• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat

Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015

Tanggal : 25 Februarai 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN

INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BIDANG ANGKUTAN UMUM

I. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96 Tambahan Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 5025);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5317);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Transportasi Jalan(Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5468);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2014 nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5594);

e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2012;

f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 98 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015;

g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2015;

(6)

II. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Agar pelaksanaan Inspeksi keselamatan LLAJ bidang angkutan umum dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek, dan tidak dalam trayek dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan

Untuk keseragaman dalam pelaksanaan Inspeksi keselamatan LLAJ bidang angkutan umum dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek, dan tidak dalam trayek.

III. Sasaran

1. Angkutan Umum Dalam Trayek

2. Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek

IV. Lokasi Pelaksanaan Inspeksi

a. Terminal Penumpang di Indonesia

b. Pool tempat pemberangkatan angkutan umum

V. Tim Inspeksi

a. Tim Inspeksi keselamatan LLAJ bidang angkutan umum

ditetapkan dengan surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat.

b. Tim Inspeksi terdiri dari : 1. Unsur teknis

2. Unsur hukum

3. Unsur kesehatan

c. Tim Inspeksi mempunyai tugas:

1. Melaksanakan Inspeksi sesuai dengan target dan

sasaran yang telah ditentukan 2. Koordinasi dengan instansi terkait

3. Memberikan rekomendasi kepada kepala terminal/pool pemberangkatan bus

4. Melakukan analisis data hasil Inspeksi

(7)

VI. Pelaksanaan

A. Tahap Persiapan Administrasi

1. Menyiapkan data dukung administrasi tim;

2. Koordinasi dengan Dishub, terminal dan Dinas Kesehatan apabila Inspeksi dilakukan di terminal, sedangkan apabila dilakukan di pool maka berkordinasi dengan Dishub, Perusahaan Angkutan dan Dinas Kesehatan

B. Tahap Persiapan Teknis

a. Pengarahan (briefing) terhadap petugas Inspeksi terkait dengan tatacara pelaksanaan di lapangan

b. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan Inspeksi

C. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan formulir Inspeksi 2. Menganalisis hasil pelaksanaan Inspeksi

3. Memberikan hasil analisis pelaksanaan inspeksi dan

rekomendasi kepada kepala terminal atau kepala pool pemberangkatan.

D. Evaluasi dan Pelaporan.

1. Melakukan analisis dan evaluasi berdasarkan hasil inspeksi di lapangan;

2. Melaporkan hasil analisis dan evaluasi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

(8)

VII. Objek Inspeksi, Metode Pemeriksaan dan Nilai/ Ukur/ Jumlah

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan

A. SISTEM PENERANGAN

1.** Lampu utama

kendaraan a. Dekat b. Jauh

Aktifkan lampu utama dan periksa apakah semua lampu utama bisa dimatikan dengan satu klik (dengan saklar).

Lampu dekat ataupun jauh dapat menyala sesuai fungsinya baik kiri maupun kanan.

Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

2. * Lampu posisi

depan Berfungsi ketika lampu utama diaktifkan. - Lampu posisi penerangan kendaraan dapat menyala sesuai fungsinya saat lampu utama dihidupkan

- Lampu penerangan posisi

depan berwarna putih

3. ** Lampu

penunjuk arah (sein) depan

Berfungsi saat tuas penunjuk arah

diaktifkan. Lampu penunjuk arah menyala dengan kelap-kelip. - - Lampu berwarna kuning tua Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

4. * Lampu kabut Aktifkan lampu kabut dan periksa

apakah semua lampu kabut bisa dimatikan dengan saklar.

- Lampu kabut menyala sesuai

dengan fungsinya.

- Posisi setinggi-tingginya 800 mm dari permukaan tanah

- Lampu berwarna putih atau kuning

- Dilakukan

sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

5. * Lampu tanda

batas dimensi lebar depan

Periksa apakah posisi lampu batas telah terpasang baik sisi kiri atas ataupun kanan atas dan dalam keadaan menyala.

- lampu bagian depan sisi kiri dan kanan atas berwarna putih atau kuning

Berlaku untuk bus yang lebarnya lebih dari 2.1 m.

6. * Lampu posisi

belakang Berfungsi ketika lampu utama diaktifkan. - Lampu posisi penerangan kendaraan dapat menyala sesuai fungsinya saat lampu utama dihidupkan

- Lampu penerangan posisi

belakang berwarna merah

7. ** Lampu

penunjuk arah (sein) belakang

Berfungsi saat tuas penunjuk arah

diaktifkan. Lampu penunjuk arah menyala dengan kelap-kelip. - - Lampu berwarna kuning tua Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

(9)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan

8. ** Lampu rem a. Berfungsi ketika rem diaktifkan,

baik kiri maupun kanan

b. Memancarkan cahaya merah

stabil

c. Tidak buram

d. Tidak terganggu oleh pengoprasian lampu lain.

Lampu rem berfungsi dengan baik (dapat menyala) baik kiri maupun kanan.

Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

9.* Lampu

mundur Berfungsi ketika penerus daya digunakan pada posisi mundur “R”. Lampu mundur menyala saat penerus daya di gunakan pada posisi mundur “R”dan berbunyi.

- Lampu berwarna putih atau

kuning muda .

- Dilakukan

sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

10 * Lampu tanda

batas dimensi lebar belakang

Periksa apakah posisi lampu batas telah terpasang baik sisi kiri atas ataupun kanan atas dan dalam keadaan menyala.

- lampu bagian belakang sisi kiri dan kanan atas berwarna merah

Berlaku untuk bus yang lebarnya lebih dari 2.1 m.

11.* Lampu

Penerangan Tanda Nomor Kendaraan

Berfungsi ketika lampu utama

diaktifkan. Lampu penerangan tanda nomor kendaraan dapat menyala sesuai fungsinya saat lampu utama dihidupkan

Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang petugas.

B. KOMPONEN PENDUKUNG

12.* Pengukur

Kecepatan Jalankan kendaraan dengan kecepatan secukupnya, apakah jarum penunjuk kecepatan berfungsi dengan baik.

Pengukur kecepatan berfungsi

dengan baik. Kendaraan dapat dijalankan oleh pengemudi yang

bersangkutan, petugas mengamati panel pengukur kecepatan.

(10)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan - Dibuat dari kaca atau bahan lain

yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang

dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat

14. ** Penghapus

kaca/wiper Berfungsi pada saat tuas diaktifkan - Kedua wiper berfungsi dengan baik - Dilengkapi dengan alat

penyemprot air

Karet wiper harus bagus

(menghapus kaca dengan

bersih).

15.* Klakson Berfungsi pada saat tombol klakson

ditekan - Mengeluarkan suara saat tombol klakson ditekan

- Tombol klakson sesuai bawaan

pabrik

Bukan tombol klakson

tambahan.

C. PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR

16.* Sabuk

keselamatan

- Berfungsi mengunci pada saat

dihentakan secara mendadak

untuk di tempat duduk

pengemudi

- Berfungsi mengunci untuk

tempat duduk penumpang.

- Mengunci saat dihentakan untuk

tempat duduk pengemudi.

- Mengunci untuk tempat duduk

penumpang.

17.* Ban cadangan Periksa apakah ban cadangan

tersedia dan memiliki ukuran yang sama dengan ban yang terpasang pada kendaraan

Ban cadangan tidak dalam keadaan rusak,kempes, tidak boleh

(11)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan 18.* Segitiga

pengaman Periksa apakah terdapat segitiga pengaman - Terdapat segitiga pengaman berwarna merah dengan jumlah minimum 2 buah

- Mengeluarkan cahaya pada saat

terkena sinar lampu pada malam hari

19.* Dongkrak Periksa apakah terdapat dongkrak

dan dapat berfungsi dengan baik dengan dicoba mengaktifkan dongkrak secukupnya.

Dongkrak ada.

20.* Pembuka roda Periksa apakah terdapat Pembuka

roda. Pembuka Roda ada.

21.* Lampu senter Periksa apakah terdapat lampu

senter dan dapat berfungsi dengan baik

Lampu senter sekurang-kurangnya 2 buah dan dapat berfungsi dengan baik

22.* Pegangan

tangan (Hand Grip)

Petugas memeriksa Pegangan

tangan (Hand Grip) Pemasangan sandaran tempat duduk sepanjang hand grip pada lorong (gangway)

D. BAN

23.** Kondisi ban Periksa apakah terdapat :

- Sayatan

- Penyokan atau benjolan,

terungkapnya kerangka, kawat atau terpisahnya alur

- Pemasangan ban sudah sesuai

- Ban vulkanisir

- Kondisi tangkai katub dan tepi-tepinya (ban tipis)

- Pemeriksaan apakan ban

mengganggu bagian lain

- Tidak ada sayatan

- Tidak ada benjolan atau penyokan

- Keempat ban harus memiliki

ukuran yang sama

- Ban tidak boleh vulkanisir

- Kedalaman alur minimal 1 mm

- Tidak terjadi kontak dinding

akibat kurang angin atau salah pemasangan

Untuk mengecek kedalaman alur minimal apabila tidak

menggunakan alat adalah

dengan melihat tanda atau simbol segitiga pada sisi luar ban. Jika simbol segitiga sudah

tidak utuh berati kondisi

kedalaman alur ban di bawah 1 mm.

(12)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan

24.** Ban Petugas memeriksa apakah ban

vulkanisir atau bukan Ban menggunakan ban vulkanisir tidak diperbolehkan E. TANGGAP DARURAT

25.* Pintu darurat Periksa apakah terdapat pintu

darurat untuk mobil bus yang mempunyai jumlah tempat duduk sukurang-kurangnya 27 buah dan pintu darurat dicoba dibuka (min. lebar 430mm).

Terdapat Pintu darurat, dapat berfungsi dan terdapat petunjuk cara membuka.

26.* Jendela

darurat Periksa apakah terdapat Jendela darurat sekurang-kurangnya : - 1 buah pada sisi kanan dan kiri

untuk tempat duduk tidak lebih dari 26

- 2 buah pada sisi kanan dan kiri untuk tempat duduk 27 s/d 50 - 3 buah pada sisi kanan dan kiri

untuk tempat duduk 51 s/d 80 - 4 buah pada sisi kanan dan kiri

untuk tempat duduk lebih dari 80

- Ukuran jendela darurat minimal

(610x430)mm

Terdapat jendela darurat dan tidak ada penghalang.

27.* Alat

pemukul/peme

cah kaca

(martil)

Periksa apakah terdapat alat

pemukul/pemecah kaca (martil) yang terpasang pada setiap jendela

- Paling sedikit 1 pada setiap satu jendela

- Palu/martil pada salah satu ujungnya berbentuk lancip

28.* Alat kendali

darurat pintu utama

Periksa apakah berfungsi baik saat mesin hidup maupun mati

Alat kendali darurat pintu utama dapat berfungsi baik ketika mesin dimatikan maupun hidup.

29.* Fasilitas

kesehatan Petugas memeriksa apakah ada kotak P3K yang Sekurang-kurangnya berisi :

- Obat anti septik

Terdapat kotak P3K yang Sekurang-kurangnya berisi :

- Obat anti septik (masih ada isinya)

(13)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan - Kain kasa - Kapas - Plester - Gunting tajam - Kain kasa - Kapas - Plester - Gunting tajam 30.* Alat Pemadam Api Ringan (Apar)

Periksa apakah terdapat alat

pemadan api ringan (Apar) - 2 (dua) tabung dengan berat masing-masing 3 kg dan tabung diberi warna mencolok/ reflektif - Masih tersegel

- Belum kadaluarsa

F. BAGIAN BADAN KENDARAAN 31.** Pintu keluar

dan masuk penumpang

Petugas memeriksa apakah terdapat pintu keluar masuk penumpang yang dapat berfungsi dengan baik (dapat tertutup)

Pintu keluar dan atau masuk penumpang harus tertutup pada saat kendaraan berjalan

Bisa dibuka dan ditutup dengan baik

32.* Pintu keluar

masuk pengemudi

Petugas memeriksa apakah terdapat pintu keluar masuk pengemudi sekurang-kurangnya bus sedang.

a. Untuk mobil bus dengan mesin

berada di belakang, tidak ada pintu pengemudi

b. Untuk mobil bus dengan mesin berada di depan, pintu hanya bisa digunakan oleh teknisi

33.* Kondisi kaca

depan Periksa kondisi permukaan kaca depan,apakah ada retakan. Permukaan kaca rata, jelas untuk melihat keluar, tidak ada retakan

34.* Kondisi kaca

jendela Periksa kondisi permukaan kaca jendela, apakah ada retakan. Permukaan kaca rata, jelas untuk melihat keluar, tidak ada retakan

G. SISTEM ALAT KEMUDI

35.* Roda kemudi Dalam keadaan mesin kendaraan

hidup atau mati roda kemudi diputar kekanan dan kekiri sejauh

Spelling harus memenuhi batas :

Diameter roda kemudi: Batas

Spelling:

Berfungsi dengan baik

Peralatan yang digunakan

(14)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan mungkin, namun roda kendaraan

tidak boleh bergerak/berbelok 300 mm 60 mm 350 mm 70 mm 400 mm 80 mm 450 mm 90 mm 500 mm 100 mm 550 mm 110 mm 600 mm 120 mm H. LAIN-LAIN 36. ** * Pengemudi a. Kondisi fisik b. Kompetensi

- Dilakukan pemeriksaan oleh tim

kesehatan.

- Memiliki SIM sesuai dengan peruntukannya

- Lulus dalam tes kesehatan

- Surat Izin Mengemudi A

Umum berlaku untuk

mengemudikan kendaraan

bermotor umum dan barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram;

- Surat Izin Mengemudi B I

Umum berlaku untuk

mengemudikan mobil

penumpang dan barang

umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram; dan

- Surat Izin Mengemudi B II

Umum berlaku untuk

(15)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan * * c. Waktu Kerja Pengemudi d.Waktu Istirahat

- Menanyakan apakah pengemudi

memiliki surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan kendaraan umum;

- Menanyakan apakah pengemudi

memiliki sertifikasi kompetensi di bidang pengawakan angkutan umum

- Melakukan wawancara kepada

pengemudi

- Melakukan wawancara kepada

pengemudi

penarik atau Kendaraan

Bermotor dengan menarik

kereta tempelan atau

gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta

tempelan atau gandengan

lebih dari 1.000 (seribu) kilogram

- Memiliki

- Memiliki

- Pengemudi memenuhi waktu

bekerja maksimal 8 jam (maksimal 12 jam dalam kondisi tertentu) perhari.

- Pengemudi setiap mengemudi

terus-menerus selama 2 jam beristirahat paling sedikit 15 menit.

37.* Buku panduan

penumpang Petugas memeriksa apakah terdapat buku panduan penumpang. - Tersedia (buku atau audio visual).

- Tidak mudah sobek, rusak, dan pudar serta diletakkan di dalam kendaraan.

(16)

No Jenis Metode Pemeriksaan Nilai/Ukur/Jumlah Keterangan

38.* Rel gorden di

jendela Petugas memeriksa apakah posisi Rel gorden di jendela pada bagian atas atau tidak.

Posisi rel gorden yang terpasang tidak mengganggu evakuasi apabila terjadi keadaan darurat (pada saat

kaca jendela darurat telah

dipecahkan).

39.* Alat pembatas

kecepatan Petugas menanyakan keberadaan alat pembatas kecepatan kepada pengemudi.

Alat pembatas kecepatan terdapat pada kendaraan angkutan umum.

40.* Kelistrikan

untuk audio visual

Petugas memeriksa apakah

tersedia kelistrikan untuk fasilitas penunjang seperti audio system, jam digital, papan trayek (LED) dan bel penumpang.

Kelistrikan untuk fasilitas

penunjang berfungsi.

Keterangan :

** direkomendasikan tidak boleh berangkat apabila salah satu objek tersebut tidak ada/ tidak berfungsi (tidak terpenuhi) * direkomendasikan boleh berangkat dengan catatan objek tersebut segara dilengkapi atau dipenuhi

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

TTD

DR. Ir. DJOKO SASONO, M.Sc Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19630925 199003 1 003

(17)

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015

Tanggal : 25 Februarai 2015

Formulir Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Bidang Angkutan Umum

(Ramp Check)

Hari/Tanggal : Nama Perusahaan Angkutan :

Waktu : (ALBN/AKAP/AKDP/Angkutan Pariwisata)

Lokasi : No Kendaran :

Tim Inspeksi : Jenis Bus : (Bus kecil/sedang/besar/maxi) Nama Pengemudi :

Umur Pengemudi :

Buku Uji (**) : Ada Tidak Ada Kartu Pengawasan (**) : Ada Tidak Ada

A. SISTEM PENERANGAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

1. Lampu utama kendaraan (**)

a. Dekat Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala -Kanan : Menyala Tidak menyala/redup

-Kiri : Menyala Tidak menyala/redup

b. Jauh Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala -Kanan : Menyala Tidak menyala/redup

-Kiri : Menyala Tidak menyala/redup

2. Lampu posisi depan (*) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala/redup

b. Kiri : Menyala Tidak menyala/redup

3. Lampu penunjuk arah (sein) depan (**) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala

(18)

b. Kiri : Menyala Tidak menyala

4. Lampu kabut (*) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala

b. Kiri : Menyala Tidak menyala 5. Lampu tanda batas dimensi lebar

(depan) (*)

Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala

b. Kiri : Menyala Tidak menyala

6. Lampu posisi belakang (**) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala/redup

b. Kiri : Menyala Tidak menyala/redup 7. Lampu penunjuk arah (sein) belakang

(**)

Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala

b. Kiri : Menyala Tidak menyala

8. Lampu rem (**) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala

a. Kanan : Menyala Tidak menyala b. Kiri : Menyala Tidak menyala

9. Lampu mundur (*) Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala

a. Kanan : Menyala Tidak menyala b. Kiri : Menyala Tidak menyala 10. Lampu tanda batas dimensi lebar

(belakang) (*)

Lampu kanan dan lampu kiri harus menyala a. Kanan : Menyala Tidak menyala

b. Kiri : Menyala Tidak menyala 11. Lampu penerang tanda nomor

kendaraan (*) : Menyala Tidak menyala

B. KOMPONEN PENDUKUNG HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

12. Pengukur kecepatan (*) : Ada Tidak ada Ada, Tidak Berfungsi

13. Kaca spion luar (**) : Ada dan Sesuai Tidak ada Spion kanan dan spion kiri harus ada Ada, Tidak Sesuai

(19)

15. Klakson (*) : Berfungsi Tidak berfungsi

C. PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR

HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

16. Sabuk keselamatan (*)

a. Pengemudi : Ada dan Berfungsi Tidak Ada Ada, Tidak Berfungsi

b. Penumpang : Ada dan Berfungsi Tidak Ada Ada, Tidak berfungsi

17. Ban cadangan (*) : Ada dan laik Tidak ada Ada, Tidak laik

18. Segitiga pengaman (*) : Ada Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

19. Dongkrak (*) : Ada Tidak ada 20. Pembuka roda (*) : Ada Tidak ada 21. Lampu senter (*) : Ada Tidak ada

Ada, Tidak berfungsi

22. Pegangan tangan (Hand Grip) (*) : Ada Tidak ada

D. BAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

23. - Kondisi ban depan (**) :

a. Kanan : Baik/Laik Tidak Baik/tidak laik b. Kiri : Baik/Laik Tidak Baik/tidak laik - Kondisi ban belakang :

a. Kanan : Baik/Laik Tidak Baik/tidak laik b. Kiri : Baik/Laik Tidak Baik/tidak laik 24. - Ban depan (*) :

a. Kanan : Vulkanisir Tidak Vulkanisir b. Kiri : Vulkanisir Tidak Vulkanisir

- Ban belakang :

a. Kanan : Vulkanisir Tidak Vulkanisir b. Kiri : Vulkanisir Tidak Vulkanisir

(20)

E. TANGGAP DARURAT HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

25. Pintu darurat(*) Ada, Berfungsi Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

26. Jendela darurat (*) : Ada Tidak ada 27. Alat pemukul/pemecah kaca (martil)(*) : Ada Tidak ada 28. Alat kendali darurat pintu utama(*) : Ada dan berfungsi Tidak ada

Ada tidak berfungsi

29. Fasilitas kesehatan (P3K)(*) : Ada Tidak ada 30. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)(*) : Ada, Belum kadaluarsa Tidak ada

Ada, Kadaluarsa

F. BAGIAN BADAN KENDARAAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

31. Pintu Keluar dan Masuk Penumpang(**) : Berfungsi Tidak berfungsi

32. Pintu keluar masuk pengemudi (*) : Tidak Ada Ada Sifatnya kebalikan bila ada malah gak

bagus tp kalo tidak ada malah bagus 33. Kondisi Kaca depan (*) : Baik Buruk

34. Kondisi Kaca Jendela (*) : Baik Buruk

G. SISTEM ALAT KEMUDI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

35. Roda kemudi (*) Spelling baik Spelling tidak baik

H. LAIN-LAIN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

36. Pengemudi

a. Kondisi fisik(**) : Sehat Tidak sehat b. Kompetensi(*) : Kompeten Tidak Kompeten c. Waktu Kerja(*) : Sesuai Tidak Sesuai d. Waktu Istirahat(*) : Sesuai Tidak Sesuai 37. Buku panduan penumpang(*) : Ada Tidak ada

H. LAIN-LAIN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

38. Rel gorden di jendela(*) : Ada, Tidak Menghalangi Tidak ada a

(21)

Catatan :

Nomor 5,10,25 dan 32 tidak diperiksa khusus untuk mobil kecil

Catatan Penting

Nomor Kendaraan :

Nama Perusahaan Angkutan :

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

DR. Ir. DJOKO SASONO, M.Sc

Ada, Menghalangi

39. Alat pembatas kecepatan(*) : Ada Tidak ada 40. Kelistrikan untuk audio visual(*) :

a) Audio System Ada dan berfungsi Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

b) Jam Digital Ada dan berfungsi Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

c) Papan Trayek Ada dan berfungsi Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

d) Bel Penumpang Ada dan berfungsi Tidak ada Ada, Tidak berfungsi

(22)

Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19630925 199003 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan orang dalam trayek wajib menyesuaikan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam

Mulyo Indan dan Perum Damri telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan

bahwa dengan pertimbangan huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Pengaturan Angkutan

Peraturan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 46 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal

Menetapkan : PENGESAHAN VARIAN KELIMA, KEENAM DAN KETUJUH RANCANG BANGUN DAN REKAYASA RUMAH-RUMAH (KAROSERI) PADA LANDASAN KENDARAAN BERMOTOR MEREK ISUZU TIPE NQR 71 EC

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.1187/PR.301/DRJD/2002 tentang Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran yang dilakukan oleh Pengusaha

bahwa sehubungan dengan butir a dan b diatas, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Sanksi Administratif Kepada Perusahaan Otobus dan Mobil Bus

306/1/5 Tahun 1992 tentang Petunujuk Pelaksanaan Angkutan Peti Kemas di jalan Jo Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : Sk.696/Aj.306/Djpd/2000 Tanggal 3 Juli