BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan transportasi bagi masyarakat modern sudah menjadi kebutuhan primer baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Bidang transportasi sudah mengalami kemajuaan sangat pesat, baik transportasi udara, transportasi laut dan juga transportasi darat. Salah satu bidang transportasi yang mengalami perkembangan sangat pesat adalah transportasi darat, jumlah kendaraan dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Kemajuan transportasi tentu memiliki pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh postif dari adanya kemajuan transportasi salah satunya yaitu memudahkan seseorang untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan cepat, sedangkan pengaruh negatif dari pesatnya kemajuan transportasi dapat dilihat dengan tidak sebandingnya kesiapan dari para pengguna kendaraan baik sepeda motor, maupun mobil. Ketidaksiapan itu dapat dilihat dari tingginya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kurangnya kesadaran hukum berlalu lintas dari pengguna-pengguna kendaraan sepeda motor maupun mobil.
merupakan faktor paling penting. Apabila manusia bisa berlaku hati-hati dan mematuhi peraturan, niscaya resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Terlebih jika kita menyadari sebagian besar kecelakaan lalulintas selalu dimulai dari pelanggaran yang dilakukan oleh manusia. Sekecil apapun pelanggaran yang dilakukan, hal tersebut secara langsung akan meningkatkan resiko akan terjadinya kecelakaan lalulintas. (Yuliandi 2014:19)
dibulan Mei menjadi 100.350. Adapun total kendaraan yang ditilang polisi, mulai dari bus hingga sepeda motor, dibulan April sebanyak 74.744 unit. Angkanya naik 32,49% dibulan Mei menjadi 100.350 unit. Lanjut ke profesi pelanggar lalu lintas. Polisi mencatat ada 762 pelanggar lalu lintas dibulan April dari kalangan PNS. Jumlah PNS pelanggar lalu lintas kemudian naik 41,47% dibulan Mei menjadi 1078 orang. Untuk karyawan swasta, polisi merekam ada 41.805 orang pelanggar lalu lintas dibulan April dan jumlahnya naik 43,20% menjadi 59.863 pelanggar lalu lintas dari kalangan swasta. Lebih lanjut, polisi mencatat pelanggar lalin dari kalangan pelajar atau mahasiswa dibulan April sebanyak 13.345 orang. Angka itu naik 25,87% menjadi 16.798 pada bulan Mei. Dari profesi pengemudi, ada 13.828 pelanggar dibulan April dan naik jadi 14.779 pelanggar di bulan Mei. (Senin,15 januari 2018)
Tabel 1 Pelanggaran lalu lintas siswa.
No Kriteria Pelanggaran Ya Tidak
1 Menggunakan Helm SNI (Standar Nasional Indonesia) Saat Berkendara Dendan Menggunakan Kendaraan Bermotor.
307 128
2 Penumpang menggunakan helem SNI 24 47
3 Hanya membawa satu orang penumpang (apa bila membawa penumpang)
65 6
4 Sepedamotor dilengkapi TNKBB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor)
432 3
5 Sepedamotor dilengkapi dua kaca sepion 189 246 6 Menyalakan lampu utama pada siang hari 405 30
7 Modivikasi tidak sesuai setandar 426 9
(Sumber: Data hasil Observasi 2/05/2016)
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan dirinya sebagai manusia. Selain itu perlu ditanamkan kesadaran wawasan, jiwa patriotisme, dan bela negara, penghargaan terhadap hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan terhadap hukum, dan sikap serta perilaku berlalu lintas. Untuk membentuk perilaku taat hukum siswa dalam berlalu lintas maka pemerintah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan mengintegrasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PKn. Isep (2013:14-15)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana peran pembelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalulintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto. Dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peran pembelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto
2. Kendala apa saja yang ditemui guru PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto
3. Upaya apa saja yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui bagaimana peran pembelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto
b) Untuk mengetahui kendala yang ditemui guru PKn dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto.
c) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto.
D. Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat penelitian, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing manfaat penelitian, yaitu:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran peran pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
a. Bagi siswa : dapat memberikan informasi pentingnya mentaati dan mematuhi peraturan lalu lintas.
c. Bagi guru : dapat memberi informasi kepada guru terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas siswa, sehingga dapat meningkatkan peran pembelajaran PKn dalam membina sikap dan perilaku siswa dalam berlalu lintas.