• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

maka dalam bab ini akan diuraikan beberapa pengertian dan istilah – istilah yang berkaitan dengan masalah warisan dan bahasa pemrograman Gambas.

2.1 Pengenalan Gambas

Gambas merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi pada grafis dan visual. Bahasa pemrograman yang bersifat object oriented dan berjalan dilingkungan linux ini dapat juga untuk membuat program text oriented ( berjalan di konsol ). Model bahasa yang dimiliki Gambas, mirip dengan bahasa pemrograman Visual Basic karena pada dasarnya Gambas memang dibuat sebagai interpreter bahasa basic. Walaupun mirip dengan Visual Basic dan file – file bagian program memiliki kesamaan, Gambas tidak bisa membaca program yang dibuat dengan Visual Basic. Menurut pembuatnya, hal tersebut takkan pernah dilakukan. Arti Gambas itu sendiri adalah “ Gambas Almost Means Basic ”.

Secara prinsip, Gambas sangat berbeda dengan Visual Basic. Walaupun memiliki kemiripin namun Gambas diturunkan ataupun merupakan cloning dari Visual Basic. Sedangkan perbedaan antara keduanya, dapat dirinci sebagai berikut : Visual Basic

a. Berjalan pada system operasi Windows

b. Merupakan program dengan lisensi proprietary atau komersil. Artinya untuk dapat menggunakan produk ini, programmer harus membeli atau membayar lisensi secara resmi. Bila programmer menggunakan produk bajakan, maka programmer bisa terkena sanksi hukum yang berlaku.

c. Merupakan program yang bersifat tertutup, artinya program ini tidak dilengkapi kode sumbernya.

(2)

Gambas

a. Berjalan pada sistem operasi linux

b Merupakan program yang bersifat open source, pengguna diperbolehkan untuk memodifikasi hal – hal yang diperlukan.

c. Untuk mendapatkan program ini, pengguna tidak harus membeli.

d. Programmer boleh menjual program karyanya yang dibuat dengan Gambas tanpa harus membayar lisensi ke pembuat Gambas, dan itu legal.

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya, maka perbedaan antara visual basic dengan gambas adalah :

Visual Basic

a. Programmer dapat mengedit kode program ketika project sedang di run, tanpa harus mengakhiri project terlebih dahulu.

b. Label dapat dibuat transparasi pada form.

c. Tanda + dapat digunakan untuk menggabungkan 2 buah string.

d. VB dapat menggunakan tanda titik dua (:) sebagai akhir baris perintah. e. VB menerima karakter garis bawah.

Gambas

a. Untuk dapat mengedit kode, harus keluar dahulu dari mode run. c. Label pada Gambas tidak dapat dibuat transparan.

d. Tanda + pada Gambas dipakai untuk operasi penjumlahan. e. Untuk menuliskan perintan baru, harus menuliskan di baris baru.

f. Untuk membuat jendela ke bentuk gambar yang mempunyai area transparan, tidak memerlukan API.

(3)

Versi Gambas yang keluar saat penulisan ini ditulis adalah Gambas versi 1.9.10 dan merupakan versi yang stabil. Gambas seperti ini memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :

a.. Memiliki tampilan interface GUI yang familiar dan simple. b. Lingkungan Gambas dibuat dengan Gambas itu sendiri. c. Gambas dapat dijadikan dubagger yang baik.

d. Komponen program Gambas diletakan dalam satu direktori, sehingga bila ingin menghapus Gambas dari system, bisa dilakukan hanya dengan menghapus direktori tempat gambas berada.

e. Gambas sangat mudah untuk dapat diterjemahkan ke bahasa apapun.

f. Gambas mampu mendukung database SQL, seperti PostgreSQL dan MySQL.

Komponen yang diperlukan Gambas, yang harus ada dalam system linux : a.. Paket X11 Development

b. Paket Qt3 Development c. Paket KDE Development

d. Paket Database development untuk PoetgreSQL, MySQL, SQLite atau ODBC. e. Paket Libcurl versi 7.10.7 ke atas, bila ingin bisa membangun komponen

jaringan.

f. Paket SDL an SDL_mixer development, bila ingin membangun komponen SDL. g. Paket GTK+ development, bila ingin membangun komponen GTK+.

2.2 Komponen Gambas

Pemrograman Gambas mempunyai komponen dan fungsi yang hampir serupa dengan Visual Basic yaitu :

a. Startup Dialog, yaitu suatu tampilan pesan pada saat akan memulai bekerja pada gambas, dimana dalam pesan tersebut terdapat beberapa menu utama yaitu :

(4)

1. New Project, digunakan untuk memulai membuat suatu project baru Gambas.

2. Open Projek, digunakan untuk membuka objek yang telah dibuat sebelumnya.

3. Recent Projek, berisi objek – objek lama yang oernah dibuka.

4. Example, berisi daftar projek–projek contoh yang dibuat dengan Gambas. 5. Quit, digunakan untuk menutup atau keluar dari Gambas secara langsung. Berikut ini adalah gambar dari Startup Dialog :

Gambar 1. Startup Dialog Gambas

b. Menu bar, merupakan area kerja utama pembuatan aplikasi. Pada jendela ini terdapat menu File untuk membuat projek baru, membuka dan menyimpan projek. Menu Project adalah area kerja untuk melakukan kompilasi , package program dan penambahan komponen. Untuk melakukan fasilitas jendela lainnya dapat dilakukan melalui menu View, menu Help membantu kita untuk mempelajari lebih jauh tentang penggunaan Gambas

(5)

Gambar 2. Menu bar Gambas

c. Jendela Toolbox, adalah tempat untuk memilih objek yang akan digunakan dalam aplikasi, seperti label, text, table, combo, radio button, dll. Gambas secara default akan menyertakan paket komponen yang terdiri dari kelompok Special Form, Container dan Network.

Gambar 3. Toolbox Gambas

d. Properti, merupakan jendela untuk menyeting nilai suatu objek, jendela property dimiliki oleh kontrol – kontrol yang terdapat dalam toolbox yang dimasukan

(6)

kedalam form, missal ukuran, warna, posisi, nama objek dll. Tiap objek dalam toolbox memiliki property yang belum tentu sama dengan objek lain, hal ini dikarenakan tiap objek memiliki fungsi yang berbeda dengan objek lainnya.

.

Gambar 4. Propertis Gambas

e. Form deigner, adalah sebuah tempat untuk mendesain tampilan atau interface dari aplikasi yang sedang dibangun. Pada form desain ini, dapat ditambahkan kontrol – kontrol yang terdapat dalam toolbox, grafis maupun teks yang bentuk dan ukurannya dapat diubah sesuai dengan keinginan dan gaya pemrogram menampilkan data hasil operasi,dengan kontrol yang mendukung untuk itu.

.

(7)

Gambar 6

Gambar 7

2.3 Diagram Alur ( Flowchart )

Yang banyak di pakai untuk membuat algoritma program adalah Diagram Alur ( Flowchart ). Diagram Alur dapat menunujukan secara jelas setiap langkah program atau procedure. Dalam urutan yang tepat, flowchart digunakan untuk memecahkan masalah ke dalam segment – segment yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternative – alternative dalam pengoperasian.

Symbol – symbol yang digunakan pada flowchart diantaranya adalah :

Simbol input dan output

( Simbol arus – flow ) Simbol penghubung antar Procedure atau proses

.Simbol konektor untuk keluar atau masuk procedure atau proses pada halaman yang sama

Gambar 8

Simbol konektor pindah halaman ( halaman yang berbeda ) Gambar 9.

symbol sub program adalah symbol untuk memanggil sub program

Gambar 10

Simbol proses / symbol yang menunjukan pengolahan yang dilakukan oleh computer.

(8)

symbol dokumen atau kertas

Gambar 12

symbol decision atau symbol untuk kondisi yang memungkinkan untuk menghasilkan beberapa jawaban atau aksi.

Gambar 13

Terminal awal atau akhir. Gambar 14

2.4 Pengertian Ilmu Waris dan Warisan

Adanya warisan disebabkan oleh peristiwa matinya seseorang yang meninggalkan harta harta benda kepunyaannya dan ahli warisnya yang masih hidup. Pengertian warisan menurut Wirjono Projo Dikoro :

“ warisan adalah soal apakah dan bagaimanakah perbagai hak – hak dan kewajiban tentang kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal dunia akan beralih kepada orang lain yang masih hidup ”.(Pembagian Waris Meunurut Islam Hal : 33 )

Ilmu waris adalah ilmu yang membahas tentang cara pembagian warisan yang telah ditentukan dalam al - Qur’an dan Al – Hadist.

Ilmu waris disebut juga ilmu faraidh yaitu ilmu yang membahas bagian – bagian tertentu dalam membagi harta pusaka.

Untuk dapat menerima warisan harus memenuhi beberapa rukun. Rukun waris ada 3 :

a. Muwarrits / Pewaris, yakni orang yang meninggal dunia baik mati haqiqi maupun mati hukmi ( kematian yang dinyatakan oleh keputusan hakim ), dan ahli warisnya berhak untuk mewarisi harta peninggalannya.

(9)

b. Warits / Ahli waris, yakni mereka yang berhak menerima harta peninggalan pewaris dikarenakan adanya ikatan kekeluargaan, perkawinan, dan perwalian dengan si pewaris.

c. Mauruts / Harta warisan, segala jenis benda atau kepemilikian yang ditinggalkan pewaris baik berupa uang, tanah dan sebagainya setelah diambil untuk biaya perawatan, melunasi hutang, dan melaksanakan wasiat.

2.5 Hukum Waris

Ayat al – Qur’an yang menerangkan waris adalah : Firman Allah SWT dalam surat Annisa

“ Allah mensyariatan bagimu tentang ( pembagian pusaka untuk ) anak – anakmu. Yaitu, bagian seorang anak laki – laki sama dengan dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari s\dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta. Dab untuk dua orang ibu – bapak, bagi masing – masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal mempunyai anak; jika yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu – bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. ( pembagian – pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhiwasiat yang ia buat atau ( dan ) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang ) orang tuamu dan anak – anakmu, kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat ( banyak ) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah . Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ”. ( An-Nisa : 11)

Ayat Al – Qur’an yang menerangkan tentang pembagian Waris adalah : Surat An-Nisa ayat : 7, 8, 12, 33, 176

Surat Al – Anfal ayat : 72, 75 Surat Al – Ahzab ayat : 33

(10)

Hadist – hadist mawaris :

Diriwaatkan oleh Usamah ibn Zaid ra, bahwa belia berkata :

“ Sesugguhnya Nabi Muhammad SAW telah bersabda : Orang mukmin tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim”.

( HR. Al Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa beliau berkata :

” Rosululloh SAW bersabda : berikan harta pusaka kepada pemiliknya ( orang yang menerima fardlu). Sisa dari hartanya diberikan kepada orang lelaki yang paling dekat kepada orang yang meninggal ”. ( HR. Al Bukhori dan Muslim).

Masih banyak Hadist – Hadist yang lainnya.

2.6 Sebelum Harta Waris Dibagikan

Sebelum dilaksanakan pembagian warisan terlebih dahulu harus di selesaiakn beberapa hak yang ada sangkut pautnya dengan harta peninggalan itu.

a. semua keperluan dan pebiayaan pemakaman pw\ewaris hendaknya menggunakan harta miliknya, dengan catatan tidak boleh berlebihan. Keperluan – keperluan pemakaman tersebut menyangkut segala sesuatu yang dibutuhkan mayit, sejak wafatnya hingga pemakamannya. Diantaranya biayay memandikan, pembelian kain kafan, biaya pemakaman, dan sebagainya hingga mayit sampai tempat peristirahatannya terakhir.

b. Hutang piutang pewaris yang masih ditanggung pewaris ditunaikan terlebih dahulu. Artinya, seluruh harta peninggalan pewaris ridak dibenarkan dibagikan kepada ahli warisnya sebelum hutang piutangnya ditunaikan terlebih dahulu. c. wajib menunaikan seluruh wasiat pewaris selama tidak melebihi jumlah sepertiga

dari seluruh harta peninggalannya.

2.7 Syarat – Syarat Harta Waris Dibagikan

1. Matinya Muwarrist / pewaris, sebagai akibat kematian muwarrist adalah bahwa harta warisannya akan beralih dengan sendirinya kepada ahli warisnya. Untuk

(11)

menentukan kematian yang dimaksud disini, maka para ulama membaginya menjadi 3 macam yaitu :

a. Mati Haqiqi ( sejati ), kematian yang dapat disaksikan oleh panca indra dan dapat dibuktikan dengan alat pembuktian, tanpa membutuhkan keputusan hakim.

b. Mati Hukmy ( menurut keputusan hakim ), kematian muwarrist atas dasar keputusan hakim, baik pada hakikatnya seseorang benar – benar masih hidup, maupun dalam dua kemungkinan antara hidup dan mati. Misalnya vonis mati terhadap orang murtad yang melarikan diri dan bergabung kepada musuh. Vonis mengharuskan demikian, karena menurut syariat islam, selama 3 hari ia tidak bertaubat, harus dibunuh. Begitu juga vonis mati terhadap orang yang hilang tanpa diketahui dimana keberadaannya setalah ditunggu beberapa tahun lamanya, maka harta benda kedua orang tersebut dapat diwarisi oleh ahlinya warisnya.

c. Mati Taqdiri ( menurut dugaan ), kematian yang berdasarkan dugaan keras. Misalnya seorang ibu hamil dipkul perutnya atau dipaksa minum racun, maka kematian bayi terseut diduga keras akibat pemukulan atau terkena racun. 2. Hidupnya Waris di saat kematian Muwarits, Ahli waris yang akan menerima

harta warisan disyaratkan ia benar – benar hidup pada saat muwaritsnya meninggal dunia, baik mati haqiqi, hukmi maupun taqdiri. Masalah orang yang hilang yang sampai kematian muwarits belum mendapatkan vonis yang tetap dari hakim tentang kematiannya, makapenerimaan warisannya ditahan dahulu sampai batas yang telah ditentukan.

3. Diketahui Pertalian antara Pewaris dengan Muwarits, Diketahuinya hubungan abdara pewaris dengan muwarits akan memudahkan dalam memberi (menetukan) muwarits, seperti tidak terhalang oleh pewari lainnya.

(12)

2.8 Sebab – Sebab Menjadi Ahli Waris

1. Pernikahan yaitu terjadinya akad nikah yang legal ( syar’i ) antara seorang laki – laki dan perempuan, sekalipun belum atau tidak terjadi hubungan intim antara keduanya, apabila diantara keduanya ada yang meninggal dunia pada waktu perkawinannya masih utuh atau dianggap utuh ( talak raj’i yang masih dalam masa iddah ), maka perkawinan ini menyebabkan adanya saling mewarisi antara suami dan istri.

2. Kekerabatan/ Nasab, ialah hubungan nasab antara orang yang mewariskan dengan orang yang mewarisi yang isebabkan oleh kelahiran. Sebab – sebab kekerabatan yang akan mendapatkan harta warisan dikelompkan dalam tiga kategori, yaitu a. Pertalian Ushul, yaitu pertalian kekerabatan lurus ke atas dari si mati seperti

Ibu, nenek, Ayah, kakek, dan seterusnya.

b. Pertalian Furu’, yaitu pertalian lurus kebawah, yaitu anak turun si mati seperti anak, cucu, cicit dan seterusnya.

c. Pertalian Hawasy, yaitu pertalian menyampng dari si mati seperti saudara, paman, keponakan dan seterusnya.

3. Wala’, yaitu kekerabatan menurut hukum yang timbul karena membebaskan budak yang dilakukan oleh seseorang. Apabila seseorang pemilik budak telah membebaskan budaknya, berarti ia telah merubah status hokum orang yang semula tidak cakap bertindak menjadi cakap bertindak, termasuk memiliki dan mengelola harta bendanya sendiri.

2.9. Penghalang Seseorang Tidak Dapat Harta Waris

Orang yang termasuk golongan ahli waris dari serang yang meninggal dunia tidak semuaya mendapat pusaka. Hijab secara syariat artinya menghalangi orang – orang tertentu dari yang menerima pusaka semuanya atau bagiannya karena ada seseorang yang lain . Sebab yang menghalangi menurut hokum waris islam ada tiga yaitu :

(13)

a. Budak, seseorang yang berstatus sebagai budak tidak mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun dari saudaranya. Sebab segala sesuatu yang dimiliki budak, secara langsung menjadi milik tuannya.Baik budak itu sebagai Qinnun (budak murni) , Mudabbar ( budak yang telah dinyatakan merdeka jika tuannya meninggal ), atau Mukatab ( budak yang telah menjalankan perjanjian pembebaskan dengan tuannya, dengan persyaratan yang disepakati kedua belah pihak ).

b. Pembunuhan, apabila seorang ahli waris membunuh pewaris ( misalnya seorang anak membunuh ayahnya ), maka ia tidak berhak mendapatkan warisan. Hal ini berdasarkan sabda Rosul ulloh SAW : “ Tidaklah seorang pembunuh berhak mewarisi harta orang yang dibunuhnya.”

c. Perbedaan Agama, seorang muslim tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi oleh orang non muslim, apapun agamanya. Hal ini telah ditegaskan oleh Rosululloh SAW dalam sabdanya : “ Tidaklah orang muslim mewarisi orang kafir, tidak pula orang kafir mewarisi muslim. ”( HR. Bukhori dan Muslim)

2.10 Perincian Ahli Waris

Perincian ahli waris di dasarkan pada Qs Annisa 7, 11, 12 serta hadist – hadist Rosululloh, ahli waris terdiri laki – laki dan perempuan.

a. Ahli waris kelompok laki – laki terdiri dari : 1. Anak laki – laki.

2. Anak laki – laki dari anak laki – laki ( cucu laki – laki ). 3. Ayah.

4. Ayah dari Ayah ( kakek). 5. Saudara laki – laki seayah seibu.. 6. Saudara laki – laki seayah. 7. Saudara laki – laki seibu.

8. Anak Laki – laki dari saudara laki – laki seayah seibu ( keponakan ). 9. Anak Laki – laki dari saudara laki – laki seayah.

(14)

10. Saudara laki – laki Ayah yang seayah seibu ( paman ). 11. Saudara laki – laki ayah yang seayah ( paman ).

12. Anak laki – laki paman yang seayah seibu dengan ayah ( saudara sepupu ). 13. Anak laki – laki paman yang seayah dengan ayah ( saudara sepupu ). 14. Suami dari yang meninggal dunia.

15. Laki – laki yang memerdekan orang yang meninggal.

Jika kek 15 ahli waris ini ada maka yang memperoleh bagian hanya tiga ahli waris saja yaitu : Anak laki – laki, Ayah dan Suami.

b. Ahli waris kelompok perempuan terdiri dari 1. Anak perempuan

2. Anak perempuan dari anak laki – laki ( cucu perempuan ) 3. Ibu

4. Ivu dari ayah 5. Ibu dari ibu

6. Saudara perempuan seayah seibu 7. Saudara perempuan seayah 8. Saudara perempuan seibu

9. Istri yang meninggal Perempuan yang memerdekakan yang meninggal

Jika kesepuluh waris rersebut ada maka yang akan memperoleh bagian hanya lima ahli waris saja yaitu :

1. Istri

2. Anak Perempuan

3. Cucu Perempuan ( anak perempuan dari anak laki – laki ) 4. Ibu

5. Saudara perempuan seayah seibu

Dengan demikian jumlah daru keseluruh ahli waris adalah sebanyak 25 orang, dan seandainya ke 25 orang ahli waris itu masih hidup maka akan memperoleh bagian hanya lima saja yaitu :

(15)

1. Suami 2. Ayah 3. Ibu

4. Anak laki – laki 5. Anak perempuan

2.11. Hikmah Warisan

Setiap pengalaman hukum islam senantiasa mengandung hikmah atau manfaat, untuk individu ataupun masyarakat. Demikian juga pelaksanaan hukum waris banyak mengandung hikmah dan manfaat bagi individu yang menerimanya meupun umat islam yang menerimanya. Diantara hikmah tersebut adalah :

1. Persamaan hak

Yaitu laki – laki dan perempuan sama – sama mendapat warisan. 2. Mempererat persaudaraan

Dengan meratanya pembagian harta warisan kepada ahli waris sesuai dengan hukum sayara maka ahli waris satu sama lain semakin merasakan ikatan saudara senasab.

3. Menjauhkan diri dari sifat serakah

Dengan adanya system pembaguan harta warisan yang adil berdasarkan islam, maka masing – masing ahli waris harus patuh pada ketentuan tersebut. Pada sistem ini masing – masing ahli waris tidak mungkin mementingkan diri sendiri.

4. Menjunjung tinggai perintah Allah dan rosulnya. 5. Mewujudkan keadilan berdasarkan syariat islam.

Gambar

Gambar 1. Startup Dialog Gambas
Gambar 2. Menu bar Gambas
Gambar 5. Form designer

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk

Jakarta, 14 Januari 2016 – Citi Indonesia melalui payung kegiatan kemasyarakatannya, Citi Peka (Peduli dan Berkarya), bersama dengan mitra pelaksana program UKM Center Fakultas

Proses pembangunan yang belum yang belum sepenuhnya dapat sepenuhnya dapat memanfaatkan partisipasi memanfaatkan partisipasi masyarakat disatu sisi masih banyak

Berarti ada hubungan antara komunikasi SBAR dalam handover dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit di Jawa Timur

'^R Aclimad S Soemadipradja, Hukum Pidana Dalam Yurisprudensi, Armico, Bandung, 1990.. Yesmil Anwar diin

Bu Dini : kalau Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Malang kebetulan SMP yang baru berdiri tetapi Alhamdulillah sudah banyak dilirik oleh ini tahun kelima ini kita berdiri tahun

Aedes Aegypti adalah Kapal yang memiliki waktu tinggal yang lama ( ≥ 189, 48 jam) di pelabuhan, kon- disi sanitasi kapal yang tidak memenuhi syarat/ risiko tinggi, jenis

Sedangkan pada skema MISO, nilai CNR didapatkan dengan membandingkan dua daya yang diterima melalui dua pemancar, apabila penerima tersebut berada di daerah overlap antara