• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 41/Pdt.G/2011/MS-ACEH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 41/Pdt.G/2011/MS-ACEH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : 41/Pdt.G/2011/MS-ACEH.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANANYANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh :

Pembanding, Umur 38 tahun, Agama Islam, Pendidikan Sarjana, Pekerjaan Tenaga Honorer , Tempat tinggal di Kota Lhokseumawe, dahulu Penggugat sekarang Pembanding;

M e l a w a n

Terbanding, Umur 47 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat tinggal di Kota Lhokseumawe, dahulu tergugat sekarang terbanding;

Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor : 218/Pdt.G/2010/MS-Lsm tanggal 07 Maret 2011 bertepatan dengan tanggal 02 Rabiul Awal 1432 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Penggugat;

2. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sebesar Rp.391.000,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;

Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe bahwa Penggugat pada tanggal 16 Maret 2011 telah mengajukan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor :

(2)

218/Pdt.G/2010/MS-Lsm tanggal 07 Maret 2011 bertepatan dengan tanggal 02 Rabiul Awal 1432 H, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding tanggal 22 Maret 2011 ;

Memperhatikan memori banding yang diajukan pihak Pembanding dan kontra memori banding yang diajukan Terbanding, baik memori banding maupun kontra memori banding mama telah diberitahukan kepada lawannya ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding telah dijukan dalam tenggang waktu dan menurut cara yang ditentukan dalam perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Mahkamah Syar'iyah Aceh tidak menyetujui dasar-dasar uraian yang telah dipertimbangkan oleh hakim pertama yang dalam pertimbangannya menyatakan bahwa alasan perceraian yang didalilkan Penggugat tidak terbukti karena penggugat menguatkan gugatannya hanya berdasarkan kesaksian dari saksi II , maka satu orang saksi tidaklah memenuhi batas minimal dalam pembuktian, dan termasuk kedalam klasifikasi unus testis nulus testis, maka berdasarkan fakta tersebut Hakim Pertama berkesimpulan gugatan penggugat tidak dapat dibuktikan maka harus dinyatakan ditolak ;

Menimbang, bahwa hakim pertama kurang jeli dalam memperhatikan fakta-fakta hukum baik yang dikemukakan penggugat, jawaban tergugat maupun fakta-fakta yang disampaikan saksi-saksi ;

Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan penggugat, jawaban tergugat, keterangan saksi-saksi ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :

- Penggugat dengan tergugat suami isteri yang sah menikah tanggal 20 Pebruari 2010 di Kantor urusan Agama Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe dengan kutipan akte nikah nomor: 102/02/II/2010 dan setelah menikah tergugat mengucapkan ta'lik talak;

(3)

tergugat sering terjadi percekcokan dalam rumah tangga, disebabkan tergugat menuduh penggugat berselingkuh dengan laki-laki lain. Sewaktu tinggal di Melaboh penggugat dituduh merayu keponakan tergugat dan merayu cowok-cowok yang lebih muda dan mengatakan penggugat lonte. Sewaktu tinggal di Banda Aceh, penggugat dituduh berselingkuh dengan karyawan abang tergugat dan mengatakan penggugat menjual pepek kepada karyawan tersebut. Bahkan dalam suatu percekcokan rumah tangga gara-gara penggugat mengatakan kepada tergugat "pakai otak kalau ngomong, mana ada orang selingkuh dalam mesjid", lalu tergugat marah dan memukul kepala tergugat;

- Bahwa tergugat dalam jawabannya menyatakan percekcokan rumah tangga penggugat dengan tergugat dikarenakan penggugat berselingkuh dengan laki-laki lain. Namun dalam keterangan lainnya tergugat menyatakan tidak menuduh berzina dengan laki-laki lain hanya mencurigai penggugat berzina dengan laki-laki lain dan mencurigai anak yang dikandungnya bukan anak tergugat. Tergugat juga menyatakan masih sayang kepada penggugat dan mengharapkan rukun kembali;

- Bahwa Saksi I Penggugat menyatakan pernah menyaksikan langsung pertengkaran mulut antara penggugat dengan tergugat, sedangkan saksi II , mengetahui betul percekcokan dan pertengkaran rumah tangga antara penggugat dengan tergugat dikarenakan tuduhan tergugat terhadap penggugat berselingkuh dengan laki-laki lain yaitu keponakan tergugat dan tergugat meragukan anak yang dikandung penggugat bukan anak tergugat akibatnya mereka berpisah, penggugat di Lhokseumawe sementara tergugat tidak jelas ikut siapa;

- Bahwa saksi tergugat menyatakan antara penggugat dan tergugat sering berbeda pendapat, sehingga apapun nasehat tergugat tidak dapat diterima dengan baik oleh penggugat serta penggugatpun tidak cocok atas sikap tergugat. Saksi pernah menyaksikan langsung mereka bertengkar dihadapan saksi karena masalah pekerjaan;

(4)

Primer:

a. Mengabulkan gugatan penggugat;'

b. Menetapkan syarat ta'lik talak yang diucapkan tergugat sewaktu akan nikah dahulu telah terpenuhi;

c. Menjatuhkan talak satu khul'i tergugat karena pelanggaran ta'lik talak tersebut;

d. Atau menetapkan hukum lain yang dapat memutuskn hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat;

Subsider:

Bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta tersebut diatas, tidak terbukti adanya pelanggaran ta'lik talak oleh tergugat, oleh karena itu talak tergugat tidak dapat ditetapkan dengan dasar adanya pelanggaran ta'lik talak;

Menimbang, bahwa atas tuntutan subsider Penggugat, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh akan memberikan pertimbangan sebagai berikut:

- Bahwa walaupun tergugat mengharapkan rumah tangganya dengan penggugat dapat rukun kembali mengingat masih sayang kepada penggugat, namun pernyataan sayangnya tersebut bertentangan dengan sikapnya yang menuduh dan mencurigai penggugat berselingkuh dengan laki-laki lain bahkan meragukan anak yang dikandung penggugat sebagai anaknya, sebagaimana pengakuan tergugat serta keterangan saksi ;

- Bahwa orang yang benar-benar mencintai seorang isteri akan selalu melindunginya dan menjaganya dari fitnah yang dialamatkan kepada isterinya. Dia akan berusaha manyanjung isteri dan menutupi segala kekurangannya, bukan sebaliknya sebagaimana sikap tergugat kepada penggugat, dimana dia menyatakan mencintainya tapi menfitnahnya dengan suatu tuduhan yang keji, bahkan Terbanding meminta anak yang dilahirkan Pembanding dilakukan tes DNA ;

(5)

- Bahwa sikap tergugat yang telah menfitnah penggugat tersebut akan menimbulkan permusuhan dan kebencian antara suami isteri yang akibatnya dalam rumah tangga akan terjadi percekcokan dan pertengkaran yang terus menerus. Hal tersebut diketahui dari pengakuan tergugat sendiri serta kesaksian para saksi, fakta-fakta tersebut diatas merupakan indikasi kuat bahwa Penggugat dan Tergugat telah tidak berhasil mencapai tujuan perkawinan baik menurut hukum yang berlaku sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam jo Undang-Undang No. 1 tahun 1974 maupun menurut Al Qur’an dalam surat Ar Rum ayat 21 yaitu sudah tidak berhasil mewujudkan rumah tangga yang bahagia ;

- Bahwa dengan sikapnya yang kasar tersebut, tergugat sebagai suami tidak memperlakukan penggugat sebagai isteri dengan cara yang ma'ruf sebagaimana diperintahkan oleh al-Quran Surat An-Nisa ayat 19 yang menyatakan :

- فور عملا ب ن هور شاعو

artinya "dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik ";

- Bahkan dengan sikapnya itu Tergugat telah membuat derita dalam diri penggugat dan bahkan keluarga penggugat, hal tersebut dilarang oleh Alqur'an sebagaimana dinyatakan dalam surat Al Baqarah ayat 231 yang berbunyi:

ارار ض ن هوك سم ت الو

artinya :"janganlah kamu menahan isteri dengan membuat derita terhadap mereka"; Menimbang, bahwa bantahan Tergugat dengan dalil bahwa Tergugat masih mencintai dan menyayangi Penggugat, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah sangat menghargai iktikat baik dari Tergugat tersebut, akan tetapi masalah perkawinan bukanlah semata dipertimbangkan pada cinta, kasih dan iktikad baik para pihak suami atau isteri akan tetapi lebih berdasarkan pada keadaan rumah tangganya atau ada tidaknya bukti-bukti alasan perceraian itu sendiri menurut hukum ;

Menimbang, bahwa walaupun Tergugat punya iktikad baik ingin membina rumah tangga kembali dengan Penggugat, namun oleh karena rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah terbukti secara jelas telah tidak harmonis lagi dan mengalami perpecahan

(6)

yang sulit didamaikan, maka Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat mempertahankan rumah tangga yang nyata-nyata sudah pecah adalah merupakan perbuatan yang sia-sia bahkan malah dapat mendatangkan penderitaan (mudharat) bagi kedua belah pihak atau setidak-tidaknya bagi pihak Penggugat, oleh karenanya rumah tangga yang demikian itu menurut majelis hakim sudah dianggap patut dan cukup beralasan hukum untuk menempuh jalan perceraian ;

Menimbang, bahwa dari apa yang telah dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh berkesimpulan bahwa perselisihan antara Penggugat dan Tergugat telah benar-benar memuncak dimana sejak Penggugat mengajukan gugatan yang pertama tanggal 18 Agustus 2010 atau setidak tidaknya sejak gugatan kedua tanggal 20 Oktober 2010 telah timbul rasa kebencian dari Penggugat terhadap Tergugat sehingga mengakibatkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dan pecah (broken marriage) sudah tidak saling melaksanakan kewajiban hukum maupun kewajiban tubuh (hubungan batin) suatu perkawinan, hubungan antara suami isteri sudah dirasa tanpa ruh, oleh karenanya meneruskan perkawinan yang demikian itu sama halnya dengan menghukum salah satu pihak dengan penjara/penderitaan yang berkepanjangan, hal yang demikian itu suatu adalah suatu kedhaliman yang bertentangan dengan keadilan ;

Menimbang bahwa, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Mahkamah Syar'iyah Aceh berpendapat, keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah menggambarkan keadaan sebagaimana dikehendaki Pasal 19 huruf f PP. No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam jo pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No. 1 tahun 1974, sehingga apabila kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dipaksakan rukun, akan menimbulkan penderitaan berkepanjangan bagi kedua belah pihak, maka berdasarkan pendapat Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab al-Asybah wan-Nadzoir jilid I hal. 154 telah diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah yang menyatakan

لاز ي رر ضلا

artinya kemadharatan harus

dihilangkan, maka gugatan penggugat tersebut patut dikabulkan;

(7)

yang menolak gugatan penggugat tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dan Mahkamah Syar'iyah Aceh akan mengadili sendiri sebagaimana tercantum dalam amar putusan;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomo 3 tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Mahkamah Syar'iyah Aceh harus memerintahkan kepada Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe untuk mengirimkan sehelai salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan, sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang dirubah dengan Undang Nomor 3 tahun 2006 perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 tahun 2009, maka biaya perkara dalam tingkat banding dibebankan kepada pembanding;

Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

 Menerima permohonan banding dari pembanding ;

 Membatalkan putusan Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe No

218/Pdt.G/2010/Ms.Lsm. tanggal 7 Maret 2011 bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1432 H.

Dengan mengadili sendiri

- Mengabulkan gugatan Penggugat ;

- Menjatuhkan talak satu bain shugra tergugat terhadap penggugat ;

- Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kec. Muara Dua Kota Lhokseumawe, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

(8)

- Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat I sebesar Rp.391.000,-(tiga ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah) ;  Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara di

tingkat banding sebesar Rp.150.000,-(Seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Senin tanggal 30 Mei 2011 M. bertepatan dengan tanggal 26 Jumadil Akhir 1432 H. oleh kami Dra. Masdarwiaty, M.A yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. Abdul Muin, SH, dan Drs. H. Daroini, M.Hum masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Sabri, S.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota Ketua Majelis

dto dto

Drs. ABDUL MUIN, SH Dra. MASDARWIATY, M.A dto

DRS. H. DAROINI, M.Hum

Panitera Pengganti

dto Drs. SABRI, S.H. Perincian biaya banding :

1. Biaya Meterai Rp.

6.000,-2. Biaya Redaksi Rp.

5.000,-3. Biaya Leges Rp.

5.000,-4. Biaya Poses Rp.

J u m l a h Rp.

150.000,--- (seratus lima puluh ribu rupiah) ---Untuk salinan putusan yang sama bunyinya ;

Banda Aceh, 27 Juni 2011

WAKIL PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH Dto

Referensi

Dokumen terkait

• Jika ruang kontrol tidak dilengkapi untuk LV auxiliary supply (karena sebuah suplai HV terpadu adalah untuk dihubungkan ke Load Break Switch di lokasi ) maka

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan Hibah Iptek bagi Masyarakat

Maka dari itu diperlukan sebuah sistem atau alat yang mampu untuk mendeteksi dan mengenali objek yang berada didepan mereka, serta mampu untuk memonitoring keberadaan mereka

e) faktor lainnya yang dapat mempengaruhi peluang kejadian. Sebagai contoh lokasi hotel di daerah banjir atau area pinggir pantai yang memiliki peluang yang lebih

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh independensi, kemampuan profesional, lingkup

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai komposisi asam lemak pada berbagai jenis ikan, terutama potensi asam lemak omega3 yang

Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Kepala Desa Dan Perangkat Desa dianggarkan dalam APBDes yang