• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

IPHONE DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

WINDA CLARINDA 100502159

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014

(2)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

IPHONE DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari gaya hidup, merek dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melakukan pembelian dan menggunakan smartphone iPhone di Universitas Sumatera Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang responden yang diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi a = 5% (0.05).

(3)

pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu gaya hidup, merek, dan kelompok referensi. Sedangkan 45% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(4)

ABSTRACT

EFFECT OF LIFESTYLE, BRAND, AND GROUP REFERENCE TO SMARTPHONE IPHONE PURCHASING DECISION AT

FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

This research aim is to examine effects of lifestyle, brand, and group

reference to smartphone iPhone purchasing decisions at Faculty of Economic and

Business University of North Sumatera.

This research type is explanatory associative research. Population of this

research is every student of Faculty Economic and Business University of North

Suamatera, who bought and use iPhone, with number of sample 97 people which

taken using accidental sampling method. Primary data collections are taken using

questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this

research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level

of a = 5% (0.05).

Simultaneously, lifestyle, brand, and group reference are affecting

positively and significantly in purchasing decisions. Partially, all of the variables

are also affecting positively and significantly. Adjusted R Square value of 0.550,

which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 55% iPhone

(5)

While the reminder can be described from variables that are excluded from this

research.

Keywords: Marketing Mix, Product, Price, Place, Promotion, Purchasing Decision

(6)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis H. Mad Kusni dan Hj. Asridawaty Lubis beserta seluruh keluarga besar yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliahnya dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(7)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembanding II penulis.

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea S, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang penulis sayangi begitu baik memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Liasta Ginting, S.E., M.Si. selaku dosen pembanding I penulis yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi penulis ini.

7. Kepada Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis serta seluruh staf dan pegawai.

8. Terima kasih kepada Aldi, Azalea, Bagus, Dika, Fadul, Kevin, Rifqi, Vera dan teman lainnya yang telah membantu penulis. Serta kepada para sahabat GG (Dessy Ratna S, Dini Annisa F, Jihan Luthfiya, Liza Nadira dan Saras Melati P) untuk semua tawa, canda dan kebersamaan yang sudah seperti saudara. Dan juga kepada tersayang Indra Mora Nasution yang selalu memberi semangat kepada penulis.

Medan, Juni 2014 Peneliti

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 7

1.3 Tujuan penelitian ... 8

1.4 Manfaat penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Gaya Hidup ... 10

2.1.2 Merek ... 13

2.1.3 Kelompok Referensi ... 16

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

2.3 Kerangka Konseptual ... 24

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Batasan Operasional ... 27

3.4 Definisi Operasional ... 28

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 29

3.6 Populasi dan Sampel ... 30

3.6.1 Populasi ... 30

3.6.2 Sampel ... 30

3.7 Jenis Data Penelitian ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

1 Uji Validitas ... 33

2 Uji Reliabilitas ... 35

3.10 Teknik Analisis Data ... 36

1 Metode Analisis Deskriptif ... 36

2 Uji Asumsi Klasik ... 36

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Iphone ... 41

4.2 Hasil Penelitian ... 44

4.2.1 Analisis Deskriptif Respoden ... 44

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 47

4.2.3 Analisis Statistik Hipotesis ... 56

4.3 Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Gaya Hidup dan Proses Konsumsi ... 11

2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

3.1 Operasional Variabel ... 29

3.2 Instrumen Skala Likert ... 30

3.3 Uji Validitas I ... 33

3.4 Uji Validitas II ... 34

3.5 Uji Reliabilitas ... 35

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 46

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Penggunaan .. 46

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan 47 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup ... 48

4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek ... 50

4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kelompok Referensi ... 52

4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 54

4.10 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 58

4.11 Uji Glejser ... 60

4.12 Uji Multikolinieritas ... 61

4.13 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 62

4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 63

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 25

4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 56

4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 57

4.3 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas ... 59

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Gambar Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 74

Lampiran 2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas ... 79

Lampiran 4 Distribusi Jawaban Responden ... 80

Lampiran 5 Uji Regresi Linear Berganda ... 83

 

 

(13)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

IPHONE DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari gaya hidup, merek dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melakukan pembelian dan menggunakan smartphone iPhone di Universitas Sumatera Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang responden yang diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi a = 5% (0.05).

(14)

pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu gaya hidup, merek, dan kelompok referensi. Sedangkan 45% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(15)

ABSTRACT

EFFECT OF LIFESTYLE, BRAND, AND GROUP REFERENCE TO SMARTPHONE IPHONE PURCHASING DECISION AT

FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

This research aim is to examine effects of lifestyle, brand, and group

reference to smartphone iPhone purchasing decisions at Faculty of Economic and

Business University of North Sumatera.

This research type is explanatory associative research. Population of this

research is every student of Faculty Economic and Business University of North

Suamatera, who bought and use iPhone, with number of sample 97 people which

taken using accidental sampling method. Primary data collections are taken using

questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this

research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level

of a = 5% (0.05).

Simultaneously, lifestyle, brand, and group reference are affecting

positively and significantly in purchasing decisions. Partially, all of the variables

are also affecting positively and significantly. Adjusted R Square value of 0.550,

which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 55% iPhone

(16)

While the reminder can be described from variables that are excluded from this

research.

Keywords: Marketing Mix, Product, Price, Place, Promotion, Purchasing Decision

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(18)

Keadaan seperti itu menuntut para pemasar untuk terus mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, sedangkan untuk dapat memenangkan persaingan pangsa pasar, diperlukan strategi-strategi pemasaran yang jitu. Untuk mewujudkan hal tersebut, banyak dilakukan riset untuk mengetahui bagaimana selera konsumen yang kian hari mengalami perubahan seiring dengan trend yang terjadi, dan merupakan tantangan bagi perusahaan untuk dapat memperkirakan trend yang akan datang. Pemahaman inilah yang perlu diteliti lebih lanjut, untuk mengetahui bagaimana konsumen mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum pada akhirnya mengambil keputusan untuk membeli.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Setiadi, (2003:341), mendefinisikan suatu keputusan

(decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.

(19)

juga akan berbeda. Perilaku konsumen yang dilakukan oleh seorang konsumen, biasanya dilatarbelakangi oleh segelintir faktor-faktor atau aktivitas yang dilakukan seorang konsumen sebelum dan pada akhirnya melakukan proses pengambilan keputusan untuk sebuah produk yang dipasarkan.

Menurut Kartajaya, (2005:241), keputusan konsumen untuk membeli atau tidak dipengaruhi oleh sejumlah variabel internal dan eksternal yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, strategi pemasaran, dan proses psikologi. Dilihat dari faktor internal, faktor gaya hidup merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap proses pembelian suatu produk dan merek serta dapat menjadi salah satu pemicu seseorang untuk memutuskan melakukan pembelian. Gaya hidup sendiri merupakan suatu cara yang dapat menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya (Sumarwan, 2002:56). Faktor internal dan eksternal yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, namun masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian antara lain budaya, sub-budaya, kelas sosial, kebudayaan, kelompok acuan/referensi, keluarga, peran dan status, usia, tahap siklus hidup, merek, pekerjaan, lingkungan ekonomi, kepribadian, konsep diri, gaya hidup, dan nilai (Kotler dan Keller, 2009:214-225).

(20)

dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu seperti smartphone iPhone yang sedang trend saat ini.

Gaya hidup (life style) yang tinggi dapat mendorong meningkatnya keputusan pembelian terhadap produk smartphone iPhone, karena setiap individu akan memperhatikan kebutuhannya sebagai suatu kebutuhan pribadi yang menentukan gaya hidup (life style) dalam perkembangan trend saat ini. Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh sistem, nilai atau sistem kepercayaan tertentu (Yuliana, 2009).

Selain gaya hidup, merek juga menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain, atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya (Kotler dan Keller, 2008:258).

(21)

Merek smartphone yaitu iPhone yang saat ini menjadi pusat perhatian oleh konsumen, khususnya mahasiswa merupakan salah satu keunggulan tersendiri yang dimiliki oleh perusahaan Apple, karena selain brand image yang sudah dipercaya oleh konsumen, aplikasi-aplikasi serta fitur yang terdapat pada produk

smartphone iPhone dapat membantu konsumen dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dapat membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah dan dapat memperoleh informasi setiap hari serta mempermudah konsumen dalam berkomunikasi.

Selain gaya hidup dan merek, keputusan pembelian suatu produk juga dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi. Menurut Sumawarman (2004:250), kelompok referensi (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran, kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.

Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena saat ini konsumen membeli smartphone iPhone bukan hanya karena keinginan tetapi juga merupakan suatu kebutuhan untuk mempercepat jaringan komunikasi antara sanak saudara, teman sebaya dan antar kelompok, maka dalam hal ini, gaya hidup, merek, dan kelompok referensi berperan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone.

(22)

sudah terpercaya, mengikuti trend zaman sekarang serta gaya hidup yang tinggi, sebagaimana yang terlihat dari sudut pandang bagi setiap mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari yang selalu berada dalam taraf hidup dengan penuh persaingan untuk menyikapi perkembangan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga gaya hiduppun menunjukkan adanya perbedaan yang menonjol diantara kalangan mahasiswa. Perbedaan ini dimulai dari sesuatu barang yang digunakan maupun yang diinginkan oleh setiap mahasiswa. Dalam mempunyai sesuatu barang ataupun produk, merek selalu menjadi prioritas utama dalam mengambil keputusan, namun terkadang merek yang sudah mempunyai nama belum tentu mempunyai kualitas yang baik, serta dapat mengakibatkan ketidakpuasan terhadap pelanggan.

(23)

tersebut. Hal-hal tersebutlah yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk iPhone. Namun ada dari salah satu responden, menyatakan bahwa kelompok referensi yang mempengaruhi keputusan pembelian, dimulai dari keluarga maupun teman sebaya yang mempromosikan serta memperkenalkan produk atau jasa, dari kelompok referensi inilah mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan serta trend yang sedang berkembang, selain itu kelompok referensi ini dapat disebabkan oleh faktor ikut-ikutan dengan teman, seperti misalnya dalam sebuah kelompok memiliki trend hidup yang serba penuh dengan kemewahan menyebabkan seseorang membeli suatu produk yang sama, dalam hal ini terlihat bahwa konsumen membeli atas dasar keinginan bukan kebutuhan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil topik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ”

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?

2. Apakah Gaya Hidup dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian

(24)

3. Apakah Merek dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone

iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 4. Apakah Kelompok Referensi dapat Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Gaya Hidup, Merek dan Kelompok Referensi dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian

Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Gaya Hidup dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Merek dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(25)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Apple

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan gaya hidup, merek dan kelompok referensi dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap smartphone iPhone yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti tentang gaya hidup, merek dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian pada

smartphone iPhone. Bagi peneliti, penelitian ini juga merupakan sarana penerapan ilmu yang telah diperoleh selama belajar dalam meningkatkan ilmu di bidang pemasaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan penelitian-penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan referensi sebagai pembanding bagi penelitian sejenis.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya.

Menurut Nugroho (2003:148), gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan, dari masa ke masa gaya hidup suatu individu atau kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relative permanen.

(27)

melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan yaitu pertama

activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, acara sosial), kedua

interest/minat (makanan, pakaian, keluarga, rekreasi) dan ketiga

opinions/pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial, bisnis, produk).

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011:142), gaya hidup mempengaruhi segala aspek perilaku konsumsi seseorang (konsumen). Gaya hidup seseorang merupakan fungsi karakteristik atau sifat individu yang sudah dibentuk melalui interaksi lingkungan orang yang semula tidak boros (hemat) menjadi pemboros setelah bergaul dengan orang-orang yang pemboros. Gaya hidup seseorang mempengaruhi perilaku pembelian, yang bisa menentukan banyak keputusan konsumsi perorangan, jadi gaya hidup bisa berubah karena pengaruh lingkungan seperti terlihat pada Tabel 2.1. Pemasar dapat menggunakan analisis gaya hidup yang terkait dengan wilayah hidup konsumen seperti sewaktu bereaksi diluar rumah (membeli berbagai jenis produk). Selain itu pemasar juga bisa mempelajari pola gaya hidup secara umum dari suatu populasi.

Tabel 2.1

Gaya Hidup dan Proses Konsumsi

Faktor Penentu Gaya Hidup Gaya Hidup Dampak/Pengaruh terhadap Perilaku a. Demografik Bagaimana kita hidup? Pembelian b. Sub-Kultur a. Kegiatan a. Bagaimana

c. Kelas-Sosial b. Interest b. Kapan

d. Motif c. Kesenangan c. Dimana

e. Kepribadian d. Sikap d. Apa

f. Emosi e. Konsumsi e. Dengan siapa

g. Nilai (value) f. Harapan Konsumsi

h. Daur Hidup g. Perasaaan a. Dimana

i. Kultur b. Dengan siapa

j. Pengalaman sebelumnya c. Bagaimana

(28)

2.1.1.1 Nilai dan Gaya Hidup

Menurut Nugroho (2003:148), gaya hidup ditunjukkan oleh perilaku tertentu sekelompok orang atau masyarakat yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama. Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Untuk memahami bagaimana gaya hidup, sekelompok masyarakat diperlukan program atau instrumen untuk mengukur gaya hidup yang berkembang.

(29)

2.1.2 Merek

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain, atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2009:258), merek adalah produk atau jasa yang dimensinya memperkenalkan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.

Peran merek merupakan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen individual atau organisasi untuk menuntut kinerjanya kepada distributor yang melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan. Pertama merek menyederhanakan penanganan atau penulusuran produk dan yang kedua merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah membeli produk kembali. Penetapan merek memberikan kekuatan kepada produk dan jasa.

(30)

1. Atribut

Merek pertama-tama membawa atribut-atribut tertentu ke dalam benak seseorang. Mercedes akan memberi kesan mahal, berancang bangun dan berteknologi tinggi, kuat dan tahan lama, sangat bergengsi, nilai jual kembali tinggi, gesit dan sebagainya. Perusahaan akan menggunakan satu atau beberapa dari atribut-atribut tersebut untuk mengiklankan mobilnya. Selama bertahun-tahun Mercedes mengiklankan, “Direkayasa tidak seperti mobil – mobil lain di dunia.”

2. Manfaat

Sebuah merek lebih dari sekadar sekumpulan atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.

3. Nilai-nilai

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsennya, sehingga Mercedes berarti berkinerja tinggi, kemanan, gengsi, dan sebagainya. Pemasar merek harus menemukan kelompok pembeli mobil tertentu yang mencari nilai-nilai tersebut.

4. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman: terorganisasi, efisien, kualitas tinggi.

5. Kepribadian

(31)

rasional (obyek). Kadang-kadang ia mengambil kepribadian dari seseorang yang terkenal atau seorang juru bicara.

6. Pemakai

Merek memberi kesan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Kita akan terkejut menyaksikan seorang sekretaris berusia sekitar 20 tahun mengendarai sebuah Mercedes. Sebaliknya kita akan berharap melihat seorang eksekutif puncak berusia sekitar 55 tahun berada di belakang kemudi. Para penggunanya adalah orang-orang yang menghargai nilai, budaya, dan kepribadian dari produk tertentu.

Elemen merek (brand element) adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendeferensiasikan merek. Ada 6 kriteria utama untuk memilih elemen merek :

1. Dapat diingat, seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali.

2. Berarti, apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang bahan produk atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek.

3. Dapat disukai, seberapa menarik merek itu disukai secara verbal, visual, dan cara lain.

4. Dapat ditransfer, apakah merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk dalam kategori yang sama atau berbeda.

(32)

2.1.3 Kelompok Referensi

Kelompok referensi disebut juga kelompok acuan. Menurut Sumawarman (2004:250), kelompok referensi (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran, kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.

(33)

adalah orang yang menawarkan nasihat atau infomasi informal tentang produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapan merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan, pemimpin opini sering kali memiliki kepercayaan diri yang tinggi, aktif secara sosial, dan terlibat dalam kategori produk. Pemasaran berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengindentifikasi karakteristik demografis dan psikografis, mengidentifikasi media yang mereka baca dan mengarahkan pesan kepada mereka.

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011:58), suatu kelompok referensi meliputi satu orang atau lebih yang dipergunakan oleh seseorang sebagai basis atau dasar untuk perbandingan atau titik referensi didalam membentuk respon afektif, kognitif dan pembentukan perilaku. Kelompok referensi dapat dikatakan banyaknya (dari satu orang sampai ratusan orang) dan mungkin bisa terwujud (tangible) seperti orang sebenarnya (actual people) atau tak terwujud (intangible)

atau simbolik (kesuksesan pengusaha/pebisnis).

Isu yang penting untuk pemasaran berkenaan dengan pengaruh kelompok referensi meliputi hal-hal berikut:

1. Pengaruh jenis apa yang bisa ditimbulkan oleh kelompok referensi terhadap individu (perorangan).

2. Bagaimana pengaruh kelompok referensi bisa berbeda lintas produk dan merek.

(34)

Menurut Setiadi (2003:229) sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pengaruh Keluarga

Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam keputusan pembelian. Dengan mengabaikan kecenderungan anak usia belasan tahun yang sering memberontak pada orang tua, sebenarnya terdapat hubungan yang kuat antara sikap orang tua dan sikap anaknya. Dari data yang ada terbukti bahwa sekitar kurang lebih 58% keputusan pembelian dipengaruhi oleh anak-anak.

2. Pengaruh Kelompok Kawan Sebaya

Banyak studi yang memperlihatkan bahwa kawan sebaya mampu mempengaruhi dalam perilaku pembelian. Kazt dan Lazarsfeld yang dikutip Assel dalam Setiadi (2003:229) menemukan bahwa pengaruh kelompok kawan sebaya lebih memungkinkan mempengaruhi sikap dan perilaku pembelian dari pada iklan. Anak-anak usia belasan tahun sering melakukan pembelian terhadap suatu produk karena teman sekolahnya telah membeli produk itu.

3. Pengalaman

(35)

pada masa lalu itu tidak menyenangkan maka sikap konsumen di masa mendatang pun akan negatif.

4. Kepribadian

Kepribadian konsumen mempengaruhi sikap. Sifat-sifat seperti suka menyerang, terbuka, kepatuhan atau otoritarianisme mungkin mempengaruhi sikap terhadap merek dan produk. Individu yang agresif mungkin lebih mungkin terlibat dalam persaingan olah raga dan akan membeli peralatan yang paling mahal dalam usahanya untuk mengungguli lawannya.

2.1.3.1 Analisa Kelompok Referensi

Kelompok referensi merupakan kelompok budaya dimana anggotanya berbagai makna budaya tertentu. Kelompok referensi bisa mempunyai pengaruh/dampak yang positif atau negatif pada konsumen. Banyak kelompok referensi menyatukan makna budaya positif yang diinginkan dan menjadi kelompok referensi yang “associative” sehingga konsumen ingin menyamai atau melebihi (emulate) atau berafiliasi dengannya. Kelompok sosial lainnya mewujudkan makna yang tidak disukai (distasteful) dan membantu sebagai suatu titik referensi dimana orang ingin menghindari, mereka (kelompok sosial tersebut) menjadi kelompok referensi yang “dissociative”.

2.1.3.2 Jenis Pengaruh Kelompok Referensi

(36)

dasarnya orang mengenali dan mengafiliasi dengan kelompok referensi tertentu untuk alasan, yaitu :

1. Mendapatkan pengetahuan yang berguna

2. Mendapatkan ganjaran (rewards) atau menghindari hukuman

3. Memperoleh makna untuk membentuk, memodifikasi atau mempertahankan konsep diri mereka.

2.1.4 Keputusan Pembelian

Setiap manusia memiliki kebutuhan dan mereka berupaya untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika produk atau jasa mulai ditawarkan perusahaan kepada konsumen, dengan menginformasikan mengenai produk tersebut, merek, harganya, promosinya sampai akhirnya akan menarik minat konsumen, terakhir adalah bagaimana proses pembelian yang dilakukan konsumen tersebut. Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa yang akan memuaskan kebutuhannya.

(37)

Faktor kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Setiadi, (2003:341), mendefinisikan suatu keputusan

(decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.

Berdasarkan uraian Setiadi dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran mereka, dan dengan demikian dapat memecahkan masalahnya, dengan kata lain proses pemecahan suatu masalah yang diarahkan pada sasaran.

(38)

1. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang di harapkan.

2. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak konsumen yang mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif pilihan terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

4. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan dipilih.

5. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

2.2 Penelitian Terdahulu

[image:38.595.80.548.628.749.2]

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain meliputi:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

NAMA JUDUL Variabel Metode/Alat

Analisis HASIL Afrida Fatharani, Nawazirul Lubis, Reni Shinta Dewi. (2009)

Pengaruh gaya hidup (life style), harga (price), dan kelompok

referensi (reference

grup) terhadap

keputusan pembelian

Variabel Independen: Gaya hidup, harga, dan kelompok referensi

Penelitian explanatory dan analisis linier berganda

(39)

NAMA JUDUL Variabel Metode/Alat

Analisis HASIL

telepon seluler

blackberry.

Variabel Dependen: Keputusan Pembelian

Gaya hidup, harga, dan kelompok referensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Agus Rizal (2010)

Analisis pengaruh grup referensi dan keluarga terhadap keputusan pembelian ponsel qwerty.

Variabel Independen: Grup referensi dan Keluarga Variabel Dependen: Keputusan pembelian Penelitian Deskriptif dan analisis linier berganda

Dalam penelitian ini diketahui secara parsial variabel grup referensi dan keluarga berpengaaruh singnifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Secara simultan

variabel grup referensi dan keluarga berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Evanina

Sinturi, Erida, dan Ade Titi Nivita (2012)

Pengaruh Kelompok Referensi dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Menggunakan Blackberry Variabel Independen: Kelompok referensi dan Gaya hidup Variabel Dependen: Keputusan pembelian Penelitian Deskriptif dan analisis linier berganda

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kelompok

referensi dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry.

2.3 Kerangka Konseptual

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Setiadi (2003:341) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai kegiatan mengumpulkan informasi tentang alternatif yang relevan dan membuat pilihan yang sesuai. Keputusan pembelian dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan tiga variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi.

Gaya Hidup adalah adaptasi aktif individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain (Sugihartati, 2010:43). Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai

(40)

sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya.

(41)

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:

[image:41.595.128.514.174.293.2]

Sumber: Setiadi (2003), Sugihartati (2010), Kotler dan Keller (2009), dan Sumawarman (2004)

Gambar: 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2012:93). Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Gaya Hidup, Merek dan Kelompok Referensi berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Gaya Hidup berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Gaya Hidup (X1)

Merek (X2)

Kelompok Referensi (X3)

Keputusan Pembelian

(42)
(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu gaya hidup, merek, kelompok referensi dan variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi dijalan Prof. TM. Hanafiah SH Medan. Penelitian ini akan dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah gaya hidup (X1),

merek (X2), dan kelompok referensi (X3) sebagai variabel independen, serta

keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen.

(44)

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang diteliti, yang terdiri dari: 1. Variabel Gaya Hidup (X1)

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam cara hidupnya.

2. Variabel Merek (X2)

Nama, simbol, tanda desain atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai

identitas suatu produk.

3. Variabel Kelompok Referensi (X3)

Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

4. Variabel Keputusan Pembelian (Y1)

(45)
[image:45.595.110.516.113.566.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Gaya

Hidup (X1)

Gaya hidup merupakan pola hidup

seseorang yang diekspresikan dalam cara hidupnya untuk membeli smartphone

iPhone.

1. Aktivitas pengguna iPhone

2. Minat pengguna iPhone

3. Opini tentang iPhone

Likert

Merek (X2) Nama, simbol, tanda desain atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan suatu produk iPhone

1. Tipe merek iPhone

2. Simbol merek

iPhone

3. Desain bentuk iPhone Likert Kelompok Referensi (X3) Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut terhadap

smartphone iPhone.

1. Pengaruh Keluarga terhadap iPhone 2. Pengaruh

Kelompok Kawan Sebaya terhadap iPhone

3. Pengalaman terhadap iPhone Likert Keputusan Pembelian (Y) Membeli merek iPhone yang paling disukai dari berbagai

alternatif yang ditawarkan.

1. Kebutuhan memiliki iPhone 2. Keinginan

memiliki iPhone 3. Keputusan

membeli iPhone

Likert

Sumber: Kotler & Keller (2008), dan Kotler & Amstrong (2008), diolah

3.5 Skala Pengukuran dan Variabel

(46)
[image:46.595.165.464.225.356.2]

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel

No Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:6)

3.6 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bisa berupa subyek maupun obyek penelitian (Sangadji dan Sopiah, 2010:185). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang membeli dan menggunakan smartphone iPhone.

2. Sampel

(47)

berdasarkan kebetulan dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Situmorang, 2008:141). Karena jumlah populasi tidak diketahui maka digunakan rumus (Supramono, 2003:62) untuk mencari sampel dengan penentuan kriteria Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli dan menggunakan smartphone iPhone.

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Za = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α , bila α = 0,05 maka Z = 1,96 bila α = 0,10 maka Z = 1,67

p = Estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5; dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

,9 , ,

,

n = 96,04 = 97

(48)

3.7 Jenis Data 1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian. 2. Data Sekunder

Data primer yang diolah dan yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui: 1. Kuesioner

Pengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.

2. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.

3. Observasi

(49)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76) Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data, misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner, uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel yang akan diteliti dan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.0 dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan

jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak

valid

2) Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

3) Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%

[image:49.595.103.520.643.760.2]

adalah 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas I

Pernyataan rhitung rtabel Validitas

Butir 1 0.661 0.361 Valid 

Butir 2 0.580 0.361 Valid 

Butir 3 0.550 0.361 Valid 

Butir 4 0.701 0.361 Valid 

(50)

Butir 6 0.268 0.361 Tidak Valid

Butir 7 0.658 0.361 Valid 

Butir 8 0.741 0.361 Valid 

Butir 9 0.580 0.361 Valid 

Butir 10 0.501 0.361 Valid 

Butir 11 0.493 0.361 Valid 

Butir 12 0.513 0.361 Valid 

Butir 13 0.642 0.361 Valid 

Butir 14 0.579 0.361 Valid 

Butir 15 0.589 0.361 Valid 

Butir 16 0.547 0.361 Valid 

Butir 17 0.192 0.361 Tidak Valid

Butir 18 0.425 0.361 Valid 

Butir 19 0.448 0.361 Valid 

Butir 20 0.458 0.361 Valid 

Butir 21 0.651 0.361 Valid 

Butir 22 0.689 0.361 Valid 

Butir 23 0.519 0.361 Valid 

Butir 24 0.390 0.361 Valid 

Butir 25 0.692 0.361 Valid 

Butir 26 0.554 0.361 Valid 

Butir 27 0.550 0.361 Valid 

Sumber : Hasil pengolahan data primer (kuesioner) 2014

Terlihat pada Tabel 3.3 pernyataan nomor 6 dan 17 data tidak valid karena r tabel untuk responden 30 orang adalah 0.361, sedangkan r hitung pertanyaan nomor

[image:50.595.104.518.582.747.2]

6 dan 17 di bawah 0.361. Berarti pertanyaan yang tidak valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.4 Uji Validitas II

Pernyataan rhitung rtabel Validitas

Butir 1 0.643 0.361 Valid 

Butir 2 0.595 0.361 Valid 

Butir 3 0.607 0.361 Valid 

Butir 4 0.697 0.361 Valid 

Butir 5 0.550 0.361 Valid 

Butir 7 0.667 0.361 Valid 

Butir 8 0.723 0.361 Valid 

(51)

Butir 10 0.434 0.361 Valid 

Butir 11 0.497 0.361 Valid 

Butir 12 0.535 0.361 Valid 

Butir 13 0.662 0.361 Valid 

Butir 14 0.567 0.361 Valid 

Butir 15 0.600 0.361 Valid 

Butir 16 0.571 0.361 Valid 

Butir 18 0.439 0.361 Valid 

Butir 19 0.467 0.361 Valid 

Butir 20 0.487 0.361 Valid 

Butir 21 0.651 0.361 Valid 

Butir 22 0.689 0.361 Valid 

Butir 23 0.574 0.361 Valid 

Butir 24 0.373 0.361 Valid 

Butir 25 0.691 0.361 Valid 

Butir 26 0.520 0.361 Valid 

Butir 27 0.607 0.361 Valid 

Sumber : Hasil pengolahan data primer (kuesioner) 2014

Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa ke 25 butir pernyataan yang telah diuji untuk ke dua kalinya valid semua dengan nilai rhitung > rtabel.

2. Uji Reliabilitas

[image:51.595.104.518.111.367.2]

Situmorang dan Lufti (2012:79) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

r alpha / Cranbach alpha Instrumen Cranbach alpha

0.937 0.8 Sumber : Hasil pengolahan data primer (kuesioner) 2014

(52)

3.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach alpha > Instrumen Cronbach alpha yang berarti bahwa instrument tersebut reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dkk., 2010:91). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

b. Uji Heteroskedastisitas

(53)

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk., 2010:136).

3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (gaya hidup, merek, dan kelompok referensi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 17.0 for Windows. Menurut Sugiyono (2003:204) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan:

Y = Keputusan pembelian a = Konstanta

X1 = Variabel gaya hidup

X2 = Variabel merek

X3 = Variabel kelompok referensi

(54)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana HO ditolak). Sebaliknya,

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana HO

diterima. Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu :

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua vaiabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Ho : b1,b2,b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari vaiabel bebas (X1, X2 dan X3) yaitu berupa variabel gaya

hidup, merek dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).

H1 : b1,b2,b3 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) yaitu berupa variabel gaya

hidup, merek dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima apabila t hitung< t tabel pada α = 5 %

(55)

b. Uji Signifikan Parsial (Uji – T)

Uji t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

HO : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) yaitu berupa variabel gaya hidup, merek dan

kelompok referensi terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). H1 : b1 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) yaitu berupa variabel gaya hidup, merek dan

kelompok referensi terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima apabila t hitung< t tabel pada α = 5 %

H1 diterima apabila t hitung> t tabel pada α = 5 %

c. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti

(56)
(57)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 SEJARAH IPHONE

Pertama kali Iphone dikenalkan oleh Steve Jobs, CEO dari Apple Inc. Ia memerintahkan ilmuwan untuk mempelajari lebih dalam tentang teknologi layar sentuh. Pada tanggal 29 Juni 2007 iPhone generasi pertama dikenalkan kepasaran secara ekslusif menggaet AT&T Wireless sebagai mitranya untuk memasarkan iPhone 2G yang fungsinya sebagai telepon genggam serta memadukan fitur entertainment didalamnya. Lebih lagi dilengkapi kamera berukuran 2 megapixel untuk foto. Pada saat itu iPhone sukses menjual lebih dari 3 juta unit dan tahun berikutnya meningkat menembus 6 juta unit. Walau terbilang revoluioner dan sukses sebagai unit telepon genggam yang mengkhususkan diri pada fitur hiburan dan akses internet iPhone 2G dikritik khalayak ramai dan pengguna karena kemampuan akses internet yang masi terbatas.

Pada tanggal 11 Juni 2008 Apple memenuhi harapan para pengguna iPhone 2G dengan meluncurkan generasi kedua yaitu iPhone 3G yang merupakan penyempurnaan dari pendahulunya. iPhone 3G ini memiliki akses internet yang cepat dan handal serta penambahan fitur interactive games yang berjumlah banyak namun dalam sistem operasi kerap mengakibatkan error saat telepon dioperasikan.

(58)

kemampuan akses interetnya yang jelas jauh lebih cepat dan handal dibanding generasi sebelumnya serta dilengkapi teknologi nirkabel HSDPA Wifi dengan kapasitas 7,2 MB, Bluetooth 2.1, kamera 3,5 megapixel dan memiliki fitur merekam video. Terbukti sukses dipasaran iPhone 3GS mampu menjual 3 juta unit dalam kurun waktu 3 hari. Tingkat penjualan iPhone 3GS sama sekali tidak terpengaruh oleh resesi ekonomi pada saat. Apple tercatat sebagai perusahaan yang mengalami profit raise sebesar 15% angka yang didapat dari penjualan 5,2 juta unit iPhone 3GS sebuah survey yang dilakkan oleh RBC Capital Markets membuktikan bahwa 99% pengguna iPhone sangat puas dengan produk ini, konsumen merasa iPhone 3GS memenuhi semua tuntutan mereka terhadap seri iPhone dan bahkan lebih.

(59)

Kendati feedback negative dari pengguna akibat antenanagate penjualan iPhone 4 masi tinggi tetapi untuk mengenyahkan masalah antenna maka Apple meluncukan iPhone generasi kelima disebut iPhone 4S pada Oktober 2011 sekaligus melakukan peningkatan prosesornya menjadi dual_core, meningkatkan spek grafis, kecepatan data, perekam kamera menjadi full HD serta fitur suara siri membuat peningkatan penjualan iPhone 4S pada masa itu sangat tinggi sebab sempat dikabarkan generasi ini menjadi yang terakhir kali diluncurkan oleh Apple yang diciptakan oleh Steve Jobs setelah dia meninggal.

(60)

untuk menjelajahi internet serta di konektivitas WiFi mampu dipergunakan selama 10 jam.

Kemudian Apple tidak tinggal diam, pada tanggal 20 September 2013 Apple meluncurkan generasi ke tujuh yaitu iPhone 5S dan 5C sebagai produk terbaru mereka. iPhone 5C memiliki spesifikasi yang sama dengan iPhone 5 dan kamera depannya telah diperbarui. iPhone 5C tersedia dalam 5 macam warna yaitu biru, merah, hijau, kuning, dan putih. Sedangkan iPhone 5S dilengkapi dengan fitur baru, yaitu Touch ID, dapat merekam video gerak lambat beresolusi 720p, tenaga 3.8 V 5.92 W-h (1,560 mA-h), CPU 1.3 GHz dual core App A7 64-bit, memori 1GB LPDDR3 DRAM, grafis PowerVR G6430 (4-cor GPU) dan tersedia dalam 3 macam warna yaitu abu-abu, silver, dan emas.

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan manafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dari kuesioner tersebut dapat dilihat gambaran umum mengenai karakteristik responden, antara lain berdasarkan jenis kelamin, umur, jurusan, tipe pengguna dan lama pemakaian, yaitu kalangan Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Iphone. Di bawah ini dijelaskan data deskriptif sebagai berikut :

(61)
[image:61.595.137.493.172.256.2]

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden: 4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 51 52,6%

Wanita 46 47,4%

Total 97 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Juni 2014)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik responden Pria berjumlah 51 orang, yaitu 52,6% dan karakteristik responden wanita yang berjumlah 46 orang, yaitu 47,4%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pria paling dominan dalam penelitian ini, dikarenakan di zaman yang semakin canggih membuat pria membutuhkan teknologi yang dapat menunjang aktivitasnya sehari-hari. Hal ini yang menyebabkan banyak pria yang rela mengeluarkan banyak uang untuk melakukan pembelian terhadap Iphone.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase 18-20 33 34% 21-23 64 66% Total 97 100% Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2014)

[image:61.595.117.483.476.579.2]
(62)
[image:62.595.126.496.116.261.2]

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

Jurusan Jumlah Responden Persentase

D3 Keuangan 5 5,2%

D3 Sekretarian 10 10,3%

S1 Akuntansi 24 24,7%

S1 E. Pembangunan 7 7,2%

S1 Manajemen 51 52,6%

Total 97 100%

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2014)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden Jurusan S1 Manajemen yang paling banyak menggunakan Iphone yaitu sebesar 51 orang responden atau 52,6% daripada S1 Akuntansi (24 orang atau 24,7%), D3 Sekretarian (10 orang atau 10,3%), S1 E. Pembangunan (7 orang atau 7,2%), dan D3 Keuangan (5 orang atau 5,2%). Hal ini disebabkan karena semakin tingginya persaingan untuk mendapatkan informasi yang lebih mudah maka seseorang membutuhkan teknologi yang canggih dalam menunjang aktivitasnya sehari-hari.

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Penggunaan Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Penggunaan

Tipe Jumlah Responden Persentase

3G 1 1,0%

4 13 13,4%

4S 28 28,9%

5 36 37,1%

5C 3 3,1%

5S 16 16,5%

Total 97 100% Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2014)

[image:62.595.134.490.539.687.2]
(63)

dengan tipe 4S (28 orang atau 28,9%), tipe 5S (16 orang atau 16,5%), tipe 4 (13 orang atau 13,4%), tipe 5C (3 orang atau 3,1%) dan 3G (1 orang atau 1,0%). Hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing.

[image:63.595.124.494.252.341.2]

4.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Lama Penggunaan Jumlah Responden Persentase

<1 Tahun 32 33%

>1 Tahun 65 67%

Total 97 100% Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2014)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa lama penggunaan dalam memakai Iphone adalah lebih dari 1 tahun sebanyak 65 orang responden atau 67% dibanding dengan kurang lebih dari 1 tahun sebanyak 31 orang responden atau 33%. Hal ini yang menyebabkan tingkat mahasiswa lebih banyak menggunakan Iphone lebih lama untuk membantu aktivitasnya.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Responden dari penelitian ini adalah pengguna Iphone dikalangan Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terdapat 25 butir pernyataan, yakni sembilan butir pernyataan untuk variabel Gaya Hidup (X1),

enam butir pernyataan untuk variabel Merek (X2), empat butir pernyataan untuk

variabel Kelompok Referensi (X3), dan enam butir pernyataan untuk variabel

(64)
[image:64.595.113.513.163.403.2]

4.2.2.1 Gaya Hidup sebagai X1

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

SS S KS TS STS

N % N % N % N % N %

1 34 35,1 57 58,8 6 6,2 0 0 0 0

2 44 45,4 46 47,4 7 7,2 0 0 0 0

3 40 41,2 40 41,2 11 11,3 5 5,2 1 1,0

4 25 25,8 45 46,4 22 22,7 5 5,2 0 0

5 23 23,7 48 49,5 18 18,6 7 7,2 1 1,0

6 30 30,9 54 55,7 11 11,3 2 2,1 0 0

7 15 15,5 54 55,7 25 25,8 3 3,1 0 0

8 30 30,9 49 50,5 15 15,5 3 3,1 0 0

9 27 27,8 51 52,6 13 13,4 6 6,2 0 0

Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 20.0 (2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 97 orang responden untuk variabel Gaya Hidup pada Tabel 4.6 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Iphone memiliki peran penting dalam aktivitas saya sehari-hari) sebanyak 34 orang atau 35,1% yang menyatakan sangat setuju, 57 orang atau 58,8% menyatakan setuju, 6 orang atau 6,2% menyatakan kurang setuju serta tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(65)

c) Pada pernyataan ketiga (Saya lebih sering menggunakan Iphone dibanding laptop untuk mencari informasi) sebanyak 40 orang atau 41,2% yang menyatakan sangat setuju, 40 orang atau 41,2% menyatakan setuju, 11 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 5,2% menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

d) Pada pernyataan keempat (Saya menggunakan Iphone lebih dari 5 jam dalam 1 hari) sebanyak 25 orang atau 25,8% yang menyatakan sangat setuju, 45 orang atau 46,4% menyatakan setuju, 22 orang atau 22,7% menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 5,2% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

e) Pada pernyataan kelima (Iphone sangat di minati oleh kalangan mahasiswa/i) sebanyak 23 orang atau 23,7% yang menyatakan sangat setuju, 48 orang atau 49,5% menyatakan setuju, 18 orang atau 18,6% menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 7,2% menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

f) Pada pernyataan keenam (Iphone memberikan manfaat bagi saya) sebanyak 30 orang atau 30,9% yang menyatakan sangat setuju, 54 orang atau 55,7% menyatakan setuju, 11 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

(66)

setuju, 3 orang atau 3,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

h) Pada pernyataan kedelapan (Saya termasuk orang yang tertarik dengan hal-hal yang baru tentang teknologi) sebanyak 30 orang atau 30,9% yang menyatakan sangat setuju, 49 orang atau 50,5% menyatakan setuju, 15 orang atau 15,5% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 3,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

i) Pada pernyataan kesembilan (Menurut saya, Iphone memiliki fitur yan mudah dipahami dibanding merek lain) sebanyak 27 orang atau 27,8% yang menyatakan sangat setuju, 51 orang atau 52,6% menyatakan setuju, 13 orang atau 13,4% menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 6,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

[image:66.595.114.512.537.718.2]

4.2.2.2Merek sebagai X2

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

SS S KS TS STS

N % N % N % N % N %

10 32 33,0 40 41,2 20 20,6 5 5,2 0 0

11 38 39,2 40 41,2 17 17,5 1 1,0 1 1,0

12 29 29,9 36 37,1 21 21,6 10 10,3 1 1,0

13 22 22,7 48 49,5 16 16,5 10 10,3 1 1,0

14 37 38,1 48 49,5 11 11,3 1 1,0 0 0

15 29 29,9 47 48,5 15 15,5 6 6,2 0 0

(67)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 97 orang responden untuk variabel Merek pada Tabel 4.7 yaitu:

a) Pada pernyataan kesepuluh (Saya dapat mengingat dengan cepat logo/simbol dari Iphone) sebanyak 32 orang atau 33,0% yang menyatakan sangat setuju, 40 orang atau 41,2% menyatakan setuju, 20 orang atau 20,6% menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 5,2% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan kesebelas (Iphone merupakan merek yang terkenal) sebanyak 38 orang atau 39,2% yang menyatakan sangat setuju, 40 orang atau 41,2% menyatakan setuju, 17 orang atau 17,5% menyatakan kurang setuju, 51orang atau 1,0% yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% yang menyatakan sangat tidak setuju.

c) Pada pernyataan kedua belas (Saya dapat langsung mengenali Iphone dengan hanya melihat model tipenya) sebanyak 29 orang atau 29,9% yang menyatakan sangat setuju, 36 orang atau 37,1% menyatakan setuju, 21 orang atau 21,6% menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 10,3% yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% yang menyatakan sangat tidak setuju.

(68)

menyatakan kurang setuju dan 1 orang atau 1,0% yang menyatakan sangat tidak setuju.

e) Pada pernyataan keempat belas (Saya lebih menyukai Iphone daripada merek lain) sebanyak 37 orang atau 38,1% yang menyatakan sangat setuju, 48 orang atau 49,5% menyatakan setuju, 11 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,0% yang menyatakan kurang setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

f) Pada pernyataan kelima belas (Iphone memiliki bentuk yang menarik) sebanyak 29 orang atau 29,9% yang menyatakan sangat setuju, 47 orang atau 48,5% menyatakan setuju, 15 orang atau 15,5% menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 6,2% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

[image:68.595.113.514.536.687.2]

4.2.2.3Kelompok Referensi sebagai X3

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kelompok Referensi

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

SS S KS TS STS

N % N % N % N % N %

16 12 12,4 50 51,5 22 22,7 12 12,4 1 1,0

17 20 20,6 49 50,5 20 20,6 8 8,2 0 0

18 27 27,8 61 62,9 9 9,3 0 0 0 0

19 22 22.7 47 48,5 17 17,5 10 10,3 1 1,0

Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 20.0 (2014)

(69)

a) Pada pernyataan keenam belas (Saya menggunakan Iphone karena adanya pengalaman dari saudara) sebanyak 12 orang atau 12,4% yang menyatakan sangat setuju, 50 orang atau 51,5% menyatakan setuju, 22 orang atau 22,7% yang menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 12,4% yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% yang menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan ketujuh belas (Saya menggunakan Iphone karena adanya rekomendasi dari kelompok kawan sebaya) sebanyak 20 orang atau 20,6% yang menyatakan sangat setuju, 49 orang atau 50,5% menyatakan setuju, 20 orang atau 20,6% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 8,2% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. c) Pada pernyataan kedelapan belas (Saya menggunakan

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2
Gambar: 2.1
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Pembinaan Disiplin Jiwa Korps dan Wawasan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Dewan Penasehat Forum

untuk mampu mengintegrasikan kedua macam komponen tersebut secara terpadu dalam menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan bekerja dan berkembang di masa depan. Jika

Pada hari ini Senin tanggal enam bulan Februari tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di Sekretariat Pokja ULPD Kepulauan Riau, Pokja ULPD telah mengadakan Rapat Klarifikasi,

Terjadinya emotional labour tidak terlepas dari lingkungan organisasi, kebijakan PHK yang diberlakukan menyebabkan persepsi pekerja apakah mereka diperlakukan secara adil

Meskipun penelitian ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain variabel yang digunakan tidak menggu- nakan variabel

pangkat yang sama dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaan.. 176 System ini sederhana dan relatif mudah dilihat dari

Ada beberapa opsi untuk menambahkan tabel ke database Access Anda seperti, dengan membuat database baru, dengan menyisipkan tabel ke dalam database yang sudah ada, atau