• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE SAMARINDA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE

SAMARINDA

ARIFAH

eJournal Administrasi Bisnis Volume 2, Nomor 3, 2014

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:

Judul : Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Kresna reksa Finance Samarinda

Pengarang : Arifah

NIM : 1002085064

Program Studi : Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program Studi Administrasi Bisnis Fisip Unmul.

Samarinda, 30 Mei 2014 Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Sudandi, M.Si Rina Juwita, S.IP., M.HRIR NIP. 19580520 198503 1 005 NIP.19810471 200501 2 001

Bagian di bawah ini

DIISI OLEH PROGRAM STUDI Identitas terbitan untuk artikel di atas Nama Terbitan :

Volume :

eJournal Administrasi Bisnis 2 Ketua Program Studi Administrasi Nomor : 3 Bisnis Tahun : 2014 Halaman :

302 – 315 Adietya Arie H, S.Sos.,

M.AB

(3)
(4)

1 Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman, Email : arifah_sukses@gmail.com

eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (3) : 302 - 315 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE

SAMARINDA ARIFAH ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Dalam artikel ini membahas tentang kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Variabel yang digunakan dalam artikel ini dalah variabel bebas yaitu variabel Keandalan (X1), Keresponsifan (X2), Jaminan (X3),

Emapti (X4), dan berwujud (X5) dan serta variabel terikat adalah Kepuasan

Konsumen (Y). Hasil analisis dalam artikel ini dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda. Persamaan regresinya Y = 5,042+0,260X1+0,156X2+

0,134X3 – 0,004X4+ 0,154X5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable X1, X2,

X3, X4, dan X5, secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y). Dari

perhitungan uji F diperoleh F hitung > F Tabel. Selain itu nilai Adjusted R Square yang sebesar 0,138 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan uji t diketahui bahwa secara parsial hanya variabel X1 yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable terikat Y sedangkan X2, X3, X4,

dan X5 tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata kunci : kualitas pelayanan, kepuasan konsumen Pendahuluan

Tahun 2010 jumlah konsumen 3.027 orang, kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi 3.328, begitu pula pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 4.349 sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan yaitu menjadi 2.939. Dari pernyataan diatas dapat terlihat bahwa dari tahun 2010 sampai 2012 terus mengalami peningkatan jumlah konsumen, namun pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah konsumen. Hal ini diasumsikan bahwa penurunan jumlah konsumen disebabkan oleh kurangnya kualitas pelayanan yang diberikan petugas kepada konsumen. Hal ini juga diperkuat oleh tuan Agus Puja Yanto selaku konsumen yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan petugas perusahaan ini tidak sebaik pelayanan yang diberikan oleh perusahaan yang sejenis, sehingga kebanyakan konsumen beralih ke perusahaan yang lain yang sejenis. Selain itu tuan Margono selaku konsumen juga mengatakan bahwa memang pelayanan yang diberikan perusahaan ini kurang baik, prosesnya kurang cepat, tidak sesuai dengan slogan perusahaan yaitu proses 30 menit langsung cair. Sehingga konsumen merasa kualitas pelayanan perusahaan ini tidak baik.

Penelitian ini berusaha mengetahui peranan variabel yang akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Karena pada dasarnya kepuasan konsumen akan mempengaruhi

(5)

303 survival perusahaan yang bergerak dibadang jasa seperti PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori

Kepuasan konsumen menurut Umar ( 2005: 65) adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007: 177) yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumenadalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.

Untuk mencapai kepuasan pelanggan diperlukan sebuah pelayanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Sejalan dengan hal itu dimensi yang sangat melekat dengan pelayanan menurut Soedharsono (2000 : 5) adalah :

1. Tidak nyata (intangibles) 2. Daya uji (Responsibility) 3. Daya tanggap (Responsiveness) 4. Kompetensi (Competence) 5. Keramahan (Courtesy)

6. Kejujuran dari pemberi layanan. 7. Keamanan (Security) Akses (Acces) 8. Komunikasi (Communication) 9. Pengertian (Understanding).

Dalam metode survey, Fandy Tjiptono (2002: 24) mengemukakan bahwa pengukuran kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Pertanyaan secara langsung, 2. Devired Satisfaction.

3. Problem analysis

4. Importance performance analysis

Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat yaitu, sebagai berikut :

1. Hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis.

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan.

(6)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

304

3. Membuat promosi atau rekomendasi melalui informasi dari individu ke individu, sehingga menguntungkan perusahan.

Metode Penelitian Teknik Analisis Data

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat analisis regresi lenier berganda menurut sebagai berikut :

Y = a + b1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ e ( Frenddy Rangkuti, 2002 : 162 ) Keterangan : Y = Kepuasan konsumen a = Konstanta b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi X1 = Keandalan X2 = Keresponsifan X3 = Jaminan X4 = Empati X5 = Bewujud e = Standar error

untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.

1. Perhitungan Koefisien Korelasi Determinasi (R)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara variebel tidak bebas dengan variabel bebas. Semakin besar R2, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat peramal, karena total variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas.

Koefisien korelasi determinasi dengan simbol “R” R2 =

2. Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial ( R2 )

Perhitungan koefisien detrminasi parsial digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar r2 maka semakin besarnya pengaruh antara variabel yang tidak bebas dengan variabel bebas.

r2 =

Keterangan :

SSR : Sum of Squares Regression Total SS : Total Sum of Squares 3. Uji F ( uji serentak )

F hitung = (Freddy Rangkuti, 2002: 165) Dengan menggunakan df = n – k – 1

k : jumlah variabel indepenen n : banyak sampel

(7)

305 Uji F merupakan pengujian guna mengetahui hubungan antara tiga variabel atau lebih. Dengan k menyataan banyak variabel bebas dan n = ukuran sampel, statistik F ini berdistribusikan F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n– k–1). Pada koefisien determinasi berganda hasilnya akan positif karena menggunakan hasil pengkuadratan.

Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh tidak terhadap variabel tidak bebas.

H0 : b1 – b2 – 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen.

H0 : b1 =b2 = 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen.

H0 : Minimal satu parameter estimasi # 0, artinya terdapat pegaruh yang nyata b1 terhadap kepuasan konsumen.

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati F pada alpha tertentu (5%). Apabila Fhitung > F tabel maka Ho ditolak, Ha diterima.

Apabila Fhitung < F tabel maka Ho diterima, Ha ditolak 4. Uji t ( secara parsial )

T hitung = (Sugiyono, 2004: 214) Keterangan

b : Parameter Estimsi Sb : Standard Error

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Bentuk pengujian adalah :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen.

Ha : b1 # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang dihitung dengan menggunakan program statistic product and service solution (SPSS) versi 20.0. berikut ini merupakan hasil analisis data yang diambil berdasarkan kuesioner kepada 97 orang sebagai responden.

(8)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

306

Analisis Regresi linier Berganda Coefficients (a)

a Dependent Variabel : Y

dari data tersebut maka diperoleh nilai persamaan regresinya yaitu Y = 5,042 + 0,260 X1 + 0,156 X2 + 0,134 X3 – 0,004 X4 + 0,154 X5 Pengujian Analisis Korelasi Dan Determinasi

Analisis koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y). Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R.Berikut hasil analisisnya :

Tabel Analisis Korelasi Dan determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate 1 ,428a ,183 ,138 1,63629 a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2 b. Dependent Variable: Y

Sumber : hasil Analisis Data SPSS, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,428 atau 42,8 % yang berarti tingkat hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat pada PT. Kresana Reksa Finance Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup.

Analisis Uji F ( Serentak)

Uji F digunakan untuk menguji apakan perubahan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pada PT. Kresana Reksa Finance Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut: Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) X1 X2 X3 X4 X5 5,042 1,486 ,260 ,105 ,280 ,156 ,152 ,125 ,134 ,161 ,082 -,004 ,146 -,003 ,154 ,146 ,111

(9)

307 Tabel Analisis Uji F (Serentak)

ANOVA (b)

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 54,600 5 10,920 4,079 ,002(a) Residual 243,647 91 2,677 Total 298,247 96 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2 Sumber : hasil Analisis Data SPSS, 2014

Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,3145 sedangkan Fhitung sebesar 4,079. maka terlihat bahwa Fhitung> Ftabel dengan demikian menunjukkan bahwa variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasa konsumen sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

Analisis Uji t (Parsial)

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS sebagai berikut :

Tabel Analisis Uji T (parsial)

Berdasarkan hasil diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel X terhadap variabel pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda adalah sebagai berikut:

Model Unstandardized Coefficients Standr.Coeffic ients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,042 1,486 3,393 ,001 X1 ,260 ,105 ,280 2,467 ,015 X2 ,156 ,152 ,125 1,025 ,308 X3 ,134 ,161 ,082 ,835 ,406 X4 -,004 ,146 -,003 -,028 ,978 X5 ,154 ,146 ,111 1,058 ,293 a. Dependent Variable: Y

(10)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

308

a. Keandalan (X1)

Dari data tersebut diperoleh niai thitung variabel keandalan (X1) sebesar 2,467, dengan nilai koefisien beta sebesar 0,280 dan jika dibandingkan dengan ttabel yang dieroleh melalui hasil perhitungan denngan menggunakan df (5, 91) maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6617, maka thitung> ttabel (2,467 > 1,6617). Pengujian hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel keandalan (X1) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

b. Keresponsifan

Dari data tersebut diperoleh niai thitung variabel kersponsifan (X2) sebesar 1,025, dengan nilai koefisien beta sebesar 0,125 dan jika dibandingkan dengan ttabel yang dieroleh melalui hasil perhitungan denngan menggunakan df (5, 91) maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6617, maka t hituthitung<ttabel (1,025 < 1,6617). Pengujian hipotesisnya adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel keresponsifan (X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. c. Jaminan

Dari data tersebut diperoleh niai thitung variabel jaminan (X3) sebesar 0,835 dengan, nilai koefisien beta sebesar 0,082 dan jika dibandingkan dengan ttabel yang dieroleh melalui hasil perhitungan denngan menggunakan df (5, 91) maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6617, maka thitung<ttabel (0,835 < 1,6617). Pengujian hipotesisnya adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel jaminan (X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

d. Empati

Dari data tersebut diperoleh niai thitung variabel empati (X4) sebesar -,028 dengan nilai koefisien beta sebesar -,003 dan jika dibandingkan dengan ttabel yang dieroleh melalui hasil perhitungan denngan menggunakan df (5, 91) maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6617, maka thitung< ttabel (-,003 < 1,6617). pengujian hipotesisnya adalah Ho diterima dan Ha ditolak.Artinya variabel empati (X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

e. Berwujud

Dari data tersebut diperoleh niai thitung variabel berwujud (X5) sebesar 1,058 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,293 > 0,05 (alpha: 5 %), nilai koefisien beta sebesar 0,111 dan jika dibandingkan dengan t tabel yang dieroleh melalui hasil perhitungan denngan menggunakan df (5, 91) maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,6617, maka thitung<ttabel (0,111 < 1,6617). pengujian hipotesisnya adalahHo diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel berwujud (X5) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Pembahasan

Analisis Korelasi (R) dan Determinasi (R2)

Dari kelima variabel independen yang terdiri dari keandalan, keresponsifan, jaminan,empati dan berwujud berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa lima variabel yang ada tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi sebesar 0,428 atau 42,8 % yang berarti tingkat hubungan termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup serta dibuktikan dengankoefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,138 atau 13,8

(11)

309 %. koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat. Artinya besarnya pengaruh variabel terhadap perubahan variabel terikat dan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 13,8 %. Sedangkan sisanya yaitu 86,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Dari analisis korelasi diketahui bahwa tingkat hubungan antara kualitas pelayana dan kepuasan konsumen berada pada tingkat hubungan yang sedang/cukup.

Analisis Secara Serentak (Uji F)

Dari hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung4,079 dan F tabel 2,3145, berarti F hitung > F tabel. Dan dengan nilai signifikansi = 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara serentak variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.

Analisis Secara Parsial (Uji t)

Pada uji t menunjukkan bahwa dari kelima variabel independen tersebut, hanya terdapat satu variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel keandalan. Hal ini dibuktikan dengan nilai > dan tingkat signifikansi < 0,05.

a. Keandalan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keandalan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan Tabel analisis uji F variabel keandalan (X1) merupakan variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen dengan t hitung 2,467 > t tabel 16617 dan nilai sig. = 0,015> 0,05, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara keandalan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara keandalan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda ditolak, berarti variabel keandalan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Menurut penelitian yang dilakukan, kepuasan konsumen sepenuhnya dipengaruhi oleh keandalan yang meliputi kecepatan dalam melayani, pelayanan yang ramah dan kemudahan dalam melakukan transkasi (pengurusan kredit). Dalam penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa variabel keandalan yang diberikan perusahaan kepada konsumen diterima dan dirasakan dengan baik oleh konsumen. Variabel keandalan yang indikatornya kecepatan pelayanan memiliki jawaban responden pada skala yang besar yang terletak pada kategori cukup cepat yaitu sebesar 58,76% yang dapat dilihat pada tabel analisis uji F Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan perusahan cukup cepat/cukup baik dirasakan oleh konsumen.

(12)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

310

Di luar daripada item variabel yang diungkapkan oleh penulis di dalam penelitian skripsi ini terdapat permasalahan yang ditemukan oleh peneliti saat melakukan penelitian. Pada kasus teknis pemasarannya yaitu dengan penyebaran brosur, konsumen mendapati beberapa brosur yang tidak sesuai dengan harga taksiran kendaraan, sehingga ada sebagian konsumen yang merasa keberatan. Hal ini tentu saja wajib menjadi perhatian perusahaan agar kedepannya permasalahan ini tidak terulang kembali.

b. Keresponsifan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keresponsifan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan tabel analisis uji F variabel keresponsifan (X2) merupakan variabel yang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen dengan thitung1,025< t tabel 1,6617 dan nilai sig. = 0,308> 0,05, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara keresponsifan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel keresponsifan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda diterima, berarti variabel keresponsifan (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y).Dalam hasil penelitian dengan indikator cepat tanggap dalam memberikan informasi terdapat 19,58% responden masih menyatakan tidak baik dan pada indikator cepat tanggap terhadap keluhan juga terdapat 18,55% menyatakan tidak baik terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Kasus seperti ini tentu saja tidak sesuai dengan pendapat Soedharsono (2000: 5) yang menyatakan ada beberapa dimensi yang sangat melekat dengan pelayanan, salah satunya adalah keresponsifan.

Variabel keresponsifan memiliki distribusi tertinggi jawaban responden pada skala cukup baik yang terletak pada indikator cepat tanggap dalam memberikan informasi yaitu sebesar 39,17%. dan jawaban tertinggi responden pada skala cukup baik juga terletak pada indikator cepat tanggap terhadap keluhan yaitu sebesar 44,32 %. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam hal memberikan informasi kepada konsumen dapat dikatakan cukup baik.

c. Jaminan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jaminan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan tabel analisis uji F variabel jaminan (X3) merupakan variabel yang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen dengan t hitung 0,835 < 1,667 dan nilai sig. = 0,406> 0,05, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara keandalan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara keandalan dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda diterima, berarti variabel jaminan (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Menurut penelitian yang dilakukan, kepuasan konsumen sepenuhnya tidak dipengaruhi oleh jaminan yang meliputi keamanan dalam

(13)

311 melakukan transaksi kinerja perushaaan dan jaminan keamanan dan kerahasian dokumen konsumen. Dalam hasil penelitian pada indikator keamanan bertransksi terlihat bahwa ada 14,43% responden yang menyatakan tidak aman dan indikator jaminan keamanan dokumen terdapat 13,40% yang menyatakan tidak aman.

Variabel jaminan yang indikatornya keamanan bertransaksi memiliki jawaban responden pada skala yang besar yang terletak pada kategori cukup aman yaitu sebesar 56,70% dan pada indikator jaminan keamanan dokumen juga terlihat jawaban responden tertinggi pada kategori cukup aman yaitu sebesar 55,67%. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan perusahan cukup aman/cukup baik dirasakan oleh konsumen.

d. Empati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel empati secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan tabel analisis uji F variabel empati (X4) merupakan variabel yang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen dengan t hitung -0,028 < 1,667 dan nilai sig. = 0,978> 0,05, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara empati dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara empati dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda diterima, berarti variabel empati (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Menurut penelitian yang dilakukan, kepuasan konsumen sepenuhnya tidak dipengaruhi oleh empati yang meliputi perhatian kepada konsumen dan keamanan dan kenyamanan konsumen. Dalam hasil penelitian yang dapat dilihat pada indikator perhatian kepada konsumen terlihat bahwa ada 17,52% responden yang menyatakan tidak mampu dan pada indikator keamanan dan kenyamanan konsumen terdapat 15,46% yang menyatakan tidak mampu. Hal seperti ini tentu saja tidak sesuai dengan pendapat Soedharsono (2000: 5) yang menyatakan bahwa suatu pelayanan sangat melekat dengan beberapa dimensi. Salah satunya adalah komunikasi yaitu memberikan pengetahuan yang didapat dan dipahami oleh pelanggan dan mendengarkan mereka, selain itu keamanan juga merupakan salah satu dimensi pelayanan. Keamanan adalah kebebasan dari bahaya resiko dan keragu-raguan dalam bertansaksi. Variabel empati yang indikatornya perhatian kepada konsumen memiliki jawaban responden pada skala yang besar yang terletak pada kategori cukup mampu yaitu sebesar 56,70%. dan pada indikator keamanan dan kenyaman konsumen juga terlihat jawaban responden tertinggi pada kategori cukup mampu yaitu sebesar 43,29%. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan perusahan cukup mampun/cukup baik dirasakan oleh konsumen.

e. Berwujud

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel berwujud secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan tabel analisis uji F variabel berwujud (X5) merupakan variabel yang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen dengan t hitung -1,058 < 1,667 dan nilai sig. = 0,293> 0,05,

(14)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

312

sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara berwujud dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara empati dengan kepuasan konsumen di PT. Kresna Reksa Finance Samarinda diterima, berarti variabel berwujud (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Menurut penelitian yang dilakukan, kepuasan konsumen sepenuhnya tidak dipengaruhi oleh berwujud yang meliputi kebersihan dan kerapian ruang tunggu dan penampilan karyawan. Dalam hasil penelitian yang dapat pada indikator kebersihan dan kerapian ruang tunggu terlihat bahwa ada 12,37% responden yang menyatakan tidak baik dan juga terlihat pada indikator penampilan karyawan terdapat 15,46% yang menyatakan tidak baik.

Variabel berwujud yang indikatornya kebersihan dan kerapian ruang tunggu memiliki jawaban responden pada skala yang besar yang terletak pada kategori cukup baik yaitu sebesar 62,88% dan pada dengan indikator penampilan karyawan juga terlihat jawaban responden tertinggi pada kategori cukup baik yaitu sebesar 41,23%. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan perusahan cukup baik dirasakan oleh konsumen.

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari keandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda, terbukti ditunjukkan dengan nilai signifikansi < 0,05 sehingga

ditolak dan diterima, artinya hipotesis pertama diterima.

Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan ttabel dan

penjabaran variabel keandalan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Pada hipotesis kedua, diduga dari variabel keandalan adalah variabel keandalan yang berpengaruh paling kuat terhadap kepusankonsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Dimana variabel keandalan memiliki nilai thitung tertinggi dari

pada variabel yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima. Penutup

Dari hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung > dari F tabel. Sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara keandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda secara simultan diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara keandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda secara simultan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan konsumen terhadap kepuasan konsumen pada PT. Kresna Reksa Finance Samarinda. Berdasarkan uji t dari kelima variabel bebas, diketahui bahwa terdapat satu variabel yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumenyaitu variabel keandalan. Dengan melihat t hitung > t tabel.

(15)

313 Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat hanya satu variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel keandalan hal ini terbukti dengan t hitung> t tabel. Menurut peneliti perusahaan perlu meningkat pelayanan dengan variabel yang lainnya dan lebih memperhatikan tingka laku konsumen agar dapat bertahan dipasaran. Karena semakin berkembangnya zaman semakin banyak pula pesaing yang sejenis yang bermunculan dan akan menjadi bumerang bagi perusahaan apabila tidak memperhatikan hal- hal yang membuat konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan. Sekiranya perusahaan harus teliti dan mengamati konsumen dan segera menanggapi keluhan- keluhan dari konsumen. Apabila hal ini dijalan dan dipertahankan dengan baik, maka perusahaan akan bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajeman Penelitian, Edisi Revisi, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta

Fandi Tjiptono, 2002, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI Offset, Yogyakarta. Kotler, Philip, 1997, Manajeman Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi,

Dan Kotrol, Edisi Bahasa, Jilid Dua, Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Philip, 2004, Manajeman Pemasaran, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol. Edisi Kesembilan, Jilid 1, Terjemahan Hendra Teguh Dan Ronny. A.Rusli, Prenhallindo, Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 2002, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama dan STIE IBBI, Jakarta.

Sanjaya, Erwin, 2008, Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pt Summit Oto Finance, Fakultas Ekonomi, Samarinda. Soedharsono, 2000, Strategi Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi Republik

Indonesia, Jakarta.

Sofyan, Assauri, 1997, Manajeman Pemasara, Dasar, Konsep, Strategi, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kesepuluh (Edisi Revisi), Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2005, Statistik Untuk Penelitian, cetakan kedelapan, CV. Alfabeta, Bandung

Suprapto, J, 1997, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Rineka Cipta, Jakarta.

Surachman Surawihardja, Dkk, 1998, Intisari Manajeman Pemasaran 1, IQRA, Bandung.

Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(16)

eJuornal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 3, 2014 : 302 – 315

314

Gronroos, 2005 Pengertian pelayanan

:http://www.kajianpustaka.com/pengertianfaktor-pengukuran-kepuasan-konsumen.html (diakses April 2013 )

Parasuraman, Zeithaml, Berry , 1995, Kualitas Pelayanan :

http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf (diakses Juni 2011)

Gambar

Tabel Analisis Korelasi Dan determinasi  Model Summary b
Tabel Analisis Uji T (parsial)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah sebuah data pengukuran pemakaian beban energi listrik rumah tangga dan persentase error dari perbandingan pembacaan sensor arus

Analisis Perhitungan Manual Metode Pokok Kiri Atas (North West Corner) Berdasarkan data interaksi kelima maka pendistribusian kipas angin untuk perusahaan Alam

Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar Tambahan, yang selanjutnya dapat disingkat SKRDLB, adalah suatu Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran

Di lingkungan pendidikan seperti di PAUD KUALU CERIA, pendidik dan tenaga kependidikan hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga dapat

adalah penelitian dari Lopiana Margaretha Panjaitan dan Dadang Sundawa (2016) dengan judul penelitian yaitu Pelestarian Nilai – Nilai Civic Culture dalam Memperkuat

Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari pengaruh pegagan (Centella asiatica) dan vitamin C terhadap hemoglobin dan hematokrit darah ayam broiler yang

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang dipeorleh dengan menggunakan penelitian melalui studi kepustakaan dengan cara membaca buku-buku literatur