• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I P E N D A H U L U A N"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan nafas otonomi daerah dimana daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, tantangan pembangunan bidang Pekerjaan Umum adalah bagaimana menumbuhkan kemandirian lokal dengan menerapkan prinsip – prinsip Good Governance dan sustainable development dalam seluruh aspek yang menjadi kewenangan bidang Pekerjaan Umum.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance) baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Dalam rangka tahap perencanaan sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional Bab III Pasal 7 dan Bab V Pasal 15 bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyiapkan Rencana Strategis PD ( Satuan Kerja Perangkat Daerah ) sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Berdasarkan Tupoksi di atas perlu disusun dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pekerjaan Umum untuk 5 (lima) tahun ke depan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal.

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 - 2019 ini berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini memuat suatu dokumen perencanaan yang berisi tentang visi yang akan dituju oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara 5 (lima) tahun ke depan yang dijabarkan dalam beberapa misi yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas disertai arah kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk pencapaiannya.

(2)

Tim penyusun dipersiapkan oleh Kepala PD dan diusulkan kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Daerah. Proses penyusunan Rencana Strategis ini telah melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang Pembentukan tim Penyusun renstra PD, dilanjutkan dengan orientasi mengenai Renstra PD, kemudian penyusunan agenda kerja.

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program dalam Renstra ini, maka setiap tahunnya akan dibuat Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) dan Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) secara proporsional dan terukur serta menentukan jenjang tanggungjawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaannya antara lain : staf dan eselon IV bertanggungjawab pada Kegiatan, eselon III bertanggungjawab pada Program, dan eselon II bertanggung jawab pada Kebijakan.

Fungsi Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara dalam pembangunan daerah sebagai instrumen untuk memberikan arah dan acuan pembangunan guna meningkatkan kinerja pembangunan pekerjaan umum. Sebagaimana diungkapkan di atas, Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara merupakan perencanaan dalam kurun 5 (lima) tahun.

Sebagai perencanaan strategis, maka proses penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara melalui beberapa tahapan. Pertama, proses penjaringan visi dan misi organisasi. Penjaringan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dilakukan dengan fokus group diskusi, dengan tujuan agar seluruh komponen organisasi mengetahui orientasi Dinas Pekerjaan Umum secara mendalam. Untuk menjabarkan visi organisasi, maka diperlukan misi. Penyusunan visi dan misi organisasi didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara, visi dan misi Provinsi Maluku Utara serta memperhatikan visi dan misi kementerian terkait.;Kedua menetapkan tujuan. Untuk mewujudkan visi dan misi organisasi ditetapkan tujuan organisasi. Tujuan merupakan sesuatu kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi selama lima tahun. Tujuan dijabarkan setiap tahunnya menjadi sasaran. Sasaran

(3)

menyusun strategi yaitu cara mencapai tujuan. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran ditempuh melalui ; program dan kegiatan. Program dan kegiatan telah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana diubah menjadi Permendagri Nomor 59 tahun 2007. Pemilihan strategi melalui prioritas program dan kegiatan dilakukan secara partisipatif dengan metode SWOT.

Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari pembangunan nasional dan rencana strategis PD merupakan subsistem dari Perencanaan Pembangunan Daerah oleh karenanya penyusunan Rencana strategis PD harus sinergis dengan dokumen perencanaan lainnya. Renstra Dinas Pekerjaan Umum diharapkan :

 Dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah konsisten dengan visi, misi Gubernur Maluku Utara serta memperhatikan program prioritas kementerian terkait.

 Dapat memberikan Arah perkembangan daerah sehingga dapat lebih dipahami oleh masyarakat

 Memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan untuk menangani isu dan permasalahan prioritas dalam perencanaan pembangunan;

 Dapat dikembangkan kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya alam mencapai tujuan.

 Dapat dirumuskan fokus dan langkah-langkah yang lebih jelas untuk mencapai tujuan pengembangan daerah

 Dapat dihasilkan pengembangan daerah yang lebih produktif, efisien dan efektif.

1.2. Maksud dan Tujuan

Sebagaimana diuraikan pada latar belakang, bahwa Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 - 2019 merupakan Rencana Pembangunan Provinsi Maluku Utara dalam urusan Pekerjaan Umum, Perumahan dan Tata Ruang dalam kurun waktu 5 tahun sebagai penjabaran periode ketiga RPJPD Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 - 2019, maka Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 –

(4)

2019 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah kebijakan pembangunan Pekerjaan Umum di Provinsi Maluku Utara sebagaimana Visi dan Misi Gubernur Maluku Utara sehingga setiap stakeholders dan komponen masyarakat dapat berpartisipasi sejak perencanaan, pelaksanaan maupun kontrol sosial guna mewujudkan pembangunan Provinsi Maluku Utara yang berkelanjutan.

Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai pedoman, lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam :

1. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

2. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pekerjaan Umum. 3. Sebagai sumber hukum dalam pelaksanaan Pekerjaan Umum selama lima

tahun.

Sebagai acuan dalam penilaian kinerja dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

1.3. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis BAPPEDA Provinsi Maluku Utara Tahun 2015-2019 adalah :

1. Undang-undang Nomor 46 tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4366);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

(5)

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

8. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Evaluasi dan Pengendalian Rencana Pembangunan Daerah;

15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

(6)

16. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);;

19. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Maluku; 20. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Utara Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Maluku Utara Tahun 2005 – 2025;

21. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Utara Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku Utara; 22. Peraturan Gubernur Maluku Utara Nomor 6 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Maluku Utara;

23. Peraturan Gubernur Maluku Utara Nomor : 23 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara.

Landasan hukum lainnya adalah : 1. Penataan Ruang

 UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

 PP No.26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

(7)

 Pembangunan Jalan dan Jembatan

 Mengacu kepada UU no. 38 tahun 2004 Tentang Jalan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan

3. Perumahan & Permukiman

 UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun

 UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman

 UU NO. 32 Tahun 2007 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

 UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah  UU No. 72 Tahun 1957 Tentang Rumah Negara  UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung

 Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

4. Jasa konstruksi

 Undang Undang nomor 18 Tentang Jasa Kostruksi

 Peraturan Pemerintah nomor 28 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

 Peraturan Pemerintah nomor 29 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

 Peraturan Pemerintah nomor 20 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

1.4. Sistematika Penulisan

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah., Sistematika Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 - 2019 terdiri atas :

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra PD, fungsi Renstra PD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra PD, keterkaitan Renstra PD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja PD.

1.2. Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra PD.

1.3. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan PD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran PD.

1.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra PD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) PD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra PD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas PD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra PD ini.

(9)

Memuat penjelasan umum tentang uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Uraian tentang struktur organisasi PD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana PD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2. Struktur Organisasi PD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD dan struktur organisasi PD,.

2.3. Sumber Daya PD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.4. Kinerja Pelayanan PD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra PD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra PD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan PD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

(10)

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan PD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil

kepala daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi PD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan PD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra PD Provinsi Maluku Utara.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari:

 gambaran pelayanan PD;

 Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

 Sasaran jangka menengah dari Renstra PD Provinsi Maluku

Utara;

(11)

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra PD tahun 2015 - 2019.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi PD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi PD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah PD Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah PD beserta indikator kinerjanya

4.3. Strategi dan Kebijakan PD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan PD dalam lima tahun mendatang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).

BAB VI INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PD

2. 1. Kedudukan dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum

Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Maluku Utara Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Maluku Utara.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorangKepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum dan jasa konstruksi;

d. Pembinaan pelaksanaan tugas pada unit pelaksana teknis dinas; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dengan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 31 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

Kepala Dinas yang membawahi; 1) Sekretariat, membawahi :

a) Sub Bagian Penyusunan Program; b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c) Sub Bagian Keuangan.

(13)

a) Seksi Perencanaan dan Program; b) Seksi Penataan ruang;

c) Seksi Jasa Konstruksi.

3) Bidang Sumber Daya Air, membawahi : a) Seksi Perencanaan Sumber Daya Air; b) Seksi Pembangunan Sumber Daya Air;

c) Seksi Operasi, Pemberdayaaan dan Konservasi Sumber Daya Air. 4) Bidang Bina Marga, membawahi:

a) Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan; b) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; c) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. 5) Bidang Cipta Karya, membawahi :

a) Seksi Perencanaan Perumahan dan Permukiman; b) Seksi Tata Bangunan Perumahan dan Permukiman;

c) Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman; 6) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

(14)

Gambar - 2.1.

Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara

Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA DINAS    Seksi  Perencanaan Sumber  Daya Air    Seksi  Pembangunan Sumber  Daya Air    Seksi  Pembangunan Jalan  dan Jembatan    Seksi  Pemeliharaan Jalan  dan Jembatan    Seksi   Operasi, Pemeliharaan  dan Konservasi  Sumber Daya Air 

  UPTD    Seksi  Jasa Konstruksi      Seksi  Penataan Ruang      Seksi  Perencanaan dan  Progarm    Seksi  

Air Minum & Penyehatan  LingkunganPermukiman    Seksi   Tata Bangunan,  Perumahan &  Permukiman  Seksi   Perencanaan  Perumahan &  Permukiman  Seksi  Perencanaan Jalan&  Jembatan    Bidang  Cipta Karya      Bidang   Bina Marga    Bidang 

 Sumber Daya Air 

 

 

BidangPenataan 

Ruang, Perencanaan 

Program dan Jasa 

Konstruksi 

 

Sekretariat  

Sub 

BagianUmum &  Kepegawaian    Sub Bagian  Penyusunan  Program  Sub Bagian  Keuangan   

(15)

2. 2. Susunan Kepegawaian

Komposisi pegawai menurut kedudukan dalam organisasi Dinas PU Provinsi Maluku Utara adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut.

Tabel 2.1.

Komposisi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara menurut Kedudukan dalam Organisasi, Agustus 2014

No Kedudukan dalam Organisasi Komposisi Jumlah

L P

1 Kepala Dinas Pekerjaan Umum 1 - 1

2. Sekretariat 10 7 17

2.1. Sekretaris 1 - 1

2.1.1. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Staf Pendukung PNS 1 - 1 3 1 4

2.1.2. Kepala Sub Bagian Umum&Kepegawaian Staf Pendukung PNS 2 2 4 - 1 1

2.1.3. Kepala Sub Bagian Keuangan Staf Pendukung PNS 3 2 5 - 1 1

3. Bidang Penataan Ruang Perencanaan Program & Jasa Konstruksi 7 5 12

3.1. Kepala Bidang Penataan Ruang Perencanaan Program & Jasa Konstruksi 1 - 1

3.1.1 Kepala Seksi Penataan Ruang Staf Pendukung PNS 2 2 4 - 1 1

3.1.2. Kepala Seksi Perencanaan dan Program Staf Pendukung PNS 1 - 1 3 2 5

3.1.3. Kepala Seksi Jasa Konstruksi 1 - 1

Staf Pendukung PNS 3 2 5

4. Bidang Sumber Daya Air 1 - 1

4.1. Kepala Bidang Sumber Daya Air

4.1.1. Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Air Staf Pendukung PNS 1 - 1 3 2 5

4.1.2. Kepala Seksi Pembangunan Sumber Daya Air Staf Pendukung PNS 1 - 1 3 2 5

4.1.3. Kepala Seksi Operasi, Pemliharaan & Konservasi Sumber Daya Air

Staf Pendukung PNS

5. Bidang Bina Marga 11 3 14

5.1. Kepala Bidang Bidang Bina Marga 1 - 1

5.1.1. Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Staf Pendukung PNS 1 - 1 4 2 6

5.1.2. Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Staf Pendukung PNS 1 - 1 4 1 5

5.1.3. Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

(16)

6. Bidang Cipta Karya 10 6 16

6.1. Kepala Bidang Cipta Karya 1 - 1

6.1.1. Kepala Seksi Perencanaan Perumahan & Permukiman Staf Pendukung PNS 1 - 1 4 2 6

6.1.2. Kepala Seksi Tata Bangunan Perumahan dan Permukiman - 1 1

Staf Pendukung PNS 4 3 7

6.1.3. Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Staf Pendukung PNS

7 Tenaga Fungsional - - -

Total 48 25 73

Jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan Februari Tahun 2015 adalah sebanyak....orang, dengan komposisi laki-laki sebanyak...orang atau...persen dan perempuan sebanyak...orang atau...persen. Dari komposisi pegawai Dinas Pekerjaan Umum yang keseluruhan berjumlah ... orang, terdapat ...orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ... orang berstatus PTT. Secara lengkap gambaran tentang kepegawaian pada oganisasi Dinas Pekerjaan Umum menurut status, pangkat dan golongan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan Tahun 2014 No Status Kepegawaian Gol/ Ruang Unit Total Kepala Sekretatia t BidSos

bud BidEk BidFis BidLKK

Fungsiona l 1 PNS Pembina Utama Muda, IV/c 1 - - - - - - 1 Pembina Tk I, IV/b 1 - - - - - 1 Pembina, IV/a - 2 1 1 1 1 - 6 Penata Tk I, III/d - 3 1 2 - 2 - 8 Penata, III/c - 4 4 4 4 5 - 21 Penata

(17)

III/b Penata Muda, III/a - 2 1 6 2 3 - 14 Pengatur Tk I, II/d - 2 - - - - - 2 Pengatur, II/c - 2 1 1 1 1 - 6 Pengatur Muda Tk I, II/b - 1 - - - - - 1 Pengatur, II/a - - - - - - - 0 2 PTT - - 1 - - 1 - 2 Jumlah 1 20 12 17 13 16 79

Adapun klasifikasi pegawai menurut tingkat pendidikan yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut.

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2014 No Status kepegawaian/Jenjang Pendidikan Unit Total

Kaban Sekretariat BidSosbud BidEk BidFis BidLKK Fungsional

1 PNS Strata 3 - - - - - - Strata 2 1 5 6 3 3 3 - 21 Strata 1 - 6 4 8 9 10 - 37 Diploma - 1 - - - 1 - 2 SMA/Sederajat - 5 1 2 2 1 - 11 SMP - - - - - - SD - - - - - - 2 PTT 2 Strata 1 - - 1 - - 1 - 2 Total 1 17 12 13 14 16 - 73

2. 3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Maluku Utara, ditetapkan Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara sebagai berikut :

(18)

1) TUGAS POKOK

Melaksanakan Urusan Pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

2) FUNGSI

 Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum.

 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pekerjaan Umum.

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pekerjaan Umum dan Jasa Konstruksi.

 Pembinaan pelaksanaan tugas pada unit pelaksana teknis dinas

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Secara spesifik tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum telah diatur dalam Keputusan Gubernur Maluku Utara No. 23 Tahun 2009 tanggal 9 November 2002 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Utara, dengan ketentuan di dalamnya sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengkordinasikan peyusunan program Dinas Pekerjaan Umum dengan mengacu pada Pola Dasar Pembangunan Daerah Maluku Utara, Kebijakan Gubernur, kondisi obyektif dengan berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

 Perumusan program kerja dan kebijakan teknis Dinas Pekerjaan Umum.

 Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

(19)

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Pekerjaan Umum dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional/Provinsi dan kebijakan Gubernur sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Merumuskan kebijakan umum Dinas Pekerjaan Umum serta kebijakan administrasi berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

 Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya.

 Membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk pemecahan masalah agar bawahanmampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan kegiatan tahun berjalan berdasarkan rencana dan realisasinya sebagai bahan laporan secara berkala kepada Gubernur dan instansi yang berkompeten.

 Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai, ketentuan berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier.

 Melaksanakan pembinaan dan pembinaan teknis di bidang pekerjaan umum sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

 Mengadakan pengawasan dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan tugas Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya dan Sekretariat.

 Memberikan bahan pertimbangan serta pendapat terhadap Gubernur sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau mengambil keputusan di bidang pekerjaan umum.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur biak secara tertulis maupun lisan untuk kelancaran tugas kedinasan.

 Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Gubernur sebagai bahan pertanggungjawaban.

(20)

B. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, keuangan, aset, kepegawaian dan mengkoordinir program kerja dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian dan perumusan rencana dan program kerja dinas.  Pengelolaan urusan administrasi, perlengkapan, rumah tangga,

keuangan dan kepegawaian.

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas lain sesuai dengan lingkup tugasnya.

Tugas pokok dan fungsi diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana kegiatan Sekretariat berdasarkan kebijakan di bidang pekerjaan umum.

 Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja lingkup dinas.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan lancar.

 Membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala Sub Bagian dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.

 Menilai hasil pelaksanaan tugas kepala Sub Bagian dan bawahan serta menilai prestasi kerjanya sebagai pengembangan karier.

 Melaksanakan urusan rumah tangga dan urusan perlengkapan dengan meneliti daftaar rencana tahunan barang terhadap kekayaan umum dinas.

 Melaksanakan kegiatan keuangan hukum dan humas sesuai dengan pedoman ndan ketentuan yang berlaku.

 Mengumpulkan dan menyusun laporan-laporan kegiatan bidang sebagai bahan laporan unit kerja dinas secara berkala.

 Menyusun langkah kegiatan dalam rangka menjaga kerbersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan unit kerja.

(21)

 Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasn baik secara lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan baik secara tertulis dan lisan kepada Kepala Dinas sebagai bahan pertanggungjawaban.

C. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Sekretaris dan mempunyai tugas melaksanakan rekapitulasi rencana kerja dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana kegiatan/program kerja Sub Bagian Penyusunan Program.

 Pengkoordinasian dengan lingkup dinas dalam rangka menyusun program kerja bidang pekerjaan umum.

 Pengevaluasian dan penyusunan pelaporan.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana program kerja dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program berdasarkan kebijakan di bidang pekerjaan umum.

 Mengkoordinasikan penyusunan program kerja antar bidang di lingkup dinas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Mengkoordinasikan penyusunan laporan program kerja dan kegiatan antar bidang sebagai bahan evaluasi dan laporan kegiatan dinas.

 Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan sasaran dan target yang telah ditetapkan.

 Membuat telaahan staf dan memberikan masukan kepada Sekretaris dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

(22)

 Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan atau tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Sekretaris secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

D. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Sekretaris dan mempunyai tugas melaksanakan urusan umum dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok yang dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana kegiatan/program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

 Pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan, perlengkapan, urusan rumah tangga dan aset.

 Penyiapan data kepegawaian meliputi formasi yang dibutuhkan dan pengembangan SDM Aparatur.

 Pengurusan mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan berkala, dan pensiun. Tugas pokok dan fungsi dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan kebijakan Dinas Pekerjaan Umum baik belanja wajib dan belanja pilihan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Menyusun rencana kebutuhan rumah tangga berupa barang bergerak dan tidak bergerak sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Mencatat, menyimpan, mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang milik daerah di lingkungan dinas, serta menyiapkan bahan

(23)

 Membuat laporan secara berkala barang-barang inventaris dinas.

 Memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan dan memelihara gedung, mobil dan peralatan kantor.

 Mengurus administrasi perjalanan dinas pegawai dan keprotokolan.  Menyelenggarakan urusan surat menyurat dengan cara meneliti dan

mendistribusikan, pengiriman, mengarsipkan serta penggandaaannya.  Membuat buku kontrol kenaikan pangkat, kenaikan gaji, kenaikan gaji

berkala , karsu/karis, karpeg, askes dan taspen.

 Menyiapkan bahan usulan kepangkatan, pemberhentian, cuti, mutasi, kenaikan gaji berkala, pensiun, kartu pegawai, karsu/karis, askes, taspen sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Mempersiapkan bahan usulan pemberian penghargaan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) sebagai bahan laporan.  Menyelesaikan DP3 dan menyiapkan format bezeeting pegawai.

 Membuat daftar absen dan rekapitulasi absensi kepegawaian secara periodik sesuai dengan petunjuk untuk dipergunakan sebagai bahan pelaporan.

 Menata dan menyimpan berkas kepegawaian sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

 Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier.

 Melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Sekretaris secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

(24)

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan.  Pelaksanaan urusan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan. Tugas pokok dan fungsi dimaksud, diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan pedoman dan ketentuan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan anggaran belanja wajib dan belanja pilihan Dinas Pekerjaan Umum.

 Menyiapkan rencana alokasi anggaran untuk kegiatan.

 Menyusun rencana penyiapan bahan dan data penyusunan anggaran belanja wajib dan belanja pilihan.

 Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan.

 Melaksanakan pengurusan gaji, tunjangan lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Melaksanakan kontrol keuangan secara periodik.

 Menyusun dan menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Menyiapkan petunjuk teknis dalam rangka penyelenggaraan keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan.

(25)

Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi berdasarkan kebijakan bidang pekerjaan umum.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi mempunyai fungsi :  Perumusan program kerja dan kebijakan teknis di Bidang Penataan

Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi.

 Pelaksanaan program kerja di bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi.

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Pelaksanaan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud, diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana program kerja dan kegiatan Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi berdasarkan RPJM Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran palaksanaan tugas.

 Mengkoordinasikan para Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung.

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.  Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor

dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier.

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menyelenggarakan tugas di bidang penataan ruang, perencanaan program dan pembinaan jasa konstruksi.

 Menyiapkan/ meyusun progrm jangka pendek, menengah dan jangak panjang Dinas Pekerjaan Umum menurut skala prioritas.

(26)

 Menghimpun dan menyusun standar teknis, manual dan prosedur teknis planologi untuk perencanaan tata ruang wilayah, wilayah kota dan kawasan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

 Menyusun manual prosedur teknik planologi untuk perencanaan tata ruang planologi untuk perencanaan tata wilayah, wilayah kota dan kawasan sesuai persyaratan yang ditetapkan.

 Melaksanakan tugas pengumpulan data, meliputi peraturan dan landasan hukum dalam perencanaan program.

 Menyiapkan bahan koordinasi, sinkronisasi serta menyusun program dan anggaran sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan,

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Dinas sebagai bahan pertanggungjawaban.

G. Seksi Penataan Ruang.

Seksi Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penataan ruang sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Kepala Seksi Penataan Ruang mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja Seksi Penataan Ruang.

 Pelaksanaan kegiatan penataan ruang sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(27)

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi Penataan Ruang berdasarkan RPJM Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.

 Menilai hasil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi untuk pembinaan karier.

 Membuat standar teknis, manual dan prosedur teknis planologi untuk perencanaan tata ruang wilayah, wilayah kota dan kawasan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

 Menghimpun, menglola data dan informasi penataan ruang untuk tata ruang wilayah, kota dan kawasan tentang perkembangan status rencana tata ruang dan perizinan pemanfaatan ruang.

 Membuat database penataan ruang untuk tata ruang wilayah, kota dan kawasan tentang perkembangan status dan rencana ruang dan perizinan pemanfaatan ruang.

 Menyusun rencana tata ruang kawasan dan rencana tata perkotaan untuk kota-kota dan dan kawasan yang strategis serta antara kabupaten/kota berdasarkan kondisi obyektif yang ada dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Membuat rencana tata ruang kawasan.

 Membuat rencana tata perkotaan dan kawasan strategis lintas kabupaten/kota.

 Memberi pelayanan teknis planologi/advisory kepada pemerintah kabupaten dan kota dalam penyusunan rencana tata ruang.

 Menyiapkan bahan koordinasi, sinkronisasi serta menyusun program anggaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.  Menyusun materi untuk koordinasi internal dan eksternal.

 Melakukan sinkronisasi lintas sektoral.  Membuat usulan program dan anggaran.

(28)

 Mengumpulkan data dan informasi serta melaksanakan penelitian dan penyelidikan berdasarkan kebijakan pembanguan nasional dan daerah.

 Membuat database survey dan pendataan.

 Mendistribusikan dan menginformasikan hasil survey dan pendataan.  Menyusun dan menyiapkan prosedur dan standar sebagai pedoman

dan bimbingan pelaksanaan program agar pelaksanaan keigatan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

 Membuat dan mendistribusikan prosedur standar kimpraswil internal dan eksternal.

 Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

H. Seksi Perencanaan dan Program.

Seksi Perencanaan dan Program dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan dan program sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Perencanaan dan Program mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja Seksi Perencanaan dan Program.

 Pelaksanaan kegiatan perencanaan dan program sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(29)

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi Perencanaan dan Program berdasarkan RPJM Nasional/ Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.  Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan

mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan dan peningkatan karier.  Menyiapkan bahan untuk koordinasi internal dan eksternal,

sinkronisasi kegiatan lintas sektor, membuat usulan program dan anggaran.

 Melaksanakan pengumpulan data dan informasi serta melaksanakan penelitian dan penyelidikan berdasarkan kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah.

 Menyusun dan menyiapkan manual, prosedur dan standar sebagai pedoman dan bimbingan pelaksanaan program agar pelaksanaan dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasanbaik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

I. Seksi Jasa Konstruksi.

Seksi Jasa Konstruksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang, Perencanaan Program dan Jasa Konstruksi dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Seksi Jasa Konstruksi sesuai peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Jasa Konstruksi mempunyai fungsi :

(30)

 Pelaksanaan kegiatan jasa konstruksi sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut.

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan seksi Jasa Konstruksi berdasarkan RPJM Nasional/ Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.  Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan

mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan dan peningkatan karier.  Mengumpulkan, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di

bidang jasa konstruksi.

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi staf di seksi Jasa Konstruksi.

 Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di bidang jasa konstruksi.

 Melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang jasa konstruksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang jasa konstruksi

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Menyusun konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang jasa konstruksi.

 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang jasa konstruksi.

(31)

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

J. Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air dipimpi oleh seorang kepala Bidang yang bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan mempunyai tugas melaksanakn kegiatan bidang sumber daya air

Untuk melaksankan tugas pokok dimaksud, Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi :

 Perumusan program kerja dan kebijakan teknis di Bidan Sumber Daya Air ;

 Pelaksanaan program kerja di bidang sumber daya air ;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Bidang Sumber Daya Air berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku ;

 Mendistribusikan tugas – tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku ;

 Mengkoordinasi para Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukukng ;

 Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan meminotor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier ;  Membina dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya air,

tatalaksana dan pengelolaan tata pengairan agar sumber daya air dapat dimanfaatkan secara optimal, efektif dan efesien baik kualitas maupun kuantitas ;

(32)

 Melaksanakan pembinaan dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya air ;

 Mengawasi perencanaan dan pelaksanaan teknis kegiataan sumber daya air dan kegiatan pembangunan pengairan agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana ;

 Melaksanakan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan teknis kegiatan pemanfaatan SDA, kegiatan pembangunan pengairan lainnya agar sesuai rencana ;

 Menanggulangi bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha pengendalian erosi ;

 Melaksanakan penaggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya ;

 Melaksanakan pengendalian erosi ;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tertulis untuk jkelancaran tugas kedinasan ;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

K. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air

Seksi Perencanaan Sumber Daya Air dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan sumber daya air sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;

 Melaksanakan kegiatan perencanaan sumber daya air sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;

 Pengkoordinasian dengan intsansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

(33)

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan seksi perencanaan sumber daya air berdasarkan RPMJ Naisonal/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan petunjuk dan arahan agar pelaksaan tugas sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karakter;

 Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya air;

 Membina dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya air, tatalaksana dan pengelolaan tata pengairan agar sumber daya air dapt dimanfaatkan secara optimal, efektif dan efesien baik kualitas maupun kuantitas;

 Melaksanakan, membina dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya air;

 Mengawasi perencanaan dan pelaksanaan teknis kegiatan pemanfaatan sumber daya air dan kegiatan pembangunan pengairan agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana;

 Melaksanakan pengawasan perencana dan pelaksaan teknis kegiatan pemanfaatan SDA, kegiatan pembangunan pengairan lainnya agar sesuai rencana;

 Menanggulangi bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha pengendalian erosi;

 Melaksanakan penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya;

 Melaksanakan pengendalian erosi;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

(34)

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

L. Seksi Pembangunan Sumber Daya Air

Seksi Pembangunan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembangunan sumber daya air sesuai peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Pembangunan Sumber Daya Air mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja Seksi Pembangunan Sumber Daya Air;

 Pelaksanaan kegiatan pembangunan sumber daya airsesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi Pembanguna Sumber Daya Air berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk agar pelaksanaan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Melakukan pemantauan pelaksaan kegiatan pembangunan sumber daya air;

(35)

dapat dimanfaatkan secara optimal,efektif dan efesien baik kualitas maupun kuantitas;

 Melaksanakan, membina dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya air;

 Mengawasi perencanaan dan pelaksanaan teknis kegiatan pemanfaatan sumber daya air dan kegiatan pembangunan pengairan agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana;

 Melaksanakan pengawasan perencana dan pelaksaan teknis kegiatan pemanfaatan SDA, kegiatan pembangunan pengairan lainnya agar sesuai rencana;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

M. Seksi Operasi, Pemeliharaan Dan Konsevasi Sumber Daya Air

Seksi Operasi, Pemeliharaan dan Konservasi Sumber Daya Air dipimpin oleh oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasi, pemeliharaan dan konservasi sumber daya air sesuai peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Pembangunan operasi, pemeliharaan dan konservasi sumber daya air mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja operasi, pemeliharaan dan konservasi Sumber Daya Air;

 Pelaksanaan kegiatan operasi, pemeliharaan dan konservasi sumber daya air sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(36)

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi operasi, pemeliharaan dan konservasi Sumber Daya Air berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk agar pelaksanaan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Melakukan pembinaan teknis pekerjaan pembanguna, pengembangan, peningkatan dan meningkatkan efesiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya alam serta pelaksaan pekerjaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air;

 Menganalisis standar manual dan prosedur pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya alam untuk bahan kajian pada tahun berikutnya;

 Mengevaluasi penerapan standar manual dan prosedur pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya alam untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembangunan pada tahun berikutnya;

 Melaksanakan analisis dan evaluasi penerapan standar manual dan prosedur pelaksanaan O & P prasarana sumber daya air;

 Melaksanakan upaya-upaya konservasi terhadap pelaksanaan sumber daya air;

 Melaksanakan program-program konservasi melalui penyusunan rencana teknis konservasi sumber daya air;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

(37)

N. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga dipimpin oleh Kepala Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis dibidang bina marga sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

 Perumusan program kerja dan kebijakan teknis dibidang bina marga;  Pelaksanaan program kerja bidang bina marga;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Bidang Bina Marga berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Membuat jadwal kegiatan tahunan, menyiapkan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Mengkoordinasikan para Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

 Meniali hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan jalan dan jembatan;

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pembangunan jalan dan jembatan;

(38)

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pemeliharaan jalan dan jembatan;

 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang bina marga;

 Melakukan pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan funsi di bidang bina marga;

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan sesuai dengna peraturan perundang-perundangan yang berlaku;

 Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dan berkesinambungan;

 Melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang bina marga sesuai peraturan perundang-perundangan yang berlaku;

 Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang bina marga;

 Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bina marga;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

O. Seksi Perencanaan Jalan Dan Jembatan

Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga dan mempunyai tugas mengumpul, mengelolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang perncanaan jalan dan jembatan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi perencanaan jalan dan jembatan mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja seksi perencanaan jalan dan jembatan;

(39)

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi perencanaan jalan dan jembatan berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk agar pelaksanaan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Memantau perkembangan kondisi jalan dan seluruh bangunanpelengkapnya pada jalan nasional dan provinsi sebagai bahan untuk penanganan selanjutnya;

 Menyusun rencana teknis, menetapkan spesifikasi dan volume pekerjaan, serta perhitungan biaya agar penanganan program sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan;

 Merumuskan dan mengevaluasi sistem dan metode perencanaan teknis jalan dan bangunan pelengkap lainnya unyuk penyempurnaan yang akan datang;

 Mencatat dan menghimpun data perkembangan hasil-hasil pelaksaan program penanganan jalan untuk bahan informasi dan dokumentasi;  Memberibantuan teknis perencanaan kepaada instansi lain sepanjang

menyangkut desain jalan dan bangunan pelengkapnya;

 Mengadakan, mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan memperbaharui dokume jalan termasuk leger jalan sebagai referensi untuk menyusun rencana mendatang;

 Menyusun desain dan dokumen untuk pelelangan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana;

(40)

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

P. Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan

Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga dan mempunyai tugas mengumpul, mengelolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pembangunan jalan dan jembatan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Kepala Seksi pembangunan jalan dan jembatan mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja seksi pembangunan jalan dan jembatan;

 Pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi pembangunan jalan dan jembatan berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk agar pelaksanaan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

(41)

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi staf di seksi pembangunan jalan dan jembatan;

 Mealksankan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembunngan jalan dan jembatan;

 Melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pembangunan jalan dan jembatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

 Melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang pembangunan jalan dan jembatan;

 Menyusun konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pembangunan jalan dan jembatan;

 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bpembangunan jalan dan jembatan;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

Q. Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan

Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga dan mempunyai tugas mengumpul, mengelolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Seksi pemeliharaan jalan dan jembatan mempunyai fungsi :

 Perumusan rencana dan program kerja seksi pemeliharaan jalan dan jembatan;

 Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;

(42)

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi pemeliharaan jalan dan jembatan berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk agar pelaksanaan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Menyusun data dan informasi penanganan pemeliharaan jalan;

 Menyusun program penanganan jalan baik jalan nasional maupun jalan provinsi;

 Menentukan skala prioritas program pemeliharaan jalan dan jembatan;

 Mengupayakan pemeliharaan jembatan, jalan nasional, jalan provinsi beserta bangunan pelengkapnya agar prasarana jalan dan jembatan berada dalam kondisi mantap;

 Memelihara kondisi jalan dan jembatan provinsi maupun nasional;  Menghimpun data jembatan, jalan dan bangunan pelengkapnya

meliputi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten dan desa untuk bahan evaluasi pertumbuhan panjang jalan dan sistem jaringan jalan secara keseluruhan;

 Membangun sistem jaringan jalan nasional, provinsi, kabupaten dan desa secara keseluruhan;

 Mengevaluasi data dari sistem jaringan jalan dan jembatan;

 Mengkoordinasikan dengan instansi terkait agar pemeliharaan jalan dan jembatan memberikan manfaat yang maksimal;

(43)

 Melaksanakan, mengatur dan mengawasi daerah manfaat jalan dan jembbatan serta pelengkap lainnya sehingga fungsinya tidak terganggu dan ikut mengupayakan keamana, kenyamanan dan kelancaran lalulintas pemakai jalan;

 Mengawasi pelengkap manfaat jalan demi kenyamanan, keamanan dan kelancaran lalulintas jalan;

 Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan agar mendapat umpan balik penyempurnaan penanganan program mendatang;

 Mengevaluasi penanganan program jalan dan jembatan;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

R. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya dipimpin oleh Kepala Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan dibidang cipta karya.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Kepala Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

 Perumusan program kerja dan kebijakan teknis dibidang cipta karya;  Pelaksanaan program kerja di bidang cipta karya;

 Pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuia dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dimaksud diuraikan sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja dan kegiatan Bidang Cipta Karya berdasarkan RPMJ Nasional/Provinsi dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

(44)

 Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

 Memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

 Menilai hasil kerja bawahan melalui monitoring dan evaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman;

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang tata bangunan;

 Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang air minumdan penyehatan lingkungan pemukiman;

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang cipta karya;

 Melakukan pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan funsi di bidang cipta karya;

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan sesuai dengna peraturan perundang-perundangan yang berlaku;

 Melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang cipta karya sesuai peraturan perundang-perundangan yang berlaku;

 Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang cipta karya;

 Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang cipta karya;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan mauoun tertulis untuk kelancaran tugas kedinasan;

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

S. Seksi Perencanaan Perumahan Dan Pemukiman

Gambar

Tabel 4.2.  Analisis SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan (a) lima indikator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi merupakan estimator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi, (b) tiga indikator

Pressure window berisi grafik laju alir gas (Qgas) dan tekanan yang berasal dari perhitungan Equivalent Circulating Density (ECD) pada setiap batas kebersihan lubang di

Beberapa hal yang akan diteliti dalam rangka membantu menciptakan keunikan tersebut adalah 1Mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang mendasari pembentukan pola tata ruang

19 Adanya penyewaan lahan sawah pertanian oleh industri gula yang di dalamnya terdapat pabrik beserta perkebunannya yang tidak sesuai dengan ketentuan,

Analisa Data Menggunakan Metode Simple Additive Weighting ( SAW ): Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting ( SAW ). Penelitian

Mengukur efektivitas penggunaan listrik pra-bayar untuk dapat memastikan bahwa suatu produk yang diadakan tersebut efektif atau tidak, maka harus dilakukan dengan

Pembelajaran dengan model Teams Games Tournament adalah salah satu model dalam belajar kelompok yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi pengajar untuk menyelesaikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa 1)secara simultan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai