Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen 1
Laporan Keuangan Konsolidasi – Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi dengan Informasi Konsolidasi – Neraca Induk Perusahaan 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi dengan Informasi Konsolidasi – Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6
Laporan Arus Kas Konsolidasi dengan Informasi Konsolidasi – Laporan Arus Kas Induk Perusahaan
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi - Dengan Informasi Konsolidasi Induk Perusahaan
Catatan 2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
ASET Aset Lancar
Kas dan setara kas 2d,2g,3,24,32 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810
Piutang usaha 2h,2i,4
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 43.318.930 27.226.840 43.318.930 27.226.840 Pihak ketiga 470.335.210 1.123.429.500 459.710.870 1.122.552.700 Piutang lain-lain 2h,2i,5,26
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 - - 3.406.738.003 775.356.881 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.473.754.848 (Induk Perusahaan Rp 1.473.754.848) tahun 2008 dan Rp 1.985.245.848 (Induk Perusahaan
Rp 1.985.245.848) tahun 2007 590.435.753 1.201.429.785 587.451.594 1.175.850.709 Persediaan 2j,6 27.520.831.343 24.055.396.123 22.672.464.528 20.279.589.959
Pajak dibayar dimuka 2s,7 217.618.765 723.698.507 - 681.165.041
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2l,8,38 8.040.252.730 7.837.580.511 7.923.531.683 7.545.264.987
Jumlah Aset Lancar 58.000.277.745 45.005.497.371 50.114.735.054 37.406.928.927
Aset Tidak Lancar
Sewa dibayar dimuka jangka panjang 2l,9,38 9.575.225.317 9.728.914.923 9.575.225.317 9.728.914.923 Aset pajak tangguhan 2s,29 3.298.037.702 5.298.388.354 2.637.374.694 4.883.103.135 Investasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp 423.605.022 (Induk Perusahaan
Rp 423.605.022) 2k,10 - - 5.262.465.521 4.497.608.254
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 58.854.372.587 (Induk Perusahaan Rp 57.228.097.864) tahun 2008 dan Rp 56.065.370.147 (Induk Perusahaan Rp 54.427.807.781)
tahun 2007 2m,2p,11,14,18,19,26 20.751.809.743 24.583.864.753 20.054.482.726 24.167.378.410 Biaya tangguhan hak atas tanah - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi sebesar
Rp 125.187.167 (Induk Perusahaan Rp 125.187.167) tahun 2008 dan Rp 109.821.090 (Induk Perusahaan
Rp 109.821.090) tahun 2007 2o,12,26 202.836.174 218.202.251 202.836.174 218.202.251 Aset lain-lain 13 4.767.443.589 4.559.131.612 4.767.443.589 4.559.131.611
Jumlah Aset Tidak Lancar 38.595.352.525 44.388.501.893 42.499.828.021 48.054.338.584
JUMLAH ASET 96.595.630.270 89.393.999.264 92.614.563.075 85.461.267.511
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Induk Perusahaan Konsolidasi
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar
Hutang bank 11,14,27,31 2.374.877.167 884.522.662 2.374.877.167 884.522.662
Hutang usaha 2d,15,32
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 - - 1.039.343.550 524.936.056 Pihak ketiga 55.534.486.428 55.265.289.664 52.781.919.685 52.628.128.118 Hutang pajak 2s,16,29 2.109.637.537 1.156.626.621 1.349.705.196 814.488.782 Hutang lain-lain 761.565.721 901.165.959 761.565.721 709.860.667 Biaya yang masih harus dibayar 2e,17,18,31 6.115.744.192 3.671.229.351 5.709.612.941 3.292.104.223 Hutang dividen 378.605.491 378.605.491 378.605.491 378.605.491
Sewa pembiayaan 2n,11,19,27 - 64.880.340 - 64.880.340
Jumlah Kewajiban Lancar 67.274.916.536 62.322.320.088 64.395.629.751 59.297.526.339
Kewajiban Tidak Lancar
Surat hutang jangka menengah 2e,11,17,18,27,31 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2r,28 10.385.367.247 8.919.653.775 9.347.808.259 8.138.719.972
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 25.385.367.247 23.919.653.775 24.347.808.259 23.138.719.972
Jumlah Kewajiban 92.660.283.783 86.241.973.863 88.743.438.010 82.436.246.311
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak
Perusahaan 22 64.221.422 127.004.201 -
-Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 104.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 52.000.000
saham 20 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 Tambahan modal disetor 21 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 Defisit (26.128.874.935) (26.974.978.800) (26.128.874.935) (26.974.978.800)
Jumlah Ekuitas 3.871.125.065 3.025.021.200 3.871.125.065 3.025.021.200
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 96.595.630.270 89.393.999.264 92.614.563.075 85.461.267.511
Catatan 2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
PENDAPATAN USAHA
Penjualan bersih 2q,23 1.397.593.749.036 1.106.889.998.990 228.207.641.874 202.695.671.168 Beban pokok penjualan 2q,24 1.312.368.752.437 1.032.498.131.873 155.160.358.094 134.744.628.706
Laba kotor 85.224.996.599 74.391.867.117 73.047.283.780 67.951.042.462 Pendapatan usaha bersama 2q,25,33 15.476.424.334 16.284.080.847 15.476.424.334 16.284.080.847
Jumlah Pendapatan Usaha 100.701.420.933 90.675.947.964 88.523.708.114 84.235.123.309
BEBAN USAHA 2m,2q,26
Penjualan 66.166.001.662 63.212.197.401 62.591.629.480 62.539.290.615 Umum dan administrasi 2o,5,28 27.733.055.737 22.832.424.917 21.109.242.414 17.829.478.121
Jumlah Beban Usaha 93.899.057.399 86.044.622.318 83.700.871.894 80.368.768.736
LABA USAHA 6.802.363.534 4.631.325.646 4.822.836.220 3.866.354.573
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2q
Pendapatan sewa 330.354.000 133.106.100 574.524.000 500.818.500
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 2m,11 (464.182.333) 145.854.739 (544.928.187) 145.854.739
Pendapatan bunga 456.141.894 37.167.439 441.142.640 26.360.419
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing -
bersih 2d (144.523.340) 551.138 19.430.400 1.300
Bagian laba bersih anak perusahaan - bersih 2k,10 - - 764.857.267 234.394.724
Beban pajak 2s,29 (359.361.137) - (335.169.937)
-Beban bunga dan keuangan lainnya 2e,2n,14,18,19,27,31 (2.554.401.691) (2.779.558.183) (2.256.379.803) (2.779.558.183) Lain-lain - bersih 497.919.211 447.439.464 675.076.606 543.007.667
Beban Lain-lain - Bersih (2.238.053.396) (2.015.439.303) (661.447.014) (1.329.120.834)
LABA SEBELUM PAJAK 4.564.310.138 2.615.886.343 4.161.389.206 2.537.233.739
BEBAN PAJAK 2s,29
Kini 1.780.638.400 236.232.700 1.069.556.900
-Tangguhan 2.000.350.652 375.026.100 2.245.728.441 545.057.871
3.780.989.052 611.258.800 3.315.285.341 545.057.871 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 783.321.086 2.004.627.543 846.103.865 1.992.175.868
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 22 62.782.779 (12.451.675) -
-LABA BERSIH 846.103.865 1.992.175.868 846.103.865 1.992.175.868
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2t,30 16 38 16 38
Saham Modal Disetor Defisit Ekuitas
Rp Rp Rp Rp
Saldo 1 Januari 2007 26.000.000.000 4.000.000.000 (28.967.154.668) 1.032.845.332
Laba bersih tahun berjalan - - 1.992.175.868 1.992.175.868
Saldo per 31 Desember 2007 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.974.978.800) 3.025.021.200
Laba bersih tahun berjalan - - 846.103.865 846.103.865
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya 1.414.211.948.598 1.122.845.429.288 244.935.307.153 218.633.395.530 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnnya (1.400.623.597.976) (1.107.144.304.860) (234.251.071.528) (202.360.010.154)
Kas dihasilkan dari operasi 13.588.350.622 15.701.124.428 10.684.235.625 16.273.385.376 Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (16.092.090) - 498.315.404 (1.856.110.629)
Pembayaran pajak penghasilan (508.780.218) (612.328.618) (197.812.084) (253.829.301)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 13.063.478.314 15.088.795.810 10.984.738.945 14.163.445.446
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga 456.141.894 37.167.439 441.142.640 26.360.419
Hasil penjualan aset tetap 207.184.321 166.665.025 88.084.321 166.665.025 Perolehan aset tetap (2.254.638.630) (2.056.828.504) (1.776.828.100) (2.022.540.334)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.591.312.415) (1.852.996.040) (1.247.601.139) (1.829.514.890)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank 1.490.354.505 - 1.490.354.505
-Pembayaran hutang bank - (7.971.318.271) - (7.971.318.271)
Pembayaran bunga dan beban keuangan lainnya (2.239.036.223) (2.845.125.534) (1.941.014.335) (2.845.125.534) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (64.880.340) (219.566.460) (64.880.340) (219.566.460)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (813.562.058) (11.036.010.265) (515.540.170) (11.036.010.265)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 10.658.603.841 2.199.789.505 9.221.597.636 1.297.920.291
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 10.036.736.105 7.923.142.475 5.799.921.810 4.502.062.880
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 422.145.068 (86.195.875) - (61.361)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008. Sampai dengan saat ini, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan mempunyai 31 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. Pada tahun 2008, Perusahaan menambah dua cabang di Banten dan satu cabang di Bandung.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No. S-16/PM/1992 dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 5.000 dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia setelah Bursa Efek Surabaya resmi bergabung di bulan Desember 2007).
Sesuai dengan Akta No. 27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham.
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini: Tahun
Operasi
Anak Perusahaan Domisili Bidang Usaha Komersial 2008 dan 2007 2008 2007
% Rp Rp
PT Ayu Masagung Jakarta Perdagangan valuta asing 1976 99,99 6.717.795.792 4.485.153.289
PT Timpani Agung Jakarta Percetakan dan Penerbitan 2007 99,00 531.716.528 390.052.720
PT Perdana Makmur Jakarta Perdagangan buku dan 2004 90,00 6.446.208.936 4.858.785.934
Agung peralatan
Persentase Total Aset
1. Umum (Lanjutan)
d. Karyawan, Direktur dan Komisaris
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 10 tanggal 13 Juni 2008 dan No. 24 tanggal 25 Mei 2007 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Putra Masagung
Komisaris : Angela Meilany Basiroen
Komisaris Independen : Winarto
Direktur Utama : Ryan Pascal Masagung
Direktur : Franky Montung Setjoadinata
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua : Winarto
Anggota : Benyamin Irwansyah Sadikin
Jhon Henry Gultom
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 2.112 karyawan tahun 2008 dan 2.412 karyawan tahun 2007 (Induk Perusahaan: 2.050 karyawan tahun 2008 dan 2.353 karyawan tahun 2007).
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 1.830.086.119 tahun 2008 dan Rp 1.505.935.433 tahun 2007.
Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 27 Maret 2009, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi (Lanjutan)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).
b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Tahun 2008
Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut mulai 1 Januari 2008.
(1) PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya.
Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi atas aset tetapnya. Standar ini diterapkan secara retrospektif.
(2) PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa”, yang mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan transaksi sewa baik dari sisi lessor maupun lessee. Standar ini mengatur klasifikasi sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, serta berdasarkan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Standar ini diterapkan secara prospektif.
Penerapan kedua PSAK revisi di atas tidak berdampak material terhadap laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
(3) PSAK No. 13 (Revisi 2007) “Properti Investasi”, yang mengatur mengenai pengakuan, pengukuran dan pengungkapan atas properti investasi. Selain itu, standar ini diterapkan untuk pengukuran hak atas properti investasi yang diperoleh melalui sewa pembiayaan
di dalam laporan keuangan konsolidasi lessee. Standar ini mengizinkan Perusahaan
untuk memilih di antara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh properti investasinya.
Penerapan PSAK revisi di atas tidak berdampak terhadap laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)
b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)
PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Setelah Tahun 2008
Perusahaan dan anak perusahaan akan menerapkan PSAK revisi berikut pada saat telah berlaku efektif:
(1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, mengatur ketentuan mengenai penyajian instrumen keuangan serta pengungkapan yang wajib dilakukan. Ketentuan penyajian mencakup klasifikasi instrumen keuangan tersebut dari sudut pandang penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait dengan instrumen keuangan; dan keadaan tertentu yang memungkinkan saling
hapus (offset) antara aset dan kewajiban keuangan. Standar ini mewajibkan
pengungkapan antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah, saat dan kepastian arus kas masa depan dari suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2010.
(2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non-keuangan. Standar ini mengatur antara lain mengenai definisi dan karakteristik instrumen derivatif, kategori, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, akuntansi lindung nilai dan penentuan hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2010.
Kedua standar tersebut seharusnya berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Namun, pada tanggal 30 Desember 2008 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengumumkan penundaan berlakunya kedua standar tersebut selama 1 tahun melalui Surat No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, sehingga kedua standar tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2010.
(3) PSAK No. 14 (Revisi 2008) ”Persediaan”, mengatur ketentuan mengenai perhitungan biaya awal persediaan dan perolehan persediaan selanjutnya diukur berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994) ”Persediaan”, berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif.
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
c. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
2. Perusahaan asosiasi;
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota dekat orang-orang tersebut; dan
5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h. Piutang
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
i. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
j. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan
metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan
dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur
pembelian serta barang hilang.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
k. Investasi dalam bentuk saham
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20% dan tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan goodwill yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu 5 tahun.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
l. Biaya Dibayar Dimuka dan Sewa Jangka Panjang
Biaya dibayar dimuka dan sewa jangka panjang diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. Aset Tetap (Lanjutan)
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Perlengkapan toko dan kantor 4 - 5
Perbaikan bangunan sewa 5
Kendaraan 4 - 8
Instalasi listrik 5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan
atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan serta terdiri dari biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya yang tidak disusutkan sampai dengan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
n. Sewa
Sewa dimana Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessor tetap mempertahankan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
n. Sewa (Lanjutan)
Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan atau anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan (capital
lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan
harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa.
2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lesse ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan aset sewaan beserta bunganya sebagai keuntungan bagi lessor.
3. Masa sewa minimum dua tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa operasi (operating lease).
Transaksi sewa pembiayaan diperlakukan dan dicatat sebagai aset sewaan dan kewajiban sewa pada awal masa sewa sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Selama masa sewa setiap pembayaran sewa dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban sewa. Jika terdapat transaksi sewa pembiayaan yang berasal dari penjualan dan penyewaan kembali (sale and lease back), selisih antara hasil penjualan dan nilai buku aset sewaan tidak langsung diakui sebagai pendapatan, melainkan ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa sewa.
o. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.
p. Penurunan Nilai Aset
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Pendapatan bunga diakui pada saat diperoleh berdasarkan jangka waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
r. Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Imbalan pasca-kerja
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
s. Pajak Penghasilan
(1) Pajak Penghasilan Final
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
s. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
(2) Pajak Penghasilan Tidak Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Perusahaan melakukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah diterapkan.
t. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
u. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. Kas dan Setara Kas
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Kas
Rupiah 4.174.028.402 3.452.316.679 1.505.297.503 3.321.864.334 Mata uang asing (Catatan 32)
Dolar Amerika Serikat 887.168.441 1.401.660.228 -
-Euro 628.561.448 505.946.375 -
-Yen Jepang 616.085.778 292.978.720 -
-Dolar Australia 180.803.354 282.992.559 - -Dolar Singapura 113.121.443 243.364.576 - -Bath Thailand 146.631.920 149.027.850 - -Riyal Saudi Arabia 131.965.313 109.230.800 -
-Rupee Undia 57.861.125 -
-Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 40 juta -
ekuivalen dalam rupiah) 295.018.742 212.613.610 -
-Jumlah 2.999.356.439 3.255.675.843 -
-Jumlah 7.173.384.841 6.707.992.522 1.505.297.503 3.321.864.334 Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 1.016.183.974 779.576.256 986.968.109 499.235.294 PT Bank Permata Tbk 980.456.123 421.839.132 980.456.123 421.839.132 PT Bank Mega Tbk 818.594.562 446.671.141 730.994.009 227.547.654 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 781.530.403 679.957.465 758.951.424 490.715.467 PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 523.357.947 115.275.008 427.472.337 89.397.777 PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk) 302.555.925 794.673.047 121.674.983 676.115.231 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 102.165.672 47.514.309 102.165.672 47.514.309 PT Bank Rabobank International
Indonesia **) 1.025.737 25.692.612 1.025.737 25.692.612 Jumlah 4.525.870.343 3.311.198.970 4.109.708.394 2.478.057.476 Mata uang asing (Catatan 32)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 11.716.281 10.706.954 - -The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
cabang Jakarta - 2.234.879 -
-Bank UOB Indonesia - - -
-Jumlah 11.716.281 12.941.833 -
-Dolar Singapura
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta - 4.602.780 - -Jumlah 11.716.281 17.544.613 - -Jumlah 4.537.586.624 3.328.743.583 4.109.708.394 2.478.057.476 Time Deposit Rupiah
PT Bank Rabobank International
Indonesia **) 6.246.506.099 - 6.246.506.099 -PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk) 2.632.331.548 - 2.632.331.548 -PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 527.675.902 - 527.675.902
-Jumlah 9.406.513.549 - 9.406.513.549
-Jumlah 21.117.485.014 15.021.519.44610.036.736.105 5.799.921.810 *) Pada tahun 2007, merupakan rekening pada PT Bank Lippo Tbk. PT Bank Lippo Tbk bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk
menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2008.
**) Pada tahun 2007, merupakan rekening pada PT Bank Hagakita. PT Bank Hagakita bergabung dengan PT Bank Haga dan PT Bank Rabobank International Indonesia pada tahun 2008.
Pada tahun 2008, tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun berkisar antara 5% - 13%. Kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar Rp 3.011.072.720 tahun 2008 dan Rp 3.273.220.456 tahun 2007 (Catatan 32), termasuk persediaan mata uang asing milik anak perusahaan, PT Ayu Masagung sebesar Rp 3.011.072.720 tahun 2008 dan Rp 3.266.382.797 tahun 2007 (Catatan 24).
Per 31 Desember 2008 dan 2007, kas dan kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 12,59 miliar dan Rp 12,62 miliar (Induk Perusahaan: Rp 3,39 miliar tahun 2008 dan Rp 3,42 miliar tahun 2007). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
4. Piutang Usaha
Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 31)
Hotel Nikko 43.318.930 27.226.840 43.318.930 27.226.840 Pihak ketiga
Kartu kredit 322.852.824 974.172.455 323.488.087 974.172.455 PT Asuransi Asoka Mas 36.570.790 20.034.150 36.570.790 20.034.150 PT Petronas Carigali - 44.292.650 - 44.292.650 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 juta) 110.911.596 84.930.245 99.651.993 84.053.445 Jumlah 470.335.210 1.123.429.500 459.710.870 1.122.552.700 Jumlah 513.654.140 1.150.656.340 503.029.800 1.149.779.540 b. Berdasarkan Umur
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
< 1 bulan 463.344.739 1.116.147.487 452.720.399 1.115.270.687 1 - 3 bulan 31.937.989 19.671.400 31.937.989 19.671.400 3 - 6 bulan 18.371.412 14.837.453 18.371.412 14.837.453 Jumlah 513.654.140 1.150.656.340 503.029.800 1.149.779.540
Konsolidasi Induk Perusahaan
Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
5. Piutang Lain-lain
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 31) - - 3.406.738.003 775.356.881 Pihak ketiga 2.064.190.601 3.186.675.633 2.061.206.442 3.161.096.557 Jumlah 2.064.190.601 3.186.675.633 5.467.944.445 3.936.453.438 Dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu (1.473.754.848) (1.985.245.848) (1.473.754.848) (1.985.245.848) Jumlah - Bersih 590.435.753 1.201.429.785 3.994.189.597 1.951.207.590
Konsolidasi Induk Perusahaan
Piutang lain-lain – pihak ketiga timbul dari transaksi antara lain kelebihan pembayaran atas majalah kepada Sihite Agency, piutang biaya pemeliharaan dan piutang sewa ruangan usaha dari PT Biru Fast Food (Restoran A&W).
Mutasi penyisihan piutang Induk Perusahaan adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Saldo awal tahun 1.985.245.848 1.416.100.728
Penghapusan (511.491.000)
-Penambahan (Catatan 26.b) - 569.145.120
Saldo akhir tahun 1.473.754.848 1.985.245.848 Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
6. Persediaan
Akun ini terdiri dari:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Peralatan (Stationery) 22.063.786.438 19.573.475.919 20.471.014.628 17.320.805.437 Buku 5.457.044.905 4.481.920.204 2.201.449.900 2.958.784.522 Jumlah 27.520.831.343 24.055.396.123 22.672.464.528 20.279.589.959
Konsolidasi Induk Perusahaan
Per 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Purna Artanugraha, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 27,65 milliar dan Rp 59,22 miliar (Induk Perusahaan: Rp 27,65 miliar tahun 2008 dan Rp 59,22 miliar tahun 2007). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat persediaan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga yang wajar.
Akun ini terdiri dari: 2008 2007 2008 2007 Rp Rp Rp Rp Pajak Penghasilan Pasal 22 126.997.795 28.370.043 - 9.154.693 Pasal 23 3.586.542 529.818.995 - 528.035.933 Pasal 25 86.034.428 153.509.469 - 132.974.415 Fiskal Luar Negeri 1.000.000 12.000.000 - 11.000.000 Jumlah 217.618.765 723.698.507 - 681.165.041
Konsolidasi Induk Perusahaan
8. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Akun ini terdiri dari:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Biaya dibayar dimuka
Sewa 6.289.651.125 6.239.347.960 6.289.651.125 6.239.347.960 Lain-lain 757.603.327 633.526.851 734.003.780 594.514.620 Uang muka 992.998.278 964.705.700 899.876.778 711.402.407 Jumlah 8.040.252.730 7.837.580.511 7.923.531.683 7.545.264.987
Konsolidasi Induk Perusahaan
9. Sewa Dibayar Dimuka Jangka Panjang
Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan untuk cabang Perusahaan dan berada di kota-kota sebagai berikut:
2008 2007 2008 2007 Rp Rp Rp Rp Jakarta 4.967.856.347 6.311.725.298 4.967.856.347 6.311.725.298 Bogor 1.559.179.641 940.936.919 1.559.179.641 940.936.919 Bandung 1.514.934.301 1.264.914.104 1.514.934.301 1.264.914.104 Surabaya 915.599.013 1.027.183.021 915.599.013 1.027.183.021 Banten 439.937.312 - 439.937.312 -Denpasar 177.718.703 184.155.581 177.718.703 184.155.581 Jumlah 9.575.225.317 9.728.914.923 9.575.225.317 9.728.914.923
10. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas secara konsolidasi adalah sebagai berikut:
Persentase 1 Januari Penambahan Bagian Laba 31 Desember Kepemilikan 2008 dan 2007 Penyertaan Bersih 2008 dan 2007
% Rp Rp Rp Rp
PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068
Jumlah 423.605.022 - - 423.605.022
Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022)
Jumlah-Bersih - - -
-Perusahaan Asosiasi
Perubahan selama tahun 2008 dan 2007
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya sejak tahun 2002.
Investasi dalam saham Induk Perusahaan pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang dihitung dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Pe rsen tase Pe nam bah an Bagian Laba
Kep em ilikan 1 Januari 2008 Penyertaan (Rug i) Bersih 3 1 Desem be r 2008
% Rp Rp Rp Rp
PT Ayu Masagu ng 9 9,99 3. 546. 486. 115 - 1 .559 .022.524 5 .105 .508 .639 PT Tim pa ni Agu ng 9 9,00 (211. 107. 230) - (252 .032.271) (463 .139 .501 ) PT Pe rdana Makm ur Agung 9 0,00 1. 162. 229. 369 - (542 .132.986) 620 .096 .383 PT Pa ntja In doh ite ch Komp uter 4 9,00 304. 625. 954 - - 304 .625 .954 PT Ko mputa Ag ung 4 2,50 118. 979. 068 - - 118 .979 .068
Jum la h 4. 921. 213. 276 764 .857.267 5 .686 .070 .543 Penyisihan penuru nan nilai (423. 605. 022) - - (423 .605 .022 )
Jum la h-Bersih 4. 497. 608. 254 - 764 .857.267 5 .262 .465 .521 Perusahaan
Perub ahan sela ma tahun 2008
Persentase Penambahan Bagian Laba
Kepemilikan 1 Januari 2007 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2007
% Rp Rp Rp Rp
PT Ayu Masagung 99,99 3.207.532.744 - 338.953.371 3.546.486.115 PT Tim pani Agung 99,00 27.178.864 - (238.286.094) (211.107.230) PT Perdana Makmur Agung 90,00 1.028.501.922 - 133.727.447 1.162.229.369 PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068
Jumlah 4.686.818.552 - 234.394.724 4.921.213.276 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022)
Jumlah-Bersih 4.263.213.530 - 234.394.724 4.497.608.254 Perusahaan
Konsolidasi
1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721
Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 30.503.637.098 533.987.844 (567.256.016) 280.935.000 30.751.303.926 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 5.380.691.867 321.150.000 (272.605.000) 761.750.000 6.190.986.867 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000) -Jumlah 80.649.234.900 2.254.638.630 (3.297.691.200) - 79.606.182.330
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 7.593.455.360 509.235.968 8.102.691.328 Perlengkapan toko dan kantor 25.374.144.579 2.554.907.863 (562.651.550) (53.509.150) 27.312.891.742 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.435 1.362.824.593 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 5.116.082.218 221.521.048 (234.250.854) 442.835.815 5.546.188.227 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.721) 6.569.675.533 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 403.229.985 39.605.830 (442.835.815) -Jumlah 56.065.370.147 5.415.326.986 (2.626.324.546) - 58.854.372.587
Nilai Buku 24.583.864.753 20.751.809.743
Perubahan selama tahun 2008
1 Januari 2007 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2007
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721
Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 30.407.121.987 903.363.741 (922.333.390) 115.484.760 30.503.637.098 Perbaikan atas bangunan sewa 14.959.333.599 286.116.431 - 344.441.593 15.589.891.623 Kendaraan 5.872.091.867 - (491.400.000) - 5.380.691.867 Instalasi listrik 7.957.262.571 311.258.289 (14.680.000) 51.720.000 8.305.560.860 Aset dalam penyelesaian 110.056.993 556.090.043 - (511.646.353) 154.500.683 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 761.750.000 - - - 761.750.000
Jumlah 80.020.819.786 2.056.828.504 (1.428.413.390) - 80.649.234.900
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 7.084.219.364 509.235.996 - - 7.593.455.360 Perlengkapan toko dan kantor 23.489.659.598 2.799.181.441 (914.696.460) - 25.374.144.579 Perbaikan atas bangunan sewa 9.664.241.889 1.554.444.546 - - 11.218.686.435 Kendaraan 5.371.179.758 236.302.460 (491.400.000) - 5.116.082.218 Instalasi listrik 5.416.627.096 944.651.118 (1.506.644) - 6.359.771.570
Aset sewa pembiayaan
-Kendaraan 250.879.989 152.349.996 - - 403.229.985 Jumlah 51.276.807.694 6.196.165.557 (1.407.603.104) - 56.065.370.147
Nilai Buku 28.744.012.092 24.583.864.753
11. Aset Tetap (Lanjutan)
Induk Perusahaan
1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721
Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 28.951.446.756 377.327.314 (561.998.517) 280.935.000 29.047.710.553 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 4.878.833.500 - (9.605.000) 761.750.000 5.630.978.500 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000) -Jumlah 78.595.186.191 1.776.828.100 (3.029.433.701) - 77.342.580.590
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 7.593.455.332 509.235.996 - - 8.102.691.328 Perlengkapan toko dan kantor 24.052.164.282 2.461.129.007 (557.394.050) (53.509.150) 25.902.390.089 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.436 1.362.824.592 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 4.800.500.176 156.684.167 (9.605.000) 442.835.815 5.390.415.158 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.722) - 6.569.675.532 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 403.229.985 39.605.830 - (442.835.815) -Jumlah 54.427.807.781 5.256.711.276 (2.396.421.193) - 57.288.097.864
Nilai Buku 24.167.378.410 20.054.482.726
Perubahan selama tahun 2008
1 Januari 2007 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2007
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721
Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 28.889.219.815 869.075.571 (922.333.390) 115.484.760 28.951.446.756 Perbaikan atas bangunan sewa 14.959.333.599 286.116.431 - 344.441.593 15.589.891.623 Kendaraan 5.370.233.500 - (491.400.000) - 4.878.833.500 Instalasi listrik 7.957.262.571 311.258.289 (14.680.000) 51.720.000 8.305.560.860 Aset dalam penyelesaian 110.056.993 556.090.043 - (511.646.353) 154.500.683 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 761.750.000 - - - 761.750.000
Jumlah 78.001.059.247 2.022.540.334 (1.428.413.390) - 78.595.186.191
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 7.084.219.336 509.235.996 - - 7.593.455.332 Perlengkapan toko dan kantor 22.258.763.097 2.708.097.645 (914.696.460) - 24.052.164.282 Perbaikan atas bangunan sewa 9.664.241.890 1.554.444.546 - - 11.218.686.436 Kendaraan 5.118.726.795 173.173.381 (491.400.000) - 4.800.500.176 Instalasi listrik 5.416.627.096 944.651.118 (1.506.644) - 6.359.771.570 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 250.879.989 152.349.996 - - 403.229.985 Jumlah 49.793.458.203 6.041.952.682 (1.407.603.104) - 54.427.807.781
Nilai Buku 28.207.601.044 24.167.378.410
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut (Catatan 26):
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Beban penjualan 4.002.980.701 4.858.930.634 3.998.336.530 4.849.864.063 Beban umum dan administrasi 1.412.346.285 1.337.234.923 1.258.374.746 1.192.088.619 Jumlah 5.415.326.986 6.196.165.557 5.256.711.276 6.041.952.682
Konsolidasi Induk Perusahaan
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai masing-masing pada bulan April 2009 dan April 2008.
Pengurangan aset tetap selama tahun 2008 dan 2007 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Harga Jual 207.184.321 166.665.025 88.084.321 166.665.025 Nilai Buku 671.366.654 20.810.286 633.012.508 20.810.286 Keuntungan (kerugian) penjualan (464.182.333) 145.854.739 (544.928.187) 145.854.739
Konsolidasi Induk Perusahaan
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6, Jl. Kwitang 38 dan Jl. Kramat Buntu 12 Jakarta dengan Hak Guna Bangunan berjangka waktu selama 20 tahun sampai dengan 2013, 2027 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah atas perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai.
Aset tetap tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta, dengan HGB No. 487/Kwitang, No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 14) dan surat hutang jangka menengah (Catatan 18) per 31 Desember 2008 and 2007. Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 19).
Per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap konsolidasi, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Mitra dan PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 44,38 miliar dan Rp 40,93 miliar (Induk Perusahaan Rp 43,45 miliar tahun 2008 dan Rp 40,26 miliar tahun 2007). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
12. Biaya Tangguhan Hak atas Tanah
Merupakan biaya legal perolehan hak guna bangunan atas tanah dan bangunan Induk Perusahaan yang berlokasi di Jl. Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta Pusat. Hak atas tanah di amortisasi selama 20 tahun.
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Biaya tangguhan hak atas tanah 328.023.341 328.023.341 328.023.341 328.023.341 Akumulasi amortisasi (125.187.167) (109.821.090) (125.187.167) (109.821.090) Jumlah 202.836.174 218.202.251 202.836.174 218.202.251
Konsolidasi Induk Perusahaan
Jumlah beban amortisasi masing-masing sebesar Rp 15.366.077 dan Rp 21.059.100 tahun 2008 dan 2007, dan dibukukan sebagai bagian dari “Beban usaha - umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 26).
13. Aset Lain-lain
Akun ini terdiri dari:
2008 2007 2008 2007 Rp Rp Rp Rp Uang Jaminan Sewa 2.627.878.128 2.576.648.508 2.627.878.128 2.576.648.508 Jasa pelayanan 1.558.392.310 1.381.834.936 1.558.392.310 1.381.834.936 Listrik 291.460.400 233.697.265 291.460.400 233.697.265 Telepon 187.793.200 182.793.200 187.793.200 182.793.200 Lainnya 101.524.551 81.499.546 101.524.551 81.499.545 Aset lain-lain 395.000 102.658.157 395.000 102.658.157 Jumlah 4.767.443.589 4.559.131.612 4.767.443.589 4.559.131.611
Konsolidasi Induk Perusahaan
14. Hutang Bank
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
PT Bank Rabobank International Indonesia *) (Rabobank)
Fasilitas I - 884.522.662 - 884.522.662
Fasilitas II 2.374.877.167 - 2.374.877.167 -Jumlah 884.522.6622.374.877.167 884.522.6622.374.877.167
Konsolidasi Induk Perusahaan
*) Pada tahun 2007, merupakan fasilitas pinjaman PT Bank Hagakita. PT Bank Hagakita bergabung dengan PT Bank Haga dan PT Bank Rabobank International Indonesia pada tahun 2008.
Pada tahun 2006, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran II dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 6.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah sampai dengan 23 September 2008 dan kemudian diperpanjang sampai dengan 23 September 2009. Pinjaman ini dijamin dengan HGB No. 487/Kwitang (Catatan 11). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15% per tahun.
Pada tahun 2005, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran I dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 13.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah satu tahun dan jatuh tempo pada 23 September 2008, kemudian telah diperpanjang sampai dengan 23 September 2009. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka pada Rabobank sebesar Rp 13.000.000.000 atas nama pengurus Perusahaan (Catatan 31). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14,25% per tahun.
Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 302.719.121 pada tahun 2008 dan sebesar Rp 502.713.053 pada tahun 2007 (Catatan 27).
15. Hutang Usaha
Merupakan hutang Perusahaan dan anak perusahaan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan Pemasok
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 31) - - 1.001.422.780 524.936.056
PT Timpani Agung - - 37.920.770
-Jumlah - - 1.039.343.550 524.936.056 Pihak ketiga
PT Freshindo Marketama 2.922.614.844 1.296.955.988 2.922.614.844 1.296.955.988 PT Gramedia Pustaka Utama 1.589.356.123 1.161.754.677 1.589.356.123 1.161.754.677 PT Maharupa Gatra 1.228.216.597 1.138.526.778 1.228.216.597 1.138.526.778 PT Prima Niaga 1.058.971.260 799.335.575 1.058.971.260 799.335.575 PT Asaba 880.780.754 1.123.739.342 880.780.754 1.123.739.342 PT Citra Sarana Kreasi 866.206.327 913.013.320 866.206.327 913.013.320 PT Erafone Artha Retailindo 694.455.210 826.526.659 694.455.210 826.526.659 PT Niaga Swadaya 682.744.895 461.077.354 682.744.895 461.077.354 PT Samafitro 661.398.645 509.546.995 661.398.645 509.546.995 PT Dasary Jaya Karya 633.881.797 759.654.879 633.881.797 759.654.879 PT Agromedia Pustaka 551.048.939 2.868.525.547 551.048.939 2.868.525.547
PT Erlangga 392.423.971 - 392.423.971
-PT Dalini Guna Usaha 343.769.903 558.776.375 343.769.903 558.776.375 NV Bambi 331.387.441 689.524.125 331.387.441 689.524.125 Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 300 juta) 42.697.229.722 42.158.332.050 39.944.662.979 39.521.170.504 Jumlah 55.534.486.428 55.265.289.664 52.781.919.685 52.628.128.118 Jumlah 55.534.486.428 55.265.289.664 53.821.263.235 53.153.064.174
15. Hutang Usaha (Lanjutan) b. Berdasarkan Umur
Analisa umur hutang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2008 2007 2008 2007 Rp Rp Rp Rp < 15 hari 4.216.616.636 5.943.759.928 4.050.125.230 5.548.215.122 15 - 30 hari 5.708.811.509 5.187.167.944 5.542.320.103 5.187.167.944 31 - 60 hari 8.695.694.477 7.635.301.395 8.362.250.239 7.393.956.952 61 - 90 hari 13.084.982.162 13.753.827.291 12.856.074.476 13.585.625.578 91 - 120 hari 5.756.286.400 5.182.413.132 5.293.607.829 4.962.573.060 121 - 150 hari 5.836.798.432 5.159.693.867 5.710.619.336 4.394.358.470 > 150 hari 12.235.296.812 12.403.126.107 12.006.266.022 12.081.167.048 Jumlah 55.534.486.428 55.265.289.664 53.821.263.235 53.153.064.174
Konsolidasi Induk Perusahaan
c. Berdasarkan Mata Uang (Catatan 32)
2008 2007 2008 2007 Rp Rp Rp Rp IDR 53.804.987.302 53.856.405.052 53.821.263.235 53.153.064.174 USD 785.902.357 1.408.884.612 - -SGD 576.756.183 - - -GBP 293.816.913 - - -HKD 53.093.661 - - -EUR 19.930.012 - - -Jumlah 55.534.486.428 55.265.289.664 53.821.263.235 53.153.064.174 Konsolidasi Induk Perusahaan
16. Hutang Pajak
Akun ini terdiri atas:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Pajak Kini (Catatan 29) 1.067.546.915 429.700 560.463.115 -Pajak penghasilan
Pasal 21 216.673.017 134.645.901 177.775.666 99.416.453 Pasal 23 227.049.440 248.644.685 211.485.890 242.994.635 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 598.368.165 717.854.427 399.980.525 472.077.694 Hutang Pajak berdasarkan SKPKB - 55.051.908 - -Jumlah 2.109.637.537 1.156.626.621 1.349.705.196 814.488.782
Konsolidasi Induk Perusahaan
Pada tahun 2007, anak perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pemeriksaan pajak tahun buku 2005 sejumlah Rp 185.625.322 termasuk denda dan bunga. Atas kurang bayar pajak tersebut, anak perusahaan telah membayar sebesar Rp 130.573.414 pada tahun 2007 dan sisanya sebesar Rp 55.051.908 telah dilunasi pada bulan April 2008.
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Berdasarkan
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
17. Biaya yang Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri atas:
2008 2007 2008 2007
Rp Rp Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31)
Bunga atas surat hutang jangka
menengah (Catatan 18) 797.560.148 482.194.680 797.560.148 482.194.680 Pihak ketiga Karyawan 3.212.699.703 868.057.006 2.998.510.148 665.652.006 Listrik 406.909.094 298.714.592 406.909.094 298.714.592 Jasa profesional 303.209.359 432.405.000 222.100.000 230.000.000 Sewa gedung 222.881.233 159.131.398 222.881.233 159.131.398 Telepon 153.772.048 104.483.835 150.581.299 101.184.080 Promosi 151.401.264 230.502.232 151.401.264 222.352.232 Insentif 40.447.228 710.800.751 40.447.228 710.800.751 Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 juta) 826.864.115 384.939.857 719.222.527 422.074.484 5.318.184.044
3.189.034.671 4.912.052.793 2.809.909.543 Jumlah 6.115.744.192 3.671.229.351 5.709.612.941 3.292.104.223
Konsolidasi Induk Perusahaan
18. Surat Hutang Jangka Menengah
Akun ini terdiri dari:
Konsolidasi Induk Perusahaan 2008 dan 2007 2008 dan 2007
Rp Rp
MTN I 10.000.000.000 10.000.000.000
MTN II 5.000.000.000 5.000.000.000
Jumlah 15.000.000.000 15.000.000.000
Penerbitan MTN sampai dengan sejumlah Rp 40.000.000.000 telah disetujui oleh RUPSLB tanggal 10 Juni 2005, yang didokumentasikan dengan Akta No. 11 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tahun 2005, Induk Perusahaan menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah/Medium Term
Notes (MTN) sejumlah Rp 15.000.000.000, yang dibagi dalam dua sertifikat masing-masing MTN I sebesar Rp 10.000.000.000 dan MTN II sebesar Rp 5.000.000.000, dan keduanya diterbitkan kepada salah satu pemegang saham.