• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREPARASI ANTlBOD! ANTl-IDIOTlPE SEBAGAI DASAR PEMBUATAN VAKSIN UNTUK PENCEGAHAN STREPTOKOKOSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREPARASI ANTlBOD! ANTl-IDIOTlPE SEBAGAI DASAR PEMBUATAN VAKSIN UNTUK PENCEGAHAN STREPTOKOKOSIS"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

T

J

PREPARASI ANTlBOD! ANTl-IDIOTlPE SEBAGAI DASAR

PEMBUATAN VAKSIN UNTUK PENCEGAHAN

STREPTOKOKOSIS

OLEH

I NYOMAN SUARHIA

PROGRAM P ASCASARJANA

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

I NYOMAN SUARTHA. Preparasi Antibodi Anti-Idiotipe Sebagai Dasar Pembuatan Vaksin untuk Pencegahan Streptokokosis, di bawah bimbingan I

Wayan Tcgllh Wibawan sebagai ketua, Bambang POlltjO Priosocryanto dan

Iwan Hm"yollO Utama sebagai anggota.

Kapsul S. equi subsp. zooepidemicus yang tersusun atas asam hyaluronat, bersifat kurallg alltigenik. Usaha untuk mellanggulangi masalah tersebut adalah dengan membuat antigen tiruan, yang mirip dengan antigen permukaan S. equi

subsp. zooepidemicus. Telmik yang digunakan adalah antibodi anti-idiotipe. Alltibodi anti-idiotipe yang tergolong internal image mampu meniru struktur pennukaan suatu antigen, oleh sebab itu dapat digllnakan sebagai vaksin dalam pencegahan penyakit streptokokosis.

Tujuan penelitian illi untuk memproduksi alltibodi anti-idiotipe dengan menggunakan isolat bakteri berkode SGC 560 sebagai imunogen awal, mengetahui respon kekebalan yang ditimbulkan oleh antibodi allti-idiotipe dan mengetahui efektivitas antibodi anti-idiotipe dengan cara uji tantang hewan percobaan.

Isolat bakteri didapat dari koleksi Laboratorium Patologi Veteriner, Jurusan Parasitologi dan Patologi Fakultas Kedokterall Hewan Institut Pertanian Bogor. Isolat SGC 560 diidentifikasi sebagai isolat S. equi subsp. zooepidemicus berkapsul, berbentuk kohlS dan susunan berantai. Secara serologis bereaksi hallya dengan antiserum spesifik Grup C. Bentuk koloni cukup besar dan permukaaunya sangat mukoid. Pada media agar darah, dengan zona hemolitik yang terang disekitar koloni (hemolitik ~), sedangkan pada media cair Todd Hewitt Broth (THB) isolat tumbuh keruh merata dan tumbuh secara difus pada media agar lunak (soft agar).

(3)

Antiserum 1 dari kelinci yang divaksinasi dengan bakterin SOC 560 dengan

uji imunodifusi menunjukkan hasil negatif. Pada uji koaglutinasi dan uji dot-blot

memberikan hasil positif, sedangkan pada uji tantang tidak memberikan

perlindungan yang optimal (16,6%). Hal ini menunjukkan antibodi yang terbentuk

mal11pumengenali antigen SOC 560 tetapi sangat lemah (kurang imunogenik).

Penyuntikan antibodi idiotipe (Abl) mampu menggertak pembentukkan

antibodi anti-idiotipe (Ab2) terhadap SOC pada kelinci. Secara kuantitatif jumlah

imunoglobulin yang terbentuk lebih tinggi (20 mg/ml) dibandingkan dengan

penggunaan baleteri utuh SOC 560 (4,9 mg/ml), tetapi dengan uji imunodifusi ganda

keberadaannya belum dapat dideteksi.

Keberadaan dari antibodi dideteksi dengan baik menggunakan uji

koaglutinasi, konfirmasi dengan uji dot-blot juga memberikan hasil yang positif.

Dari hasil tersebut diharapkan Ab2 memiliki sifat identik dan mempunyai

kemampuan untuk meniru struktur antigen utuh (internal image) bakteri SOC 560.

Karakterisasi antigen SOC 560 dan Ab2 dengan SDS P AOE menunjukkan pola pita

protein yang sama.

Penyuntikan Ab2 kelinci l11ampu l11enggertak pembentukan antibodi anti

anti-idiotipe (Ab3) pada mencit, dengan titer antibodi rata-rata 24, berbeda nyata

dibandingkan kontrol (P < 0,05). Spesifisitas Ab3 mencit yang terbentuk diamati dengan ltii koaglutinasi, ternyata mampu mengenali antigen billeteri utuh SOC 560

dan Ab2 dengan baik, sedangkan dengan antigen dari bakteri SOB tidak bereaksi.

Uji dot-blot juga memmjukkan hal yang sama.

Mencit yang diberi Ab2 memberikan perlindungan protektif sebesar 88,8 %

setelah ditantang dengan billeteri SOC 2 dari strain lapang yang ganas (wild strain)

dengan dosis letal 50 (LD50) optical density (OD620 11m) 0,167. Kelompok lain yang

diberi tanpa perlakuan, antibodi normal dan antigen bakteri utuh memberikan

(4)

PREPARASI ANTIBODI ANTI-IDIOTIPE SEBAGAI DASAR PEMBUATANVAKSIN UNTUK PENCE GAHAN

STREPTOKOKOSIS

OLEH

I NYOMAN SUARTHA

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains

pada

Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogar

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul Penelitian : Preparasi Antibodi Anti-Idiotipe Sebagai Dasar Pembuatan Vaksin Untuk Pencegahan Streptokokosis

Nama I Nyoman Suartha Nomorpokok 97270

Program Studi Sains Veteriner

Menyetujui I. Komisi Pembimbing

Dr. Drh. 1. Wayan Teguh Wibawan, MS. Ketua

Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS., Ph.D. Dr.yfh. Iwan Haryono Utama,MS.

Anggota Anggota

2. Ketua Program Studi, Sains Veteriner

¥

3. Dirr~turProgram Pascasarjana

Instifutlerta~lian Bogor

Prof. Dr. H. Masduki Partadiredja, MSc.

P~6:1'?Ir:SyaffiaaManuwoto,

MSc., Ph.D. Tanggal hilus ujian : 8 Desember 1999

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Maret 1968 di Badung , Bali; anak kedua dari empat bersaudara pasangan ayah I Wayan Budiasa, BA. dan ibu Ni Ketut Sangi, A. Ma. Pd.

Pada tahun 1980 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD No. 1 Gulingan, menyelesaikan Sekolah Menegah Pertama di SMP Negeri Mengwi tahun 1984, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri Mengwi tahun 1987. Penulis memperoleh gelar Smjana Kedokteran Hewan tahun 1992 pada Progrmn Studi Kedokteran I-Iewml Universitas Udayana (Sekarang Fakultas Kedokterml Hewan) dan pada tahun 1993 memperoleh gelar Dokter Hewan pada Universitas yang sama.

Tahun 1994 penulis diangkat menjadi staf pengajar di Bagian Penyakit Dalmn Veteriner pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Penulis menikah tahun 1997 dengan Drh. Ni Made Sri Widiyani dan pada tahun yang smlla penu1is mendapat kesempatan untuk mengikuti Progrmn Pascasarjana (S2) pada Progrm11 Studi Sains Veteriner Pascasarjana Institut Pelianian Bogor, dengml beasiswa dari Direktorat Iendra1 Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dml Kebudayaml melalui Biaya Pendidikan Pascasmjmla (BPPS).

(7)

ueAP AN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Melalui kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan ucapan terima-kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat Bapak Dr. Drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS. sebagai ketua komisi pembimbing, Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS., PhD. dan Dr. Drh . Iwan Haryono Utama, MS. Sebagai anggota komisi pembimbing, atas segal a bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan mulai dari perencanaan penelitian sampai penyusunan tesis ini.

Kepada yang terhormat Bapak Rektor Universitas Udayana, Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bapak Rektor Institut Pertanian Bogor, Ibu Direktur Progranl Pascasatjana, Bapak Ketua Program Studi Sains Veteriner, Bapak Kepala Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, penulis mengucapkan terimakasih atas kesempatan, fasilitas dan segala bantuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program S2 di Institut Pertanian Bogor. Kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atas bantuan beasiswa melalui Biaya Pendidikan Pascasarjana (BPPS) penulis sampaikan terimakasih.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Drh. Eva Herlina, MSi., Ibu Drh. Sri Estuningsih, MSi., Ibu Drh. Titiek Djanatun, Ibu Drh. Dwi Jayanti Gunatldhini , MSi., Bapak Drs. Agus Somantri, Bapak Soleh atas segal a bantuannya. Semua rekan di Asrama Bali Bogor Baru A VIII123 yang dengan tulus memberikan dorongan dalanl pelaksanaan penelitian maupun penulisan tesis.

(8)

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada orang tlla Ayah I Wayan Budiasa, BA. dan Ibu Ni Ketut Sangi, A. Ma. Pd., istri Drh. Ni Made

Sri Widiyani beserta Kakak Ir. I Made Suratna, Adik I Ketllt Gede Suartana, S. Hut., dan Ni Luh Gede Budiari, S.Pt. dan selurllh keluarga, atas do a, pengertian dan pengorbanan yang tidak ternilai, sehingga semua tllgas-tugas selama pendidikan dapat diselesaikan dengan lancar. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan kesejahteraan kepada kita semua.

Akhirnya kepada semlla pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan selama penlliis mengikuti program S2 di Institllt Pertanian Bogor, penulis sampaikan terimakasih.

Bogor, 1999 Penulis

(9)

DAFTAR lSI

HaIaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFT AR GAMBAR ... .ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... .... ... ... 1 Rmnusan Permasalahan ... 3 Tujuan Penelitian ... ... ... ... ... .... .... ... 4 Manfaat Penelitian .. .... ... .... ... ... .... ... ... ... 5 Hipotesis Penelitian ... 5

TINJAUAN PUS TAKA Anti-Idiotipe ... 6

Klasifikasi Anti-Idiotipe ... 8

Antibodi Anti-Idiotipe sebagai Vaksin ... 12

Streptokokus Grup C ... 14

Antigen Streptokokus Grup C ... 16

KIinik Streptokokosis ... 17

Pengobatan dan Pencegahan Streptokokosis ... 18

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

Bahan dan Peralatan ... " .'. ... ... ... .... ... ... ... 20

1. Hewan Percobaan ... 20

2. Isolat Bakteri ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... 20

3. Bahan dan Media Pertmnbuhan Bakteri . ... ... ... ... .... 21

4. Peralatan ... 21

Metode Penelitian .. ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... .... ... ... .... 21

1. Preparasi Antigen ... , ... ... ... ... ... ... 21

2. Preparasi Vaksin Bakteri Utuh ... 22

3. Preparasi Matriks Protein A dari Stafilokokus ... 22

4. Produksi Antibodi Terhadap SGC 560 (Antibodi 1) ... 23

5.Isolasi Imunoglobulin (Antibodi 1) ... 23

6. Produksi Antibodi Terhadap Antibodi 1 (Antibodi 2) ... 24

7. Karakterisasi Antibodi Anti-Idiotipe ... 24

7.1 Uji Imunodifusi ... 24

(10)

7.3 Uji Dot-Blot ... 26

7.4 Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Electrophoresis (SDS-PAGE) ... 26

8. Penentuan Dosis Letal 50 (LDso) S. equi subsp. zooepidemicus28 9. Uji Tantang Vaksin ... 28

Analisis Data ... ... ... ... ... ... .... .... .... ... .... .... .... ... ... ... ... ... ... 29

BASIL DAN PEMBABASAN ... 30

KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENETAPAN JALAN BEBAS HAMBATAN PALIMANAN-PLUMBON SEBAGAI JALAN TOL, PENAMBAHAN SIMPANG SUSUN KALIGAWE SEBAGAI BAGIAN DARI JALAN TOL

Perbankan Syariah memiliki prospek dan tantangan kedepan, seperti: Menyongsong terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015, Mendorong inovasi produk

Di samping itu, hal lain yang masih menjadi pertanyaan terkait konsep ANGELS adalah Triyuwono tidak memberikan komentar dan sikap terhadap Metode CAMELS yang berlaku

Pembahasan terhadap lakon tersebut menampilkan subkultur pelacur, waria, bandit, dan pejabat yang berkait satu dengan lainnya dalam relasi kepentingan masing-masing dalam

Klien yang memiliki kadar trigliserida normal memiliki unsur pembentuk jaringan adipose yang stabil sehingga akan memiliki status gizi atau indeks massa tubuh

Aspek rinci implementasi dengan rerata skor yang dicapai berkaitan dengan pemahaman dan keinginan untuk men- capai bangunan yang ramah lingkungan, yaitu pada aspek

Relasi satu ke banyak yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di

Pada tahun 2011, KSAP akan melakukan penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Berbasis Akrual, yaitu Akuntansi Pendapatan Laporan Operasional (LO). PSAP ini