SHARE (TPS) PADA MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI
MANUSIA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Alemi Charina T
NIM 409141002
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI
PADA MANUSIA DI KELAS XI SMA NEGERI 15
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016
Alemi Charina T (NIM 409141002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model TPS dengan STAD pada materi pokok Sistem
Koordinasi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan. Penelitian ini
meerupakan penelitian eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa
Kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan yang terdiri dari enam kelas dengan jumlah
240 Orang. Pengambilan sampel secara random (random sampling) dan didapat
dua kelas sebagai sampel yaitu Kelas XI IPA-5 dan Kelas XI IPA-6 yang
berjumlah 79 Orang. Kelas XI IPA-5diajarkan dengan model TPS dan Kelas XI
IPA-6 diajarkan dengan model STAD. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal pilihan berganda yang berjumlah 25buah yang
digunakan sebagai soal pretes dan postes. Rata-rata hasil belajar yang didapatkan
untuk kelas TPS sebesar 80,51 lebih tinggi disbanding kelas STAD yaitu sebesar
76,5 sehingga terdapat perbedaan nilai sebesar 4,01%. Pengujian yang dilakukan
dengan uji t menghasilkan
= 2,409 dan
= 1,665 dengan dk = 77 dan
taraf signifikan 0,05. Berdasarkan kriteria
diterima jika
–
–
, maka penelitian ini menolak dan menerima . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
model kooperatif tipe TPS dengan STAD pada materi pokok Sistem Koordinasi
Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan.
COMPARISON OF STUDENT LEARNING USING MODEL TYPE
COOPERATIVE LEARNING THINK PAIR SHARE (TPS) BY
TYPE OF STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAM
(STAD) SYSTEM COORDINATION ON THE SUBJECT
MATTER ON HUMAN IN CLASS XI SMA NEGERI
15 MEDAN OF LEARNING 2015/2016
Alemi Charina T (NIM 409141002)
ABSTRACT
This study aimed to compare the learning outcomes of students who were
taught using STAD model of TPS with the subject matter Coordination System In
Humans in Class XI IPA at SMAN 15 Medan. This study comprise the
experimental study where the population is all students of Class XI IPA at SMAN
15 Medan, which consists of six classes with the number of 240 people. Random
sampling (random sampling) and obtained two classes as a sample of Class XI
IPA-5 and Class XI-6 totaling 79 people. Class XI IPA-5 are taught with the
model and grade XI TPS-6 is taught with STAD model. The instrument used in
this study in the form of multiple choice questions which amount to 25 pieces are
used as a matter of pretest and posttest. The average results obtained for
classroom learning TPS amounted to 80.51 higher than the class of STAD which
amounted to 76.5 so that there is a difference in value by 4.01%. Tests were
performed by t test produces t_hitung = 2.409 and T_ (table) = 1,665 with df = 77
and a significance level of 0.05. Based on the criteria H_o acceptable if - t_1 -
½ α
<t <t_1 -
½ α, then this study reject and accept. It can be concluded that there are
differences in learning outcomes of students who are taught by TPS cooperative
model with STAD on the subject matter Coordination System In Humans in Class
XI IPA at SMAN 15 Medan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa Yang Maha
Kasih atas segala berkat-Nya yang selalu menyertai, dan senantiasa memberikan
kesehatan dan hikmat bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian
dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
Skripsi yang disusun
ini berjudul “
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS) dengan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada materi
Sistem Koordinasi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”
yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda terbaik Frasen Heston Tarigan dan Ibunda terkasih Riah Ukur br Barus
yang selalu memberikan motivasi bagi penulis untuk melakukan yang terbaik.
Juga kepada Adikku Petra Bastanta Tarigan, kakak, keponakanku terimakasih atas
setiap dukungan yang diberikan, dan setiap doa yang selalu dipanjatkan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada sahabat-
sahabatku D’Velets (Dumastika,
Viona, Lfrida, Emilia, dan Sartika), Dian Puspitasari, Yan Capri, dan untuk
Febrianta Bangun yang telah setia memotivasi penulis, memberikan semangat dan
selalu ada disaat suka dan duka selama ini.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun tetap penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa
maupun isi, dan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran bertujuan untuk
membangun dari pembaca agar sempurna nya skripsi ini. Kiranya ini skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah dalam ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
v
Daftar isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
7
2.1.3. Pembelajaran Kooperatif
8
2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
8
2.1.3.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif
9
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
10
2.1.5. Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
12
2.1.6. Pendalaman Materi
Sistem Koordinasi pada Manusia
14
2.2.. Kerangka Konseptual
25
2.3. Rumusan Hipotesis
26
2.3.1. Hipotesis Penelitian
26
2.3.2. Hipotesis Statistik
26
2.3.3. Hipotesis Alternatif
27
BAB III. METODE PENELITIAN
28
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
28
3.2. Populasi Dan Sampel
28
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
28
3.3.1. Variabel Penelitian
28
3.4. Rancangan/Desain Penelitian
28
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
29
3.6. Alat Pengumpulan Data
32
3.7. Teknik Pengumpul Data
32
3.7.2. Uji Reliabilitas
34
3.7.3. Indeks Kesukaran
35
3.7.4. Daya Pembeda
35
3.8. Teknik Analisis Data
36
3.8.1. Uji Normalitas
36
3.8.2. Uji Homogenitas
37
3.8.3. Pengujian Hipotesis
37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
39
4.1. Hasil Penelitian
39
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
39
4.1.1.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa pada Kelas STAD dan Kelas TPS
40
4.1.1.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa pada Kelas STAD dan TPS
41
4.2. Uji Prasyarat Analisis Data
43
4.2.1. Uji Normalitas
43
4.2.2. Uji Homogenitas
43
4.3. Pengujian Hipotesis
44
4.4. Pembahasan
45
BAB V. KESIMPULAN
49
5.1. Kesimpulan
49
5.2. Saran
49
Daftar Pustaka
50
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Akson dan dendrite
15
Gambar 2.2. Bagian-bagian otak manusia
18
Gambar 2.3. Otak tengah dan belakang
20
Gambar 2.4.
Sistem saraf kranial dan saraf spinal
22
Gambar 3.1. Langkah-langkah penelitian
31
Gambar 4.1. Diagram Nilai Pretes kelas STAD dan TPS
42
Gambar 4.2. Diagram Nilai Postes Kelas Model STAD
42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
10
Tabel 2.2. Antagonis antara sistem saraf parasimpatik dan simpatik
24
Tabel 3.1. Rancangan / Desain Penelitian
29
Tabel 3.2. Kisi - Kisi Soal
32
Tabel 3.3. Kriteria Indeks Reliabilitas Soal
34
Tabel 4.1. Nilai Pretes dan Postes pada Kelas STAD
39
Tabel 4.2. Nilai Pretes dan Postes pada kelas TPS
40
Tabel 4.3. Perbandingan Nilai Postes pada Kelas STAD dan TPS
41
Tabel 4.4. Pengujian Normalitas Data Penelitian
42
Tabel 4.5. Pengujian Homogenitas Data Penelitian
42
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Hipotesis
43
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih rendah
dibandingkan dengan Negara
–
Negara yang serumpun dengan Indonesia ataupun
Negara lainnya. Sehingga sering mendapat perhatian yang lebih dari berbagai
pihak, walaupun terkadang hanya sebatas perhatian saja dari beberapa pihak tanpa
adanya aksi yang lebih nyata dan displin. Dari pemerintah hingga saat ini tetap
terus melakukan usaha
–
usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari
pendidikan di Indonesia di mulai dari mengubah kurikulum pendidikan,
meningkatkan fasilitas baik sarana dan prasarana di setiap jenjang sekolah,
meningkatkan mutu tenaga pengajar. Walau usaha
–
usaha tersebut masih belum
memberikan hasil yang ingin dicapai oleh pemerintah (Sanusi dan Darmawan,
2009).
Selain faktor guru, keberhasilan proses belajar mengajar juga dipengaruhi
oleh faktor kepribadian siswa. Tingkat perkembangan kepribadian siswa sebagai
dampak dari proses belajar mengajar sangat bervariasi antara siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya. Konsep diri siswa dapat tumbuh dan berkembang
akibat dari interaksi anak dengan lingkungan serta orang-orang yang berpengaruh
dalam kehidupannya. Jika seorang guru dapat menerapkan sebuah metode
pembelajaran yang menunjang interaksi antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa maka kemungkinan hal ini akan membantu perkembangan konsep
diri siswa (Sanusi dan Darmawan, 2009).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Pada
umumnya hal ini disebabkan oleh metode mengajar yang digunakan guru masih
bersifat konvensional. Proses pembelajaran saat ini masih memberikan dominansi
guru dan tidak memberikan kesempatan bagi anak didik untuk berkembang secara
mandiri melalui proses pemikirannya sendiri. Metode ini membuat siswa sering
merasa bosan dalam mengikuti pelajaran (Trianto, 2009).
Dalam materi biologi sangat dibutuhkan model yang tepat, dikarenakan
biologi bersifat abstrak tidak dapat dipahami jika hanya membaca saja. Jika
didalam Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat pelajaran Sejarah, maka di dalam Ilmu
Pengetahuan Alam, biologi merupakan pelajaran sejarahnya dari alam.
Proses pembelajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan suasana
proses pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik. Salah satu alternatif untuk memperbaiki proses pembelajaran
yang monoton adalah dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif yang tepat
(Trianto, 2009).
Menurut Arianti (2011) biologi merupakan mata pelajaran yang
mem-butuhkan pemahaman. Pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa
berdiskusi dan bertukar pikiran dengan temannya dapat memudahkan pemahaman
siswa dalam mempelajari materi biologi. Untuk materi Sistem Koordinasi
Manusia dibutuhkan model pembelajaran yang tepat yaitu dengan model
pembelajaran kooperatif.
3
Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini pertama kali
dikembangkan oleh Frank Lyman pada 1981 yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa.
Model pembelajaran Think Pair Share ( TPS ) ini merupakan
model belajar yang memberikan lebih banyak ruang dan waktu antar siswa untuk
berpikir bersama dan menjawab dengan saling membantu satu sama lain. Model
pembelajaran kooperatif ini di lakukan dengan dua orang siswa yang di buat
berpasangan hingga pendidik tidak akan kesulitan dan kehabisan waktu untuk
mengatur tempat duduk siswa, namun tetap dapat menghasilkan kegiatan belajar
mengajar yang aktif dan menarik. Setiap model pembelajaran memiliki
keunggulan, dan keunggulan dari model tipe Think Pair Share ( TPS ) ini yaitu
dapat mengoptimalisasi partisipasi siswa, dapat memberi lebih banyak
kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi lebih
muda, mudah dan cepat membentuknya (Azizah, 2008).
Model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division
(STAD ) adalah model yang paling banyak di aplikasikan mulai dari kelas dua
hingga kelas sebelas. Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin. Model ini
merupakan pendekatan pembelajaran yang akan membantu peserta didik untuk
memahami materi dikarenakan siswa akan diajak untuk saling memastikan bahwa
semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik (Slavin,
2005 ).
Dalam penelitian Daria (2010), menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran STAD mendukung peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
yang secara ber tahap. Nilai rata
–
rata kelas yang diberi model pembelajaran
STAD yang semula hanya 69,4% dengan jumlah siswa yang tuntas 28 orang,
pada siklus II nilai rata-rata kelas untuk postes dengan jumlah siswa yang tuntas
32 orang nilai rata-rata kelas 75,9%, dikatakan tuntas dengan memenuhi kriteria
ketuntasan dengan nilai 70
.
belajar siswa tidak sesuai KKM, dimana nilai yang dicapai oleh siswa hanya
mencapai 50 hingga akhirnya harus melakukan remedial. Untuk pencapaian
indikator dalam pembelajaran dimana dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria
ketuntasan minimal dengan nilai 70. Oleh karena itu, melalui penelitian ini khusus
untuk materi Sistem Koordinasi
dapat di ajarkan dengan model kooperatif tipe
Think Pair Share dan Student Team Achievement Division.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul “
Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
dengan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada materi Sistem
Koordinasi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa
identifikasi masalah yaitu:
1.
Kurang menariknya model pembelajaran, hingga kurangnya motivasi siswa
dalam belajar, kurang keaktifan siswa untuk ingin tahu karena model
pembelajaran yang kurang tepat.
2.
Rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.
3.
Model pembelajaran yang mendukung kurang baiknya siswa menyerap
materi pembelajaran.
4.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu dengan model
pembelajaran yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share dengan Student Team Achievement Division
pada Sistem Koordinasi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.
5
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang di ajukan maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share ( TPS ) pada materi Sistem Koordinasi
Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Division ( STAD ) pada materi
Sistem Koordinasi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
3. Bagaimanakah perbandingan Hasil Belajar Siswa dalam Model
PembelajaranKooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student
Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Pokok Sistem Koordinasi
Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Pokok Sistem Koordinasi Manusia
Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran2015/2016.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Pokok Sistem
Koordinasi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
3. Memperoleh data perbandingan yang signifikan pada hasil belajar siswa
dengan menggunakan Model PembelajaranKooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) dengan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1.
Sebagai bahan masukan bagi guru
–
guru biologi tentang manfaat model
pembelajaran kooperatif dan mampu memilih model yang efektif yang dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pengajaran materi
biologi.
2.
Menjadi pengalaman bagi peneliti dalam pengembangan potensi diri yang
dimiliki baik dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk
keefektifan proses belajar mengajar nantinya.
3.
Bagi sekolah, bermanfaat dalam rangka pemanfaatan model
–
model
pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar.
4.
Menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti topik
yang sama.
1.7. Defenisi Operational
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Student
Team Achievement Division ( STAD ) tentang Sistem Koordinasi pada Manusia di
kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong
sedang dengan nilai rata
–
rata hasil belajar sebesar 76,5.
2. Hasil belajar biologi yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair
Share ( TPS ) tentang Sistem Koordinasi pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri
15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong sedang dengan nilai rata
–
rata
hasil belajar sebesar 80,57.
3. Hasil belajar siswa yang melalui proses belajar mengajar dengan model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang
melalui proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif Student Team
Achievement Division ( STAD ) yang memiliki perbandingan 1,1 : 1, maka
disimpulkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share lebih baik digunakan
dalam penyampaian materi sistem koordinasi manusia.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi guru
–
guru biologi, boleh menambah masukan tentang manfaat dari model
pembelajaran kooperatif ini serta juga dapat memilih model mana yang efektif
membantu siswa dalam peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan pengetahuan
siswa.
2. Bagi siswa, kiranya menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan referensi
dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif, seperti TPS dan STAD.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, P., (2011), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta,
Jurnal Pendidikan Biologi, 1:1-12.
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Aryulina, D, Dkk.,(2004), Biologi SMA Untuk kelas XI, Esis, Jakarta.
Azizah, N., (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk
Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Anak Tunarungu, Jurnal
Pendidikan Luar Biasa, 4 (1) : 1-16.
Dami, A, Dkk., (2005), Perbedaan Pengaruh Antara Model Kooperatif Tipe TPS
dan STAD Terhadap Hasil Belajar IPS, Jurnal TPS dan STAD 2, 1-5.
Daria,D,(2010), Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pelajaran Biologi
Melalui Model Pembelajaran Kooperatf tipe STAD, jurnal model pembelajaran
kooperatif 2, 1.
Dimyati,, Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-hewan-dan-manusia/ diakses
tanggal 14 Agustus 2014.
http://www.google/gambarjaringanhewan/.com di akses tanggal 14 Agustus
2014.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Lestari, E, S, (2009), Biologi SMA, Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, Jakarta.
Pratiwi, (2006), Kelas XI SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rejeki, K., (2009), Keefektifan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) Dan Student Team Achievement Division Ditinjau Dari
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Pokok
Persamaan Garis Lurus, Jurnal Keefekifan metode pembelajaran 1, 1.
51
Rusman. (2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta.
Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Suci,
(2012),
http://sucirahmapratiwi.wordpress.com/2012/11/18/100-soal-biologi-xi-jaringan hewan/ diakses tanggal 14 Agustus 2014
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta
Zamroni, Budiyono, Sujadi. I, (2013), Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dan Tipe TPS Dengan Pendekatan CTL Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa, Portal Garuda, Surakarta.