• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. SMP/MTs: Kebahasaan Teks Tanggapan Berbasis Kecerdasan Linguistik ini dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. SMP/MTs: Kebahasaan Teks Tanggapan Berbasis Kecerdasan Linguistik ini dapat"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: contoh teks tanggapan tentang piket kelas

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah Subhanahuwata‟ala berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga LKS Cerdas dan Kritis Berbahasa Indonesia untuk kelas IX SMP/MTs: Kebahasaan Teks Tanggapan Berbasis Kecerdasan Linguistik ini dapat diselesaikan dengan efisien dan tepat waktu. LKS ini disusun dan dikembangkan sebagai sebuah produk pengembangan skripsi oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang dibimbing oleh Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd dan Dr. Sugiarti, M.Si. Bahan ajar ini divariasikan berbasis pembelajaran kecerdasan majemuk khususnya kecerdasan linguistik yang telah dikonsep untuk teks tanggapan.

Hadirnya LKS, siswa dapat melahirkan karakter linguistik seperti memiliki daya ingat yang kuat, menyenangi bacaan dan tulisan, mampu menyampaikan gagasan secara lisan dan tulisan, pandai menggunakan kata-kata efektif, dan pandai memanipulasi struktur bahasa. Ada dua tema yang disajikan, yaitu tema 1: Cerdas Menerka Kata dan tema 2: Berlatih Responsif. Pembelajaran dapat dikembangkan secara interaktif melalui media rangsang dan siswa secara langsung.

LKS ini melatih siswa menguasai kompetensi dasar yaitu menelaah struktur dan kebahasaan teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial dan/atau keragaman budaya,dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar dan atau dibaca. Teks yang disajikan juga dapat menjawab konteks informasi terkini.

Selanjutnya LKS ini berperan sebagai buku pendamping dalam pembelajaran teks tanggapan dan dapat pula dijadikan bahan referensi atau pengayaan. Segala hal yang tersaji dalam ini juga tidak lepas dari kata sempurna, maka dari itu besar harapan dengan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi keefektifan buku ini. Selamat menggunakan LKS. Salam Bahasa!

Terima kasih,

▸ Baca selengkapnya: berilah tanggapan berupa kelebihan atau kekurangan teks biografi tersebut dalam menyajikan atau memaparkan isi teks

(3)

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Petunjuk Penggunaan LKS 4

Peta Kompetensi Tema 1: Cerdas Menerka Kata Pemodelan Teks

Menebak kata 6

Menyusun paragraf buta 7

Menyimak siaran berita televisi 8

Kebahasaan Teks

Menganalisis fitur bahasa pada teks tanggapan 11 Mengidentifikasi perbandingan bahasa pada genre teks tanggapan 20 Revisi/Penilaian Teks

Menilai benar atau salah penggunaan kata 22

Peta Kompetensi Tema 2: Berlatih Responsif Pemodelan

Bermain telepon ular 23

Memperhatikan urutan informasi pada video 23

Kebahasaan

Melengkapi paragraf rumpang 24

Menanggapi kebahasaan pada teks 25

Berlatih mengungkap pujian dan kritikan 25

Revisi/Penilaian

Menilai penampilan teman 26

Menilai perbaikan kebahasaan teman 26

Mengevaluasi unjuk kerja dan kebahasaan bersama guru 27

Glosarium 29

Daftar Pustaka 30

▸ Baca selengkapnya: contoh lkpd teks tanggapan kelas 9

(4)

4

PETUNJUK PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA

(LKS)

Penyajian dan petunjuk latihan dalam LKS dapat dijelaskan sebagai berikut Dalam LKS disediakan enam teks yang telah dinamai Teks 1 , 2, 3., dst, dengan rata-rata panjang tulisan 100-700 kata. Disajikan di awal untuk menunjang aktivitas yang akan dikerjakan oleh siswa.

Dalam LKS, sebagai penujang latihan, disajikan informasi pendukung Teknis Berbahasa yang bisa dibaca untuk mempermudah mengerjakan latihan.

Latihan yang disajikan dalam tabel tersebut, bagian yang kosong adalah yang harus diisikan, sementara jawaban yang ada adalah sebagai contoh.

▸ Baca selengkapnya: konteks dalam teks tanggapan student hidjo

(5)

5

Latihan yang disajikan adalah mengisi titik-titik yang kosong dengan clue/petunjuk jawaban yang sudah ada.

Latihan yang disajikan adalah mengisi paragraf rumpang yang kosong dengan keterangan pengisian yang sudah ada.

(6)
(7)

7

Coba lihat dan perhatikan kata rumpang berikut. Lengkapi sesuai petunjuk atau pertanyaan yang berhubungan.

Aktivitas 1 mengenalkan siswa pada aspek kebahasaan dalam teks tanggapan. I. Tebak Kata

Sebelum mengenal tentang teks tanggapan, mari kita asah pengetahuan melalui tebak kata berikut!

1. Cara menggambarkan alasan untuk menanggapi suatu permasalahan

2. Jenis kalimat yang biasa digunakan dalam teks dilihat dari jumlah klausa

3. Salah satu media terpercaya untuk menemukan informasi Hai!

Pembelajaran kali ini akan melatih kalian menguasai kompetensi dasar Menelaah Pola dan Ragam Kebahasaan dalam Teks Tanggapan. Ikuti setiap aktivitas dan berbagai pengetahuan baru yang akan kamu dapatkan dalam

pembelajaran Tema 1: Cerdas Menerka Kata ini. Ayo kita mulai!

Aktivitas 1

K

I

M

U

K

(8)

8

4. “Tak ada gading yang tak retak”, artinya tidak ada manusia yang

5. Seorang yang dianggap ahli menanggapi permasalahan pendidikan

6. Sebelum menulis teks tanggapan, salah satu teknik pencarian sumber yaitu dengan

7. Salah satu karya tulis ilmiah

8. Dalam mengemukakan masalah seseorang harus tajam dalam melakukan

9. Sebutan lain dari tanggapan

10. “Penulis menyatakan …… terhadap pernyataan menteri ESDM”

II. Paragraf Buta

Teks merupakan bahan tulisan dalam bentuk paragraf yang berisi serangkaian ide dan gagasan yang dikemukakan. Mari kita coba mengkonstruksi paragraf buta dalam latihan berikut!

P

R

A

E

A

N

A

T

A

N

S

E

P

T

U

Kritik yang di sampaikan hendaklah merupakan kritik yang membangun

Orang yang mau menerima sekaligus memberikan atau menyampaikan kritik pada orang lain

Menyampaikan kritik

orang yang ingin ber kembang merupakan Bentuk comunication

………. ……… ……… ……… ……… ……… ………

I

R

(9)

9

Simaklah baik-baik dua siaran berita televisi berikut, lalu pilihlah mana kata atau frasa yang muncul di dalamnya dengan menandainya dengan tanda (/).

Contoh : apresiatif

III. Menyimak Siaran Berita Televisi

Berita 1

hipersensitif editor sutradara kolonial

komunis apresiatif diapresiasi remix milenial

peristiwa bersejarah sisi terang sisi kelam terinsipirasi wadah

medium pro kontra

pendidikan kewarganegaraan terkenang

persepsi dukungan Berita 2

esensi referensi sosial penghitungan demam distribusi khawatir kecewa master soal importir

penyensoran remaja intens anak-anak wadah

adegan

(10)

10

10 Bacalah teks berikut!

Teks 1

Sensasi HOTS

Karim Suryadi*)

PROTES peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA yang digelar 9-12 April 2018 mengungkap kecerdasan lain yang tidak diukur dalam ujian. Para murid bukan hanya mampu menjaga etika saat melakukan protes, namun juga menunjukan kecerdasan verbal tingkat tinggi. Meski mengaku kesulitan menjawab soal matematika, mereka berhasil mengirim "soal" yang menuntut jawaban dalam bentuk penalaran tingkat tinggi dari para pembuat kebijakan pendidikan nasional. Protes yang dilayangkan pemilik akun @alessaky, "Bapak tolong dong buat klarifikasi atau angkat bicara mengenai pembuatan soal UN matematika SMA yang tidak sesuai kisi-kisi itu, kami butuh penjelasan apa maksud dari hal tersebut" adalah soal yang harus dijawab dengan penalaran tingkat tinggi bukan saja oleh para pembuat soal UNBK, tetapi juga oleh pembuat kebijakan pendidikan nasional.

Selain mempertanyakan pembuatan soal UN matematika SMA, dan kesesuaiannya dengan kisi-kisi yang mereka terima, sebagian murid merisaukan efek psikologis dari apa yang mereka alami. Seperti terbaca dari cuitan @fchr009, "Pak, penyelenggaraan UNBK menyediakan asuransi kejiwaan gak pak?"Sementara yang lainnya, menggugat kebodohan yang sering dituding sebagai dampak gaya hidup yang dipertontonkan generasi milenial. Seperti yang ditulis pemilik akun @abizar_apr "Pak saya udah berhenti makan mecin kok masih gak bisa jawab soalnya."

Soal untuk siapa?

Seseorang yang mengelola urusan pendidikan dengan jiwa keguruan akan tersentuh nuraninya saat membaca cuitan semacam itu. Ketika murid mengaku terancam kondisi kejiwaannya sehabis mengikuti ujian boleh dipandang sebagai masalah personal ketika yang mengeluh hanya seorang, namun berbeda ketika hal

tersebut merupakan keluhan kebanyakan murid. Pun ketika murid sudah berusaha keras siang-malam, pagi-sore, bahkan sudah mengubah gaya hidup, tapi masih belum bisa menjawab soal. Lalu sebenarnya soal itu dibuat untuk apa dan diperuntukkan bagi siapa.

Sayangnya, pesan yang dikirim murid maknanya tidak ditangkap dengan baik oleh pembuat kebijakan pendidikan. Meski dihujani protes, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Muhamad Abduh bergeming. Menurut dia, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan. Seperti halnya Kapuspendik, Mendikbud Muhadjir Effendy, kendati meminta maaf kepada mereka yang mengalami kesulitan, namun Mendikbud mempermaklumkan bahwa UN harus semakin sulit untuk mengurangi ketertinggalan bangsa kita. Kualitas pendidikan

Meningkatkan kualitas pendidikan, memajukan kecerdasan bangsa, atau ketika dipadankan dengan kemajuan bangsa lain redaksinya menjadi mengurangi ketertinggalan bangsa dari kemajuan bangsa lain seperti diungkap Mendikbud, bukan mimpi semusim. Tujuan luhur semacam itu sudah digariskan di dalam konstitusi bahkan sudah menjadi spirit yang mendorong perlawanan terhadap kolonialisme. Terlalu mewah norma dasar semacam itu dijadikan alasan pembenar langkah teknis yang dipertanyakan ketepatannya. Tak perlu diragukan, murid-murid yang mengeluh kesulitan menjawab soal ujian matematika sadar bahwa proses pendidikan yang mereka jalani (apa dan bagaimanapun bentuknya) adalah ikhtiar untuk mencerdaskan dirinya sebagai warga bangsa. Itulah sebabnya, mereka mempertanyakan dampak proses pembelajaran yang mereka jalani ketika mereka merasa tidak dapat memenuhi standar yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilannya.

Sejak evaluasi pembelajaran diterapkan sebagai bagian dari sistem

(11)

11

11

11

pendidikan, ide dan nilai dasarnya tidak pernah berubah. Evaluasi atau ujian dimaksudkan untuk mengukur kemampuan murid atas pengalaman belajar yang mereka jalani. Itulah sebabnya, dalam pembuatan rencana pembelajaran penyusunan alat evaluasi tidak pernah mendahului penetapan tujuan. Seterusnya alat evaluasi yang diturunkan dari tujuan itulah yang membimbing guru untuk menyusun materi dan merancang alat peraga (media pembelajaran). Jadi, evaluasi yang baik tidak boleh mengukur sesuatu yang tidak digariskan di dalam tujuan, dan tidak boleh mempertanyakan sesuatu yang tidak menjadi bagian dari pengalaman belajar murid.

Tiga pesan

Terlepas dari apa yang akan didapat murid (apakah skornya rendah atau tinggi), dan terlepas dari apa pun dalih yang dikemukakan para pembuat kebijakan pendidikan, munculnya protes para murid telah mengandung pesan yang terang benderang. Kesatu, ada kesenjangan yang amat lebar antara apa yang dipikirkan para pembuat kebijakan pendidikan (termasuk para pembuat soal) di Jakarta dengan pengalaman belajar yang dilakoni murid. Kedua, apa pun ide pembaruan yang dipikirkan para pembuat kebijakan hanya akan terwujud dalam peningkatan kualitas pengalaman belajar murid ketika gagasan pembaruan tersebut tercermin dari apa

yang guru pikirkan dan lakukan di dalam kelas. Ketiga, perbaikan apa pun yang dilakukan dalam bidang pendidikan hanya akan mendatangkan kemajuan jika pendidikan dipandang dari maksud dan tujuan pendidikan, bukan dari maksud dan tujuan lain.

Dalam banyak hal membuat rencana, selalu lebih gampang ketimbang melaksanakannya. Serumit apa pun, perencanaan itu based on paper, sedangkan melaksanakan sesuatu yang direncanakan

based on people, yang dipengaruhi banyak hal yang sulit dikendalikan. Tentu tak akan ada yang keberatan atas niat Kemdikbud untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, termasuk melatih murid berpikir dan bernalar, namun menerapkan soal yang menuntut penalaran tinggi yang dikesani murid sebagai langkah ujug-ujug harus dikoreksi. Jangan sampai ucapan pemeo "kepala dikekang ekor dilepas" menjadi penjelasan tak terucapkan atas apa yang dipertanyakan murid menyangkut kerisauan mereka selepas mengikuti UNBK.

*) Peneliti komunikasi politik, dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia,

kolumnis Pikiran Rakyat

Sumber:

www.pikiran- rakyat.com/kolom/2018/04/24/sensasi-hots-423247

Aktivitas 2 menyajikan cara menganalisis ke dalam struktur dan kebahasaan teks tanggapan.

I. Fitur Bahasa Teks

Saatnya kita mengenal fitur bahasa yang dipakai dalam sebuah teks. Setelah membaca teks 1 , pelajari analisis fitur bahasanya di bawah ini!

(12)

12

12 Marilah kita pelajari bagaimana cara menganalisis fitur kalimat dalam teks SENSASI HOTS” di atas sesuai format di

bawah ini!

No. Struktur Frasa/Kalimat Fitur Bahasa

Diksi (Pilihan Kata) dan Makna Fungsi Kalimat (Memengaruhi/Mengiformasi /Mendebat/Membujuk) Kalimat

Tunggal/Kompleks Keefektifan Kalimat 1. Judul Sensasi HOTS Sensasi: Dampak Memengaruhi Frasa Nomina Mengacu pada

klausa melatih murid berpikir dan bernalar,namun menerapkan soal yang menuntut pikiran tinggi/HOTS (High Thinking Order Solution)

2. Konteks (Paragraf ke-1 kalimat 1) PROTES peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA yang digelar 9-12 April 2018 mengungkap kecerdasan lain yang tidak diukur dalam ujian.

Kecerdasan lain: Permasalahan lain (memperhalus makna)

Menginformasi Kalimat majemuk setara 1. Protes peserta UNBK

SMA 2. Mengungkap kecerdasan lain Gagasan pertama berupa protes untuk mendukung judul sensasi

(13)

13

13

13 Coba analisislah kebahasaan di bawah ini seperti contoh pengerjaan di atas, lengkapi bagian yang kosong!

No. Struktur Kalimat Fitur Bahasa

Diksi (Pilihan Kata)

dan Makna (Memengaruhi/Mengiformasi/Fungsi Kalimat Mendebat/Membujuk)

Kalimat

Tunggal/Kompleks Keefektifan Kalimat 3. Deskripsi/Ke

lebihan dan Kekurangan

(Paragraf ke-5 kalimat 4) Seperti halnya Kapuspendik, Mendikbud Muhadjir Effendy, kendati meminta maaf kepada mereka yang mengalami kesulitan, namun Mendikbud

mempermaklumkan bahwa UN harus semakin sulit untuk mengurangi ketertinggalan bangsa kita. Mempermaklumkan: Memberitahukan Kalimat majemuk subordinatif 1. Mendikbud Muhadjir Effendy kendati meminta maaf kepada mereka yang mengalami kesulitan. 2. Kemendikbud mempermaklumk an bahwa UN harus semakin sulit untuk mengurangi ketertinggalan bangsa. 4. Penilaian

Menyeluruh (Paragraf ke-10 kalimat 1) Terlepas dari apa yang akan didapat murid (apakah skornya rendah atau tinggi), dan terlepas dari apa pun dalih yang dikemukan para pembuat kebijakan pendidikan, munculnya protes para murid mengandung pesan yang terang benderang.

(14)

14

14 Coba analisislah kebahasaan di bawah ini seperti contoh pengerjaan di atas, lengkapi bagian yang kosong!

No. Struktur Kalimat Fitur Bahasa

Diksi (Pilihan Kata)

dan Makna (Memengaruhi/Mengiformasi/Fungsi Kalimat Mendebat/Membujuk)

Kalimat

Tunggal/Kompleks Keefektifan Kalimat 3. Deskripsi/Ke

lebihan dan Kekurangan

(Paragraf ke-5 kalimat 1) Sayangnya, pesan yang dikirim murid maknanya tidak ditangkap dengan baik oleh pembuat kebijakan pendidikan.

Maknanya: Hasilnya Kalimat tunggal

4. Penilaian

Menyeluruh (Paragraf ke-10 kalimat 1) Tentu tak akan ada yang keberatan atas niat

Kemdikbud untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional, termasuk melatih murid berpikir dan bernalar, namun menerapkan soal yang menuntut penalaran tinggi yang dikesani murid sebagai langkah ujug-ujug harus dikoreksi.

(15)

13

13

13 II. Kaya Bahasa dalam Teks Tanggapan

Kamu telah membaca dan mencoba mengenali fitur bahasa yang nampak dalam teks di atas, lalu dapatkah kita mengatakan bahwa teks tanggapan kritis itu sangat penting? Ya, teks itu sangat penting. Melalui gagasan yang membangun dan mendukung atas persoalan yang terjadi teks tanggapan kritis hadir untuk meluruskan yang bengkok atau mengarahkan persoalan ke arah yang benar dan perlu diingat bahwa isi teks tidak untuk memihak siapapun.

Pertama, marilah kita kenali berbagai kosakata baru dari teks “Sensasi HOTS” tersebut. Rangkaian kata di bawah ini menunjukkan bahwa kata itu bermakna konotatif artinya tidak bermakna sesungguhnya atau tidak mengacu pada arti yang semestinya. Dapatkah kamu menemukan yang lain? Tuliskan katanya minimal tiga dalam kolom di bawah ini!

Kedua, marilah kita kenali rangkaian kata bermakna denotatif yaitu makna sesungguhnya atau kata yang mengacu pada arti yang semestinya. Dapatkah kamu menemukan yang lain? Tuliskan katanya minimal 3 dalam kolom di bawah ini!

III. Tataran Bahasa dalam Teks Tanggapan asuransi kejiwaan

kecerdasan verbal tingkat tinggi makan mecin mengirim "soal"

tidak diukur generasi milenial efek psikologis

evaluasi pembelajaran

Tipe Kalimat Dasar/Tunggal/Simpleks dalam Teks Tanggapan a) Munculnya protes para murid telah mengandung pesan yang terang benderang.

(Subjek-Pelengkap-Keterangan)

b) Saat ini banyak terjadi degradasi moralitas. (Keterangan-Pelengkap-Objek)

c) Peraturan yang menyangkut PPDB yang diberlakukan sejak 2017 masih menyisakan masalah yang dihadapi sekolah dan masyarakat. (Subjek-Keterangan-Predikat-Objek)

Tipe Kalimat Kompleks dalam Teks Tanggapan (KU-KS,KS-KU) d) Realitas setiap kali penerimaan peserta didik baru, sekolah favorit diserbu oleh siswa

dari berbagai wilayah. (Klausa Utama-Klausa Subordinatif)

e) Andai saya diminta menyebutkan sepuluh cerpen yang paling melekat di pikiran, saya akan memasukkan “Robohnya Surau Kami” karya A.A Navis ke dalam daftar. (Klausa Subordinatif-Klausa Utama)

(16)

14

14 Teks 2

“Mengaplikasikan pendidikan karakter secara langsung sejak usia dini jangan hanya menjadi teori. Apalagi, saat ini ada kecenderungan degradasi moralitas, etika, dan budi pekerti," ujar Dewan Pangaping Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan Tubagus Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan saat menjadi pembicara pada seminar nasional bertema "Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Keterampilan Abad Ke-21" di STKIP Pasundan Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (3/3).

Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2 itu mengungkapkan, penguatan pendidikan karakter di era globalisasi harus dibarengi dengan cara berpikir kritis yang disampaikan secara santun serta berpikir kreatif. Dengan demikian, generasi bangsa mampu menciptakan kemandirian di segala bidang.

Menghubungkan gagasan yang ada dalam teks kita bisa memecahnya menjadi kalimat per kalimat. Ada beberapa tingkatan atau tataran bahasa sebelum menjadi kalimat yang utuh yang dimulai dari kata, frasa, dan klausa pada teks 2 di atas seperti ilustrasi berikut!

Kata Frasa Klausa Kalimat

mengaplikasikan

Mengaplikasikan pendidikan karakter secara langsung sejak

usia dini

“Mengaplikasikan pendidikan karakter secara langsung sejak usia dini jangan hanya

menjadi teori,” ujar Tubagus Hasanudin. pendidikan pendidikan karakter karaker secara secara langsung langsung

sejak sejak usia dini

usia dini jangan

jangan hanya menjadi teori

hanya

menjadi menjadi teori

teori

Tipe Kalimat Majemuk dalam Teks Tanggapan (KU-KU)

f) “Kami ingin industri kreatif kita berkembang dengan baik dan salah satunya melalui film,” ujar Jokowi.

g) Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), M.Abduh enggan berkomentar, sementara Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy menyatakan permintaan maaf.

(17)

15

15

15 Aspek Kebahasaan

dipelajari melalui kegiatan analisis dan pemerkayaan kosakata dalam teks dalam menambah referensi bahan bacaan serta sumber

inspirasi pemroduksian teks. Aspek Kebahasaan dipelajari melalui kegiatan analisis dan pemerkayaan kosakata dalam teks dalam menambah referensi bahan bacaan serta sumber

inspirasi pemroduksian teks. Agar lebih mudah

dalam menentukan jenis dan kategori kata, bukalah aplikasi KBBI versi luring (luar jaringan)

Setelah membaca kutipan teks 2 di atas, kita dapat mengetahui pola kata, frasa, dan klausa yang membentuk agar dapat menjadi sebuah kalimat. Lengkapilah jenis kata, frasa, klausa, dan kalimat di bawah ini sejauh mana kalian mengetahuinya!

Kelompok Kata Dasar dan Kata Penghubung

a. era (kata benda)

b. globalisasi ………

c. di ………

d. kritis (kata sifat)

e. santun (kata sifat)

f. kreatif ………..

g. demikian ……….

h. serta ………..

i. ……… (kata numeralia)

Kelompok Kata Bentukan

a. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Keterampilan Abad Ke-21 Kedudukan kata : Penguatan = peN- + kuat + -an

(kata benda/ subjek)

b. Mengaplikasikan pendidikan karakter secara langsung sejak usia dini jangan hanya menjadi teori.

Kedudukan kata : pendidikan = peN- + didik + -an ( kata benda/objek)

c. Penguatan pendidikan karakter di era globalisasi harus dibarengi dengan cara berpikir kritis yang disampaikan secara santun serta berpikir kreatif. Kedudukan Kata : dibarengi = di- + bareng + -i

(………/………) berpikir = ber- + pikir

(………/………)

disampaikan = di- + sampai + -kan (kata kerja pasif/pedikat)

d. Dengan demikian, generasi bangsa mampu menciptakan kemandirian di segala bidang.

Kedudukan Kata : kemandirian = ke- + mandiri + -an (………/………..)

menciptakan = meN- + cipta + -kan (………./………..)

(18)

16

16 a. secara langsung (inti frasa: „langsung‟)

b. sejak usia dini (inti frasa: „usia dini‟) c. Dewan Pangaping Pengurus Besar (PB)

Paguyuban Pasundan.Tubagus

Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan (inti frasa: semua kata)

d. seminar nasional (……….)

e. nomor urut (………..)

f. ……….. (inti frasa: „dibarengi‟)

g. generasi bangsa (………..)

h. di STKIP Pasundan Cimahi,

Kota Cimahi, Jawa Barat (………..)

a. jangan hanya menjadi teori (klausa bawahan) b. penguatan pendidikan karakter di era globalisasi (klausa atasan)

c. dengan demikian (………)

d. harus dibarengi dengan cara berpikir kritis (………) e. saat menjadi pembicara pada seminar

nasional bertema "Penguatan Pendidikan Karakter

Berbasis Keterampilan Abad Ke-21" (………)

a. “Mengaplikasikan pendidikan karakter secara langsung sejak usia dini jangan

hanya menjadi teori”.  (kalimat langsung/kalimat majemuk subordinatif)

b. Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2 itu mengungkapkan, penguatan

pendidikan karakter di era globalisasi harus dibarengi dengan cara berpikir kritis yang disampaikan secara santun serta berpikir kreatif.

 (………/……….)

c. Dengan demikian, generasi bangsa mampu menciptakan kemandirian di

segala bidang.  (………/………)

Klausa

Kalimat

Frasa

(19)

17

17

17 IV. Membandingkan Bahasa pada Genre Teks Tanggapan

Agar lebih menambah pengetahuan kamu tentang apa saja yang bisa menjadi objek bahasan teks tanggapan kritis. Saatnya kita membedakan dan membedah karakteristik teks yang berjenis tanggapan kritis tersebut melalui tiga teks berikut.

Teks 3

PPDB dan Sistem Zonasi ….

Selain aturan PPDB online, Dinas Pendidikan juga mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) yang mengatur penetapan zonasi, nilai tambah, awal pendaftaran, jadwal, persyaratan, proses, penetapan nilai akhir, daftar ulang, pengendalian, pengaduan, pelaporan, hingga pemberian sanksi bagi penyelenggaraan PPDB. Keterkaitan dengan pengaturan pemetaan zonasi dalam PPDB memang masih membutuhkan pemikiran serius. Peraturan yang menyangkut PPDB yang diberlakukan sejak 2017 masih menyisakan masalah yang dihadapi oleh sekolah dan masyarakat.

Realitasnya, memang setiap kali penerimaan peserta didik baru, sekolah favorit diserbu oleh siswa dari berbagai wilayah dan tentu cenderung menerima peserta didik dengan nilai tinggi saja. Sementara yang tidak tertampung di sekolah favorit dan sekolah besar baru mencari sekolah lain yang grade-nya lebih rendah dan sekolah itu akan mendapat peserta didik yang nilainya rendah. Hal tersebut pernah disampaikan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, sekolah tidak boleh menerima siswa dengan menerapkan kualifikasi akademik tertentu.

Terlepas dari kelemahan-kelemahan yang ada, PPDB online dengan sistem zonasi tetap harus jalan dan didukung oleh semua pihak. Karena bagaimanapun, sistem pendidikan harus terus berkembang untuk mencari solusi terbaik sesuai dengan perkembangan zaman. Kelemahan yang menyangkut kebijakan harus diselesaikan dengan cara kebijaksanaan dengan pertimbangan kemaslahatan.

Sebagai anggota Dewan Pendidikan Jateng, penulis setuju dan berharap PPDB yang sudah dituangkan dalam petunjuk teknis tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya, terutama dalam proses pemetaan dan pengumunan hasil seleksi yang dilakukan secara transparan.

(20)

18

18 Teks 4

Rajin Beribadah tapi Masuk Neraka

Matinya penjaga surau yang bunuh diri membuat surau desa tak lagi terurus. Seorang warga mencari tahu sebab si penjaga surau itu memilih mati. Ia menemukan sebuah dongeng tentang haji yang rajin beribadah tapi masuk neraka.

Andai saya diminta menyebutkan sepuluh cerpen Indonesia yang paling disukai, paling dikenang, dan paling melekat di pikiran, saya tak akan ragu memasukkan “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis (1924-2003) ke daftar. Ditulis lebih dari tiga perempat abad lalu, dengan teknik bercerita “lempar batu sembunyi tangan”, satire cerpen ini masih terasa tajam sengatannya. Realitas sosiokeagamaan yang ditampilkannya seolah terus membayangi bumi langit Indonesia, lebih-lebih belakangan ini. Di dalam bahasa lain, inilah

salah satu cerpen klasik dalam sejarah sastra Indonesia modern. Melalui cerpen ini, nama Navis melambung sebagai penulis sastra jempolan. Sedemikian rupa sehingga nama Navis sendiri identik dengan cerpen tersebut dan sebaliknya.Untuk kesekian melalui karya sastra kita menemukan suatu kritik keras terhadap orientasi beragama yang hanya ditujukan untuk meraih surga dan menghindari neraka. Suatu orientasi keagamaan yang dalam cerpen ini disebut sebagai “egoistis” dan justru tidak dikehendaki Tuhan.

Berikutnya adalah kritik pada sosok “haji” sebagai representasi dari mereka yang mengklaim atau diklaim sebagai orang yang sepenuhnya menjalankan perintah Tuhan. Haji adalah puncak kesalehan ritual, karena melaluinya, seluruh sumber daya material, fisik, dan mental dicurahkan untuk menggenapinya, tapi itu bukan jaminan segala-galanya.

Para pengamat sering menyebut bahwa para pengarang Kiri pada 1950 hingga 1960-an awal banyak melakukan kritik terhadap kalangan agama, terutama sosok haji. Tetapi, menurut saya, kritik terhadap haji yang paling pedas dan keras justru dibuat oleh barisan pengarang Islam sendiri. Salah satunya lewat cerpen ini.Akhirnya, sekali lagi, ketika membaca ulang cerpen ini, dan melemparkan pandangan pada realitas kehidupan keagamaan sekarang, rasanya “surau” itu bukan hanya roboh, tetapi hampir musnah. Ya “surau” dengan demikian semata alegori belaka. Yang hancur adalah hati kita. Hati orang-orang yang mengaku beragama.Sebab, realitasnya kini: “… engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras.”

(21)

19

19

19 Teks 5

Bagaimana Penilaian Jokowi terhadap Film “Dilan 1990”?

Presiden Joko Widodo sudah menonton film drama romantis yang sedang populer, " Dilan 1990". Ia menonton di Studio II Bioskop XXI Senayan City, Jakarta, Minggu (25/2/2018) bersama putrinya, Kahiyang Ayu dan suami Kahiyang, Bobby Nasution. Setelah menonton, Presiden jadi mengetahui mengapa film arahan Pidi Baiq dan Fajar Bustomi itu digandrungi masyarakat Indonesia saat ini, khususnya kawula muda. "Ini (cerita mengenai) pacaran anak muda, tapi diambil secara sederhana dan pas, tidak berlebihan. Ini yang menyebabkan masyarakat semuanya menjadi ingin nonton," ujar Jokowi. Selain itu, tentunya karakter utama, Dilan dan Milea yang digambarkan begitu menggemaskan, sesuai dengan latar belakang waktu cerita, yakni 1990. "Semuanya jadi kaget dan menjadi booming. Ini (film) sudah lebih dari 7 juta (penonton) kan," lanjut dia. Melihat antusiasme masyarakat atas film Dilan itu, Jokowi pun berharap industri kreatif di Tanah Air dapat berkembang lebih baik lagi di masa mendatang. "Kami ingin industri kreatif kita ini berkembang dengan baik, peluang-peluang yang ada bisa digunakan dengan baik dan salah satunya melalui film," ujar Jokowi. Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/02/25/19564821/bagaimana-penilaian-jokowi-terhadap-film-dilan-1990

Perbedaan Bahasa Genre Teks Tanggapan

Genre Teks Sastra (Memuji dan Mengkritik Karya)

a) Membaca kumpulan cerpen tulisan Ahmad Tohari dirasa penting untuk sekarang ini. Pembentukan karakter yang sedang didengung-dengungkan dalam pendidikan, salah satu caranya dengan membaca buku cerita. (Pujian)

b) Keegoisan penulis untuk memaksakan kehendak dengan mengutip karangan pendeknya sungguh sebentuk pemaksaan kepada pembaca. (Kritik)

Genre Teks Jurnalistik (Memuji dan Mengkritik Peristiwa/Momen Penting)

a) Gendheng, merupakan kata yang mewakili “Cukul Tengah Sawah” atau yang lebih dikenal CTS. Berbeda dari komunitas seni lain, CTS berproses kreatif dan menyuguhkan karya seni yang beragam. (Pujian) b) “Di teater itu semuanya harus apa adanya. Bahwa akting itu bukan

berpura-pura, karena pura-pura nggak bagus, maka syarat jadi aktor itu jujur, tulus, dan ikhlas. Aktor yang besar adalah yang memainkan sesuatu dengan passion dan kecintaannya, tegas Sinwan. (Kritik)

(22)

20

20 Kemukakan bukti tekstual (bahasa yang mengandung ungkapan berisi

tanggapan atau komentar) dan alasan penggunaan bahasa pada ketiga jenis teks tanggapan kritis tersebut!

Teks 3 PPDB dan Sistem

Zonasi

Teks 4

Rajin Beribadah Tapi Masuk Neraka

Teks 5

"Bagaimana Penilaian Jokowi terhadap Film

"Dilan 1990"?

1) Bukti Tekstual:

Setiap kebijakan baru pasti terjadi pro-kontra, ada sisi positif dan negatifnya.

1) Bukti Tekstual:

Untuk kesekian melalui karya sastra kita menemukan suatu kritik keras terhadap orientasi beragama yang hanya ditujukan untuk meraih surga dan menghindari neraka. Suatu orientasi keagamaan yang dalam cerpen ini disebut sebagai “egoistis” dan justru tidak dikehendaki Tuhan.

1) Bukti Tekstual:

Selain itu, tentunya karakter utama, Dilan dan Milea yang digambarkan begitu menggemaskan, sesuai dengan latar belakang waktu cerita, yakni 1990. "Semuanya jadi kaget dan menjadi booming. Ini (film) sudah lebih dari 7 juta (penonton) kan," lanjut dia.

Alasan: objek

bahasannya adalah kebijakan barukata-kata yang digunakan pro-kontra, sisi positif dan negatif

Alasan: Alasan:

Perbedaan Bahasa Genre Teks Tanggapan

Genre Teks Ilmiah (Memuji/Mengkritik Kebijakan/Model/Objek Penelitian)

a) Foxfire merupakan metode pembelajaran yang baru dan cukup unik karena mengembangkan siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan (PAKEM) (Pujian).

b) Digunakannya metode PAKEM dalam pembelajaan akan menyulitkan pihak kurikulum sekolah untuk dapat menyusun jadwal yang dapat mengakomodasi pelaksanaan metode tersebut. Selain itu, kecakapan guru dalam membimbing siswa juga dipertanyakan. (Kritik)

(23)

21

21

21 Teks 3

PPDB dan Sistem Zonasi Rajin Beribadah Tapi Teks 4 Masuk Neraka

Teks 5 "Bagaimana Penilaian Jokowi terhadap Film "Dilan

1990"?

2) Bukti Tekstual:

Sebagai anggota Dewan Pendidikan Jateng, penulis setuju dan berharap PPDB yang sudah dituangkan dalam petunjuk teknis tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya, terutama dalam proses pemetaan dan pengumunan hasil seleksi yang dilakukan secara transparan.

2) Bukti Tekstual: 2) Bukti Tekstual:

Alasan: Alasan: Alasan:

Perbedaan dan Kesimpulan:

Teks 3 merupakan genre teks tanggapan dari berita aktual seputar pendidikan, ……… ……… ……… Teks 4 merupakan genre teks tanggapan dari kritik sastra seputar cerpen, ……… ……… ……… Teks 5 merupakan genre teks tanggapan dari berita aktual seputar ulasan film, ……… ……… ………..

(24)

22

22 Aktivitas 3 ini menyajikan lembar kerja tinjauan ulang (revisi) berdasarkan

latihan sebelumnya.

I. Revisi Benar atau Salah

Kamu sudah memperbaiki struktur “paragraf buta" dalam aktivitas 1 di atas belum? Jika belum, lakukanlah perbaikan dan tinjau kembali penggunaan kata yang ada dalam latihan tersebut untuk mengetahui mana penggunaan yang benar dan salah. Berikan tanda lingkaran jika benar dan jika salah!

Kata Nilai di sampaikan mengritik mau Menyampaikan diterima nya ingin ber kembang hendaklah kegiatan Aktivitas 3

Yay! Kamu telah menyelesaikan

pembelajaran pada Tema 1 ini dengan baik. Sejauh mana pemahanmu terhadap

kebahasaan teks tanggapan kritis? Nah, saya harap kalian paham ya, teman!

(25)

23

23

(26)

24

24 Aktivitas 1 mengantarkan siswa berlatih merespons teks dalam bentuk lisan

maupun tulis.

I. Bermain Telepon Ular

Bentuklah kelompok menjadi tiga. Setelah itu setiap anggota kelompok berbanjar. Setiap anggota kelompok harus menyampaikan informasi yang didengar dari guru secara tepat.

Anggota kelompok yang berada di depan akan menerima pesan yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya pesan tersebut harus disampaikan secara berurutan sampai barisan belakang dengan menyesuaikan waktu yang disediakan. Kelompok yang pesannya diterima oleh anggota kelompok yang terakhir secara tepat sesuai yang diterima pertama kali, maka kelompok itu akan menang.

II. Memperhatikan Urutan Informasi yang terdapat pada Tanggapan Seseorang

Simaklah video seseorang berjudul “Tiga Mitos Pemilu” tersebut. Lalu, urutkan penyampaian informasi tersebut dengan memberikan nomor di sampingnya!

a. Lima tahun yang menetukan puluhan tahun ke depan. b. Golput merupakan distrust.

c. Satu suara untuk perubahan.

d. Partisipasi masyarakat lima menit untuk lima tahun. e. Golput dianggap sah sebagai pilihan partisipasi sipil. f. Perubahan lewat berbagai kebijakan.

Aktivitas 1

Hai!

Saatnya kita melanjutkan pembelajaran Tema 2: Berlatih Responsif ini. Mari kita mulai aktivitasnya!

(27)

25

25

25 Aktivitas 2 menyajikan latihan analisis melengkapi dan menanggapi isi

teks tanggapan secara lisan.

I. Melengkapi Paragraf Rumpang

Aktivitas kali ini, cobalah tentukan judul, kata maupun kalimat rumpang yang terdapat pada teks 6 berikut dengan berbicara di depan kelas, siswa yang tidak dapat menjawab satu atau lebih kata dan kalimat, maka akan berganti ke siswa selanjutnya sampai menemukan jawaban yang paling tepat!

Keterangan pengisian rumpang:

_______________________________ : untuk kalimat judul ________ : untuk 1 kata

______________________ : untuk gabungan kata (dua kata atau lebih)

Teks 6 ________________________________

Pesta olah raga Asia atau yang lebih dikenal dengan Asian Games pada tahun 2018 ini diadakan di Indonesia, Asian Games 2018 menjadi ________ bagi negara-negara kawasan Asia siapa yang terhebat dalam cabang olahraga setelah pembinaan selama empat tahun di negara masing-masing.Asian Games 2018 yang secara resmi akan digelar pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018, di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang menjadi momen ________ tidak hanya bagi negara kawasan Asia saja namun ____________________.

Asian Games 2018 tidak hanya menjadi pembuktian para atlet dalam bidang olahraga namun lebih dari itu menjadi pembuktian bagi kemajemukan dimiliki bangsa Indonesia mulai dari _______, ________ ,________. Mereka yang selama ini mendengar Indonesia hanya dari informasi melalui berita elektronik, koran dan para buzzer menjadi jelas setelah menyaksikan sendiri kehidupan masyarakat Indonesia yang aman, tenteram, damai dan saling menghargai satu sama lain tanpa melihat status sosial, suku , agama dan ras. Keragaman bangsa Indonesia disatukan dalam idiologi ___________dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika / berbeda beda namun tetap satu Indonesia. Bhineka Tunggal Ika menjadi alat ______________________di tengah kemajemukan bangsa-bangsa di _____________dan mereka menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat Indonesia mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada alasan untuk perpecahan dalam banyak perbedaan, semua mampu menghormati.

Kedatangan ________________ peserta Asian Games 2018 sebanyak 16 ribu orang dari 45 negara tidak bisa _________ sebelah mata, mereka mampu menjadi agen penularan Bhineka Tunggal Ika ke negara masing-masing setelah mereka kembali, diharapkan ke negara masing-masing akan _________________________ mempersatukan

(28)

26

26 masyarakatnya hidup di tengah kemajemukan tanpa mempersoalkan perbedaan

dengan satu semboyan Bhineka tunggal Ika. Sebab, negara di kawasan Asia tidak mudah menyatukan perbedaan masyarakatnya yang komplek, misal dari 45 negara peserta Asian Games 2018 seperti Afghanistan, Iran, Iraq, Pakistan, Palestina, Korea Utara, Korea Selatan, masih adanya konflik peperangan antar suku, permasalahan mensejahterakan masyrakatnya seperti negara berkembang Bangladesh, Bhutan, Sri Lanka, Maladewa, Timor Leste. Negara maju seperti China, Taipei, Hong Kong, Japan, Jordan, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab tidak memiliki persoalan yang yang berarti sebab mereka tidak dihadapkan pada kemajemukan persoalan sara.

Sumber: http://jateng.tribunnews.com/2018/08/04/opini-prayitno .

II. Menanggapi Kebahasaan Teks

Kamu telah mengisi kata dan kalimat rumpang pada teks di atas dengan tepat. Menurutmu apakah terdapat kesalahan tata tulis seperti ejaan, kata atau kalimat baku/tidak baku dalam teks tersebut? Jika ada, perbaikilah penggunaan bahasanya, kerjakan pada kolom di bawah ini!

III. Berlatih Mengungkapkan Pujian dan atau Kritikan

Kamu telah menyimak video berjudul “Tiga Mitos Pemilu” pada aktivitas 1 di atas. Berlatihlah mengungkap pujian/kritikan dari topik video tersebut ke depan kelas. Temanmu akan menilai penampilanmu!

Kesalahan Perbaikan 1) 1) 2) 2) 3) 3) 4) 4) 5) 5) 6) 6) 7) 7) 8) 8)

(29)

27

27

27 Aktivitas 3 ini menyajikan lembar kerja menilai dan meninjau ulang

berdasarkan latihan pada aktivitas 1 dan 2. I. Menilai Penampilan Teman

Kamu telah menyaksikan temanmu tampil menyampaikan tanggapannya. Sekarang, lakukanlah penilaian terhadap temanmu melalui format penilaian berikut!

Nama Penampil:

Aspek Penilaian: Perolehan Nilai

Keruntutan berbicara (50-95): Berbahasa baik dan benar dalam menyampaikan tanggapan (50-95): Bersikap sopan tampil ke depan di hadapan audience (50-95): Total Nilai: Rata-Rata:

II. Menilai Perbaikan Kebahasaan Milik Teman

Kamu telah melakukan perbaikan kesalahan berbahasa pada teks aktivitas 1. Sekarang, tukarkan pekerjaanmu dengan teman sebangku untuk menilai dengan format berikut.

Aktivitas 3

Nama Siswa : Korektor :

Berdasarkan koreksi, menunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Jumlah kesalahan dan perbaikan yang ditemukan:

2. Jumlah perbaikan yang sudah benar : 3. Jumlah perbaikan yang belum/tidak benar : Maka, nilai yang dapat saya berikan adalah : (N = jawaban benar x 12,5)

(30)

28

28 III. Mengevaluasi Unjuk Kerja dan Kebahasaan Teks Tanggapan

dengan Guru

Aktivitas terakhir ini adalah evaluasi unjuk dan perbaikan kebahasaan teks pada aktivitas 1 dan 2 dengan guru. Guru kalian akan membahas dan menambahkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari kalian dari aktivitas 1 dan 2.

Pelajarilah hal baru setiap hari, sama pentingnya, pelajari lagi hal yang lama

(31)

29

29

29 Hai teman, kita telah

menyelesaikan pembelajaran kebahasaan pada teks tanggapan. Latih terus kemampuanmu dan dapatkan

(32)

30

30

GLOSARIUM

analisis: penguraian bagian-bagian tertentu agar diperoleh pemahaman yang lebih kuat atas sebuah konsep.

fitur: karakteristik khusus yang melekat pada sebuah objek. frasa: gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif. genre: kelompok teks yang didasarkan atas bentuknya. kata: satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terbentuk dari morfem tungal.

kalimat: kesatuan ujaran yang mengungkap perasaan dan pikiran.

kebahasaan: perihal bahasa dalam suatu wacana.

keefektifan kalimat: kesinambungan, keruntutan antarkalimat

klausa: bakal kalimat (belum utuh) yang mengandung predikat.

konteks: bagian uraian untuk menggambarkan keadaan awal; uraian kejelasan makna.

kritis: bersifat untuk

menemukan kesalahan atau kekeliruan.

makna: pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk bahasa.

menyimak: memperhatikan dengan baik apa yang

disampaikan pembicara. paragraf: bagian bab yang berisi satu ide pokok yang penulisannya ditandai dengan garis baru

rumpang: tidak lengkap; bersela;

responsif: suka menanggapi; tergugah hati;

revisi: pemeriksaan kembali; perbaikan.

tataran: telaah struktur bahasa yang berkaitan dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

(33)

31

31

31

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Erlangga.

Media Massa Internet

www.pikiran-rakyat.com/kolom/2018/04/24/sensasi-hots-423247 https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/89564/ppdb-online-dan-pemetaan-zonasi-sekolah https://mojok.co/hrs/esai/rajin-beribadah-tapi-masuk-neraka/ https://nasional.kompas.com/read/2018/02/25/19564821/bagaimana-penilaian-jokowi-terhadap-film-dilan-1990 http://jateng.tribunnews.com/2018/08/04/opini-prayitno https://www.beritasatu.com/nasional/481444/pendidikan-karakter-penting-dalam-pembangunan-sdm Media Video https://www.youtube.com/watch?v=Jv0eEJ5YEYE https://www.youtube.com/watch?v=eInGeLyMHG8&t=6s https://www.youtube.com/watch?v=KmQkXaWjz14&t=112s

(34)

32

32

CATATAN AKHIR PEMBELAJARAN

……… ……… ……..……… ……… ………..……… ……… ……… ………

(35)

33

33

33 RIWAYAT DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd, dosen senior program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Lahir di Bandung, 25 November 1963. Pendidikan S1 dan S2 ditempuh di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan S3 di Universitas Negeri Malang. Aktif mengikuti seminar nasional dan internasional, mendapat hibah penulisan buku ajar dan penelitian dari DIKTI, menulis buku ajar dan referensi juga buku kumpulan puisi. Pernah menjabat Kaprodi 2009-2014 dan kepala BIPA pada tahun 2006-2010.

RIWAYAT DOSEN PEMBIMBING

Dr. Sugiarti M.Si, ketua, dosen, dan peneliti senior pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Lahir di Blitar, 27 Agustus 1960. Jenjang pendidikan ditempuh di tiga universitas berbeda, S1 prodi linguistik dan sastra di Universitas Negeri Jember, S2 ditempuh di Universitas Muhammadiyah Malang prodi Sosiologi, dan S3 ditempuh di Universitas Udayana prodi linguistik-wacana sastra. Aktif dalam berbagai kegiatan seminar nasional dan internasional, pengabdian, penelitian, dan penulisan artikel jurnal. Telah menghasilkan empat buku dalam bidang kajian sastra antara lain Kajian Strukturalisme Novel 2000-an, Konsep dan Penelitian Gender, Perspektif Etik dalam Penelitian Sastra: Teori dan Penerapannya, dan Sub bab dalam Buku Sastra Terapan dari Konsep ke Aplikasi. Dr. Sugiarti, M.Si juga banyak menorehkan prestasi dari Universitas Muhammadiyah Malang antara lain Dosen Berprestasi Tingkat I Universitas pada tahun 2010 dan 2016, Finalis Peneliti Terbaik DPPM UMM, serta peneliti terbaik di FKIP pada tahun 2018.

(36)

34

34 RIWAYAT MAHASISWA PENGEMBANG

Muhammad Rizal. Biasa dipanggil Rizal atau Ical. Lahir di Kota Batu 13 Desember 1996. Ia bertempat tinggal di Kota Batu di Jl.Semeru Gang IV.No.2 Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara buah dari Hamdan dan Aminah. Ayahnya seorang

wiraswasta,sedangkan ibunya seorang wirausaha. Ia telah menempuh pendidikan sejak tahun 2003 di TK Al Irsyad Batu selama 2 tahun, kemudiantahun 2004 di SD Al Irsyad Al-Islamiyah Batu, 6 tahun kemudian di SMP Negeri 2 Batu lulus tahun 2012, tahun 2012 melanjutkan ke MAN Batu dan lulus tahun 2015. Selanjutnya, mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hingga tahun 2019. Ia tertarik masuk bidang kependidikan dan nantinya bahkan ingin bekerja menjadi guru dan atau peneliti. Ia juga sudah bekerja paruh waktu di lembaga bimbingan belajar (LBB), memiliki minat dan cukup berpengalaman di bidang tulis-menulis, ke-MC-an, dan duta.

(37)

35

35

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pra-penelitian, penulis hendak me- lanjutkan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar yaitu terhadap seluruh guru sekolah dasar di UPT Dinas

No Komponen Sub komponen Indokotor Sumber data Garis besar inturmen no. Pertanayaan pada narasumber Sumber data metode 1. Kinerja penilik di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek tim khusus yakni tim akan terbentuk dengan bagian-bagian yang lengkap dan memiliki susunan komando tunggal sehingga

Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani – Kualitas SDM Umat Islam.. – Posisi

Keaktifan siswa di SDN 1 Kebonsari mencapai 64% dengan kategori cukup aktif. Hal ini diduga karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti,

tunagrahita mempunyai daya konsentrasi dan perhatian yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, sehingga konsep bilangan rendah. Minat belajar

Antithesis dari konsep agribisnis yang menguasai keseluruhan rantai proses pertanian, mulai dari hulu sampai hilir di kuasai oleh koorporasi pangan/perusahaan agribisnis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas Cempaka Banjarbaru tahun 2013 diatas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Responden dengan kehamilan remaja