“PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN LED
INDIKATOR DAN LCD BERBASIS NUVOTON ARM NUC-120”
Nina Paramytha IS
1,Ali Kasim
2Dosen Universitas Bina Darma
1,2Jln. Jenderal Ahmad Yani No.3 Palembang
posel:nina sudibyo@binadarma .ac.id
1, ali.kasim@binadarma.ac.id
2Abstract :
Water clarity Detection Tool Using Led indicators and LCD-based Nuvoton Arm
NUC-120, this befungsi To Facilitate Public To determine the level of water clarity. Working Principle Input tool in the form of Power supplay using 220 Volt source of PLN voltage source and is derived using a step-down transformer to be 12 Volt. Sensor input or the input form, which is sent from the light radiated by Led and will be received by the sensor Photodioda. The comparator circuit using LM324 IC as a signal amplifier on the sensor before entering into Microkontroler NUC120. Then Microkontoler NUC120 as a controller to get information from the photodiode signal is used as an input that is processed by Microkontroler so as to output the input which later became the 3 LED and LCD display On.Keywords : Sensor Photodioda, Nuvoton Arm NUC-120, LED, LCD, comparator op-am.p, Speaker.
Intisari : Alat Pendeteksi Kejernihan Air deangan Mengggunakan Led Indikator dan LCD Berbasis Nuvoton Arm Nuc-120, ini Befungsi Untuk Mempermudah Masyarakat Untuk mengetahui Tingkat Kejernihan Air. Prinsip Kerja Alat berupa Input dari Power supplay menggunakan sumber 220 Volt dari sumber tegangan PLN dan diturunkan dengan menggunakan trafo step down sehingga menjadi 12 Volt. Masukan atau Input berupa Sensor, yang dikirim dari cahaya yang di pancarkan oleh Led dan akan di terima oleh sensor Photodioda. Rangkaian komparator tersebut menggunakan IC Lm324 sebagai penguat sinyal pada sensor sebelum masuk ke dalam Microkontroler NUC120. Kemudian Microkontoler NUC120 sebagai pengendali untuk mendapatkan informasi dari sinyal photodioda yang digunakan sebagai input yang diolah oleh Microkontroler sehingga dapat mengeluarkan output yang kemudian menjadi masukan pada 3 LED dan tampilan Pada LCD.
Kata kunci : Sensor Photodioda, Nuvoton Arm NUC-120, Led, LCD, Komparator op-amp, speker.
1.
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan yang sangat diperlukan oleh manusia, hewan, dan
Needham, dalam bukunya The Uniqueness of Biological Materials, menunjukkan betapa pentingnya air bagi bagi kehidupan manusia hewan dan tumbuhan.. Jika hukum alam semesta memungkinkan keberadaan zat padat atau gas saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan. Alasannya adalah atom-atom zat padat berikatan terlalu rapat dan terlalu statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses molekuler dinamis yang penting bagi terjadinya kehidupan.
Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit bagi manusia. Supaya air yang masuk baik berupa minuman ataupun makanan tidak membawa bibit penyakit, maka diperlukan pengolahan air yang baik, berasal dari sumber jaringan transmisi atau distribusi yang mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan. oleh karena itu diperlukan sumber air yang mampu menyediakan air yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengolahan terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum sangat diperlukan, terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahir/lengkap.
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air minum yang memiliki syarat-syarat antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. Sebagaimana kita ketahui, air yang keruh merupakan satu ciri air yang tidak bersih dan tidak sehat. Pengkonsumsian air keruh dapat mengakibarkan timbulnya berbagai jenis
penyakit seperti diare, penyakit kulit. Oleh karena itu, pengujian kekeruhan air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan air, agar air tersebut layak digunakan untuk proses
selanjutnya.
Atas dasar pertimbangan dan alasan tersebut, peneliti membuat suatu peralatan instrumentasi berupa alat Pendeteksi Kejernihan Air Dengan Output Menggunakan Led Indikator dan LCD Berbasis Nuvoton Nuc 120. dan Sensor yang digunakan untuk mengukur kekeruhan menggunakan sensor fotodioda.
.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tujuan Perancangan
Perancangan merupakan suatu tahap terpenting dalam pembuatan alat, sebab dengan merancang dapat diketahui komponen apa saja yang akan digunakan sehingga alat dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
Langkah-langkah perancangan meliputi semua tahapan yang berhubungan dengan rangkaian hardware dan software (bahasa pemrograman), misalnya pemilihan komponen, pembuatan PCB, pemasangan komponen dan pengujian rangkaian.Selanjutnya adalah
perancangan mekanik. Pada bagian ini dilakukan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang mekanik seperti membuat box, mengecat, memberi tanda, merakit, pengeboran untuk bagian-bagian yang sesuai pada rangkaian yang akan dibuat.
Hardware merupakan komponen utama pada perancangan alat ini yang terdiri dari beberapa bagian blok yang memiliki fungsi kerja yang penting.
Tahap perancangan dimulai dari
pembuatan diagram blok rangkaian, pemilihan komponen, pengaturan tata letak komponen (pembuatan layout), pemasangan komponen sampai dengan proses finishing.
2.2.1 Blok Diagram Rangkaian
Blok diagram rangkaian merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan suatu alat, karena dari blok diagram rangkaian inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian keseluruhan. Blok diagram rangkaian “Pendeteksi Kejernihan Air dengan Menggunakan Led Indikator dan LCD Berbasis NUVOTON ARM NUC-120” ditujukan pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Blok Diagram Rangkaian
Komponen-komponen yang terdapat pada blok diagram yang merupakan bagian dari Perancangan hardware :
a. Sensor
Rangkaian sensor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya. Bagian pemancar adalah LED sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Sedangkan bagian penerima adalah
fotodioda sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya LED objek.
Gambar 2.2 Gambar Rangkaiaan Sensor
b. Rangkaian komparator Ic Lm324 Ic Lm 324 Sering disebut juga dengan Op-Amp disini digunakan sebagai rangkaian penguat (komparator) sinyal tegangan DC maupun AC. Penguat disini maksudnya adalah untuk memperbesar tegangan. Jadi jika kita ingin memperbesar tegangan atau sinyal bisa kita gunakan op-amp. jadi kita bisa merubah tegangan dari mV (milivolt) menjadi V (volt) sesuai dengan yang kita butuhkan dan dinginkan.
Gambar 2.3 Rangkaian komparator
c. Nuvoton Arm NUC-120
Gambar 2.4 Tata Letak Nuvoton
d. Rangkaian Lcd (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display)
merupakan perangkat (devais) yang sering digunakan untuk menampilkan data. LCD ini mempunyai pin atau kaki-kaki yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda -beda.
Gambar 2.5 Rangkaian LCD
e. Perancangan Rangkaian Power Supply
dan Regulator 7812
Power Supply berfungsi sebagai penyedia sumber tegangan dan arus listrik untuk rangkaian yang mengubah arus AC menjadi arus DC.Power supply yang digunakan pada rangkaian ini adalah power supply sebesar 12 volt.
Didalam powersupply terdapat dioda yang berfungsi sebagai penyearah.Untuk menstabilkan tegangan yang dikeluarkan maka perlu digunakan IC regulator agar tegangan yang dikeluarkan menjadi stabil. IC regulator yang digunakan adalah IC regulator 7812yang memiliki peran penting untuk meregulasi tegangan yang dibutuhkan bagi rangkaian mikrokontroler yaitu sebesar 12 Volt. Berikut ini adalah rancangan
rangkaian power supply dan regulator 7812 yang akan digunakan.
Gambar 2.6 Rangkaian Power Supply
Regulator
2.2.2 Prinsip Kerja Rangkaian
Secara keseluruhan alat ini dirancang dengan menggunakan hardware. Masukan berupa sensor dan keluaran berupa Led
Indikator, dan tampilan pada LCD dan speaker. Rangkaian power supply sumber searah adalah sumber tegangan yang digunakan untuk mengaktifkan seluruh rangkaian dalam alat ini. Pada sumber tegangan ini menggunakan sebuah trafo step down yang dapat menurunkan
tegangan listrik dari 220 volt menjadi 12 volt, empat buah dioda yang digunakan sebagai penyearah gelombang penuh untuk mengubah arus AC menjadi DC dan sebuah kapasitor elektrolit yang digunakan sebagai filter tegangan.
a. Led hijau menandakan status air Jernih b. Led kuning menandakan status air
Sedang
c. Led merah menandakan status air Keruh
Dan LCD pada rangakaian akan menampilkan status air pada layar LCD.
2.3 Perancangan Software
Perancangan software memegang peranan penting dalam hal ini pengolahan keseluruhan program. Inti dari perancangan software ini adalah pembuatan algoritma kendali pengaktifan hasil output dengan mode led untuk mengaktifkan Sensor sebagai input. Berikut ini adalah flowchart kerja Pendeteksi kejernihan Air dengan Menggunakan Led Indicator dan Lcd Berbasis NUVOTON NUC120
Gambar 2.7 Flowchart Rangkaian
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Titik Pengujian AlatTitik pengukuran pada “Pendeteksi Kejernihan Air Dengan menggunakan Led Indicator dan Lcd Berbasis NUVOTON ARM NUC120” terdiri dari beberapa bagian dimana pada setiap bagian titik uji memiliki fungsi dan
tujuan pengukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Adapun titik pengukuran adalah sebagai berikut :
a). TP 1, TP 2 dan TP 3 (Power supply) berfungsi sebagai sumber tegangan searah pada rangkaian.
b). TP 4 (LCD) berfungsi untuk menampilkan karakter dari sampel Air.
c). TP 5 (Sensor inframerah dan fotodioda) berfungsi sebagai Input untuk mendeteksi cahaya yang diteruskan oleh sensor infrared. d). TP 6 (Komparator) berfungsi sebagai penguat sinyal atau pembanding karakter air.
e). TP 7 (Mikrokontroler NUC120) berfungsi sebagai pengendali perintah dari sensor inframerah dan fotodioda.
f). TP 8 (LED) berfungsi sebagai output untuk menunjukan indikator air.
Adapun bagian pada saat pengujian alat tersebut terdiri dari 8 titik pengujian yang dapat dilihat pada gambar 3.1.
3.2 Hasil Pengukuran dan Perhitungan Pengukurandilakukan sebanyak 5 kali pada tiap-tiap pengukuran untukmemperoleh dan mengetahui nilai yang optimal.
Harga nilai rata-rata :
x
=
X
1+
X
2+
X
3+
X
4+¿X5n
=
∑
X
in
¿
Dimana :
∑
X
i = Jumlah seluruh sampel n =Jumlah pengukuran´
x
=Harga rata-rataSetelah mendapatkan nilai rata-rata dari setiap pengukuran yang kemungkinan terdapat persentase kesalahan.
%
Kesalahan
=
|
Pengukuran
−
Perhitungan
Pengukuran
|
x
100 %
3.2.1 Titik Pengujian 1 Pada Power Supply
(TP1, TP2 dan TP3)
Pada titik pengukuran tegangan power supply terdapat tiga titik pegujian pengukuran. Tiap titik pengukuran dilakukan untuk mengetahui tegangan searah yang masih terdapat ripple-nya hingga menghasilkan ouput tegangan searah murni dan hampir tidak terdapat ripple-nya.Adapun titik pengukurannnya pada gambar 3.2 dibawah ini.
Gambar 3.2 Titik Pengujian 1 (Power Supply) a. Pengukuran
Hasil pengukuran tegangan pada power supplydapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Power
Supply
Hasil gambar bentuk sinyal pada osiloskop di TP1, TP2 dan TP3 seperti pada gambar 3.3, gambar 3.4 dan gambar 3.5.
Gambar 3.3 Bentuk Sinyal Pada TP1
Gambar 3.4 Bentuk Sinyal Pada TP2
Gambar 3.5 Bentuk Sinyal Pada TP3 b. Perhitungan TP1
Output tegangan dari dioda penyearah gelombang penuh sebelum melewati kapasitor sebagai filter pada TP1 yang diberikan tegangan input dari trafo dapat dihitung dapat diketahui nilainya dengan menggunakan
persamaan rumus [Vdc = 0,636 . (Vm-2VT)]
Vm = Vrms.
√
2
= 12 .√
2
= 16,97 VMakaVdcadalah :
Vdc = 0,636 . (Vm– 2VT) = 0,636 . (16,97 – 1,2) = 0,636 x 15,77 = 10,02 V
Maka persentase kesalahan TP1 (Vdc)
dari pengukuran dan perhitungan dengan menggunakan persamaan rumus dibawah ini :
%
Kesalahan
=
|
Pengukuran
−
Perhitungan
Pengukuran
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
10,5
−
10,02
10,5
|
x
100 %
%Kesalahan=
|
0,045|
x100 % = 4,5%
Persentase kesalahan tegangan TP1 dari pengukuran dan perhitungan adalah 4,5 %, hal ini dikarenakan faktor ripple
tegangan yang mempengaruhi besarnya nilai tegangan searah di TP1.
Besarnya ripple tegangan sebelum kapasitor pada penyearah gelombang penuh adalah,
Vr
(
rms)
= 0,308 .V
m= 0,308 . 16,97 = 5,22 V
c. Perhitungan TP2
Titik pengukuran pada TP2 adalah output tegangan searah dari dioda penyearah yang telah melewati kapasitor (1000μ F¿
sebagai filter untuk memperkecil tegangan riak (ripple).
Untuk menghitung tegangan searah pada TP2 dengan cara dibawah ini,
Vdc = Vm–
4
,
17
. I
dcC
= 16,97 –
4
,
17
.
0
,
0014
0
,
001
= 16,97 – 5,83 = 11,14 VMaka persentase kesalahan TP2 (Vdc)
dari pengukuran dan perhitungan adalah :
%
Kesalahan
=
|
Pengukuran
−
Perhitungan
Pengukuran
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
11
,
5
−
11
,
14
11
,
5
|
x
100 %
%Kesalahan=
|
0,031|
x100 % = 3,1%
Persentase kesalahan tegangan TP2 dari pengukuran dan perhitungan adalah 3,1 %, hal ini dikarenakan faktor ripple
tegangan yang mempengaruhi besarnya nilai tegangan searah di TP2.
Besarnya ripple tegangan pada rangkaian power supply setelah kapasitor adalah,
Titik pengukuran pada TP3 adalah output tegangan searah dari IC LM7812, Sesuai datasheetoutput-nya (12V) adalah tegangan yang sangat konstan. Persentase
kesalahan TP3 (
V
dc) dari pengukuran dan%
Kesalahan
=
|
Pengukuran
−
Perhitungan
Pengukuran
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
11
,
8
−
12
11
,
8
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
0
,
016
|
x
100 %
= 1,6%
Persentase kesalahan pada output tegangan IC LM7812 dari pengukuran dan perhitungan adalah 1,6 %, regulasi tegangan pada IC menjadi faktor kesalahan.
Sedangkan untuk regulasi tegangan (VR) pada IC regulator pada saat berbeban dan tidak berbeban adalah,
VR =
V
dctanpabeban – V
dcbeban penuh
V
dcbeban penuh
VR =
12
–
11
,
8
11
,
8
= 0,016 V3.2.2 Titik Pengujian 2 Pada LCD (TP4) Pada titik pengujian 4 dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja LCD ketika menampilkan karakter dan angka.
Gambar 3.6 Titik Pengujian 4 (LCD) a. Pengukuran
Hasil pengukuran tegangan LCD ketika sedang menampilkan karakter
dan angka dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Pada LCD
b. Perhitungan
Titik pengukuran pada TP4 adalah output tegangan pada kaki output LCD, Sesuai data sheet outputnya adalah tegangan yang sangat konstan yaitu (5V). Persentase kesalahan dapat melihat rumus pada TP3 (
V
dc) dari pengukuran dan perhitungan adalah :%
Kesalahan
=
|
Perhitungan
−
Pengukuran
Perhitungan
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
5
−
4,92
5
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
0
,
0 16
|
x
100 %
= 1,6%
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran diketahui persen kesalahan yaitu sebesar 1,6 % V. Hal ini dikarenakan adanya dropvoltage dari dioda bridge dan karena adanya perhitungan drop voltage dioda.
3.2.3 Titik Pengujian 3 Pada Sensor Inframerah dan Fotodioda (TP5) Pada titik pengujian 3 dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja sensor saat sensor aktif dan pasif dalam mendeteksi kendaraan.
a. Pengukuran
Hasil pengukuran tegangan sensor pada saat sensor aktif dan pasif dalam
mendeteksi kendaraan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Pada Sensor (TP5)
b. Perhitungan
Dari datasheet sensor, tegangan kerjanya adalah 5V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran dan perhitungan adalah :
%
Kesalahan
=
|
Perhitungan
−
Pengukuran
Perhitungan
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
5
−
4,95
5
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
0,01
|
x
100 %
= 1 %Persentase kesalahan tegangan kerja sensor dari pengukuran dan perhitungan adalah 1 %, sensor aktif dengan tegangan kerja sesuai datasheet sensor.
3.2.4 Titik Pengujian 4 Pada Komparator (TP6)
Pada titik pengujian 4 dilakukan pada kaki outpu komparator.
Gambar 3.8 Titik Pengujian 6 (komparator)
a. Pengukuran
Hasil pengukuran tegangan komparator dimana yang diukur tegangan pada saat membandingkan intensitas cahaya dari photodioda dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Pada komparator
b. Perhitungan
Dari datasheetdriver rele, tegangan kerjanya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran dan perhitungan adalah :
%
Kesalahan
=
|
Perhitungan
−
Pengukuran
Perhitungan
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
5
−
4,94
5
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
0
,
012
|
x
100 %
= 1,2%
Persentase kesalahan tegangan kerja driver rele dari pengukuran dan perhitungan adalah 1,2 %, tegangan kerja driver rele akan drop karena dalam kondisi NC dan memberikan sinyal audio ke speaker.
3.2.5 Titik Pengujian 5 Pada Mikrokontroler NUC120 (TP7)
Pada titik pengujian 5 dilakukan untuk mengetahui output tegangan dari mikrokontroler NUC120.
Gambar 3.9 Titik Pengujian 5 (Mikrokontroler)
a. Pengukuran
Hasil pengukuran tegangan mikroko- ntroler pada saat memberikan dan tidak memberikan digital logic dan output tegangan pada komponen rangkaiannya dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Pada kontroler NUC120
b. Perhitungan
Dari datasheet mikrokontroler NUC120, output tegangannya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran saat
memberikan logic dengan perhitungan adalah :
%
Kesalahan
=
|
Perhitungan
−
Pengukuran
Perhitungan
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
5
−
5
,
04
5
|
x
100 %
%Kesalahan=
|
0,008|
x100 % = 0,8%
Persentase kesalahan tegangan kerja mikrokontroler NUC120 dari pengukuran dan perhitungan adalah 0,8 %, ouput
tegangan mikro lebih besar dari datasheet -nya dan mikro tidak memberikan logic pada komponen rangkaiannya yang merupakan tahanan load secara bersamaaan.
3.2.6 Titik Pengujian 6 LED (TP8)
Pengujian yang dilakukan Pada LED ini, yaitu pada keluaran mikro ke kaki LED. Dapat dilihat pada gambar 3.10 di bawah ini.
Gambar 3.10 Titik Pengujian 6 (LED) a. Pengukuran
hasil pengukuran ketika Led
menempilkan output Cahaya. Dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Pada LED
b. Perhitungan
Dari datasheet LED, tegangan kerjanya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran dan perhitungan adalah :
%
Kesalahan
=
|
Perhitungan
−
Pengukuran
Perhitungan
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
5
−
4,68
5
|
x
100 %
%
Kesalahan
=
|
0
,
032
|
x
100 %
= 3,2%
Persentase kesalahan tegangan kerja LED dari pengukuran dan perhitungan adalah 3,2 %, masih dalam toleransi.
3.2.7 Analisa
Dari tiap titik pengujian alat dengan melakukan perhitungan dan lima kali
pengukuran serta dengan persentase kesalahan, maka dapat diambil analisa sebagai berikut :
a). Output tegangan pada trafo yang
digunakan adalah 12 Vac (Vrms¿, namun
yang terukur adalah 10,5
V
ac, hal ini akanmempengaruhi perhitungan persentase kesalahan ditiap titik pengukuran power supply. Kurangnya efisiensi trafo
menghasilkan
V
rms karena faktor sumbertegangan dari PLN yang kurang dari 220 Volt dan jumlah lilitan primer dan sekunder dari trafo. Selain itu faktor ripple juga dapat mempengaruhi perhitungan persentase kesalahan ditiap titik pengukuran power supply.
b). Mikrokontroler memiliki output tegangan (5,04 V) yang berbeda dari datasheet-nya (5 V) yang dapat mempengaruhi
perhitungan persentase kesalahan ditiap titik pengukuran komponen-komponen input dan output yang terhubung ke mikrokontroler.
c).
Komponen rangkaian aktif dengan baik, walaupun tegangan kerjanya berbeda dari datasheet-nya, karena besarnya selisih beda tegangan masih dalam toleransi keamanan (< 10%) untuk digunakan sebagai tegangan kerja.4.
KESIMPULAN
4.1 KesimpulanDari hasil pembahasan pada “Alat Pemberi Informasi Pada Area Parkir Secara Otomatis Berbasis NUVOTON ARM NUC120” ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a). Pada saat sensor mendeteksi tingkat kejernihan air maka sensor akan memerintahkan ke mikrokontroler sebagai unit kendali rangkaian, kemudian tingkat kejernihan air dapat diketahui melalui outputnya melalui 3 Led Indikator dan tampilan pada LCD. b). Semakin tinggi tingkat kejernihan air,
maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan dan hambatanya semakin kecil, begitu juga sebaliknya bila airnya semakin keruh, maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil dan hamabatan semakin besar.
c). Mempermudah Masyarakat untuk mengetahui tingkat kejernihan air dengan menggunakan Led indicator, dan Lcd.
Led Hijau (Status Air Jernih).
Led Kuning (Status Air sedang).
Led Merah (Status Air Keruh).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, (1998). “
Transformator
”, Pradnya
Paramita, Jakarta Pusat
Barmawi. 1999.
Prinsip-Prinsip Elektronika.
Jilid I,
: Erlangga Jakarta
Floyd, Thomas L. “Principles of electric circuit”.
7
t h Ed. Prentice Hall, 2003.Malvino. (1999).
“ Elektronika”
. Jilid I”,
Eralngga, Jakarta
Mismail. (1997).
“Rangkaian Listrik”. Jilid
II. Edisi IV
. Erlangga, Jakarta
Silaban, P. (1999). “Rangkaian Listrik”. Jilid II. Edisi IV. Erlangga, Jakarta