PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS VII SMP SWASTA PEMBANGUNAN GALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh: Anggun Kurnia
409341004
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun Pembelajaran 2012/2013”. Skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1) jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
vi
Ucapan terima kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Ramdan dan Ibunda Surama yang telah membesarkan, memberikan doa, dorongan dan motivasi serta bantuan moril maupun materil yang tiada dapat terbalaskan dan juga kepada adikku yang sangat kusayang, Annisa Mukmin, kepada Buk Riche yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, teman-teman PPLT Bintang Bayu 2012, dan semua teman-teman seperjuanganku dari jurusan Pendidikan Biologi Ekstensi ’09 khususnya kepada Evi, Yunita, Latifa, Faisal, mbak Tuti, Winda, Feby, Imam dan yang lainnya yang selalu memberikan motivasi dan banyak pengalaman yang berharga.
Ucapan terima kasih spesial khususnya penulis ucapkan kepada kakanda Hermansyah Putra, S.Pd, yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan semangat, perhatian, motivasi, dan saran membangun sehingga penulis selalu semangat dalam mengerjakan skripsi ini sampai dengan selesai.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan do’a tulus, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah dan mendapat Ridha-Nya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa dalam penulisan skripsi ini. Oleh karenanya, penulis menerima dengan hati terbuka setiap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan sebelumnya untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih, dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan secara khusus bagi penulis.
Medan, Juli 2013 Penulis,
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun Pembelajaran 2012/2013”. Skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1) jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ucapan terima kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Ramdan dan Ibunda Surama yang telah membesarkan, memberikan doa, dorongan dan motivasi serta bantuan moril maupun materil yang tiada dapat terbalaskan dan juga kepada adikku yang sangat kusayang, Annisa Mukmin, kepada Buk Riche yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, teman-teman PPLT Bintang Bayu 2012, dan semua teman-teman seperjuanganku dari jurusan Pendidikan Biologi Ekstensi ’09 khususnya kepada Evi, Yunita, Latifa, Faisal, mbak Tuti, Winda, Feby, Imam dan yang lainnya yang selalu memberikan motivasi dan banyak pengalaman yang berharga.
Ucapan terima kasih spesial khususnya penulis ucapkan kepada kakanda Hermansyah Putra, S.Pd, yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan semangat, perhatian, motivasi, dan saran membangun sehingga penulis selalu semangat dalam mengerjakan skripsi ini sampai dengan selesai.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan do’a tulus, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah dan mendapat Ridha-Nya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa dalam penulisan skripsi ini. Oleh karenanya, penulis menerima dengan hati terbuka setiap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan sebelumnya untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih, dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan secara khusus bagi penulis.
Medan, Juli 2013 Penulis,
3.5.2. Observasi Siswa 44
3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian 44
3.6.1. Validitas Tes 44
3.6.2. Reliabilitas Tes 45
3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal 45
3.6.4.Daya Beda Tes 46
3.7. Teknik Analisis Data 46
3.8. Indikator Keberhasilan 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Siklus I 49
4.2. Hasil Penelitian Siklus II 55
4.3. Pembahasan 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 65
5.2. Saran 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Alur Penempatan Peserta Turnamen 18
Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT 19
Gambar 2.3. Rantai makanan 29
Gambar 2.4. Jaring-jaring makanan 29
Gambar 2.5. Piramida makanan 30
Gambar 2.6. Arus energi 31
Gambar 2.7. Siklus air 31
Gambar 2.8. Grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan
karnivora 32
Gambar 2.9. Tahap-Tahap dalam PTK 35
Gambar 3.1. Rancangan penelitian tindakan kelas dengan model
pembelajaran TGT 38
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 68
Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 70
Lampiran 3 Instrumen Penelitian 78
Lampiran 4 Kunci Jawaban 85
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 87
Lampiran 6 Pertanyaan dan Jawaban Tournament 88
Lampiran 7 Tabel Uji Validitas Tes 90
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 92
Lampiran 9 Tabel Soal yang Valid yang Dipakai Sebagai Instrumen Penelitian 95
Lampiran 10 Tabel Uji Reliabilitas Tes 97
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes 99
Lampiran 12 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 101
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 103
Lampiran 14 Tabel Daya Beda Tes 105
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Tes 106
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 109 Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 111
Lampiran 18 Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siswa 113
Lampiran 19 Daftar Nilai Pre-Tes dan Post-Tes Siklus I dan Siklus II 114
Lampiran 20 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 115 Lampiran 21 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 116
Lampiran 22 Skor Pertandingan Akademik/ Turnamen Pada Siklus I 117
Lampiran 23 Skor Pertandingan Akademik/ Turnamen Pada Siklus II 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Depdiknas (2006) dalam Aqib (2008) menyatakan IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia
melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA
perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian
lingkungan. Di tingkat SMP, diharapkan ada penekanan pembelajaran saling
temas (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat) secara terpadu yang
diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat mutu karya
melalui penerapan konsep IPA dan Kompetensi Kerja Ilmiah secara Bijaksana.
Pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah
dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru
menjelaskan IPA lainnya sebatas produk dan sedikit proses. Salah satu
penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal dalam pembahasan IPA tidak cukup
hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk
membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian
para siswa. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat
tergantung pada cara menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran. (Sanjaya, 2009).
Akan tetapi pada kenyataannya, guru lebih sering menggunakan metode
karena adanya faktor kebiasaan dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum
puas manakala dalam proses pengolahan pembelajaran tidak melakukan ceramah.
(Sanjaya, 2009).
Dalam mempelajari pelajaran yang bersifat sains penggunaan metode
konvensional/ metode ceramah pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak
relevan untuk mencapai kompetensi tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotor). Hal
ini dikarenakan metode konvensional hanya dapat mengembangkan ranah kognitif
saja, sedangkan afektif dan psikomotornya tidak tercapai. Salah satu pelajaran
sains adalah Biologi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas VII mata
pelajaran IPA Biologi SMP Swasta Pembangunan Galang (Alimah Damanik,
S.Pd) mengatakan bahwa beliau sering menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Dengan menggunakan beberapa metode tersebut seharusnya siswa
benar-benar aktif di kelas, tetapi dari hasil pengamatan peneliti siswa masih kurang
aktif. Kurang aktif tersebut ditandai dengan banyaknya siswa yang duduk diam,
menulis materi jika disuruh, menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu. Hanya
beberapa siswa yang melakukan aktivitas belajar seperti mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan guru, menulis hal-hal yang penting dari penjelasan
materi, melakukan diskusi dengan teman sebangku dalam menjawab pertanyaan
dari guru, mengajukan pertanyaan kepada guru, melakukan pengamatan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini membuat nilai rata-rata
biologi rendah terlihat dari nilai formatif siswa yang tidak mencapai KKM.
Rata-rata nilai siswa adalah 60 ke bawah sedangkan nilai KKM yang seharusnya
dicapai siswa adalah 70 dan belum tuntas secara klasikal yaitu 70%.
Untuk mengantisipasi karakteristik siswa yang demikian perlu usaha
peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dengan tindakan kelas
(Classroom Action)yaitu dengan penerapan strategi pembelajaran yang bervariasi,
memberikan kesibukan yang menarik, menggunakan model reward dan
punishment, bersifat terbuka, dan memberikan layanan yang simpatik. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka ditawarkan model pembelajaran kooperatif
3
salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran model
TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan menimbulkan proses
belajar yang menyenangkan di samping menumbuhkan tanggungjawab,
kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.
Alasan peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena
TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang menggunakan
tournament akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para
siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademik sebelumnya setara seperti mereka. Hal ini memungkinkan siswa dapat
aktif belajar secara kelompok, berkompetisi secara sehat, dapat berkomunikasi
tiga arah dan pembelajaran dapat terwujud dengan menyenangkan semua pihak
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi.
Dewi (2010) menyatakan ada peningkatan hasil belajar dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Persentase
tingkat ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 42,5% meningkat pada siklus II
menjadi 71,43%. Fitri (2010) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 66% meningkat
menjadi 80% pada siklus II. Romian (2011) menyatakan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
sebesar 90% dan meningkatkan hasil belajar yang pada siklus II ketuntasan
klasikal tercapai sebesar 87,5% yang semula pada siklus I hanya sebesar 50%.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa
identifikasi masalah yaitu :
1. Metode yang digunakan guru belum maksimal dalam melibatkan siswa
secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil belajar Biologi siswa masih tergolong rendah.
3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dimana guru
yang berperan lebih aktif, sehingga siswa kurang antusias.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi sebagai
berikut:
1. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada
materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang
Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament
pada materi pokok ekosistem.
3. Hasil belajar siswa yang dianalisis dengan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT (Team Games Tournament).
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ekosistem
dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) di kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun
Pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana aktivitas siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar
dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) di kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun
5
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) pada siswa kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Aktivitas belajar siswa ketika proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) pada siswa kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara
lain:
1. Bagi sekolah, Memberikan masukan pada sekolah yang berkaitan dengan
penggunaan metode pembelajaran kooperatif model TGT untuk dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah pengajaran yang lebih
baik.
2. Bagi Guru, penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah
wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal ini
meningkatkan keaktifan belajar biologi siswa dengan model TGT (Team
Games Tournament).
3. Bagi Siswa, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Team Games Tournament) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
belajar biologi siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
4. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai
calon guru biologi nantinya dalam menggunakan metode belajar yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa kelas VIIb SMP Swasta Pembangunan Galang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 31,25%, dimana rata-rata pada siklus I diperoleh nilai 69,06 (17 siswa tuntas) dan siklus II sebesar 78,75 (27 siswa tuntas) dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 53,12% pada siklus I dan 84,37% pada siklus II.
2. Aktivitas belajar siswa di kelas VIIb SMP Swasta Pembangunan Galang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 53,12%, dimana pada siklus I secara klasikal sebesar 40,62% meningkat pada siklus II menjadi 93,75%. Peningkatan aktivitas siswa sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa.
5.2. Saran
1. Untuk meningkatka hasil belajar siswa, sebaiknya guru mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa terkait materi yang akan disampaikan sehingga guru dapat menentukan model belajar yang harus digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Sebaiknya perlu dilakukan perbaikan apabila penelitian ini ditidaklanjuti
mengenai mendesain pembelajaran, penggunaan alokasi waktu, dan kesesuaian materi dengan model yang akan digunakan.
3. Dari hasil penelitian dalam aspek kognitif, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi ekosistem dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan di kelas
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto. S, Suhardjono, Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib. Z, Maftuh, Sujak, dan Kawentar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Dewi. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Virus Kelas X SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi FMIPA. UNIMED (tidak dipublikasikan)
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fitri. (2010). Dampak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Sikap Aktif dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMAN 1 Padang Bolak. Skripsi FMIPA. UNIMED (tidak dipublikasikan)
http://www.artikelbiologi.com/2012/05/hubungan-antar-komponenekosistem.html (tanggal akses 10 Februari 2013)
http://www.artikelbiologi.com/2012/05/komponendansatuansatuanekosistem.html (tanggal akses 10 Februari 2013)
Kadaryanto, Wijaya, Mukido. (2006). Biologi 1. Jakarta: Yudhistira
Lord, T.R. (2001). 101 Reasons for Using Cooperative Learning In Biology Teaching. ProQuest Biology Journals, Vol:63. Indiana University of Pennsylvania, Indiana (tidak dipublikasikan)
Romian. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X-1 SMA Negeri 19 Medan TAhun Pelajaran 2010/2011. SkripsiFMIPA. UNIMED
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, E. (2005). Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media
Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyarto, T. dan Ismawati, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tim Dosen. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Mahasiswa Program Studi Pendidikan. Medan: FMIPA UNIMED
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Triyani, A. (2009). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Peluang dan Statistika Di Smp Negeri 4 Depok Yogyakarta Kelas Ix C. Skripsi FMIPA. Universitas Negeri Yogyakarta (tidak dipublikasikan)
Wijaya, A. Suryatin,B. dan Salirawati, D. (2009). Cerdas Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
ii
Riwayat Hidup
Anggun Kurnia dilahirkan di desa Jambu Dusun IV, Tebing Tinggi, pada
tanggal 07 Agustus 1991. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Ayah bernama Ramdan dan Ibu bernama Surama. Pada tahun 1997,
penulis masuk ke sekolah SD Negeri 106233 Jambu Tebing Tinggi dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan di MTs Swasta Al-Washliyah
Tebing Tinggi, dan lulus pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri 1 Tebing Tinggi dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
diterima di Universitas Negeri Medan di Program Studi Pendidikan Biologi
jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus ujian