• Tidak ada hasil yang ditemukan

Morbilli, Varicella, Rubella

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Morbilli, Varicella, Rubella"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

`

1. Campak (measles, morbilli, rubela)

Campak merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini mudah menular, dan menyebar di seluruh dunia, jadi ga cuma di Negara tropis aja. Dulu sebelum ditemuin imunisasi, semua orang rentan penyakit campak ini. Dan pada tempat yang terasing, pola epidemiologinya berbeda-beda.

Tahap konvalesensi :

 bercak kemerahan berkurang  hiperpigmentasi

 deskuamasi / pengelupasan kulit

 suhu turun menjadi normal, kecuali ada komplikasi  batuk masih sering ada

Epidemiologi Campak

Reservoirnya adalah manusia. Transmisi virusnya bisa respiratorik, antar manusia atau melalui udara. Penularan campak ini biasa terjadi saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau dan terjadinya penularan ini maksimum 4 hari sebelum timbul gejala ruam sampai 4 hari sesudah timbul ruam.

Diagnosa Penyakit Campak

Untuk kepentingan survailans ada 3 kasus campak :

1. Kasus tersangka yaitu kasus yang dilaporkan oleh masyarakat dgn gejala panas, bercak kemerahan, batuk, pilek dan mata merah atau nama lain dari penyakit campak yang dikenal masyarakat.

2. Kasus klinis campak kasus campak di lapangan yang dilaporkan oleh petugas kesehatan dengan kriteria :

 Bercak kemerahan pada tubuh berbentuk makulo-populer selama 3 hari atau lebih.  Panas badan lebih 38 derajat celcius, disertai salah satu gejala berikut : batuk, pilek atau mata kemerahan

3. Kasus konfirmasi Campak adalah kasus klinis campak disertai salah satu atau lebih hal sebagai berikut :

Morbilli, Varicella,

Rubella

(2)

`

 Pemeriksaan laboratorium serologis positif

 Adanya hubungan epidemiologis dgn kasus campak.

 Ditemukan koplik spot. Koplik spot yaitu bintik putih di tenggorokan.  Meninggal karena campak

Perjalanan Klinis Penyakit Campak

Perjalanan penyakit campak kaya gambar diatas nih, awal banget itu terjadi demam tinggi, kalo di tabel suhunya mencapai 1000-1040F, yaitu

lebih dari 380C. Lalu setelah itu, mulai

timbul conjungtivitis, batuk, dan pilek dari mulai hari pertama. Selain conjungtivitis ada juga gejala photofobia, takut liat sinar yaitu matanya jadi merah, perih dan berair kalo liat sinar.

Pada hari ke-2 timbul Koplik’s spot, yaitu bintik putih di tenggorokan atau di mukosa mulut, yang nantinya disekelilingnya akan timbul kemerahan. Jadi kesannya kaya ditaburin tepung gitu tapi kalo diusap ngga ilang. Koplik’s spot ini khas pada Campak, jadi kalo udah keliatan ada koplik’s spot ini kita bisa mendiagnosis campak. Tapi koplik’s spot ini cepet ilangnya loh, tuh liat aja di table, kita bisa aja kecolongan, jadi perlu anamnesis yang tepat.

Pada hari ke-4 muncul bintik2 kemerahan (Rash) yang mulainya dari belakang telinga, terus ke muka, baru ke seluruh tubuh. Rash ini bertahan sekitar 5 hari. Oya, fyi, bintik kemerahannya ini lama2 berubah jadi kehitaman (hiperpigmentasi) yang ngga akan hilang dalam 2-3 minggu.

Untuk demamnya perlahan naik dari hari pertama sampe hari ke-4, lalu setelah itu turun drastis ke suhu normal. Untuk gejala batuk, dia nih yang paling getol dari awal sakit sampe sakitnya udah sembuh biasanya masih ada, uhuk..uhuuk..

>> ada gambar adek kecil yang lagi nangis, eh bukan ding, itu adek kecilnya lagi kena campak, matanya berair terus merah. Gambar sampingnya itu Koplik’s spot, ada putih2 di tenggorokan atau mukosa mulut, terus di sekelilingnya ada kemerahan. Dan kaya yang udah dijelasin diatas tadi, bintik putihnya ini kalo diusap ngga akan ilang karena berada di dalam mukosa mulut.

(3)

`

Epidemiologi Campak di Indonesia

 Merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat  Insidens di beberapa daerah masih tinggi

 SKRT 1986 : 44/10.000 gol umur/bulan 528/10.000 dalam 1 tahun

 KLB1: CFR2 masih cukup tinggi tahun 1989 – 4,6%, 1993 – 7,2 %, 1994 – 4,5%

 CFR Rumah Sakit di Indonesia: bervariasi 2,4%-26%, rata-rata 10,9%

 Di negara maju CFR campak berkisar antara 1/10.000 dan 1/1000 kasus, sedang di negara berkembang sekitar 1-6 %

CFR tertinggi pada umur 6 – 11 bln

KLB Campak tahun 1984-1994

 Angka cakupan imunisasi campak terus meningkat

 Cakupan tinggi belum merata, Sehingga KLB Campak masih tetap terjadi

Cakupan Imunisasi Campak th. 1983-1994

KLB Campak : Frekuensi, Jumlah kasus, CFR

1 KLB : Kejadian Luar Biasa

2

(4)

`

Proporsi penderita Campak menurut umur

Proporsi Penderita Campak  Terjadi pergeseran umur ke golongan umur

yang lebih tua.

Komplikasi Campak (penderita rawat inap beberapa RS)

Sebenernya, penyakit Campak sendiri itu tidak berat, tapi kalau udah ada komplikasi2 ya bisa menyebabkan kematian. Komplikasinya apa aja? Bisa diliat sendiri ya diatas.. yang paling sering itu bronchopneumonia karena invasi bakteri sekunder, terutama pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, dan Haemophilus influenza, juga bisa karena virus campak itu sendiri.

Faktor Resiko Terjadinya Campak Berat

 Kurang gizi menyebabkan rendahnya imunitas tubuh

 Defisiensi vitamin A karena vit. A ini ada hubungannya dengan pembentukan imunitas tubuh  Kepadatan rumah (“family over crowding”) karena kontak antar anggota keluarga tinggi,

sehingga memudahkan penularan dan perkembangbiakan virus.  Umur muda (< 1 tahun) status imunitas masih rendah

 Fasilitas pelayanan kesehatan tidak memadai

 Status imunisasi campak (-) pada penderita yang belum pernah dapet imunisasi campak gejalanya akan lebih berat

(5)

`

CFR campak di beberapa RS di Indonesia (1973-1989)

Ringkasan

 Campak masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat  Terjadi pergeseran kasus campak ke arah usia lebih tua

 CFR masih cukup tinggi

 Untuk mengurangi insidens dan kematian oleh karena campak perlu peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan, peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat, dan imunisasi ulangan pada murid sekolah SD.

**Tambahan inpoh, campak itu sekalinya kena ga akan kena lagi karena tubuh udah bikin

antibody terhadap virus tersebut, jadi kalau ada pasien yang bilangnya udah berkali2 kena campak itu malah curiga bukan campak. Terus kalo pas imunisasi, kita Tanya ke pasien udah pernah kena campak belom, trs pasien jawabnya udah dok, eh belom, eh udah, eh belom, ragu2 gitu jawabnya yaudah kita suntik aja, buat jaga2 siapa tau itu bukan campak, soalnya ga kenapa2 juga kalopun ternyata itu beneran campak trs kita imunisasi, daripada kita sangka itu bukan campak tapi ternyata malah beneran campak kan lebih bahaya. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? :)

(6)

`

2. VARISELA (VARICELLA, CHICKENPOX, CACAR AIR)

Disebabkan Virus Herpes Varicella (Varicella Zooster Virus (VZV)). Reaktivasi infeksi endogen pada periode laten VZV dikenal sebagai Herpes Zooster (shingles). Virus ini sangat menular, tetapi gejalanya tidak begitu berat, dan hanya ditemukan sedikit penyulit, terutama pada individu yang imunokompeten akan sering menimbulkan penyulit hingga berujung kematian :O

Epidemiologi

 Di Indonesia peralihan musim

 Penularan melalui percikan ludah dan kontak langsung (lewat cairan vesikel yang mengandung virus)

 Menyerang semua umur

 90% berumur 10 tahun, terbanyak 5-9 tahun

Menular 24 jam sebelum lesi kulit timbul sampai semua lesi timbul krusta, biasanya 7-8 hari, jadi ati2 yaaa.. orang yang keliatannya bersih ga ada penyakit bisa jadi dia sebenernya punya virus varicella di tubuhnya, yaitu orang yang yang udah terinfeksi varicella 24 jam sebelum timbul lesi kulit. Jadi periode penularan virus ini mulai dari 24 jam sebelum timbul lesi sampai lesi kering, jadi kalo udah kering lesinya itu malah ga nular.

Patogenesis

Virus masuk melalui saluran pernafasan bagian atas (orofaring) lalu bereplikasi dan menyebar melalui darah dan limfe. Kemudian virus berkembang biak di sel retikuloendotelial (viremia pertama), 1 minggu kemudian menyebar (viremia kedua), lalu timbul demam dan malaise, setelah 14 hari virus mulai menyebar ke jaringan kulit dan mukosa lalu timbul deh vesikel2 di kulit. Siklus ini berakhir 3 hari.

>> gambarnya agak ga jelas sih, berwarna aja ga jelas apa lagi item putih. Tapi editor yakin temen2 udah pada tau gimana bentuknya.. 8)

Gejala Klinis

 STADIUM PRODROMAL:

- Masa inkubasi 14-15 hari (2 minggu)

- Ruam kulit dan demam yang tidak begitu tinggi (pada campak demamnya tinggi) - Malaise

(7)

`

- Menggigil, malaise, nyeri kepala, anoreksia, nyeri punggung - Nyeri tenggorok dan batuk

 STADIUM ERUPSI

- Ruam muncul di muka dan kulit kepala - Menyebar ke badan dan ekstremitas - Jarang di telapak kaki dan tangan

- Sentrifugal

- Khas: pembukaan cepat dari makula kemerahan ke papula vesikula pustule

krusta

- Terjadi 8-12 jam

- Krusta lepas 1-3 minggu.

Penyulit

Penyulit biasanya ringan, jarang penyulit yang serius. Seringnya penyulitnya yaitu infeksi sekunder bakteri pada lesi kulit. Jadi ada mitos yang bilang kalo kena cacar air itu ga bole mandi itu salah yaa.. malah diwajibkan sering mandi biar ga terjadi infeksi sekunder tadi. Pneumonia primer biasa terjadi pada dewasa, jarang pada anak. Kalo penyakit ini timbul pada bumil (ibu hamil) bisa menjadi ancaman untuk ibu maupun janinnya, karena infeksi VZV intra uteri pada 20 minggu kehamilan akan menimbulkan malformasi kongenital sekitar 5%. Ibu yang menderita infeksi varisela berat akan mengenai bayi baru lahir (bisa melalui jalan lahir, kontak fisik) dan akan menimbulkan gejala yang berat sampe kematian (26-30%). Jadi saat2 berbahaya pada bumil yang kena infeksi VZV ini yaitu 5 hari sebelum dan 2 hari setelah melahirkan.

Diagnosa Klinis

 Gambaran dan perkembangan lesi kulit yang khas (ada kontak 2-3 minggu sebelumnya)

 Gambaran Khas:

1. Muncul setelah masa prodormal yg singkat dan ringan

2. Lesi berkelompok dibagian sentral

3. Perubahan lesi yg cepat dari makula, vesikula, pustul sampai krusta

4. Semua tingkat lesi kulit dalam waktu bersamaan pada daerah yg sama, jadi semua jenis lesinya bareng2 nongrongnya ada yang makula ada yang pustule maupun vesikel

5. Lesi mukosa mulut

Pengobatan

 Ringan bisa sembuh sendiri, tapi biasanya dokter ada yang ngasih acyclovir (antiviral).  Lotio calamin

 Gatal antihistamin (CTM)

Pencegahan:

Pemberian imunisasi, pada anak menurut sumber yang terbaru diatas umur 1 tahun, sekali aja, kalo dewasa diulang 2 kali.

(8)

`

3. RUBELA (GERMAN MEASLES)

Infeksi Rubela ini umum anak dan dewasa muda. Pada anak yang lebih besar sesekali infeksi berat disertai kelainan sendi dan purpura. Pada kehamilan muda bisa menyebabkan abortus, lahir mati, atau kelainan kongenital yang berat.

Etiologi

 Virus RNA, genus Rubivirus, famili Togaviridae

 Gejala klinik ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin  Pejamu (host) manusia

Patogenesis

Penularan terjadi melalui droplet dari nasofaring/pernafasan, lalu masuk ke aliran darah (viremia). Ruam nampak akibat titer serum antibodymeningkat dan mempengaruhi antigen-antibodi dan berinteraksi di kulit, lalu timbul erupsi di kulit. Di nasofaring, virus tetap ada sampe dengan 6 hari setelah erupsi. Penularan terjadi pada 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah erupsi. Daya tular tertinggi pada akhir masa inkubasi.

Epidemiologi

 Distribusi luas di dunia

 Epidemi terjadi interval 5-7tahun (6-9 tahun)  Mengenai anak dan dewasa muda

Melalui droplet dan placenta (congenital)

 Sebelum ada vaksinasi anak usia 5-14 tahun  Masa kini pada remaja dan dewasa muda

 Kelainan pada fetus 30% selama minggu pertama kehamilan.

 Risiko tertinggi (50-60%) pada bulan pertama kehamilan, karena pada usia ini terjadi organogenesis.

 Menurun 4-5% pada bulan keempat kehamilan

 Sebelum 85% bayi terinfeksi rubela kongenital mengalami defek

Manifestasi Klinis

 Masa inkubasi 14-21 hari ( 12-21 hari)  Masa Prodromal (1-5 hari):

- demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan, conjungtiva - rinitis, batuk

- limfadenopati  menghilang pada waktu erupsi timbul. Limfadenopati ini khas pada Rubella.

- 20% timbul enantema (tanda Forschheimer): makula atau petekie pada palatum molle. Enantema yaitu kemerahan di dalam mukosa, kalo eksantem di luar mukosa. Kata dokternya koplik’s spot sebenernya juga enantem karena sama2 di dalam mukosa.

(9)

`

- pembesaran kel. Limfe 5-7 hari sebelum timbul eksantema

- khas kel suboksipital, postaurikular dan servikal, disertai nyeri telan.

Masa Eksantema

Mulai retro-aurikular (belakang telinga) atau muska. Meluas cepat secara kramiokandul. Mula-mula makula berbatas tegas, meluas, dan akhirnya menyatu disebut morbilliform. Pada hari ke 2 eksantem di muka menghilang, hari ke 3 di tubuh dan hari ke 4 mulai timbul di anggota gerak. Bedanya eksantem pada rubella dengan eksantem pd campak yaitu kalo pada campak eksantem berubah jadi kehitaman dan akan menghilang dalam 2 minggu, tapi kalo pada rubella eksantemnya cepat ilang. Tapi ada juga kasus tanpa eksantemayaitu sekitar 40%. Seperti yang udah dijelasin diatas, limfadenopati merupakan gejala klinis yang penting untuk mendiagnosa Rubella, dan pembengkakan kelenjar limfe ini berlangsung selama 5-8 hari.

Penyulit

Jarang pada anak

Remaja dan dewasa: artritis3 dan artralgia4 sendi kecil, tangan, kaki, lutut, dan bahu

Artralgia pada tangan gejala meyakinkan Artritis biasanya hilang dalam 1 bulan Encefalitis sangat jarang

Purpura trombositopenik

Epistaksis, perdarahan gusi dan saluran cerna Hematuria, ekimosis falatum dan periobila Jarang berakibat fatal

Sembuh dalam 2 minggu

Diagnosa Banding

a. Virus: campak, roseola infantum, eritema mononukleosis, infeksiora dan pityriasi rosea b. Bakteri: scarlet fever (Skarlatina)

c. Erupsi Obat: ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbitura, INH, fenotiazin, diuretik tiazid

3

Arthritis : inflamasi pada satu atau lebih sendi, gejalanya nyeri, bengkak, panas, merah pada kulit dan berkurangnya gerak sendi tersebut.

4

(10)

`

Diagnosis

Diagnosis klinis biasanya sulit dibuat, makanya perlu anamnesis yang cermat. Untuk demamnya jarang banget sampe diatas 38,5o C. kalo macula merah muda, diagnosisnya bisa ke arah eritema

aifus, arthralgia pada tangan. Untuk diagnosis pastinya dilihat dari peningkatan titer antibody (HI) 4 kali lipat, dan ditemukan antibody IgM rubella.

Terapi

 Tidak ada, suportif  IMUNITAS:

 Setelah menderita rubella, imunitas jangka lama  Setelah imunisasi: 88-98% stlh 16 thn

 87-89% stlh 8-18 thn

Rubella Kongenital

Infeksi rubella bumil dapat menyebabkan infeksi pada janin. Tapi ini semua tergantung usia kehamilannya. Infeksi rubella pada bumil biasanya 50% tidak menunjukkan gejala klinis. Infeksi melalui plasenta bisa menyebabkan :

 Non infeksi

 Infeksi tanpa kelainan  Dengan kelainan kongenital  Resorpsi embrio

(11)

`

 Infeksi rubella trimester pertama disebut sindrom rubella kongenital:

o Trial anomali kongenital: mata (katarak), telinga (ketulian), defek jantung

 Kelainan jantung dan mata – embrio umur < 6 minggu

Ketulian dan defek mental – embrio umur 10 minggu

Kelainan lain: SSP dan gigi, glaukoma, mikrosefali, kel. Viseral

1/3 menderita katarak

Tuli sensori neural, bilateral

 Manifestasi umum waktu lahir:  retardasi pertumbuhan  retardasi psikomotoral

 50-80% berat lahir <2500gr (BBLR)

Diagnosis Rubella kongenital

Ditemukan 2 dari 3 gejala klinis utama (ketulian, katarak dan atau retinopati rubela, lesi jantung kongenital)

Virologik dan atau serologik

Infeksi rubela maternal selama kehamilan

Referensi

Dokumen terkait

Penguasaan guru SD di Kecamatan Pangkalan Baru terhadap masalah yang berkaitan dengan penyusunan tes akhir semester. Kesulitan terutama dirasakan pada saat para guru

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti bahwa terdapat hubungan negatif antara perceived organizational support dengan stres kerja pada sales

Berdasarkan uraian di atas dengan asumsi bahwa Trichoderma memiliki kemampuan antagonis yang tinggi maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui daya hambat

Abon adalah Cabai giling kering yang sudah dicampur dengan bumbu lainnya, yaitu bawang merah, garam, gula, dan minyak makan. Dapat ditambahkan berbagai bahan

1. Pada jaman dahulu kala, ada seorang pangeran muda dari Kerajaan Majapahit. Pangeran muda itu bernama Pangeran Samudra. Pangeran Samudra adalah salah seorang putra Raja

Kehadiran warga dalam keserempakan merupakan partisipasi dalam realitas peristiwa pertunjukan, warga suku Dayak Kanayatn yang hadir menyaksikan latihan sambil

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA DINAS KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM

Dari hasil tersebut diketahui bahwa ( p &lt;0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh yang positif pada promosi kesehatan tentang kanker serviks terhadap minat