• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - Sistem Penentuan Calon Ketua Ukm Persaudaraan Setia Hati Terate Menggunakan Metode Fmadm Dengan Weighted Product - UMBY repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - Sistem Penentuan Calon Ketua Ukm Persaudaraan Setia Hati Terate Menggunakan Metode Fmadm Dengan Weighted Product - UMBY repository"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Sebagai tinjauan pustaka berikut ini beberapa contoh penelitian yang

sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan dan

pengetahuan.

Pada penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STMIK Banjarbaru Dengan Metode Weighted Product (WP)”, Penelitin ini menggunakan metode Weighted Product (WP) untuk proses seleksi calon ketua

BEM. Kriteria yang digunakan yaitu Frekuensi Mengikuti LDK (Latihan Dasar

Kepemimpinan), Prestasi (IPK), Visi dan Misi, Prestasi Non Akademik dan

Dukungan Awal. Terdapat 18 calon ketua yang akan dipilih. Dari proses SPK

yang menggunakan metode Weighted Product (WP) ini didapatkan 4 kandidat

calon ketua BEM STMIK Banjarbaru yang telah diurutkan berdasarkan nilai

vector V terbesar adalah : MHS 8 dengan nilai V8 = 0.069653, MHS 11 dengan

nilai V11 = 0.067942, MHS 16 dengan nilai V16 = 0.061075 dan MHS 13 dengan

nilai V13 = 0.059585 (Arsyad, 2016).

Sementara itu pada penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Langkat Pada Madrasah Aliyah Negeri (Man) 2 Tanjung Pura Dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”. Penelitian ini menggunakan metode SAW dengan 5 kriteria yaitu pringkat rengking, nilia

rata-rata fisika, nilai kimia, nilai matimatika, dan nilai keperibadian. Ada 5 data yang

digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil perhtungan dengan metode SAW

didapat Nurainun dan Patimah sebagai alternative terbaik. (Situmorang, 2015).

Pada penelitian lain dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ketua Senat Mahasiswa Dengan Logika Fuzzy”. Penelitian ini menggunakan metode fuzzy dimana pemilihan didasarkan variabel pendukung

seperti keaktifan organisasi, nilai keaktifan kuliah dan tingkat semester yang

(2)

dijalani. Penggunaan logika fuzzy memungkinkan memilih mahasiswa dengan

variabel yang beragam dapat menentukan poin terbaik untuk hasil output.

Penerapan logika fuzzy pada penelitian ini dapat membantu mendapatkan

alternative keputusan yang sesuai dengan kriteria yang di tentukan. Hasil dari

penelitian ini yaitu output nya sesuai dengan variabel yang ditetapkan disertai

prosentasi kedekatan nilai keanggotaan (degree of membership) (Malik & Tohir,

2015).

Pada penelitian lainya juga dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan

Pemilihan Ketua UKM Bodhivijja dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Pemilihan ketua UKM Bodhivijja menggunakan

metode simple additive weighting (SAW). Penerapan metode SAW pada

penelitian ini menggunakan 5 kriteria yaitu : berjiwa pemimpin, bertanggung

jawab, kreatif & inovatif, jujur dan adil serta memiliki nilai akedemik yang baik.

Ditetapkan 5 calon ketua yang akan diseleksi, dan dihitung berdasarkan metode

SAW. Hasil penelitian diperoleh satu ketua yang mempunyai nilai tertinggi

(Marlina, 2016).

Penelitian lainnya dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Komputer Dan Jaringan Yang Terfavorit Dengan Menggunakan Multi-Criteria Decision Making”. Penelitian ini membahas tentang pemlihan Sekolah menengah kejuruan

menggunakan metode Multi-Criteria Decision Making. Beberapa pilihan sekolah

yang ada yang ingin di pilih sebagai lanjutan tahapan pendidikan berikutnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

Multi-Criteria Decision Making (MCDM) dan Analytical Hierarchy Process (AHP),

karena metode yang paling banyak digunakan dalam memecahkan permasalahan

yang bersifat multi kriteria, seperti memecahkan masalah sistem pendukung

keputusan dalam menentukan pemilihan masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Komputer Dan Jaringan (SMK TKJ) yang favorit. Hasil akhir dari

penelitian ini yaitu nilai bobot 44,8% dari jawaban reponden memilih SMK TI 2,

(3)

25,9% dari jawaban reponden memilih SMK TI 3 sebagai pilihan sekolah (Faisal

& Permana, 2015).

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian PSHT

Persaudaraan Setia Hati Terate disingkat PSHT atau dikenal juga dengan

SH Terate, adalah sebuah 'perguruan' silat yang berorientasi kepada pengajaran

budi luhur dan menggunakan pencak silat sebagai pelajaran pada tingkat pertama.

PSHT mengutamakan persaudaraan antar anggota biasanya disebut warga. Pencak

Silat dipilih sebagai pelajaran tingkat pertama karena disamping pencak silat

merupakan warisan budaya bangsa Indonesia, di dalam ajaran pencak silat juga

terkandung unsur-unsur: (1). Persaudaraan; (2). Olahraga; (3). Bela diri; (4). Seni

budaya, dan (5). Kerohanian/ke-SH-an (ajaran budi luhur).

PSHT bersifat terbuka dalam menerima anggota. Setiap warga negara

dapat menjadi anggota tanpa melihat suku, ras, agama, warna kulit, gender,

golongan, dan usia. Keanggotaan ini bahkan terbuka bagi bangsa lain. Hal ini

sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yang tertuang dalam lambang negara “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Dalam persilatan Indonesia, PSHT termasuk salah satu dari sepuluh

perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada

kongres pencak silat tanggal 28 Mei 1948 di Surakarta. Sejak berdirinya hingga

sekarang, PSHT tidak pernah absen dalam setiap kegiatan IPSI.

Pencak silat saat ini sudah dikenal di seluruh dunia. Oleh karena itu PSHT

terus menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan agar pengembangan ajaran

pencak silat dapat diselenggarakan dengan cara lebih baik tanpa harus kehilangan

jati diri khas PSHT. Salah satunya adalah mengembangkan sistem-sistem

organisasi yang mampu mengoptimalkan potensi warga untuk kemajuan PSHT.

Sesuai hasil Parapatan Luhur 2016, PSHT telah berhasil menyempurnakan

AD-ART, menyusun kepengurusan baru, dan menetapkan rencana strategis

pelaksanaan program kerja periode 2016-2021. Selain melakukan pembinaan

internal organisasi, PSHT juga telah menyiapkan program kerja untuk ikut

(4)

badan/institusi pemerintah lainnya, berusaha meningkatkan kesejahteraan warga

serta berkontribusi secara konkrit kepada masyarakat. Dalam bidang pendidikan

PSHT turut serta menyediakan sarana dan fasilitas pendidikan yang berkualitas

bagi anggota masyarakat. (Humas PSHT, Tentang Persaudaran Setia Hati Terate,

2016).

2.2.2. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah

maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah deangan kondisi semi

terstruktur dan tidak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak

terstruktur, dimana tidak seorangpun secara pasti bagaimana keputusan

seharusnya dibuat (Turban, 2015).

1.2.4. Basis Data

Basis data adalah data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta

mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,

deretan karakter, atau simbol) (Jatnika, 2013).

2.2.5. Logika Fuzzy Multiple Attribute Decision Making

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah metode yang

digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria tertentu. Ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu

pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara

subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan

kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan

subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam

proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada

pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan

subyektifitas dari pengambil keputusan (Kusumadewi, 2006).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah FMADM antara lain (Kusumadewi, 2006) :

(5)

b. Weighted Product (WP)

c. ELECTRE

d. Tecniques for Order Preference by Similary to Ideal Solution (TOPSIS)

e. Analitic Hierarchy Process (AHP)

2.2.6. Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product (WP) merupakan metode pengambilan

keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating setiap atribut harus

dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. (Kusumadewi,

Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006).

Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan ranting

atribut, dimana ranting setiap atribut harus dipangkatkan dahulu dengan bobot

atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi.

Prefensi untuk alternative Ai diberikan sebagai berikut :

𝑆𝑖 = ∏ 𝑋𝑖𝑗𝑛 𝑤𝑗 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3 … . 𝑚

𝑗=𝑖 …………Persamaan 2.1

Dimana ∑ 𝑤𝑗 = 1. 𝑤𝑗 adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan,

dan bernilai negative untuk biaya atribut. (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, &

Wardoyo, 2006).

Prefensi relative dari setiap alternative, diberikan sebagai:

𝑉𝑖 = ∏𝑛𝑗=1𝑋𝑖𝑗 𝑤𝑗

∏𝑛 (𝑋𝑗∗)

𝑗=1 ; dengan 𝑖 = 1,2, … , 𝑚. …………Persamaan 2.2

2.2.7. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan pada penelitian iini menggunakan model

Simon yang mempunyai 4 tahap antara lain: (1) tahap intelegensi, (2) tahap

desain, (3) tahap pemilihan dan (4) tahap implementasi (Kusrini, 2007), seperti

(6)

1. Tahap Intelegensi

Intelegensi mencakup berbagai identifikasi situasi atau

peluang-peluang masalah, karena pada tahap ini masalah yang ada akan

diidentifikasi. Dalam pengambilan keptusan penilaian ini yang

termasuk dalam tahap intelegensi adalah bagaimana proses

pengambilan keputusan yang digunakan dan apa saja yang

dibutuhhkan.

2. Tahap Desain

Tahap desain ini meliputi penemuan atau mengembangkan dan

menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini

meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.

Sebuah model masalah pengambilan keputusan dikontruksi, diuji dan

divalidasi.

Dari masalah yang diuraikan dalam tahap intelegensi, maka

dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu secara cepat, tepat

dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, maka

diusulkan untuk pengimplementasian sebuah prototype sistem dengan

dukungan kecerdasan bukan fuzzy, khususnya fuzzy multiple atribute

decision making dengan weighted product.

(7)

3. Tahap Pemilihan

Pilihan merupakan tindakan pengambil keputusan yang kritis. Tahap

pilhan adalah tahap dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan

diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu.

4. Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi, analisa yang sudah dibuat akan

Gambar

Gambar 2. 1 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Referensi

Dokumen terkait

Alga memiliki kelemahan seperti ukurannya yang sangat kecil, berat jenisnya yang rendah dan mudah rusak karena terdegradasi oleh mikroorganisme lain sehingga kemampuan alga

Sedangkan pada Primagama Veteran Surakarta pengelolaan keuangan sudah berjalan cukup baik, namun masih ada yang harus diperbaiki terkait dengan sistem penggajian

Soft skills yang dibangun dalam diri siswa tidak sebatas sikap untuk mempersiapkan mental saat menghadapi bencana, namun juga sikap peduli terhadap sesame

[r]

Melihat dari artikel tersebut, maka peneliti mengusulkan untuk menggunakan media dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas

Berdasarkan tabel usulan program dan kegiatan pada bab 7, maka dapat disusun sebuah tabel ringkas rencana program dan investasi bidang Cipta Karya. Rencana ini harus

Melihat batasan heat input maksimum yang diperbolehkan maka jumlah pass optimum pada plate I3mm adalah 4 pas, hal ini sesuai dengan hasil dari experimental

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap pemahaman dan kemampuan