52 BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktivitas
3.1.1.1 Pengelompokan Aktivitas Kegiatan utama
Kegiatan yang berhbungan dengan penyelenggaraan pernikahan,
sebagai berikut :
- Persiapan pernikahan : melihat isi galeri yang berisi display
dari contoh jasa, kosultasi untuk penyelenggaraan acara,
reservasi penggunaan bangunan, vendor acara dan
penginapan, serta trial vendor acara yang akan digunakan.
- Konsultasi acara pernikahan : konsultasi dilakukan oleh
pihak mempelai yang akan mengadakan acara pernikahan
dengan staff wedding center. Konsultasi berupa :
o pemberian informasi pemilihan paket pernikahan.
o pemesanan gedung pernikahan dan penginapan pada
wedding center dan penggunaan vendor yang berkerja
53
o Pemberian alternative lokasi wedding hall yang
bekerjasama dengan wedding center apabila hall pada
wedding center sudah digunakan.
o Penggunaan pelayanan pelaksanaan acara diluar gedung
wedding center (pelaksanaan acara adat dirumah
masing-masing mempelai)
- Pelaksanaan penikahan : pelaksanaan dimulai dari persiapan
makeup pengantin, pelaksanaan acara adat sebelum acara
pernikahan (siraman dan midodareni), pelaksanaan akad nikah
/ atau pemberkatan, pelaksanaan acara adat Jawa Jogja dan
pelaksanaan resepsi.
Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang melengkapi
kegiatan pada wedding center :
- Trial vendor jasa : mencoba vendor acara yang digunakan
untuk pernikahan, contohnya seperti trial baju pengantin dan
makeup pengantin
- Kunjungan galeri : melihat contoh-contoh barang vendor
yang dipajang secara permanen, sebelum melakukan
54
- Foto pra wedding dan pasca wedding : berfoto untuk
kelengkapan undangan, atau dekorasi pada acaa wedding
yang dpat dilakukan secara indoor diruang studio yang sudah
disediakan, atau memanfaatkan lokasi outdoor dari wedding
center
- Wedding expo : penyelanggaraan acara pameran atau expo
dari vendor penyedia jasa pernikahan, yang dilaksanakan
setiap satu tahun sekali
- Seminar : penyelenggaraan seminar dalam bidang bisnis jasa
pernikahan.
Kegiatan pengelola
Kegiatan pengelola meliputi kegaitan pemasaran, administrasi
pelayanan dan segala pengelolaan yang mendukung jalanya
aktifitas dan kebutuhan di weedding center ini.
Berikut adalah daftar dari pengelompokan aktivitas berdasarkan
analisa pribadi dan survey proyek sejenis :
Aktivitas Detail aktifitas Pelaku
Kegiatan Utama
Persiapan pernikahan
- Konsultasi
penyelenggaraan
Mempelai pengguna
jasa pernikahan Table 3.1 Daftar Pengelompokan Kegiatan
55
pernikahan
- Pemilihan vendor
yang digunakan
- Pembayaran down
payment penggunaan
jasa
- Trial makanan untuk
acara
- Trial makeup untuk
pengantin
- Fitting baju pengantin
- Persiapan
pengambilan foto pre
wedding
- Pengambilan foto
prewedding
Staff
- Memberikan
alternative paket
pernikahan
- Pemesanan
penggunaan jasa
pernikahan
- Pembayaran
penggunaan jasa
- Persiapan
perlengkapan
pernikahan yang
sudah dipesan
Staff divisi pelaksanan
Staff divisi administrasi
Additional staff divisi
56
- Trial food
- Trial makeup
- Trial dan fitting baju
pengantin
- Pengambilan foto
pre-wedding
- Persiapan
pemasangan dekorasi
dan perlengkapan lain
untuk pernikahan
Pelaksanaan acara pernikahan
- Persiapan acara adat
(midodareni dan
siraman)
- Persiapan makeup
pengantin dan
keluarga
- Pelaksanaan
pemberkatan
pengantin atau akad
nikah
- Persiapan menuju
acara resepsi
- Pelaksanaan acara
adat sebelum memulai
resepsi
- Pelaksanaan resepsi
- Selesai melaksanakan
Mempelai dan keluarga
mempelai, tamu
undangan
57
resepsi
- Istirahat setelah
resepsi
- Penyelesaian
pembayaran
- mempersiapkan acara
adat (midodareni dan
siraman)
- Persiapan makeup
pengantin dan
keluarga
- Pelaksanaan
pemberkatan
pengantin atau akad
nikah
- Persiapan menuju
acara resepsi
- Pelaksanaan acara
adat sebelum memulai
resepsi
- Pelaksanaan resepsi
- Selesai melaksanakan
resepsi
- Penyelesaian
pembayaran
Staff divisi pelaksanaan
Staff divisi administrasi
Staff divisi teknis
Kegiatan Penunjang
Persewaan Penginapan
- Melihat ruang
penginapan
Penyewa penginapan
58
- Pemesanan
penginapan
- Pembayaran
persewaan
Wedding Expo
- Persiapan tenan expo
- Loading masuk
barang expo
- Pelaksanaan
pameran expo
- Fashion show
- Penampilan bintang
tamu
- Peninjauan jalanya
expo
- Melihat isi pameran
- Loading out barang
- Pembersihan lokasi
expo
Engunjung expo
Staff divisi pelaksanaan
Vendor peserta expo
Staff panitia wedding
expo
Seminar
- Mengikuti seminar
- Melihat lihat contoh
yang sudah ada di
galeri
Peserta seminar
Pengisi seminar
Staff
Kegiatan pengelola
- Absen
- Mengurus
administrasi wedding
center
Staff divisi administrasi
Staff divisi pelaksan
Staff divisi teknis
59
- Melayani konsultasi
- Mengecek pelayanan
dan administrasi
- Persiapan
pelaksanaan
pernikahan
- Persiapan wedding
expo
- Rapat evaluasi acara
- Pengecekan dan
menyalakan genset
- Pengecekan panel
saluran listrik
Kepala umum
Kegiatan servicce
- Membersihkan area
wedding, galeri dan
kantor pengelola
- Menyiapkan minuman
untuk tamu
- Penjagaan pusat dan
lingkungan wedding
center
Cleaning service
Security
Pengatur parkir
3.1.1.2 Pengelompokan pelaku berdasarkan kegiatan
Pengelompokan pelaku berdasarkan kegiatan dibagi dan dijelaskan
60 a. Pengunjung
pengunjung dibedakan menjadi beberapa kelompok pengunjung,
diuraikan sebagai berikut :
Kegiatan Utama
Mempelai acara pernikahan
Mempelai yang menggunakan layanan jasa pernikahan, yang
datang beberapa jam sebelum acara dimulai
Keluarga mempelai
Keluarga yang menghadiri acara pernikahan, baik yang
menginap maupun yang hanya menghadiri runtutan acara
pernikahan
Tamu acara pernikahan
Pengunjung yang datang untuk menhadiri acara pernikahan.
Kegiatan Penunjang
Pengunjung Wedding Expo (kegiatan penunjang)
Pengunjung yang datang untuk melihat wedding Expo yang
dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang wedding.
Pengunjung seminar
Pengunjung seminar dibagi menjadi dua, yaitu tamu VIP dan
pengunjung peserta seminar. Tamu VIP merupakan
61
konsultan WO
bridal salon
studio photo
Divisi Pelaksanaan
staff dekorasi
staff caterin
staff fotografi b. Pengelola
Bangunan wedding center ini dimiliki oleh pihak swasta. Pengelola
dari wedding ini terdiri dari divisi administrasi, divisi pelaksana
wedding oganiser, dan divisi teknis. Divisi administrasi mengurus
segala keperluan administratif jalanya aktifitas gedung. Divisi
pelaksana wedding center, mengurus pelaksanaan upacara
resepsi yang berhubungan dengan vendor acara yang digunakan
dan juga mempelai. Divisi pelayanan umum, memberi pelayanan
bagi pengguna jasa dan fasilitas wedding center.
62
Keterangan :
additional staff : merupakan staff tambahan yang
didatangkan untuk membantu jalanya acara. Staff berasal dari
karyawan yang dibawa oleh masing-masing vendor yang
digunakan.
c. Staff service
Staff service membantu jalanya pelayanan pada semua
kegiatan yang ada di wedding center ini. Yang dimaksudkan
sebagai staff service adalah sebagai berikut :
Penjaga tiket masuk Penjaga galeri
Cleaning service Security
Penjaga parkir
3.1.1.3 Kategorisasi sifat dan kebutuhan ruang
Pelaku Kegiatan Sifat Ruang
P
e
ngun
jung
Parkir Public Parkir
Melihat isi galeri Semi public Galeri
Konsultasi penyelenggaraan Privat R.konsultasi Table 3.2 Daftar Kategorisasi sifat dan kebutuhan ruang
63
Pemilihan vendor yang Privat
Pembayaran down payment Privat
Trial makeup untuk
pengantin
Semi public Bridal Salon
Fitting baju pengantin Privat
R. transit
studio foto Persiapan foto pre wedding Privat
Pengambilan foto pre
wedding
Privat Studio foto
Persiapan acara adat Privat Penginapan
Persiapan makeup Privat Penginapan
Bridal salon
Pelaksanaan pemberkatan
pengantin atau akad nikah
Semi public Wedding
hall
Pendopo
Persiapan menuju acara
resepsi
Privat Penginapan
Pelaksanaan acara adat
sebelum memulai resepsi
Privat Wedding
hall
Pendopo
64
Selesai melaksanakan
resepsi
Privat Penginapan
Istirahat setelah resepsi Privat
R.
administrasi Penyelesaian pembayaran Privat
Pendaftaran expo Privat R.
administrasi
Persiapan tenan expo Semi public Wedding
hall
Loading masuk barang expo Public Loading
dock
Transit menunggu jadwal
tampil
Privat R transit
Transit menunggu jadwal
seminar
Privat R transit
Pelaksanaan pameran expo Public Wedding
hall
Fashion show Semi publc
Penampilan bintang tamu Semi public
65
Melihat isi pameran Semi public
Loading out barang public Loading
dock
S
taff
Absen Privat R locker
Menaruh barang barang Privat
Briefing / rapat Privat R rapat
Memberikan informasi
pernikahan
Semi privat R konsultasi
Transaksi penggunaan jasa
penikahan
Privat
Persiapan penggunaan jasa Privat R rapat
Trial food Privat Tenan
catering
Trial makeup Privat Bridal salon
Fitting baju pengantin Privat
Pengambilan foto
pre-wedding
Privat Studio foto
Dekorasi wedding Semi public Wedding
hall
66
wedding Bridal salon
Pengaturan pelaksanaan
acara wedding
Semi public Wedding
hall
Pendopo Pelaksanaan akad /
pemberkatan
Semi public
Pengaturan resepsi Public
Evaluasi acara Privat R rapat
Menyiapkan minuman
makanan
Privat Pantry
Persiapan alat kebersihan Semi privat Janitor
Membersihkan kantor Semi public Kantor
pengelola
Membersihkan galeri Public Galeri
Istirahat Privat R cleaning
service
Pengecekan panel listrik Privat R panel
Pengecekan genset Privat R genset
67
Pengawasan kegiatan
wedding
Semi public Wedding
hall
Pengaturan parkir public Area parkir
3.1.1.4 Pola Kegiatan Pelaku
Pengunjung Konslultasi Pernikahan
PARKIR
KONSULTASI PELAKSANAAN
PERNIKAHAN
PROSES ADMINISTRASI PENGGUNAAN JASA
Bagan 3.2 pola kegiatan pengunjung Sumber : analisa pribadi
68 Pengunjung Wedding
Mempelai Kelurga Tamu acara
PERSIAPAN MAKEUP PENGANTIN
PELAKSANAAN AKAD / PEMBERKATAN
NIKAH
PANGGIH PERSIAPAN MAKEUP
KELUARGA
PERSIAPAN MAKEUP RESEPSI
SUNGKEMAN
RESEPSI
PARKIR
69 Peserta Dan Pengisi Seminar
PARKIR
TRANSIT PERSIAPAN PENGISIAN ACARA
PULANG DAFTAR ULANG PELAKSANAAN SEMINAR
ISTIRAHAT, SHOLAT PELAKSANAAN SEMINAR
Pengunjung VIP Peserta seminar
70 Pengunjung Dan Peserta Wedding Expo
PARKIR
PERSIAPAN MENUJU EXPO
MELIHAT PAMERAN VENDOR
MELIHAT PENAMPILAN BINTANG TAMU EXPO
MELIHAT PENAMPILAN BINTANG TAMU EXPO
MENGGUNAKAN KAMAR KECIL
PULANG TRANSIT –
MENUNGGU JADWAL TAMPIL
PERSIAPAN PENAMPILAN
PENAMPILAN DI ACARA EXPO
EVALUASI PENAMPILAN
LOADING IN BARANG EXPO
PENATAAN BARANG EXPO
MEMAMERAN JASA VENDOR
LOADING OUT BARANG EXPO
Peserta expo Pengunjung VIP
Pengunjung umum expo Bagan 3.5 Pola Kegiatan Pengunjung
71 3.1.2 Studi fasilitas
3.1.2.1 Analisa jumlah pelaku
Jumlah pengunjung tamu pernikahan yang datang biasanya
disesuaikan oleh keinginan pemilik acara. Biasanya untuk acara yang
privat yang ditujukan hanya untuk keluarga dan kerabat dekat tamu
yang diundang sebanyak 50-200 undangan. Dengan perhitungan,
setiap satu undangan dapat digunakan untuk 2 orang. Sedangkan
dalam penyelenggaraan acara yang besar dapat mencapai 2000
orang atau sebanding dengan 1000 undangan tersebar.
Berikut daftar gedung – gedung yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan acara pernikahan yang digunakan sebagai acuan
besaran ruang :
No Gedung Kapasitas
1 Gedung Wanita 1000 orang
2 Gedung Ronggowarsito 1500 orang
3 Gedung Manunggal Jati 1000 orang
4 Masjid Agung Convention hall 2500 orang
5 Rama Shinta Ballroom 3000 orang
Table 3.3 Daftar kapasitas gedung di Semarang
72
Dari data diatas, rata-rata kapasitas gedung pernikahan yang sering
digunakan di Semarang berkisar 1000 hingga 2500 orang. Dari studi
preseden pada kapasitas wedding hall, maka disimpulkan kapasitas
dari wedding hall pada wedding center sebanyak 2000 orang.
Berikut adalah asumsi jumalah pengunjung dan staff yang dapat di
tamping di Wedding Center.
Pelaku Jumlah pelaku
pengunjung
Mempelai pengantin 2 orang
Keluarga mempelai 50 orang
Tamu pernikahan 3000 orang
Staff
Kepala umum pengelola 1 orang
Staff divisi administrasi 10 orang
Staff divisi pelayanan umum 4 orang
Staff konsultasan WO 4 orang
Staff karyawan bridal salon 5 orang
Staff studio foto 6 orang
Pengelola Penginapan 3 orang
Table 3.4 Kapasitas jumlah pelaku
73
Cleaning service 10 orang
Satpam 5 orang
3.1.2.2 Organisasi ruang Wedding Center Pola organisasi dari wedding center
Pola organisasi ruang makro
WEDDING HALL
KANTOR PENGELOLA
PENGINAPAN KANTOR
KONSULTASI WO
Galeri
Seminar
R. transit Area konsultasi
Kamar penginapan
Bridal Salon
R makeup R fitting baju
Wedding Hall
Penginapan
Kamar pengantin
Kantor pengelola Bagan 3.6 Pola Organisai Ruang
74 Pola hubungan ruang pengelola
3.1.2.3 Pola ruang
Wedding center akan menggunakan pola organisasi ruang yang
dijabarkan sebagai berikut :
Pola ruang linier
Pola ruang yang terdiri dari serangkaian ruang. Setiap ruang dapat
saling terhubung atau saling terikat satu sama lain atau
dihubungkan dengan sebuah ruang linier yang terpisah. Pola ruang
Parkir
Locker
R rapat
R divisi administrasi
R divisi pelaksanaan
R divisi pelayanan
umum R kepala
divisi
75
ini terbentuk dari ruang yang berulang dengan ukuran, bentuk dan
fungsi sama.
Kelebihan pola ruang linier ini dapat digunakan dalam penataan
galeri dengan tenant vendor dan ruang konsultasi. Pola ini dapat
membuat dimensi bangunan menjadi lebih kecil. Dapat
memberikan kesan informal dan juga formal. Penataan pola ini
dapat diterapkan di kantor pengelola. Ruang-ruang yang tersusun
dapat memiliki bentuk yang berbeda. Kekurangan penerapan yang
terlalu panjang kurang cocok dilahan yang datar dan penerapan
76 Pola ruang terpusat
Sebuah ruang central yang dominan dan dikelilingi oleh ruang
ruang sekunder. Pola ini terbentuk atas pengelompokan
ruang-ruang sekunder, yang mengelilingi sebuah ruang-ruang dominan yang
luas sebagai pusat.
Pola ini dapat digunakan untuk menciptakan sebuah organisasi
yang geometris dan teratur terhadap dua sumbu. Pola ruang ini
memberikan kesan informal pada penataan sebuah bnagunan.
Cocok digunakan sebagai pola untuk penataan bangunan yang
luas. Contohnya, wedding hall sebagi sumbu yang di kelilingi oleh
bangunan penunjang seperti galeri, kantor pengelola, dan faasilitas
sekunder lainya.
Gambar 3.2 Terpusat
77 Pola ruang radial
Merupakan pola penataan ruang campuran antara linier dengan
terpusat. Sebuah ruang menjadi pusat dengan penaraan ruang
menjadi dan penataan ruang dengan pola linier. Penyebaran jari
jari radial dapat berbeda fungsi dan bentuknya sesuai
pengelompokan.
Pola ini dapat digunakan untuk pola penyebaran sirkulasi
pembagian pengunjung, tamu, pengguna jasa pernikahan, dan
staff pengelola. Sebuah taman dapat menjadi pusat untuk
pembagian jari jari seusai fungsi utama, penunjang dan
pegelolaan.
Gambar 3.3 Radial
78 3.1.2.4 Studi ruang khusus Wedding Hall
Wedding hall merupakan bagian utama dari kompleks wedding center di
Semarang ini. Wedding hal akan menampung jalanya kegiatan resepsi
pernikahan baik dalam lingkup modern maupun tradisional. Pada
wedding modern skema kegiatan resepsi hanya berupa pengantaran
mempelai dari pintu masuk menuju pelaminan. Sedangkan untuk
wedding tradisional Jawa, mempelai memulai prosesi dari panggih.
Prosesi ini dilakukan di bagian tengah wedding hall, yang
melambangkan awal pertemuan dari mempelai. Lalu mempelai
melakukan sungkem pada panggung utama. Baru melanjutkan acara
resepsi.
Table 3.5 Table Studi Ruang Khusus
Sumber :
S : survey AP : analisa pribadi
79
Sirkulasi 100% 242.26
Total m2 484.52
Pengunjung wedding :
Gambar 3.4 Dimensi manusia
Sumber : Data Arsitek Jilid 1
keluarga : 50 orang
Tamu : 2000 orang
Besaran ruang : Dimesi manusia x total tamu
= 0.6 x total pengunjung
= 1230 m2 + sirkulasi 40%
= 2400 m2
80 Gambar 3.5 simulasi layout wedding hall
Sumber : Data Pribadi Keterangan :
A : pelaminan
Keterangan : A : pelaminan
B : area tamu VIP dan keluarga C : meja tamu
81 Outdoor Area
Bagian ini diletakkan pada penginapan. Area outdoor ini digunakan sebagai
pelaksanaan upaca adat sebelum pelaksanaan resepsi. Upacara yang
dilaksanakan berupa siraman dan midodareni. Pertama-tama mempelai putri
yang akan melakukan siraman terlebih dahulu melaksanakan sungkeman
dengan orang tuanya dengan tujuan meminta doa restu. Kemudian mempelai
dibawa menuju ruang luar untuk melakukan siraman yang dihadiri oleh
kerabat terdekat. Setelah itu orang tua mempelai memecahkan kendi yang
dan melakukan dodol dawet. Pada malam hari sebelum acara, mempelai pria
datang bersama keluarga untuk membawakan seserahan. Lalu setelahnya
diadakan acara midodareni. Bagi masyarakat yang beragama islam, acara
midodareni diisi dengan pengajian.
Perabot Jml Ukuran
Meja peralatan
siraman
Table 3.6 Table Studi Ruang Khusus
Sumber :
S : survey AP : analisa pribadi
82
Kursi tamu 60 0.46 x 0.52 0.39 AP 23.4
Meja 4 0.7 x 1 0.7 AP 2.8
Sofa 3 2.6 x 0.7 1.82 AP 5.46
Jumlah 37.07
Sirkulasi 50% 15.55
Total m2 52.62
Gambar 3.6 layout siraman
Sumber : Analisa pribadi
Gambar 3.7 layout midodareni
Sumber : Analisa pribadi
Keterangan :
A : area siraman
B : area tamu dan keluarga C : area makanan dan prosesi dodol dawet
Keterangan :
83 3.1.2.5 Studi Besaran ruang wedding center
Fasilitas penunjang
Kebutuhan ruang Jml Perabot
Ukuran perabot
Jml
Luas perabot
(m2)
Sumber Luas
Area Konsultasi wedding organizer
Ruang konsultasi 2 Meja 1.2 x 0.8 2 0.96 AP Table 3.7 Tabel Besaran Ruang Fasilitas Penunjang
Sumber : S : survey
AP : analisa pribadi
84
Sirkulasi 60%
5.454
Total
29.088 Bridal Salon
Ruang tunggu 1 Sofa kecil 0.7 x 1 3 0.8 AP
Sirkulasi 60%
3.33
Sirkulasi 100%
85
Sirkulasi 100%
7.31
Sirkulasi 100%
21
Total
42.5
Ruang staff 1 Meja 1.2 x 0.8 1 0.6 AP
86
Sirkulasi 60%
1.608
Total
4.3 Studio Foto
Ruang ganti 2 Meja rias 0.6 x 0.82 4 0.98 AP
Sirkulasi 50%
8.208
Total
43.8
Front office 1 Meja 1 x 3 1 3 AP
87
Kursi 0.46 x 0.52 3 0.37 AP
2.92
Jumlah
4.84
Sirkulasi 100%
4.84
Sirkulasi 100%
88
Jumlah
8.76
Sirkulasi 60%
5.256
Total
14.02
Galeri 1 Panggung 2.5 x 3 2 7.5 AP
15
Kursi 0.46 x 0.52 6 0.37 AP 2.22
Sofa 2.6 x 0.7 4 2.55 AP 10.2
Lemari display 0.6 x 2 2 1.2 AP 2.4
Meja 1.2 x 0.8 3 0.96 NAD 2.88
Manikin 0.4 x 0.8 4 0.32 AP 1.28
Jumlah
33.98
Sirkulasi 60%
33.98
Total
67.96
Ruang seminar 1 Meja 0.7 x 3 12 2.1 AP
42
Kursi 0.46 x 0.52 60 0.37 AP
89
Sirkulasi 60%
41.37
Sirkulasi 60%
4.578
Total
24.42
Toilet 4 Janitor 1 x 1.5 1 1.5 AP
90
Sirkulasi 100%
8.76
Total
70.08
Penginapan
Kamar utama
(kamar pengantin)
1 Meja rias 0.6 x 0.82 1 0.98 AP
Sirkulasi 100%
91
Sirkulasi 50%
2.352
Total
6.28
Kamar mandi
kamar utama
1 Shower 0.91 x 0.91 1 0.82 AP
Sirkulasi 100%
92
Sirkulasi 100%
8.9
Sirkulasi 60%
4.164
Total
93
Sirkulasi 60%
2.82
Sirkulasi 100%
1.47
Total
14.7
Kamar penjaga 1 Meja 0.6 x 1 1 0.6 AP
94
penginapan Kasur 2 x 0.8 2 1.6 AP
3.2
lemari 0.6 x 2 2 1.2 NAD
2.4
Jumlah
6.2
Sirkulasi 60%
3.72
Total
95 Fasilitas pengelola
Kebutuhan
Sirkulasi 60% 11.742
96
Sirkulasi 100% 24.486
Total 65.3
Ruang rapat
1
Ruang cleaning
service
1 Meja 1 0.96 AP 0.96
97
Lemari 1 0.16 NAD 0.16
Jumlah 2.6
Sirkulasi 100% 2.6
Total 5.2
Pantry 1 Kitchen set
mini
1 1.46 NAD 1.46
Meja 1 0.96 NAD 0.96
Kursi 4 0.37 NAD 1.48
Lemari es
kecil
1 0.42 NAD 0.42
Jumlah 4.32
Sirkulasi 100% 2.592
Total 6.912
98
Sirkulasi 60% 5.208
Total 13.888
Sirkulasi 100%
4.17
Total
33.36
Toilet staf 2 Wastafel 4 0.32 NAD 1.28
99
Kloset duduk 6 0.28 NAD 1.68
Tempat
sampah
1 0.09 AP 0.09
Janitor 1 2 AP 2
Jumlah 10.1
Sirkulasi 100% 10.1
Total 20.2
ATM center 6 Mesin ATM 1 1.52 AP 1.52
Tempat
sampah
1 0.09 AP 0.09
CCTV 1 0.4 AP 0.4
Jumlah 12.06
Sirkulasi 60% 7.236
Total 19.296
100 Kebutuhan Parkir
Analisa kapasitas Kebutuhan Luas total
Mobil
Tamu pernikahan
1 mobil = 4 orang
Jumlah tamu 3000 orang
101 1 mobil = 2 orang
8 mobil
Mini truk
Disediakan 6 area untuk
Catering dan dekorasi
1 mobil = 24 m 144 m
Mini bus
Disediakan 5 area untuk keluarga 1 bus = 18 m 90
Total luas 4970 m + sirkulasi 75%
102
Karyawan
= 75% x 35 orang
= 27 orang
1 motor = 2 orang
27 : 2 = 14 motor
1 motor = 2 m2 28 m2
Total luas 326.6 m2 + sirkulasi 75%
571.7 m2
Total luas parkir = parkir motor + parkir mobil
= 571.7 m2 + 8690 m2
103 3.1.2.6Studi citra arsitektural
Citra pada arsittektural berkaitan dengan gambaran atau image dari
seseorang terhadapa sebuah bangunan. Citra yang ditampilkan pada
sebuah bangunan, membuat bangunan tidak hanya berupa benda
mati namun memiliki nyawa atau jiwa yang dipancarkan melalui citra
arsitektural. Dalam hal ini, citra arsitektural diwujudkan dalam dua hal
yang saling berkesinambungan dan saling melengkapi, yaitu :
Citra visual
Citra visual didapat dari tanggapan seseorang terhadapa image
sebuah bangunan. Citra visual didapatkan dari efek yang
ditimbulkan dari bentu, permainan warna, hingga simbol-simbol
visual yang terlihat pada bangunan. Dalam hal ini bangunan
wedding center harus melambangkan ada memiliki ciri dimana
seseorang mendapatkan image secara langsung bahwa bentuk
dari bangunan tersebut adalah citra dari gedung pernikahan.
Citra guna
Citra guna merujuk pada manfaat yang diperoleh dari sebuah
bangunan. Wedding center dibangunan untuk mewujudkan citra
guna sebuah bangunan, yang mampu menjadi pusat dari berbagai
104
jalanya pernikahan dan resepsi, acaa setelah penikahan, hingga
wadah bagi informasi pengembangan bisnis jasa pernikahan.
3.1. Analisa pendekatan sistem struktur
Sistem struktur merupakan bagian dari sebuah sistem bangunan yang
bekerja untuk menyalurkan beban pada bangunan. Fungsi utama dari sistem
struktur adalah memikul dengan aman dan efisien beban yang ada di
bangunan. Beban – beban tersebut menumpu pada elemen – elemen untuk
selanjutnya disalurkan ke tanah.
3.2 Sistem Struktur Bangunan Struktur dinding massif
Kelebihan : mampu menerima beban lebih besar
Penyaluran beban menyeluruh ke bagian
dinding
Gambar 3.8 Dinding Masif
Sumber :
105
Kekurangan : bentuk ruang kurang fleksible
Bentuk yang sudah ada tidak bisa dirubah atau
direnofasi
Pembuatan menggunakan biaya yang cukup
besar
Struktur rangka
Kelebihan : pemikulan beban secara vertical
Cocok untuk bangunan high rise building
Ketahanan terhadap gempa dan angina lebih
baik
ruang pada bangunan lebih fleksible
Kekurangan : waktu pengerjaan lebih lama
Ruang ruang beberapa terhalang oleh kolom Gambar 3.9 Struktur Rangka
Sumber :
106 Sistem Struktur Pondasi
Pondasi batu belah
Kelebihan : Waktu pengerjaan sangat singkat dan cepat
Pembuatan sangat mudah
Bahan sangat mudah didapatkan
Kekurangan : Pembuatan memerlukan biaya yang besar
Penggunaan pada bangunan bertingkat, membutuhkan
material yang sangat banyak Gambar 3.10 pondaasi batu belah
107 Pondasi footplat
Kelebihan : galian tanah lebih sedikit
Lebih bisa menahan banyak beban untuk
banngunan bertingkat
Penggunaan biaya lebih sedikit
Kekurangan : Penggunaan maksimum pada ketinggian 3 lantai
Menggunakan adukan beton yang cukup banyak
Penggunaan sloof yang harus besar agar kuat Gambar 3.11 footplat
108 Sistem Struktur Plat Lantai Dan Balok
Plat lantai beton bertulang
Kelebihan : mudah dalam pembentukan bidang tidak simetris
Bersifat homogeny edngan struktur rangka
Kekurangan : pembuatan lebih lama
Plat lantai precast
Gambar 3.12 beton bertulang
Sumber :
http://bestananda.blogspot.co.id/2013/08/penulang an-plat-lantai.html
Gambar 3.13 beton precast
Sumber :
109
Kelebihan : mutu lebih stabil karena dibuat dari pabrik
Mengurangi waktu plaksanaan proyek
Memiliki ketahan yang baik terhadap cuaca
esktrim
Kekurangan : sebelum pemasangan, perawatan sulit
Pemasangan da pembuatan membutuhkan
biaya mahal
Penutup Lantai Lantai kayu
Kelebihan : memberikan kesan dinamis pada interior
Proses pemasangan lebih mudah dan cepat
Mampu menyerap panas dan bersifat hangat
Kekurangan : mudah tergores dan mudah rusak Gambar 3.14 parket
110
Perawatan sulit, sehingga tidak dapat diletakkan
di public space
Granit
Kelebihan : memberikan kesan mewah bada interior
Memiliki ketahan yang sangat lama dalam
penggunaannya
Tidak mudah tergores dan perawatan mudah
Kekurangan : lebih berat disbanding marmer dan keramik
tidak memiliki variasi warna dan corak yang
banyak Gambar 3.15 granit
111 Pelingkup Bangunan
Batu bata
Kelebihan : mudah dalam pembentukan bidang kecil
Tahan panas, perlindungan terhadap api lebih
baik
Kekurangan : pemasangan cukup sulit
Menyerap panas dan dingin, sehingga kondisi
suhu ruangan tidak dapat stabil
Memberikan beban yang berat pada struktur
bangunan
Hebel
Gambar 3.16 batu bata
Sumber : http://www.batamerahgarut.com/
Gambar 3.17 hebel
Sumber :
112
Kelbihan : tidak membutuhkan siar banyak untuk perekat
Memperkecil beban struktru karena ringankuat
terhadap tekanan tinggi
Kekurangan : membutuhkan perekat khusus
Proses pengeringan lama
Harga lebih disbanding batu mata
ACP
Kekurangan : keterbatasan ukuran pada masing-masing panel
Harga yang masih terlalu tinggi
Pemasangan yang tidak mudah
Kelebihan : tahan terhadap perubahan cuaca
Mendukung bentuk dan warna yang beragam
untuk fasad bangunan
Beratnya jauh lebih ringan Gambar 3.18 ACP
Sumber : http://chemiplast.com/sunbond-aluminium-composite-panel/
Gambar 3.19 penggunaan ACP
113 Tempered glass
Tempered glass merupakan kaca yang dipanaskan hingga 700oC lalu
disemprotkan udara dingin secara menyeluruh pada bagian kaca,
gunanya untuk merubah gaya tekan dan tarik pada kaca. Kekuatan
yang dimiliki tempered glass dapat mencapai 5 kali kekuatan kaca
biasa. Untuk estetika bangunan sangatlah bagus, namun
membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, seperti rail penjaga
beberapa puluh centi meter sebelum area tempred glass.
Struktur Atap Rangka kayu
Kelebihan : galian tanah lebih sedikit
Lebih bisa menahan banyak beban untuk
banngunan bertingkat
Penggunaan biaya lebih sedikit Gambar 3.20 tempered glass
Sumber : http://www.fireglasss.com/sell-649613-
114
Kekurangan : Penggunaan maksimum pada ketinggian 3 lantai
Menggunakan adukan beton yang cukup banyak
Penggunaan sloof yang harus besar agar kuat
Rangka baja
Kelebihan : memiliki kekuatan yang lebih baik
Dapat digunakan untuk bentang yang lebih lebar
Kekurangan : mudah korosi
Beban lebih berat disbanding kayu
Baiya penggunaan lebih mahal
Jaringan Air Bersih Down feed
Dengan sistem ini, air bersih ditampung di tangki bawah (gorund tank)
kemudian dipompa menuju upper tank lalu didistribusikan. Selama
pendistribusian perubahan tekanan pada alat plumping tidak penting. Gambar 3.21 downfeed
115
Perawaatn tanki lebih mudah. Selain itu pompa tidak bekerja terus
menerus.
Up feed
Pendistirbusian air lengsung dari tangki bawah (ground tank) dengan
pompa yang langsung disambungkan dengan pipa penyedia air pada
bangunan. Dalam sistem ini, pendistribusian air bergantung pada
kekuaatn pompa. Pembuatan sistem ini relative murah namun,
ketinggian yang dapat dicapai terbatas kekuatan pipa dan tekanan air.
Penangkal Petir
Penangkal petir konvensional
Prnsngksl prtir konvrndionsl ini mengalirkan muatan listrik dari awan ke
tanah. Awalnya saat muatan listrik negative dibagian bawah awan
sudah tercukupi, maka muatan listrik positif ditanah akan tertarik. Gambar 3.22upfeed
116
Muatan listrik akan merambat melalui kabel konduktor menuju
kepangkal ujung penangkal petir.
Penangkal petir elektrostatis
Penggunaan penangkal petir elektrostatis, mengadopsi sistem
penangkal petir radioaktif. Yaitu dengan menambah muatan pada
ujung splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.
Perbedaan dengan sistem radioaktif terletak pada energy yang
dipakai.
Pencahayaan
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami didaptkan dari bukaan jendela pada dinding.
Selain itu dapat juga didapatkan dari skylight pada atap bangunan. Gambar 3.23skylight roof
Sumber :
https://id.pinterest.com/pin/29174888 2081759634/
Gambar 3.24 jendela
Sumber :
http://www.100rumahminimalis.com/
117 Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan ditujukan untuk memberikan pencahayaan yang
merata pada seluruh ruangan. selain itu dibutuhkan pula spotlight
untuk memberikan efek pada panggung, galeri dan juga eksterior
bangunan.
Penghawaan
Penghawaan alami
Pengahwaan alami didpatkan langsung dari alam. Pengahawaan
alamai memanfaatkan kekuatan kencangnya angin dalam
pemyesuaian suhu bangunan. Memberikan bukaan jendel bouven
pada dinding mamapu memberikan penghawaan alami. Exhaust fan Gambar 3.25 lighting tangga
Sumber :
https://id.pinterest.com/pin/23939453 6417105480/
Gambar 3.26 spotlight
Sumber :
118
daapt digunakan untuk mengontrol volum udara yang masuk. Dan juga
membuang udara kotor yang ada didalam.
Penghawaan buatan
Penghawaan buatan digunakan untuk menambah kenyamanan suhu
20oC - 21oC pada ruangan. Sisem penghawaan buatan ini didapat
melalui :
- AC split
Ac split dapat digunakan pada ruang kantor, ruang salon,
ruang rapat dan ruang-ruang kecil.
- AC central
AC central digunakan pada ruang yag memiliki dimensi
tinggi dan luas. Pada wedding center ini digunakan pada
galeri, dan wedding hall.
Sistem Keamanan Kebakaran
Pada setaip gedung selalu disediakan sistem fire fighting untuk pencegahan
terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran
dan fire extinguisher.
Hidran
Sistem ini menggunakan intalasi hidran yang diletakan didalm ruangan
119
macam sistem yaitu yaitu wet riser sistem dimana seluruh instalasi
pipa air berisikan air dengan tekanan tetap dan stabil. Lalu dry riser
sistem, yang mengalirkan air ke instalasi pipa apabila katup selang
kebakaran dibuka.
Sprinkler
Sprinkler memiliki dua sistem yaitu wet riser sistem dimana seluruh
instalasi pipa air berisikan air dengan tekanan tetap dan stabil. Lalu
dry riser sistem, yang mengalirkan air ke instalasi pipa apabila fire
alarm menyala.
Fire extinguisher
Fire extinguser lebih dikenal dengan sebutan APAR (Alat Pemadam
Api Ringan) merupakan alat pemadam yang digunakan secara
120 3.3 Analisa konteks lingkungan
3.3.1 Analisa pemilihan lokasi makro
Semarang dibagi atas 10 bagian wilayah kota, dijelaskan sebagai
berikut :
BWK I : Kecamatan Semarang Tengah
Semarang Timur, Semarang Selatan
BWK II : Kecamatan Gajah Mungkur, Candisari
BWK III : Kecamatan Semarang Barat, Semarang Utara
BWK IV : Kecamatan Genuk
BWK V : Kecamatan Gayamsari, Pedurungan
BWK VI : Kecamatan Tembalang
Gambar 3.27 Peta Semarang
121 BWK VII : Kecamatan Banyumanik
BWK VIII : Kecamatan Gunungpati BWK IX : Kecamatan Mijen
BWK X : Kecamatan Ngaliyan, Tugu
3.3.1.1 Alternatif pemilihan lokasi makro Alternative 1
BWK III
Letak Geografis Meliputi kecamatan Semarang
Barat dan Kecamatan Semaang
Utara
Gambar 3.28 Peta BWK III Semarang
Sumber : https://bappedasemarang.wordpress.com/asd/
122
Luas 3522 ha
Kemiringan daerah 2-15%
Fungsi utama wilayah sebagai
perkantoran, perdagangan, jasa
Pembagian Kelurahan Kelurahan Ngemplak Simongan,
Kelurahan Manyaran, Kelurahan
Krapyak, Kelurahan Kalibanteng
Kulon
Kelurahan Gisikdrono, Kelurahan
Bojong Salaman, Kelurahan
Cabean, Kelurahan Karangayu,
Kelurahan Krobokan
Kelurahan Kalibanteng Kidul,
Kelurahan Tambakharjo, Kelurahan
Salaman Mloyo
Kelurahan Bongsari, Kelurahan
Tawangmas, Kelurahan
Tawangsari, Kelurahan
Kembangarum
Kelebihan Dekat dari pusat kota yang memiliki
123
jasa, dan dekat pusat transportasi
seperti bandara Ahmad Yani dan
stasiun tawang
Transportasi kota yang tersedia :
angkutan umum, ojek, bus kota
Memiliki aksesibilatas yang mudah
dan cukup memadai
Kekurangan Tingkat kemacetan dan kebisigan
yang cukup tinggi
Infrastruktur yang belum merata
Alternative 2
BWK II
Gambar 3.29 Peta BWK III Semarang
Sumber : https://bappedasemarang.wordpress.com/asd/
124
Letak geografis Meliputi kecamatan Candisari
dan Gajahmungkur
Luas wilayah 1320 ha
Batas wilayah :
Utara : kecamatan Semarang
Barat
Selatan : kecamatan
Banyumanik
Barat : kecamatan Gunungpati
Timur : kecamatan Semarang
Selatan
Kelebihan Berada pada daerah
perkantoran dan perdagangan
jasa yang cukup ramai dan
berkembang
Aksesibilitas dan utilitas pada
lokasi sudah memenuhi
Dekat dari pusat kota
Kekurangan Keberadaan sarana
transportasi belum
125
Berada pada posisi daerah
yang mulai banyak
pembangunan khususnya
hotel apartemen dan mall
Harga beli tanah yang cukup
tinggi
3.3.2 Analisa pemilihan lokasi mikro Alternative Lokasi 1
Gambar 3.30 Lokasi 1
Sumber : https://google.maps/
126 Aspek Kekuatan Alam
Iklim Iklim tropis
Suhu rat-rata 25oC - 34 oC
Topografi Kemiringan tanah 2% - 15%
Keadaan llingkungan Tapak berupa rumah dan pertokoan di Jl
Pamularsih
Vegetasi Tidak ada tanaman asli pada tapak selain
pohon jalan
Dapat ditanami tanaman tahunan
Aspek Kekuatan buatan
Regulasi KDB 60%
KLB 1.8
GSB Jl Pamularsih 23m
Fungsi kawasan Transportasi udara dan laut
Pusat perkantoran, perdagangan dan
jasa
Pusat pelayanan kota
Sub pelayanan kota : perdagangan dan
jasa, kesehatan, peribadatan, pelayanan
127 Aspek amenitas alami
View View from site : pertokoan, perumahan
View to site : pertokoan perumahan dan
kantor pada Jl Pamularsih
Topografi Topografi relative datar
Aspek amenitas buatan
Jaringan Kota/ Kawasan Akses utama (Jl Pamularsih) arteri
sekunder +20m
Jarigan listrik, telefon terbuka dan
jaringan drainase tertutup
Menuju pusat kota 15-20 menit
Jalan beraspal, dengan boulevard dan
aliran lampu jalan
Citra Arsitektural Bangunan pertokoan dan perkantoran
bergaya modern. Sedangkan perumahan
bergaya modern dan arsitektur jawa.
Keunggulan Kelemahan
Akses utama merupakan jalan arteri
sehingga mempermudah akesibilitas
Tingkat kebisingan yang cukup tinggi
128
Terletak dekat dengan pusat
transportasi udara, dan dapat dicapai
dengan transport umum
Pada momen tertentu kadang terjadi
kemacetan
Utilitas lingkungan yang sangat
memadai
Alternative Lokasi 2
Gambar 3.32 Lokasi 2
Sumber : https://google.maps/
129 Aspek Kekuatan Alam
Iklim Briklim tropis
Topografi Topografi datar
Keadaan llingkungan Berupa lahan kosong dikawasan
perdagangan dan perkantoran
Vegetasi Rumput liar dan pohon jalan seetiap 5 meter
Aspek Kekuatan buatan
Regulasi KDB 60%
KLB 3
GSB Jl Sisingamangaraja 6meter
Fungsi kawasan Pemukiman
Pusat perkantoran, perdagangan dan
jasa
Pendidikan kepolisian dan olahraga
Aspek amenitas alami
View View from site : perumahan, hotel, dan
pertokoan
View to site : perkantoran dan hotel
Topografi Topografi datar
130
Jaringan Kota/ Kawasan Akses utama (Jl Pamularsih) arteri sekunder +20m
Jarigan listrik, telefon terbuka dan
jaringan drainase tertutup
Menuju pusat kota 15-20 menit
Jalan beraspal, dengan boulevard dan
aliran lampu jalan
Citra Arsitektural Bangunan sekitar berupa perumahan dengan
gaya modern dan post modern. Bangunan
perdagangan menggunakan gaya modern
Keunggulan Kelemahan
Berada dikawasan elit Harga lahan yang cukup tinggi
Dekat dengan permukiman dan hotel Tidak dapat dijangkau dengan
transportasi umum
Aksesibilatas kurang karena jalan
utama merupakan jalan koletor