TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
Disusun Oleh : Nama : Bakti Agung T. NIM : 11.11.5011 Program Jurusan Kelompok : TI-S1-D
Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRAK
Sebagai ideologi politik bangsa indonesia pancasila yang berisi seperangkat nilai-nilai dasar ideal, merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan menjadai dasar pembangunan karakter keindonesiaan. Masalah yang ada saat ini adalah belum mantapnya konstektualisasi dan implementasi pancasila dalam kehidupan berangsa dan bernegara.media dalam mengimpletasikan nilai-nilai pancasila itu dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganearaan.Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting bagi suatu bangsa.pendidikan kewarganegaraan adalah bentuk penggemblengan individu-individu agar dapat mendukung dan memperkokoh komunitas politiknya sepanjang komunitas politik itu adalah hasil kesepakatan.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai ideologi politik bangsa indonesia pancasila yang berisi seperangkat nilai-nilai dasar ideal, merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan menjadai dasar pembangunan karakter keindonesiaan. Masalah yang ada saat ini adalah belum mantapnya konstektualisasi dan implementasi pancasila dalam kehidupan berangsa dan bernegara.media dalam mengimpletasikan nilai-nilai pancasila itu dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganearaan.
Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting bagi suatu bangsa.pendidikan kewarganegaraan adalah bentuk penggemblengan individu-individu agar dapat mendukung dan memperkokoh komunitas politiknya sepanjang komunitas politik itu adalah hasil kesepakatan. Menurut Kymilka(2001),bahwa pendidikan
kewarganegaraan mengarjarkan prinsip-prinsip politik umum, seperti keadilan, toleransi dan sivilitas, maka pendidikan maka pendidikan kewarganegaraan menyajikan kesatuan bagi kesatuan nasional.
Dalam pendidikan kewarganegaraan di indonesia bagian integral dari
ide,instrumentasi,dan praksis kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang mengembangkan
semangat kebangsaan dan cinta tanah air(penjelasan pasak 37 Undang-Undang No.20 tahun 2003,tentang sistem pendidikan indonesia).
B. Rumusan Masalah
Untuk menghidari adanya kesalah pahaman dalam penyusunan makalah ini, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?
2. Apa pengertian pancasila sebagai ideologi bangsa?
3. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat?
BAB II PENDEKATAN A. Pendekatan historis
Pancasila sebagai dasar negara diusulkan oleh IR. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 di hadapan sidang BPUPKI.menurut beliau, istilah pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli bahasa. Pada tanggal 22 Juni 1945
BPUPKI membentuk panitia sembilan yang mengadakan rapab untuk membahas tentang pidato serta usul-usul tentang dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI.
Dalam rapat tersebut dihasilkan sebuah piagam, yaitu piagam jakarta, yang didalamnya terdapat sistematika pancasila, yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Memahami pancasila dalam kehidupan masyarakat sagatlah penting dilakukan agar setiap warga negara dalam berpikir, dan bertindak berdasarkan etika tang bersumber dari pancasila.pancasila bagi bangsa indonesia merupakan pandangan hidup dan dasar negara. Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki arti setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari menggunakan pancasila sebagai petunjuk hidup dalam rangka mencapai daya saing bangsa kesejahterahan dan keadilan baik lahir maupun batin.
BAB III PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara diusulkan oleh IR. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 di hadapan sidang BPUPKI.menurut beliau, istilah pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli bahasa. Pada tanggal 22 Juni 1945
BPUPKI membentuk panitia sembilan yang mengadakan rapab untuk membahas tentang pidato serta usul-usul tentang dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI.
Dalam rapat tersebut dihasilkan sebuah piagam, yaitu piagam jakarta, yang didalamnya terdapat sistematika pancasila, yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara historis, pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, dan secara yuridis pancaila lahir pada tanggal 18 Agustus 1945.
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia 1. Pengertisn ideologi
Secara etimologis ideologi berasal dari dari bahasa Yunani yaitu eidos danl logos. Eidos artinya gagasan dan logos artinya berbicara(ilmu).Maka secara etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan/ilmu yang mempelajari tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atu pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat.
2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka artinya ideologi yang dapat berinteraksi dengan idologi yang lain.Maksudnya ideologi pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi padanegara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan pancasila dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Hal itu disebabkan karena pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi:
a. Nilai dasar
Nilai dasar dalah nilai yang ada dalam ideologo Pancasila yang merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah sepanjang bangsa indonesia berpedoman pada nilai tersebut.Contoh nilai dasar adalah sila-sila pancasila yang ada dalam alenia IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
b. Nilai Instrumental
Nilai Instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai dasar (pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiapperkembangan jaman , baik dalam maupun luar negeri. Nilai ini dapat berupa Tap MPR, UU, PP dan perundang-undangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam pelaksanaan ideologi pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan berbansa dan bernegara.
c. Nilai Praktis
Nila praktis adalah nilai yang harus ada dalam praktik penyelenggaraan negara. Sifat ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat para penyelenggara negara dari pusat hingga ke tingkat yang terbawah dalam struktur sistem pemerintahan negara Indonesia.semangat yang di maksud adalah semangat para penyelenggara negara membangun sila-sila dalam pancasila secara konsekuen.
3. Fungsi dan Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
Fungsi pancasila meliputi:
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia b. Pancasila seagai kepribadian bangsa indonesia c. Pancasila sebagai dasar negara Republik indonesia
d. Pancasila sebagai sumber dari segala suber hukum di Indonesia e. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indinesia
f. Pancasilasebagai cita-cita bangsa indonesia C. Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat
Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai arti setiap warga negara dalam kehidupannya menggunakan pancasila sebagai petunjuk hidup dalam rangka mencapai daya saing bangsa, kesejahteraan dan keadilan, baik lahir maupun batin. Pemahaman implementasi pancasila diharapkan akan adanya tata kehidupan yang serasi dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
1. Implementasi Sila Pertama
Ketuhanan yang Maha Esa, sila ini menghendaki setiap warga negaranya untuk menjunjung tinggi agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa. Beberapa pedoman yang dapat dilakukan warga negara yaitu:
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
2. Implementasi Sila Kedua
Sila Kedua menghendaki warga negara untuk menghormati kedudukan setiap warga negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap manusia barhak mempunyai kehidupan yang layak serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia. Implementasi Sila Kedua antara lain:
a. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak, dan perasamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama umat manusia. c. Mengembangkan sikap tenggan rasa. d. Tidak semena-mene tarhadap orang lain.
e. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, kerena itu dikembangkan sikap saling menghormati dengan bangsa lain. 3. Implementasi Sila Ketiga
Sila Ketiga merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah belah atau bersatunya bermacam-macam perbedaan suku, agama, dan lain lain-lain yang berada di wilayah indonesia. Butir-butir implementasi sila ketiga antara lain: a. Menempatkan persatuan , kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. c. Cinta bangsa dan tanah air.
d. Bangga sebagai bangsa indonesia bertanah air air indonesia. 4. Implementasi Sila Keempat
Sila ini memiliki makna bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat, dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakyat menjalanka sistem perwakilan dan
keputusan-keputusan yang diambil dilakukan dengan cara permusyawarah. Butir-butir implementasi sila keempat antara lain:
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusanuntuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. e. Dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Keputusan yang diambil harus dapat di pertanggungjawabkan kepada tuhan yang mha esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
5. Implementasi Sila Kelima
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rahyat indonesia mendapatkan perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan, dan kebutuhan spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang dail dan makmur. Butir implementasi sila kelima antara lain:
a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Bersikap adil.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d. Menghomati hak-hak orang lain.
e. Suka memberi pertolonga kepada orang lain. f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. g. Tidak bersikap boros.
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugika umum. j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai karya orang lain.
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Implementasi pancasila dalam kehidupan sebagaimana diuraikan diatas adalah merupakan penjabaran dari pancasila sebagai pandangan dan ideologi bangsa indonesia. Menjadi kewajiban bangsa indonesia untuk menerapkannya dengan baik dan benar, sehingga kegidupan adil dan makmur dapat tercapai.
2. Saran
Sebagaimana hal di atas, seharusnya indonesia lebih nenekankan pendidikan pancasila terutama implementasinya.
Referensi
ICCE UIN. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyaraktat Madani. UIN dan Prenada Media
Kansil dan Kansil. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi . Pradnya Paramita. Jakarta
Mansyur Hamdan, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Alim, Muhammad. 2001. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Konstiitusi Madinah
dan UUD 1945. Yogyakarta: UII Press.
Suseno, Franz Magnis. Etika Politik: Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999.