• Tidak ada hasil yang ditemukan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan

Ternak yang digunakan dalam penelitian sebanyak 125 ekor ayam kampung jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas, Jatiwangi, Majalengka. Ayam dipelihara dari umur 1 hari sampai dengan 8 minggu. Ayam ditempatkan di dalam 25 unit kandang secara acak dan masing-masing kandang berisi 5 ekor anak ayam. Rataan koefisiensi variasi bobot badannya sebesar 7,53% (Lampiran2).

3.1.2. Kandang dan Perlengkapan

Kandang yang digunakan dalam penelitian menggunakan kandang cage yang terbuat dari bambu, kayu, dan kawat dengan ukuran panjang 0,7 m, lebar 0,5 m, dan tinggi 0,7 m. Terdapat sebanyak 25 unit kandang dan setiap unit kandang disekat (chick guard). Masing-masing unit kandang diisi dengan 5 ekor anak ayam dan dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum yang terbuat dari plastik. Penerangan sebagai pemanas dipasang menggunakan lampu pijar sebesar 15 watt dan digunakan sampai ayam berumur 3 minggu. Setiap unit kandang dipasang penomoran sesuai dengan perlakuan dan ulangan untuk memudahkan dalam pemberian pakan.

(2)

3.1.3. Ransum yang Digunakan

Ransum percobaan disusun menggunakan beberapa bahan pakan yang terdiri dari jagung kuning, bungkil kedelai, dedak padi, tepung ikan, tepung tulang, dan CaCO3 yang diperoleh dari CV. Missouri Poultry Shop, Bandung,

sedangkan limbah udang fermentasi diperoleh dari Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia, dan Industri Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Kandungan nutrien dan energi bahan pakan penyusun ransum ayam kampung dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Bahan Pakan Penyusun Ransum

Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lys Meth

(kkal/kg) ...%... LUF 2614 39,29 7,03 7,79 6,81 2,83 3,04 1,46 Dedak Padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,21 0,71 0,27 Jagung Kuning 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 Bungkil Kedelai 2240 44,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 Tepung Ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 Tepung Tulang 0 0 0 0 23,3 18,0 0 0 CaCO3 0 0 0 0 40,0 0 0 0 Sumber : Abun (2007)

Keterangan : LUF = Limbah Udang Fermentasi

EM : Energi Metabolis, PK : Protein Kasar, LK : Lemak Kasar, SK : Serat Kasar, Ca : Kalsium, P : Phospor, Lys : Lysin, Meth : Methionin.

3.1.4. Susunan Ransum Percobaan

Susunan ransum dibuat berdasarkan kandungan protein kasar 15% dan energi metabolis 2750 kkal/kg (Widodo, 2010). Susunan ransum percobaan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

(3)

Perlakuan R0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi

Perlakuan R1 = Ransum yang mengandung 5% limbah udang fermentasi

Perlakuan R2 = Ransum yang mengandung 10% limbah udang fermentasi

Perlakuan R3 = Ransum yang mengandung 15% limbah udang fermentasi

Perlakuan R4 = Ransum yang mengandung 20% limbah udang fermentasi

Susunan ransum percobaan yang digunakan tertera pada Tabel 2. Berdasarkan susunan ransum tersebut didapatkan kandungan nutrien dan energi dari masing-masing ransum percobaan yang tertera pada Tabel 3.

Tabel 2. Susunan Ransum Percobaan

Bahan Pakan R0 R1 R2 R3 R4 ...%... LUF 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Dedak Padi 28,00 26,75 24,75 23,00 18,00 Jagung Kuning 58,00 58,00 58,00 58,00 60,00 Bungkil Kedelai 4,75 2,50 2,25 1,50 0,00 Tepung Ikan 8,00 6,50 3,75 1,25 0,00 Tepung Tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 1,00 CaCO3 0,50 0,50 0,50 0,50 1,00 Jumlah 100 100 100 100 100

Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 1. LUF = Limbah Udang Fermentasi

R0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi

R1 = Ransum yang mengandung 5% limbah udang fermentasi

R2 = Ransum yang mengandung 10% limbah udang fermentasi

R3 = Ransum yang mengandung 15% limbah udang fermentasi

(4)

Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Masing-Masing Ransum Percobaan Nutrien R0 R1 R2 R3 R4 Kebutuhan* EM (kkal/kg) 2755 2770 2781 2792 2838 2750 PK (%) 15,08 15,03 15,05 15,03 15,18 15 LK (%) 6,66 6,70 6,54 6,43 6,09 4,0-7,0 SK (%) 4,89 4,97 5,08 5,19 4,92 3,0-6,0 Ca (%) 1,05 1,27 1,39 1,54 2,03 0,9-1,1 P (%) 0,58 0,65 0,68 0,72 0,84 0,7-0,9 Lysin (%) 0,97 0,95 0,90 0,86 0,86 0,8-1,0 Methionin (%) 0,35 0,38 0,40 0,42 0,45 0,38-0,42 *) Widodo (2010)

Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 1. dan Tabel 2. LUF = Limbah Udang Fermentasi

R0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi

R1 = Ransum yang mengandung 5% limbah udang fermentasi

R2 = Ransum yang mengandung 10% limbah udang fermentasi

R3 = Ransum yang mengandung 15% limbah udang fermentasi

R4 = Ransum yang mengandung 20% limbah udang fermentasi

3.1.5. Peralatan yang Digunakan

1. Karung, untuk menyimpan ransum perlakuan. 2. Kereta sorong, untuk mengangkut ransum. 3. Mixer, untuk mencampur ransum.

4. Neraca analog, untuk menimbang bahan pakan dalam membuat ransum. 5. Timbangan analitik Ohaus, untuk menimbang bobot badan ayam kampung

dan menimbang ransum untuk diberikan kepada ayam. 6. Sapu dan sekop, untuk membersihkan kandang.

7. Pisau, alat untuk menyembelih ayam kampung.

8. Label kertas, untuk memberikan keterangan pada masing-masing ransum dan kandang perlakuan.

9. Kantong plastik, untuk menyimpan ransum perlakuan pada kandang dan untuk menyimpan sampel yang akan dianalisis.

(5)

10. Alat tulis, alat untuk menulis dan mencatat selama penelitian.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Prosedur Kerja

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan yaitu menyediakan bahan pakan untuk menyusun ransum, memesan DOC, dan melakukan sanitasi kandang. Ransum disusun dengan menggunakan aplikasi winfeed berdasarkan masing-masing perlakuan. Susunan formulasi ransum selanjutnya dibuat kemudian dimasukkan ke dalam karung dengan mencantumkan keterangan dari masing-masing ransum perlakuan.

Perlakuan sanitasi kandang dimulai dari pembersihan seluruh ruangan dan peralatan. Sanitasi ini dilakukan dua minggu sebelum DOC datang. Pencucian peralatan menggunakan desinfektan kemudian membilasnya hingga bersih dan dikeringkan. Perlakuan terakhir yakni melakukan penyemprotan desinfektan pada ruangan kandang. Selanjutnya menghamparkan koran sebagai alas kandang yang dilakukan satu hari sebelum DOC datang. Setelah itu, alat pemanas dipasangkan tepat di tengah chick guard yang dinyalakan sekitar dua jam sebelum DOC datang yang dinyalakan terus menerus sampai dengan kedatangan DOC pada hari ketiga. Kemudian, memasang tirai menggunakan plastik cor pada bagian depan kandang yang menghadap ke pintu keluar. Hal ini dilakukan untuk mencegah panas dari pemanas menyebar ke luar bagian kandang dan mencegah DOC terkena angin dari luar. Satu jam sebelum DOC tiba, menyiapkan air minum yang terbuat dari larutan gula merah dengan takaran 5% dalam 1 liter air. Air minum dibuat sebanyak sebanyak 3 liter air

(6)

dengan mencampurkan gula sebanyak 150 gram. Kemudian air gula dimasukkan ke dalam tempat minum. Selanjutnya, menyiapkan ransum perlakuan yang telah dibuat untuk nantinya diberikan kepada DOC.

2. Tahap Pemeliharaan

Penimbangan bobot badan awal dilakukan pada saat DOC datang dan sebelumnya masing-masing diberi nomor terlebih dahulu pada bagian sayap. DOC yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam 25 unit kandang yang dipilih secara acak kemudian dipelihara sampai dengan 8 minggu. Vaksinasi dilakukan sebanyak 3 kali selama pemeliharaan meliputi vaksinasi ND (Newcastle Desease), Gumboro (IB), dan ND II. Vaksinasi ND pertama dilakukan melalui tetes mata setelah anak ayam berumur 4 hari, vaksin gumboro melalui pemberian air minum pada umur 14 hari, dan vaksin ND kedua melalui pemberian air minum pada umur 18 hari. Sistem pemberian ransum menggunakan sistem ad-libitum yakni pada waktu pagi dan sore hari. Ayam diberi ransum perlakuan yang dimasukkan ke dalam hanging feeder pada unit kandang yang telah diberikan penomoran sesuai dengan perlakuan. Air minum yang diberikan selalu tersedia dan bersih.

3. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data terdiri dari pencatatan data pertambahan bobot badan; selisih antara bobot akhir dan bobot badan awal ayam, konsumsi ransum; selisih ransum awal dengan sisa akhir ransum yang diukur setiap minggu selama pemeliharaan, kemudian dijumlahkan, dan konsumsi protein; konsumsi ransum dikalikan dengan persentase kandungan protein ransum. Pengumpulan data selanjutnya dilakukan setelah penyembelihan dengan melakukan uji kandungan nitrogen karkas dan bulu.

(7)

4. Tahap Penyembelihan

Sebelum dilakukan pemotongan, ayam kampung tersebut dipuasakan selama 12 jam. Pemotongan dilakukan dengan memotong pada bagian leher (khosher killing) ayam, hal ini dimaksud agar darah vena jugularis, trachea, dan esophagus dapat terputus dan darah keluar dengan sempurna. Timbang bobot badan ayam tanpa darah. Kemudian, ayam dicelupkan ke dalam air panas pada suhu 70-80oC dan biarkan selama 1-2 menit. Ini merupakan proses memanaskan kulit agar bulu ayam mudah dicabut. Setelah dicelupkan, bulu-bulu tersebut dicabut hingga bersih. Pisahkan bulu-bulu dari masing-masing ayam perlakuan untuk diuji kandungan proteinnya. Selanjutnya, memotong kepala, leher, ceker dan mengeluarkan jeroannya yaitu mengelurakan saluran pencernaan beserta isinya. Lalu, dilanjutkan dengan mencuci ayam hingga bersih menggunakan air bersih.

5. Tahap Pengambilan Sampel Bulu

Bulu yang telah dicabuti kemudian dipisahkan dan diambil dari masing-masing ayam perlakuan untuk dijadikan sebagai sampel, selanjutnya timbang bobot badan ayam tanpa bulu untuk mendapatkan persentase bulu dari bobot badan. Lalu, bulu digiling hingga hancur. Banyaknya bulu yang dibutuhkan untuk diuji yaitu sebanyak 50 gram. Setiap sampel dengan masing-masing perlakuan diberi keterangan dan dibungkus secara terpisah di dalam kantong plastik. Sampel dibawa ke Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak dan Kimia Makanan, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran untuk dianalisis kandungan proteinnya.

(8)

6. Tahap Pengambilan Sampel Karkas

Sampel karkas diambil dari masing-masing ayam perlakuan, selanjutnya karkas digiling hingga hancur. Banyaknya karkas yang dibutuhkan untuk diuji yaitu sebanyak 50 gram. Setiap sampel dengan masing-masing perlakuan diberi keterangan dan dibungkus secara terpisah di dalam kantong plastik. Sampel dibawa ke Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak dan Kimia Makanan, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran untuk dianalisis kandungan proteinnya.

3.2.2. Peubah yang Diamati

1. Nitrogen yang diabsorbsi (gram), diperoleh dari konsumsi nitrogen dikalikan dengan persentase kecernaan nitrogen, dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Nitrogen yang diabsorbsi (g) = Konsumsi nitrogen (g) x % Kecernaan nitrogen Keterangan:

Konsumsi nitrogen (g) = Konsumsi ransum (g) x Kadar nitrogen ransum (%) 2. Nitrogen yang disimpan dalam tubuh (gram), yaitu penjumlahan antara

nitrogen karkas dan nitrogen bulu, dihitung dengan rumus sebagai berikut: Nitrogen yang disimpan dalam tubuh (g)= Nitrogen karkas (g) + Nitrogen bulu (g) Keterangan :

Nitrogen karkas (g) = PBB (g) x % Kandungan nitrogen karkas

Nitrogen bulu (g) = PBB (g) x % Bulu dari BB x % Kandungan nitrogen bulu 3. Biological value (BV), diperoleh dari nitrogen yang disimpan dalam tubuh

dibagi dengan nitrogen yang diabsorbsi, dihitung dengan rumus (Wiranda dan Djojosoebagjo, 2006):

(9)

BV = N yang disimpan dalam tubuh (g) x 100% N yang diabsorbsi (g)

3.2.3. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik

Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 5 macam perlakuan ransum dengan ulangan sebanyak 5 kali. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam kampung sehingga pada penelitian terdiri dari 25 unit percobaan. Masing-masing perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :

Perlakuan R0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi

Perlakuan R1 = Ransum yang mengandung 5% limbah udang fermentasi

Perlakuan R2 = Ransum yang mengandung 10% limbah udang fermentasi

Perlakuan R3 = Ransum yang mengandung 15% limbah udang fermentasi

Perlakuan R4 = Ransum yang mengandung 20% limbah udang fermentasi

Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

µ = Nilai pengamatan tengah umum αi = Pengaruh perlakuan ke-i

єij =Kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Berdasarkan model matematika di atas, diperoleh daftar sidik ragam sebagai berikut :

(10)

Tabel 4. Daftar Sidik Ragam

Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftabel

Perlakuan t-1 = 4 JKP KTP KTP

KTG

Galat (tr-1) = 20 JKG KTG

Total tr-1 = 24 JKT

Hipotesis yang akan diuji adalah :

1. H0 ; R0= R1= R2= R3= R4 berarti tidak ada perlakuan yang berpengaruh.

2. H1 ; R0 ≠ R1 ≠ R2 ≠ R3 ≠ R4 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan

yang tidak sama.

Kaidah Keputusan:

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel 0,05 artinya perlakuan tidak berpengaruh nyata (non

significant), terima H0 dan tolak H1.

2. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya perlakuan berpengaruh nyata (significant),

tolak H0 dan terima H1.

Apabila H0 ditolak, maka untuk menguji perbedaan antar perlakuan

dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan rumus sebagai berikut:

LSR = SSR x Keterangan : Sx : Standard error r S r galat KT Sy 2  

(11)

r : Ulangan

KTG : Kuadrat Tengah Galat LSR : Least significant range test SSR : Studentized significant range

Kaidah keputusan :

1. Bila selisih antar perlakuan (x) dibandingkan dengan LSR ternyata : x ≤ LSR, maka tidak berbeda nyata

Gambar

Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Bahan Pakan Penyusun Ransum
Tabel 2. Susunan Ransum Percobaan
Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Masing-Masing Ransum Percobaan  Nutrien  R 0 R 1 R 2 R 3 R 4 Kebutuhan*  EM (kkal/kg)  2755  2770  2781  2792  2838  2750  PK (%)  15,08  15,03  15,05  15,03  15,18  15  LK (%)  6,66  6,70  6,54  6,43  6,09  4,0-7,0  SK (%)  4,89  4,97  5,08  5,19  4,92  3,0-6,0  Ca (%)  1,05  1,27  1,39  1,54  2,03  0,9-1,1  P (%)  0,58  0,65  0,68  0,72  0,84  0,7-0,9  Lysin (%)  0,97  0,95  0,90  0,86  0,86  0,8-1,0  Methionin (%)  0,35  0,38  0,40  0,42  0,45  0,38-0,42  *) Widodo (2010)
Tabel 4. Daftar Sidik Ragam

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan pembelian merupakan keputusan yang diambil individu karena stimuli (rangsangan), baik yang berasal dari luar individu maupun hal-hal yang ada pada individu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran iklim kelas, kesiapan belajar dan hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Polewali, serta

Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan karya orang lain dan membuat karya tersebut seolah-olah adalah

As mentioned in the problem limitation of this research, this research was completed under the boundary of articulatory and acoustic phonetics in which the discussion

Tingkat perbandingan antara kenyataan dengan harapan atas kewajaran terms & condition pada aturan yang di tetapkan dalam 15 minutes guarantee. ordinal

Setiap karyawan yang telah menjalankan training akan ditempatkan dibidangnya masing- masing guna karyawan yang menjalankan training agar pihak perusahaan dapat mengetahui

Terdapat peningkatan aktivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SDN 48 Ketanjak Meliau Sanggau berdasarkan

Hasil perhitungan nilai rerata jumlah anakan produktif dan jumlah biji per malai (Tabel 2) me- nunjukkan bahwa anakan produktif terbanyak di- capai pada Pare Lea,