• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat pada umumnya mengalami perubahan baik secara cepat maupun secara lambat. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor yang

menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut1. Perubahan

juga mempunyai dua arah yaitu kearah yang lebih baik maupun kearah yang lebih buruk. Di dalam penelitian ini perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari suatu yang kurang baik menjadi lebih baik lagi. Begitu juga dengan yang terjadi di Desa Tamba Dolok yang berada di Kabupaten Samosir. Desa Tamba Dolok ini adalah sebuah desa yang terletak di

Kec. Sitio-tio di Kabupaten Samosir. Luas wilayah desa ini adalah sekitar 12,69 km2. Jarak

Desa Tamba Dolok dengan kecamatan adalah sekitar 12 km, sedangkan jarak desa ke

ibukota kabupaten sekitar 15 km 2.

Kehidupan bertani sudah mendarah daging bagi masyarakat Desa Tamba Dolok. Pertanian ini sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Kehidupan masyarakat Desa Tamba Dolok yang agraris ini dulunya bersifat subsistensial yaitu hasil pertanian mereka hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada pun tanaman yang menjadi hasil pertanian dari Desa Tamba Dolok sebelum tahun 1992 adalah tanaman

1 Soerjono soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, hal.

42.

2 Wawancara, dengan Uluan Rajagulguk, tanggal 2 Januari 2013, Desa Tamba Dolok Kabupaten

(2)

bawang dan padi, sedangkan ubi, pisang, dan jagung adalah sebagai tanaman tambahan saja. Padi adalah tanaman yang dijadikan masyarakat Desa Tamba Dolok sebagai tanaman pokok. Biasanya masyarakat di desa ini memanen padi dua kali dalam setahun. Namun, ketika padi ditanam di lahan yang sama secara berulang –ulang maka hasil padi dari tahun ke tahun tidak bisa dipertahankan. Setiap tahunnya hasil dari tanaman padi semakin menurun sehingga masyarakat mulai beralih ke tanaman lain yaitu bawang. Walaupun tetap menanam padi namun tidak menjadi tanaman pokok dan tidak sebanyak dulu. Masyarakat menanam padi menjadi sekali dalam setahun, hal ini dilakukan supaya bisa memperoleh hasil yang sama setiap tahunnya.

Pada tahun 1960-an bawang mulai ditanam oleh masyarakat di Desa Tamba Dolok karena hasil padi semakin menurun sehingga tanaman bawang mendapat respon yang baik dari masyarakat petani. Tanaman bawang sudah ada sejak tahun 1950 di Pangururan, namun

baru tahun 1960-an masuk ke Desa Tamba Dolok3. Harga tanaman bawang pada saat itu

sangat tinggi, sehingga masyarakat Desa Tamba Dolok berlomba-lomba menanam bawang, namun tidak sepenuhnya meninggalkan tanaman padi. Jenis tanaman bawang yang paling banyak ditanam adalah bawang merah. Namun pada bulan-bulan tertentu seperti bulan April, masyarakat juga menanam bawang putih. Masyarakat menanam bawang putih pada bulan april karena mereka menjauhi curah hujan yang sangat banyak. Bawang putih akan gagal panen ketika curah hujan sangat tinggi. Selain kondisi alam, masyarakat juga menanam pada bulan ini karena harga bawang putih pada bulan juli melonjak tinggi. Meskipun tanaman bawang mempunyai nilai ekonomis tinggi namun tidak banyak mengubah keadaan

3Wawancara, dengan Geloria Lumban Gaol , tanggal 20 Agustus 2012, Desa Janjimaria Kabupaten

(3)

masyarakat di Desa Tamba Dolok ini, karena lahannya banyak bebatuan. Akhirnya tanaman bawang tidak berbeda jauh keadaannya dengan tanaman padi yang juga mengalami penurunan hasil panen. Akibatnya masyarakat Desa Tamba Dolok mengalami kesulitan, selain itu harga bawang dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Tamba Dolok melirik tanaman yang lebih cocok untuk lahan yang terjal dan bisa tumbuh di sela-sela bebatuan serta menguntungkan yaitu kopi. Mengurus tanaman kopi tidak sesulit mengurus tananam bawang.

Masyarakat Desa Tamba Dolok mengenal pertanian kopi sekitar tahun 1992, yaitu ketika kepala Desa Tamba Dolok, Halomoan Tamba membawa bibit kopi dari tempat

pembudidayaan tanaman di Balige4. Pertanian kopi di Desa Tamba dolok ini ternyata banyak

sekali membawa dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di desa tersebut. Pertanian kopi mampu menaikkan pendapatan masyarakat Desa Tamba Dolok. Dengan semakin meningkatnya pendapatan dan meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga muncul keinginan untuk meningkatkan pendidikan anak-anak mereka. Semakin meningkatnya pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat, hal ini juga mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Desa Tamba Dolok. Ini bisa terlihat di kehidupan sehari-hari seperti memperbaiki lingkungan, di mana masyarakat tersebut sudah mulai ada kesadaran untuk bergotong royong memperbaiki jalan dengan biaya dari masyarakat sendiri. Mengingat pada waktu itu, jarak dari Kabupaten Toba Samosir sangat jauh sehingga pemerintah tidak dapat menjangkau daerah Tamba ini sehingga proses perbaikan maupun pembenahan desa sangat minim. Di dalam kehidupan sehari-hari pun pola makanan sudah diperhatikan. Begitu juga

4 Halomoan membawa bibit kopi dari Kabupaten Toba Samosir yang waktu itu masih belum

dimekarkan menjadi Kabupaten Samosir.Pada saat itu ibukota kabupaten masih berada di Balige. Wawancara, dengan Osdeman Gultom, tanggal 16 Agustus 2013, Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir.

(4)

dengan sarana transportasi, sebagian besar masyarakat sudah mempunyai kendaraan sendiri sekalipun belum semuanya memiliki.

Penelitian ini membahas tentang pertanian kopi di Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir (1992-2002). Tahun 1992 adalah sebagai tahun awal penelitian merupakan periode dimulainya pertanian kopi di Desa Tamba Dolok yang diprakarsai oleh kepala desa yaitu Halomoan Tamba. Tahun 2002 sebagai akhir dari penelitian ini karena selama 10 tahun telah terjadi perubahan yang banyak pada pertanian kopi di desa ini, seperti jumlah masyarakat yang menanam dan melakukan pertanian kopi, lahan yang digunakan, sistem permodalan, serta pemasaran yang semakin terorganisir. Selama sepuluh tahun ini juga sudah terlihat kehidupan masyarakat semakin banyak perubahan ke arah yang lebih baik seperti, pada bidang pendidikan, pola hidup, dan terhadap lingkungan dan pembangunan desa. Atas dasar pemikiran di atas, maka penulisan ini diberi judul “Pertanian Kopi di Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir (1992-2002)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk mempermudah penulis dalam penulisan dan menghasilkan penelitian yang objektif, maka penulis perlu membatasi masalah yang dibahas. Pokok permasalahan yang dibahas yaitu “Pertanian Kopi di Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir (1992-2002).

Dari judul diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas kemudian dirumuskan sebagai berikut :

(5)

1. Bagaimana kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Desa Tamba Dolok sebelum tahun 1992?

2. Bagaimana awal pertanian kopi di Desa Tamba Dolok?

3. Bagaimana perkembangan pertanian kopi di Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir

tahun 1992-2002?

4. Apa pengaruh pertanian kopi terhadap ekonomi petani di Desa Tamba Dolok?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan dan manfaat yang dicapai. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan mata pencaharian masyarakat

Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir sebelum tahun 1992.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan awal pertanian kopi di Desa Tamba

Dolok.

3. Untuk mengetahui perkembangan pertanian kopi di Desa Tamba Dolok

Kabupaten Samosir tahun 1992-2002.

4. Untuk mengetahui pengaruh dari pertanian kopi terhadap ekonomi petani

(6)

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Menambah wawasan tentang latar belakang perekonomian para petani kopi di

Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir.

2. Bahan masukan bagi pemerintah daerah untuk mendukung perekonomian desa

dan sebagai acuan dan pertimbangan ketika dalam pengambilan kebijakan dalam rangka untuk kesejahteraan para petani, kondisi petani di daerahnya, khususnya petani yang jauh dari pusat pemerintahan seperti Desa Tamba Dolok.

3. Menambah literatur bacaan dalam ilmu sejarah dan menjadi acuan bagi

penulis lain manakala penelitian ini dirasa perlu penyempurnaan.

4. Menjadi sebuah karya tulis (skripsi), sebagai persyaratan untuk menjadi

Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

1.4Tinjauan Pustaka

Dalam penyelesaian tulisan ini perlu dilakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku yang berhubungan dengan judul tulisan ini yakni tentang pertanian kopi di Desa Tamba Dolok Kabupaten Samosir (1992-2002). Untuk itu penulis menggunakan beberapa litetatur yang dapat mendukung tulisan ini.

Dari buku yang ditulis oleh Aak dalam bukunya yang berjudul Budidaya Tanaman

Kopi (1988) mengemukakan tentang sejarah kopi dan bagaimana cara membudidayakan kopi

(7)

perdagangan, kopi salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, permintaan terhadap kopi ini sangat tinggi dan mampu meningkatkan taraf hidup petani kopi. Kopi menjadi bahan perdagangan maka perkebunan kopi semakin meluas dan permintaan terhadap kopi semakin banyak dikarenakan banyaknya orang yang suka dengan minuman kopi tetapi

negaranya tidak menghasilkan kopi, sehingga banyak yang mengekspor kopi5.

Buku ini tidak hanya memberikan informasi terhadap penulis mengenai tanaman kopi dan cara membudidayakannya namun juga menjadi sarana pembanding antara budidaya petani kopi Desa Tamba Dolok dengan petani kopi di berbagai daerah, dengan demikian masyarakat Desa Tamba Dolok menjadi menemukan jawaban dari masalah yang dihadapi dalam pertanian kopi tersebut.

Dalam buku Sri Najiyati dan Danarti yang berjudul Kopi: Budidaya dan Penanganan

Pasca Panen (2006) menjelaskan tentang jenis-jenis kopi, tentang lingkungan ideal untuk

penanaman tanaman kopi, tentang penyediaan bibit dan penanamannya kemudian pemeliharaan, pengendalian hama dan sampai ke pasca panen. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa kopi adalah komoditas ekspor yang menjanjikan sehingga bisa menjadi sarana untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Dalam buku James J.Spillane yang berjudul Komoditi Kopi (1990) menjelaskan

tentang peranan kopi dalam perekonomian Indonesia. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa kopi bisa menjadi salah satu penunjang perekonomian masyarakat dan dianggap penting di Indonesia. Buku ini juga menjelaskan tentang kopi sebagai salah satu industri yang menarik dengan proses dan dengan sifat-sifat yang khusus dari kopi.

(8)

Buku yang dianggap perlu juga dalam tulisan ini adalah karangan dari

P.S.Siswoputranto yang berjudul Perkembangan Teh, Kopi, Cokelat Internasional (1990).

Dalam buku ini dijelaskan bahwa perkembangan teh, kopi, dan cokelat sangat pesat di Indonesia. Buku ini juga membahas mengenai perkembangan tentang produksi, ekspor-impornya, harga dan pengaturan perdagangannya serta hal yang erat dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia. Buku ini banyak memberikan informasi tentang kopi serta pengaruh ekonominya bagi masyarakat Indonesia.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penulisan sejarah ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah penting. Metode penelitian sejarah lazimnya disebut sebagai metode sejarah. Metode penelitian ini dimaksudkan untuk merekontruksi masa lampau manusia sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah yang bernilai. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan

menganalisis secara kritis rekaman dari peninggalan masa lampau6. Ada beberapa tahap

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi dan histiografi7.

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah heuristik atau pengumpulan data atau bahan-bahan sebanyak mungkin yang memberi penjelasan tentang masalah dalam penelitian yaitu pertanian kopi di Desa Tamba Dolok. Pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi

6 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah terjemahan (Nugroho Notosusanto), Jakarta: UI Press,1971,

hal. 18.

(9)

kepustakaan yaitu mencari sumber tertulis yang berasal dari buku seperti dari perpustakaan, perpustakaan daerah maupun dari toko-toko buku lainnya, majalah, surat kabar, hasil laporan penelitian, dan data yang diperoleh dari internet. Adapun buku yang didapat dari

perpustakan yaitu buku karangan Aak yang berjudul Budidaya Tanaman Kopi, buku

karangan Sri Najiyati dan Danarti yang berjudul Kopi: Budidaya dan Penanganan Pasca

Panen, buku Koentjaraningrat yang berjudul Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dll.

Penulis mencari sumber tentang pertanian kopi serta perubahan yang terjadi di Desa Tamba Dolok terutama di bidang ekonomi. Kopi mampu menaikkan tingkat perekonomian masyarakat di desa Tamba Dolok. Studi lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai para petani kopi seperti Lasmian Naibaho, Edu Sitinjak,dll. Selain para petani kopi penulis juga mewawancarai petani bawang yang sudah beralih ke pertanian bawang, para tauke serta perangkat desa. Selain wawancara terhadap masyarakat juga melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Langkah berikutnya, melakukan kritik terhadap sumber. Untuk memeriksa keabsahan sumber melalui kritik intern yang bertujuan untuk memperoleh fakta yang kredibel dengan cara menganalisis isi ataupun penjelasan dalam sumber tertulis dan kritik ekstern dalam memperoleh fakta yang otentik dengan cara meneliti asli atau tidaknya sumber tersebut. Data yang ada tentang pertanian kopi di Desa Tamba Dolok sangat perlu dilakukan kritik sumber. Sesudah melakukan langkah pertama dan langkah kedua berupa heuristik dan kritik sumber, langkah selanjutnya dilakukan interpretasi. Langkah ini merupakan metode yang dilakukan untuk menafsirkan fakta-fakta yang sudah diseleksi dan menghasilkan data yang valid.

(10)

Langkah terakhir yang dilakukan dalam metode penelitian ini adalah metode penulisan sejarah atau historiografi. Langkah ini penulis menjabarkan data hasil penelitian sekaligus rangkaian secara kronologis dan sistematis dalam bahasa tulisan dapat berbentuk deskriptif naratif sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah sejarah. Langkah ini menuliskan hasil yang didapatkan selama penelitian yaitu seperti apa pertanian kopi di Desa Tamba Dolok, pertanian yang dilakukan oleh masyarakat sebelum pertanian kopi dan juga dampak pertanian kopi terhadap masyarakat desa ini.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian: mengungkapkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai rerata VO 2 maks pada laki – laki antara pekerja kantoran

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experiment design dengan menggunakan data populasi ternak sapi potong yang ada di Kabupaten Muara Jambi,

Saat ini IAS dalam pencapaian target sudah terpenuhi, namun dalam upaya mempertahankan loyalitas pelanggan terkait pengujian perangkat IAS terus melakukan perbaikan baik

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penentu Sektor

petanda serologis yang spesifik, apabila terjadi kenaikan serum transaminase sedikitnya dua ka- li diatas nilai normal pada dua kali pemeriksaan secara terpisah memiliki

Dalam suku bangsa Batak Toba terdapat sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu dan sembilan nilai budaya Batak yang mencakup segala aspek kehidupan orang Batak yaitu kekerabatan, religi

Implementasi tahun ke-2 proyek PHK-PKPD Fakultas Kedokteran UMI resminya dimulai bulan Januari 2012 tetapi karena masalah revisi TOR yang baru mulai dilakukan pada bulan

Hal ini menunjukkan varietas PAC 105, BS 0214, dan BS 0314 yang mempunyai kriteria ketahanan tahan, dengan nilai kandungan klorofil yang tinggi; dibanding- kan dengan varietas