• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis efektifitas pelaksanaan Upah Minimum Kota (UMK) bagi pekerja di Pangkalpinang ditinjau dari Undang-Undang Republi IndonesiaNomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus PT Carmeta Semesta K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis efektifitas pelaksanaan Upah Minimum Kota (UMK) bagi pekerja di Pangkalpinang ditinjau dari Undang-Undang Republi IndonesiaNomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus PT Carmeta Semesta K"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

3.2.1 Perlindungan Hukum Bagi Pekerja/Buruh Perempuan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Pasal 1

buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk maksud tersebut, maka pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha / pemberi kerja kepada pekerja / buruh yang ditetapkan

Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 89 UU Ketenagakerjaan. Dalam hal pengusaha yang tidak mampu membayar

Keberhasilan untuk memenuhi tujuan pencapaian Upah minimum Provinsi yang layak tidak lepas dari dukungan berbagai Organisasi serikat Buruh atau Pekerja dalam melakukan

7 Dari Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tersebut secara hukum jelas bahwa upah merupakan hak pekerja/ buruh dan bukan

menurut UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja menyatakan upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

Motivasi utama dari seorang pekerja/buruh bekerja diperusahan adalah mendapatkan upah sebagai hak bagi pekerja/buruh yang bersifat sensitif.3 Selain upah bahwa juga terdapat pemberian