• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian adalah indikator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perekonomian adalah indikator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian secara global maupun nasional di Indonesia sering mengalami ketidakstabilan. Salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan perekonomian adalah indikator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Gambar 1.1

Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2001-2013

(2)

2 Dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2013, PDB di Indonesia cenderung mengalami trend yang meningkat meskipun jika dilihat perkembangan setiap tahunnya mengalami ketidaksabilan pertumbuhan. PDB pada tahun 2001 sebesar 4.64% dan meningkat menjadi 5.78% pada tahun 2013. Penurunan PDB yang sangat pesat terjadi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Pada tahun 2007, presentase PDB adalah 6.35% dan menurun menjadi 4.63% pada tahun 2009. Salah satu penyebab penurunan yang pesat ini adalah adanya krisis global pada tahun 2008 dan 2009 yang ditandai dengan runtuhnya lembaga keuangan terbesar di dunia asal Amerika, Lehman Brother, kredit macet sektor perumahan (subprime mortgage) dan disusul kebangkrutan industri otomotifnya, seperti General Motor dan Ford. Dampak dari krisis global tersebut dirasakan oleh negara Indonesia. Pada Oktober 2008, ada tiga bank besar BUMN yakni PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank BNI Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk meminta bantuan likuiditas dari pemerintah masing-masing Rp5 triliun. Total dana untuk menginjeksi ketiga bank tersebut sebesar Rp15 triliun. (Bank Indonesia, 2010).

Pemerintah Indonesia semaksimal mungkin membantu bank-bank besar yang akan bangkrut tersebut karena sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang penting bagi perekonomian Indonesia. Selain itu salah satu tugas perbankan adalah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Dari peran inilah, apabila kondisi sektor perbankan sehat, maka para pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya dapat

(3)

3 terpenuhi kebutuhannya dan roda perekonomianpun akan terus bergerak. Oleh karena itu, perbankan harus selalu siap dalam menghadapi perekonomian yang tidak selalu stabil.

Kesadaran masyarakat untuk menyimpan asset lancarnya di bank semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Gambar 1.2

Posisi Simpanan Masyarakat pada Bank Umum menurut Kelompok Bank (Miliar Rupiah)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah simpanan uang di bank oleh masyarakat Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya baik dalam bentuk

(4)

4 rupiah maupun valuta asing. Pada tahun 2010 jumlah simpanan dalam bentuk rupiah adalah sebesar Rp 2.011.431 miliar dan dalam valuta asing sebesar Rp 338.397 miliar. Angka ini meningkat pada tahun 2014, dimana dalam rupiah menjadi Rp 3.517.905 miliar dan dalam valuta asing sebesar Rp 651.321 miliar. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menyimpan dananya di bank semakin meningkat. Peningkatan kepercayaan ini membuat persaingan di industri perbankan juga semakin ketat.

Melihat dari peranan sektor perbankan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara, keadaan ekonomi yang tidak stabil dan persaingan di industri perbankan yang semakin ketat maka para pelaku dunia usaha perbankan dituntut untuk memiliki strategi agar dapat meningkatkan terus profitabilitas dan meminimalisir risiko dalam menghadapi kondisi ekonomi yang terus berubah. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan untuk menjaga eksistensinya adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan kinerja bank.

Salah satu diversifikasi yang dapat dilakukan oleh bank adalah dengan diversifikasi sumber pendapatannya. Menurut Lepetit dkk. (2007) diversifikasi pendapatan bank merupakan gabungan dari interest income dengan non interest income. Non interest income terdiri dari komisi, provisi, pendapatan dari transaksi valuta asing, dan lain-lain. Pendapatan bank umum di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan dari bunga.

(5)

5 Gambar 1.3

Jumlah Pendapatan Bank Umum di Indonesia Tahun 2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah)

Jumlah pendapatan bunga pada bank umum bulan Januari tahun 2014 yaitu sebesar 15.163 miliar rupiah, sedangkan pendapatan operasional selain bunga sebesar 10.536 miliar rupiah. Angka ini melonjak tajam di akhir tahun 2014 yaitu senilai 179.891 miliar rupiah pada pendapatan bunga dan sebesar 44.719 miliar rupiah pada pendapatan operasional selain bunga. Pendapatan bunga sebagian besar diperoleh dari kegiatan pengkreditan yang diberikan oleh bank.

Kegiatan pengkreditan yang dilakukan oleh bank mempunyai pengaruh besar pada keberlangsungan kinerja bank. Oleh karena itu perlu adanya susunan portofolio kredit yang baik. Salah satu bentuk pengkreditan dari bank digunakan untuk membiayai berbagai sektor-sektor perekonomian dan industri.

(6)

6 Tabel 1.1

Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektor Ekonomi (Miliar Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pertanian, perburuan dan sarana

pertanian 37,178 45,180 56,901 67,202 77,412 90,999

Pertambangan 8,127 14,086 26,212 32,215 42,894 61,365

Perindustrian 171,288 184,023 205,610 271,187 247,440 275,404 Listrik, gas dan air 5,367 7,224 7,920 18,475 24,560 34,116

Konstruksi 26,986 33,088 44,088 58,753 64,225 63,500

Perdagangan, restoran dan hotel 135,837 163,443 216,874 259,632 301,382 339,639 Pengangkutan, pergudangan dan

komunikasi 19,829 27,068 36,807 62,579 73,213 75,142

Jasa Dunia usaha 72,628 78,455 109,748 152,302 150,843 179,398 Jasa sosial/masyarakat 10,029 12,040 13,882 15,747 17,038 44,232 Lain-lain 208,378 227,690 283,970 369,596 438,923 602,049

Jumlah 695,648 792,297 1,002,012 1,307,688 1,437,930 1,765,845

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia

Di Indonesia sendiri terbagi menjadi 10 sektor ekonomi berdasarkan ketentuan dari Bank Indonesia. Dari tahun 2005-2010 jumlah pemberian kredit semakin meningkat dimana tahun 2005 adalah sebesar RP 695.648 miliar dan tahun 2010 meningkat hampir dua kali lipat sebesar Rp 1.765.845 miliar. Dari kesepuluh sektor tersebut, sektor pertambangan yang mengalami kenaikan paling pesat dimana tahun 2005 sejumlah Rp 8.127 miliar naik 7,56 menjadi Rp 61.365 rupiah. Selain pada sektor-sektor ekonomi, bank juga memberikan kredit berdasarkan jenis pengguanaanya yaitu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.

(7)

7 Gambar 1.4

Jumlah Kredit Bank Umum di Indonesia Berdasarkan Jenis Penggunaannya Tahun 2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (Data Diolah)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah kredit pada modal kerja paling besar bila dibandingkan dengan kredit investasi dan kredit konsumsi. Pada bulan Desember 2014, pemberian kredit modal kerja pada bank umum sebesar 1.757.449 miliar rupiah, kredit investasi sebesar 903.194 miliar rupiah dan kredit konsumsi sebesar 1.013.666 miliar rupiah.

Markowitz (1952) pernah mengungkapkan "Don't put all your eggs in one basket", dimana pernyataan ini adalah teori klasik diversifikasi yang secara langsung menyatakan bahwa diversifikasi lebih baik dalam meningkatkan profitabilitas bank dan menurunkan risiko bank. Namun, hal lain yang berbeda dijelaskan pada penelitian yang dilakukan oleh Berger dkk.(2010). Berger melakukan penelitian pada

(8)

8 bank-bank yang berada di Cina dengan periode penelitian dari tahun 1996-2006. Berger membagi diversifikasi bank kepada 4 dimensi yaitu loans, deposits, assets dan geografis. Hasil penelitian mengatakan bahwa diversifikasi yang dilakukan bank-bank di Cina mengakibatkan penurunan profitabilitas dan peningkatan biaya. Bank yang yang fokus pada bisnis tradisionalnya akan memiliki profitabilitas yang lebih besar, biaya yang lebih kecil, efisiensi profit yang lebih tinggi dan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Dari latar belakang tersebut, maka peneliti ingin meneliti pengaruh diversifikasi yang dilakukan oleh bank yaitu diversifikasi pendapatan dan diversifikasi kredit terhadap profitabilitas dan risiko bank terhadap tingkat risiko dan profitabilitas dari bank-bank konvensional yang terdapat di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang ada, maka didapatkan beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh diversifikasi pendapatan bank di Indonesia terhadap risiko bank?

2. Bagaimana pengaruh diversifikasi pendapatan bank di Indonesia terhadap profitabilitas bank?

3. Bagaimana pengaruh diversifikasi kredit bank berdasarkan sektor ekonomi dan jenis penggunaan di Indonesia terhadap risiko bank?

(9)

9 4. Bagaimana pengaruh diversifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi dan

jenis penggunaan di Indonesia terhadap profitabilitas bank?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menguji pengaruh diversifikasi pendapatan bank di Indonesia terhadap risiko bank.

2. Menguji pengaruh diversifikasi pendapatan bank di Indonesia terhadap profitabilitas bank.

3. Menguji pengaruh diversifikasi kredit bank berdasarkan sektor ekonomi dan jenis penggunaan di Indonesia terhadap risiko bank.

4. Menguji pengaruh diversifikasi kredit bank berdasarkan sektor ekonomi dan jenis penggunaan di Indonesia terhadap profitabilitas bank.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan memberikan manfaat bagi beberapa pihak antara lain:

1. Bagi kalangan perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bahwa diversifikasi pendapatan dan diversifikasi kredit perbankan akan mempengaruhi profitabilitas dan risiko bank. Penelitian ini juga

(10)

10 diharapkan mampu memberikan dasar pertimbangan bagi bank konvensional di Indonesia dalam memilih strategi pengelolaan sumber pendapatan dan jenis kredit berdasarkan sektor ekonomi serta jenis penggunaan yang akan dan sedang diberikan dana.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam membuat penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh sehingga dapat membantu memecahkan permasalahan yang timbul dalam praktek dan memperluas pengetahuan terkait dengan manajemen portofolio bagi bagi pendapatan dan pengkreditan bank.

1.5 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian, dengan rincian sebagai berikut :

1. Bab I : Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(11)

11 Pada bab ini dipaparkan mengenai teori-teori dari berbagai referensi dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang dapat menjawab rumusan masalah.

3. Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, serta penjelasan mengenai metode analisis

4. Bab IV : Pembahasan

Bagian ini membahas hasil penelitian 5. Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian terakhir dari keseluruhan pembahasan penelitian yang berisi kesimpulan serta saran bagi praktisi maupun akademisi.

Referensi

Dokumen terkait

Pragraf merupakan kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik (Semi, 1990). Paragraf sebagai seperangkat kalimat berkaitan satu sama lainnya dan

Distribusi pengetahuan responden tentang perilaku personal hygiene genetalia dalam pencegahan kanker serviks sebelum diberikan peer education menunjukkan bahwa dari 41

Dengan kemajuan teknologi komputerisasi yang saat ini berkembang dengan sangat pesat belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan maksimal pada Sistem Informasi Akademik Universitas Katolik Santo Thomas

Berdasarkan keterkaitan jenis data yang dimiliki tersebut, dalam hal ini Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan sebagai media atau salah satu alat pencatatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi

Partikel bahan pengisi pada resin komposit nanohybrid dapat mencapai 69% volume dan 84% berat sehingga akan mengurangi penyusutan polimerisasi.Hal lain yang juga

Lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalam mencapai keberhasilan proses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya

Sebaliknya apabila manusia memilih amal munkar, maka apa yang mereka lakukan tiada nilai dihadapan Allah swt dalam kata lain yang dilakukan hanyalah amalan yang sia-sia atau