• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Indeks Harga Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Indeks Harga Konsumen"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA

RESMI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur

No. 01/11/5300/Th. XX, 1 November 2017

STATISTIK

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Perkembangan Indeks Harga Konsumen

Oktober 2017

Oktober 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)

sebesar 128,16. Dari dua kota IHK di Nusa Tenggara Timur, Kota

Kupang mengalami deflasi sebesar 0,50 persen dengan IHK 128,90

sedangkan Kota Maumere juga mengalami deflasi sebesar 0,39

persen dengan IHK 123,34 persen

.

Deflasi Oktober 2017 di Nusa Tenggara Timur terjadi

karena adanya penurunan indeks harga pada dua dari tujuh

kelompok pengeluaran, dimana kelompok Transpor, komunikasi

dan jasa keuangan mengalami deflasi tertinggi sebesar 1,77

persen yang diikuti kelompok bahan makanan sebesar 1,48

persen. Kelompok sandang mengalami inflasi tertinggi sebesar

0,51 persen.

Dari 82 kota sampel IHK Nasional, terdapat 44 kota yang

mengalami inflasi dan sisanya, 38 kota mengalami deflasi. Inflasi

tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,05 persen dan terendah

terjadi di Kota Surakarta dan Cilegon dengan inflasi sebesar 0,01

persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada Kota Palu yang

sebesar 1,31 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Palopo

yang sebesar 0,01 persen.

Oktober 2017

Nusa

Tenggara

Timur Deflasi

0,49 persen

(2)

mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

A.

Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2017 mengalami deflasi sebesar 0,49 persen setelah

bulan sebelumnya, September 2017, mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Deflasi ini terjadi

disebabkan oleh turunnya indeks harga pada dua dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok

pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan yang turun sebesar 1,77 persen diikuti oleh kelompok bahan makanan

yang turun sebesar 1,48 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga

tertinggi adalah kelompok sandang yang naik sebesar 0,51 persen.

Tabel 1.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Oktober 2017, Tahun Kalender 2017 dan Year on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya,

**) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Oktober 2016

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Oktober 2017*) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2016 Oktober 2017 Oktober 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 128,12 128.79 128.16 -0.49 0.04 2.77 1 Bahan Makanan 126,74 119.29 117.53 -1.48 -7.27 0.91

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 144,46 147.59 147.70 0.08 2.24 2.81 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 123,63 127.71 128.32 0.48 3.79 4.14

4 Sandang 125,04 128.43 129.09 0.51 3.24 3.85

5 Kesehatan 115,73 116.91 117.46 0.47 1.49 1.83

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 126,99 132.60 132.61 0.01 4.43 5.18 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 130,11 132.78 130.44 -1.77 0.25 2.03

(3)

Gambar 1.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Nusa Tenggara Timur Oktober 2017

-1.48 0.08 0.48 0.51 0.47 0.01 -1.77 -0.49 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum

Deflasi yang terjadi pada Oktober 2017 ini berbeda arah dengan yang terjadi di Oktober 2016

yang lalu yang mengalami inflasi, Jika di Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,19 persen, maka

Oktober 2017 terjadi deflasi sebesar 0,49 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Nusa Tenggara Timur Oktober 2016 – Oktober 2017 0.19 0.79 1.92 0.74 0.15 -0.79 0.24 -0.01 0.51 -0.16 -0.52 0.37 -0.49 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

Okt'16 Nov'16 Des'16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr'17 Mei'17 Jun'17 Jul'17 Agt'17 Sep'17 Okt'17

%

Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan deflasi di Nusa Tenggara Timur bulan Oktober 2017 adalah kelompok bahan makanan dengan andil negatif sebesar 0,37 persen, disusul kelompok Transpor komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen. Kelompok Perumahan memberikan andil positif bagi inflasi bulan Oktober sebesar 0,12 persen.

(4)

Inflasi dan Andil Inflasi Nusa Tenggara Timur Oktober 2017

Kelompok Pengeluaran Oktober 2017

Perubahan (%) Andil (%)

(1) (2) (3)

Umum -0.49

Bahan Makanan -1.48 -0.37

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.08 0.03 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.48 0.12

Sandang 0.51 0.03

Kesehatan 0.47 0.02

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.01 0.00

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -1.77 -0.32

B. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Kupang

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Oktober 2017,

Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,50 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 129,55 pada

bulan September 2017 menjadi 128,90 pada Oktober 2017.

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Kupang Oktober 2017, Tahun Kalender 2017 dan Year on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Oktober 2017*) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2016 September 2017 Oktober 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 129,07 129.55 128.90 -0.50 -0.13 2.60 1 Bahan Makanan 128,73 120.34 118.53 -1.50 -7.92 0.39

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 144,23 147.44 147.50 0.04 2.27 2.86

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 124,17 128.24 128.95 0.55 3.85 4.13

4 Sandang 126,87 129.89 130.64 0.58 2.97 3.51

5 Kesehatan 115,85 116.40 117.05 0.56 1.04 1.22

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 124,60 130.84 130.85 0.01 5.02 5.91 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 132,60 135.15 132.52 -1.95 -0.06 1.82

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya, **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Oktober 2016

(5)

Gambar 3.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Kupang Oktober 2017

-1.50 0.04 0.55 0.58 0.56 0.01 -1.95 -0.50 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum %

Deflasi Oktober 2017 didorong oleh penurunan indeks harga pada dua dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks tertinggi terjadi pada kelompok kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang turun sebesar 1,95 persen, diikuti oleh kelompok bahan makanan yang turun sebesar 1,50 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga tertinggi adalah kelompok sandang yang naik sebesar 0,58 persen.

Gambar 4.

Perkembangan Inflasi Kota Kupang Oktober 2016 – Oktober 2017

0.18 0.76 1.96 0.79 0.18 -0.87 0.29 -0.06 0.55 -0.22 -0.61 0.33 -0.50 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

Okt'16 Nov'16 Des'16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr'17 Mei'17 Jun'17 Jul'17 Agt'17 Sep'17 Okt'17 %

Berbeda arah dengan tahun sebelumnya Oktober 2016 dimana Kota Kupang mengalami inflasi

sebesar 0,18 persen, pada Oktober 2017 ini Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,50 persen.

(6)

Inflasi dan Andil Inflasi Kota Kupang Oktober 2017

Kelompok Pengeluaran Oktober 2017

Perubahan (%) Andil (%)

(1) (2) (3)

Umum -0.50

Bahan Makanan -1.50 -0.35

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.04 0.01 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.55 0.14

Sandang 0.58 0.03

Kesehatan 0.56 0.03

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.01 0.00

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -1.95 -0.35

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan deflasi Kota Kupang

bulan Oktober 2017 adalah kelompok bahan makanan dan transpor, komunkasi dan jasa keuangan

dengan andil negatif masing-masing sebesar 0,35 persen. Sedangkan kelompok perumahan, sandang,

kesehatan dan makanan jadi memberikan andil positf terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,14;

0,3;0,3 dan 0,1 persen.

Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil deflasi di Kota Kupang Oktober 2017

antara lain turunnya harga tarif angkutan udara, daing ayam ras, kangkung, ikan kembung, cabai

rawit, cabai merah, ikan ekor kuning, daun singkong, bayam dan pucuk labu. Sedangkan komoditas

utama yang mendorong inflasi antara lain naiknya harga smen, kontrak rumah, sawi putih, jeruk nipis,

daging ayam kampung, seng, wortel, ikan tongkol, semangka dan bunga pepaya.

C. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Maumere

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Oktober 2017, Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 123,82 pada bulan September 2017 menjadi 123,34 pada Oktober 2017.

Laju inflasi tahun kalender di Januari-Oktober 2017 sebesar 1,21 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 3,89 persen.

(7)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Maumere Oktober 2017, Tahun Kalender 2017 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Oktober 2017 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2016 September 2017 Oktober 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 121,86 123.82 123.34 -0.39 1.21 3.89 1 Bahan Makanan 113,72 112.38 110.95 -1.27 -2.44 4.74

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 146,00 148.54 149.00 0.31 2.05 2.51 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 120,10 124.24 124.20 -0.03 3.41 4.15

4 Sandang 113,04 118.88 118.94 0.05 5.22 6.36

5 Kesehatan 114,96 120.26 120.11 -0.12 4.48 5.94

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 142,65 144.15 144.15 0.00 1.05 1.07 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 113,80 117.27 116.80 -0.40 2.64 3.58

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya, **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Oktober 2016

Pemicu deflasi bulan Oktober 2017 di Kota Maumere adalah karena turunnya indeks harga pada empat dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks terbesar yakni sebesar 1,27 persen dan diikuti kelompok transpor dan kesehatan yang masing-masing turun sebesar 0,40 dan 0,12 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau dan sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,31 dan 0,05 persen.

Gambar 5.

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere Oktober 2017

-1.27 0.31 -0.03 0.05 -0.12 0.00 -0.40 -0.39 -1.40 -1.20 -1.00 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00 0.20 0.40 Bhn Makanan Makanan Jadi

(8)

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Maumere Oktober 2017

Kelompok Pengeluaran Oktober 2017

Perubahan (%) Andil (%)

(1) (2) (3)

Umum -0.39

Bahan Makanan -1.27 -0.38

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.31 0.05 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar -0.03 -0.01

Sandang 0.05 0.00

Kesehatan -0.12 -0.01

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.00 0.00

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.40 -0.05

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi di Kota Maumere di Oktober 2017 adalah turunnya harga komoditas pada kelompok bahan makanan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,38 persen, diikuti oleh kelompok Transpor, komunikasi dan jas keuangan dengan andil sebesar 0,05 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi Kota Maumere antara lain turunnya harga ayam hidup, kangkung, ikan tongkol, tarif angkutan udara, pepaya, telur ayam ras, kakap merah, asam, ikan tuna, dan ikan asin belah. Sedangkan komoditas dominan yang menghambat laju deflasi Oktober 2017 di Kota Maumere antara lain naiknya harga ikan layang, sawi hijau, rokok putih, daging babi, sepeda motor, baju kaos berkerah, tarif keriting/meluruskan rambut, jeruk nipis, kopi bubuk, minuman ringan.

Gambar 6.

Perkembangan Inflasi Kota Maumere Oktober 2016 – Oktober 2017

0.26 0.98 1.65 0.40 -0.05 -0.23 -0.17 0.38 0.25 0.30 0.12 0.59 -0.39 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00

Okt'16 Nov'16 Des'16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr'17 Mei'17 Jun'17 Jul'17 Agt'17 Sep'17 Okt'17

(9)

Berbeda arah dengan kondisi bulan Oktober tahun 2016 dimana Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, pada Oktober 2017 ini Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,39 persen.

D. Perbandingan Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi

Year on Year

Dalam lima tahun terakhir, tercatat di bulan Oktober Nusa Tenggara Timur tiga kali mengalami inflasi dan dua kali mengalami deflasi. Deflasi terjadi tahun 2013 dan 2017 sebesar 0,59 dan 0,49 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,32 persen.

Tabel 7.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender,

Year on year

di Maumere, Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur Oktober 2013 – Oktober 2017

Tahun Maumere Kupang Nusa Tenggara Timur

(1) (2) (3) (4)

Inflasi Bulanan (Oktober)

2013 -0.17 -0.67 -0.59

2014 -0.51 0.24 0.14

2015 -0.04 0.37 0.32

2016 0.26 0.18 0.19

2017 -0.39 -0.50 -0.49

Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober) 2013 4.48 6.49 6.16 2014 1.32 2.64 2.47 2015 2.23 1.61 1.69 2016 0.95 -0.41 -0.24 2017 1.21 -0.13 0.04

Inflasi Year on Year

2013 4.45 8.62 7.93

2014 2.60 4.86 4.56

2015 4.92 7.23 6.93

2016 2.59 2.98 2.93

2017 3.89 2.60 2.77

E. Inflasi Beberapa Kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Dari 24 kota sampel IHK Nasional di Kawasan Timur Indonesia pada bulan Oktober 2017 ini, terdapat 5 kota mengalami inflasi dan 19 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual yang sebesar 1,05 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bima yang sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Palu sebesar 1,31 persen.

(10)

Tabel 8.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota di Kawasan Timur Indonesia Oktober 2017 (2012=100)

Kota IHK Inflasi (%) Inflasi Tahun Kalender (%) 1 2 3 4 TUAL 155.24 1.05 10.78 TERNATE 132.55 0.52 1.75 MERAUKE 132.13 0.47 0.01 MATARAM 127.52 0.08 2.60 BIMA 131.48 0.02 1.84 PALOPO 127.47 -0.01 2.98 DENPASAR 125.58 -0.05 2.01 MANADO 128.18 -0.06 2.02 JAYAPURA 128.92 -0.09 0.21 MAKASSAR 130.24 -0.28 3.01 SORONG 128.54 -0.30 1.34 GORONTALO 125.87 -0.36 3.36 MANOKWARI 124.22 -0.36 1.53 SINGARAJA 135.67 -0.38 0.42 MAUMERE 123.34 -0.39 1.21 MAMUJU 128.93 -0.48 2.72 BULUKUMBA 135.64 -0.49 4.15 KUPANG 128.90 -0.50 -0.13 WATAMPONE 126.09 -0.51 4.84 PARE-PARE 124.69 -0.60 2.13 KENDARI 124.87 -0.81 2.62 BAU-BAU 131.22 -1.08 1.82 AMBON 126.11 -1.28 0.21 PALU 130.33 -1.31 2.55

F. Inflasi Kota-kota Sampel IHK Nasional

Dari 82 kota sampel IHK Nasional, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,05 persen dan terendah terjadi di Kota Surakarta dan Cilegon dengan inflasi sebesar 0,01 persen. Deflasi terbesar terjadi di kota Palu, sebesar 1,31 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen.

(11)

Tabel 9.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di 82 Kota Oktober 2017 (2012=100)

Kota IHK Inflasi Th

Kalender*) Kota IHK Inflasi

Th Kalender*) TUAL 155.24 1.05 10.78 BIMA 131.48 0.02 1.84 BATAM 131.12 0.72 3.28 SURAKARTA 124.65 0.01 1.83 BUNGO 128.69 0.55 3.49 CILEGON 136.75 0.01 4.40 TERNATE 132.55 0.52 1.75 PALOPO 127.47 -0.01 2.98 MERAUKE 132.13 0.47 0.01 TANJUNG PINANG 129.13 -0.02 2.48 BUKITTINGGI 127.14 0.41 0.67 BANDUNG 128.17 -0.03 2.31 PEKANBARU 132.09 0.33 3.24 DENPASAR 125.58 -0.05 2.01 SIBOLGA 134.58 0.31 1.56 TANGERANG 136.70 -0.06 2.31 TANJUNG PANDAN 137.14 0.29 2.17 MANADO 128.18 -0.06 2.02 MEULABOH 129.14 0.28 2.63 PANGKAL PINANG 134.99 -0.07 1.19 BOGOR 130.77 0.26 3.73 TASIKMALAYA 128.44 -0.08 3.22 MEDAN 135.63 0.24 2.03 KUDUS 135.39 -0.09 3.19 METRO 136.77 0.23 2.01 JAYAPURA 128.92 -0.09 0.21 TEGAL 126.46 0.21 3.24 BENGKULU 138.63 -0.12 2.67 PADANG 134.69 0.19 0.91 KEDIRI 125.94 -0.12 2.76 BANDA ACEH 124.08 0.17 3.45 SEMARANG 127.88 -0.15 2.64 SINGKAWANG 131.46 0.17 4.72 JEMBER 125.62 -0.17 2.50 PADANGSIDIMPUAN 128.21 0.16 2.27 PROBOLINGGO 125.79 -0.17 2.20 YOGYAKARTA 126.98 0.16 3.06 SAMARINDA 132.77 -0.17 3.06 PEMATANG SIANTAR 135.10 0.15 2.29 DEPOK 128.31 -0.19 3.18 SERANG 138.91 0.15 4.43 BALIKPAPAN 133.21 -0.22 1.24 MADIUN 127.88 0.14 4.19 MAKASSAR 130.24 -0.28 3.01 SAMPIT 129.99 0.13 2.36 SORONG 128.54 -0.30 1.34 BANDAR LAMPUNG 130.42 0.11 2.44 PONTIANAK 139.66 -0.34 3.61 LHOKSEUMAWE 126.00 0.10 0.85 GORONTALO 125.87 -0.36 3.36 TEMBILAHAN 134.07 0.09 3.22 MANOKWARI 124.22 -0.36 1.53 PURWOKERTO 126.83 0.09 2.92 SINGARAJA 135.67 -0.38 0.42 BANYUWANGI 125.21 0.09 2.21 MAUMERE 123.34 -0.39 1.21 DUMAI 132.29 0.08 3.65 BANJARMASIN 130.06 -0.40 2.99 PALEMBANG 127.29 0.08 1.86 TARAKAN 139.42 -0.40 2.06 SUKABUMI 129.23 0.08 3.31 PALANGKARAYA 126.20 -0.46 2.31 MATARAM 127.52 0.08 2.60 MAMUJU 128.93 -0.48 2.72 CIREBON 125.53 0.07 3.61 BULUKUMBA 135.64 -0.49 4.15 BEKASI 126.22 0.07 2.56 KUPANG 128.90 -0.50 -0.13 LUBUKLINGGAU 126.87 0.06 2.47 WATAMPONE 126.09 -0.51 4.84 DKI JAKARTA 130.02 0.06 2.97 PARE-PARE 124.69 -0.60 2.13 JAMBI 127.61 0.05 0.31 TANJUNG 127.96 -0.74 0.38 SURABAYA 129.92 0.05 3.30 KENDARI 124.87 -0.81 2.62 SUMENEP 125.93 0.03 2.37 BAU-BAU 131.22 -1.08 1.82 CILACAP 132.15 0.02 3.40 AMBON 126.11 -1.28 0.21 MALANG 130.10 0.02 2.97 PALU 130.33 -1.31 2.55 *) IHK Januari-Oktober 2017

(12)

Published by:

BPS-Statistics Indonesia contact details

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Jl. R. Suprapto No. 5, Kupang NTT - 85111

Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si

Kepala

Telepon: (0380) 826289 E-mail: maritje@bps.go.id Website : www.ntt.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

secara reaksi reduksi kurang spesifik dibanding cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan yang dapat mereduksi misalnya kreatinin, asam urat dan

maupu upun n mas masala alah-m h-masa asalah lah se secar cara a umu umum m ada adalah lah bah bahwa wa sua suatu tu ma masal salah ah tid tidak ak dapat semata-mata

Grafik rata-rata pengujian kekuatan geser dengan voltase 2.30 V menunjukkan grafik hubungan antara tegangan geser dan regangan yang terjadi pada benda kerja yang

03 Jumlah HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi satelit, roket dan penerbangan 04 Jumlah pengguna prototipe, modul, dan komponen di bidang

Karena Amerika adalah negara hukum, baik pemerintahannya maupun masyarakatnya —lima dari 10 warga negara Amerika adalah Sarjana Hukum, negara yang memiliki pengacara yang paling

Hal ini mendorong para peneliti Puslitbang Pengairan untuk menambah beberapa program modul pembantu dari Ribasim, antara lain Program PISDA (Penyajian Informasi Sumber

Seiring dengan kelangkaan kayu atau material kapal yang digunakan, diharapkan dengan dilakukannya pengembangan desain dan studi titik kritis analisis tegangan pada

Dengan adanya beragam metode ta’zir yang diterapkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penerapan metode ta’zir