• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA YOGA PRENATAL DENGAN PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM HARTI MUSTAQIM SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA YOGA PRENATAL DENGAN PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM HARTI MUSTAQIM SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 1

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA YOGA PRENATAL DENGAN PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM HARTI MUSTAQIM SUMOWONO

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 Dian Febri Sarwendah*), Rosalina**), Zumrotul***) *) Mahasiswi Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan ataupun tanpa bantuan. Proses persalinan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu power, passager, Passage, psikis, penolong. Beberapa cara pencegahan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi sehat dan proses persalinannya normal yaitu olahraga jalan pagi, bersepeda statis, aerobic, senam air, menari, dan yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan yoga prenatal dengan proses persalinan

Metode penelitian menggunakan Analitik korelatif, pendekatan Cross Sectional.

Populasi penelitian seluruh ibu bersalin yang mengikuti yoga prenatal di BPM Harti Mustaqim menggunakan data sekunder berupa buku register yoga dan persalinan, pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh sebanyak 43 orang dengan analisis statistik menggunakan Fisher Exact. Hasil menunjukan 81,4% ibu rutin mengikuti yoga prenatal, 88,4% ibu bersalin normal, 97,1% ibu yang rutin mengikuti yoga prenatal bersalin normal. P-value 0,003 < α (0,05) menunjukan ada hubungan antara yoga prenatal dengan proses persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang.

Bagi Pelayanan Kesehatan untuk menggiatkan praktisi kesehatan sehingga mau menggerakkan yoga prenatal di wilayah binaannya. Untuk ibu hamil yang belum melakukan yoga prenatal dapat mengikuti yoga prenatal.

Kata Kunci : Yoga Prenatal, Proses Persalinan

(2)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 2

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

ABSTRACT

Childbirth is the process of spending the product of conception ( fetus and placenta ), which has enough mounths or can live outside the womb through the birth canal or through another way to help morbidly or not. Childbirth is influenced by 5factor namely power,passage,passager,psychic,helper. There are several preventions during prenancy so that the mother and the fetus are in a healthy condition and have a normal delivery process such us by doing morning walk, cycling, doing aerobics,water gymnastics,dancing and yoga. The aim of study was to determine the relationship of prenatal yoga and childbirth.

This study used correlative analytic method with cross sectional approach. Sampling using saturated samples 43 people using the measuring instrument observation sheet in the form of a master table.81,4% mothers did routine prenatal yoga, 88,4% mothers had normal birth, 97,1% mothers who followed yoga had normal maternity prenatal yoga. P-value O,003 < a ( 0,05 ) showed an association between prenatal yoga and childbirth in BPM Harti Mustaqim Sumowono Semarang district.

For health workers need to encourage health practitioners to move presuade prenatal yoga. For pregnant women who never do prennatal yoga can follow prenatal yoga..

Keywords : Prenatal Yoga, Childbirth Process.

PENDAHULUAN

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan. Persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa resiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita (Sulistyawati, 2010).

Setiap persalinan mempunyai resiko baik pada ibu maupun janin, berupa kesakitan sampai pada resiko kematian. Apabila ibu maupun janin dalam kondisi yang menyebabkan terjadinya penyulit persalinan, maka untuk segera menyelamatkan keduanya, perlu segera dilakukan persalinan dengan tindakan yaitu persalinan pervaginam dengan suatu tindakan alat tertentu, seperti dengan forcep, ekstraksi vakum, atau tindakan perabdominam yaitu seksio sesarea (Prawirohardjo, 2009).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dalam Profil Kesehatan Indonesia (2014), dilaporkan dari seluruh persalinan, 64% ibu tidak mengalami komplikasi selama

persalinan, persalinan lama sebesar 31%, perdarahan berlebihan sebesar 7%, abortus 5%, infeksi sebesar 5%. Pada ibu yang melahirkan melalui bedah sesarea lebih cenderung melaporkan komplikasi 59%, yang sebagian besar merupakan persalinan lama 42%, perdarahan berlebihan 12% dan infeksi 10%.

Menurut Yanti (2009). Proses persalinan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu

power, passager, Passage, psikis,

penolong. Apabila salah satu dari lima faktor tersebut mengalami kelainan, misalnya keadaan yang menyebabkan kekuatan his tidak adekuat, kelainan pada bayi atau kelainan jalan lahir maka persalinan tidak dapat berjalan secara normal. (Sulistyowati, 2010).

Ada beberapa cara tindakan pencegahan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi sehat dan nantinya terjadi proses persalinan normal yaitu olahraga jalan pagi, bersepeda statis, aerobic, senam air, menari, dan yoga (Sekar, 2012). Senam hamil memiliki beberapa metode latihan diataranya yaitu yoga, pilates, kegel, hypnotherapy (Krisnadi. 2010).

(3)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 3

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

Yoga adalah cara yang baik untuk mempersiapkan persalinan karena teknik latihannya menitik beratkan pada pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi, ketenangan pikiran. Yoga sangat berperan dalam mempersiapkan proses kelahiran ibu hamil dikarenakan perubahan fisik dan perubahan psikis yang dialaminya. (Yuliarti, 2011).

Yoga adalah suatu latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil, di mana yoga ini mulai dilakukan saat usia kehamilan 4-6 bulan dan keluhan sudah hilang atau berkurang (mufdillah, 2009). Yoga dilakukan secara Rutin yaitu 1 kali dalam seminggu, selama 60-90 menit/sesi (Sindhu, 2014). Mempersiapkan secara fisik dan mental, agar proses persalinan dapat berlangsung normal. Wanita hamil yang melakukan yoga secara teratur akan memperoleh keuntungan yaitu memperlancar proses persalinan, mengurangi section cesaria, dan mengurangi terjadinya gawat janin pada waktu persalinan. (Wiadnyana, 2008).

Yoga juga bermanfaat dalam melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan penting selama kehamilan dan proses persalinan. Kegunaan dari latihan dasar pernafasan yaitu melatih ketegangan, mempercepat sirkulasi darah serta mencukupi kebutuhan oksigen bagi ibu dan janinnya. Manfaat yang tak kalah pentingnya yaitu memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot-otot dasar pangul dan otot paha bagian dalam, dengan demikian proses persalinan dapat dikuasai. Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan. Salah satu latihan menguatkan dan mempertahankan elastisitas adalah latihan menguatkan otot dasar panggul yang kegunaannya adalah melemaskan otot dasar panggul yang kuat dalam keadaan yang santai. Pada saat mengejan otot akan mengendur secara aktif sehingga kepala bayi akan keluar dengan mudah, dengan

demikian akan memperlancar dalam proses persalinan (Irmawati, 2014).

Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Harti Mustaqim yang rutin melaksanakan yoga prenatal, didapatkan data persalinan pada bulan Januari-Desember tahun 2013 terdapat 92 ibu bersalin, dari jumlah ibu bersalin tersebut yang mengikuti yoga pranatal sebanyak 30 orang (32,6%) dan yang tidak mengikuti yoga prenatal sebanyak 62 orang (67,4%). Dari 30 ibu bersalin yang mengikuti yoga prenatal terdapat 4 orang (13,3%) yang mengalami persalinan tidak normal dan terdapat 26 orang (86,7%) yang mengalami persalinan normal dan dari 62 ibu bersalin yang tidak mengikuti yoga prenatal terdapat 14 orang (22,6%) yang mengalami persalinan tidak nomal dan 48 orang (77,4%) yang mengalami persalinan normal. Pada tahun 2014 dari 106 ibu bersalin terdapat sebanyak 47 orang (44,3%) yang mengikuti yoga prenatal dan 59 orang (55,6%) yang tidak mengikuti yoga prenatal. Dari 47 ibu bersalin yang mengikuti yoga prenatal dalam proses persalinannya terdapat 38 orang (80,9%) yang bersalin normal dan 7 orang (19,1%) yang bersalin tidak normal dan dari 59 ibu bersalin yang tidak mengikuti yoga prenatal terdapat 43 orang (72,9%) yang bersalin normal dan 16 orang (27,1%) yang bersalin tidak normal.

Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara yoga prenatal dengan proses persalinan pada ibu bersalin di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain untuk: 1. Untuk mengetahui gambaran yoga prenatal pada ibu bersalin di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang, 2. Untuk mengetahui proses persalinan pada ibu bersalin yang melakukan yoga prenatal di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang, 3. Untuk mengetahui hubungan

(4)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 4

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

yoga prenatal dengan proses persalinan pada Ibu bersalin di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang.

Manfaat Penelitian

Sebagai masukan masyarakat pada umumnya dan khususnya ibu hamil untuk melakukan yoga prenatal selama dalam masa kehamilan sehingga dalam proses kehamilan serta persalinan bisa berjalan normal.

Menjadi dasar dan masukan dalam menghadapi klien serta lebih meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil dan bersalin sehingga AKI bisa turun. Khususnya dalam pelaksanaan yoga prenatal untuk mencegah terjadinya komplikasi ibu saat bersalin.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat Analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian dilakukan pada 20 Agustus 2015. Penelitian dilakukan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang

Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin yang mengikuti yoga yang tercatat di buku register persalinan dan register yoga selama periode Januari sampai dengan Desember 2014 yang berjumlah 47 ibu bersalin di di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarangi.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengikuti yoga yang tercatat di buku register persalinan dan yoga selama periode Januari 2014 sampai Desember 2014 di di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang yaitu sejumlah 43orang dengan kriteria sampel menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.

Pengumpulan Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari dari buku register yoga dan buku register persalinan periode Januari 2014- Desember 2014 di BPM Harti Mustaqim, Sumowono.

Analisis Data Analisis Univariat

Analisa univariat adalah untuk mengetahui tabel distribusi frekuensi dari populasi masing-masing variabel yang diteliti.

Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara yoga dengan proses persalinan. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square Test.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

Gambaran Yoga

Tabel 1

Distribusi frekuensi ibu bersalin

berdasarkan yoga prenatal

Yoga Prenatal Frekuensi Persentase (%) Rutin Tidak Rutin 35 8 81.4 18.6 Jumlah 43 100

Gambaran Proses Persalinan

Tabel 2

Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan jenis persalinan

Proses Persalinan Frekuensi Persentase (%) Normal Tidak Normal 38 5 88,4 11,6 Jumlah 43 100

(5)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 5

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014 Analisis Bivariat

Tabel 3

Hubungan Antara Yoga Prenatal dengan Proses Persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang

Berdasarkan uji Chi Square Test

diperoleh p-value 0,003. Oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan antara yoga prenatal dengan proses persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square telah diperoleh nilai p-value 0,003 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara yoga prenatal dengan proses persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang.

Yoga prenatal bermanfaat dalam melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan penting selama kehamilan dan proses persalinan. Kegunaan dari latihan dasar pernafasan yaitu melatih ketegangan, mempercepat sirkulasi darah serta mencukupi kebutuhan oksigen bagi ibu dan janinnya. Manfaat yang tak kalah pentingnya yaitu memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot-otot dasar pangul dan otot paha bagian dalam, dengan demikian proses persalinan dapat dikuasai. Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan. Salah

satu latihan menguatkan dan mempertahankan elastisitas adalah latihan menguatkan otot dasar panggul yang kegunaannya adalah melemaskan otot dasar panggul yang kuat dalam keadaan yang santai. Pada saat mengejan otot akan mengendur secara aktif sehingga kepala bayi akan keluar dengan mudah, dengan demikian akan memperlancar dalam proses persalinan (Irmawati, 2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakuan di BPM Harti Mustaqin Sumowono, Kabupaten Semarang, di dapatkan hasil bahwa dari 43 responden ibu bersalin yang mengikuti yoga prenatal, pada ibu yang rutin mengikuti yoga prenatal lebih banyak yang bersalin normal yaitu sejumlah 34 orang (97,1%) dibandingkan dengan ibu yg bersalin tidak yaitu 1 orang (2,9%). Pada ibu yang tidak rutin mengikuti yoga prenatal yaitu sejumlah 4 orang (50%) yang bersalin normal, sama banyaknya dengan yang bersalin tidak normal yaitu sejumlah 4 orang (50%). Ini menunjukkan bahwa ibu yang mengalami proses persalinan spontan lebih berpeluang terjadi pada ibu yang melakukan yoga prenatal secara teratur dibandingkan ibu yang melakukan yoga prenatal secara tidak teratur.

Adapun ibu yang dapat bersalin normal pada ibu yang tidak rutin mengikuti yoga prenatal bisa saja disebabkan oleh faktor lain seperti aktivitas fisik yang dilakukan ibu selama hamil seperti yang dikemukakan dalam Musbikin (2008), bahwa semakin aktif kegiatan fisik seorang wanita, ia akan lebih cepat dan mudah dalam proses persalinan dikarenakan peningkatan kekuatan otot serta sistem kekebalan tubuh yang meningkat karena olahraga. Selain itu adanya ibu yang rutin mengikuti yoga tetapi dalam proses persalinannya tidak normal, bisa dikarenakan faktor lain yang mempengaruhi proses persalinan seperti faktor passanger (Janin) yaitu presentasi janin yang dimana tidak dapat dikendalikan dengan melakukan yoga prenatal, dan juga faktor penolong akan

Yoga Prenatal Proses Persalinan Total p.value Normal Tidak Normal f % f % f % 0,003 Rutin 34 97,1 1 2,9 35 100 Tidak Rutin 4 50 4 50 8 100 Total 38 84,8 5 11,6 43 100

(6)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 6

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

berpengaruh pada proses persalinan, dimana dilihat dari kemapuan, ketrampilan dan kesiapan dari penolong itu sendiri, karena persalinan merupakan proses alamiah jadi hanya perlu di pantau dan di amati tanpa melakukan intervensi apapun.

Seperti penelitian yang dilaukan oleh Agustiana (2013), di BPS Prita Salatiga menunjukan hasil penelitian bahwa ibu hamil yang mengikuti senam yoga rata-rata 2-3 kali selama kehamilan dan lama persalinan kala II rata-rata 43,88 menit, nilai p value sebesar 0,0001 berarti ada hubungan senam yoga ibu hamil dengan lama persalinan kala II pada ibu bersalin primigravida, dan nilai r = -0,0685 yang berarti senam juga memiliki kolerasi yang kuat dengan lama proses persalinan kala II dengan arah kolerasi negatif dimana semakin banyak melakukan senam yoga semakin singkat waktu persalinan kala II.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wiadnyana (2008) yang mengatakan bahwa wanita hamil yang melakukan yoga secara rutin akan memperoleh keuntungan yaitu memperlancar proses persalinan, mengurangi section caesaria, dan mengurangi terjadinya gawat janin padda waktu persalinan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini disebabkan variabel yg diteliti hanya pada yoga, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses persalinan tersebut selain yoga, misalnya berjalan kaki, berenang, bersepeda, menari dan aktifitas-aktifitas lainnya

.

KESIMPULAN

Gambaran ibu yang rutin melakukan yoga prenatal di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang yaitu sejumlah 35 orang (81,4%). Proses persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang sejumlah 38 orang (88,4%).

Ada hubungan antara yoga prenatal dengan proses persalinan di BPM Harti Mustaqim Sumowono Kabupaten Semarang dimana hasil uji Chi Square

didapatkan nilai p-value 0,003 < α (0,05). SARAN

Setelah dilakukan penelitian bagi ibu hamil dapat memperoleh manfaat yang didapat dari melakukan yoga prenatal secara teratur dan untuk ibu hamil yang belum melakukan yoga prenatal dapat mengikuti yoga prenatal. Penelitian ini bertujuan untuk menggiatkan kembali para bidan dan praktisi kesehatan untuk menggerakkan yoga prenatal di wilayah binaannya masing-masing untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi saat persalinan. Dihrapkan untuk peneliti selanjutnya agar melaukan penelitian pada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agustiana, Dewi. 2014. Hubungan Senam Yoga Ibu Hamil dengan Laa Persalinan Kala II Pada Ibu Bersalin Primi Gravida di BPS Prita Yusita Salatiga Periode

Tahun 2011 2012.

Perpusnwu.we.id diakses pada tanggal 1 maret 2015.

[2] Anggreini, Poppy. 2010. Serba-serbi senam hamil. Yogyakarta: Intan Medika

[3] Badriah, Dewi Laelatul. 2012.

Metodologi Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam

[4] Indiarti, M.T. 2008. Senam Hamil

dan Balita. Yogyakarta :

Cemerlang Publishing

[5] Irmawati. 2014. Tetap Tersenyum Saat Melahirkan. Jakarta: Media Presindo

(7)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 7

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

[6] Kementerian Kesehatan Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI [7] Krisnadi, Sofie Rifayani. 2010.

Sinopsis Yoga Untuk Kehamilan: Sehat, Bahagia, dan penuh makna. www.bukukita.com. Jakarta. Diakses pada 2 Maret 2015

[8] Kuswanti. 2014. Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[9] Lailiyana. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : EGC

[10] Manuaba, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

[11] ____________. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

[12] Mochtar, R. 2008. Sinopsis

Obstetri : Obstetri Operatif,

Obstetri Sosial. Jilid II. Jakarta : EGC

[13] Mufdhilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika

[14] Musbikhin, I. 2008. Panduan Bagi

Ibu Hamil dan Melahirkan.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

[15] Narendra, S. 2009. Yoga Impovs

Pregnancy Outcomes Source:

Journal Of Alternative and

Complementary Medicine 2005.

Diakses pada tanggal 4 Maret 2015. [16] Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian

Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika

[17] Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.

Metodologi Penelitian Kesehatan Cetakan ke-2.

Jakarta: Rineka Cipta.

[18] Onggo, Ira T, 2009. Yoga Untuk Ibu Hamil. Yogyakarta: Golden Books

[19] Prawirohardjo, Sarwono. 2009.

Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo [20] Riyanto, A. 2011. Aplikasi

Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

[21] Riyanto, Agus. 2010. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.

Bandung : Numed

[22] Sastroasmoro S. 2008. Dasar-dasar

metodologi penelitian klinis.

Jakarta: Sagung Seto

[23] Sekar, A S. 2012. Kursus Kilat Senam Hamil. Yogyakarta: Araska [24] Shindu, Pujiastuti. 2014. Yoga

Untuk Kehamilan: Sehat, Bahagia,

dan Penuh Makna. Bandung:

Qanita

[25] Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta [26] Suindri, 2010. Perbandingan

Kelancaran Jalannya Persalinan AntaraIbu hamil yang Mendapat Latihan Yoga dengan Ibu Hamil

yang Mendapatkan Pelatihan

Senam Hamil.

Http://perpustakaan.litbang.depkes. go.id. Diakses pada tanggak 28 Februari 2015.

[27] Sulistyawati, Ari. 2010. Buku Ajar

Asuhan Kebidanan pada Ibu

(8)

Hubungan Yoga Prenatal Dengan Prises Persalinan Di BPM Harti Mustaqim 8

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2014

[28] Wiadnyana. 2010. The Power of Yoga for Pregnancy and Post-Pregnancy. Jakarta: Grasindo [29] Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan

Kebidanan Persalinan.

Yogyakarta: Pustaka Rihama.

[30] Yesie, Aprillia. 2011.Gentle Birth Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa

Rakit. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia

[31] Yuliarti, 2011. Keajaiban ASI. Yogyakarta: Andi

Referensi

Dokumen terkait

[3] Berdasarkan inilah muncul sebuah ide untuk merekayasa sebuah alat transportasi yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pariwisata di Kepulauan Karimunjawa yang

Dari dua penyelidikan yang telah dijalankan pada tahun 2009 dan 2010 terhadap pelajar terpilih calon Penilaian Menengah Rendah (PMR) sekolah cemerlang daerah Segamat dan di

Kreativitas Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Team Assisted Individualization Pada Siswa SMP Asuhan Jaya T.P

Menurut data informan, konflik interpersonal yang dialami disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti adanya kesalahpahaman komunikasi, rasa tidak suka terhadap

Noong 1958, sa Binagong Palatuntunang Edukasyonal ng Pilipinas na naglalayong magkaroon ang bansa ng isang “integrated nationalistic and democracy-inspired

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tatalaksana, pengembangan standar dan

Manfaat dari penerapan strategi pada proses belajar mengajar dalam mata pelajaran seni tari yaitu agar siswa dapat menarikan tari yang sedang dipelajari jauh lebih baik

Abstrak: Penelitian pengembangan telah dilakukan dengan tujuan menghasilkan instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai aspek psikomotor siswa pada materi