• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTIPE PENGENDALIAN LAMPU RUMAH DENGAN ANDROID DAN ARDUINO VIA BLUETOOTH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROTOTIPE PENGENDALIAN LAMPU RUMAH DENGAN ANDROID DAN ARDUINO VIA BLUETOOTH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTIPE PENGENDALIAN LAMPU RUMAH DENGAN

ANDROID DAN ARDUINO VIA BLUETOOTH

Ganang Julianto Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Menejemen Informatika Dan Ilmu Komputer El Rahma Yogyakarta Jln. Sisingamangaraja No.76 Yogyakarta

e-mail: ganang.julianto@gmail.com

Abstract

Along with advances in technology, the conventional access control system was developed into a system of electronic-based access control. One form of electronic access control systems currently developed are the control systems remotely.

Utilizing the android based smartphone application development and arduino Duemilanove ATmega328, then made a switch electronic control devices that help people to control the lights in the house. This tool makes it easy to turn on and turn off the lights in the house without having to walk over to each switch in each room. Control system utilizing Bluetooth communication from android smartphone and a Bluetooth module HC-05. The research method using the system of SDLC (System Development Life Cycle) in which each system will be done sequentially start systems analysis, design, implementation, and testing.

Control applications created using App Inventor tool of 1.6 MB. There are four types of control that switches on / off, voice switch, trimmer switch, dimming switch is functioning properly. Implementation of hardware design created a prototype form of a house with four rooms given lamp 2.5 W and a box for the installation of all hardware circuit. Dimming circuits using 15 W lamp was on top. Maximum distance control as far as 37.6 meters in open space.

Keyword : Arduino , Android , App inventor , Bluetooth , Prototype controllers

PENDAHULUAN

Sistem akses kontrol saat ini merupakan salah satu aspek yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi, sistem akses kontrol konvensional mulai dikembangkan menjadi sistem akses kontrol berbasis elektronik. Salah satu bentuk sistem akses kontrol elektronik yang saat ini banyak dikembangkan adalah pada sistem kontrol secara jarak jauh (Baskoro, 2014).

(2)

Android merupakan sistem operasi smartphone yang bersifat open source yang dapat dimodifikasi atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan (Anonim, 2010). Salah satu aplikasi yang bisa dikembangkan aplikasi yang mampu menggantikan saklar konvensional menjadi saklar elektronik seperti pengendali lampu rumah.

Arduino adalah papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroller

bertugas sebagai „otak‟ yang mengendalikan input, proses, dan output sebuah rangkaian elektronik. Software-nya menggunakan bahasa pemrograman bahasa C (Syahwil, 2013).

Memanfaatkan perkembangan aplikasi smartphone berbasis android dan arduino, maka dapat dibuat sebuah alat pengendali seperti saklar elektronik yang membantu masyarakat untuk mengendalikan lampu di rumah. Alat ini mempermudah dalam menyalakan dan mematikan lampu rumah tanpa harus berjalan menghampiri setiap saklar di setiap ruangan. Sistem pengendalian yang dibangun memanfaatkan bluetooth dari smartphone android dan modul bluetooth HC-05 yang terpasang di arduino yang digunakan untuk komunikasi serial

wireless. Aplikasi pengendalian lampu terdapat empat jenis pengendalian diantaranya saklar

on/off, saklar suara, saklar timer, dan saklar dimming. LANDASAN TEORI

a. Prototipe

Menurut Sobri (2012) definisi prototipe adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

b. Android

Menurut Safaat (2015) android adalah sebuah sistem operasi untuk mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan

platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Sistem operasi yang mendasari Android dilisensikan dibawah GNU, General Public Lisence Versi 2 (GPL2v2), yang sering dikenal dengan istilah “copyleft” lisensi dimana setiap perbaikan pihak ketiga harus terus jatuh dibawah terms. Android didistribusikan dibawah lisensi Apache Sofware (ASL/Apache2), yang memungkinkan untuk distribusi kedua dan seterusnya.

(3)

c. Arduino Duemilanove Atmega328

Menurut Syahwil (2013) arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino duemilanove adalah papan mikrokontroller berbasis ATmega328 yang memiliki memiliki 14 pin digital

input/output (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHz, koneksi usb, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset.

Berikut ini adalah konfigurasi dari arduino duemilanove.  Mikronkontroler ATmega328

 Beroperasi pada tegangan 5V

 Tegangan masukan (rekomendasi) 7 - 12V  Batas tegangan input 6 - 20V

 Pin digital input/output 14 (6 mendukung keluaran PWM)  Pin analog input 6

 Arus pin per input/output 40 mA  Arus untuk pin 3.3V adalah 50 mA

Flash Memory 32 KB yang mana 2 KB digunakan oleh bootloader

 SRAM 2 KB (ATmega328)  EEPROM 1KB (ATmega328)  Kecepatan clock 16 MHz

d. Modul Bluetooth HC-05 (Master Slave)

Menurut Budiharto (2012) modul bluetooth adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung antara smartphone android dengan mikrokontroller yang sudah tertanam modul Bluetooth tersebut.

Modul Bluetooth HC-05 (Master Slave) menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 2.1 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz. Besar tegangan yang direkomendasikan sekitar 3.3V sampai dengan 6V DC 50mA. Jarak sinyal modul bluetooth HC-05 adalah 30 m, dengan kondisi tanpa halangan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sistem SDLC (System Development Life Cycle). Metode SDLC merupakan metode yang menggunakan

(4)

pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall) dimana setiap sistem akan dikerjakan secara berurutan.

a. Analisis sistem

Pengendalian lampu rumah yang sedang berjalan saat ini dengan saklar manual yang dipasang di dinding dan memanfaatkan tenaga manusia. Maka dibuat suatu alat pengendalian jarak jauh yang mampu mempermudah masyarakat dalam menyalakan dan mematikan lampu.

b. Perancangan sistem

Melakukan perancangan prototipe meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Perancangan pada sisi perangkat lunak adalah merancang aplikasi android pengendali lampu. Perancangan pada sisi perangkat keras meliputi perancangan rangkaian catu daya, rangkaian modul bluetooth hc-05, rangkaian relay, rangkaian lampu 220V, rangkaian dimming

dan rangkaian LED indikator 1. Perancangan perangkat lunak

(5)

Start Valid Cek Bluetootch Bluetooth Tersambung Menghidupkan/ mematikan lampu Finish 1 1 Y T T Y Input User & Password Pilih menu pengendalian Pilih sambungan Bluetootch T Y Mengirim data ke Arduino Input lagi? Pilih menu pengendali? Y Menyambungkan Bluetooth Menampilkan indikasi Membaca nilai balik Arduino T (a) Start Inisialisasi Port Serial Baca data serial T Standby Data Masuk? Ubah data Ke paralel T Y Menghidupkan/ mematikan pin Kirim nilai balik

ke android

(b) Gambar 2 Flowchart (a) aplikasi android dan (b) mikrokontroller 2. Perancangan Perangkat Keras Keseluruhan Sistem

(6)

c. Implementasi sistem

1. Implementasi perancangan perangkat lunak yaitu implementasi aplikasi pengendalian di smartphone android.

Gambar 4 Impementasi aplikasi pengendalian lampu

2. Implementasi bagian perangkat keras meliputi rangkaian catu daya, bluetooth HC-05,

relay, dimming dan LED indikator. Alat pengendalian dibuat menyerupai bentuk rumah dengan ukuran 45x12x50 cm dari papan kayu yang terdiri dari empat ruangan dengan lampu 2,5W, sebuah lampu 15W untuk dimming, dan satu kotak untuk menggabungkan semua rangkaian pengendalian.

(7)

d. Pengujian Sistem

Melakukan pengujian terhadap hasil implementasi perangkat lunak dan rangkaian perangkat keras sebagai pengendali lampu rumah. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah hasil implementasi berfungsi dengan baik atau tidak sebelum di lakukan penggabungan secara keseluruhan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengujian pada software dan hardware dari beberapa rangkaian, maka tahap selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggabungkan semua bagian-bagian yang diperlukan menjadi sebuah prototipe pengendalian lampu. Pengujian keseluruhan sistem dilakukan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik dan benar sesuai perintah.

a. Pengujian sistem pengendalian saklar on/off

Gambar 6 Pengujian pengendalian saklar on/off

Hasil pengujian dari saklar on/off berdasarkan Gambar 3.1 adalah empat buah lampu berhasil dinyalakan dan dimatikan secara berurutan mulai dari lampu merah, kuning, hijau kemudian biru. Pengujian dilakukan dengan jarak 5 m tanpa halangan. Led indikasi berhasil menyala sesuai kondisi keempat lampu. Teks indikasi pada aplikasi berhasil menampilkan perintah suara berwarna hijau jika perintah benar dan warna orange ketika perintah salah.

(8)

b. Pengujian sistem pengendalian saklar suara

Gambar 7 Pengujian pengendalian saklar suara

Berdasarkan hasil pengujian pada Gambar 3.1 menunjukkan bahwa pengendalian saklar suara berhasil untuk menyalakan dan mematikan lampu secara satu persatu dan bersamaan. LED indikasi menyala dan mati sesuai keadaan lampu. Teks indikasi dari

feedback arduino menampilkan perintah suara bewarna hijau jika perintah telah dikerjakan arduino. Jika perintah suara tidak sesuai dengan kondisi pada program arduino maka teks indikasi berwarna orange.

c. Pengujian sistem pengendalian saklar timer

Gambar 8 Pengujian pengendalian saklar timer

Berdasarkan pengujian pada Gambar 3.3 menunjukkan menunjukan bahwa pengendalian saklar timer berfungsi dengan baik. Lampu menyala selama waktu yang ditentukan dari tombol timer di aplikasi. Indikasi ditampilkan berdasarkan feedback dari arduino ketika perintah berhasil terkirim dan dikerjakan. LED Indikator menyala secara bersamaan dan padam sesuai pewaktuan.

(9)

d. Pengujian sistem pengendalian saklar dimming

Tabel 1 Pengujian pengendalian saklar dimming

Pengujian ke- Besar nilai (%) Gambar Keterangan

1 0 Lampu padam 2 20 Intensitas cahaya lampu 20% 3 40 Intensitas cahaya lampu 40% 4 60 Intensitas cahaya lampu 60% 5 80 Intensitas cahaya lampu 80% 6 100 Intensitas cahaya lampu 100%

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 3.1 yang dilakukan menunjukkan bahwa pengendalian saklar dimming mampu mengatur intensitas cahaya lampu sesuai dengan nilai yang diberikan. Nilai indikasi dari feedback arduino sesuai dengan perintah tombol yang diberikan. LED indikator menyala dengan intensitas cahaya sesuai nilai yang diberikan.

(10)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari implementasi perancangan dan pengujian sistem pengendalian lampu rumah dengan android dan arduino melalui bluetooth, dapat dibuat beberapa kesimpulan.

a. Aplikasi pengendalian lampu di smartphone android telah berhasil dibuat menggunakan

tool app inventor sebesar 1,6 MB. Aplikasi pengendalian lampu terdiri dari saklar on/off, saklar suara, saklar timer, dan saklar dimming. Setiap saklar pengendalian menampilkan tombol-tombol selayaknya saklar sungguhan dan indikasi lampu ditampilkan berdasarkan kondisi lampu yang menyala atau mati. Pengguna harus menghidupkan dan menyambungkan bluetooth di smartphone ke modul bluetooth hc-05 untuk melakukan pengendalian. Semua jenis saklar pengendalian berhasil untuk mengendalikan lampu sesuai dengan fungsinya masing-masing.

b. Alat pengendalian lampu telah berhasil dibangun yang terdiri dari rangkaian catudaya, rangkaian relay, rangkaian bluetooth, rangkaian led indikator, dan rangkaian dimming. Alat pengendalian dibuat menyerupai bentuk rumah dengan ukuran 45x12x50 cm dari papan kayu yang terdiri dari empat ruangan dengan lampu 2,5W, sebuah lampu 15W untuk dimming, dan satu kotak untuk menggabungkan semua rangkaian pengendalian. c. Penggabungan antara aplikasi dengan alat memanfaatkan bluetooth dari smartphone

android dan modul bluetooth hc-05 yang terpasang di papan arduino untuk komunikasi serial wireles. Sehingga memudahkan pengguna dalam mengendalikan lampu dengan jarak maksinal 37,6 meter di ruang terbuka.

SARAN

Dari pengujian dan analisa pada sistem pengendalian lampu dengan android dan arduino via bluetooth, maka penulis mencoba memberikan saran untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya.

a. Prototipe pengendalian lampu ini dapat dikembangkan dengan komunikasi jarak jauh menggunakan media komunikasi WiFi, internet atau SMS gateway.

b. Meng-offline-kan fitur speech recognition pada pengendalian saklar suara menggunakan

library atau cara lain agar tidak tergantung pada koneksi internet.

c. Mengubah pengendalian saklar dimming dari bentuk tombol menjadi bentuk seekbar agar dapat mengatur intensitas cahaya dengan nilai yang lebih banyak.

(11)

d. User dan Password sebaiknya dapat diubah untuk lebih amannya dan terdapat bantuan

reset password jika lupa user dan password.

e. Menambah saklar manual pada prototipe pengendalian lampu.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Baskoro, I.T., 2014, Perancangan Pengendalian Lampu dan Kipas Angin pada Sebuah Ruangan Menggunakan Raspberry Pi Mode lB Dengan Web GUI, Tugas Akhir, Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang.

[2] Anonim, 2013, Kupas tuntas aplikasi android bagi penggila traveling, Andi, Yogyakarta. [3] Syahwil, M., 2013, Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroller Arduino, Andi,

Yogyakarta.

[4] Sobri, 2012, Definisi Prototipe, http://kip.bppt.go.id/index.php/prototipe/definisi-alih-teknologi, 29 Juni 2015.

[5] Safaat, H., N., 2012, Pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android, Informatika, Bandung.

Gambar

Gambar 1 Perancangan tampilan aplikasi pengendalian lampu
Gambar 3 Perancangan perangkat keras keseluruhan sistem
Gambar 4 Impementasi aplikasi pengendalian lampu
Gambar 6 Pengujian pengendalian saklar on/off
+3

Referensi

Dokumen terkait

3 Dimensi dek dasar ini sesuai dengan Standar Small Form Factor (SFF-8201) yang dapat ditemukan di www.sffcommittee.org.. Untuk dimensi dari hal yang terkait dengan konektor,

Hal ini dimungkinkan karena bila ternak yang diinseminasi tidak bunting maka Hal ini dimungkinkan karena bila ternak yang diinseminasi tidak bunting maka sesungguhnya ternak

Waktu bus melewati halte mobile di beberapa lokasi menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit sampai 1 jam, seperti di TPB STIE YKPN, TPB Lempuyangan, TPB Jogokaryan

Manusia bersama-sama dengan mahluk hidup lainnya merupakan bagian dari alam sehingga dalam mclakukan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan selalu dilakukan dengan

25 Pasar Terban Barang : Logam mulia, batu mulia, permata, tekstil, pakaian/sandang, souvenir, kelontong, barang pecah-belah, obat-obatan, bahan kimia, daging,

Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dari strategi samudera biru yang diciptakan diantaranya adalah resistensi dari mitra bisnis seperti agen distributor.

Pada variabel tingkat evaluasi di bank Syariah Muamalat ini telah menunjukkan bahwa indikator citra yang baik di mata masyarakat benar-benar memiliki peran penting dalam

Untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh Allah dari firman- firman-Nya yang telah dibukukan, maka para ulama berusaha memahaminya lewat berbagai bentuk penafsiran,