

12, sal rumah sakit, rumah sakit Budi Rahayu, hutan Karangsono, latar waktunya jam delapan, 22 tahun yang lalu, jam sepuluh lebih delapan menit, malam minggu, jam 11.25 wib, jam

Kebudayaan dan peradaban Islami pada masyarakat muslim akan berpengaruh pada perwujudan masyarakat dari nilai-nilai yang telah terinternalisasi yang melekat (tersibghah)

Pada makalah ini telah dilakukan model desain pengembangan sistem informasi berbasis web GIS terhadap klusterisasi UMKM, produk unggolan dan pemetaan potensi