• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Green Building Pada Gedung a Griya Universitas Brawijaya Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep Green Building Pada Gedung a Griya Universitas Brawijaya Malang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep

Green Building

Pada Gedung A Griya

Universitas Brawijaya Malang

Nur Azlina

1

, Agung Murti Nugroho

2

1Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Alamat Email penulis: azlina22april@gmail.com

ABSTRAK

Green building merupakan faktor penting dari penerapan pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Saat ini sustainable development

menjadi trend dalam dunia pembangunan yang merupakan penghematan

energi pada suatu bangunan serta ramah lingkungan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengevaluasi konsep green building pada Griya UB

khususnya gedung A. Evaluasi menghasilkan rating dan rekomendasi yang

menjadi acuan kedepannya. Penelitian ini menggunakan standar Green

Building Council Indonesia (GBCI) pada pengukurannya. Hasil dari evaluasi,

gedung A Griya UB mendapatkan rating SILVER. Kriteria yang menghasilkan

poin terbanyak adalah efisiensi energi. Griya UB dapat menghemat konsumsi

listrik dikarenakan memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.

Sehingga tidak menggunakan lampu dan AC pada area asrama. Penelitian ini

memaksimalkan semua kriteria untuk direkomendasi, untuk mendapatkan

rating platinum.

Kata kunci: Greenship EB GBCI, Asrama, Griya UB, Rating, Rekomendasi

ABSTRACT

Green building is an important factor of the implementation of sustainable

development (sustainable development). Currently sustainable development

becomes a trend in the world of development which is an energy saving on a

building and environmentally friendly. This study aims to evaluate the concept

of green building in Griya UB, especially building A. The evaluation gives

ratings and recommendations that become the future reference. This study uses

the standard Green Building Council Indonesia (GBCI) on the measurement.

Result of evaluation, building A Griya UB get SILVER rating. The criteria that

generate the most points are energy efficiency. UB Griya can save electricity

consumption due to maximizing natural lighting and air circulation. So do not

use lights and air conditioning in the dormitory area. This research maximizes

all criteria for recommendation, to obtain a platinum rating.

Keywords: Greenship EB GBCI, Dormitory, Griya UB, Rating, Recommendation

1.

Pendahuluan

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua se-Jawa Timur, mendapatkan

penghargaan sebagai salah satu contoh kota hijau (green city) dalam Asean Mayors

(2)

Forum 2015 (Sumber: beritajatim.com). Green city merupakan faktor penting pada

penerapan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Kota Malang harus

dapat mempertahankannya, salah satu cara dengan menerapkan konsep green building

pada bangunan-bangunan di Kota Malang.

Salah satu icon kota Malang sebagai kota pendidikan memiliki Universitas

Brawijaya sebagai icon pendidikan di kota Malang. pada tanggal 14 Februari 2016,

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc

mencanangkan UB sebagai go green campus. Oleh karena itu, UB mulai melakukan

perubahan untuk menuju go green campus, salah satunya dalam skala bangunan.

Seharusnya UB mulai mengkaji kesesuaian gedungnya terhadap green building.

Terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang mengkaji konsep green building

pada beberapa fungsi bangunan di UB. Tidak ada penelitian yang mengkaji fungsi

hunian di UB menjadi salah satu faktor dalam pemilihan objek yang akan dikaji. Selain

itu fungsi hunian yaitu gedung asrama mahasiswa yang digunakan hampir 24 jam setiap

harinya yang membutuhkan kenyamanan dan menggunakan energi yang cukup besar.

Griya UB terdiri dari beberapa gedung tipikal, yaitu gedung A, gedung B, gedung

C dan gedung D. Gedung yang diteliti adalah gedung A, karena gedung tersebut berdiri

sendiri sehingga semua sisi terkena cahaya matahari. Hasil rekomendasinya dapat

diterapkan pada gedung asrama lainnya. Dikajinya gedung tersebut untuk mengetahui

rating

green building pada eksisting Gedung A Griya UB dan direkomendasi hingga

mencapai rating tertinggi yaitu platinum. Penelitian ini tidak memperhitungkan kriteria

prasyarat dan kriteria dengan keterbatasan alat. Manfaat dari penelitian ini supaya

dapat dijadikan redesain Griya UB dikemudian hari, selain itu dapat menjadi

percontohan bangunan hunian berkonsep green building.

Standar sertifikasi

green building yang digunakan adalah GBCI (Green Building

Council Indonesia). GBCI mendapatkan izin dari Kemen Lingkungan Hidup untuk

memberikan sertifikasi bangunan di Indonesia, GBCI juga bagian dari World Green

Building Council (WGBC). Penelitian ini menggunakan Greenship Eksisting Building 1.1

karena objek penelitian telah terbangun. Greenship tersebut memiliki delapan kriteria

utama, yaitu Tepat Guna Lahan (ASD), Konservasi dan Efisiensi Energi (EEC), Konservasi

Air (WAC), Siklus dan Sumber Material (MRC), Kesehatan dan Kenyamanan dalam

Ruang (IHC), Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM).

2.

Metode

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif (mix method).

Penelitian ini mengukur berdasarkan kriteria greenship EB 1.1 GBCI, yang memiliki

beberapa kriteria. Butir dari kriteria tersebut terdiri dari pengukuran secara kualitatif

dan kuantitatif. Setelah data terkumpul, kemudian mendeskripsikan menjadi

kalimat-kalimat yang lebih terperinci dan mendalam.

Lokasi penelitian di Griya Universitas Brawijaya Malang, tepatnya di Jl. Veteran,

Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145.

Metode penelitian :

1.

Pengamatan langsung/observasi

Melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung pada Griya UB khususnya

gedung A. Mengukur beberapa kriteria pada greenship EB 1.1 GBCI yaitu pada poin

suhu ruangan, pencahayaan ruangan, kelembaban ruangan dan akustik ruangan.

2.

Pembagian kuisioner dan wawancara

(3)

Pembagian kuisioner ditujukan kepada 84 sampel dari penghuni gedung A Griya

Universitas Brawijaya Malang. Jumlah tersebut ditentukan dari Pesamaan yang

dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan rujukan Principles

and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006

).

3.

Studi literature

Mencari studi literatur untuk menunjang pengukuran kriteria Greenship.

4.

Dokumentasi

Mengumpulkan data-data dokumen, foto, audio, video, dan bahan statistik yang

diperlukan.

3.

Hasil dan Pembahasan

3.1

Kajian umum

Griya UB didirikan pada tahun 2011 yang memiliki luas 7619,03 m2. Jumlah

seluruh penghuni asrama sebanyak 338 mahasiswa. Gedung A memiliki luas 1418,97

m2 yang terdiri dari empat lantai. Lantai satu berfungsi sebagai griya penginapan

umum dan asrama mahasiswa UB. Lantai dua hingga lantai empat tipikal yang berfungsi

sebagai asrama mahasiswa.

3.2

Penilaian Greenship EB 1.1 Terhadap Eksisting gedung A Griya UB

Tabel 4. 1 Penilaian kriteria Greenship

NO KODE PERANGKAR PENILAIAN NILAI NILAI

MAX

NILAI TOTAL

APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT

1 ASD P1 Tidak ada surat pernyataan namun memiliki jadwal rutin dalam pemeliharaan

P X

2 ASD P2 1 Tidak ada pernyataan, namun ada larangan membawa mobil bagi penghuni asrama

P X

2 Tidak ada kampanye dalam bentuk tertulis dalam pelarangannya, hanya disampaikan secara lisan

3 ASD 1 1 Terdapat 6 fasilitas umum pada jalan utama yaitu, ojek, angkutan kota, taksi, pedestrian, kursi istirahat, dan halte

1 3 3

2A Jarak halte atau stasiun transportasi umum dengan gerbang Griya UB lebih dari 300 m

0 2B Terdapat tempat tunggu permanen dan

halte namun tidak tersedia bus bay dan lay by

0

3 Terdapat jalur pejalan kaki dari gerbang Griya Universitas Brawijaya menuju halte yang sesuai permen PU No.

30/PRT/M/2006 Bab 2B

1

4 Terdapat akses pejalan kaki yang

menghubungkan antar semua gedung Griya UB dan ke gedung sekitarnya yang nyaman, kurang aman, dan bebas dari perpotongan jalan

1

(4)

2 Adanya parkir yang aman 1 unit per 2-3 penghuni asrama dan terdapat lebih dari 100 unit

0

3 Tidak terdapat shower untuk pengguna sepeda

0 5 ASD 3 1 Area lansekap lebih dari 30% dan sesuai

aturan Permen PU

1 3 3

2 Luas area RTH sebesar 65,23 % sehingga terdapat 35,23% penambahan area RTH

2 3A Hampir 80% merupakan tanaman lokal 1

6 ASD 4 1A Nilai albedo material atap sebesar 0,2 0 2 1

2 Rata-rata nilai albedo material non atap sebesar 0,39

1 7 ASD 5 1 Tidak ada pengurangan limpasan air hujan

sebesar 50%

0 2 0

2 Tidak ada pengurangan limpasan air hujan sebesar 75%

8 ASD 6 1 Tidak ada SOP pengendalian hama, hanya digunakan langsung per tiga bulan dengan bahan merek Curacron

0 2 1

2 Menyediakan taman sebagai habitat hewan non peliharaan, yaitu kucing

1 9 ASD 7 1 Tidak ada tindakan untuk perbaikan untuk

warga sekitar

0 2 2

2 Membuka pedestrian/ akses pejalan kaki ke beberapa orientasi

1 3 Tidak menyediakan RTH untuk tempat

bermain anak-anak TK dari gedung sebelah dan untuk kantin umum

1

4 Tidak merevitalisasi gedung cagar budaya 0

Total 16 11

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

10 EEC P1 Tidak ada pernyataan komitmen untuk hemat energi hanya terdapat larangan dalam penggunaan listrik berlebih

P X

Tidak ada selogan atau himbauan secara tertulis untuk penghematan energi 11 EEC P2 Terdapat rincian kWh listrik dalam enam

bulan terakhir, namun tidak ada rincian 2 tahun terakhir

P X

12 EEC 1 1A IKE listrik Griya UB menghemat sebesar 92,23 % dari standar

16 16 16

1B 2

13 EEC 2 1A Tidak melakukan Testing, Recommisioning or Retrocommisioning

0 2 0

1B 2

14 EEC 3 1 Menghemat pencahyaan hingga lebih dari 20% karena menggunakan pencahayaan alami

1 12 10

2B Menghemat hingga 88,75 % 9

(5)

1B Tidak ada pencatatan rutin mengenai konsumsi listrik yang digunakan

0 1C Tidak terdapat display energi di area publik 0 2A Tidak mempunyai teknologi untuk

mengontrol peralatan di gedung

0 2B Tidak pernah melakukan audit energi

eksternal

0 16 EEC 5 1 Gedung Griya UB hanya menggunakan AC

split, yang tidak memerlukan SOP.

1 3 1

2 Tidak terdapat SOP untuk sistem utilitas lainnya

0 3 Tidak terdapat laporan mengenai pelatihan

dan pemeliharaan

0

17 EEC 6 Tidak menggunakan energi terbaharukan 0 5 (B) 0

18 EEC 7 Hanya menggunakan sumber energi dari PLN

0 3 (B) 0

Total 36 27

WATER CONSERVATION

19 WAC P Tidak terdapat SOP mengenai penghematan dan konservasi air

P X

Tidak ada kampanye tertulis mengenai itu 20 WAC 1 Tidak ada sub-meter mengenai konsumsi

air pada area publik

0 1 0

21 WAC 2 Tidak terdapat SOP pemeriksaan berkala sistem plambing

0 2 0

22 WAC 3 Setiap gedung pada Griya Universitas Brawijaya telah menghemat air sebesar 61,54%

8 8 8

23 WAC 4 Tidak pernah melakukan uji lab terhadap air di Griya UB

0 1 0

24 WAC 5 1A Gedung ini tidak menggunakan cooling tower

0 5 0

1B Area Griya UB tidak menggunakan irigasi 0 2 Tidak menggunakan air daur ulang untuk

flushing WC

0 3 Tidak menggunakan air daur ulang 0 25 WAC 6 Penghuni asrama menyediakan air minum

sendiri sehingga tidak menggunakan filtrasi air

0 1 0

26 WAC 7 Mengkonsumsi air deep well 0 2 0

27 WAC 8 Tidak menggunakan kran auto stop 0 2 (B) 0

Total 20 8

MATERIAL RESOURCE AND CYCLE

28 MRC P1 1A Tidak terdapat refrigeran yang non CFC, bahan kebakaran memiliki nilai Ozone Depleting Potential (ODP) kecil <1

P X

1B Tidak menggunakan CFC

29 MRC P2 Material kayu yang digunakan bersertifikat dan termasuk produk regional yaitu kayu Meranti, selain itu kayu dapat didaur ulang

P V

(6)

organik dan sampah anorganik 31 MRC 1 1 Menggunakan AC Split LG dengan

refrigerant non CFC

2 2 2

2 Tidak menggunakan bahan pembersih dengan ODP kecil

0 32 MRC 2 1A Tidak terdapat dokumen hasil dari

pembelanjaan material yang sesuai dengan kebijakan pada persyaratan 2

0 3 0

1B 0

1C 0

33 MRC 3 1 Tidak adanya SOP mengenai pemilahan sampah berdasarkan kenis organik dan anorganik

0 4 2

2 Mengolah sampah organik secara mandiri untuk pupuk tanaman

1 3 Tidak mengelolah sampah anorganik 0

4 Adanya pengurangan styrofoam 1

5 Tidak terdapat upaya penanganan sampah 0 34 MRC 4 Tidak adanya SPO, laporan dan pelatihan

manajemen pengelolaan limbah B3

0 2 0

35 MRC 5 Tidak terdapat SPO, dan laporan tentang penyaluran barang bekas yang masih layak untuk dimanfaatkan kembali

0 1 0

Total 12 4

INDOOR HEALTH AND COMFORT

36 IHC P Tidak terdapat surat pernyataan mengenai larangan merokok

P Larangan merokok disampaikan secara lisan

tanpa kampanye secara tertulis

37 IHC 1 Luas ventilasi asrama sebesar 9075 cm2 dan

sudah lebih dari sesuai SNI.

2 2 2

38 IHC 2 Terdapat larangan merokok di area gedung asrama laki-laki Griya UB, namun tidak terdapat surat pernyataan mengenai larangan tersebut

2 2 2

39 IHC 3 1A Di dalam area gedung tidak terdapat ruangan dengan kepadatan yang tinggi, sehingga tidak perlu adanya sensor gas CO2

1 2 2

1B 2

2 Parkir Griya UB berada di luar bangunan sehingga tidak perlu juga adanya sensor gas CO2

2

40 IHC 4 Tidak dapat diukur karena keterbatasan alat 0 8 0 41 IHC 5 Secara keseluruhan hasil dari pengukuran,

suhu ruangan tidak memenuhi standar

0 1 0

42 IHC 6 Tingkat pencahayaan rata-rata tidak memenuhi standar

0 1 0

43 IHC 7 Batas minimum terkecil pada semua ruang kamar diluar batas kenyamanan, sehingga tergolong bising

0 1 0

44 IHC 8 Membagikan kuisioner kepada penghuni asrama

1 3 1

Total 20 7

BUILDING ENVIRONMENT MANAGEMENT

(7)

eningkatkan rating Greenship

46 BEM 1 Tidak terdapat inovasi untuk meningkatkan nilai GBCI

0 5 0

47 BEM 2 Tidak terdapat As Built Drawing dan desain gedung Griya UB untuk pemeliharaan dan operasional Griya UB

0 2 0

48 BEM 3 Tidak terdapat seseorang greenship

profesional untuk mengontrol pemeliharaan Griya UB

0 2 0

49 BEM 4 Hanya terdapat pelatihan untuk maintenance eksterior bangunan

1 2 1

50 BEM 5 Tidak terdapat jadwal dan bukti pelatihan secara berkala mengenai pemeliharaan Griya UB

0 2 0

Total 13 1

Total keseluruhan 117 58

Sumber : Dokumen pribadi

3.2

Penilaian Greenship EB 1.1 terhadap rekomendasi gedung A Griya UB

Tabel 4. 2 Penilaian kriteria Greenship

NO KODE BUTIR PENILAIAN NILAI

BEFR NILAI AFTR NILAI MAX NILAI TOTAL

APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT

1

ASD P1

Terdapat surat pernyataan,

komitmen manajemen pemeliharaan eksterior bangunan, manajemen penanggulangan gulma, dan hama dengan bahan-bahan tidak beracun.

X V P V

2 ASD P2

1 Terdapat surat pernyataan, Pengurangan penggunaan

kendaraan bermotor pribadi, voucer kendaraan umum.

X V P V

2 Terdapat parkir sepeda dengan fasilitasnya

3 ASD 1 Tidak terdapat rekomendasi 3 0 3 3

4 ASD 2 1 Tidak terdapat rekomendasi 1 0 2 2

2 Parkir dipusatkan pada satu area dengan kapasitas maksimum 100 unit.

0 1

3 Terdapat shower sepeda untuk pengguna sepeda

0 1

5 ASD 3 Tidak terdapat rekomendasi 3 0 3 3

6 ASD 4 1A Material atap di cat putih, sehingga nilai albedo meningkat menjadi 0,7

0 1 2 2

2 Tidak terdapat rekomendasi 1 0

7 ASD 5 2 Terdapat pengurangan limpasan air hujan sebesar 75%, menggunakan teknologi penyimpanan air hujan

(8)

8 ASD 6 1 Terdapat SOP, pengendalian terhadap hama penyakit dan gulma tanaman, menggunakan bahan-bahan tidak beracun.

0 1 2 2

2 Tidak terdapat rekomendasi 1 0

9 ASD 7 Tidak terdapat rekomendasi 2 0 2 2

Total 11 6 16 16

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

10 EEC P1

Terdapat surat pernyataan, komitmen manajemen puncak mengenai adanya SOP tentang: monitoring, target penghematan dan rencana jangka waktu tertentu oleh tim energi.

X V P V

Terdapat slogan untuk penghematan energi

11 EEC P2

Terdapat rincian kWh listrik

minimal dalam enam bulan terakhir

X V P V

12 EEC 1 Tidak terdapat rekomendasi 16 0 16 16

13 EEC 2 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 2 0

14 EEC 3 Tidak terdapat rekomendasi 10 0 12 10

15 EEC 4 1A Menyediakan kWh meter pada pompa air, pencahyaan dan kotak kontak.

0 1 3 3

1B Terdapat pencatatan rutin mengenai konsumsi listrik yang digunakan

0 1

1C Terdapat display energi di area publik

0 1

2B Melakukan audit energi eksternal 0 3

16 EEC 5 Tidak terdapat rekomendasi 1 0 3 3

2 Terdapat SOP untuk pompa 0 1

3 Terdapat laporan mengenai pelatihan dan pemeliharaan

0 1

17 EEC 6 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 5 (B) 0

18 EEC 7 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 3 (B) 0

Total 27 8 36 32

WATER CONSERVATION

19

WAC P Terdapat surat pernyataan, komitmen manajemen puncak mengenai adanya SOP tentang: monitoring, target penghematan dan rencana jangka waktu tertentu oleh tim konservasi air.

X V P V

Terdapat kampanye tertulis mengenai penghematan air.

20 WAC 1 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 1 0

21 WAC 2 Terdapat SOP, pemeriksaan dan pemeliharaan sistem plambing dengan berkala untuk mencegah

(9)

pemborosan air dan kebocoran.

22 WAC 3 Tidak terdapat rekomendasi 8 0 8 8

23 WAC 4 Akan melakukan uji lab terhadap air di Griya UB

0 1 1 1

24 WAC 5 2 Menggunakan air daur ulang untuk penyiraman taman, dan flushing pada WC hostel.

0 2 5 4

3 Menggunakan air daur ulang yang hasilnya bersih.

0 2

25 WAC 6 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 1 0

26 WAC 7 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 2 0

27 WAC 8 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 2 (B) 0

Total 8 7 20 15

MATERIAL RESOURCE AND CYCLE

28 MRC P1 Tidak terdapat rekomendasi V P V V

29 MRC P2 Tidak terdapat rekomendasi V P V V

30 MRC P3 Terdapat surat pernyataan,

komitmen manajemen puncak untuk mengatur pengelolaan sampah berdasarkan pemisahan sampah.

X P V V

31 MRC 1 Tidak terdapat rekomendasi 2 0 2 2

32 MRC 2 Terdapat rincian dokumen mengenai pembelanjaan material

›ƒ•‰ –‡”†ƒ’ƒ– ’ƒ†ƒò ƒˆ–ƒ” ƒ–‡”‹ƒŽ

ƒ•ƒŠ ‹•‰•—•‰ƒ•ó

0 3 3 3

33 MRC 3 1 Terdapat SOP, memilah dan mengumpulkan sampah

berdasarkan jenis sampah organik dan anorganik, minimum dalam enam bula terakhir.

0 1 4 4

2 Tidak terdapat rekomendasi 1 0

3 Mengelolah sampah anorganik 0 1

4 Tidak terdapat rekomendasi 1 0

5 Terdapat upaya penanganan sampah 0 1 34 MRC 4 Terdapat SOP, pengelolaan limbah

B3, seperti: batere, lampu, kemasan bekas bahan pembersih, tinta printer. Minimum dalam enam bula terakhir.

0 2 2 2

35 MRC 5 Terdapat SOP, penyaluran barang bekas yang dapat digunakan kembali seperti, furniture, suku cadang, dan elektronik, melalui pasar bekas atau donasi. Minimum dalam enam bula terakhir.

0 1 1 1

Total 4 9 12 12

(10)

36

IHC P Terdapat surat pernyataan,

komitmen dari manajemen puncak yang mendorong minimalisasi aktifitas merokok dalam gedung.

X V P V

37 IHC 1 Tidak terdapat rekomendasi 2 0 2 2

38 IHC 2 Tidak terdapat rekomendasi 2 0 2 2

39 IHC 3 Tidak terdapat rekomendasi 2 0 2 2

40 IHC 4 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 8 0

41 IHC 5 Rekomedasi bentuk bangunan 0 1 1 1

42 IHC 6 Rekomedasi bentuk bangunan 0 1 1 1

43 IHC 7 Memberikan pohon di samping kantin, untuk meminimalisir kebisingan

0 1 1 1

44 IHC 8 Tidak terdapat rekomendasi 1 0 3 1

Total 7 3 20 10

BUILDING ENVIRONMENT MANAGEMENT

45

BEM P Terdapat rencana pemeliharaan yang lebih mendalam untuk meningkatkan rating Greenship

X P V V

46 BEM 1 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 5 0

47 BEM 2 Tidak terdapat rekomendasi 0 0 2 0

48 BEM 3 2 Terdapat seseorang greenship

profesional untuk mengontrol pemeliharaan Griya UB

0 2 2 2

49 BEM 4 Tidak terdapat rekomendasi 1 0 2 1

50 BEM 5 Terdapat jadwal dan bukti pelatihan secara berkala mengenai

pemeliharaan Griya UB

0 2 2 2

Total 1 4 13 5

Total keseluruhan 58 37 117 90

Sumber : Dokumen pribadi

Keterangan :

Rekomendasi manajemen

Rekomendasi desain non arsitektural Rekomendasi desain arsitektural Nilai maksimal setiap poin

Total nilai before dan after setiap poin Total Nilai setiap kriteria

4.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian

green building, eksisting dari Gedung A Griya UB

menghasilkan 58 poin yang termasuk peringkat SILVER. Greenship Energy Efficiency &

Conservation menghasilkan poin tertinggi karena penggunaan energi yang minimum.

Gedung A Griya UB tidak menggunakan penghawaan buatan sehingga dapat

memaksimalkan penghawaan alami. Penggunaan AC hanya pada 10 kamar di lantai 1

yang merupakan penginapan umum. Selain itu, Griya UB memaksimalkan pencahayaan

alami sehingga penggunaan lampu hanya pada malam hari.

Greenship Building

(11)

Environment Management menghasilkan poin terendah, karena Griya UB tidak

mempunyai Shop Drawing dan tidak menggunakan inovasi-inovasi untuk konsep

Green

Building.

Rekomendasi Gedung A Griya UB menghasilkan 90 poin yang termasuk peringkat

PLATINUM. Rekomendasi menambahkan 37 poin. Greenship yang menghasilkan nilai

terbesar setelah rekomendasi yaitu Energy Efisiensy & Conservation, sama seperti

sebelum rekomendasi. Rekomendasi dilakukan pada semua tolak ukur untuk

memaksimalkan nilai yang dihasilkan. Selain itu, bertujuan jika di masa depan dari

pihak Universitas Brawijaya ingin meningkatkan gedung tersebut menjadi

green

building, terdapat banyak pilihan tolak ukur yang dapat diterapkan.

Daftar Pustaka

GBCI. 2015. Greenship Rating Tools. http://www.gbcindonesia.org (diakses 22

November 2016).

Darmanto D & I Putu Artama Wiguna. 2013 .Penilaian Kriteria Green Building

Pada Gedung Rektorat ITS. Surabaya

Febrianto, R. 2012 . Kajian Penerapan Konsep Green Architecture Oleh Konsultan

Perencana Di Kota Semarang (Studi Kasus Gedung Asrama Mahasiswa Pgsd Unnes Oleh

Pt. Widha).

Putri, Aristia A, dkk. 2012. Penilaian Kriteria Green Buildingpada Gedung Teknik

Sipil ITS.

Huda, Miftahul, dkk. 2013. Analisa Faktor-Faktor Penting Penilaian Kriteria Green

Building(Studi Kasus pada Gedung-Gedung Kampus UWKS).

Kurniati, Deka, dkk. Studi Implementasi Green Buildingdi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Sucipto, T. L. A. Dkk. 2014. Kajian Penerapan Green Buildingpada Gedung Bank

Indonesia Surakarta.

Wakhidah, F. N, dan Utomo, C. 2014. Pengukuran Kesesuaian Kriteria Green

BuildingGedung Magister Manajemen Teknologi ITS.

GBCI. 2013. Testing Commisioning Sistem HVAC sebagai Pembuktian Kinerja

pada Green Building.

https://blog.gbcindonesia.org/testing-commisioning-sistem-hvac-sebagai-pembuktian-kinerja-pada-green-building.html. (Diakses tanggal 5Februari

2017)

Romullus. 2014. List of Reflectance / albedo of common materials.

https://corona-renderer.com/forum/index.php?topic=2359.0. (Diakses tanggal 20

Januari 2017)

Shalihah,

Hanifah.

Suhu

dan

Kelembaban.

https://www.academia.edu/9887082/suhu_dan_kelembaban

(Diakses

tanggal

20

Januari 2017.

Noname.

Pemanfaatan

air

hujan.

http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Spah/spah.html. (Diakses tanggal 20

Januari 2017)

Hero,

Ita

Theeta.

2000.

Pengukuran

Luas

Ventilasi.

https://www.scribd.com/doc/96138264/Pengukuran-Luas-Ventilasi. (Diakses tanggal

20 Januari 2017)

SNI 03-6389-2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi Dan Waktu Dengung Dalam

Bangunan Gedung Dan Perumahan. 2000

(12)

SNI 03-2453-2002 tentang limpasan air hujan. 2002

SNI 03-7065-2005 Tata cara perencanaan sistem plambing. 2005

SNI 03-6197-2000 Konservasi energi pada sistem pencahayaan. 2000

SNI 03-6196-2000. Prosedur audit energi pada bagunan gedung.2000

SNI 03-6390-2000. Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung.

2000

SNI 03-6572-2001. Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian

udara pada bangunan gedung. 2001

SNI 03-6386-2000. Spesifi kasi Tingkat bunyi dan waktu dengung dalarn

bangunan gedung dan perurnahan (Kriteria desain yang direkornendasikan). 2000.

Gambar

Tabel 4. 2  Penilaian kriteria Greenship

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskiptif kualitatif, dimana data yang diperoleh dalam bentuk

Interaksi sosial pada komunitas CB terjalin dengan baik, mereka sering melakukan kegiatan sosial dan touring antar kota untuk mempererat kebersamaan dan tali persaudaraan. Jika

Jika memang ingin melakukan hubungan seks, lebih baik lakukan pada pasangan yang sah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya yang dialami

Namun Adipati Jayengrana tidak segera mengaku bahwa dirinya adalah orang yang dicari oleh Jaka Berek.. “Apakah engkau tahu dimana Adipati Jayengrana?” tanya

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perasaan siswa pada saat belajar PKn itu sangat senang karena pada saat proses pembelajaran berlangsung

Hasil penelitian ini tersusunnya kajian penerapan konseling Solution Focused Brief Therapy (SFBT) dalam lingkup pendidikan yang merujuk pada komponen-komponen

Dari refleksi tindakan 3, ditemukan bahwa semua anak kecuali yang tidak hadir mulai bisa fokus untuk mendengarkan cerita tanpa harus diingatkan terus menerus

Konsep pewarnaan untuk Buku Dongeng ini sendiri adalah fullcolor dengan menggunakan bantuan line supaya mempermudah proses pembuatan, dan tiap objek illustrasinya