• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAUD ARIS TANUDIRJO JURUSAN ARKEOLOGI, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAUD ARIS TANUDIRJO JURUSAN ARKEOLOGI, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Peradaban

pesisir dan pulau

Belajar dari kejayaan masa lampau

DAUD ARIS TANUDIRJO

JURUSAN ARKEOLOGI, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

(2)

Jangan anggap masa lampau

sebagai kenangan, tetapi jadikan

sebagai pelajaran

(3)

DARATAN ASIA BENUA AUSTRALIA SAMUDRA HINDIA SAMUDRA PASIFIK

NUSANTARA

ISLANDS IN BETWEEN

(4)

DARATAN ASIA FILIPINA 0 o TAIWAN PAPARAN SUNDA BORNEO MELANESIA WALLACEA MIKRONESIA Peradaban maritim Nusantara mulai berkembang pesat ketika para penutur bahasa Austronesia mulai bermigrasi dari Cina Selatan atau Taiwan ke Filipina dan Indonesia, lalu menyebar ke barat hingga

Madagaskar dan ke timur hingga New zealand

Sejak sekitar 5000 th lalu

Diaspora penutur Austronesia terjadi relatif secara cepat dan berlangsung pada ruang geografis yang sangat luas. Buktinya kini masih dapat dilihat dari persebaran bahasa Austronesia, mulai dari Madagaskar di barat hingga Easter Island di timur, dan dari Taiwan dan Mikronesia di utara hingga New Zealand di selatan  lebih dari setengah belahan bumi

(5)

Madagaskar Taiwan Mikronesia Easter Island New Zealand

Hal itu dapat terjadi karena mereka

telah menguasai teknologi dan navigasi kelautan yang canggih, a.l.

double cano

(catamaran)

dengan layar ganda yang dapat melaju cepat dan memuat banyak orang

maupun barang

(6)

Stepping island Homeland

Peripheral island

(7)

Pola migrasi tadi menciptakan jejaring komunitas dan pertukaran barang yang luas dan kemudian memicu semacam globalisasi sejak sekitar 3.500 tahun lalu. Budaya Austronesia menjadi budaya dominan karena mereka menguasai dua kunci

utama proses global, yaitu komunikasi (bahasa Austronesia) dan transportasi

(teknologi kapal cepat dan bermuatan banyak). Proses global selalu ditandai oleh pertukaran manusia, budaya, dan komoditas (terutama barang bermartabat =

prestigious good). Pola hubungan komunitas penutur Austronesia di wilayah intinya (Nusantara) menyebabkan budaya - budaya yang berkembang menjadi beragam tetapi memiliki kesamaan inti

budaya  cikal bakal

(8)

DARATAN ASIA FILIPINA 0 o TAIWAN PAPARAN SUNDA BORNEO MELANESIA WALLACEA MIKRONESIA 3500 BP 3300 BP gerabah Lapita di Bismarck

Obsidian Bismarck di Bukit tengkorak (3200 BP)

Batu agate dari Cina Selatan

(9)

Batu obsidian atau kaca vulkanis dari Talasea (Kepulauan

Bismarck) sering dipertukarkan hingga daerah-daerah yang

jauh baik ke Asia Tenggara maupun ke Polinesia menempuh

jarak beribu-ribu kilometer. Sebagian komunitas penutur

Austronesia hidup sebagai pengelana

lautan (seanomad) yang menjadi

perantara pertukaran barang dan budaya

Obsidian dari Talasea (Melanesia) di Sabah

Gerabah Asia Tenggara di Bismarck Melanesia

(10)

Dulunya, para ahli selalu berpikir bahwa pelayaran pelaut

Austronesia ke barat hanya berhenti hingga Sumatera atau

Tahiland selatan. Ternyata tidak, justru mereka berlayar

hingga ke India (lebih dari 3.000 tahun lalu) atau bahkan ke

pantai timur Afrika (2.500 tahun lalu). Hal ini dibuktikan

dengan keberadaan sejumlah barang asal India (a.l.

manik-manik karnelian, batangan besi, gerabah Arikhamedu) yang

dulu ditukar dengan kapur barus, rempah, bulu burung,

dsb). Bahkan, penelitian arkeologi di India menemukan

jejak-jejak tanaman dan artefak yang berasal dari Asia Tenggara

(Indonesia) di beberapa pelabuhan purba India dan Pakistan

(11)

Pattanam Sangana Kallu

Arikhamedu

.

Sanganakallu sites

(3.300 BP)

Citrus lemon, areca (pinang),

mango, and sandalwood

.

Kor Diji

Kor Diji

(around 4.000 BP ?)

Banana phytolith

Pattanam

(3.000 – 2.500 BP)

Citrus lemon, areca (pinang),

mango, and teakwood

Temuan sisa tanaman dan pasak kayu asal Asia

Tenggara di India dan Pakistan (termasuk kayu

jati dan gaharu) membuktikan peran penting

para pelaut Austronesia dalam jejaring

(12)

Bukti-Bukti di Afrika

Di Kamerun, baru-baru ini

ditemukan phytolith pisang

yang berasal dari 2500 tahun

lalu

Di daerah Afrika lain terdapat

sejumlah tanaman berasal

dari Nusantara, antara lain

yam, pisang, dan taro (keladi)

yang hampir pasti dibawa

(13)

Fenomena ini biasanya ditandai dengan meningkatnya

desentralisasi, glokalisasi, dan kompetisi untuk

mencari identitas diri

Hegemoni budaya dominan mulai menurun diikuti

menciutnya jejaring global menjadi regional

(14)

DARATAN ASIA FILIPINA 0 o TAIWAN PAPARAN SUNDA BORNEO MELANESIA WALLACEA MIKRONESIA Silk road

Sejak sekitar 2.500 tahun

lalu pertukaran atau

perdagangan jarak jauh

berkurang, diganti jejaring

lokal. Di Kawasan Asia

Tenggara setidaknya

muncul 3 jejaring regional

yang masih saling terkait

(15)

Jejaring di perairan Laut Cina Selatan

Penelitian arkeologi di Taiwan, Filipina

Utara, Vietnam dan Thailand

menunjukkan ada jejaring pertukaran

komoditas, yang paling menonjol adalah

anting-anting dari batu giok (

ling-ling o)

dan gantungan berbentuk hewan

kepala dua.

Kedua jenis artefak ini

menjadi “barang bermartabat” baru

yang diperdagangkan pada waktu itu.

Jejaring perdagangan ini meluas hingga

Semenanjung Malaka, Kalimantan

Utara, hingga Thailand selatan (Hung

and Bellwood, 2010).

(16)
(17)

Jejaring lain melibatkan

Vietnam, Semenanjung Melayu,

Kepulauan Indonesia hingga

Papua ditandai dengan sebaran

benda-benda logam asal

Dongson (Vietnam)

(18)

Kedua jejaring regional lalu bergabung sehingga menjangkau

Cina – Kepulauan Asia Tenggara – India – Asia Barat – Afrika.

Dalam jejaring itu Indonesia memegang peran sentral dan

kondisi ini dimanfaatkan oleh kaum elites untuk mendirikan

kerajaan-kerajaan bercorak Hindu

(Kutai, Sriwijaya, Aruteun dsb)

(19)
(20)

Kurun waktu 2.500 – 1.000 tahun lalu,

kapal-kapal besar Nusantara mendominasi jalur

perdagangan laut yang sangat luas. Dicatat

dalam berbagai sumber sejarah dengan

beragam istilah

Sangara (sewn plank ? lash lug?)

Silappadikaram (istilah umum)

Kollantoni

,

Kolandiapha

Kolandia

Kun-lun-po (Kun-lun-tan)

kapal besar 200 ft. isi 600 orang,

4 layar tancap

(21)

Sifat masyarakat pesisir dan pulau

Sebagai perantara interaksi dan fasilitator pergerakan

manusia, budaya, dan komoditas

Mobilitas yang tinggi menyebabkan mereka lebih

terbuka, egalitarian, toleran, penuh inisiatif, progresif,

dan berjiwa merdeka

memiliki solidaritas tinggi dan loyal pada penguasa yang

disegani

Sebaliknya, tidak mudah tunduk dan dikendalikan

berbagai aturan

kelompok “

” yang belum

tentu jahat (

social bandits

)

harus diperhitungkan

(22)

Menuju pembentukan kerajaan

(Haas, 1982)

Dalam masyarakat yang kompleks berbasis perdagangan

(maritim), keberhasilan elite (penguasa) sangat tergantung

pada kemampuan

managerial leadership

dengan

mengendalikan produksi dan pasokan bahan (komoditas)

serta mengendalikan pertukaran antar wilayah.

Namun, untuk mampu mengendalikan kadang dibutuhkan

kekuatan lain yaitu :

police and/or military powers

. Tidak

hanya untuk melindungi sumberdaya dari ancaman luar

tetapi juga melindungi komunitas yang berada di bawah

naungannya.

(23)

Pendiri Sriwijaya, Dapunta Hyang mampu

memanfaatkan peluang pelayaran India –

Cina dengan menguasai perairan Selat

Malaka dan mengamankan jalur ini dengan

menundukkan Bangka, Melayu (Jambi) dan

Sumatera Selatan

Sriwijaya berhasil bukan karena kaya sumberdaya

alam, tetapi mampu mengembangkan

managerial power

Sediakan jasa keamanan jalur pelayaran dan

pelabuhan transito yang nyaman dan aman

Miliki armada kapal kuat

sediakan

transportasi ke India maupun Cina

(24)

Keberhasilan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim

didasarkan pada kemampuannya menerapkan managerial

leadership, antara lain menjamin :

ketersediaan komoditas yang dibutuhkan pedagang dari

berbagai asal dan kebutuhan

pengamanan jalur perdagangan

armada kapal yang kuat

jasa pelabuhan yang sangat baik untuk berbagai kegiatan

kebijakan keterbukaan budaya multikulturalisme

(25)

Bagaimana dengan Majapahit ?

Polanya sama dengan Sriwijaya

Ciptakan pelabuhan yang kosmoplitan

Menguasaan wilayah nusantara melalui managerial

power

hubungan antara pusat dan daerah tidak

bersifat penaklukan

Keunggulan lain Majapahit adalah memadukan

antara keberhasilan di sektor agraris bersamaan

dengan maritim (paduan agraris – maritim)

komoditas unggulan adalah hasil pertanian dan

rekayasa di daratan

(26)

Konsep Wawasan Nusantara

“Sumpah Palapa” Mahapatih Gadjah

Mada adalah upaya mewujudkan

managerial leadership

Dalam “sumpah palapa” (1334 M)

huwus kalah Nusantara, isun amukti

palapa, ……”

Bentuk Kabinet Baru dengan Lembu Nala, panglima

armada laut Majapahit, sebagai Rakai Tumenggung

Kuasai perairan dan pelabuhan strategis di Selat Malaka

maupun Kawasan Timur Indonesia

(27)

Arca-arca kecil dari terakota yang mencerminkan berbagai bangsa hindu di kota Majapahit

Bukti-bukti pelabuhan

Majapahit berciri

kosmopolitan

Uang Cina tersedot ke Majapahit

karena dapat digunakan di sini

(bandingkan dengan “euro” yang bisa

digunakan juga di mana mana)

(28)

Pola Perdagangan Yang Ideal Membentuk Pola Dendritik

Pola ini akan lebih berpotensi menjamin ketersediaan

barang dan jasa karena melibatkan banyak pihak. Di sisi

(29)

Dari

collecting

ke

producing

O

Sesungguhnya belum banyak sumberdaya laut

yang dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir dan

pulau-pulau. Pemanfaatan sumberdaya laut

masih pada tataran subsisten (memenuhi

kebutuhan dasar saja)

“mengumpulkan”

(collecting), belum mengelola dan menghasilkan

(producing).

O

Lagipula, mitos bahawa sumberdaya laut itu

tetap saja melimpah dan tidak terbatas masih

dominan. Ada anggapan, jika sumberdaya

menipis di suatu wilayah, akan dapat diperoleh di

tempat lain

laut sebagai ruang bebas diakses

(

open-access atau no-man’s territory

)

(30)

Anggapan yang tidak benar ini berpotensi

menimbulkan konflik di tengah menguatnya

otonomi daerah.

Namun, cara pikir ini masih menjadi dasar

kebijakan pemerintah. Kalau hasil tangkapan

menurun, yang disalahkan adalah prasarana

(peralatan) dan cara (teknologi) yang kurang

memadai.

(31)

kenyataannya sumberdaya laut memang

semakin berkurang antara lain karena

eksplorasi berlebih

,

pencurian

, dan

perubahan lingkungan

yang menghambat

regenerasi sumberdaya

(32)

Apalagi, sumberdaya laut seringkali bersifat

musiman dan rentan terhadap perubahan

iklim yang kini semakin sulit diramalkan.,

meningkatkan prasarana dan teknologi

eksplorasi saja

tidak akan memecahkan

masalah

, bahkan bisa memperburuk kondisi

(33)

Yang dibutuhkan adalah kebijakan terpadu

(a)

menghilangkan mitos sumberdaya laut yang tidak

terbatas,

(b)

mengubah cara pikir “mengumpulkan” menjadi

“menghasilkan” melalui budidaya sumberdaya

laut,

(c)

peragaman bidang usaha baru a.l ekowisata,

(d)

pelestarian lingkungan laut, dan

(e)

peningkatan prasarana dan teknologi yang lebih

(34)

1. pembangunan jaringan perhubungan laut dua

arah yang dapat memadukan potensi daratan –

perairan (laut, sungai, danau) dengan

mengutamakan keterlibatan masyarakat secara luas

dari hulu ke hilir, akan memberikan peluang

pemerataan kesejahteraan yang lebih baik

Untuk itu perlu didukung dengan :

pengembangan produk unggulan setiap

wilayah

Pemberdayaan masyarakat yang terlibat

Kebijakan kemitraan modal besar, menengah

dan kecil.

Monopoli harus dihindari

(35)

2. Pembangunan armada maritim yang

tangguh, baik sebagai fungsi transportasi,

distribusi, maupun pertahanan-keamanan

3. Pembangunan pelabuhan di lokasi-lokasi

strategis untuk menghubungkan jalur-jalur laut

utama, dengan didukung fasilitas yang

memadai, layanan prima, serta suasana

nyaman, aman, pluralistik, dan berwawasan

pelestarian lingkungan

4. Pembangunan teknologi kelautan yang

mampu mendukung kemandirian armada dan

pelabuhan Indonesia serta mampu menciptakan

inovasi dalam budidaya sumberdaya laut

(36)

5.

Pendidikan yang mampu menyeadiakan SDM

kelautan yang handal, tidak hanya dalam

ketrampilan mengumpulkan (collecting)

sumberdaya, tetapi juga pembudidayaan

(producing) dan pengelolaan sumberdaya laut,

serta berwawasan kelestarian (sustainability)

6. Pembangunan sistem hukum yang mampu

menjamin keamanan, mengatur wilayah

perairan, mencegah konflik, dan membangun

sinergi dengan mengedepankan rasa keadilan

dan keberpihakan pada masyarakat luas.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, angket respon peserta didik, dan tes hasil belajar (THB). Hasil uji coba kepraktisan diperoleh skor

 Register DX atau register data, digunakan untuk menyimpan alamat port I/O selama operasi input dan output, digunakan juga dalam operasi perkalian untuk menyimpan sebagian

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Volume 1 Nomor 1, Januari 2014 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin pada siswa/I kelas akselerasi SMPN 2

Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri

memberikan kontribusi memainkan peran dan menciptakan gerakan- gerakan baru untuk memunculkan kosa kata, kalimat, atau frasa baru yang memancing rasa ingin

Ketiga , perspektif transformasi jaminan kebendaan (fixed collateral) menjadi jaminan tunai (cash collateral) dalam penjaminan Kredit Sindikasi Internasional bagi pengembangan

Oleh karena itu upaya untuk menanamkan ketertarikan, meningkatkan nalar dan mempercayai potensi minyak atsiri sebagai bahan baku biopestisida, maka materi pembekalan

Penentuan waktu kontak optimum adsorpsi bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh adsorben arang aktif kulit buah kakao dalam menyerap Cr total secara