• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERMAIN TEBAK EKSPRESI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERMAIN TEBAK EKSPRESI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERMAIN TEBAK EKSPRESI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN

T.A 2016 /2017

SKRIPSI

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

TRI SOPIA WULAN NIM. 1132113013

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Tri Sopia Wulan

b. NIM : 1132113013

c. Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 26 juli 1994 d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jln. Sm Raja Gang Air Bersih No 30

Padangsidimpuan

II. NAMA ORANGTUA

a. Nama Ayah : Alm. Paino

b. Nama Ibu : Halimatus Sa’diah Batubara c. Pekerjaan Orang tua

a. Pendidikan SD : SD NO.200102/2 Padangsidimpuan (2001-2007)

b. Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Padangsidimpuan 2010)

c. Pendidikan SMA : SMA Negeri 1 Padangsidimpuan 2013)

(5)
(6)

i ABSTRAK

TRI SOPIA WULAN Nim : 1132113013, Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK PERWANIS Medan T.A 2016/2017. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2017

Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah masalah adalah kecerdasan emosional anak usia dini 4-5 tahun yang masih belum berkembang dengan baik dikarenakan oleh guru yang kurang memberikan pembelajran yang bervariasi khususnya dalam metode bermain. bermain merupakan metode yang sangat menyenangkan bagi anak karena dengan bermain anak di berikan kebebasan dan tanpa adanya paksaan, metode bermain yang di gunakan oleh peneliti yaitu bermain tebak ekspresi yang mana dengan bermain tebak ekspresi anak akan mampu mengenal jenis-jenis emosi, dan mengelola emosi, membina hubungan dengan teman, serta mempunyai sifat empati. Penelitian ini dilakukan di semester genap dengan jumlah sampel atau anak 30 orang, yang dilakukan pada dua kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian True eksperimen dalam bentuk post

test only control design.Variabel bebas bermain tebak ekspresi sedangkan variable

terikatnya Kecerdasan emosional. Instrumen pengumpulan data adalah pedoman observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dan uji-t, yang dilanjutkan dengan uji signifikan pada taraf = 0,05.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi

Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun di TK Perwanis Medan T.A. 2016/2017”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih

baik lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari

berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd

beserta jajarannya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

UNIMED.

3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak

Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd. dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd. sebagai wakil dekan kemahasiswaan

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Jurusan Prodi PG-PAUD

(8)

iii

6. Ibu Kamtini S.Pd, M.Pd. Dra Sariana Marbun M.Pd. Dra. Dorlince

Simatupang, M.Pd. Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan

saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar

lebih baik.

7. Seluruh Dosen jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing

dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Kamtini S.Pd,M.Pd selaku

dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama

mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, Khusunya Ka Ika yang telah

banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun

motivasi agara penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Lina Aryanti S.Pd.AUD selaku Kepala TK Perwanis yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah

tersebut. Bapak/Ibu guru dan pegawai di TK Perwanis khususnya Ibu Halimatussa’diah S.Pd.AUD selaku guru kelas A1 dan Ibu Rini

Kesumawaty, selaku guru kelas A2 dan seluruh siswa/i yang telah

memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan

penelitian.

10.Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Mama tersayang

yang tak pernah henti memberikan motivasi, kasih sayang, nasehat dan

doa. Untuk, abang dan adik tersayang, Pauzi S.Gz, Akhmad Paisal,

Mupida Sari, dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan,

(9)
(10)

v

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Batasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 6

1.6.ManfaatPenelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1.Kecerdasan Emosional ... 8

2.1.1. Pengertian Kecerdasan Emosional ... 8

2.1.2. Karakteristik Kecerdasan Emosional ... 10

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ... 13

2.2.Bermain Tebak Ekspresi ... 14

2.2.1 Pengertian Bermain Anak Usia Dini ... 14

2.2.2 TebakEkspresi. ... 16

2.2.3 Tujuan Bermain Tebak Ekspresi ... 17

2.2.4 Langkah–Langkah Bermain Tebak Ekspresi ... 18

2.3.Bermain Puzzle ... 20

2.3.1 Aturan Bermain Puzzle ... 21

2.3.2 Manfaat Bermain Puzzle ... 22

2.4.Kerangka Konseptual ... 23

2.5.Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 25

(11)

vi

3.2.2 Sampel ... 25

3.2.3 Variabel Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional ... 26

3.3.1 Kecerdasan Emosional ... 26

3.3.2 Bermain Tebak Ekspresi ... 27

3.4 Rancangan Penelitian dan Prosedur Penelitian ... 27

3.4.1 Rancangan Penelitian ... 27

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6 Teknik Analisis Data ... 30

3.6.1 Uji Normalitas ... 32

3.6.2 Uji Homogenitas ... 33

3.6.3 Uji Hipotesis ... 33

3.6.4 Lokasi Waktu Penelitian ... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ...36

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Anak ...36

4.2Analisi Data Hasil Penelitian ...37

4.2.1. Uji Normalitas Data ...41

4.2.2. Uji Homogenitas Data ...42

4.2.3. Uji Hipotesis ...42

4.3Pembahasan Hasil Penelitian ...45

BAB : V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ...43

5.2Saran ...43

DAFTAR PUSTAKA ... 47

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Unsur-unsur Kecerdasan Emosional ... 11

Tabel 2.2 Aktivitas Guru Dan Anak Dalam Bermain Tebak Ekspresi….... .…19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar ObservasiAnak ... 29

Tabel 3.3 Jadwal Rencana Penelitian ... 35

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Anak Kelas Eksperimen... 37

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Kelas Kontrol ... 39

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 41

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ... 42

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Histrogram kecerdasan emosional Anak pada kelas Eksperimen

dengan Bermain Tebak Ekspresi

Gambar 4.1.2 Histrogram kecerdasan emosional Anak pada kelas Kontrol dengan

(14)

1

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah

suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Masa usia dini merupakan masa emas atau yang disebut dengan golden

age merupakan masa yang sangat penting bagi anak untuk mengasah segala aspek

perkembangan anak usia dini. Anak usia dini memiliki enam aspek yang harus

dikembangkan yaitu aspek kognitif, fisikomotorik, bahasa, sosial emosional dan

nilai agama moral, dan seni maka pendidikan anak usia dini sangat berperan

penting dalam mengembangkan segala aspek perkembangan yang di miliki oleh

anak.

Salah satu aspek perkembangan sosial-emosional atau yang disebut

dengan kecerdasan emosional merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki

setiap anak. Hal ini mengacu pada pendapat Goleman (dalam Patricia 2002)”

menunjukkan betapa pentingnya peranan EQ untuk kesuksesan pribadi dan

profesional”. Setiap orang akan mempuyai emosi rasa senang, marah, kesal,

dalam menghadapi lingkungannya sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka

(15)

2

mengenal dan mengelola emosi tersebut. Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari

pada lingkungannya.

Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah kenyataan bahwa terdapat individu

yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) tinggi mendapatkan banyak

ketidak berhasilan atau kegagalan sedangkan di pihak lain sedikit orang yang

memiliki IQ rata-rata atau sedang-sedang bisa berhasil atau sukses dalam

kehidupannya (Patricia 2002:7). Gambaran seperti ini disebabkan adanya

perbedaan yang terletak pada kemampuan-kemampuan tertentu oleh Goleman

(1999:45) yang disebut Kecerdasan Emosional (Emotional Intelegency) yang

mencakup kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi prustasi,

mengandalkan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan mengatur

suasana hati dan menjaga agar terbebas dari stres, tidak melumpuhkan

kemampuan berpikir berempati dan berdoa.

Masalah perkembangan emosional Novalia (2013) pada anak sering kali

diabaikan oleh para orang tua, karena kurangnya pengetahuan para orangtua

akan pentingnya (EQ) kecerdasan emosional itu sendiri yang menyebabkan

mereka tidak terlalu memperhatikan atau bahkan membiarkan saja dengan

sendirinya perkembanngan EQ itu terjadi. Masih banyak keluarga yang sangat

memprioritaskan kecerdasan intelektual (IQ) kognitif yang menuntut guru dan

anak agar anak Calistung. Padahal kecerdasan emosional harus dipupuk dan

diperkuat dalam diri setiap anak, sebab kecerdasan emosional sangat erat

kaitannya dengan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Seperti kecerdasan emosional

anak tidak kalah penting dengan kecerdasan IQ. Keterampilan emosi pada anak

(16)

3

Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh Riana Mashar (2007)

kurangnya kecerdasan emosional pada anak seperti agrevita, kecemasan,

tempretantrum, sulit kosentrasi, gagap atau kesulitan berkomunikasi, menarik

diri enuresis, dan encopresis, berbohong, menangis berlebihan, pemalu, dan

takut berlebihan. Hal ini disebabkan karena guru kesulitan dalam menangani

emosi anak, yaitu ketika anak ngambek, rewel, mengamuk, mudah marah, malas,

ketakutan bepisah dengan orangtua sehingga mempengaruhi aktivitas belajar

anak.

Dilihat dari observasi selama PPLT dari perilaku anak sehari-hari di TK

Perwanis terdiri dari 15 anak di TK A 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan,

sedangkan di TK B terdiri dari 15 anak, 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan

selama melaksanakan PPLT masih banyak anak yang belum berkembang

kemampuan kecerdasan emosionalnya, untuk mengembangkan berbagai potensi

yang di miliki anak, terdapat beberapa anak yang masih belum mampu bersikap

koperatif dengan teman, seperti masih ada anak menangis saat berebut mainan,

masih ada anak yang menangis saat di tinggal orang tuanya, masih ada anak yang

ketakutan saat bermain dan ada anak yang hanya ingin bersama guru saja pada

saat bermain dalam hal ini anak masih belum mampu memahami bagaimana

berbagi saat bermain bersama. Sehingga mengakibatkan anak belum mampu

memahami perasaan orang lain dan belum memahami ekspresi wajah temannya

saat bermain sehingga mereka bermain sesuka hati tanpa memperdulikan teman.

Menunjukkan sikap toleran pada teman mengespresikan emosi yang sesuai

(17)

4

Hal ini di karenakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih

belum mampu mengasah kecerdasan emosional anak, dan metode yang di

gunakan oleh guru untuk kecerdasan emosional anak masih kurang bervariasi

sehingga tidak menarik minat anak, dan guru juga terlalu menuruti kehendak

anak. Misalnya, ketika anak mengiginkan sesuatu. Guru selalu mengikuti

permintaan anak tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu dan guru pun

kurang memfasilitasi permainan yang mendukung dalam kecerdasan emosional

anak dan orang tua pun yang selalu melarang anaknya terlalu melindungi padahal

anak mampu dan juga terlalu khawatir.

Agar proses pembelajaran yang dilakukan bervariasi, guru harus kreatif

dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga tercapai tujuan

pembelajaran secara optimal. Salah satu metode pembelajaran yang

menyenangkan bagi anak yaitu dengan menggunakan metode bermain, bermain

merupakan hal yang sangat di senangi oleh anak dengan bermain anak akan

bereksplorasi, karena dunia anak adalah dunia bermain, dan konsep pendidikan

anak usia dini adalah bermain seraya belajar, salah satunya bentuk permainan

yang mengasah keterampilan emosi anak, dengan mengajak anak untuk bermain

yaitu bermain tebak ekspresi ini merupakan kegiatan menebak isi hati orang lain

melalui ekspresi yang di tunjukkan (Safitri 2012). Berbagai cara yang diberikan

guru ketika melakukan kegiatan tebak ekspresi yaitu guru memberikan arahan

seperti guru menirukan salah satu ekspresi wajah, ataupun guru menunjukkan

gambar mimik wajah yang telah di sediakan oleh guru, kemudian guru

memperlihatkan mimik wajah yang ada pada gambar dan anak di suruh menebak

(18)

5

dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak terutama dalam

mengenal dan mengelola emosi dan berempati,dengan berbagai bentuk permainan

yang efektif dan menyenangkan serta anak dapat menemukan berbagai jenis

emosi dilingkungan sekitarnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Pengembangan kecerdasan emosional anak yang terkait mengenai

kecerdasan emosi anak kurang di perhatikan oleh orang tua dan guru.

2. Kurang bervariasinya bahan bermain yang di dibuat oleh guru untuk

mengasah kecerdasan emosional anak.

3. Orangtua atau guru terlalu menuruti kehendak anak.

4. Jenis permainan yang di gunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan diatas maka penulis

membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu “ Bermain Tebak Ekspresi dan

Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini 4-5 Tahun yang Khususnya dalam

mengenali emosi diri sendiri serta orang lain melalui ekspresi wajah Di TK

(19)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh BermainTebak Ekspresi Terhadap

Kecerdasan Emosional anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Tahun ajaran

2016/2017”?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui yaitu “Pengaruh

Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional anak usia 4-5 Tahun di

TK Perwanis Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang

keilmuwan pendidikan anak usia dini yaitu sumbangan ilmiah untuk

mengetahui pengaruh bermainan tebak ekspresi terhadap kecerdasan

emosional anak.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

1) Sebagai bahan acuan dalam pengembangan metode belajar dan

sebagai supervisi dalam mengevaluasi system pembelajaran guru.

(20)

7

1) Agar guru lebih menekankan kegiatan bermain seraya belajar

dalam proses pembelajaran.

2) Sebagai bahan masukan untuk lebih cermat dalam memilih

permainan yang akan dimainkan pada anak yang dapat merangsang

kecerdasan emosional anak.

c. Penulis/Peneliti

1) Sebagai bahan belajar untuk perbaikan di masa yang akan datang

2) Meningkatkan pemahaman penulis dalam melakukan penelitian.

3) Sebagai tambahan pengetahuan mengenai meningkatkan

kecerdasan emosional anak.

d. Pembaca

1) Sebagai bahan acuan dan perbandingan yang berkaitan dengan

permasalahan yang penulis kaji.

e. Anak

1) Mengembangkan kemampuan anak dalam memahai perasaan diri

sendiri dan orang lain.

2) Meningkatkan motivasi anak dalam mengendalikan setiap luapan

emosi.

3) Menyiapkan anak sejak dini dalam mengenal dan memahami

perasaan teman, sikap toleran, dan saling kasih mengasihi sesama

(21)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan:

a. Dengan bermain tebak ekspresi dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pengembangan kecerdasan emosional dibandingkan

dengan bermain puzzle.

b. Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh nilai rata-rata anak kelas

eksperimen yaitu 10,66 dan pada kelas kontrol 7,53. Terlihat

pengembangan kecerdasan emosional di kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan anak yang berada di kelas kontrol.

c. Ada pengaruh bermain tebak ekspresi terhadap kecerdasan emosional anak

usia 4-5 tahun di TK Perwanis Medan T.A 2016/2017.

1.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru hendaknya dalam mencerdaskan emosional

anak hendaknya menguasai konsep bermain tebak ekspresi dan terampil

dalam menggunakannya.

2. Bagi kepala sekolah hendaknya menghimbau guru-guru untuk berlatih

agar menguasai keterampilan akan penggunaan metode-metode

(22)

46

pembelajran dalam memberikan permainan (tebak ekspresi) yang menarik

bagi anak.

3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat di jadikan sebagai masukan bagi

peneliti lain yang berkaitan dengan masalah yang sama dan melakukan

penelitian eksperimen dalam mengimplementasikan jenis-jenis permainan

(23)

47

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, dkk. 2011. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Pendidikan Anak usia

Dini. Jakarta: Asdi Mahasatya

Dwilestari Ninin dkk, 2012. Penelitian Kualitatif Paud. Jakarta: Rajawali Pers Madyawati, Lilis. 2012. Permainan dan Bermain 1 ( Untuk Anak ).

Jakarta:Prenada Group

Muchtaromah, Bayyinatul.2008. Pendidikan Reproduksi Bagi Anak Menuju Aqil

Baliq. Malang:Press Uin

Musfiroh, Tadkrioatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan

Anak. Jakarta:Tut Wuri Handayani

Latif dkk, 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Prenada Media Group

Nurjatmika,Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogjakarta: Diva Press

Patton, Patricia. 2002. Kecerdasan Emosional Pengembangan Sukses Lebih

Bermakna:Mitra Media

Prameswari, Clarasati.2016. Mengasuh Anak dengan Hati.Yogyakarta: Saufa

Shapiro, Lawrence. 1998. Mengajarkan Intelligence pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif.Bandung: Alfabeta

Sunarti, Euis, dkk. 2016. Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini.Jakarta: Bestari Buana Murni

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media

Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas

(24)

48

Internet

Ekawati, Safitri.2012. Peningkatan Kecerdasan Emosi dengan Melalui Bermain Tebak Ekspresi Di TK An nisa 2 Wonokerso Kedaung Sragen.:(Online), dalam (http://www.researchgate.net/publication, diakses 25

desember 2016)

Nyoman, Nopi. 2014. Penerapan Metode bermain Tebak Mimik Berbantuan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosial(online), dalam(http://ejournal.undiksha.ac.id), (diakses pada 23 desember 2016)

Novalia28. Perkembangan Kecerdasan Emosional(EQ) Perencanaan Pembelajaran. (online), dalam (blogspot.co.id/2013/10). ( diakses pada tanggal 25 desember 2016)

Roudloh, Faiqatur.2013. Pengembangan Media Visual Foto Ekspresi Sebagai Sarana Mengembangkan Kecerdasan Emosional Pada Anak Usia 5-6 TahunDi TK Pertiwi 45 Kalisegero Kecematan Gunungpati (online)

dalam (http://lib.unnes.ac.id),diakses) pada 20 desember 2016

https://sites,geogle.com/a/uinjkt.ac.id/renal diakses pada 20 desember 2016

Gambar

Tabel 2.1  Unsur-unsur Kecerdasan Emosional ...............................................
Gambar 4.1.2 Histrogram kecerdasan emosional  Anak pada kelas Kontrol dengan

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga kompor ini memiliki perbedaan dari beberapa jenis kompor briket lainnya dimana panas api dari pembakaran briket batubara tidak langsung diterima oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kinerja guru besar sangat ditentukan oleh aktor kadep (ketua departemen) dengan bobot nilai prioritas 0,352, dengan

JADWAL TES WAWANCARA SELEKSI TERBUKA JPT PRATAMA ESELON II.B KABUPATEN PASAMAN

Mampu mengetahui, menjelaskan, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi mengenai Studi tentang SIA, Lingkungan Bisnis dan SIA, Perluasan SIA melalui TI dan Jaringan komputer,

[r]

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini akan membahas tentang komparasi antara metode Angoff dan Ebel dengan menggunakan skor –

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Dhea Herdiyanti Utami 2014 Universitas

Pendekatan perancangan yang mengusung tema Arsitektur Eklektik dapat menjadi salah satu landmark yang memperkenalkan budaya yang ada di Desa Tongging dengan nilai jual