• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Analisa dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. Analisa dan pembahasan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa dan pembahasan

4.1 Analisa Keadaan Berjalan

Dari hasil wawancara dengan Pihak Head of IT Support Binus JWC, didapatkan data sebagai berikut :

Binus JWC memakai total 367 PC dengan komposisi :

Area Penggunaan PC Jumlah Penggunaan

Library 10 buah

Kelas 22 buah

Lab (Imac) 32 buah

Lab (Windows) 99 buah

Karyawan 193 buah

Backup 11 buah

Total 367 buah

Tabel 6 – Penggunaan Komputer Binus JWC

Setiap PC Mempunyai Life Cycle selama 5 tahun, dengan pembagian pemakaian selama 3 tahun dipakai di ruang kelas dan lab, lalu 2 tahun dipakai di karyawan

Spesifikasi PC Standar yang dipakai di Binus JWC adalah :

‐ Motherboard P5KPL-AM SE

(2)

‐ Memory DDR2 2 GB

‐ Microsoft Windows XP

Binus JWC mempunyai waktu operasional mulai dari hari senin – kamis pada jam 07.00 pagi sampai dengan 21.30 malam (14 jam 30 menit), sedangkan pada hari sabtu pada jam 07.00 pagi sampai dengan 17.00 sore (10 jam). Dalam setahun, Binus JWC beroperasi selama 295 hari yang didapat dari 365 hari dalam setahun dikurang dengan 14 hari besar Indonesia, 4 hari cuti bersama, dan 52 hari minggu.

Staff Full Time IT Supportnya berjumlah sebanyak 4 orang, berdasarkan hasil wawancara, para staff di Binus JWC mempunyai target agar user tidak merasakan jika ada downtime jika terjadi masalah pada pc yang dipakai, baik di kelas maupun di karyawan.Oleh karena itu Binus JWC mempunyai 11 PC backup untuk mengganti langsung PC yang bermasalah. Menurut Head of IT Support Binus JWC, waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan komputer dalam kegiatan deployment (merakit) 1 PC normalnya adalah 30 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan komputer dalam kegiatan administratif (instalasi OS, setting IP, dsb) normalnya adalah 30 menit. Lalu setiap PC di Binus JWC, mempunyai SLA sebesar 99.5%, artinya dalam sebulan hanya boleh untuk mengalami trouble selama 3.6 jam per user, dan seperti yang dijelaskan di atas, jika terjadi trouble, maka akan langsung di ganti dengan PC cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya sehingga user tidak merasakan ada masalah pada komputernya.

(3)

Jumlah rencana komputer untuk pilot project virtualisasi desktop ini ada 22 buah dengan komposisi di tempat sebagai berikut :

Area Penggunaan Jumlah

Penggunaan

Marketing 5 Buah

Student Services 2 Buah

Lecturer Services 4 Buah

TV Wall 4 Buah Library Binus JWC (OPAC) 3 Buah Library Binus JWC (FX) (OPAC) 2 Buah BM (Absensi) 2 Buah Total 22 Buah

(4)

  Gambar 10 – Topologi Awal 

4.2 Indikasi Masalah

Seiring dengan berkembangnya teknologi, spesifikasi komputer meningkat secara drastis juga. Tetapi penggunaan aplikasi di universitas tidak meningkat sesuai dengan peningkatan spesifikasi komputer tersebut.Selain itu, bertambahnya jumlah staff dan mahasiswa dalam universitas, mengakibatkan bertambahnya juga penggunaan komputer. Kebutuhan akan komputer akan menaikkan biaya investasi yang harus disediakan oleh universitas, dan juga kebutuhan akan pertambahan akses jaringan untuk para komputer tersebut.

Dari sisi operasional, komputer terdiri dari banyak bagian umum yang sering sekali rusak atau membutuhkan maintenance secara berkala. Kenaikan jumlah komputer mengakibatkan kenaikan jumlah workload yang diterima oleh bagian IT, Tapi jumlah staff untuk melayani kerusakan dan maintenance berkala

(5)

tersebut sangat terbatas. Sedangkan garansi yang diberikan oleh supplier komputer yang dipakai tidak sama dengan life cycle komputer yang dipakai di universitas. Sehingga menimbulkan biaya tidak terduga yang digunakan untuk perbaikan komputer yang rusak.

Penggunaan komputer yang meningkat juga akan meningkatkan pemakaian AC untuk pendinginan di dalam gedung .Tingginya penggunaan energi oleh komputer dan AC yang digunakan untuk pendinginan juga mengakibatkan naiknya juga kapasitas listrik yang dibutuhkan oleh pengelola gedung untuk menfasilitasi penggunaan komputer tersebut. Tidak mudah untuk mengajukan permintaan pertambahan listrik ke PLN dikarenakan oleh beberapa faktor seperti biaya, dan kapasitas PLN untuk daerah tersebut.

4.3 Analisa Sebab dan Akibat

Berdasarkan hasil analisis dari observasi yang dilakukan dalam awal pengerjaan tesis, didapatkan beberapa kendala yang dihadapi universitas dalam penambahan komputer untuk kegiatan operasional, dibagi menjadi 4 kategori, yaitu Biaya, Akses Jaringan, Maintenance, dan Listrik. Fishbone diagram dari yang memuat informasi kendala tersebut tersaji dalam gambar di bawah ini :

(6)

Gambar 11 – Analisa sebab akibat

Berikut ini adalah penjelasan atas tiap kategori yang ada :

Biaya

Biaya komputer untuk penambahan atau pembaharuan komputer di universitas tidaklah murah. Life cycle komputer yang ada di universitas adalah 5 tahun, terdiri dari 2 tahun di lab, dan 3 tahun di karyawan. Tiap tahun, Binus JWC membeli sebanyak 60 buah komputer untuk pembaharuan lab komputer yang ada, dan tiap tahun akan mendistribusikan komputer dari lab untuk pembaharuan yang ada di karyawan juga.

Akses Jaringan

Masalah berikutnya yang dibahas adalah soal pemberian akses jaringan untuk keperluan pekerjaan di divisi operasional JWC. Karena aplikasi yang dipakai sudah sebagian besar berbasis web, maka koneksi jaringan menjadi sangat penting dalam melakukan pekerjaan. Penambahan komputer akan mengakibatkan

(7)

perlunya penambahan kapasitas jaringan juga, dan alat yang dipakai untuk akses jaringannya mempunyai kapasitas terbatas juga.

Selain itu, dari sisi infrastruktur kabel yang digunakan, tidaklah mudah untuk melakukan instalasi kabel baru di gedung JWC, karena disebabkan harga kabel jaringan yang cukup mahal, juga karena keterbatasan waktu yang bisa digunakan untuk instalasi, karena pihak ME tidak bisa melakukan penarikan kabel saat siang hari saat ada kegiatan operasional.

Maintenance

Dengan penggunaan komputer yang cukup banyak tersebut, hampir setiap hari ada bagian komputer yang rusak atau perlu untuk di-maintenance, seperti

hard disk, memory, dsb. Jika sudah lewat masa garansi alat tersebut, maka akan

menjadi biaya tidak terduga yang digunakan untuk mengganti komponen yang rusak tersebut.

Juga, penambahan staff bukan merupakan penyelesaian dari masalah yang ada, karena jumlah staff IT Support Binus JWC yang terbatas.

Listrik

Gedung Binus JWC sendiri mempunyai maksimal kapasitas listrik. Kenaikan jumlah komputer akan mengakibatkan kenaikan jumlah energi yang dibutuhkan untuk komputer tersebut. Selain itu kebutuhan akan pendingin ruangan (AC) juga akan meningkat karena makin banyak komputer, makin besar juga panas yang dihasilkan, yang secara tidak langsung akan menaikkan jumlah penggunaan energi juga. Tidak ada cara yang mudah untuk menaikkan kapasitas

(8)

listrik di universitas, karena keterbatasan yang mungkin ada di PLN sendiri yang berupa biaya, maupun kapasitas yang dapat dilayani dalam satu wilayah

4.4 Kuesioner Pre-Implementasi - Awareness

Untuk mendapatkan data tentang awareness karyawan Binus JWC, dilakukan penyebaran kuesioner, dengan target pemakai komputer untuk pilot project tersebut. Jumlah kuisioner yang dibagikan adalah sebanyak 22 buah, terbagi menjadi beberapa karyawan di divisi Marketing, Student Services, Lecturer Services, Academic Operation (yang mengoperasikan TV Wall), Library Binus JWC (yang mengoperasikan Aplikasi OPAC), dan General Affair dan Legal (GAL, yang mengoperasikan Aplikasi absensi). Penyebaran kuisionernya dapat diliat pada tabel berikut :

Area Penggunaan Jumlah

Penggunaan

Marketing 5 Buah

Student Services 2 Buah

Lecturer Services 4 Buah Academic Operation 4 Buah Library Binus JWC 5 Buah

GAL 2 Buah

Total 22 Buah

(9)

Dari hasil kuisioner yang direspon oleh user sebanyak 22 responden, dapat disimpulkan beberapa hal berikut :

Pertanyaan (Segi Awareness) Jawaban

Apakah anda mematikan PC sewaktu pulang kerja?

Ya = 15 Responden (68,18 %)

Tidak = 7 Responden (31,81 %)

Apakah anda mengetaui tentang Thin Client?

Ya = 15 Responden (68,18 %)

Tidak = 7 Responden (31,81 %)

Apakah anda tahu tentang dampak lingkungan yang terjadi dari pemakaian komputer?

Ya = 10 Responden (45,45 %)

Tidak = 12 Responden (54,54 %)

Apakah anda pernah

mengalami masalah dengan PC anda seperti tiba tiba Mati karena terkait masalah teknis?

Ya = 6 Responden (27,27 %)

Tidak = 16 Responden (72,72 %)

Jika iya, seberapa sering masalah tersebut terjadi?

1-2x = 6 Responden (100,00 %)

3-4x = 0 Responden (00,00 %)

Lebih dari 5x = 0 Responden (00,00 %)

Tabel 9 – Daftar pertanyaan kuisioner untuk segi Awareness

(10)

‐ Disimpulkan bahwa sebanyak 45,45% karyawan Binus JWC yang diberikan kuisioner telah cukup sadar tentang dampak lingkungan yang terjadi dari pemakaian komputer dan sebanyak 68,18% dari karyawan yang di survet telah mengambil inisiatif untuk mematikan komputer saat pulang kerja untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi.

‐ Dan juga sebanyak 31,81% karyawan Binus JWC tidak mengetahui tentang Thin Client sehingga perlu diadakan sosialisasi tentang dampak yang dapat dihasilkan sehingga meningkatkan user awareness.

‐ Sedangkan sebanyak 27.27% responden menyatakan mereka pernah mengalami problem dengan PC yang mereka gunakan

Untuk mendapatkan data variable tentang produktivitas karyawan sewaktu melakukan pekerjaan dengan PC, diberikan kuisioner tambahan sebanyak 11 responden kepada komputer yang ada dipakai untuk kerja (bukan untuk display) dengan penyebaran sebagai berikut :

Area Penggunaan Jumlah

Penggunaan

Marketing 5 Buah

Student Services 2 Buah

Lecturer Services 4 Buah

Total 11 Buah

Tabel 10 – Penyebaran User yang diberikan kuisioner produktivitas

Sebelum mengisi kuisioner yang diberikan, penulis memilih tipe pekerjaan yang sama untuk ketiga divisi yang disebutkan diatas. Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa ketiga divisi tersebut mempunyai tipe pekerjaan yang sama

(11)

yaitu “Input data” dengan aplikasi yang berbeda. Lalu dipilihlah beberapa random

sample data untuk diukur kecepatan mereka dalam penyelesaian satu pekerjaan

input data, sesuai dengan Divisi masing – masing. Variabel produktivitas yang akan diukur adalah “tingkat penyelesaian pekerjaan”, kuisioner dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan divisinya (karena berbeda aplikasi yang digunakan). Berikut adalah hasil dari kuisioner yang diberikan :

Pertanyaan (Marketing) Jawaban

Seberapa Cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda? 0-1 Menit = 0 Responden (00.00%) 1-2 Menit = 2 Responden (40.00%) 2-3 Menit = 3 Responden (60.00%) 3-4 Menit = 0 Responden (00.00%) 4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 11 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas marketing

Dari hasil kuisioner pre-implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi marketing, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 2.1 menit.

Pertanyaan (Student Services) Jawaban

Seberapa Cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda?

0-1 Menit = 0 Responden (00.00%)

(12)

2-3 Menit = 0 Responden (00.00%)

3-4 Menit = 0 Responden (00.00%)

4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 12 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas Student Services

Dari hasil kuisioner pre-implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi student services, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 1.5 menit.

Pertanyaan (Lecturer Services) Jawaban

Seberapa Cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda? 0-1 Menit = 2 Responden (50.00%) 1-2 Menit = 2 Responden (50.00%) 2-3 Menit = 0 Responden (00.00%) 3-4 Menit = 0 Responden (00.00%) 4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 13 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas Lecturer Services

Dari hasil kuisioner pre-implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi marketing, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 1 menit

(13)

4.5 Definisi Solusi Masalah

Dari hasil analisa yang dilakukan dari hasil sebelumnya, diajukan beberapa alternatif solusi yang sekiranya bisa dipakai untuk menurunkan pemakaian energi komputer di Binus JWC. Solusi tersebut adalah :

1. Thin Client

Positif :

o Penggunaan Energi rendah (+- 13 watt per thin client)

o Modelnya cukup kecil untuk ditaruh di belakang monitor

o Biaya pembeliannya lebih murah, tapi tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan komputer (Rp. 1.700.000,- per thin client)

o Security lebih baik (Keamanan data, karena hak akses per user bisa diatur)

o Resiko Infeksi malware lebih kecil (Keamanan data, karena hak akses per user bisa diatur)

o Lebih Handal dalam ketahanan peripheral

Negatif :

o Membutuhkan tambahan server untuk digunakan dalam implementasi (tambahan energi +- 120 watt per server, +- Rp 5.000.000 per server)

(14)

o Limitasi pada penggunaan multimedia (kualitas audio video kurang baik)

o Membutuhkan koneksi jaringan yang bagus

o Single Point of failure dapat mempengaruhi semua (server utama mati akan mempengaruhi client yang terkoneksi)

2. Laptop

Positif :

o Penggunaan energi rendah (+- 20 watt)

Negatif :

o Harga lebih mahal daripada PC biasa dengan spesifikasi yang sama dengan komputer (+- Rp 5.000.000,- per laptop)

o Sparepart lebih susah dicari (Lifecycle laptop lebih pendek, kurang lebih 3 tahun)

o Perbaikan lebih lama (Ketersediaan peripheral)

o Lebih mudah dicuri

3. Penggunaan OS Linux pada komputer operasional

Positif :

o Tidak ada biaya OS dalam investasi awal (Rp. 0 untuk biaya OS )

(15)

o Butuh training tambahan untuk pengoperasiannya (tambahan training butuh biaya tambahan)

o Kurangnya tenaga expert dalam OS Linux

o Tetap membutuhkan konsumsi power yang sama dengan PC biasa (+- 120 watt per pc)

Dari hasil analisa dari solusi yang diberikan, pihak IT Binus JWC memutuskan untuk menggunakan solusi Thin Client dengan mempertimbangkan kembali dari segi biaya investasi, penghematan energi, tingkat kemudahan maintenance, dan kemudahan pemakaian untuk staff IT. Untuk itu akan dilakukan analisa Biaya manfaat antara teknologi lama yang dipakai (PC) dengan Thin Client yang akan digunakan.

(16)

TV Wall Cisco 2950 Database Webserver Cisco 3550 Ncomputing Ncomputing Server HUB LCD, Mouse n Keyboard LCD, Mouse n Keyboard Ncomputing HUB LCD, Mouse n Keyboard LCD, Mouse n Keyboard Ncomputing HUB LCD, Mouse n Keyboard LCD, Mouse n Keyboard Ncomputing LCD LCD

Gambar 12 – Topologi yang diusulkan

4.6 Analisa Biaya Investasi Awal

Pada bagian ini akan dibahas biaya investasi awal yang dikeluarkan untuk project ini, di dalam analisa ini akan difokuskan ke 22 PC yang akan diganti, dan dibagi menjadi 2 macam untuk mendapatkan gambaran perbandingan perbedaan biaya yang dikeluarkan untuk investasi awal, baik dengan menggunakan solusi semua PC, maupun dengan solusi menggunakan Thin Client.

4.6.1 Memakai PC

Faktor yang berpengaruh dalam analisa investasi awal jika memakai semua PC adalah sebagai berikut :

(17)

‐ Jumlah User

‐ Biaya awal per PC (Termasuk monitor, keyboard, dan Mouse)

Spesifikasi PC yang dipakai oleh Binus JWC adalah :

Hardware Harga (USD)

Motherboard Asus P5KPL-AM SE

60

Processor Dual Core E5200 2.5 Ghz

75

HDD Seagate 7200 rpm 250 GB 75

Memory DDR2 2 GB 50

Casing dan Power Supply 40

Microsoft Windows XP Pro 100

Total Harga (CPU) 400

Tabel 14 – Investasi Awal (PC)

Dari Tabel di atas, jika dihitung untuk investasi 22 PC User, maka akan didapatkan data sebagai berikut :

Total Harga Hardware (USD)

Total User Total Investasi PC

(USD)

400 22 8800

Tabel 15 – Investasi Awal (PC) untuk 22 Komputer

4.6.2 Memakai Thin Client

(18)

‐ Jumlah User

‐ Jumlah Thin Client

‐ Jumlah Komputer Server untuk virtualisasi desktop

‐ Ekstra Monitor

‐ Ekstra License Windows

‐ Ekstra Keyboard / Mouse

Spesifikasi Thin Client yang akan dipakai di Binus JWC adalah tipe L300, dan jika 1 user dialokasikan resource yang sama dengan penggunaan PC sebelumnya (memory 2 GB, processor dual core, penyimpanan data di server karena semua adalah aplikasi berbasis clientserver) maka didapatkan :

Hardware Harga (USD)

Motherboard Asus P5KPL-AM SE

60

Processor Dual Core E5200 2.5 Ghz

75

HDD Seagate 7200 rpm 250 GB 75

Memory DDR2 4x2 GB 100

Casing dan Power Supply 40

Microsoft Windows XP Pro 100

Ekstra Keyboard / Mouse 25

Ekstra Monitor 150

Total Harga (CPU) 625

(19)

Hardware Harga (USD)

Ncomputing L300 180

Total Harga (Thin Client) 180

Tabel 17 – Investasi Awal (Thin Client) Client

Dari data tersebut di atas, akan dibagi menjadi menurut rencana pembagian sebagai berikut :

Area Penggunaan Jumlah

Penggunaan (Client)

Jumlah Penggunaan

(Server)

Marketing 5 Buah 1 Buah

Student Services 2 Buah 1 Buah

Lecturer Services 4 Buah 1 Buah

TV Wall 4 Buah 1 Buah

Library Binus JWC (OPAC) 3 Buah 1 Buah Library Binus JWC (FX) (OPAC) 2 Buah 1 Buah

BM (Absensi) 2 Buah 1 Buah

Total 22 Buah 7 Buah

Tabel 18 – Total Penggunaan Client dan Server (Thin Client)

Untuk server-nya akan dibutuhkan sebanyak 7 buah dengan pertimbangan posisi lokasi tempat ditaruhnya Thin Client, sehingga didapatkan analisa investasi awal sebagai berikut :

(20)

Total Harga Server (USD)

Total Server Total Investasi

Server (USD)

625 7 4375

Tabel 19 – Investasi Awal (Thin Client) Server untuk 7 server

Total Harga Thin

Client (USD)

Total User Total Investasi Thin

Client (USD)

180 22 3960

Tabel 20 – Investasi Awal (Thin Client) Client untuk 22 user

Total Investasi yang dikeluarkan jika memakai Thin Client adalah :

‐ Total Investasi (USD) = Total Harga Server + Total harga Thin Client

‐ Total Investasi (USD) = $4375 + $3960

‐ Total Investasi (USD) = $8335

4.6.3 Perbandingan analisa investasi awal

(21)

Gambar 13 – Perbandingan Investasi Awal

Grafik di atas menunjukkan perbedaan biaya total investasi awal yang dikeluarkan untuk memakai PC dan Thin Client. Terdapat penurunan sebesar 5.2% untuk biaya investasi awal. Perbedaan biayanya untuk total 22 user terlihat tidak jauh berbeda. Ini disebabkan karena harga Thin Client yang dipakai hampir sama dengan harga pc yang dipakai. Sedang server virtualisasi desktopnya memakai spesifikasi yang lebih bagus daripada spesifikasi yang dipakai oleh user biasa karena komputer servernya nantinya akan dibagi lagi kepada user yang memakai

Thin Client. Selain itu, server juga membutuhkan tambahan Monitor, Keyboard /

Mouse, dan tambahan licensesoftware.

4.7 Analisa Energi yang dipakai (Tahunan)

Pada bagian ini, akan dijabarkan perbandingan penggunaan energi yang didapat dari hasil testing yang dilakukan terhadap PC dan Thin Client. Total pemakaian

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 PC Thin Client

Investasi

 

Awal

Investasi Awal

(22)

Dari hasil pengambilan data oleh Clamp Meter untuk PC dan Thin Client, didapatkan hasil sebagai berikut :

PC Thin Client Draw (Idle) 65.0 W 13.0 W Draw (Max) 120.0 W 13.0 W Draw (Off) 3.0 W 3.0 W Draw (Average)1 76.0 W 13.0 W

Tabel 21 – Hasil pengukuran Pemakaian Listrik dengan ClampMeter

1) Memakai rumus untuk mendapatkan power rata – rata dengan idletime sebesar 80%

Binus JWC mempunyai waktu Operasional mulai dari hari senin – kamis pada jam 07.00 pagi sampai dengan 21.30 malam (14 jam 30 menit), sedangkan pada hari sabtu pada jam 07.00 pagi sampai dengan 17.00 sore (10 jam). Dalam setahun, Binus JWC beroperasi selama 295 hari yang didapat dari 365 hari dalam setahun dikurang dengan 14 hari besar Indonesia, 4 hari cuti bersama, dan 52 hari minggu. Yang berarti adalah :

(23)

Hari Kerja Jam Kerja Jumlah Hari Kerja setahun Total Jam Kerja setahun (jam)

Total Jam Kerja setahun (detik)

Weekend 07.00 – 17.00 52 hari 520 jam 1.872 * 106 Detik

Weekday 07.00 – 21.30 243 hari 3523.5 jam 12.6846 * 106

Detik

Total 295 Hari 4043.5 jam 14.5566 * 106

detik

Tabel 22 – Total Jam Kerja karyawan sesuai dengan Jam Operasional Binus JWC

4.7.1 Memakai PC

Rumus untuk mendapatkan energi yang dipakai dalam per PC dalam waktu setahun adalah :

‐ Energi per PC sesuai jam kerja (kWh) = (Watt (w) * waktu operasional setahun (t)) / 3600 detik

‐ Energi per PC sesuai jam kerja (kWh) = (76 Watt * 14.5566 * 106 detik ) / 3600 detik

‐ Energi per PC sesuai jam kerja (kWh) = 1106301600 Joule / 3600 detik

‐ Energi per PC sesuai jam kerja (kWh) = 307306 Wh = 307.306 kWh

‐ Energi per PC 24 jam (kWh) = (Watt (w) * 365 hari (t)) / 3600 detik

‐ Energi per PC 24 jam (kWh) = (76 Watt * 365 hari * 24 jam* 3600 detik ) / 3600 detik

(24)

‐ Energi per PC 24 jam (kWh) = 2396736000 Joule / 3600 detik

‐ Energi per PC 24 jam (kWh) = 665760 Wh = 665.76 kWh

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan pemakaian dalam setahun untuk 22 user adalah sebagai berikut :

Energi per PC Jumlah User Total Energi yang

dibutuhkan

307.306 kWh 15 4609.59 kWh

665.76 kWh 7 4660.32 kWh

Total 9269.91 kWh

Tabel 23 – Pemakaian Listrik PC (kWh) untuk 22 Komputer

Dari hasil perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan berupa biaya yang dikeluarkan untuk tarif listrik selama setahun dengan memakai PC :

Total Energi (PC) Harga Tarif Dasar

Listrik1

Total Biaya yang dikeluarkan

9269.91 kWh Rp. 1.100,- Rp.

10.196.901,-Tabel 24 – Pemakaian Listrik PC (Rp) untuk 22 Komputer

1) Tarif Dasar Listrik untuk keperluan bisnis pada golongan B-2 (6600 VA s.d. 200 kVA) tahun 2012

(25)

4.7.2 Memakai Thin Client

Jika memakai Thin Client, maka perlu dihitung kembali penggunaan energi per

Thin Client yang dipakai ditambah dengan server yang dipakai per divisi,

perhitungan untuk servernya sama dengan di atas karena memakai spesifikasi yang sama di usernya, sedang untuk Thin Clientnya adalah sebagai berikut :

‐ Energi per Thin Clientsesuai jam kerja (kWh) = (Watt (w) * waktu operasional setahun (t)) / 3600 detik

‐ Energi per Thin Clientsesuai jam kerja (kWh) = (13 Watt * 14.5566 * 106 detik ) / 3600 detik

‐ Energi per Thin Clientsesuai jam kerja (kWh) = 189235800 Joule / 3600 detik

‐ Energi per Thin Clientsesuai jam kerja (kWh) = 52565.5 Wh = 52.5655 kWh

‐ Energi per Thin Client 24 Jam(kWh) = (Watt (w) * 365 hari (t)) / 3600 detik

‐ Energi per Thin Client 24 Jam (kWh) = (13 Watt * 365 hari * 24 jam* 3600 detik ) / 3600 detik

‐ Energi per Thin Client 24 Jam (kWh) = 409968000 Joule / 3600 detik

‐ Energi per Thin Client 24 Jam (kWh) = 113880 Wh = 113.88 kWh

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan pemakaian dalam setahun untuk 22 user adalah sebagai berikut :

(26)

Energi per PC Jumlah Server Total Energi yang dibutuhkan

665.76 kWh 7 4660.32 kWh

Tabel 25 – Pemakaian Listrik Thin Client (kWh) untuk 7 server

Energi per Thin Client Jumlah User Total Energi yang

dibutuhkan

52.5655 kWh 15 788.4825 kWh

113.88 kWh 7 797.16 kWh

Total 1585.6425 kWh

Tabel 26 – Pemakaian Listrik Thin Client (kWh) untuk 22 user

Total Energi yang dibutuhkan untuk pengoperasian 22 Thin Client dan 7 server virtualisasi desktop selama setahun adalah :

‐ Total Energi = Total Pemakaian Energi Server + Total Pemakaian Energi Thin Client

‐ Total Energi = 4660.32kWh + 1585.6425kWh

‐ Total Energi = 6245.9625 kWh

Dari hasil perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan berupa biaya yang dikeluarkan untuk tarif listrik selama setahun dengan memakai Thin Client :

Total Energi (Thin

Client)

Harga Tarif Dasar Listrik1

Total Biaya yang dikeluarkan

6245.9625 kWh Rp. 1.100,- Rp.

6.870.558,75,-Tabel 27 – Pemakaian Listrik Thin Client (Rp) untuk Client dan Server

1) Tarif Dasar Listrik untuk keperluan bisnis pada golongan B-2 (6600 VA s.d. 200 kVA) tahun 2012

(27)

4.7.3 Perbandingan analisa energi dan biaya yang

dikeluarkan untuk operasional

Dari kedua data di atas, dapat ditarik kesimpulan dalam bentuk grafik untuk penghematan energi :

Gambar 14 – Perbandingan pemakaian energi

Sedangkan untuk kesimpulan dalam bentuk grafik untuk pengeluaran biaya listrik selama setahun adalah :

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 PC Thin Client

Pemakaian

 

Energi

 

dalam

 

watt

 

(Tahunan)

(28)

Gambar 15 – Perbandingan biaya listrik tahunan

Grafik di atas menunjukkan perbedaan biaya total pemakaian energi dan biaya yang dikeluarkan untuk memakai PC dan Thin Client. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pemakaian listrik dan biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan Thin

Client beserta server adalah cukup signifikan, yaitu 32.62% lebih murah

dibandingkan dengan memakai komputer PC. Ini dikarenakan karena setiap Thin

Client menurut data pengukuran sebelumnya hanya memakai listrik sebesar 13

watt. Sedangkan servernya hanya memakai 7 buah dengan pemakaian listrik yang sama seperti pemakaian listrik PC biasa

4.8 Analisa Operasional dalam waktu 5 Tahun

Sebelum masuk ke tahap ini, ada faktor risk yang perlu dihitung, disebut sebagai

downtime cost, ada 2 bagian untuk menghitung downtime cost, pertama adalah

0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 PC Thin Client

Biaya

 

Listrik

 

(Tahunan)

(29)

Revenue dan Productivity. Dalam menghitung estimasi downtime cost, perlu diperhatikan bahwa komputer PC yang terkena efek adalah bagian marketing, student services, dan lecturer services dengan total 11 PC. Sedangkan komputer yang lain, tidak ada staff yang menggunakannya, dan tanpa komputer tersebut, kegiatan operasional tetap bisa berjalan dengan semestinya.

Untuk Revenue akan dihitung dengan faktor sebagai berikut :

‐ Total Pendapatan kotor selama setahun = Rp. 250.000.000,- (500 mahasiswa dengan harga formulir Rp. 500.000,-/ lembar)

‐ Jam operasional selama setahun = 4000 jam

‐ Estimasi dampak kepada penjualan saat sistemnya mati = 100% (kemungkinan terburuk)

Total estimasi dampak kepada Revenue adalah :

‐ Estimasi dampak Revenue = Pendapatan Kotor Setahun / jam operasional * Estimasi dampak penjualan

‐ Estimasi dampak Revenue = Rp. 250.000.000,- / 4000 jam * 100%

‐ Estimasi dampak Revenue = Rp. 65.500,- / jam (setara USD$7)

Untuk Productivity akan dihitung dengan faktor sebagai berikut :

‐ Jumlah PC yang terkena dampak = 11 PC

‐ Estimasi salary karyawan per jam = Rp. 20.000,-

‐ Estimasi dampak kepada produktifitas saat sistemnya down = 100% (kemungkinan terburuk)

(30)

‐ Estimasi dampak productivity = Jumlah PC yang terkena dampak * Estimasi salary karyawan perjam * Estimasi dampak penjualan

‐ Estimasi dampak productivity = 11 * Rp. 20.000,- * 100%

‐ Estimasi dampak productivity = Rp. 220.000,- / jam (setara USD$25)

Total estimasi biaya downtime adalah :

‐ Estimasi biaya downtime = (dampak revenue + dampak produktifitas) * SLA * 12 bulan

‐ Estimasi biaya downtime = ($7 + $25) * 3.6 jam * 12

‐ Estimasi biaya downtime = $1382.4

Dalam tahap ini, dilakukan analisa untuk melihat biaya yang timbul selama 5 tahun dengan PC :

(31)

Category Cost (USD)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Hard Cost Investasi Awal 8800 - - - -Power 1133 1133 1133 1133 1133 Maintenance 880 880 880 880 880 Human Resource 6000 6000 6000 6000 6000 Total Yearly Hard Cost 16813 8013 8013 8013 8013 Soft Cost Estimate Downtime Cost 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 Backup - - - - -Total Yearly Soft Cost 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 Total Yearly Cost 18195.4 9395.4 9395.4 9395.4 9395.4

Total Five Year Cost

55777

Tabel 28 – Biaya Operasional 5 Tahun (PC) untuk 22 Komputer

Lalu Berikutnya, dilakukan analisa untuk melihat biaya yang timbul selama 5 tahun dengan Thin Client :

(32)

Category Cost (USD)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Hard Cost Investasi Awal 8335 - - - -Power 764 764 764 764 764 Maintenance 833.5 833.5 833.5 833.5 833.5 Human Resource 6000 6000 6000 6000 6000 Total Yearly Hard Cost 15932.5 7597.5 7597.5 7597.5 7597.5 Soft Cost Estimate Downtime Cost 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 Backup - - - - -Total Yearly Soft Cost 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 1382.4 Total Yearly Cost 17314.9 8979.9 8979.9 8979.9 8979.9

Total Five Year Cost

53234.5

Tabel 29 – Biaya Operasional 5 Tahun (Thin Client) untuk Client dan Server

Dari kedua tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan dalam bentuk grafis sebagai berikut :

(33)

Gambar 16 – Perbandingan biaya operasional 5 tahun

Grafik di atas menunjukkan perbedaan cost 5 tahun antara penggunaan dengan memakai PC dan Thin Client untuk 22 PC yang akan diganti. Terdapat penurunan total biaya sebesar 4.55% dari total biaya yang dikeluarkan untuk PC dan Thin

Client. Untuk ukuran 5 tahun, penghematan yang dilakukan tidak terlalu

signifikan untuk ukuran kampus Binus JWC, tapi ini dapat menjadi sebuah pembuktian bahwa dengan IT dapat membantu mengurangi penggunaan energi juga.

4.9 Analisa dampak lingkungan

Sub bab ini akan menganalisa dampak lingkungan yang dikurangi dengan penghematan yang dilakukan dengan mengganti 22 PC di Binus JWC dengan

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 PC Thin Client

Biaya

 

5

 

Tahun

 

(USD)

(34)

Thin Client, dihitung dari beberapa faktor yang berhubungan dengan emisi gas karbon dioksida.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengukur seberapa besar emisi gas CO2 yang dihasilkan masing – masing solusi, dihitung dengan rumus :

‐ Emisi Gas CO2(PC) = 6.8956 x 10-4metric tons CO2/ kWh1 * Energi

kWh (PC)

‐ Emisi Gas CO2(PC) = 6.8956 x 10-4metric tons CO2/ kWh1 * 9269.91

kWh

‐ Emisi Gas CO2 (PC) = 6.39 Metric Ton

‐ Emisi Gas CO2(Thin Client) = 6.8956 x 10-4metric tons CO2/ kWh1 *

Energi kWh (TC)

‐ Emisi Gas CO2(Thin Client) = 6.8956 x 10-4metric tons CO2/ kWh1 *

3307.583 kWh

‐ Emisi Gas CO2 (Thin Client) = 4.3 Metric Ton

Note : 1) Menurut Data Environmental Protection Agency (EPA) Emissions & Generation Resource Integrated Database (eGRID) v1.1, data tahun 2007

Lalu dari angka emisi gas karbon tersebut di atas, dapat dihitung pengurangan emisi gas karbon yang dihasilkan jika menggunakan PC dan Thin Client :

‐ Pengurangan Emisi Gas CO2 = Emisi Gas CO2 (PC) – Emisi Gas CO2

(Thin Client)

(35)

‐ Pengurangan Emisi Gas CO2 = 2.09 Metric Ton

Dari hasil perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 17 – Perbandingan Emisi Gas Karbon CO2

Penghematan emisi gas CO2 diatas setara dengan :

1. Pengurangan emisi gas CO2 dari bensin

• Pengurangan bensin = emisi gas CO2 /8.92*10-3metric tons

CO2/gallon1

• Pengurangan bensin = 2.09 Metric Ton /8.92*10-3metric tons CO2/gallon1

• Pengurangan bensin = 234.3 gallon bensin (886.921981 liter) 0 1 2 3 4 5 6 7 PC Thin Client

Perbandingan

 

Emisi

 

Gas

 

Karbon

 

CO2

Perbandingan Emisi Gas  Karbon CO2

(36)

4.10 User Acceptance Test (UAT) – performance dan

adaptasi

Untuk mendapatkan feedback tentang performa yang dihasilkan dengan penggunaan Thin Client, digunakan kuisioner dibagikan kepada pada user yang telah mencoba menggunakan Thin Client sebelumnya. Kuisioner dibagikan kepada user pengguna Thin Client di area yang telah disebutkan di atas untuk menguji hasil dari performa Thin Client yang dipakai. Jumlah kuisioner yang dibagikan adalah sebanyak 22 buah, terbagi menjadi beberapa karyawan di divisi Marketing, Student Services, Lecturer Services, Academic Operation (yang mengoperasikan TV Wall), Library Binus JWC (yang mengoperasikan Aplikasi OPAC), dan General Affair dan Legal (GAL, yang mengoperasikan Aplikasi absensi). Penyebaran kuisionernya dapat diliat pada tabel berikut :

Area Penggunaan Jumlah

Penggunaan

Marketing 5 Buah

Student Services 2 Buah

Lecturer Services 4 Buah Academic Operation 4 Buah Library Binus JWC 5 Buah

GAL 2 Buah

Total 22 Buah

Tabel 30 – Penyebaran User yang diberikan kuisioner

Dari hasil kuisioner yang direspon oleh user sebanyak 22 responden, dapat disimpulkan beberapa hal berikut :

(37)

Pertanyaan (Segi Performance) Jawaban

Dari skala 1-5, Menurut anda bagaimana performa Thin Client yang anda

gunakan dibandingkan dengan komputer biasa? 1 = sangat lambat, 5 = sangat cepat 1 = 0 Responden (0,0 %) 2 = 2 Responden (9,09 %) 3 = 11 Responden (50,00 %) 4 = 7 Responden (31,81 %) 5 = 2 Responden (9,09 %)

Apakah anda pernah

mengalami masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Thin Client

seperti tiba tiba Mati karena terkait masalah teknis?

Ya = 4 Responden (18,18 %)

Tidak = 18 Responden (81,81 %)

Jika iya, seberapa sering masalah tersebut terjadi?

1-2x = 4 Responden (100,00 %)

3-4x = 0 Responden (00,00 %)

Lebih dari 5x = 0 Responden (00,00 %)

Ketika masalah tersebut terjadi,

seberapa cepat masalah itu diselesaikan?

Selalu diselesaikan dengan cepat tanpa delay = 2 Responden (50,00 %)

Diselesaikan dengan sedikit delay = 1Responden (25,00 %)

(38)

Diselesaikan dengan sedikit lama = 1 Responden (25,00 %)

Diselesaikan dengan sangat lama = 0 Responden (00,00 %)

Tabel 31 – Daftar Pertanyaan Kuisioner untuk segi Performance

Dari segi Performance:

- Sebanyak 90,90 % pengguna Thin Client menyatakan bahwa tidak merasakan perbedaan saat bekerja dengan menggunakan Thin Client dibandingkan dengan komputer biasa.

- Sedangkan sebanyak 81,81 % menyatakan tidak mengalami masalah pada saat bekerja dengan menggunakan Thin Client. Sedangkan 18.18% responden menyatakan pernah mengalami masalah dengan Thin Client yang mereka pakai. Angka jumlah masalah ini lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian PC sebelumnya, yaitu 27.27% dari 22 responden

- Sedang sewaktu mengalami masalah, sebanyak 100,00% dari user yang mengalami masalah, merasakan masalahnya terjadi 1-2x, dan selalu diselesaikan dengan cepat tanpa delay karena dilakukan penggantian unit secara langsung.

(39)

Pertanyaan (Segi Adaptasi) Jawaban

Apakah Anda mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan Thin Client

dari PC ?

Ya = 3 Responden (13,63 %)

Tidak = 19 Responden (86,36 %)

Jika iya, Apa area yang dirasakan menjadi kesulitan utama dalam beradaptasi?

Memahami Lingkungan baru = 2 Responden (66,66 %)

Kurangnya training dalam pemakaian = 1 Responden (33,33 %)

Lainnya = 0 Responden (0,0 %)

Tabel 32 – Daftar Pertanyaan kuisioner untuk segi Adaptasi

Dari Segi Adaptasi :

- Sebanyak 86,36% Responden tidak mengalami kesulitan sewaktu menggunakan Thin Client

- Sebanyak 33,33% dari Responden yang kesulitan beradaptasi dengan Thin

Client, mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan penggunaan Thin Client

dikarenakan karena Kurangnya training dalam pemakaian, sedang 66,66% lainnya kesulitan untuk memahami lingkungan baru.

Untuk mendapatkan data variable tentang produktivitas karyawan sewaktu melakukan pekerjaan dengan Thin Client, diberikan kuisioner tambahan sebanyak 11 responden kepada komputer yang ada dipakai untuk kerja (bukan untuk

(40)

Area Penggunaan Jumlah Penggunaan

Marketing 5 Buah

Student Services 2 Buah

Lecturer Services 4 Buah

Total 11 Buah

Tabel 33 – Penyebaran User yang diberikan kuisioner produktivitas

Tipe Pekerjaan yang diberikan adalah pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan pada saat kuisioner pre-implementasi, yaitu input data, dibagi menjadi 3 bagian kuisioner karena perbedaan aplikasi yang dipakai oleh masing masing sample tersebut. Berikut hasil dari kuisioner produktivitas post implementasi untuk mengukur variabel “tingkat penyelesaian pekerjaan” :

Pertanyaan (Marketing) Jawaban

Seberapa cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda? 0-1 Menit = 0 Responden (00.00%) 1-2 Menit = 3 Responden (60.00%) 2-3 Menit = 2 Responden (40.00%) 3-4 Menit = 0 Responden (00.00%) 4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 34 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas marketing

Dari hasil kuisioner post-implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi marketing, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 1.9 menit. Disimpulkan bahwa ada sedikit perubahan pada produktivitas

(41)

pada divisi marketing, yaitu peningkatan sebesar 0.2 menit dari yang sebelumnya 2.1 menit rata-rata, menjadi 1.9 menit rata-rata..

Pertanyaan (Student Services) Jawaban

Seberapa cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda? 0-2 Menit = 0 Responden (00.00%) 1-2 Menit = 2 Responden (100.00%) 2-3 Menit = 0 Responden (00.00%) 3-4 Menit = 0 Responden (00.00%) 4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 35 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas Student Services

Dari hasil kuisioner post-implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi student services, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 1.5 menit. Disimpulkan bahwa tidak ada perubahan pada produktivitas pada divisi student services.

(42)

Pertanyaan (Lecturer Services) Jawaban

Seberapa cepat anda menyelesaikan satu pekerjaan input data pada komputer anda? 0-2 Menit = 3 Responden (75.00%) 1-2 Menit = 1 Responden (25.00%) 2-3 Menit = 0 Responden (00.00%) 3-4 Menit = 0 Responden (00.00%) 4-5 Menit = 0 Responden (00.00%)

Tabel 36 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas Lecturer Services

Dari hasil kuisioner post -implementasi produktivitas yang disebar untuk divisi Lecturer Services, dapat disimpulkan, rata – rata tingkat penyelesaian pekerjaan mereka adalah 0.75 menit. Disimpulkan bahwa ada sedikit perubahan pada produktivitas pada divisi lecturer services, yaitu peningkatan sebesar 0.25 menit dari yang sebelumnya 1 menit rata-rata, menjadi 0.75 menit rata-rata..

Gambar

Tabel 8 – Penyebaran User yang diberikan kuisioner pre-implementasi
Tabel 9 – Daftar pertanyaan kuisioner untuk segi Awareness
Tabel 10 – Penyebaran User yang diberikan kuisioner produktivitas
Tabel 11 – Hasil dari kuisioner pre-implementasi produktivitas marketing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan dan menerapkan konsep epidemiologi (host, agent dan environment) dalam mengatasi berbagai

Hasil persiapan mengajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan materi mata pelajaran Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangun Sederhana dan mata pelajaran

Berdasarkan hipotesis Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Kejadian Keputihan Pada Kelompok Pemudi Karangtaruna Dusun Turen, Canden, Jetis,

Menurut Jhon A.Schey (2000, p64) Welding adalah proses untuk menyatukan 2 lembar pelat atau lebih yang terbuat dari bahan yang sama dengan menggunakan tekanan panas yang terdapat

Proyek adalah suatu kegiatan (sekuen) yang unik, kompleks, dan seluruh aktivitas di dalamnya memiliki satu tujuan, yang harus diselesaikan tepat waktu, tepat sesuai

Menurut Husaini (1996) hasil survey di negara-negara maju maupun berkembang IMT ternyata merupakan indeks yang responsife, sensitif terhadap perubahan keadaan gizi. Berat

Dari peta kawasan Timur Tengah yang dirilis oleh PBB, terlihat bahwa kawasan Timur Tengah memiliki letak geografis meliputi wilayah dari negara Bahrain, Siprus, Mesir, Turki,

• Tentukan nilai rumus bunga (F/P, 5%,5) atau yang berarti sejumlah uang pada saat sekarang (P) yang akan dicari nilainya pada saat yang akan datang (F) dengan suku bunga 5%