• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event Mlaku Mlaku Nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event Mlaku Mlaku Nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini berfokus pada tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo. Pemilihan fokus penelitian ini mengenai tingkat pengetahuan masyarkat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan berlandaskan fenomena masyarakat Surabaya dengan adanya publikasi dari media sosial Instagram @aslisuroboyo. Dipilihnya objek tingkat pengetahuan karena peneliti ingin mengetahui tahu atau tidak tahunya masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo yang dipilih karena sebagian besar event mlaku mlaku nang tunjungan pada tahun 2018 perhelatannya diadakan setiap bulannya di publikasikan (di posting) melalui akun Instagram @aslisuroboyo. Event mlaku mlaku nang tunjungan ini sendiri awalnya merupakan event yang di gelar untuk menghidupkan kembali salah satu ikon Surabaya yaitu jalan Tunjungan, event ini sendiri sebelunya hanya diadakan setahun dua kali pada waktu memperingati hari jadi kota Surabaya dan hari pahlawan, namun pada tahun 2018 event ini sendiri diadakana setahun setiap bulan mulai bulan Februari 2018.

(2)

nang tunjungan diadakan untuk menarik pengunjung untuk meramaikan event tersebut. Event ini diadakan untuk menghidupkan kembali lagi satu ikon Surabaya yaitu jalan Tunjungan, supaya jalan Tunjungan hanya sebatas lagu atau hanya jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan. Dengan adanya event ini menjadi alasan mengapa peneliti ingin meneliti tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo.

Penelitian ini berfokus pada tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan melalui media massa. Penelitian ini menggunakan teori dari Lasswell (Mulyana, 2010:147) yang menjabarkan Who Says What, In Which Chanel, To Whom,

Whith What Effect (siapa mengatakan apa dengan saluran apa, kepada siapa dengan efek bagaimana). Penggunaan formula Lasswell dilakukan karena memiliki tujuan untuk mempengaruhi khalayak sasarannya dalam melancarkan proses komunikasi dari pesan-pesan yang disampaikan, sehingga diharapkan memiliki beberapa efek tertentu yang kontribusinya dalam komunikasi massa (Ruslan, 2008:101).

(3)

Efek pesan dapat dibagi menjadi efek kognitif (penambahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu), efek afektif (komunikasi merasakan sesuatu dari informasi tersebut), dan efek konotatif (komunikasi memiliki niatan berprilaku). (Mulyana, 2010:71). Penelitian ini akan mengkaji mengenai efek kognitif, yaitu efek yang membuat bertambahnya pengetahuan sehingga khalayak menjadi tahu, melalui pesan yang diberikan oleh komunikator. Dari sinilah diharapkan melalui publikasi (postingan) yang diberikan oleh akun Instagram @aslisuroboyo dapat menimbulkan efek kognitif kepada masyarakat Surabaya dan melihat tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang tunjungan apakah tahu atau tidak tahu.

Event Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan ini sendiri awalnya adalah merupakan event tahunan yang diselengarakan dua kali dalam setahun oleh Pemerintah Kota (PEMKOT) Surabaya untuk menghidupkan kembali salah satu ikon kota Surabaya yaitu Jalan Tunjungan. (wawancara 6 April 2018 Jefri Kepala Bidang Pelayanan Informasi Publik Humas Pemkot Surabaya):

(4)

Gambar I.1. Poster Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan

Sumber : http://surabaya.go.id/agenda/40949-mlaku-mlaku-nang-tunjungan Diakses 6 April 2018

Lebih lanjut Jefri menjelaskan mengenai apa saja yang ada dalam event mlaku mlaku nang tunjungan :

“Di dalam acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan sendiri memadukan kraft, kuliner, dan etertain. Misalnya orang tidak terlalu suka makan, tetapi meraka Sukanya melihat pernak-pernik sama mendengarkan live musik dan disisi lain bagi orang yang suka makan ya masuk”.

Selain itu Jefri mengatakan mengenai konsep acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjunjungan yang akan dilakukan pada tahun 2018 :

“untuk yang terakhir penyelenggaraan pada bulan Maret, ada masukan dari Ibu Wali Kota Surabaya bahwa penataan stannya juga ditata lagi. Jadi kalau dulu entertaint Cuma ada di main stag dan sisanya makanan dan kraft, kedepannya sudah dikonsep makanan, kraft, lalu ada penampilan seni kemudian kembali makanan, kraft, dan ada perform lagi. Jadi etertaint dekat dengan stannya”.

(5)

setahun, namun pada tahun 2018 acara tersebut akan diadakan setiap bulannya. Seperti yang disampaikan oleh Jefri

“tahun ini (2018) acara tersbut akan diadakan setahun 12 kali”.

Hal yang juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, bahwa mulai bulan Februari 2018 kedepannya acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan diadakan setiap bulannya. Seperti yang disampakain oleh Widodo Suryantoro kepala Dinas Pariwisataan Kota Surabaya melalui website Bangga Surabaya (https://humas.surabaya.go.id/2018/02/21/ada-yang-beda-di-acara-mlaku-mlaku-nang-tunjungan/ | diakses pada 6 April 2018)

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menyampaikan, acara tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika, tahun kemarin acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan digelar dua kali dalam setahun, kali ini akan digelar setiap bulan.

“Tujuannya, untuk lebih menghidupkan kawasan tunjungan sebagai lokasi yang sarat akan sejarah, meningkatkan roda perekonomian pelaku UKM dan mendongkrak jumlah wisatawan asing,” kata Widodo saat menggelar jumpa pers di kantor bagian humas, Selasa (20/2/2018).”

(6)

khususnya akun @aslisuroboyo menjelaskan bahwa acra mlaku-mlaku nang Tunjungan akan dilaksanakan setiap bulannya pada tahun 2018 ini, bahkan akun tersebut juga menginformasikan jam berlangsungnya acara serta menginformasikan tempat parkir bagi pengunjung acara mlaku-mlaku nang Tunjungan. @aslisuroboyo juga memposting saat berlangsungnya acara tersebut dan juga memberikan jadwal acara tersebut setiap bulannya sebelum acara tersebut.

Sehingga penulis akan memfokuskan satu media sosial yaitu Instagram. Media yang memberi kemudahan cara berbagi secara online foto-foto, video, dan juga layanan jejaring sosial yang dapat digunakan pengguna untuk mengambil dan membagi ke teman mereka. Instagram app bisa digunakan melalui dan juga perangkat berbasis android dengan kecepatan 2.2 atau lebih melalui Google Play (Budiargo, 2015: 48).

Gambar I.2. logo Instagram Sumber : www.google.com/logoistagram

diakses 4 Oktober 2018

(7)

“Japan, Germany, France, dan Indonesia menjadi empat negara yang memiliki pengguna Instagram terbanyak di dunia. Platform ini telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna, yang berarti dua kali lipat lebih besar dari dua tahun lalu.

Hal yang penting untuk disoroti adalah jumlah pengguna aktif dari platform ini adalah 300 juta per harinya. Itu mengindikasikan bahwa Instagram telah menjadi candu bagi masyarakat luas. Dengan total jumlah pengguna tersebut, Instagram menjadi platform yang lebih besar dibandingkan dengan Twitter dan dua kali lebih besar dari Snapchat.”

Gambar I.3. Table penguna Instagram

Sumber : selular.id diakses 4 oktober 2018

Pada tabel peningkatan pengguna media sosial Instagram diatas, memperlihatkan dalam setiap tahunnya terjadi peningkatan yang cukup besar, dan siginifikan. Peningkatan tersebut memunculkan kesimpulan bahwa Instagram menjadi media yang digemari oleh masyarakat, baik lokal maupun dunia.

(8)

Gambar I.4.

Postingan Instagram @aslisuroboyo pada 22 Februari 2018 Sumber : www.instagram.com/@aslisuroboyo | diakses 3 oktober 2018

Dalam postingan tersebut menjelaskan bahwa acara mlaku-mlaku nang Tunjungan kembali diadakan lagi pada tahun 2018, festival kuliner dan kerajinan-kerajinan ini akan dibuka langsung oleh ibu Risma selaku wali kota Surabaya pada tanggal 24 Februari 2018, dan dalam postingan tersebut juga dijelaskan bahwa menurut info dari Dinas Pariwisata Surabaya acara ini pada tahun 2018 akan diadakan setiap bulan untuk bisa membangunkan lagi jalan Tunjungan.

(9)

“target yang disasar adalah warga Surabaya dari sisi geografisnya, selain itu juga ada dari sekitar seperti Gersik, Sidoarjo, sampai Lamongan karena ditempat mereka tidak ada acara seperti ini (mlaku-mlaku nang Tunjungan). Untuk dari sisi golongan masyarakat, mayoritas yang datang banayak dari keluarga disamping itu anak muda juga banayak yang datang”.

Gambar I.5.

Postingan tanggal 24 Februari 2018 @aslisuroboyo saat berlangsungnya acara Sumer : www.instagram.com/@aslisuroboyo | diakses 3 Oktober 2018

(10)

Gambar I.6 Logo @aslisuroboyo

Sumber : www.google.com/logoaslisuroboyo | diakses 4 Oktober 2018

Berdasarkan hasil dari grafik perhitungan jumlah peminat akun @aslisuroboyo di

Instagram, ditemukan bahwa sebagian besar pengguna yang mengakses akun @aslisuroboyo

adalah wanita sebanyak 51% dan pria sebanyak 49% dengan kisaran usia 18-34 tahun. Usia

(11)

Gambar I.7.

Grafik pengikut akun @aslisuroboyo

Sumeber : (Sumber: Official LINE @aslisuroboyo support | diakses 4 Oktober 2018)

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai acara mlaku mlaku nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti memilih subjek berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Peneliti memilih subjek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yakni, usia 18-34 tahun yang berdomisili di Surabaya. Karena pada grafik pengikut (follower) akun @aslisuroboyo diatas, dari 622 ribu pengikun akun tersebut paling tinggi angkanya yaitu masyarakat usia 18-34 tahun .

(12)

informasi perkembangan kota Surabaya, sebagian acara di Surabaya, dan juga tempat-tempat yang menarik di Surabaya.

Gambar I.8.

Profil akun Instagram @aslisuroboyo dan @surabaya Sumber www.instagram.com | dikutip 4 Oktober 2018

Sebagai Subjek dalam penelitian adalah masyarakat Surabaya yang menggunakan Instagram dan mengetahui acara mlaku mlaku nang Tunjungan. Acara mlaku mlaku nang Tunjungan merupakan acara diadakan setahun dua kali, pada tahun 2018 acara ini diadakan setiap bulannya, dan Instagram @aslisuroboyo merupakan salah satu media yang gencar menginformasikan acara tersebut.

Penelitian mengenai acara atau event di Surabaya sendiri sebelumnnya juga pernah diteliti oleh Melysa Vena Haryanto mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik

Widya Mandala Surabaya. Melysa meneliti Pengetahuan Peserta Mengenai Event “5K Fun Run”

(13)

Bulannya Melalui Media Massa. Perbedaan dari penelitian Melysa yaitu dari segi event dan penggunaan media massa dalam penelitian penulis.

I.2. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event mlaku-mlaku nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai event mlaku mlaku nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo.

I.4. Batasan Maslah

1. Objek Penelitian : Tingkat pengetahuan.

2. Subjek Penelitian : Masyarakat Surabaya usia 18-34 tahun.

3. Fokus Penelitian: Tingkat pengetahuan mengenai acara mlaku mlaku nang Tunjungan melalui media sosial Instagram @aslisuroboyo.

4. Lokasi Penelitian : Surabaya.

I.5. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

(14)

b. Manfaat Praktis

Gambar

Gambar I.1. Poster Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan
Gambar I.3.
Gambar I.4.
Gambar I.5.
+4

Referensi

Dokumen terkait

berkomunikasi terapeutik dan terapi aktifitas kelompok (TAK) harus dimiliki terlebih dahulu sebelum masuk ke wahana praktik tersebut. Kompetensi utama dapat dicapai di

persamaan variabel yang sama yaitu untuk mengetehaui peran teman sebaya dalam lingkungan sekolah, bedanya adalah tema yang diambil, penelitian yang terdahulu bertema

Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja rumput laut merupakan factor risiko dermatitis kontak alergi dengan nilai (OR=1,34,

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah toilet training pada anak usia 3-6 tahun sebagian besar dengan kategori baik walaupun masih ada 16 anak

DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMASH.

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang menggunakan rancangan cross sectional yaitu menganalisa hubungan perubahan citra tubuh dengan mekanisme koping

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan waktu kontak dan varietas terbaik dari pektin daun bayam (sayur, merah dan keripik) terhadap

Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dalam pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan menulis pengumuman dengan bahasa yang baik