VII-1
MODUL
VII. HERBARIUM
Modul ketujuh pada pelajaran Dendrologi ini membahas mengenai herbarium yang meliputi
pengertian dan sejarah singkat mengenai herbarium, nilai suatu herbarium, prinsip pengelolaan
herbarium, nilai taksonomis herbarium, tipe dan jenis herbarium, persyaratan pembuatan
herbarium dan persiapan atau tahapan yang harus dilakukan dalam membuat herbarium.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Pada akhir pembelajaran modul herbarium para mahasiswa diharapkan memiliki
keterampilan untuk:
1. Menjelaskan dengan tepat apa yang dimaksud dengan herbarium?
2. Mengapa perlu membuat herbarium dalam proses pembelajaran dendrology?
3. Menjelaskan nilai taksonomi dari suatu herbarium?
4. Mengenal berbagai macam tipe dan jenis herbarium di dunia?
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah menyelesaikan modul herbarium mahasiswa dapat:
1. Membuat suatu specimen herbarium denga benar yang nantinya akan sangat
membantu dalam proses pengenalan jenis pohon yang sedang diteliti?
2. Mempersiapkan material yang diperlukan dalam pembuatan herbarium dan
VII-2 7.1. PENGERTIAN HERBARIUM
Herbarium merupakan sekumpulan koleksi tumbuhan yang diawetkan, disimpan dalam suatu tempat dan tersusun secara alfabetik dari A ke Z. Kata Herbarium pertama kali digunakan pada lembaran specimen yang diikat menjadi suatu buku tumbuhan obat. Luca Ghini (c. tahun
1530), Profesor pada Universitas Bologna, diperkirakan sebagai orang pertama yang
mengeringkan tumbuhan dengan menekankannya pada sejumlah kertas. Kemudian Tournefort
(pada tahun 1700) menggunakan teknik tersebut untuk mengeringkan tumbuhan selain yang
dilakukan Luca Ghini. Linnaeus menggunakan istilah dan mempopulerkannya dengan sebutan
Hortus siccus.
Herbaria beragam dari yang sederhana menjadi sekumpulan koleksi buku yang terdiri
atas lembaran specimen yang tersimpan dalam rumah atau kebun botani atau lembaga
penelitian botani. Herbarium diseluruh dunia diberi nama berdasarkan singkatan kota dimana
ia berada. Misalnya satu huruf sampai beberapa huruf dimana dikenal dalam komunitas botani.
Daftar nama herbarium diseluruh dunia dapat diunduh dari website
(http://www.nybg.org/bsci/ih/ih.html) yang disusun dalam Indeks Herbariorum (Holmgren et al. 1990) yang memuat bukan hanya nama dan singkatannya, tetapi juga alamat pos, telepon, email, staff dan koleksi pentingnya.
Misalnya:
• Herbarium Bogor (BO), Jl. Ir. H. Juanda Bogor.
VII-3 • Herbarium Leiden (L), The National Herbarium on The Netherland, Leiden.
• Herbarium Manokwariense (MAN), Jl. Gunung Salju Amban 98314, Amban Manokwari, email: ppkh_unipa@unipa.ac.id
• Colorado State University Herbarium USA (CS), http://herbarium.biology.colostate.edu/index.htm
7.2. NILAI SUATU HERBARIUM
Tanpa sebuah herbarium tidak aka nada arti taksonomi atau ilmu yang mempelajari
mengenai pengklasifikasian tumbuhan termasuk tatanamanya. Herbarium merupakan tempat
penyimpanan material tumbuhan yang sudah diawetkan baik dalam bentuk koleksi kering
maupun basah (tersimpan dalam cairan alcohol). Kegunaan dari herbarium adalah untuk
meverifikasi/validasi nama tumbuhan yang diakui secara internasional. Biasanya specimen
herbarium tersusun secara alfabetis mulai dari A sampai Z baik dari level family (Family nama),
Marga (Genus name) dan jenis (species ephitet/name).Herbarium juga menjaga standar
tatanama sejalan dengan revisi dan publikasi jenis, pertukaran yang teroraginisir dan menjaga
koleksi tipe.
Suatu herbarium akan diakui kelasnya bilamana memiliki banyak specimen tipe dan
memiliki ahli dan menjadi pusat kepakaran. Tipe specimen herbarium dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Holotype: adalah specimen herbarium yang digunakan pertama kali untuk member
VII-4
2. Syntype: adalah beberapa specimen yang memiliki kelengkapan karakter kemudian
dipilih salah satu menjadi specimen acuan setelah ditelusuri tidak ditemukan
holotipe spesimennya.
3. Lectotype: adalah specimen berdasarkan umurnya dikoleksi dan dipakai sebagai
specimen pengganti specimen holotipe saat yang sudah tidak ada (terbakar atau
hilang saat terjadi perang dunia kedua)
4. Paratype: beberapa specimen herbarium yang digunakan sebagai acuan dalam
pemberian nama tumbuhan ketika tidak terdapat Holotype, Syntype dan Lectotype
specimen herbarium.
Herbarium juga merupakan suatu perwakilan Bank data tumbuhan yang dapat
mencerminkan keragaman dan distribusi wilayah vegetasi dan kumpulan ekspedisi botani.
Disini dapat dilakukan proses pembelajaran dan pengajaran botani.
7.3. PRINSIP PENGELOLAAN HERBARIUM
Ada beberapa point penting dalam pengelolaan herbarium yaitu:
• Alat pembelajaran secara ilmiah mengenai pengetahuan dunia botani
• Membangun kerja antar institusi
• Melakukan, standar kurasi
• Melakukan eksplorasi dan eskpedisi botani ke lapangan,
VII-5 • Memiliki fasilitias perpustakaan, dan publikasi ilmiah bidang botani
• Melakukan kerjasama dengan herbaria lain secara internasional
Diperkirakan oleh van Balgooy (1976) kurang lebih terdapat 1500 genera tumbuhan
berbunga di kawasan New Guinea, diantaranya merupakan jenis endemic. Kemudian John
(1993) menyatakan sekitar 13,000 jenis tumbuhan berbunga yang juga ditemukan tumbuh di
kawasan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa New Guinea memiliki level tertinggi dari
endemic termasuk endemic kepulauannya di bandingkan dengan pulau-pulau lainnya di
Indonesia (John, 1995). Lebih jauh John (1995) memperkirakan tercatat 20 publikasi koleksi
tumbuhan per 100 kmpersegi.
a. Nilai taksonomi
Sejalan dengan bertambahnya pertanyaan penting yang hanya bias dijawab oleh ahli
botani mengenai tumbuhan seperti bagaimana mengidentifikasi, member nama,
mengklasifikasi, distribusi, ekologi dan kegunaan dari suatu jenis tumbuhan maka peran
herbarium sangat penting dalam menjawab semua pertanyaan tersebut, karena informasi yang
ditanyakan semuanya tersedia di herbarium sehinnga penting sekali bagi penelitian bidang
taksonomi tumbuhan.
b. Tipe dan jenis herbarium
Suatu herbarium dapat diketahui kelasnya dari singkatan namanya yang terdiri dari satu
VII-6 • Herbarium dengan satu huruf capital yaitu: K di Kew-Inggris, L di Leiden the Netherland
• Herbarium dengan dua hurud capital yaitu: BO di Bogor - Jawa Barat
• Herbarium dengan tiga huruf capital yaitu: MAN di Manokwari - Papua Barat
• Herbarium dengan empat huruf capital yaitu: UPNG di Papua New Guinea
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai daftar herbarium di dunia dapat diunduh dari
website http://www.nybg.org yang memuat daftar herbaria di seluruh dunia dan memberikan
informasi tidak hanya mengenai nama tapi juga singkatannya, alamat surat, telepon, email, staf
dan koleksi pentingnya. Misalnya Colorado State University Herbarium dapat diunduh dari
websitenya http://herbarium.biology.colostate.edu/index.html.
Semakin sedikitnya huruf capital suatu herbarium menunjukan betapa besarnya
herbarium dimaksud karena herbarium yang memiliki satu huruf menunjukkan berapa banyak
koleksi specimen type yang dimiliki oleh suatu herbarium. Spesimen type merupakan kekayaan
suatu herbarium sehingga semakin banyak koleksi specimen type dari suatu herbarium akan
semakin kaya herbarium dimaksud.
Herbarium Manokwariense merupakan sumberdaya unit yang dimiliki di Papua karena
merupakan tempat penyimpanan beribu specimen tumbuhan yang dikoleksi dari berbagai
ekspedisi botani pada masa kolonisasi Belanda hingga saat ini. Diperkirakan lebih dari 35,000
koleksi specimen herbarium yang tersimpan sebagai koleksi kering maupun koleksi basah.
Hamper semua specimen memiliki duplikasi yang tersimpan pada beberapa herbaria seperti K
di Inggris, Ldi Netherland dan BO di Bogor. Terutama specimen yang dikoleksi pada masa
VII-7 7.4. Pembuatan herbarium
Pada proses pembuatan specimen herbarium diperlukan beberapa persyaratan sebagai
berikut:
a. Informasi tumbuhan meliputi: nama kolektor, nama local, nama umum, lokasi
tumbuhan, tanggal koleksi, type habitat, ketinggian tempat, informasi mengenai
karakter yang mudah hilang bilamana specimen sudah dikeringkan.
b. Tumbuhan yang dikoleksi: haruslah memiliki bagian daun, bunga atau buah yang
masih melekat pada tangkai sehingga dapat dibuat deskripsi mengenai karakternya.
c. Perangkat alat koleksi: gunting stek (pruning shears), plastic hitam (heavy duty
plastic bags), spirtus, buku lapang (field-note), pengepress (field press), pengering
(drying press), penggali (digging tools), kertas koran (news paper), lensa (hand-lense
10x), pisau (pocket nife), peta (maps), pensil (soft-leaded pencil). Kemudian
perlengkapan penunjang lainnya antara lain tabung koleksi (plastic tube), cairan
pengawet (spirtus/alcohol), camer/film, portable plant dryer, obat nyamuk, gunting
dahan, altimeter, kompas, GPS unit, adhesive tape, silica gel granules (DNA
material).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan specimen adalah tumbuhan yang
dikoleksi haruslah mewakili variasi yang terlihat di populasi. Bila memungkinkan seluruh bagian
tumbuhan dikoleksi. Tidaklah dibenarkan mengoleksi hanya satu bagian tumbuhan saja (bunga
VII-8 Gambar 7.1. Aktifitas Pembuatan specimen herbarium dari lapangan hingga laboratorium Manokwariense.
VII-9
Penomoran koleksi umumnya dimulai dari angka terkecil atau alfabetis a dan
seterusnya, ataupun kombinasi keduanya, dan akan berlanjut sepanjang karier koleksi dari
kolektor. Namun ada juga kolektor yang menggunakan tahun koleksi kemudian disatukan
dengan nomor urut koleksinya. Contoh nomor koleksi lainnya adalah H-1 untuk koleksi
Hispaniola yang pertama.
Lebih jauh ketika koleksi berlangsung aspek pelestarian dan hukum perlindungan hayati,
kolektor harus berwawasan lingkungan, untuk spesies kategori punah atau susah ditemukan
cukup dibuat potret antara lain: the convention and international trade in endangered species
(CITES). Identifikasi tumbuhan (Plant identification). Critical pengamatan meliputi: (1) habit; (2)
leaf arrangement; (3) karakter bulu (hair charater); (4) karakter bunga (floral character); (5)
plancentation (ovule number); (6) tipe buah (fruit type).
Pertanyaan:
1. Jelaskan pemahaman saudara tentang Herbarium dan mengapa perlu dibuat herbarium?
2. Bagaimana cara dan tahapan dalam membuat suatu specimen herbarium?
3. Jelaskan tipe dan jenis herbarium yang diketahui?
Pustaka yang direkomendasikan:
Bridson D and L Forman. 1999. The Herbarium Handbook 3rd (ed). The Royal Botanic Gardens Kew. UK.
Metsger DA and SC Byers, 1999. Managing the modern herbarium: an inter-disiplinary approach. The Royal Ontario Museum, Canada.