• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAYA BAHASA NASKAH PIDATO SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS GAYA BAHASA NASKAH PIDATO SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAYA BAHASA NASKAH PIDATO SISWA KELAS X SMK

NEGERI 3 TANJUNGPINANG

ARTIKEL E-JOURNAL

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

EJA WANDRA PRATAMA

NIM 100388201339

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Eja Wandra Pratama, 2015. Analisis Gaya Bahasa Naskah Pidato Siswa Kelas X SMK Negeri

3 Tanjungpinang. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan Dan Imu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Tanjungpinang.

Kata Kunci : Gaya Bahasa Naskah Pidato Siswa

Berdasarkan latar belakang penelitian ini siswa kelas X SMK Negeri 3 tanjungpinang ini mengalami masalah mengenai gaya bahasa. Ketika menulis karangan atau naskah pidato, ditemukan keslahan penggunaan gaya bahasa pada karangan siswa. Banyak sekali keslahan penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada teks karangan siswa tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis kesalahan tersebut dalam penelitian.

Penelitian ini menggunakan analisis data, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Memberikan tugas menulis naskah pidato dengan waktu 90 menit kepada siswa kelas x SMK Negeri 3 Tanungpinang. Jumlah siswa yang di tes sebnyak 42 siswa.

Hasil penelitain ini melihat berapa banyak siswa kelas X SMK Negeri 3 Tanjungpinang menggunakan gaya bahasa pada naskah pidato dan jenis – jenis gaya bahasa apa saja yang sering digunakan siswa pada naskah pidato mereka.

(5)

ABSTRACT

EjaWandraPratama, 2015.Analysis of Speech Language Style Class X SMK Negeri 3

Tanjungpinang.Thesis Department of Education Indonesian Language and Literature, Faculty of Teacher Training and Education Imu. Maritime University of Raja Ali Haji: Tanjungpinang.

Based on this research background class X SMK Negeri 3 Tanjungpinanghave experienced problems regarding style. When writing essays or speeches, found keslahan use language style of the student essay. Lots of keslahan use a style that is contained in the text written by the student. Therefore, the authors are interested in menelitidan analyze the errors in the study.

This study uses data analysis, data collection used in this penelitain is in the form of a test. Give the task of writing the speech with a time of 90 minutes to the student class X SMK Negeri 3 Tanungpinang. The number of students in the test sebnyak 42 students.

Results of the research to see how many students of class X SMK Negeri 3 Tanjungpinang use language style in speeches and kind - any kind of style that is often used by students in their speeches.

(6)

1. Pendahuluan

Salah satu cara untuk analisis kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah melalui pendidikan di sekolah, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, menuntut siswa untuk dapat memiliki empat kemampuan dasar berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca, menulis.Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapakan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilkinya setelah menjalani proses pembelajarandalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Keterampilan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang harus diajarkan kepada siswa karena kegiatan ini merupakan penentu keberhasilan dalam pengajaran.Dengan menulis, siswa dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang suatu topik yang di sampaikan.Untuk mengembangkan topic ini siswa harus berpikir dalam menggali pengetahuan serta menguasai informasi sehubungan dengan topic yang di tulisnya.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Malik (2010:3), penelitian deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian itu dilakukan sehingga

dapat diberikan secara sistematis, baik dengan maupun tanpa menguji, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variable-variabel yang diamati dan kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah dan menjawab permasalahan yang dihadapi sekarang. Metode ini menempuh langkah-langkah pengumpulan, analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Gaya Bahasa Asosiasi

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Wiransyah Syahtria Sampai Akhirnya mati kelaparan, yang tidak ada kegiatan jadi pengangguran, sampai kebusung

(7)

lapar.

Asosiasi adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menyebutkan sifat benda yang menggambarkan tentang hal yang dibicarakan.

1. Wiransyah Syahtria

Sampai Akhirnya mati kelaparan, anak – anak yang sudah kurus seperti cacing, sampai ke busung lapar.

Kalimat di atas mengandung gaya bahasa asosiasi sebab mengantakan “anak – anak yang sudauh kurus seperti cacing sampai ke busung lapar.”

B. Gaya Bahasa Metafora

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Sigit Cahyo W Jangan mau uang kita digrogoti para pejabat yang

tidak mau bertanggung jawab.

Metafora

Metafora adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan kias perwujudan.

1. Sigit Wahyu C

Jangan mau uang kita digrogoti para pejabat yang tidak mau bertanggung jawab. Kalimat di atas mengandung gaya bahasa metafora sebab mengatakan “jangan maw uang kita digrogoti para pejabat.”

C. Gaya Bahasa Personifikasi

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Wiransyah Syahtria Layaknya koruptor itu bias dibilang tikus –tikus yang memakan persedian makanan.

Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa yang menyatakan benda atau binatang berkelakuan seperti manusia.

1. Wiransyah Syahtria

Layaknya koruptor itu bisa dibilang tikus –tikus yang memakan persedian makanan. Kalimat di atas mengandung gaya bahasa personifikasi sebab mengatakan “layaknya koruptor itu bisa dibilang tikus – tikus memakan perseediaan makanan.”

(8)

NO NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Ajianto Sampai kapan kami harus terus menerus seperti ini

seperti air susu dibalas air tuba.

Alegori

Alegori adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu hal yang menggunakan ungkapan atau pribahasa.

1. Ajianto

Sampai kapan kami harus terus menerus seperti ini seperti air susu dibalas air tuba. Kalimat di atas mengandung gaya bahasa alegori sebab mengatakan “air susu dibalas air tuba”.

E. Gaya Bahasa Hiperbola

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 M. Arjun Dan kami menolak tunduk, kami merasa panas

seperti di neraka.

Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang merupakan ungkapan yang berlebih- lebihan apa yang sebenarnya dimaksud.

1. M. Arjun

Dan kami menolak tunduk, kami merasa panas seperti di neraka.

Kalimat di atas mengandung gaya bahasa hiperbola sebab mengatakan “kami panas sepertidi neraka.

F. Gaya Bahasa Repitisi

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Sigit Cahyo w Perjuangan pemuda berikutnya kita harus lebih

semangat untuk berjuang lagi.

Repitisi

Repitisi adalah gaya bahaasa menegaskan sesuatu dengan mengulangi bagian yang dianggap penting.

1. Sigit Cahyo W

Perjuangan pemuda berikutnya kita harus lebih semangat untuk berjuang lagi.

Kalimat di atas mengandung gaya bahasa repitisi sebab mengatakan “perjuangan pemuda berikutnya kita harus semangat berjuang lagi.”

(9)

G. Gaya bahasa Klimaks

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Teguh Sudah banyak kerusakan barang elektronik

kami seperti radio, tv, mesin cuci, kulkaas dan barang elektronik lainnya.

Klimaks

Klimaks adalah gaya bahasa menyatakan sesuatu hal dengan menyebutkan urutan meningkat.

1. Teguh

Sudah banyak kerusakan barang elektronik kami seperti radio, tv, mesin cuci, kulkaas dan barang elektronik lainnya.

Kalimat di atas mengandung gaya bahasa klimaks sebab mengatakan “barang elektronik kami seperti radio, tv, mesin cuci, kulkas.”

H. Gaya Bahasa Sarkasme

No NamaSiswa Teks Gaya Bahasa

1 Rizky Darinci Mereka adalah pejabat – pejabat negara yang

bodoh dan rakus akan uang.

Sarkasme

Sarkasme adalah gaya bahasa tanggapan pedas dengan sifat binatang atau benda yang bersifat jelek dan menyinggung perasaan.

1. Rizki Darinci

Mereka adalah pejabat – pejabat negara yang bodoh dan rakus akan uang.

Kalimat di atas mengandung gaya bahasa sarkasme sebab mengatakan “mereka adalah pejabat – pejabat negara yang bodoh dan rakus.”

I. Gaya Bahasa yang Dominan

Berdasarkan hasil analisis gaya bahasa pada “Naskah Pidato Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Tanjungpinang” diatas, diketahui ada 8 macam gaya bahasa yang digunakan. Dari bermacam – macam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa gaya bahasa yang paling sering digunakan seperti terlihat dalam tabel berikut :

No Gaya Bahasa Jumlah

(10)

2 Personifikasi 13 3 Asosiasi 10 4 Hiperbola 7 5 Sarkasme 5 6 Klimaks 4 7 Repitisi 3 8 Alegori 1

4. Simpulan dan Saran

A. Terdpat 8 jenis gaya bahasa pada naskah pidato siswa yaitu (gya bahasa metafora, personifikasi, asosiasi, hiperbola, sarkasme, klimaks, repitisi dan alegori) dan ada 57 gaya bahasa yang digunakan oleh siswa di dalam naskah pidato.

B. Gaya bahasa yang paling sering digunakan oleh siswa SMK Negeri 3 Tanjungpinang adalah gaya bahasa metafora dan personifikasi yaitu sebanyak 13 siswa.

C. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi yang meneliti khususnya tentang gaya bahasa. D. Perlunya siswa dan mahasiswa memperbanyak bacaan sastra khususnya pecinta atau

peminat sastra. Dafar Pustaka

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

A.R, Syamsudin, dkk. Metode Penelitian Bahasa. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka Endaswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: PT. Buku Seru.

Firmansyach. 2003. Panduan Lengkap Pidato. Jawa Timur : Galaxy.

Hayati Yusra. 2013. “Nilai Estetika dan Gaya Bahasa Pantun Upacara Adat Pernikahan Melayu Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau”. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. (Tidak diterbitkan)

(11)

__________. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulyaningsih. 2010. “Analisis Gaya Bahasa Novel Ketika Cinta Bertasbih I Karangan Habidurrahman El Shirazy”. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. (Tidak Diterbitkan).

Munawaroh. 2012. “Analisis Karakter Tokoh dan Gaya Bahasa Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini”. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. (Tidak diterbitkan).

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Syafie’ie, Imam. 1988. Retorika Dalam Menulis. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Suhadang, Kustandi. 2009. Retorika : Strategi, Teknik, dan Taktik Berpidato. Bandung : Nuansa Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologis. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta. Sudjiman, Panuti. 1998. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pustaka Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba pada Moleong (2013, p.186), antara lain : mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

Selain itu, terdapat perbedaan dalam asimetri informasi sebelum dan sesudah konvergensi IFRS, dimana konvergensi IFRS terbukti meningkatkan relevansi nilai informasi

Pengolahan data dimulai dengan mengalokasikan jumlah serta kode kendaraan mana yang akan digunakan untuk melakukan pendistribusian tabung gas ke konsumen dengan

Basis data data pada sistem ini memiliki beberapa tabel yang terdiri dari tabel pasar yang berfungsi untuk menyimpan nama pasar, kemudian tabel sembako yang

1) Buku yang akan dikembalikan diserahkan pada bagian sirkulasi. 2) Petugas meneliti tanggal pengembalian yang tertera pada slip tanggal untuk mengetahui apakah pengembalian buku

Pati dari ubi jalar memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut daripada pati singkong, kentang, dan terigu sehingga dapat digunakan dalam proses industri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, efisiensi dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi

Pada bagian Awal karya ini menggambarkan pendidikan di surau pada masa lalu dengan melihat pada aspek kuatnya sosok guru tuo (guru tua) yang mengajarkan anak-anak belajar