• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

37

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI

(Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu) Oleh:

Suranta

FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Budaya Organisasi Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. Data diperoleh melalui angket tertutup terhadap 38 pegawai di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu.

Kesimpulan penelitian tentang pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap budaya organisasi studi kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu adalah hasil analisis korelasi antara Komunikasi (X1) dengan Motivasi (X2) adalah

sebesar 0,191 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Komunikasi (X1) dengan Motivasi (X2)

dalam tingkat hubungan sangat rendah. Hasil analisis korelasi antara Motivasi (X2) dengan

Budaya Organisasi (Y) adalah sebesar 0,145 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Motivasi (X2) dengan Budaya Organisasi (Y) dalam tingkat hubungan sangat rendah. Hasil analisis

korelasi antara Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) dengan

koefisien korelasi rX1.Y.X2 = 0,224 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Komunikasi (X1) dan

Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) dalam katagori sangat rendah. Uji Linieritas

variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y diperoleh R12y artinya pengaruh Komunikasi

(X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) di UPTD Peralatan dan Perbengkelan

Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu mempunyai pengaruh secara bersama – sama termasuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa harga thitung lebih besar dari ttabel (1,378< 2,021), maka Ha ditolak dan H0

diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap

Budaya Organisasi (Y). Artinya Pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya

Organisasi (Y) di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu tidak memiliki pengaruh.

Kata Kunci: Komunikasi, Motivasi, Budaya Organisasi PENDAHULUAN

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukan banyak unsur yang akan mempengaruhi keberhasilan sebuah organisasi, salah satunya ialah unsur manusia. Manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam manajemen, manusia disebut sebagi brain ware atau perangkat otak dikarenakan manusia merupakan pengendali juga pelaksana seluruh kegiatan manajemen. Namun dibalik pentingnya peran manusia dalam manajemen, manusia juga merupakan mahluk sosial maka dari itu manusia membutuhkan interaksi antara individu satu dengan lainya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peran komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, begitupun dalam suatu organisasi peran komunikasi tidak bisa di kesampingkan, karena komunikasi yang baik dalam organisasi akan meningkatkan pemahamanantara pimpinan dengan pegawainya dalam menyampaikan tugas dan kebijakan, juga antara pegawai dengan pegawai lain sehingga tercipta iklim kekeluargaan dalam organisasi yang akan mendorong para pegawai agar bekerja lebih baik

(2)

38 serta berprestasi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu peneliti melihat adanya masalah pada pegawai di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, yaitu adanya mis-komunikasiantara Kepala Bagian selaku pemimpin dengan para pegawai, maupun antara pegawai satu sama lain, dan pegawaipun cenderung kurang bisa menerima masukan atau umpan balik sehingga rentan terjadi kesalah pahaman. Meskipun masalah tersebut tidak terlalu sering terjadi, tetapijika di biarkan tentu akan mengganggu stabilitas internal organisasi, menurunkan semangat dan motivasi pegawai, dan dapat merugikan semua pihak.

Dalam kegiatan suatu organisasi pegawai sering kali mengalami kebosanan dan jenuh akan pekerjaanya, hal tersebut dipicu oleh banyak faktor yang akan berakibat menurunya kinerja seorang pegawai. Seperti yang terjadi pada UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, masih ada sebagian pegawai yang memiliki rasa tanggung jawab rendah dalam pelaksanaan tugas, dan cenderung tidak tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedikit lebih sulit atau tertantang. Oleh karena itu pegawai membutuhkan motivasi agar mereka dapat bekerja lebih baik, mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya untuk organisasi, karena motivasi merupakan rangsanganagar seseorang mau bekerja, dengan kata lain motivasiyang baik pada diri pegawai dapat menambah gairah kerja pegawai sehingga meningkatkan kinerja dan prestasi kerja pegawai itu sendiri. Permasalahannya adalah pemimpin dalam UPTD Peralatan dan perbengkelan Dinas Bina Marga Kaupaten Indramayu kurang bisa memberi motivasi pada seluruh pegawai apakah melalui pemberian reward (hadiah) ataupun secara lisan mengucapkan suatu yang dapat menjadikan seorang pegawai untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

Suatu organisai tentu memiliki tujuan dan cita-cita yang harus di capai, pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu adalah Visi dan Misi, untuk mencapainya juga banyak faktor yang harus di penuhi. Apabila kita berada dalam satu lingkungan organisasi dimana kita menjadi anggotanya, maka budaya organisasi yang mengelilingi kita harus dipahami. Dengan memahami budaya organisasi suatu lembaga maka dengan sendirinya kita ikut andil mewarnai kondisi sosial lingkungan menjadilebih baik dan bermanfaat, setelah memahami budaya organisasi lembaga maka langkah berikutnya adalah bagaimana merancang konsep strategik untuk mencapai sasaran yang di inginkan. Proses perencanaan dan pelaksanaan yang berorientasi ke masa depan menjadi bagian dari strategik manajemen.

Dalam proses pelaksanaan rencana strategik diperlukan kepemimpinan yang tangguh yang mampu mempengaruhi semua pengikut dalam suatu organisasi yang dipimpinnya. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, tentunya akan membawa implikasi yang luas terhadap semua aspek kehidupan manusia. Revolusi dibidang komunikasi dan informasi misalnya telah menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan dalam budaya komunikasi antar manusia degan menggunakan teknologi komputer berbasis internet, sehingga arus informasi begitu cepat hingga jarak bukan lagi kendala berarti hubungan cepat antara satu tempat dengan tempat lainnya, waktu yang diperlukan menjadi begitu singkat.

Perubahan ini akan berimbas langsung terhadap bidang – bidang lain seperti teknologi, budaya dan bidang ekonomi. Bidang ekonomi misalnya sekarang ini transaksi keuangan pada perbankan pun dapat dilakukan dengan sistem real time. Jadi dapat dikatakan teknologi komunikasi menjadikan dunia ini tanpa batas. Dengan demikian faktor budaya pun akan ikut mengalami perubahan dengan cepat.

Oleh karena itu budaya organisasi perlu dibangun sedemikian rupa agar fleksibel, adaptif dan akomodatif terhadap aneka perubahan sehingga cita – cita organisasi yang memiliki keunggulan bukan sekedar sebuah impian. Sementara hal ini belum terjadi pada UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu.

Penjelasan diatas menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian tehadap pegawai UPTD Peralatan dan Perbengkelan DinasBina Marga Kabupaten Indramayu. Oleh

(3)

39 sebab itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Dan

Motivasi Terhadap Budaya Organisasi” Studi kasus pada UPTD Peralatan dan Perbengkelan

Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu.

METODELOGI

Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yakni metode deskriptif dan asosiatif. Objek penelitian yang akan di teliti adalah Komunikasi, Motivasi, dan Budaya Organisasi pada Pegawai UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu yang berjumlah 38 orang. Sedangkan sampel yang peneliti gunakan adalah sampel jenuh, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh pegawai UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu sebanyak 38 pegawai.

Indikator dari variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Indikator Pengukuran Item

Angket

Komunikasi (X1)

Aktifitas pengiriman informasi, ide atau berita.

a. Aktifitas penerimaan informasi, ide atau berita.

b. Dapat diinterpretasikan. c. Sesuai dengan tujuan yang

dimaksud. Ordinal 1,2 3,4 5,6 7,8 Motivasi (X2)

a. Rangkaian kondisi yang

menggerakan sikap pegawai.

b. Rangkaian kondisi yang

menggerakan nilai – nilai pegawai.

c. Tujuan individu yang spesifik dari motifnya. Ordinal 1,2 3,4 5,6 Budaya Organisasi (Y)

a. Seperangkat nilai- nilai yang dianut.

b. Perilaku individu.

c. Keputusan Karyawan.

d. Pencapaian Tujuan Organisasi

Ordinal

1,2 3,4 5,6 7,8

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni wawancara dan angket. Supaya angket yang akan digunakan untuk mengukur komunikasi, motivasi dan budaya organisasi berkualitas maka harus diuji validitas dan realibilitasnya. Selanjutnya setelah data diperoleh maka prasyarat pertama untuk menguji hipotesis harus diuji terlebih dahulu normalitas data komunikasi, motivasi dan budaya organisasi. Uji normalitas menggunakan rumus chi-kuadrat:

(4)

40 Setelah data diuji normalitasnya maka langkah selanjutnya analisis regresi sederhana, yakni untuk melihat pengaruh antara komunikasi dengan organisasi budaya, pengaruh antara motivasi dengan organisasi budaya menggunakan rumus regresi sederhana yakni mengikuti persamaan: Y= a + bX

Untuk garis regresi linear dengan dua variabel prediktor persamaannya adalah menggunakan regresi ganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 Ket:

Y = kriterium/ Variabel terikat X = prediktor

b = koefisien predictor a = bilangan konstan

Untuk melihat sejauhmana linearitas persamaan di uji dengan uji-F.

Ket:

n = banyak anggota sampel (responden) m = banyak prediktor

R = Korelasi

Rumus yang digunakan dalam uji korelasi adalah sebagai berikut:

Keterangan :

rs = Kooefesien korelasi product momen person

X,Y = Variabel indikator

n = Jumlah responden

Untuk melihat koefisien determinasi yakni untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel X1 (Komunikasi) dan X2 (Motivasi) terhadap Y (Budaya Organisasi) biasanya dinyatakan dalam persentase (%).

Rumus koefisien determinasisebagaiberikut : Kd = r2 x 100% Dimana :

Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi.

Untuk menentukan suatu hipotesis tersebut sebaliknya diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t sebagai uji hipotesis penelitian. Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana tingkat presisi = 5% atau 0,05.

Dengan ketentuan:

Ho ditolak, jika thitung > ttabel Ho diterima, jika thitung< ttabel

Menurut Sugiyono (2013:230) rumus uji t sebagai berikut :

(5)

41 th = thitung

rs = Korelasi momen person n = Indikator

HASIL DAN PEMBAHASAN

Instrumen angket diuji validitas dan realibilitas. Hasil uji validitas untuk variabel komunikasi dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Rekapitulasi Validitas item Angket Komunikasi

No Butir Validitas Kesimpulan

rhitung rtabel 1 0.583 0.320 Valid 2 0.597 0.320 Valid 3 0.491 0.320 Valid 4 0.501 0.320 Valid 5 0.586 0.320 Valid 6 0.687 0.320 Valid 7 0.603 0.320 Valid 8 0.749 0.320 Valid

Dari tabel diatas dapat disimpulkan seluruh item tentang Komunikasi dinyatakan valid. Karena rhitung lebih besar dari rtabel, maka semua item digunakan untuk analisis selanjutnya.

Berdasarkan perhitungan diatas, untuk validitas item angket Motivasi dapat direkapitulasi sebagai berikut :

Tabel 4.2

Rekapitulasi Validitas item Angket Motivasi

No butir Validitas Kesimpulan

r hitung r tabel 1 0.450 0.320 Valid 2 0.459 0.320 Valid 3 0.617 0.320 Valid 4 0.442 0.320 Valid 5 0.464 0.320 Valid 6 0.464 0.320 Valid

Dari tabel diatas dapat disimpulkan seluruh item tentang Motivasi dinyatakan valid. Karena rhitung lebih besar dari rtabel. maka semua item digunakan untuk analisis selanjutnya.

Berdasarkan perhitungan diatas, untuk validitas item angket Budaya Organisasi dapat direkapitulasi sebagai berikut:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Validitas item Angket Budaya Organisasi

No butir Validitas Kesimpulan

r hitung r tabel

1 0.510 0.320 Valid

(6)

42 Dari tabel diatas dapat disimpulkan semua item tentang Budaya Organisasi dinyatakan valid. Karena r hitung lebih besar dari r tabel. Maka digunakan untuk analisis selanjutnya yakni uji reliabilitas.

Dari hasil perhitungan reliabilitas angket Komunikasi didapat r = 0,653, dengan n = 38 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,320, sehingga rhitung> rtabel (0,653 > 0,320) maka dapat disimpulkan bahwa angket Komunikasi Reliabel. dari hasil perhitungan reliabilitas angket Motivasi didapat r = 0,391, dengan n = 38 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,320, sehingga rhitung > rtabel (0,391> 0,320) maka dapat disimpulkan bahwa angket Motivasi Reliabel. hasil perhitungan reliabilitas angket Budaya Organisasididapat r = 0,656, dengan n = 38 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,320, sehingga rhitung > rtabel (0,656 > 0,320) maka dapat disimpulkan bahwa angket Budaya Organisasi Reliabel.

Salah satu syarat menggunakan statistik parametrik yakni uji normalitas. Dari hasil perhitungan seperti terlihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Uji Normalitas Variabel Komunikasi 6,351 11,070 Motivasi 4,414 11,070 Budaya Organisasi 8,005 11,070

Dari hasil perhitungan yang terlihat pada tabel: maka ketiga variabel tersebut

normal.

Analisis Koefisien Korelasi Komunikasi (X1) dengan Motivasi (X2)

Karena sebaran data Komunikasi normal dan sebaran data Motivasi normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson. Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,191 dengan taksiran koefisien korelasi sangat rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Komunikasi terhadap Motivasi dalam kategori Sangat Rendah.

Analisis Koefisien Korelasi Komunikasi (X1) terhadap Budaya Organisasi (Y)

Karena sebaran data Komunikasi normal dan sebaran data Budaya Organisasi normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson. Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,176 dengan taksiran koefisien korelasi sangat rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Komunikasi terhadap Budaya Organisasi dalam kategori Sangat Rendah.

Analisis Koefisien Korelasi Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y)

Karena sebaran data Motivasi normal dan sebaran data Budaya Organisasi normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson. Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,145 dengan taksiran koefisien korelasi sangat rendah juga

3 0.528 0.320 Valid 4 0.572 0.320 Valid 5 0.405 0.320 Valid 6 0.456 0.320 Valid 7 0.435 0.320 Valid 8 0.445 0.320 Valid

(7)

43 positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Motivasi terhadap Budaya Organisasi dalam kategori Sangat Rendah.

Analisis Koefisien Korelasi Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y)

Untuk menghitung Koefisien Korelasi Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y)menggunakan korelasi ganda dua variabel. Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,224 dengan taksiran koefisien korelasi rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) dalam kategori rendah.

Dari hasil perhitungan Uji Linieritas di dapat Fhitung sebesar 9,21sedangkan Ftabel sebesar 3,26 maka Fhitung > Ftabel maka dengan demikian pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Budaya Organisasi di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu mempunyai pengaruh secara total termasuk dalam kategori rendah.

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh Komunikasi terhadap Budaya Organisasi, maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. Dari hasil perhitungan diperoleh sebesar 3,098 %, sedangkan sisanya 96,90% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. Untuk mengetahui motivasi memberikan kontribusi terhadap Budaya Organisasi sebesar 2,103%, sedangkan sisanya 97,90% dipengaruhi oleh faktor–faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. Sedangkan untuk melihat Komunikasi dan Motivasi memberikan kontribusi terhadap Budaya Organisasi sebesar 5,018%, sedangkan sisanya 94,98% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan.

Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji-t. (1) Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap motivasi, dari hasil perhitungan diperoleh bahwa t hitung sebesar 1,168. Selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat ttabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung lebih kecil dari ttabel (1,168 < 2,021), maka Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Komunikasi terhadap Motivasi.

(2) untuk mengetahui komunikasi terhadap budaya organisasi.Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 1,073. Selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga thitung lebih kecil dari ttabel (1,073 < 2,021), maka Ha di tolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Komunikasi terhadap Budaya Organisasi.

(3) diketahui bahwa thitung sebesar 0,879. Selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat ttabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga thitung lebih kecil dari ttabel (0,879 < 2,021), maka Ha di tolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap Budaya Organisasi.

(4) Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 1,378. Selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat ttabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga thitung lebih kecil dari ttabel (1,378 < 2,021), maka Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Komunikasi dan Motivasi terhadap Budaya Organisasi.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Budaya Organisasi pada Pegawai UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayuadalah:

(8)

44 1. Komunikasiberdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator Aktifitas pengiriman informasi, ide atau berita, Aktifitas penerimaan informasi, ide atau berita, Dapat diinterpretasikan., Sesuai dengan tujuan yang dimaksuddari 8 item pertanyaan yang terdapat diangket, semua nya dinyatakan Valid dan Reliabel, Uji Normalitasnya dalam data sebaran

normal karena < (6,351<11,070),

2. Motivasiberdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator, Rangkaian kondisi yang

menggerakan sikap pegawai, Rangkaian kondisi yang menggerakan nilai – nilai pegawai, Tujuan individu yang spesifik dari motifnya, dari 6 item pertanyaan yang terdapat diangket, semuanya dinyatakan valid dan reliabel. Uji normalitasnya dalam data sebaran normal

karena < (4,414<11,070)

3. Budaya Organisasiberdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator, Seperangkat

nilai- nilai, Perilaku individu, Keputusan Karyawan, Tujuan Organisasi,dari 8 item pertanyaan yang terdapat diangket, semuanya dinyatakan valid dan reliable. Uji

normalitasnya dalam data sebaran normal karena < (8,005 < 11,070)

4. Hasil analisis korelasi antara Komunikasi (X1) dengan Motivasi (X2) adalah sebesar 0,191 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Komunikasi (X1) dengan Motivasi (X2) dalam tingkat hubungan sangat rendah.

5. Hasil analisis korelasi antara Motivasi (X2) dengan Budaya Organisasi (Y) adalah sebesar

0,145membuktikan bahwa terdapat pengaruh Motivasi (X2) dengan Budaya Organisasi (Y)

dalam tingkat hubungan sangat rendah.

6. Hasil analisis korelasi antara Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) dengan koefisien korelasi rX1.Y.X2 = 0,224 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) dalam katagori sangat rendah. Uji Linieritas variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y, diperoleh R12y artinya Pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu mempunyai pengaruh secara bersama – sama termasuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa harga thitung lebih besar dari ttabel (1,378< 2,021), maka Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y). Artinya Pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Budaya Organisasi (Y) di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayutidak memiliki pengaruh.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Marliana B. Winanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Danang Sunyoto. 2013. Teori Kuesioner Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru.

Danang Sunyoto. 2011. Perilaku Organisasional. Jakarta: Buku Seru.

(9)

45

Edy Sutrisno.2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hutapea dan Nurianna Thoha. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

I Komang Ardana, dkk. 2012.Perilaku Keorganisasian.Yogyakarta: Graha Ilmu.

---.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Khaerul Umam. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Veithzal Rivai. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

---. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. PT. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Matondang. 2008. Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sondang P. Siagian. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sentot Iman Wahjono. 2010. Perilaku Organisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soekidjo Notoatmodjo.2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3.1  Operasional Variabel
Tabel 4.4 Uji Normalitas  Variabel  Komunikasi  6,351  11,070  Motivasi  4,414  11,070  Budaya  Organisasi  8,005  11,070

Referensi

Dokumen terkait

Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra Sebagai contoh, Kesusastraan Indonesia

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas antibakteri pada setiap seri

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun penggunaan metode ini untuk memaparkan besarnya pengaruh disiplin terhadap hasil

Dari hasil simulasi, dapat diamati bahwa pengendali PI 2 DOF menghasilkan overshoot di setiap perubahan setpoint dan pengendali PI dengan logika fuzzy hanya menghasilkan

Standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar diartikan sebagai ”Ukuran” yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan

EMProcrustes@X, YD, merupakan ukuran kesesuaian hasil seleksi peubah matriks X berdimensi Hn´pL yang telah direduksi menjadi matriks Y berdimensi Hn´qL, dengan q £ p, berdasarkan

Ini disebabkan kurangnya sumber atau bahan rujukan untuk meningkatkan keterampilan juggling freestyle soccer guna menunjang prestasi yang maksimal, terutama

150 Pertumbuhan padi sampai panen mulai Juni dua minggu I s/d Agustus dua minggu II. Palawija :