• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA-KENDALA MORFOFONEMIK LEVEL AFIKSASI BAHASA INDONESIA: SEBUAH KAJIAN MORFOLOGI STRUKTURAL - Repository UNRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KENDALA-KENDALA MORFOFONEMIK LEVEL AFIKSASI BAHASA INDONESIA: SEBUAH KAJIAN MORFOLOGI STRUKTURAL - Repository UNRAM"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Bentuk kata yang nyelneh dari KPK ( morf {n-} )
Tabel 2. Bentuk kata yang nyelneh dari KPK ( morf {m-} )
Tabel 3. Bentuk kata yang nyelneh dari KPK ( morf {m-} )
Tabel 4. Bentuk kata yang nyelneh dari KPK ( morf {ŋə-} )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan kategori itu terkait dengan pembentukan kata secara derivasional dan in- fleksional, sebagaimana dinyatakan Subroto (1985: 2) dengan mengutip pendapat Nida sebagai

Adapun variabel makna (jenis makna gramatikal yang dihasilkan oleh proses pembentukan nomina dalam bahasa Gayo terdapat delapan jenis afiks dan tujuh belas

Bunyi vokal lain seperti /u/ dan l\l atau bunyi lot dan /e/ kadang-kadang secara spontan, misalnya kedegaran /ue/ yang artinya /kue/ atau /men/ dalam kata /permen/, fonem l\l dalam

membedakan kata-kata yang berlainan. Misalnya [I] dan [r] adalah fonem-fonem yang berbeda dalam bahasa Inggris karena membedakan pasangan kata-kata Misalnya: kata

Masalah yang ditemukan berkaitan dengan fungsi dan makna morfem afiks dalam konstruksi morfologis derivasi dan infleksi, morfofonemik BI dari BA, tipologi morfologis BI dari BA,

Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia terdapat penjelasan bahwa kata majemuk adalah gabungan morfem dengan kata, atau kata dengan kata yang menimbulkan pengertian baru

Adapun morfologi kontrastif adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari perbedaan atau ketidaksamaan morfem serta penyusunannya dalam pembentukan kata pada

Sementara itu, Chaer 2008: 25 mengatakan bahwa proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks dalam proses afiksasi,