PENGARUH BERMAIN TEBAK EKSPRESI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN
T.A 2016 /2017
SKRIPSI
Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
TRI SOPIA WULAN NIM. 1132113013
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
a. Nama : Tri Sopia Wulan
b. NIM : 1132113013
c. Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 26 juli 1994 d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jln. Sm Raja Gang Air Bersih No 30
Padangsidimpuan
II. NAMA ORANGTUA
a. Nama Ayah : Alm. Paino
b. Nama Ibu : Halimatus Sa’diah Batubara c. Pekerjaan Orang tua
a. Pendidikan SD : SD NO.200102/2 Padangsidimpuan (2001-2007)
b. Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Padangsidimpuan 2010)
c. Pendidikan SMA : SMA Negeri 1 Padangsidimpuan 2013)
i ABSTRAK
TRI SOPIA WULAN Nim : 1132113013, Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK PERWANIS Medan T.A 2016/2017. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2017
Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah masalah adalah kecerdasan emosional anak usia dini 4-5 tahun yang masih belum berkembang dengan baik dikarenakan oleh guru yang kurang memberikan pembelajran yang bervariasi khususnya dalam metode bermain. bermain merupakan metode yang sangat menyenangkan bagi anak karena dengan bermain anak di berikan kebebasan dan tanpa adanya paksaan, metode bermain yang di gunakan oleh peneliti yaitu bermain tebak ekspresi yang mana dengan bermain tebak ekspresi anak akan mampu mengenal jenis-jenis emosi, dan mengelola emosi, membina hubungan dengan teman, serta mempunyai sifat empati. Penelitian ini dilakukan di semester genap dengan jumlah sampel atau anak 30 orang, yang dilakukan pada dua kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian True eksperimen dalam bentuk post
test only control design.Variabel bebas bermain tebak ekspresi sedangkan variable
terikatnya Kecerdasan emosional. Instrumen pengumpulan data adalah pedoman observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dan uji-t, yang dilanjutkan dengan uji signifikan pada taraf = 0,05.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi
Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun di TK Perwanis Medan T.A. 2016/2017”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih
baik lagi.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari
berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta jajarannya.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNIMED.
3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak
Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd. dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon
Hutasuhut, M.Pd. sebagai wakil dekan kemahasiswaan
4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Jurusan Prodi PG-PAUD
iii
6. Ibu Kamtini S.Pd, M.Pd. Dra Sariana Marbun M.Pd. Dra. Dorlince
Simatupang, M.Pd. Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan
saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar
lebih baik.
7. Seluruh Dosen jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing
dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Kamtini S.Pd,M.Pd selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama
mengikuti perkuliahan.
8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, Khusunya Ka Ika yang telah
banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun
motivasi agara penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Lina Aryanti S.Pd.AUD selaku Kepala TK Perwanis yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah
tersebut. Bapak/Ibu guru dan pegawai di TK Perwanis khususnya Ibu Halimatussa’diah S.Pd.AUD selaku guru kelas A1 dan Ibu Rini
Kesumawaty, selaku guru kelas A2 dan seluruh siswa/i yang telah
memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan
penelitian.
10.Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Mama tersayang
yang tak pernah henti memberikan motivasi, kasih sayang, nasehat dan
doa. Untuk, abang dan adik tersayang, Pauzi S.Gz, Akhmad Paisal,
Mupida Sari, dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
v
1.2.Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Batasan Masalah ... 5
1.4.Rumusan Masalah ... 6
1.5.Tujuan Penelitian ... 6
1.6.ManfaatPenelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1.Kecerdasan Emosional ... 8
2.1.1. Pengertian Kecerdasan Emosional ... 8
2.1.2. Karakteristik Kecerdasan Emosional ... 10
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ... 13
2.2.Bermain Tebak Ekspresi ... 14
2.2.1 Pengertian Bermain Anak Usia Dini ... 14
2.2.2 TebakEkspresi. ... 16
2.2.3 Tujuan Bermain Tebak Ekspresi ... 17
2.2.4 Langkah–Langkah Bermain Tebak Ekspresi ... 18
2.3.Bermain Puzzle ... 20
2.3.1 Aturan Bermain Puzzle ... 21
2.3.2 Manfaat Bermain Puzzle ... 22
2.4.Kerangka Konseptual ... 23
2.5.Hipotesis Tindakan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Jenis Penelitian ... 25
3.2 Populasi dan Sampel ... 25
vi
3.2.2 Sampel ... 25
3.2.3 Variabel Penelitian ... 26
3.3 Definisi Operasional ... 26
3.3.1 Kecerdasan Emosional ... 26
3.3.2 Bermain Tebak Ekspresi ... 27
3.4 Rancangan Penelitian dan Prosedur Penelitian ... 27
3.4.1 Rancangan Penelitian ... 27
3.4.2 Prosedur Penelitian ... 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.6 Teknik Analisis Data ... 30
3.6.1 Uji Normalitas ... 32
3.6.2 Uji Homogenitas ... 33
3.6.3 Uji Hipotesis ... 33
3.6.4 Lokasi Waktu Penelitian ... 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ...36
4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Anak ...36
4.2Analisi Data Hasil Penelitian ...37
4.2.1. Uji Normalitas Data ...41
4.2.2. Uji Homogenitas Data ...42
4.2.3. Uji Hipotesis ...42
4.3Pembahasan Hasil Penelitian ...45
BAB : V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ...43
5.2Saran ...43
DAFTAR PUSTAKA ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Unsur-unsur Kecerdasan Emosional ... 11
Tabel 2.2 Aktivitas Guru Dan Anak Dalam Bermain Tebak Ekspresi….... .…19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar ObservasiAnak ... 29
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Penelitian ... 35
Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Anak Kelas Eksperimen... 37
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Kecerdasan Emosional Kelas Kontrol ... 39
Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 41
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ... 42
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1.1 Histrogram kecerdasan emosional Anak pada kelas Eksperimen
dengan Bermain Tebak Ekspresi
Gambar 4.1.2 Histrogram kecerdasan emosional Anak pada kelas Kontrol dengan
1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Masa usia dini merupakan masa emas atau yang disebut dengan golden
age merupakan masa yang sangat penting bagi anak untuk mengasah segala aspek
perkembangan anak usia dini. Anak usia dini memiliki enam aspek yang harus
dikembangkan yaitu aspek kognitif, fisikomotorik, bahasa, sosial emosional dan
nilai agama moral, dan seni maka pendidikan anak usia dini sangat berperan
penting dalam mengembangkan segala aspek perkembangan yang di miliki oleh
anak.
Salah satu aspek perkembangan sosial-emosional atau yang disebut
dengan kecerdasan emosional merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki
setiap anak. Hal ini mengacu pada pendapat Goleman (dalam Patricia 2002)”
menunjukkan betapa pentingnya peranan EQ untuk kesuksesan pribadi dan
profesional”. Setiap orang akan mempuyai emosi rasa senang, marah, kesal,
dalam menghadapi lingkungannya sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka
2
mengenal dan mengelola emosi tersebut. Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
pada lingkungannya.
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah kenyataan bahwa terdapat individu
yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) tinggi mendapatkan banyak
ketidak berhasilan atau kegagalan sedangkan di pihak lain sedikit orang yang
memiliki IQ rata-rata atau sedang-sedang bisa berhasil atau sukses dalam
kehidupannya (Patricia 2002:7). Gambaran seperti ini disebabkan adanya
perbedaan yang terletak pada kemampuan-kemampuan tertentu oleh Goleman
(1999:45) yang disebut Kecerdasan Emosional (Emotional Intelegency) yang
mencakup kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi prustasi,
mengandalkan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan mengatur
suasana hati dan menjaga agar terbebas dari stres, tidak melumpuhkan
kemampuan berpikir berempati dan berdoa.
Masalah perkembangan emosional Novalia (2013) pada anak sering kali
diabaikan oleh para orang tua, karena kurangnya pengetahuan para orangtua
akan pentingnya (EQ) kecerdasan emosional itu sendiri yang menyebabkan
mereka tidak terlalu memperhatikan atau bahkan membiarkan saja dengan
sendirinya perkembanngan EQ itu terjadi. Masih banyak keluarga yang sangat
memprioritaskan kecerdasan intelektual (IQ) kognitif yang menuntut guru dan
anak agar anak Calistung. Padahal kecerdasan emosional harus dipupuk dan
diperkuat dalam diri setiap anak, sebab kecerdasan emosional sangat erat
kaitannya dengan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Seperti kecerdasan emosional
anak tidak kalah penting dengan kecerdasan IQ. Keterampilan emosi pada anak
3
Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh Riana Mashar (2007)
kurangnya kecerdasan emosional pada anak seperti agrevita, kecemasan,
tempretantrum, sulit kosentrasi, gagap atau kesulitan berkomunikasi, menarik
diri enuresis, dan encopresis, berbohong, menangis berlebihan, pemalu, dan
takut berlebihan. Hal ini disebabkan karena guru kesulitan dalam menangani
emosi anak, yaitu ketika anak ngambek, rewel, mengamuk, mudah marah, malas,
ketakutan bepisah dengan orangtua sehingga mempengaruhi aktivitas belajar
anak.
Dilihat dari observasi selama PPLT dari perilaku anak sehari-hari di TK
Perwanis terdiri dari 15 anak di TK A 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan,
sedangkan di TK B terdiri dari 15 anak, 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan
selama melaksanakan PPLT masih banyak anak yang belum berkembang
kemampuan kecerdasan emosionalnya, untuk mengembangkan berbagai potensi
yang di miliki anak, terdapat beberapa anak yang masih belum mampu bersikap
koperatif dengan teman, seperti masih ada anak menangis saat berebut mainan,
masih ada anak yang menangis saat di tinggal orang tuanya, masih ada anak yang
ketakutan saat bermain dan ada anak yang hanya ingin bersama guru saja pada
saat bermain dalam hal ini anak masih belum mampu memahami bagaimana
berbagi saat bermain bersama. Sehingga mengakibatkan anak belum mampu
memahami perasaan orang lain dan belum memahami ekspresi wajah temannya
saat bermain sehingga mereka bermain sesuka hati tanpa memperdulikan teman.
Menunjukkan sikap toleran pada teman mengespresikan emosi yang sesuai
4
Hal ini di karenakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih
belum mampu mengasah kecerdasan emosional anak, dan metode yang di
gunakan oleh guru untuk kecerdasan emosional anak masih kurang bervariasi
sehingga tidak menarik minat anak, dan guru juga terlalu menuruti kehendak
anak. Misalnya, ketika anak mengiginkan sesuatu. Guru selalu mengikuti
permintaan anak tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu dan guru pun
kurang memfasilitasi permainan yang mendukung dalam kecerdasan emosional
anak dan orang tua pun yang selalu melarang anaknya terlalu melindungi padahal
anak mampu dan juga terlalu khawatir.
Agar proses pembelajaran yang dilakukan bervariasi, guru harus kreatif
dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga tercapai tujuan
pembelajaran secara optimal. Salah satu metode pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak yaitu dengan menggunakan metode bermain, bermain
merupakan hal yang sangat di senangi oleh anak dengan bermain anak akan
bereksplorasi, karena dunia anak adalah dunia bermain, dan konsep pendidikan
anak usia dini adalah bermain seraya belajar, salah satunya bentuk permainan
yang mengasah keterampilan emosi anak, dengan mengajak anak untuk bermain
yaitu bermain tebak ekspresi ini merupakan kegiatan menebak isi hati orang lain
melalui ekspresi yang di tunjukkan (Safitri 2012). Berbagai cara yang diberikan
guru ketika melakukan kegiatan tebak ekspresi yaitu guru memberikan arahan
seperti guru menirukan salah satu ekspresi wajah, ataupun guru menunjukkan
gambar mimik wajah yang telah di sediakan oleh guru, kemudian guru
memperlihatkan mimik wajah yang ada pada gambar dan anak di suruh menebak
5
dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak terutama dalam
mengenal dan mengelola emosi dan berempati,dengan berbagai bentuk permainan
yang efektif dan menyenangkan serta anak dapat menemukan berbagai jenis
emosi dilingkungan sekitarnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Tahun Ajaran 2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Pengembangan kecerdasan emosional anak yang terkait mengenai
kecerdasan emosi anak kurang di perhatikan oleh orang tua dan guru.
2. Kurang bervariasinya bahan bermain yang di dibuat oleh guru untuk
mengasah kecerdasan emosional anak.
3. Orangtua atau guru terlalu menuruti kehendak anak.
4. Jenis permainan yang di gunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan diatas maka penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu “ Bermain Tebak Ekspresi dan
Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini 4-5 Tahun yang Khususnya dalam
mengenali emosi diri sendiri serta orang lain melalui ekspresi wajah Di TK
6
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh BermainTebak Ekspresi Terhadap
Kecerdasan Emosional anak Usia 4-5 Tahun Di TK Perwanis Tahun ajaran
2016/2017”?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui yaitu “Pengaruh
Bermain Tebak Ekspresi Terhadap Kecerdasan Emosional anak usia 4-5 Tahun di
TK Perwanis Tahun Ajaran 2016/2017”.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang
keilmuwan pendidikan anak usia dini yaitu sumbangan ilmiah untuk
mengetahui pengaruh bermainan tebak ekspresi terhadap kecerdasan
emosional anak.
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
1) Sebagai bahan acuan dalam pengembangan metode belajar dan
sebagai supervisi dalam mengevaluasi system pembelajaran guru.
7
1) Agar guru lebih menekankan kegiatan bermain seraya belajar
dalam proses pembelajaran.
2) Sebagai bahan masukan untuk lebih cermat dalam memilih
permainan yang akan dimainkan pada anak yang dapat merangsang
kecerdasan emosional anak.
c. Penulis/Peneliti
1) Sebagai bahan belajar untuk perbaikan di masa yang akan datang
2) Meningkatkan pemahaman penulis dalam melakukan penelitian.
3) Sebagai tambahan pengetahuan mengenai meningkatkan
kecerdasan emosional anak.
d. Pembaca
1) Sebagai bahan acuan dan perbandingan yang berkaitan dengan
permasalahan yang penulis kaji.
e. Anak
1) Mengembangkan kemampuan anak dalam memahai perasaan diri
sendiri dan orang lain.
2) Meningkatkan motivasi anak dalam mengendalikan setiap luapan
emosi.
3) Menyiapkan anak sejak dini dalam mengenal dan memahami
perasaan teman, sikap toleran, dan saling kasih mengasihi sesama
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan:
a. Dengan bermain tebak ekspresi dapat memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pengembangan kecerdasan emosional dibandingkan
dengan bermain puzzle.
b. Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh nilai rata-rata anak kelas
eksperimen yaitu 10,66 dan pada kelas kontrol 7,53. Terlihat
pengembangan kecerdasan emosional di kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan anak yang berada di kelas kontrol.
c. Ada pengaruh bermain tebak ekspresi terhadap kecerdasan emosional anak
usia 4-5 tahun di TK Perwanis Medan T.A 2016/2017.
1.2Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru hendaknya dalam mencerdaskan emosional
anak hendaknya menguasai konsep bermain tebak ekspresi dan terampil
dalam menggunakannya.
2. Bagi kepala sekolah hendaknya menghimbau guru-guru untuk berlatih
agar menguasai keterampilan akan penggunaan metode-metode
46
pembelajran dalam memberikan permainan (tebak ekspresi) yang menarik
bagi anak.
3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat di jadikan sebagai masukan bagi
peneliti lain yang berkaitan dengan masalah yang sama dan melakukan
penelitian eksperimen dalam mengimplementasikan jenis-jenis permainan
47
DAFTAR PUSTAKA
Abbot, dkk. 2011. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Pendidikan Anak usia
Dini. Jakarta: Asdi Mahasatya
Dwilestari Ninin dkk, 2012. Penelitian Kualitatif Paud. Jakarta: Rajawali Pers Madyawati, Lilis. 2012. Permainan dan Bermain 1 ( Untuk Anak ).
Jakarta:Prenada Group
Muchtaromah, Bayyinatul.2008. Pendidikan Reproduksi Bagi Anak Menuju Aqil
Baliq. Malang:Press Uin
Musfiroh, Tadkrioatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan
Anak. Jakarta:Tut Wuri Handayani
Latif dkk, 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Prenada Media Group
Nurjatmika,Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogjakarta: Diva Press
Patton, Patricia. 2002. Kecerdasan Emosional Pengembangan Sukses Lebih
Bermakna:Mitra Media
Prameswari, Clarasati.2016. Mengasuh Anak dengan Hati.Yogyakarta: Saufa
Shapiro, Lawrence. 1998. Mengajarkan Intelligence pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif.Bandung: Alfabeta
Sunarti, Euis, dkk. 2016. Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini.Jakarta: Bestari Buana Murni
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
48
Internet
Ekawati, Safitri.2012. Peningkatan Kecerdasan Emosi dengan Melalui Bermain Tebak Ekspresi Di TK An nisa 2 Wonokerso Kedaung Sragen.:(Online), dalam (http://www.researchgate.net/publication, diakses 25
desember 2016)
Nyoman, Nopi. 2014. Penerapan Metode bermain Tebak Mimik Berbantuan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosial(online), dalam(http://ejournal.undiksha.ac.id), (diakses pada 23 desember 2016)
Novalia28. Perkembangan Kecerdasan Emosional(EQ) Perencanaan Pembelajaran. (online), dalam (blogspot.co.id/2013/10). ( diakses pada tanggal 25 desember 2016)
Roudloh, Faiqatur.2013. Pengembangan Media Visual Foto Ekspresi Sebagai Sarana Mengembangkan Kecerdasan Emosional Pada Anak Usia 5-6 TahunDi TK Pertiwi 45 Kalisegero Kecematan Gunungpati (online)
dalam (http://lib.unnes.ac.id),diakses) pada 20 desember 2016
https://sites,geogle.com/a/uinjkt.ac.id/renal diakses pada 20 desember 2016