• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014

TENTANG

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PERUMAHAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN TULUNGAGUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG,

Menimbang

Mengingat :

:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tulungagung maka perlu adanya penjabaran dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati ;

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun` 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 );

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 );

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

(2)

Menetapkan

:

Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9

Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 3 Seri E);

MEMUTUSKAN :

PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

PERUMAHAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN

TULUNGAGUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Tulungagung.

3. Bupati adalah Bupati Tulungagung.

4. Wakil Bupati adalah Wakil BUpati Tulungagung.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten

Tulungagung.

7. Otonomi Daerah adalah hak , wewenang, dan kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

8. Daerah Otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala

Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah,

Kecamatan, dan Kelurahan.

10. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

(3)

11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unsur Pelaksana Tugas teknis pada Dinas.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah.

(2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan.

Pasal 4

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu

Umum Pasal 5 Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

(4)

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Bina Program;

c. Bidang Bina Marga, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Teknis Leggers Jalan dan

Jembatan;

2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan;

3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan;

d. Bidang Perumahan, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Teknis Perumahan;

2. Seksi Pembangunan Perumahan;

3. Seksi Pengendalian Perumahan;

e. Bidang Cipta Karya, membawahi :

1. Seksi Pengembangan Permukiman;

2. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman;

3. Seksi Air Minum;

f. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Teknis Tata Ruang dan Tata

Bangunan;

2. Seksi Pembinaan Teknis Tata Ruang dan Tata

Bangunan;

3. Seksi Pemanfaatan, Pengendalian Tata Ruang dan

Tata Bangunan;

g. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi:

1. Seksi Kebersihan;

2. Seksi Pertamanan dan Pemakaman;

3. Seksi Instalasi Listrik dan Penerangan Jalan Umum (PJU);

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua Kepala Dinas

Pasal 6

Kepala Dinas sebagaimana di maksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas pokok memimpin, membina,

mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan

penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan urusan di bidang Pekerjaan Umum

dan pelayanan umum/publik sesuai lingkup tugas kewenangannya dengan berkoordinasi peran serta para pengaku kepentingan baik lintas sektoral maupun

(5)

antara strata pemerintah daerah;

b. penandatangan surat dinas berupa rekomendasi teknis

atau hasil uji tes laborat;

c. penandatanganan berkas surat atau surat Dinas keluar

gambar konstruksi berdasarkan pertimbangan teknis sebagai bahan laporan lebih lanjut;

d. pembinaan dan pemberian arahan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahannya agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

e. pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan

sasaran visi dan misi yang telah direncanakan serta pelaksanaan tugas yang tertuang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

f. pemberian laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas sesuai bidangnya secara berkala untuk disampaikan kepada yang berkepentingan;

g. pelaksanaan kegiatan urusan Dinas dan hukum yang

bersifat lintas program maupun sektoral dalam rapat dinas bersama pihak eksekutif atau legeslatif; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Bupati.

Bagian Ketiga Sekretariat

Pasal 8

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas, penyusunan program dan perencanaan Dinas serta pembinaan hukum, organisasi dan tatalaksana Dinas;

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan

tata kearsipan, rumah tangga dan keprotokolan Dinas;

b. penyusunan program dan perencanaan Dinas;

c. penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan

tata laksana Dinas;

d. pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan

kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;

(6)

f. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

Pasal 10

(1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 1 mempunyai tugas :

a. melakukan urusan administrasi persuratan,

kearsipan, perjalanan dinas, keprotokolan, rumah tangga;

b. melakukan penatausahaan administrasi

kepegawaian;

c. menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi

dan ketatalaksanaan Dinas;

d. melaksanakan tugas dibidang hubungan

masyarakat;

e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya; dan

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris.

(2) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2 mempunyai tugas :

a. melakukan tata usaha dan administrasi keuangan

dan perlengkapan;

b. menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan

melakukan administrasi barang;

c. melakukan pembayaran gaji pegawai;

d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya; dan

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris.

(3) Sub Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b angka 3 mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan progam dan

perencanaan kegiatan Dinas;

b. menyiapkan bahan monitoring, evalusasi dan

pelaporan program dan kegiatan Dinas;

c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya; dan

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris.

(4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(7)

Bagian Keempat Bidang Bina Marga

Pasal 11

(1) Bidang Bina Marga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perencanaan teknis leggers jalan dan jembatan, pembangunan dan

pemeliharaan jalan serta pembangunan dan

pemeliharaan jembatan.

(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi

perencanaan teknis leggers jalan dan jembatan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan

petunjuk peraturan yang berlaku dibidang

kebinamargaan;

b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam

menjalankan kebijakan teknis dibidang

kebinamargaan agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja secara kondusif;

c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan,

pengendalian dan bantuan teknis peningkatan pembangunan dan pemeliharaan, dan pemanfaatan bidang jalan dan jembatan agar sesuai dengan perencanaan program teknis;

d. pengelompokan dan penilaian jalan Kabupaten dan

jalan Desa;

e. pengembangan teknologi terapan di bidang jalan

untuk jalan Kabupaten dan jalan Desa;

f. pengawasan spesifikasi kondisi jalan Kabupaten dan

jalan Desa serta melaporkan sesuai tugasnya;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

(3) Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 12

(1) Seksi Perencanaan Teknis Leggers Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 1 mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan

perencanaan teknis pekerjaan umum mengenai program kerja periode berjalan maupun yang akan

datang sebagai bahan usulan di bidang

kebinamargaan;

b. menghimpun bahan dan data kondisi exsisting serta

(8)

penetapan status serta fungsi, manfaat jalan dan jembatan;

c. melakukan survey tentang struktur jalan dan

jembatan, topologi rencana dan gambar mengenai geometri jalan dan jembatan;

d. melaksanakan perencanaan teknis pembangunan

legger jalan dan jembatan;

e. melaksanakan speksifikasi teknis dan estimasi biaya

terhadap pelaksanaan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;

f. melaksanakan pendataan, analis dan evaluasi

tentang status jalan dan jembatan;

g. mengolah, mengkaji, menyiapkan dan melakukan

pemutakhiran data jalan dan jembatan yang diperlukan sebagai dasar perhitungan teknis;

h. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2 mempunyai tugas :

a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data

untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jalan;

b. menyusun dan mengolah pemutakhiran perhitungan

teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan Jalan;

c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan

dan pemeliharaan Jalan;

d. melakukan pengawasan dan pengendalian

peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jalan;

e. melaksanakan kegiatan utilitas prasarana jalan;

f. memberikan pertimbangan teknis pemanfaatan ruang

manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan;

g. menyusun dan menyiapkan laporan secara berkala

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(3) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 3 mempunyai tugas :

a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data

(9)

pembangunan dan pemeliharaan jembatan;

b. menyusun dan mengolah pemutakhiran perhitungan

teknis dari rencana program dan estimasi biaya

pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan

jembatan;

c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan

dan pemeliharaan Jembatan;

d. melakukan pengawasan dan pengendalian

peningkatan pembangunan dan pemeliharaan

Jembatan;

e. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagian Kelima Bidang Perumahan

Pasal 13

(1) Bidang Perumahan sebagaimana dimaksud dalam pasal

5 huruf d, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi di bidang perencanaan teknis perumahan, pembangunan perumahan dan pengendalian perumahan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Bidang Perumahan mempunyai fungsi: a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi

perencanaan teknis perumahan, pembangunan perumahan dan pengendalian perumahan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidang perumahan;

b. pelaksanaan pembinaan teknis perencanaan,

pembangunan, perbaikan, peremajaan, pengawasan,

pengendalian dan fasilitasi pengembangan

perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

c. pelaksanaan pengelolaan dan pengaturan di bidang perumahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk database bidang perumahan serta analisa data untuk menyusun program kegiatan di bidang

(10)

perumahan;

e. pengendalian perencanaan, pembangunan dan

pengembangan lokasi perumahan secara optimal sesuai dengan Rencana Tata Ruang;

f. pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis dalam

rangka pembangunan dan pengembangan

perumahan serta izin mendirikan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis;

g. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan terhadap

akses ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas perumahan yang memadai; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Bidang Perumahan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 14

(1) Seksi Perencanaan Teknis Perumahan mempunyai

tugas :

a. mengumpulkan, menginventarisasi dan menganalisis

data dalam rangka perencanaan, pembangunan, perbaikan, peremajaan pengembangan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan

pengaturan penataan perumahan serta perencanaan

program pembangunan dan pengendalian

perumahan;

c. melakukan koordinasi, pembinaan dan bantuan teknis dalam rangka penyusunan rencana tapak pembangunan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

d. memfasilitasi dan memproses rekomendasi teknis

rencana tapak pembangunan perumahan dengan memperhatikan tata lingkungan;

e. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(2) Seksi Pembangunan Perumahan mempunyai tugas :

(11)

kegiatan pembangunan dan/atau peningkatan kualitas perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

b. memfasilitasi dan melaksanakan perbaikan rumah

tidak layak huni dan terjangkau yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas perumahan yang memadai;

c. memfasilitasi dan melaksanakan pembangunan dan/atau perbaikan rumah korban bencana alam dan rumah khusus;

d. melaksanakan pembangunan, perbaikan, peremajaan

perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

e. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(3) Seksi Pengendalian Perumahan mempunyai tugas :

a. melakukan pembinaan, pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;

b. melakukan sosialisasi mengenai kebijakan, strategi, program dan Norma Standart Pedoman Manual (NSPM) bidang perumahan;

c. memeriksa kelengkapan administrasi dan gambar konstruksi untuk rekomendasi teknis izin mendirikan bangunan berkaitan dengan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis;

d. melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan pendirian dan pemanfaatan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis serta

penyediaan prasarana, sarana dan utilitas

perumahan dalam rangka penataan lingkungan;

e. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(12)

Bagian Keenam Bidang Cipta Karya

Pasal 15

(1) Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 huruf e, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi

pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum, untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidang cipta karya;

b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam

menjalankan kebijakan teknis di bidang Cipta Karya agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja;

c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian teknis peningkatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum;

d. pelaksanaan pengelolaan pengaturan di bidang

pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum;

e. pengembangan teknologi terapan di bidang

pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum;

f. pengawasan pembangunan di bidang pengembangan

permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum;

g. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

(3) Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 16

(1) Seksi Pengembangan Permukiman sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 1 mempunyai tugas :

a. menyusun kebijakan teknis dan strategi

pengembangan permukiman di perkotaan dan perdesaan;

b. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik

(13)

baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial;

c. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan;

d. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik

dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman di kawasan tertinggal, terpencil dan daerah perbatasan; e. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan peran

serta masyarakat serta penyelenggaraan perumusan norma, standar, pedoman dan kriteria di bidang pengembangan permukiman;

f. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(2) Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 2 mempunyai tugas :

a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data

untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan

pembangunan dan pemeliharaan di bidang

penyehatan lingkungan permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan;

b. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan

teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan di bidang penyehatan lingkungan permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan;

c. melakukan survey tentang exsisting sarana dan

prasarana di bidang penyehatan lingkungan

permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan;

d. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan

dan pemeliharaan bidang penyehatan lingkungan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran;

e. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan

penyusunan/sosialisasi mengenai penyehatan

lingkungan permukiman kepada warga masyarakat agar berperilaku hidup sehat;

f. melakukan pengawasan dan pengendalian

peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang penyehatan lingkungan agar sesuai dengan rencana program kerja;

g. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang;

(3) Seksi Air Minum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf e angka 3 mempunyai tugas :

a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data

(14)

pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan;

b. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan

teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan bidang air minum perdesaan;

c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran;

d. melaksanakan pembinaan dan penyelanggaraan

penyuluhan/sosialisasi mengenai pengelolaan air minum kepada warga masyarakat Himpunan Pemakai Air Minum (HIPPAM) agar dapat bermanfaat dan difungsikan;

e. melakukan pengawasan dan pengendalian

peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan sesuai dengan program kerja;

f. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagian Ketujuh

Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan Pasal 17

(1) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf f mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perencanaan teknis, pembinaan teknis, pemanfaatan, pengendalian tata ruang dan tata bangunan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai fungsi :

a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi

perencanaan teknis, pembinaan teknis dan

pemanfaatan, pengendalian tata ruang dan tata bangunan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidangnya;

b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam

menjalankan kebijakan teknis di bidang tata ruang dan tata bangunan agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja;

(15)

c. pemberian pembinaan, bimbingan, perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan

peningkatan teknis tata ruang dan tata bangunan serta pemeliharaan dan pemanfaatan di bidang tata ruang dan tata bangunan;

d. pelaksanaan pengawasan pembangunan di bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan;

e. pengembangan teknologi terapan di bidang tata ruang dan tata bangunan;

f. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi terhadap

pelaksanaan kegiatan rekomendasi pemanfaatan ruang;

g. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

(3) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 18

(1) Seksi Perencanaan Teknis Tata Ruang dan Tata

Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang dan tata bangunan;

b. mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan perencanaan tata ruang dan tata bangunan;

c. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan di bidang tata bangunan; d. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan

di bidang tata bangunan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran;

e. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, pengendalian dan peningkatan teknis tata ruang dan tata bangunan;

f. melaksanakan koordinasi dan pembinaan terhadap

pelaksanaan rencana tata ruang dan tata bangunan; g. menyiapkan perencanaan dan penyusunan Rencana

Penataan Bangunan dan Lingkungan; dan

h. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang.

(2) Seksi Pembinaan Teknis Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 2 mempunyai tugas :

(16)

penyelenggaraan pembangunan gedung dan rumah negara;

b. melaksanakan pembinaan teknis perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan gedung dan rumah negara;

c. melaksanakan pembinaan teknis rencana tata ruang

dan tata bangunan dan lingkungan, konservasi arsitektur bangunan serta pelestarian bangunan bersejarah atau bangunan adat;

d. melaksanakan pembinaan teknis dan pelaksanaan

pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan rumah negara;

e. melakukan kegiatan pembinaan dan bimbingan

teknis rehabilitasi bangunan;

f. mengolah dan mengevaluasi data sebagai dasar

perhitungan teknis untuk penafsiran dan penelitian

harga bangunan dalam rangka kepentingan

inventaris kekayaan milik negara/daerah bangunan lainnya;

g. melaksanakan kegiatan pelaksanaan inventarisasi

bangunan sebagai dasar pertimbangan penilaian aset

bangunan maupun untuk renovasi kembali

berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaranya;

h. melaksanakan dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(3) Seksi Pemanfaatan, Pengendalian Tata Ruang dan Tata

Bangunan, dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 3 mempunyai tugas:

a. memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait Rencana Tata Ruang Kabupaten;

b. melaksanakan pemeriksaan termasuk menyiapkan rekomendasi berdasarkan pertimbangan tata ruang dan perhitungan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan izin pemanfaatan ruang dan bangunan yang memerlukan perhitungan teknis;

c. menginventarisasi, mengkaji dan mengkoordinasikan permasalahan dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang;

d. mengkoordinasikan penetapan peraturan tentang Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi; e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan penataan ruang;

f. melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang

untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;

(17)

g. memeriksa kelengkapan administrasi dan gambar konstruksi untuk rekomendasi teknis Izin Mendirikan

Bangunan berkaitan dengan bangunan yang

memerlukan hitungan teknis;

h. melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan pendirian bangunan yang memerlukan hitungan teknis dan penggunaannya sesuai dengan rencana rinci tata ruang;

i. melakukan kegiatan pendataan bangunan gedung

dan bangunan lainnya untuk keperluan tertib administrasi pembangunan dan tertib administrasi pemanfaatan bangunan gedung;

j. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagian Kedelapan

Bidang Kebersihan dan Pertamanan Pasal 19

(1) Bidang Kebersihan dan Pertamanan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf g mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman, Instalasi Listrik dan Penerangan Jalan Umum;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Bidang kebersihan pertamananan mempunyai fungsi:

a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi

kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta instalasi listrik dan penerangan jalan umum untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku dibidangnya;

b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam

menjalankan kebijakan teknis di bidang kebersihan, pertamanan, pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja secara kondusif; c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian teknis peningkatan, pemeliharaan, dan

(18)

pemanfaatan di bidang kebersihan pertamanan, pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah;

d. pengembangan teknologi terapan di bidang

kebersihan,pertamanan dan pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah;

e. perumusan kebijakan di bidang kebersihan,

pertamanan dan pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum agar sesuai rencana kerja dan melaporkan hasil kegiatan secara berkala; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

kepala Dinas.

(3) Bidang kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh

seorang kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 20

(1) Seksi Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf f angka 1 mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan

perencanaan teknis kebersihan mengenai program kerja periode berjalan maupun yang akan datang sebagai bahan usulan di bidangnya ;

b. menghimpun bahan dan mendata kondisi exsisting

serta dokumentasi, perkembangan atau perubahan, penetapan daerah pelayanan kebersihan ;

c. melaksanakan kegiatan kebersihan sampah pada jalan protokol dan drainase saluran pembuang ;

d. melaksanakan spesifikasi teknis dan estimasi biaya terhadap pelaksanaan peningkatan pemeliharaan; e. mengolah, mengkaji, menyiapkan dan melakukan

pemutakhiran data base yang diperlukan sebagai dasar perhitungan teknis penyusunan program / rencana kerja;

f. melakukan pengelolaan pemanfaatan terhadap

sampah yang dapat didaur ulang sehingga dapat digunakan sebagai komposting termasuk pada operasional kegiatan IPLT (Instalasi Pengelolaan

Limbah Tinja) dan pada TPA (Tempat Pengelolaan

Akhir) sampah;

(19)

lembaga-lembaga pemerintah atau warga masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih;

h. melaksanakan pengawasan, pemeriksanaan dan

pengendalian peningkatan pembangunan dan

pemeliharaan / rehabilitasi pada bidangnya agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja;

i. melakukan perhitungan, penetapan dan

pengumpulan retribusi pelayanan kebersihan sesuai peraturan daerah yang berlaku ;

j. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggunggjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang.

(2) Seksi Pertamanan dan Pemakaman sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf g angka 2 mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan teknis pertamanan

dan pemakaman ;

b. menyiapkan penelitian, perencanaan, pengawasan,

pengendalian kegiatan pertamanan dan

pemakaman;

c. melaksanakan pengawasan dan penyelamatan

terhadap kelestarian taman / jalur hijau ;

d. menyusun analisa kebutuhan untuk pembangunan

dan pemeliharaan serta renovasi taman dan jalur hijau serta kelengkapannya ;

e. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan,

renovasi taman, monumen, air mancur dan fasilitas taman lainnya ;

f. melaksanakan usaha-usaha untuk terwujudnya

tulungagung Bersih, Sehat, Indah dan Menarik (BERSINAR) ;

g. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan

pemakaman dengan dinas / instansi terkait ;

h. melaksanakan pendaftaran, pemberian dan

pelayanan atas permohonan permintaan tanah pemakaman ;

i. mengadakan pencatatan / register makam, luas

makam serta inventarisasi peralatan pemakaman ;

j. melaksanakan pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana pemakaman agar makam menjadi tempat yang Bersih, Sehat, Indah dan Menarik ( BERSINAR ) ;

(20)

k. melaksanakan dan melayani pemberian ijin pembongkaran kerangka jenasah ;

l. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan

m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang.

(3) Seksi instalasi listrik dan penerangan jalan umum

sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf g angka 1 mempunyai tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan instalasi listrik dan penerangan jalan umum (PJU);

b. merencanakan kebutuhan peralatan untuk

pemeliharaan/perawatan instalasi listrik dan

penerangan jalan umum (PJU)

c. memproses perijinan pemasangan lampu PJU secara swadana;

d. melaksanakan bimbingan dan pembinaan kepada lembaga pemerintah /swasta dan masyarakat tentang instalasi listrik dan PJU;

e. mengadakan pemeriksaan dan melaksanakan

penyimpanan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan perlengkapan instalasi listrik dan PJU;

f. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

kepala Bidang.

BAB IV

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 21

(1) Pada Dinas dibentuk UPTD yang terdiri dari:

a. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Campurdarat, dengan wilayah kerja meliputi

Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Pakel,

Kecamatan Bandung, Kecamatan Besuki dan Kecamatan Tanggunggunung;

b. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ngunut, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Ngunut, Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Pucanglaban, Kecamatan Kalidawir dan Kecamatan Sumbergempol; c. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kauman,

(21)

dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Kauman,

Kecamatan Gondang, Kecamatan Karangrejo,

Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo;

d. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Tulungagung, dengan wilayah kerja meliputi

Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Ngantru dan Kecamatan Boyolangu; dan e. UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja.

f. UPTD Pembina Teknis Konstruksi

(2) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Pasal 22

(1) UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan wilayah kerjanya.

(2) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi:

a. pengumpulan data dan pelaksanaan survey dalam rangka penyusunan rencana pemeliharaan jalan dan jembatan;

b. pelaksanaan administrasi ketatausahaan dan

pembinaan kinerja para tenaga pemelihara jalan dan jembatan;

c. pengusulan rencana pemeliharaan jalan dan

jembatan;

d. pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan; e. penjagaan dan pelestarian aset kebinamargaan;

f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring

dan pelaporan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan;

g. pelaksanaan kegiatan penanggulangan kerusakan jalan/jembatan akibat bencana alam maupun non bencana alam dan keadaan darurat lainnya;

h. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan Camat di

wilayah kerjanya; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

(22)

(3) UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan serta evaluasi dibidang peralatan dan bengkel kerja.

(4) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasi dalam hal perencanaan dan

pelaksanaan pekerjaan UPTD kepada Kepala Dinas; b. perencanaan kebutuhan sarana peralatan untuk

pemeliharaan peralatan dan bengkel kerja Dinas; c. pelaksanakan pemeliharaan peralatan dan bengkel

kerja Dinas;

d. pelaksanaan dan pengawas pelaksanaan kegiatan peralatan dan bengkel kerja operasional Dinas;

e. peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat dalam melayani penyewaan alat berat dan bengkel kerja;

f. pelaksanaan laporan kegiatan pelaksanaan pekerjaan

kepada Kepala Dinas secara berkala;

g. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan Camat di wilayah kerjanya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

(5) UPTD Pembina Teknis Konstruksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf f mempunyai

tugas melaksanakan, koordinasi, pembinaan,

pengawasan serta evaluasi dibidang teknis jasa konstuksi.

(6) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (5) UPTD Pembina Teknis Konstruksi mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana dan program anggaran kegiatan

pembinaan teknis konstruksi;

b. pelaksanaan administrasi ketatausahaan;

c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pembinaan teknis konstruksi;

d. pelaksanaan verifikasi dan pemeberian rekomendasi

teknis terhadap operasional penerbitan ijin usaha jasa konstruksi (IUJK);

e. pelaksanaan pengembangan sistem informasi

(23)

f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknik konstruksi;

g. pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan

dan penyuluhan terhadap penyedia jasa konstruksi, pengguna jasa konstruksi dan masyarakat;

h. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap

tertib penyelenggaraan pekerjaan teknik konstruksi;

i. pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan

laporan kegiatan pembinaan teknis konstruksi; dan j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala

Dinas.

Pasal 23

(1) Susunan Organisasi UPTD sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf h, terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Kelompok Jabatan Fungsional;

(2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a mempunyai tugas:

a. melakukan urusan administrasi, persuratan,

kearsipan dan rumah tangga UPTD;

b. melakukan tata usaha dan kelengkapan administrasi kepegawaian pada UPTD untuk proses lebih lanjut;

c. menyusun dan menyiapkan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan atau kepala UPTD.

B A B V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24

Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud dalam Pasal 5 huruf i mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 25

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

karyawan dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya dikoordinir oleh tenaga fungsional senior.

(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja.

(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(24)

BAB VI TATA KERJA

Pasal 26

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugasnya.

Pasal 27

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasai bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan.

Pasal 28

Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk yang diperlukan.

Pasal 29

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 30

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan dan sebagai bahan pembinaan kepada bawahannya.

Pasal 31

Tembusan atas laporan kepada atasan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 32

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat secara berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada satuan organisasi bawahannya.

B A B VII

(25)

Pasal 33

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 34

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung.

Ditetapkan di

pada tanggal Tulungagung 4 Desember 2014 BUPATI TULUNGAGUNG,

ttd

SYAHRI MULYO Diundangkan di Tulungagung

pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH

ttd

Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya

NIP. 19590919 199003 1 006

Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 59

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Kedokteran. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Timur. Peraturan Bupati Jember Nomor 2 Tahun

proses belajar akan lebih efektif ketimbang jika hubunganya itu tidak alamiah. Misalnya kita mengatakan bahwa hewan yang lapar akan merasakan makanan amat

Jika bola Anda berada di dalam rintangan-air-menyamping (patok dan/atau garis merah), sebagai tambahan pilihan bagi bola di dalam rintangan-air (lihat di atas), dengan dipenalti

Disinilah pentingnya, mengapa kami, kita terus menerus mendorong agar kerjasama antara UTM dan berbagai Perguruan Tinggi Malaysia dengan berbagai Perguruan Tinggi

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden dilakukan rekapitulasi kemudian digunakan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan, pengembangan

Pemilihan guru berprestasi dengan menggunakan sistem yang dibuat/dikembangkan ini, hasil perangkingan guru- guru berprestasi (dari semua peserta) jauh lebih cepat didapat dan

Untuk tetap menjaga adanya sinkronisasi dan koordinasi dari semua perusahaan- perusahaan Perkebunan Negara, maka tugas Direksi dari perusahaan ini dilakukan oleh Badan

Kami bermaksud untuk mengundang rekan-rekan pelatih karate beserta seluruh atlet karate untuk turut serta dalam memeriahkan event tahunan Kejuaraan Karate “Bogor Karate