• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja : studi kasus SMK YPKK 1 Sleman - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja : studi kasus SMK YPKK 1 Sleman - USD Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA

MEMASUKI DUNIA KERJA

Studi Kasus SMK YPKK I SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

ANA WIGAWATI

NIM: 031334042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

M ot t o

L akukan yang terbaik selama kamu bisa dan kamu akan

menemukan kebahagiaan yang kamu inginkan

* (Ana W .G)*

H anya sedikit yang kau berikan jika itu milikmu.

Pemberian yang sesungguhnya adalah jika yang

kau berikan adalah dirimu.

* (Kahlil Gibran)

Tuhan membuat segala sesuatu indah pada saatnya

* (Pengkotbah 3:11)*

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

& *

Kedua Orang Tuaku yang tercinta

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Agustus 2008 Penulis

Ana Wigawati

(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : ANA WIGAWATI

Nomor Mahasiswa : 031334042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA

Studi Kasus SMK YPKK I SLEMAN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 04 September 2008

Yang menyatakan

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan ke hadirat ALLAH BAPA, YESUS KRISTUS, BUNDA MARIA dan SANTO YOSEP atas berkat dan karunia, bimbingan, pertolongan dan kasih Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA” stud i kasus di SMK YPKK I Sleman.

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak hambatan dan keterbatasan yang penulis temui baik pada tahap persiapan, tahap penyusunan, maupun pada tahap penyelesaian. Namun demikian banyak pengalaman yang dapat penulis petik dari padanya.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi para penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D.

2. Ketuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma YogyakartaBapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

3. Ketua program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno,S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan membantu, membimbing, meluangkan waktu serta memberikan kritik, saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Makasih Banyak Pak.

(8)

vii

6. Segenap dosen dan staf karyawan FKIP, JPIPS, Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yogyakarta yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama menyelesaikan studi di bangku kuliah.

7. Bapak Drs. Djoko Purwanto selaku kepala sekolah SMK YPKK I Sleman yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

8. Ibu Dra. Sri Puji Astuti yang telah memberikan ijin, waktu dan kesempatan untuk melakukan penelitian di kelasnya.

9. Bapak,Ibu guru dan staf karyawan SMK YPKK I Sleman yang telah membantu dalam kelancaran penelitian selama di SMK YPKK I Sleman. 10. Bapa di surga, serta Tuhan Yesus Ibu Maria dan Bapa Yosef dan syukur atas

segala kekuatan, semangat, dan rahmat Nya sehingga penulis dapat berjuang menyelesaikan skripsi.

11. Kedua orang tuaku yang telah berkorban besar dalam mendidik dan menyekolahkan saya sampai ke bangku kuliah, yang selalu dan tidak bosan-bosanya mendoakan saya, memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang sangat besar kepadaku.’Matur Nuwon lan Ana sayang kalian. “ Akhirnya saya bisa buat bangga bapak dan simbok dan akhirnya aku jadi sarjana.

12. Mbak Sri, Mas Gun, Mas Ladang, Mas Wino, Mas Janto dan Mas Pram yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan kepada saya agar dapat lulus tepat pada waktunya.

(9)

viii

14. Untuk sahabat-sahabatku sejak SMA sampai sekarang Hippo, ViViN, Novel, Adi, Rinto akhirnya aku bisa selesai dan bisa membuktikan janji kita waktu kita mencari perguruan tinggi. Thanks guys

15. Siswa-siswi SMK YPKK I Sleman telah membantu saya dalam penelitian dengan nenjawab semua kuesioner yang dibagikan. Kalian harus bangga sekolah di SMK karena siswa SMK adalah orang yang cerdas, siap kerja dan bisa berkompetisi, dan jangan lupa belajar

16. Dan untuk semua saudara, teman, dan sahabat-sahabatku yang lain yang tidak adapt penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap semoga karya ini dapat dimanfatkan.

Yogyakarta, 2 Agustus 2008 Penulis

(10)

ix

ABSTRAK

PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA

Studi kasus SMK YPKK I Sleman Ana Wigawati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

(11)

x

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INDUSTRIAL PRACTICE TOWARDS THE READINESS OF STUDENTS IN ENTERING JOB WORLD

A Case Study Of YPKK I Vocational High School Sleman

Ana Wigawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

(13)

xii

1. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan ... 7

2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan ... 8

3. Tujuan Program Studi ... 10

B. Pendidikan Sistem Ganda ... 11

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda ... 11

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda ... 13

3. Ciri-Ciri Pendidikan Sistem Ganda ... 13

4. Program pendidikan Sistem Ganda ... ... 14

5. Langkah-Langkah Yang Dapat Dilakukan Untuk Menyusun Program Pendidikan Dan Pelatihan yang Mengacu Pada Tamatan ... 15

6. Standar Pendidikan dan Pelatihan Dalam pendidikan Sistem Ganda... 16

C. Kerangka Teoritik ... 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu... 19

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 19

D. Populasi, Sampel ... 20

E. Operasionalisasi Variabel ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24

(14)

xiii

H. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV. GAMBARAN UMUM... 33

A Sejarah SMK YPKK I SLEMAN ... 33

B. Daftar Guru Dan Karyawan ... 38

C. Visi dan Misi SMK YPKK I SLEMAN ... 41

D. Siswa ... 42

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 44

A. Deskripsi Data ... 44

B. Analisis Data ... 47

1. Uji Prasarat Analisis ... 47

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 49

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN, PENELITIAN, SARAN... 54

A. Kesimpulan... 54

B. Keterbatasan Penelitian ... 54

C. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Sampel Penelitian ... 21 Tabel 3.2 Tabel Penjabaran Variabel Praktek industri ... 22 Tabel 3.3 Tabel Penjabaran Variabel Kesiapan Siswa

Memasuki Dunia Kerja ... 24 Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen... 26 Tabel 5.1 Penilaian Pengetahuan Praktek Industri ... 45 Tabel 5.2 Penilaian Pengetahuan Kesiapan Siswa

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Penelitian ... 59

Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas ... 65

Lampiran III Data Induk Penelitian ... 72

1. Data Praktek Industri ... 73

2. Data Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja ... 78

Lampiran IV Daftar Distribusi Frekuensi ... 82

Lampiran V Perhitungan PAP Tipe II ... 88

Lampiran VI Uji Normalitas ... 92

Lampiran VII Uji Linieritas ... 95

Lampiran VIII Uji Regresi Sederhana ... 97

Lampiran IX Tabel Nilai Product Moment ... 100

Lampiran X Tabel F ... 102

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak negara maju yang didukung oleh orang yang terdidik maupun yang terampil. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran karena setiap tahun persaingan yang semakin ketat. Hal ini juga didukung tidak seimbangnya antara jumlah lapangan kerja yang ada dengan semakin meningkatnya jumlah para calon kerja yang menyebabkan tidak tertampungnya sumber daya manusia. Data pengangguran terbuka dari tahun 1996 sampai dengan 2000 meningkat, yaitu sebesar 4.228.115 orang (4,9 %) tahun 1996 menjadi 5.965.795 orang (6.1 %) pada tahun 2000. : http:// taya.wordpress.com/tag/kewirausahaan).

(18)

yang dianggap sudah cukup mempunyai bekal teori untuk dibandingkan dengan kenyataan yang ada dilapangan.

Hal ini juga yang mendasari penyusunan kurikulum SMK yang berlaku sekarang untuk seluruh Indonesia dengan memberikan bekal kemampuan teori sebanyak 25 % dan bekal kemampuan praktek sebesar 75 %. Dengan demikian diharapkan siswa mempunyai cakupan kemampuan untuk menghadapi dunia kerja sebenarnya, dari awal memang sekolah menengah kejuruan dipersiapkan untuk menciptakan tenaga kerja profesional.

Diharapkan siswa yang sedang melakukan praktek industri mendapatkan pekerjaan yang akan dia hadapi didunia kerja yang sebenarnya. Diharapkan pula bahwa siswa yang melaksanakan praktik industri juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan program keahliannya di SMK.

(19)

Dengan melihat kenyataan yang ada lulusan SMK tidak bisa dianggap remeh lagi. Menurut Gatot Hari Prio warjanto, Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan mengatakan “Saya menemui beberapa siswa kita yang magang kerja di dalam negeri maupun luar negeri: umumnya skill bagus serta memiliki keterampilan berbahasa Inggris dan terkadang mereka direkrut menjadi karyawan diperusahaan tersebut”. (Republika, 27 Agustus 2001).

Namun selama magang diluar negeri, menurut Gatot (Republik,27 Agustus 2007), siswa-siswa SMK itu mengalami kendala dalam berkomunikasi. Kemampuan berbahasa Inggris lemah.” Saya menemui beberapa siswa kita yang magang kerja diluar negeri: umumnya ada juga skill bagus tapi terkendala bahasa, “keluh Gatot yang pernah menjadi atase pendidikan KBRI Jerman. Realita inilah yang menyemangai Gatot untuk menjadikan SMK lebih berarti. Artinya, lulusannya tak hanya dapat jago dikandang. Tidak sekedar dapat diserap oleh pasar dalam negeri tetapi lebih dari itu: pasar internasional. Jurusan SMK pun kian didekatkan mutu yang sesuai standar industri yang mengacu pada standar kompetensi bertaraf Internasio nal.

(20)

keberhasilan siswa dalam mempelajari komponen pembelajaran di sekolah, sedangkan praktik kerja PSG merupakan pelaksanaan atau penerapan komponen pembelajaran memasuki dunia kerja. Besarnya pengaruh prestasi belajar siswa dalam komponen pembelajaran terhadap motivasi siswa untuk mengikuti praktik kerja PSG menunjukan bahwa pemberian materi pembelajaran dan praktik kerja merupakan hal yang berkaitan. Prestasi belajar dalam komponen pembelajaran yang sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi siswa untuk mengikuti praktik kerja PSG, akan mendorong usaha untuk meningkatkan pembekalan materi pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa sebelum melaksanakan PSG.

Untuk mengetahui apakah praktik industri sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk menghadapi persaingan didunia kerja, maka penulis mengajukan judul penelitian sebagai berikut : “Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia kerja ”.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini mempunyai batasan permasalahan yaitu:

1. Penelitian dilakukan pada siswa SMK yang khus usnya siswa yang sudah mengikuti praktik industri.

(21)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan sesuai dengan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas adalah apakah ada pengaruh penyelenggaraan praktik industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyelenggaraan praktik industri terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak – pihak yang berkepentingan.

1. Bagi penulis

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik dan untuk menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan .

2. Bagi Siswa SMK YPKK I Sleman

(22)

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bagian informasi untuk lebih lanjut, juga dapat dijadikan tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(23)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekolah Menengah Kejuruan

Kesempatan kerja adalah salah satu masalah pembangunan Indonesia, baik dimasa lampau, masa kini maupun masa yang akan datang. Keluasan kerja itu sudah tentu berkaitan dengan kualitas kerja sumber daya manusia, menyangkut tingkat keterampilan dan penguasaan ilmu tertentu.

Penyelenggaraan program pendidikan menengah kejuruan disegala bidang merupakan suatu kebutuhan sekaligus sebagai suatu keharusan dari proses pembangunan di bidang pendidikan guna dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kebutuhan akan tenaga yang ahli dan profesional.

Pendidikan menengah kejuruan sebagai salah satu sub sistem pendidikan nasional mempunyai fungsi dan peran langsung dalam pengembangan sumber daya manusia, sebagai bagian integral program pembangunan ekonomi. Pendidikan menengah kejuruan bersifat dan berorentasi pada dunia kerja sebagai lahan penciptaan manusia menengah siap kerja dan ahli serta profesional dalam bidangnya.

(24)

Sekolah Menenga h Kejuruan sebagai bagian dari Pendidikan menengah Kejuruan dalam Depdikbud (2004:7) bertujuan sebagai berikut:

1. menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;

2. menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;

3. membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

4. membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

(25)

Agar mampu menghasilkan tamatan yang memiliki kemampuan produktif dan adaptif, sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan di Indonesia memiliki program pendidikan dan pelatihan dirancang berdasarkan pada prinsip sebagai berikut.

1. Pembentukan dan pembekalan kemampuan serta keterampilan dasar yang kuat dan mendalam, untuk suatu kelompok bidang keahlian sebagai pondasi pembentukan keahlian yang lebih spesifik.

2. Pendidikan yang menitikberatkan pada kemampuan sikap dan keterampilan yang mengacu pada standar industri berdasarkan pola perilaku kerja yang berlaku di dunia industri atau dunia usaha.

3. Pola penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dirancang serta dilaksanakan dengan prinsip keterkaitan dan kesepadanan yang dijabarkan secara operasi dengan pendidikan sistem ganda.

Pengembangan pendidikan menengah kejuruan meliputi aspek sebagai berikut :

a. mengembangkan standar kompetensi;

b. pengembangan perangkat kurikulum dan bahan ajaran; c. pengembangan dan penilaian dan sertifikasi;

(26)

e. pengembangan fasilitas pendidikan;

f. pengembangan organisasi dan manajemen.

3. Tujuan Program Studi

Tujuan program studi adalah menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap yang teritegrasi dan kecakapan kerja dalam bidang akuntansi dengan menerapkan kewirausahaan serta mampu mengadaptasikan perkembangan masyarakat yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Adapun tujuan program studi akuntansi berdasarkan kurikulum 2004 adalah sebagai berikut.

1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.

2. Mampu memilih karie r, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.

(27)

pada saat yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.

4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif. Tamatan program studi akuntansi dapat menampilkan diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab dan kebangsaan. Kemampuan khusus serta memiliki tamatan akuntansi adalah mencatat transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi, mengerjakan akuntansi keuangan untuk: pos-pos neraca, berbagai bentuk badan usaha dan masalah- masalah tertentu, mencatat transaksi keuangan dana menyusun laporan harga pokok produksi dalam perusahaan industri.

B. Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda.

(28)

program-program pendidikan SMK disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan dilapangan pekerjaan.

Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 080/U/1993, Bab III, Program Pendidikan SMK dikelompokan menjadi enam kelompok yaitu: (1) kelompok pertanian dan kehutanan, (2) kelompok teknologi dan industri, (3) kelompok bisnis dan manajemen, (4) kelompok kesejahteraan masyarakat, (5) kelompok pariwisata, dan (6) kelompok seni dan kerajinan.

Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen termasuk program yang muncul karena adanya kebutuhan atau tumbuhnya berbagai lapangan pekerjaan di masyarakat. Disini nampak adanya jalinan antara lembaga pendidikan kejuruan dengan lembaga industri yang saling membutuhkan. Dunia industri memerlukan tenaga yang terampil dan berkualitas dari lembaga pendidikan, sehingga perlu adanya kerja sama yang saling menguntungkan. Keterkaitan dan keterpaduan dalam proses belajar yang melibatkan keduanya dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda. (Depdikbud, 1994:7)

(29)

Menurut Djojonegoro (1998:78) pendidikan sistem ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan, yang mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.

Berdasarkan pada pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian PSG, adalah program pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara program yang diajarkan disekolah dengan program penguasaan keahlian disesuaikan dengan kurikulum, yang dirancang dan dilaksanakan bersama oleh SMK dan dunia industri untuk mewujudkan

link and match.

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

Tujuan dari PSG menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1997:3) adalah sebagai berikut:

a) meningkatkan mutu relevan pendidikan kejuruan melalui peran serta instansi pasangan.

b) menghasilkan tamatan yang memiliki keahlian dan kualitas yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan di lapangan kerja. c) menghasilkan tamatan yang memiliki sikap yang menjadi bekal

dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan

(30)

e) meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada.

3. Ciri- Ciri Pendidikan sistem Ganda

Menurut Djoyonegoro keterlibatan dunia industri tidak hanya terbatas sebagai pihak penerima siswa untuk praktik kerja lapanga n, tetapi kedua belah pihak ikut bertanggung jawab bersama dalam perancangan program sekaligus memberikan penilaian kepada siswa. Selama berada di industri para siswa yang menjadi peserta pendidikan sistem ganda akan bekerja dan menaati peraturan, disiplin sama seperti pekerja lainnya. Hal ini bisa memberikan peluang kepada mereka untuk dapat menghayati tata nilai yang ada dilingkungan kerja.

4. Program Pendidikan Sistem Ganda

Khusus untuk program Pendidikan Sistem Ganda pada SMK, isi atau materi program pendidikan dan pelatihan itu tidak lepas dari pertimbangan isi atau materi kurikulum yang berlaku secara utuh, yaitu terdiri atas tiga kompone n besar program pendidikan (Wena,1996:31) adalah sebagai berikut.

(31)

2. Komponen pendidikan dasar (adaptif), untuk memberikan bekal penunjang bagi pengusaha keahlian profesi dan bekal kemampuan pengembangan diri untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, berisi materi yang berkaitan dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu, sesuai dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu sesuai program studi masing- masing untuk bekal memasuki dunia kerja. Komponen Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan dapat dirinci lebih lanjut menjadi beberapa sub komponen (Depdikbud :1994:10-11).

a) Teori kejuruan, untuk membekali pengetahuan tentang teori kejuruan bidang keahlian yang bersangkutan. b) Praktek dasar kejuruan, yaitu berupa la tihan dasar

untuk menguasai dasar-dasar teknik bekerja secara baik dan benar sesuai dengan persyaratan keahlian profesi. c) Praktek keahlian produktif, yaitu berupa kegiatan

bekerja langsung secara program dalam mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional.

5. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyusun

program Pendidikan dan Pelatihan yang mengacu pada tamatan,

(32)

a) Pemetaan profil kemampuan, yaitu untuk mengidentifikasi bahan kajian komponen khususnya teori kejuruan, praktek dasar profesi dan praktek keahlian profesi untuk masing-masing profil kemampuan tamatan.

b) Pemetaan jenis pekerjan dan industri, yaitu untuk mengidentifikasi jenis ketrampilan kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang ada di industri atau dunia usaha berikut persyaratan yang dapat diperlukan dalam penguasaan keterampilan tersebut.

c) Singkronisasi kurikulum dengan pekerjaan industri, yaitu untuk mengidentifikasi jenis pekerjaan yang ada dunia usaha ada relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen program pendidikan yang disingkronisasikan dengan pekerjaan di industri atau dunia usaha teutama adalah komponen praktek keahlian tersebut memiliki fasilitas semacam pusat pelatihan (training)

(33)

6. Standar Pendidikan dan Pelatihan dalam Pendidikan Sistem

Ganda

1. Mengacu pada standar profesi yang telah ditetapkan dan disepakati dengan mempertimbangkan keterlaksanaan.

2. Kurikulum SMK 2004 sebagai acuan minimal kompetensi yang harus dicapai.

B. Kerangka Teoritik

Kesiapan kerja adalah suatu kondisi yang menunjukan keserasian antara kematangan fisik dan kematangan mental serta pengalaman belajar, sehingga individu memiliki kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai- nilai dan mental yang di dukung dengan berfungsinya panca indera dan organ-organ tubuh.

Kematangan fisik meliputi kordinasi otot dan syaraf, panca indera dan semua organ tubuh yang berfungsi dengan baik. Siswa kelas XI SMK serendah-rendahnya berumur 17 tahun organ tubuhnya telah siap digunakan untuk bekerja. Kematangan mental meliputi sikap, motivasi dan persepsi yang positif dalam menghadapi dunia kerja. Pengalaman belajar meliputi kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.

(34)

kerja siswa SMK bisa dikembangkan melalui proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penerapan PI merupakan salah satu upaya meningkatkan keterampilan dan menjadi tenaga yang siap kerja. Hal ini dipertegas dengan hasil penelitian dari Imelda Ari Susanti (1998) yang menyimpulkan bahwa siswa SMK akan lebih memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara abstrak dan kongkrit melalui praktik industri sehingga menjadikan siswa SMK menjadi tenaga yang siap kerja dan dicari oleh penyedia lapangan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan sementara bahwa praktik industri mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.

(35)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang berupa studi kasus yaitu penelitian tentang subyek tertentu (Consuelo,1993:71). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyelenggaraan praktik industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK I Sleman yang beralamat di Jl. Sayangan 5 Mejing Wetan Ambarketawang, Gamping Sleman.

2. Waktu Penelitian

Pene litian ini sudah dilaksanakan pada bulan Januari 2008.

C. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

(36)

penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMK YPKK I SLEMAN Jurusan Akuntansi yang telah melaksanakan praktek industri.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah praktik industri yang dilakukan oleh siswa SMK YPKK I Sleman dan kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sudjana (1996:6) populasi adalah totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan sifat – sifat yang lengkap.

Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMK YPKK I SLEMAN yang telah melaksanakan program praktek industri.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling

(37)

a. Siswa SMK YPKK I Sleman yang telah menempuh praktek industri

b. Siswa kelas 2 dan kelas 3 yang telah menempuh praktek industri, diharapkan daya ingat mengenai pengalaman praktek industri lebih bagus/fres apabila dibandingkan dengan kelas 3 yang sudah hampir satu tahun menempuh praktek industri.

Langkah selanjutnya menentukan anggota sampel dari siswa SMK YPKK I Sleman dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan rincian pada tabel sebagai berikut ini.

Tabel 3.1

Rangkuman Jumlah Sampel Penelitian

Kelas Jumlah

2 66

3 146

E. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian kedalam indikator masing- masing untuk mendefinisikan dan mengukur variabel.

(38)

1. Variabel Penelitian

Ada 2 variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu praktik industri (X).

b. Variabel terikatnya merupakan akibat atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Yang menjadi variabel terikat adalah kesiapan siswa memasuki dunia kerja (Y).

2. Pengukuran

a. Praktik Industri

Praktik industri perlu diberikan kepada setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu bentuk praktik yang wajib diikuti oleh siswa SMK.

Tabe l. 3.2

Penjabaran variabel praktik industri

(39)

Berani

Eksternal 10,11

Pengukuran variabel praktik industri diperoleh dengan menggunakan Skala Likert. Pernyataan positif dalam kuesioner diklasifikasikan sebagai berikut: sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1.

Untuk pernyataan negatif diklasifikasikan sebagai berikut: sangat setuju (SS) dengan skor 1, setuju (S) dengan skor 2, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 4, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 5.

b. Kesiapan Siswa SMK

(40)

pengalaman yang diperoleh serta keadaan mental dan emosi yang serasi.

Tabel 3.3

Penjabaran variabel kesiapan siswa SMK

No. Dimensi Indikator Pernyataan

Positif

2. Bekal Keterampilan

Keterampilan berkomunikasi

10,11 -

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa cara.

1. Angket atau koesioner

(41)

dalam mengerjakan pekerjaan selama berlangsung praktek industri dan data siswa yang melaksanakan praktik industri.

2. Dokumentasi

Dokumen adalah pengumpulan data dengan melihat data–data monografi dari sekolah tempat lokasi penelitian misalnya: jumlah siswa, jumlah guru dan fasilitas sekolah.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2003:160). Penelitian instrumen dilakukan untuk mengetahui valid dan reliabel tidaknya instrumen penelitian dan mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2006:275), sebaga i berikut:

rxy =

n .

?

xy –

( ?

x

) . ( ?

y

)

v {n . ? x² - ( ? x) ² } { n ? y ²- ( ? y )²}

Keterangan:

r

xy = Koefisien korelasi antara x dan y

(42)

? y

= Jumlah harga total n = Jumlah responden

?XY= Jumlah hasilperkalian dari skor butir dan skor total

? = Jumlah hasil kuadrat dari hasil harga skor total ? Y² = Jumlah kuadrat dari harga total butir sampel uji coba

Koefisien korelasi yang diperoleh perlu diuji signifikannya dengan cara membandingkan harga koefisien korelasi ini dengan harga r korelasi product moment pada taraf signifikan 5%.

Kriteria keputusan adalah sebagai berikut:

Jika

r

hitung >

r

tabel maka butir soal dikatakan valid.

Jika

r

hitung <

r

tabel maka butir soal dikatakan tidak valid

Untuk proses perhitungan validitas, penulis menggunakan bantuan program SPSS. Untuk menentukan kesahihaan setiap butir soal ditentukan derajat kebebasan (df) N-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% yang bernilai 0,374. Dari ha sil uji validitas diperoleh nomor butir 5, 9, 15, 17, 20, 22, 23, dan 30 tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai dari r hitung < r tabel ( 0,374). Adapun rangkuman hasil pengukuran validitas dari butir pertanyaan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Rangkuman Validitas Instrumen

No. Butir Kuesioner R hitung R tabel Keterangan

1 0,601 0,374 Valid

2 0,451 0,374 Valid

3 0,462 0,374 Valid

(43)

5 0,131 0,374 Tidak Valid

2. Uji Reliabilitas

(44)

sampai dengan 1,00. Teknik yang digunakan untuk menghitung koefisien reabilitas adalah dengan uji statistik CronbachAlpha ( a )

r ii = k 1- ? s b²

( k- 1) s t ²

Keterangan :

rii = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya item ? s ²b = Jumlah varians butir

s

t² = Jumlah varians total

Setelah koefisien reliabilitas instrumen diperoleh lalu dibandingkan dengan tabel harga kritik dari product moment pada taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagia berikut:

Jika r ii = r tabel maka instrumen reliabel (dapat dipercaya)

Jika r ii = r tabel maka instrumen tidak reliabel (tidak dapat dipercaya)

Setelah koefisien reliabel diperoleh, selanjutnya penginterpretasian sebagai berikut:

0,80-1,00 = Sangat Tinggi 0,60-0,79 = Tinggi

0,40-0,59 = Cukup atau sedang 0,20-0,39 = Rendah

0,00-0,19 = Sangat Rendah

(45)

Perhitungan reliabilitas instrumen penelitian penulis menggunakan bantuan proses SPSS.

Tabel.3.5

Hasil Pengujian Reabilitas

No Variabel

r

alpha Tingkat memasuki dunia kerja

0,774 Tinggi Reliabel

Tabel 3.5 menunjukan bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach untuk variabel Praktek Industri

r

alpha = 0,805 lebih besar dari pada 0,050,

demikian juga pada variabel Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja dengan

r

alpha 0,774 lebih besar dari 0,050. Dengan demikian dapat

disimpulkan kedua instrumen penelitian tersebut adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Regresi

Untuk menganalisis data, digunakan persamaan regresi. Ada 2 syarat yang ha rus dipenuhi dalam penggunaan persamaan regresi yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

(46)

atau tidak. Untuk menguji persyaratan analisis dalam penelitian adalah

Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan SPSS. Uji Kolmogorov

Smirnov yaitu membandingkan fungsi distribusi komulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara teoritik.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas data digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linieritas atau tidak dengan variabel terikat. R² (koefisien determinan) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji linieritas ini maka dilakukan analisis regresi dengan menguji signifikan nilai F. Rumus yang digunakan adalah:

Freg = R² (n- m-1) M(1-R²) Keterangan:

R² : Koefisien determinan n : Jumlah subyek yang diteliti m : Jumlah variabel bebas

Hipotesis diterima apabila F hitung > F tabel dan sebaliknya, hipotesis akan

ditolak apabila F hitung < F tabel (Sutrisno Hadi, 2000:39).

2. Uji Hipotesis

(47)

a. Perumusan Hipotesis

Ho: ? = 0, praktik industri tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.

Ha: ? ? 0, praktik industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.

b. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah- langkah sebagai berikut.

§ Keterangan hipotesis ditolak/diterima

H? ditolak jika probalitas < 0,05, dengan taraf signifikansi 5%

§ Mencari persamaan regresi linier sederhana

Regresi sederhana merupakan regresi yang digunakan apabila hanya ada 1 variabel independen guna menduga variabel dependen.

Y = a + b

X

Keterangan

Y : variabel dependen a : konstanta

X

: praktik industri

b

: koefisien regresi variabel X

3. Menentukan koefisien korelasi sederhana dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product Moment (Sugiyono, 2001:190):

r

xy = n .

?

xy –

( ?

x

) . ( ?

y

)

v {n . ? x² - ( ? x) ² } { n ? y ²- ( ? y )²}

Keterangan

(48)

n = Jumlah sampel

?XY= Korelasi antara X dan Y Catatan:

§ 0,80-1,00 = Sangat Tinggi

§ 0,60-0,79 = Tinggi

§ 0,40-0,59 = Cukup atau Sedang

§ 0,20-0,39 = Rendah

§ 0,00-0,19 = Sangat Rendah

Koefisien korelasi berkisar antara-1,00 s/d +1,00, dengan:

§ “- “ berarti korelasi negatif

§ “+” berarti korelasi positif

§ r = 0 berarti tidak ada korelasi

§ r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif 4. Sumbangan variabel bebas

(49)

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SMK YPKK I Sleman

Pendidikan adalah satu cara meningkatkan kemampuan dari manusia, oleh karenanya pada tahun 1980 muncullah ide dari beberapa orang yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu Bapak Fa. Prayoga, Bapak Drs. Salim, Bapak Fx. Soetarno, Bapak Soetopo. Untuk menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan khususnya adalah Pendidikan Kejuruan, diambilnya sekolah kejuruan sebagai pilihannya karena berbagai pertimbangan, antara lain adalah karena negara kita Republik Indonesia sedang membangun, tentunya banyak diperlukan tenaga- tenaga kejuruan yang khususnya tidak lepas dari masalah ekonomi, maka dibentuklah Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).

(50)

SPG 2) Jetis Yogyakarta, dan disekitar lokasi tersebut belum ada SMEA, namun tingkatan SMTA yang sudah ada adalah

SMA (Yayasan Pendidikan Islam) SMA Muhhamadiyah Gamping

SPG- 17 Gamping (sekarang SMT – 17)

Agak kebarat sedikit terdapat beberapa SMEA yang telah berdiri lebih dulu antara lain: SMEA pangudi Luhur di Sedayu, Jl. Wates km 11 Yogyakarta, SMEA Muhamadiyah Moyudan, SMEA Negeri Godean dan SMEA 17 Seyegan, maupun SMEA PGRI Sentolo.

Oleh karena belum ada modal yang cukup, maka dengan mengandalkan TEKAT dan ITIKAT yang baik disewalah sebuah rumah milik penduduk dan berdirilah Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dengan nama SMEA PEMBANGUNAN.

Pada bulan juni mulailah dilaksanakan aktivitas publikasi, penyebaran brosur/informasi siswa dan pendaftaran siswa baru, yang ada pada waktu itu secara teknis ditangani oleh Bapak Suripto

(sekarang sudah meninggal dunia) dengan kordinasi Bapak Fx. Soetarno dan Bapak Soetopo, sedangkan Bapak Salim dan Bapak Fa. Prayogo adalah mengelola yang urusan dengan Kanwil, Depdiknas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(51)

SH dengan nomor: 75 tanggal 25 Agustus 1980, berdirilah sebuah Yayasan, yaitu: YAYASAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KETERAMPILAN (YPKK) yang berada di Yogyakarta, dengan pengurus:

• Ketua : Ny. Pudjiarti

• Sekertaris : Rida Marganingsih

• Bendahara : Ny. Sriyati

• Anggota : Witriadi

Dengan demikian lengkaplah sudah lembaga pendidikan ini dengan sebuah yayasan yang membawahinya.

Pada bulan 1980 mulailah kegiatan belajar mengajar, meskipun dengan segalanya sangat terbatas, baik fasilitas maupun ketenagaan yang masih sangat sederhana, maka dibuatlah struktur sebagai berikut:

§ Kepala Sekolah :Drs.Djoko Purwanto Dengan Tenaga Edukatif (Guru)

1) Drs. Djoko Purwanto

2) Gp Widyo Harsono, BA :sekarang mengajar PPKN 3) Drs. Tukijan.HS : sekarang mengajar

Akuntansi

4) Sugito : sekarang mengajar

(52)

5) Wardani Subagyo : sekarang mengajar Agama Islam

6) J.Widyo Putranto : sudah pindah

7) Priyo Sulistiarto : sekarang di Depnakaer Bantul 8) Supardi : sudah pindah

Tenaga edukatif tersebut harus memenuhi semua pelajaran (bidang studi sekarang) sehingga ada beberapa guru yang terpaksa mengajar lebih dari satu bidang studi.

Demikian juga siswanya masih sedikit, pada waktu itu berjumlah 21 orang siswa, karena sekolah baru saja berdiri, tenaga publikasi ataupun fasilitasnya sangat terbatas, maka sampai pelajaran dimulai siswa tinggal berjumlah delapan orang, kemudian pada bulan Agustus 1980 jumlah siswa menjadi 17 orang, kemudian berikutnya mendapat siswa pindahan dari SMEA Narapura, sehingga jumlah siswa menjadi 21 orang.

Perjalanan sekolah bukannya tidak ada rintangan, melainkan justru penuh dengan rintangan, terutama siswa merasa WAS-WAS, jangan – jangan sekolah nanti berhenti ‘BUBAR’ ditengah jalan. Adapun macam- macam rintangan dan halangan antara lain:

1. Guru-guru sering tidak masuk.

(53)

3. Siswa sering tidak masuk, bahkan masuknya siswa bergantian, hari ini masuk, besok tidak, besok masuk, lusa tidak dan seterusnya.

4. Bahkan pernah suatu hari tidak ada siswa satupun yang datang di sekolah.

5. Terlalu sering berganti guru, karena suasana yang belum menyenangkan, tentunya guru pun kadang bosan dan minta ganti, bahkan ada yang tidak sampai pamit (mungkin tidak menerima THR).

Waktu pun berjalan begitu cepat dan akhirnya turunlah ijin dari Kanwil Depdikbud Propinsi DIY dengan tanggal 17 Februari 1981 dengan Nomor: 012/112.1/1981 yang menyatakan persetujuan berdirinya sekolah SMEA namun namanya tidak SMEA PEMBANGUNAN, tetapi SMEA Ambarketawang (disesuaikan dengan nama desa yang sangat mempunyai nilai sejarah sebagai KRATON MANGKUBUMI.

(54)

SMEA PEMBANGUNAN ? SMEA AMBARKETAWANG ? SMEA YPKK AMBARKETAWANG? SMEA YPKK I GAMPING ? SMK I GAMPING? SMK YPKK I SLEMAN

Demikian sekilas sejarah singkat perjalanan SMK YPKK I Sleman yang sekarang beralamat

§ Jalan : Jl. Sayangan 5, Mejing Wetan, Ambarketawang

§ Kode Pos : 55294

§ Kecamatan : Gamping

§ Telepon : (0274) 798806

§ Faxsimile : (02740) 798806

§ E- mail : smk_djoko@ykt.mega.net.jd

§ http : //www.Geocities.Com/smkypkk1sleman

§ Psw : 148.370 mhz

B. Daftar Guru Dan Karyawan

No Nama Status NIP/NIK/NIGB Kode Bid Studi Sejak

1. Drs.Djoko Purwanto

Gty 080007001 A (Kepala Sekolah) 1980

2. Drs. Tumidi Gty 082007002 B Kewirausahaan 1982

3. Drs. D. Daryadi Gty 083007003 C D5, D5, D22, D23, E1

1982

4. L. Supiyanto, B,Sc

(55)
(56)

25. Sakiman. BA Gtt 083007030 Y D 3-4 1983

Gtt 086007035 AD Pkn/Bhs Indonesia 1986

31. Gargarina Sardiana

Gtt 087007038 AE Agama Kristen 1987

32. Sambas D Dewanto

Gtt 088007040 AF KKPI/Op.System 1988

33. Drs. Suwondo Gtt 091007042 AG Pend.Jasmani 1991

Gtt 206007067 AO Konf.Prog/Dsr.Pmgr 2006

42. Wahyu Tjahyo Gtt 205007068 AP Opsr.Riset/Kon Data 2006

43. Sukarno,BA Gtt 206007069 AQ < > 2006

(57)

C. VISI DAN MISI SMK YPKK I SLEMAN

a. Visi

Menghasilkan tamatan yang berkuwalitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat daerah, nasional, dan internasional.

45. Titik Yuliati Ptt 083007049 AS < > 1983

46. Suradjiyah Ptt 084997951 AT < > 1985

47. Umi Nurwiyanti Ptt 087007052 AU < > 1985

48. Widodo Ptt 087007053 AV < > 1988

48. Siswati Ptt 087007054 AW < > 1986

50. Esti Purwanti Dewi

Ptt 091007056 AX < > 1992

51. Sapto Ptt 098007058 AY < > 1998

52. Samidah Ptt 201007060 AZ < > 2001

53. Usman Sugiyanto

Ptt 201007061 BA < > 2001

(58)

b. Misi

§ Melaksanakan proses diklat secara efektif dengan didasari perkembangan teknologi dan manejemen sekolah yang baik.

§ Mengembangkan akhlak yang berlandaskan iman dan taqwa.

§ Menumbuhkembangkan jiwa kewiraswastaan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

§ Meningkatkan unit produksi dengan dunia industri/usaha serta mengembangkan riset dan teknologi.

D. Siswa

Siswa merupakan orang – orang yang menempuh pendidikan

(belajar) dalam berbagai tingkatan kelas, khususnya di SMK YPKK I Sleman rekapitulasi data siswa, meliputi jumlah siswa laki- laki dan perempuan tiap kelas, agama, dan wali kelas tahun ajaran 2007/2008 di SMK YPKK I Sleman sebagai berikut:

Jumlah

No Kelas

Lk Pr Jml

Wali Kelas

1. X Ak 1 3 31 34 Dra. Suwarni

(59)

3. X Ak 3 4 29 33 Drs. Dalduri

4. X Ak 4 3 31 34 Sri Hartini

5. X Ak 5 4 29 33 Dra. Yuri Kertanti

6. X TI 11 25 36 Dra.Zitta Susilowati

Jumlah 27 177 204

7. XI Ak 1 2 32 34 Dra. Sri Puji Astuti

8. XI Ak 2 - 32 32 Agus Purwanto, S.Pd

9. XI Ak 3 6 29 35 Dra.Siti Rumini

10. XI AK 4 2 29 31 Dra.Siti Aminah

11. XI Ak 5 2 34 36 Dra.Hadjar Murdjanto

12. XI TI 5 22 27 Sambas M Dewanto

Jumlah 17 178 195

13. 3Ak 1 2 29 31 Dra.V. Satya Rini

14. 3 Ak 2 4 26 30 Sunarti S,Pd

15. 3 Ak 3 1 27 28 Y. Supratmi S,Pd

16. 3 Ak 4 3 27 30 Drs. Sukamo

17. 3 Ak 5 2 26 28 Dra.CH. Sumaryani

Jumlah 12 133 145

(60)

44

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dalam bab ini akan disajikan analisis data. Untuk menganalisis adanya pengaruh positif antara praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja, peneliti akan menggunakan metode statistik dan dibantu dengan program SPSS.

A. Deskripsi Data

Hasil penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh para siswa kelas 2 dan 3 yang sudah mengambil praktek industri di SMK YPKK I Sleman. Responden yang diteliti berjumlah 216 orang siswa dari jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3. Dari kuesioner yang disampaikan kepada responden yang berjumlah 216 orang siswa hanya kembali 215 dikarenakan pada saat penelitian siswa dikelas yang diteliti ada yang tidak masuk dan diisi lengkap oleh responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari 3 bagian, pertama berisi tentang identitas responden, bagian kedua berisi tentang praktek industri dan bagian yang ketiga berisi tentang kesiapan siswa memasuki dunia kerja.

(61)

variabel kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Sebaran nilai kedua variabel selengkapnya sebagai berikut.

Variabel Praktek Industri

Dari data yang diperoleh diketahui skor terendah 60 dan skor tertinggi 101 dengan mean 88,66 dan standar deviasinya 6,689. Terdiri dari data tersebut dibuat tabel dis tribusi frekuensi praktek industri dengan kelas interval 5 dan panjang interval kelas 8. Berikut ini tabel distribusi dengan panjang interval kelas 5 (lampiran IV, halaman 86). Dalam mengidentifikasi kategori dan kecenderungan Pengetahuan Praktek Industri digunakan kategori dengan interpretasi sebagai berikut:

Tabel 5.1

Penilaian Pengetahuan dari Praktek Industri

Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

Penilaian

81-101 92 49,73 Sangat Tinggi

69-80 89 48,11 Tinggi

63-68 3 1,62 Sedang

52-62 1 0,54 Rendah

<52 0 0 Sangat Rendah

(62)

dari siswa kelas XII dan kelas 3 SMK YPKK I Sleman termasuk kategori tinggi.

Variabel Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja

Dari data yang diperoleh diketahui skor terendah adalah 36 dan skor tertinggi adalah 55 dengan mean 44,33 dan standar deviasi 3,698 (lampiran IV, halaman 86). Dari data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi kesiapan siswa memasuki dunia kerja dengan kelas 5 dan panjang interval 4. Berikut tabel distribusi frekuensi dengan panjang interval kelas 5. Dalam mengidentifikasi kategori dan kecenderungan dari kesiapan siswa memasuki dunia kerja digunakan kategori dan interpretasi sebagai berikut:

Tabel 5.2

Penilaian Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja

Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

Penilaian

47-55 43 23,24 Sangat Tinggi

40-46 126 68,11 Tinggi

36-39 16 8,65 Sedang

31-35 0 0 Rendah

<31 0 0 Sangat Rendah

(63)

Dunia Kerja yang diperoleh dari siswa kelas 2 dan 3 SMK YPKK I Sleman termasuk dalam kategori tinggi.

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Penelitian

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji lineritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi masing- masing variabel yang didistribusikan normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS (lampiran V,

halaman 93).

Dari hasil analisis yang pertama diperoleh dari hasil

Kolmogorov-Smirnov hitung 0,829 dengan asimtot signifikan 0,498, karena 0,498 > 0,05 maka variabel praktek industri berdistrib usi normal.

Dari hasil analisis yang kedua diperoleh dari hasil

(64)

b. Uji Lineritas

Uji lineritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Uji linearitas dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS menggunakan statistik uji F dengan taraf signifikan 5%. Kriteria pengambilan kesimpulan linear jika Fhitung lebih kecil dari

Ftabel dan tidak linier jika sebaliknya Fhitung lebih besar dari

Ftabel. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas.

Tabel 5.3

Hasil Pengujian Linearitas

ANOVA

PI

2563,797 19 134,937 3,928 ,000 656,171 1 656,171 19,103 ,000 1600,130 1 1600,130 46,583 ,000 963,667 18 53,537 1,559 ,076 5667,749 165 34,350

Squares df Mean Square F Sig.

Dari uji linearitas regresi antara praktik industri diperoleh

Fhitung sebesar 1,56 sedang Ftabel yang diperoleh dengan

melihat F tabel dua sisi sehingga didapat dengan angka 1,65. Maka dalam hal ini karena F hitung < F tabel 1,56 < 1,65 maka

(65)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara praktek ind ustri mempunyai hubungan yang linier terhadap kesipaan siswa memasuki dunia kerja.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini ada 1 hipotesis yang akan diuji, untuk uji ini peneliti menggunakan analisis regresi sederhana.

a. Pengujian Hipotesis

1. Perumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh antara praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja. H1 : Ada pengaruh antara praktek industri terhadap

kesiapan siswa me masuki dunia kerja. 2. Pengujian Hipotesis

(66)

persamaan regresi sebagai berikut (lampiran VIII, halaman 100):

Y = 45,338 + 0,797 X1

Keterangan :

Y = variabel kesiapan siswa memasuki dunia usaha X1 = variabel praktek Industri

Nilai koefisien regresi (R) antara praktek industri terhadap kesiapan siswa me masuki dunia usaha sebesar 0,194 (lampiran VIII , halaman 98). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja terkategori positif dan memberikan berpengaruh 19,4%.

C. Pembahasan

(67)
(68)
(69)
(70)

54

BAB VI

PENUTUP

b. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.

Praktek industri berpengaruh terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian data yang menunjukan nilai significance 0,000 < (a) 0,05. Koefisien regresi menunjukan nilai sebesar 0,797.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut:

1. Pene liti tidak dapat melacak kebenaran data. Data yang diperoleh diasumsikan bahwa responden menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

(71)

C. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan memilihkan tempat praktek industri yang bisa mengajarkan siswa dalam bekerja, dan dapat memberikan materi yang lebih dan menyiapkan fisik maupun psikologis siswa yang akan praktek industri. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting karena pengetahuan yang diperoleh siswa selama praktek industri akan menjadi bekal siswa dalam memilih karir untuk kelangsungan hidupnya dikemudian hari. Selain itu juga dengan pengalaman praktik industri siswa menjadi siap pada saat setelah lulus dari SMK dan menjadi siswa yang siap memasuk i dunia kerja.

2. Bagi siswa diharapkan akan lebih serius dalam menjalankan praktek industri karena apa yang diperoleh selama praktik akan melatih kita dan memberikan gambaran siswa dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus dari SMK. Selain itu juga dengan mempunyai pengalaman bekerja maka siswa akan lebih siap bekerja setelah lulus dari SMK dan menjadi siswa SMK yang siap berkompetisi dengan siswa lain.

(72)
(73)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Rineka Cipta: Yogyakarta.

Bei, Gertrudis Dai . 2002. Efektifitas Pelaksanaan Praktek Industri Program Pendidikan Sistem Ganda Pada Program Keahlian

Akuntansi SMK Putra Tama.

Depdikbud. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta Hadi, Sutrisno. 1993. Statistika. Andi Ofset: Yogyakarta

. 1993. Statistik 2. Andi Offset, Yogyakarta

Hariwijaya. 2007. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Tugu Publisher: Yogyakarta.

http:// taya.wordpress.com/tag/kewirausahaan).

Made Wena. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Transito

Masidjo. 1993. Pengukuran dan Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Universitas Sanata Dharma:Yogyakarta.

Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Sarwono, Jonatan .2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Andi Offfset: Yogyakarta.

(74)

Susanti, Imelda Ari.1998. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Dalam Komponen DasarPenunjang dan Dalam Komponen Teori Kejuruan

Terhadap Motivasi Siswa Untuk Mengikuti Praktik Kerja SPG di

(75)
(76)

Hal: Pengisian Kuesioner

Kepada Yth: Siswa- siswa SMK YPKK I Sleman Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “ Pengaruh Praktek Industri Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja” dalam rangka penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuik menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata- mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Januari 2008 Mengatahui

Dosen Pembimbing Hormat saya,

(77)

Petunjuk pengisian kuesioner

1. Kuesioner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:

Bagian I : Identitas Responden

Bagian II : Praktik Industri

Bagian III : Kesiapan Siswa SMK

2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling anda anggap sesuaidengan keadaan pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.

Pilihan:

SS : jika anda sangat setuju dengan pernyataan S : jika anda setuju dengan pernyataan

R : jika anda ragu-ragu dengan pernyataan TS : jika anda tidak setuju dengan pernyataan

STS : jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan

3. Selesai mengerjakan teliti kembali dan pastikan bahwa tidak ada pernyataan dalam koesioner ini telah selesai terjawab.

BAGIAN I Identitas Responden

Nama :

Kelas :

NIS :

(78)

Bagian II

No. Pernyataan Pendapat

1. Menurut saya, praktik industri tempat melatih kemampuan / keahlian profesional sebagai modal kerja

SS S R TS STS

2. Menurut saya, praktik industri merupakan tempat mengembangkan kreatifitas

SS S R TS STS

3. Menurut saya, praktik industri bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri

SS S R TS STS

4. Menurut saya, PI bertujuan untuk mempraktikan pengetahuan yang sudah diterima di sekolah

SS S R ST STS

5. Saya belum puas dengan keberhasilan yang saya peroleh dari di PI

SS S R TS STS

6. Saya memiliki potensi yang dapat saya kembangkan setelah mengikuti PI

SS S R TS STS

7. Saya selalu mempraktikan pengetahuan dan

keterampilan selama mengikuti PI

SS S R TS STS

8. Dalam bekerja berorentasi pada hasil

SS S R TS STS 9. Saya melakukan PI terpaksa

karena merupakan kewajiban dari sekolah

SS S R TS STS

10. Saya akan melakukan segala cara agar PI dapat berjalan dengan lancar

SS S R TS STS

11. Saya mampu menyelesaikan masalah- masalah dengan cepat yang dihadapi selama mengikuti PI

(79)

12. Lingkungan kerja selama PI mendukung saya untuk melakukan pelatihan dalam mengembangkan

keterampilan.

SS S R TS STS

13. Saya akan melakukan pelatihan (pekerjaan) selama PI walaupun itu berat bagi saya

SS S R TS STS

14. Saya berusaha menekuni pekerjaan/pelatihan selama PI yang diberikan walaupun pekerjaan itu membosankan

SS S R TS STS

16. PI merupakan pekerjaan (pelatihan) yang menarik dan penuh tantangan

SS S R TS STS

17. Saya merasa perlu mengikuti PI

SS S R TS STS 18. Saya akan menanyakan

kepada karyawan tempat PI bila saya mengalami

kesulitan dalam bekerja

SS S R TS STS

19. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan walaupun sulit.

(80)

Bagian III

No. Pernyataan Pendapat

1. Saya melakukan pelatihan dengan penuh tanggung jawab

SS S R TS STS

2. Saya mampu mengatur setiap pekerjaan yang saya lakukan

SS S R TS STS

3. Setiap apa yang saya pikirkan tidak terlepas dari bidang yang saya ambil di SMK

SS S R TS STS

4. Saya takut menghadapi rintangan

SS S R TS STS 5. Saya berperilaku jujur SS S R TS STS 6. Saya mampu melakukan PI

tepat pada waktunya

SS S R TS STS 7. Saya memiliki modal

pengetahuan dalam melakukan PI

SS S R TS STS

8. Saya berpikir optimis terhadap semua yang saya lakukan selama

melaksanakan PI bahwa akan berguna kelak dalam saya bekerja

SS S R TS STS

9. Saya memiliki kepercayaan yang tinggi

SS S R TS STS 10. Saya memiliki hubungan

(relasi) yang cukup baik dengan orang lain

SS S R TS STS

11. Saya yakin akan

mendapatkan bantuan dari senior (pihak luar) untuk melakukan pekerjaan (pelatihan)

(81)
(82)

57

DATA VALIDITAS DAN REABILITAS

(83)
(84)

VARIABEL PRAKTEK INDUSTRI

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

,805 15

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

(85)

Item-Total Statistics

58,93 24,961 ,231 ,805

59,07 24,202 ,346 ,799

59,23 24,461 ,267 ,803

59,47 22,809 ,600 ,784

59,67 22,575 ,458 ,791

59,63 21,895 ,550 ,783

59,93 22,754 ,244 ,817

59,40 24,041 ,278 ,803

60,07 21,926 ,598 ,780

59,43 23,151 ,446 ,792

59,87 21,016 ,583 ,779

59,43 23,013 ,472 ,790

59,57 22,323 ,416 ,795

59,17 23,040 ,357 ,799

59,40 23,145 ,583 ,786

x1

63,73 26,064 5,105 15

(86)

VARIABEL KESIAPAN SISWA MEM ASUKI DUNIA KERJA

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

,774 7

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

(87)

Item-Total Statistics

25,30 7,528 ,358 ,781

24,97 7,206 ,581 ,727

24,83 7,454 ,589 ,728

25,13 7,844 ,553 ,739

24,63 7,551 ,557 ,734

25,37 7,689 ,504 ,744

25,17 7,247 ,428 ,764

x21

29,23 9,840 3,137 7

(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Menurut Noegroho (2001:40) ada beberapa tahap dalam menyusun tabel frekuensi menurut bilangan, tahap-tahap tersebut merupakan pedoman dasar tahap-tahap tersebut adalah sebagaia berikut:

1. Menentukan rentang (Range)

Range adalah data terbesar dikurangi data terkecil 2. Menentukan jumlah kelas

Jumlah kelas hendakanya ditentukan sedemikian rupa sehingga data yang diteliti dapat masuk seluruhny. Dalam menentukan jumlah kelas ini ada pedoman yang diberikan oleh H.A sturges yang selanjutnya disebut sebagai rumus “Sturges”. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

K = 1+ (3,3) log n

Keterangan:

K = Jumlah Kelas

(100)

3. Menentukan interval kelas (Class Interval)

Interval kelas pada hakekatnya akan digunakan oleh jumlah frekuensi dan rentang (range) data. Berdasarkan hal tersebut, sturges memberikan pedoman dalam menentukan besarnya interval kelas sebagai berikut:

ci = Range K Keterangan

ci = Interval kelas

Range = Selisih data terbesar dan data terkecil K = Banyaknya kelas

4. Memasukan frekuensi pada kelas-kelas dan menjumlahkannya.

Langkah atau tahap terakhir dalam menyusun tabrl distribusi frekuensi adalah memasukan masing- masing, kelas dan menjumlahkanya. Berpedoman pada distribusi tersebut kemudian akan dicari harga mean (rata-rata) dan standar deviasi digunakan rumus yang diambil dari Sujana (1992:67-69) sebagai berikut:

Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian.

X = ? X n Keterangan:

(101)

Berdasarkan rumus di atas maka berikut ini dicarai harga-harga untuk tiap variabel sebagai berikut:

a. Variabel Praktek Industri Jumlah kelas = 185 Data Terbesar = 101 Data Terkecil = 60

Maka darai data tersebut diperoleh: 1) Range = 101 – 60 = 41

2) Banyaknya kelas = 1+3,3 log 185

= 1+3,3 x 2,267171728 = 8,5 = 9 kelas 3) Interval kelas = Range

K = 41

9

(102)

Distribusi Frekuensi Praktek Industri

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

1 60-64 3 1,62

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga- harga mean tersebut sebagia berikut:

Mean = 14.846 185 = 80,25

b. Variabel Kesiapan Siswa memasuki Dunia Kerja Jumlah kelas = 185

Data Terbesar = 55 Data Terkecil = 36

Maka darai data tersebut diperoleh: 4) Range = 55 – 36 = 19

5) Banyaknya kelas = 1+3,3 log 185

(103)

6) Interval kelas = Range K = 19

9

= 2,1 = kelas interval ada pada 2 Sehingga dibuat distribusi frekuensi sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi

Kesiapan Siswa Memasuki Dunia kerja

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

1 36-38 9 4,86

2 39-41 35 18,92

3 42-43 41 22,16

4 44-45 36 19,46

5 46-47 29 15,68

6 48-49 18 9,73

7 50-51 10 5,41

8 52-53 5 2,70

9 54-55 2 1,08

Total 185 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga- harga mean tersebut sebagia berikut:

(104)

Gambar

Tabel 3.3 Tabel Penjabaran Variabel Kesiapan Siswa
Tabel 3.1 Rangkuman Jumlah Sampel Penelitian
Tabel. 3.2
Tabel 3.3 Penjabaran variabel kesiapan siswa SMK
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI BRUNER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX-A MTs MIFTAHUL HUDA. BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN

Selanjutnya guru mengenalkan boneka tangan kepada anak yang akan digunakan untuk bercerita. Anak mendengarkan penjelasan guru. Kemudian guru memberitahukan

To implement the compression and split techniques for MMS application on a mobile phone, we use mobile phones, Sony Ericsson K630i and J105i. These mobile phones have

Penelitian ini membahas tentang pengaruh edukasi, sosialisasi, dan himbauan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP

Sumber: Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.. Ukuran Pelataran

nilai pembiayaan paling banyak sebesar harga jual satuan rumah sejahtera susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikurangi dengan nilai uang muka yang ditetapkan oleh bank