• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA

STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG

CIPTA KARYA

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya

3.1. KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD) KABUPATEN WONOGIRI 3.1.1. VISI

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah, Visi dan Misi Pembangunaan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 hasil pilkada 9 Desember 2015 adalah:

Visi :

MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS.

Penjabaran secara makro dari visi bupati dan wakil Bupati terpilih tersebut adalah sebagai berikut :

SUKSES : Wonogiri sukses adalah kemampuan daerah untuk menjalankan pemerintahan sesuai dengan MANAJEMEN SUKSES (Stabilitas, Undang-Undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi dan Semangat Juang) menjadi pegangan dalam menjalankan roda pemerintahan agar berhasil dan sejajar dengan daerah lainnya.

BERIMAN : Wonogiri yang beriman adalah mewujudkan masyarakat yang hidup berkeTuhanan dimana keadaan jiwa dan raganya merasakan kedamaian dan ketentraman menjalankan kegiatan

(2)

keagamaan masing-masing.

BERBUDAYA : Wonogiri berbudaya adalah mewujudkan masyarakat Wonogiri yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal budi dengan mengembangkan budaya dan adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia berbudaya diartikan sebagai manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan Tuhan.

BERKEADILAN : Pembangunan berkeadilan dirancang secara adil dan merata dengan melibatkan seluruh masyarakat secara aktif, sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Wonogiri.

BERDAYA SAING : Wonogiri yang berdaya saing merupakan kondisi unggul yang memungkinkan terjadinya peningkatan keberdayaan pemerintahan dan masyarakat Wonogiri, melalui pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien sehingga memiliki kemampuan, ketangguhan serta keunggulan guna melangsungkan kehidupan dalam persaingan masyarakat global untuk memiliki daya akselerasi dalam mewujudkan peningkatan pendapatan, pendidikan dan derajat kesehatan menuju kesejahteraan masyarakat.

DEMOKRATIS : Wonogiri yang demokratis dapat diartikan bahwa daerah mampu menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik (good

governance) dan memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat secara adil dan merata sehingga dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat Wonogiri secara hukum dan politik sehingga mampu melangsungkan kehidupan yang menjamin hak dan kewajiban sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat secara adil dan dinamis.

3.1.2. MISI MISI :

1. Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan

(3)

Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi;

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat;

3. Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa;

4. Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain;

5. Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri;

6. Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang;

7. Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

(4)

Tabel 3.1

Skema Keterkaitan Visi – Misi RPJMN 2015 – 2019 dengan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021

VISI RPJMN 2015-2019: “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Visi RPJMD Kabupaten Wonogiri 2016-2021: “MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS”

Dukungan visi:

Menguatkan kemandirian daerah dan kemandirian masyarakat, dengan memperkuat karakter budaya menjunjung tinggi semangat gotong royong.

Misi I :

Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

Misi IV :

Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain. Misi V:

Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri.

Misi II :

Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat.

Misi III :

Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa.

Misi VI :

Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang

Misi VII :

Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

Misi 1:

Keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan Sumber Daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Misi 2:

Masyarakat maju, berkeimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

Misi 3:

Politik Luar Negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim

Misi 4:

Kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

Misi 5:

Bangsa berdaya saing Misi 6:

Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. Misi 7:

Masyarakat yg berkepribadian dalam kebudayaan.

(5)

Sinkronisasi agenda prioritas nasional ke dalam penjabaran visi misi Kabupaten Wonogiri dikembangkan dari kerangka persandingan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sinkronisasi RPJMN 2014 – 2019 dengan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021

9 agenda prioritas RPJMN Penjabaran dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021

Agenda 1 :

Akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara.

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi I : Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

Agenda 2 :

Akan membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi I : Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

Agenda 3 :

Akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi III : Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa.

Agenda 4 :

Akan menolak Negara lemah dengan melalukan reformasi sistem penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi I : Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

Agenda 5 :

Akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui: Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi II dan Misi VI: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing

(6)

9 agenda prioritas RPJMN Penjabaran dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021

Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat. Agenda 6 :

Akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi IV : Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain.

Agenda 7 :

Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi IV : Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain.

Agenda 8 :

Akan melakukan revolusi karakter bangsa

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan :

1. Misi II : Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat.

2. Misi V : Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri. Agenda 9 :

Akan memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Diterjemahkan dalan sasaran daerah yang diturunkan dari Misi VII : Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

Sinkronisasi penjabaran Visi Misi RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

(7)

Tabel 3.3

Skema Keterkaitan Visi – Misi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 dengan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021

Misi 1:

Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan

Misi 2:

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran Misi 3:

Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” Misi 4:

Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan

Misi 5:

Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

Misi 6:

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan

Dasar Masyarakat Misi 7:

Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

VISI RPJMD PROV. JAWA TENGAH TAHUN 2013-2018: MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI

“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

VISI RPJMD KABUPATEN WONOGIRI 2016-2021: “MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS”

Dukungan visi:

Meningkatkan kesejahteraan dengan Menguatkan kemandirian daerah dan kemandirian masyarakat

Misi I :

Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

Misi V:

Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri. Misi IV :

Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain.

Misi II :

Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat.

Misi III :

Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa.

Misi VI :

Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang

Misi VII :

Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

(8)

Sinkronisasi Visi Misi RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 dengan RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031, RPJPD Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 :

Tabel 3.4

Sinkronisasi RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031, RPJPD Kabupaten Wonogiri Tahun 2005 – 2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 dengan RPJMD

Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021

ARAH KEBIJAKAN SINKRONISASI SASARAN

RTRW 2011 - 2031 RPJPD 2005 – 2025 RPJMD Kabupaten Wonogiri 2016-2021 RPJMD PROV JATENG 2013 - 2018 Kebijakan pengembangan struktur ruang : 1. Sebagai kawasan andalan, dan pusat pengembangan pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan. 2. Sebagai PKN yang melayani kegiatan skala nasional Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, bermartabat dan berdaya saing. Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi II 2. Misi VII

Sasaran dari tujuan 1: Meningkatnya demokratisasi, kesejahteraan dan nilai-nilai budaya berbasis ajaran Trisakti Bung Karno

Sasaran dari tujuan 2:

Menurunnya angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka; Meningkatnya produktivitas masyarakat; Meningkatnya investasi; keadilan gender dan

perlindungan perempuan dan anak; Penanganan PMKS Sasaran dari Tujuan 6 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; pendidikan; budaya baca; kualitas lingkungan

permukiman; infrastruktur pertanian dalam arti luas. 3. Sebagai pusat kegiatan

industri kreatif dan jasa skala nasional.

Terwujudnya kepemerintahan yang baik dengan menjujung tinggi supremasi hukum yang berkeadilan. Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi I 2. Misi IV

Sasaran dari tujuan 3 : Penyelenggara pemerintahan daerah yang transparan dan akuntabel, penegakan hukum, berorientasi pada pelayanan prima;

Sasaran dari Tujuan 5 : Meningkatnya ketepatan

perencanaan pembangunan dan meningkatnya peran

masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

Terwujudnya

perwujudan suasana

Diterjemahkan dalam penjabaran

Sasaran dari Tujuan 4 : Menurunnya potensi konflik

(9)

ARAH KEBIJAKAN SINKRONISASI SASARAN RTRW 2011 - 2031 RPJPD 2005 – 2025 RPJMD Kabupaten Wonogiri 2016-2021 RPJMD PROV JATENG 2013 - 2018

aman dan damai. sasaran dari : 1. Misi V 2. Misi VII

antar kelompok; memperkuat Pancasila sebagai dasar negara; Meningkatnya partisipasi politik masyarakat; lestarinya budaya Jawa Tengah pada semua aspek kehidupan

Pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi berwawasan lingkungan

Terwujudnya perekonomian kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEK serta mampu bersaing di pasar global Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi IV 2. Misi VI

Sasaran dari tujuan 2:

Menurunnya angka kemiskinan; Tingkat Pengangguran Terbuka; meningkatnya produktivitas masyarakat, meningkatnya investasi Kebijakan pengembangan pola ruang Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi III 2. Misi IV

Sasaran dari Tujuan 7 : Meningkatnya implementasi ramah lingkungan dalam setiap pembangunan; ketangguhan dalam penanggulangan bencana Kebijakan dan strategi

pengembangan kawasan lindung Terwujudnya kualitas pendidikan, kesehatan dan ketrampilan SDM. Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi II 2. Misi IV

Sasaran dari tujuan 2:

Menurunnya angka kemiskinan; Tingkat Pengangguran Terbuka; meningkatnya produktivitas masyarakat, meningkatnya investasi, keadilan gender dan perlindungan perempuan dan anak, penanganan PMKS Kebijakan pengembangan kawasan budidaya Terwujudnya ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang berkualitas guna menunjang pengembangan wilayah. Diterjemahkan dalam penjabaran sasaran dari : 1. Misi IV 2. Misi VII

Sasaran dari Tujuan 7 : Meningkatnya daya dukung infrastruktur dan pelayanan transportasi; infrastruktur komunikasi; implementasi ramah lingkungan dalam setiap pembangunan; ketangguhan dalam penanggulangan bencana.

Rincian sasaran yang diturunkan dari tujuan dari masing-masing misi dalam RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021, selengkapnya adalah sebagai berikut :

(10)

TABEL 3.5

Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator dalam Mencapai Visi RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021

VISI : MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS.

MISI TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

URUSAN PERANGKAT

DAERAH 1. Mengelola Pemerintahan

dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan demokratis terpercaya. 1. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat). 2. Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan: RPJMD dan RKPD. 3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan). 1. Meningkatnya penyelenggaraan

pemerintahan mulai dari tingkat desa/keluarahan sampai dengan kabupaten dalam hal keuangan, pelayanan publik, hukum dan pengawasan; 2. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumberdaya aparatur pemerintah; 3. Meningkatnya partisipasi

masyarakat dan sektor swasta dalam

penyelenggaraan pembangunan;

4. Meningkatnya komunikasi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta;

1) Persentase SKPD yang melaksanakan integrasi aplikasi E-governance 2) Persentase SKPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku 3) Ketersediaan SOP pelayanan publik 4) Persentase informasi keluaran aktivitas DPRD yang dipublikasikan berbasis teknologi informasi sesuai SOP yang berlaku 5) Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah 6) Persentase ketersediaan data perencanaan sesuai Standar Kebutuhan Layanan Data PD urusan komunikasi dan informatika . PD urusan kearsipan PD Urusan Persandian Semua urusan PD dengan koordinator PD fungsi Penyusunan kebijakan, koordinasi administratif dan pelayanan administratif (Sekretariat Daerah) PD Fungsi lainnya kewenangan dukungan fungsi

(11)

7) Hasil AKIP bernilai Baik. 8) Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk 9) Cakupan penanganan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan lingkungan. 10) Tingkat Penyelesaian Pelanggaran Perda. DPRD PD Fungsi Penunjang Pengawasan Fungsi penunjang urusan pemeritahan (Keuangan). PD Urusan Statistik PD urusan pengawasan PD urusan kependudukan. PD Urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 2. Meningkatkan Kualitas

Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan

1. Meningkatkan layanan dan kemudahan, serta

menjamin terselenggaranya

pendidikan bermutu bagi setiap warga masyarakat Wonogiri. 1. Rata-rata lama sekolah 1. Meningkatnya secara nyata proporsi penduduk, terutama penduduk miskin, yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 1) APK PAUD, SD, SMP 2) Jumlah pengunjung perpustakaan 3) Cakupan layanan pendidikan non formal PD Urusan Pendidikan PD Urusan Perpustakaan

(12)

Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat.

Sembilan Tahun, dan Pendidikan Menengah 12 tahun,

2. Menurunnya jumlah penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf, terutama di kalangan penduduk miskin. 3. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antarkelompok masyarakat, 4. Meningkatnya kualitas hasil belajar yang diukur dengan meningkatnya persentase siswa yang lulus.

5. Meningkatnya proporsi dan kualitas lembaga pendidikan diniyah dan pesantren salafiyah yang setara dengan

pendidikan umum. 6. Meningkatnya proporsi

anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini.

7. Meningkatnya proporsi tenaga pendidik formal dan non-formal, negeri maupun swasta, yang

(13)

memiliki kualifikasi minimum, dan sertifikasi sesuai jenjang kewenangan mengajar yang disesuaikan perkembangan jumlah peserta didik. 8. Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik formal dan non formal, negeri maupun swasta, agar dapat mengembangkan kompetensinya.

9. Meningkatnya efektivitas peran dewan pendidikan kabupaten.

2. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja.

1. Prosentase jumlah tenaga kerja 2. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja. 3. Meningkatnya pekerja yang ditempatkan. 4. Meningkatnya rasio daya

serap tenaga kerja. 5. Menurunnya angka

sengketa pengusaha dengan pekerja. 6. Menurunnya jumlah

tenaga kerja di bawah umur. 7. Meningkatnya rasio lulusan S1/S2/S3 dibandingkan jumlah penduduk. 1. Cakupan serapan tenaga kerja terampil PD Urusan Tenaga Kerja PD Urusan Sosial

(14)

8. Menurunnya tingkat pengangguran. 9. Meningkatnya upah

mínimum regional (UMR) sesuai dengan

peningkatan kebutuhan hidup mínimum. 3. Meningkatkan layanan dan

kemudahan kesehatan yang bermutu bagi setiap warga masyarakat Wonogiri

1. Usia Harapan Hidup

1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit serta KLB. 2. Terciptanya kemandirian

masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan. 3. Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi. 4. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya daerah perbatasan dan terpencil.

5. Terwujudnya

peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan.

6. Terwujudnya kesiapan sumber daya kesehatan

1) Prosentase rumah tangga berperilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) 2) Prevalensi HIV-AIDS pada populasi dewasa 3) Persentase penanganan kasus gangguan jiwa berat 4) Prevalensi

kekurangan gizi (underweight) pada balita

5) Angka kematian ibu 6) Angka Kematian Bayi 7) Angka Kematian Balita 8) Angka kesakitan DBD 9) Angka kesakitan TB 10)Proporsi kasus hipertensi di fasilitas pelayanan kesehatan 11)Cakupan pelayanan persalinan di Puskesmas dan PD Urusan Kesehatan

(15)

dalam menghadapi persaingan global. 7. Terwujudnya sistem informasi kesehatan terpadu, dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan keputusan. 8. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan.

jaringannya 12)Rasio rumah sakit 13)Ketersediaan data masyarakat Miskin dan Rentan (PMKS) penerima Jaminan Kesehatan 4. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang maha Esa dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

1. kegiatan sosial dan budaya yang representatif

1. Meningkatnya moral agama dan mental masyarakat serta penerapannya dalam semua aspek kehidupan; 2. Meningkatnya peran dan

fungsi lembaga

keagamaan baik formal maupun non formal dalam memantapkan moral agama dan budi pekerti;

3. Meningkatnya model-model pendidikan agama kontekstual. 1) Jumlah Sarana penyelengaraan ibadah yang respresentatif 2) Cakupan tempat

ibadah yang dibina

PD Urusan ketenteraman, ketertiban umum serta perlindungan masyarakat 3. Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan 1. Meningkatkandan memberdayakan kesejahteraan masyarakat perdesaan melalui infrastruktur yang 1. Infrastuktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik

1. Terbangunnya

infrastruktur jalan yang memadai;

2. Terwujudnya pembangunan

1) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 2) Proporsi Pajang jembatan dalam PD Urusan pekerjaan umum dan penataan ruang PD Urusan

(16)

di Desa memadai. perekonomian desa yang kuat; 3. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat perdesaan yang terjangkau; 4. Terlaksananya pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat di perdesaan;

5. Terhimpunnya investasi modal bagi

pembangunan desa.

Kondisi baik 3) Panjang jalan yang

memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air

Perhubungan

4. Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang

Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit

Bersama daerah-Daerah Lain

1. Meningkatkan kinerja ekonomi daerah melalui sektor pertanian,

perdagangan, industri dan pariwisata yang

berwawasan lingkungan untuk pengembangan sistem ekonomi karakyatan daerah bertumpu pada potensi unggulan. 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Pertumbuhan PDRB 3. Tingkat inflasi 1. Meningkatnya

kelembagaan dan sarana agribisnis;

2. Meningkatnya sentra produksi pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah;

3. Meningkatnya jaringan pasar produksi pertanian dan indsutri hasil

pengolahan pertanian; 4. Meningkatnya

pemberdayaan petani; 5. Meningkatnya

pemberdayaan industri mikro, kecil dan menengah; 6. Meningkatnya kerjasama perdagangan regional, 1) Persentase Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2) Jumlah Perijinan 3) Jumlah kunjungan wisatawan 4) Persentase Penerapan inovasi 5) Persentase Pasar Rakyat yang representatif 6) Persentase klaster Industri yang berkembang 7) Tersedianya Prasarana Umum di kluster Ekonomi Kreatif Fungsi penunjang urusan pemeritahan (Keuangan) PD urusan Penanaman Modal PD urusan pariwisata PD Penunjang urusan pemerintahan: penelitian dan pengembangan

(17)

nasional dan internasional;

7. Meningkatnya daya saing ekspor;

8. Meningkatnya

keunggulan pariwisata; 9. Meningkatnya iklim

investasi yang kondusif. 10. Terjaganya ketersediaan

pangan dan stabilitas harga 8) Produksi bahan pangan 9) Persentase Ketersediaan pangan utama PD urusan perdagangan PD urusan bidang perindustrian PD Urusan Pangan 5. Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri.

1. Membina dan melestarikan adat istiadat, budaya dan tradisi yang ada di masyarakat serta prestasi pemuda dan olah raga.

1. Tingkat aktualisasi pelestarian seni dan budaya

2. Tingkat prestasi pemuda dan olah raga 1. Meningkatnya pembinaan yang dilakukan untukmelestarikan adat istiadat,budaya dan tradisi masyarakat. 2. Meningkatnya Kesadaran masyarakat untukberpartisipasi dalam pelestaraian adat istiadat, budaya dan tradisi masyarakat. 3. Meningkatnya

pelaksanaan

adatistiadat,budaya dan tradisi masyarakat.

1) Rasio grup kesenian per 10.000 penduduk 2) Jumlah

penyelenggaraan festival seni dan budaya 3) Persentase atlet cabang olahraga yang mempunyai prestasi tingkat regional/ nasional/ internasional 4) Persentase pemuda/organisasi pemuda yang berprestasi di kancah regional/ nasional/ internasional PD Urusan Kebudayaan PD Urusan Kepemudaan dan Olah raga 6. Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang. 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang merata.

1. SDM ternaga kerja 1. Meningkatnya

kemakmuran atau taraf hidup masyarakat 2. Meningkatnya

1) Pencari kerja yang ditempatkan 2) Persentase Pertumbuhan PD Urusan Tenaga Kerja PD Urusan Koperasi, Usaha

(18)

penciptaan kesempatan kerja baru.

3. Meningkatnya

pendapatan masyarakat.

Tenaga Kerja KUMKM yang dibina

Kecil dan Menengah

7. Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

1. Meningkatkan sumber daya manusia untuk mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat. 1. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 2. IPG (Indeks Pembangunan Gender) 3. Tingkat Kemiskinan 4. Indeks Gini 5. TPT (Tingkat Penggangguran Terbuka 1. Menurunnya PMKS 2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kewilayahan 1. Persentase penanganan PMKS dan PSKS 2. Produksi hasil peternakan 3. Produksi budidaya ikan 4. Persentase jumlah Swadaya Masyarakat terhadap total Program pemberdayaan masyarakat kelurahan 5. Persentase transmigran yang diberangkatkan PD Urusan Sosial PD Urusan Pertanian PD Urusan Kelautan dan Perikanan PD Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa PD Urusan Transmigrasi

(19)

3.2. RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA Berisikan rangkuman dari rencana masing-masing sektor di lingkup Cipta Karya, baik untuk sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, air minum, dan sanitasi.

3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman (RKP)

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal. Sasaran dari rencana pembangunan perumahan dan permukiman antara lain :

- Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan permukiman di daerah yang aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan penyelenggara pembangunan, yang dituangkan dalam suatu Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D);

- Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan permukiman yang memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi, serta terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh prosesnya;

- Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan permukiman yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah; - Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah sebagai

bahan masukan bagi penyusunan kebijaksanaan pemerintah serta bagi berbagai pihak yang akan terlibat/melibatkan diri.

Berbagai faktor dapat menjadi masalah dan tantangan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan sektor permukiman tersebut di atas. Antara lain faktor tata ruang, pertanahan, sarana prasarana, jasa pengembang, pembiayaan, kelembagaan, maupun peraturan perundangan. Masalah dan tantangan yang cukup menonjol adalah keterbatasan sarana prasarana dasar lingkungan permukiman terutama yang dihuni masyarakat berpenghasilan rendah, terdapatnya kesenjangan antara jumlah rumah yang

(20)

disediakan (supply) dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (demand), harga rumah yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah, serta belum tersedianya alokasi lahan yang diarahkan bagi pengambangan kawasan permukiman (kasiba/lisiba). Rencana pengembangan permukiman dalam RPIJM ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang permukiman. Tersusunnya rencana pengembangan permukiman dapat menjadi acuan bagi program dan kegiatan bidang permukiman dalam kurun waktu lima tahun ke depan yang meliputi.

3.2.2. Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Permukiman

Visi yang ditetapkan hingga tahun 2020 di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman adalah Setiap orang (KK) Indonesia mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau pada ungkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam upaya terbentuknya masyarakat yang berjati diri, mandiri, dan produktif. Visi penyelenggaraan perumahan dan permukiman diarahkan untuk mengusahakan dan mendorong terwujudnya kondisi setiap orang atau keluarga di Indonesia yang mampu bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan perumahannya yang layak dan terjangkau di dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan guna mendukung terwujudnya masyarakat dan lingkungan yang berjati diri, mandiri, dan produktif hakekat bahwa keberadaan rumah akan sangat menentukan kualitas masyarakat dan lingkungannya di masa depan merupakan acuan terutama di Kabupaten Wonogiri, serta prinsip pemenuhan kebutuhan akan perumahan adalah merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri, maka penempatan masyarakat Kabupaten Wonogiri sebagai pelaku utama dengan strategi pemberdayaan merupakan upaya yang sangat strategis. Sehingga Misi yang harus dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Visi penyelenggaraan perumahan dan permukiman dijabarkan seperti berikut ini :

a. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

b. Memfasilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusif di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya pendukung penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

Dalam upaya pelaksanaan Misi tersebut, seluruh program dan kegiatan penyelenggaraan perumahan dan permukiman di Wilayah Kabupaten Wonogiri dititikberatkan untuk dapat mencapai sasaran antara lain sebagai berikut :

(21)

1. Terwujudnya keswadayaan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau secara mandiri.

2. Terbangunnya lembaga-lembaga penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang dapat menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, di tingkat lokal, wilayah, dan pusat.

3. Terdorongnya pertumbuhan wilayah dan keserasian lingkungan antar wilayah melalui penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan, saling mendukung dan terpadu.

3.2.3. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten Wonogiri

Analisis kebijakan pembangunan Kabupaten Wonogiri digunakan untuk mengetahui sasaran pembangunan yang akan dilakukan di Kabupaten Wonogiri sekaligus mengetahui strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Wonogiri pada perencanaan sektoral pengembangan dan pembangunan perumahan dan permukiman serta infrastruktur nunjangnya. Berdasarkan kajian RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Wonogiri, arahan pengembangan perumahan dan permukiman yang harus perhatikan dalam kegiatan pengembangan perumahan permukiman adalah :

1. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan perdesaan. Mnempatkan kota-kota sebagai pusat p elayanan sekaligus pusat aktivitas dan pusat pengembangan wilayah di sekitar dengan dibantu oleh desa-desa pusat pertumbuhan. Sistem permukiman perkotaan dan perdesaan merupakan magnet-magnet pertumbuhan wilayah, sehingga pengembangan sistem permukiman tidak mengabaikan hubungan desa kota yang telah ada sekaligus meningkatkan dan memberikan alternatif-alternatif pengembangan yang lebih efektif dan efisien dengan mengacu pada pola pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

2. Pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Kegiatan pengembangan perumahan permukiman dilakukan dengan ketentuan berikut :

a. Dilarang dikembangkan pada kawasan lindung.

b. Dilarang dikembangkan di sepanjang sungai karena dapat mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai.

c. Pembuatan jalan inspeksi untuk sungai yang melalui permukiman.

d. Dilarang dikembangkan di sempadan danau/waduk karena dapat mengganggu atau merusak kualitas air dan kondisi fisik dasar danau/waduk.

(22)

f. Penataan tapak kawasan dan perlindungan tebing untuk menjaga fungsi ekologis dan hidrologis kawasan.

g. Permukiman dengan kepadatan tinggi dilarang berada pada kawasan rawan bencana angin topan.

h. Menghindari dan mengurangi kegiatan pembangunan dan permukiman pada kawasan rawan bencana.

i. Pembangunan dan pengembangan permukiman pada kawasan rawan bencana gempa harus memperhatikan keselamatan bangunan yaitu bangunan tahan gempa dan menetapkan jalur evakuasi bencana.

j. Penataan permukiman di wilayah pesisir dan perlindungan dengan tanaman keras dan saluran drainase yang baik.

3. Pemerataan dan pengembangan sarana prasarana di kawasan perumahan permukiman perkotaan dan perdesaan untuk mendukung kegiatan permukiman dan aktivitas masyarakat.

a. Diarahkan pengembangan sarana prasarana pendukung perumahan dan permukiman sesuai skalanya.

b. Penambahan jaringan drainase kota untuk wilayah pengembangan pusat­ pusat permukiman baru.

c. Pengelolaan limbah dari permukiman dikembangkan dengan sistem sanitasi lnstalasi Pengolahan Air Limbah Komunal.

d. Buangan dengan sistem tidak setempat rnelalui lnstalasi Pengolah Lumpur Tinja ( IPLT). Pengaturan jarak sumur resapan septictank dengan sumur paling sedikit 10 (sepuluh) meter; dan pembuatan septictank secara kolektif atau sistem jaringan tertutup. Penyediaan dan perluasan jaringan air bersih perdesaan memiliki sumber mata air.

e. Pengembangan sistem Penampungan Air Hujan dan Sistem Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan pada kawasan rawan kekeringan.

4. Pengembangan sistem pengangkutan sampah kawasan permukiman perkotaan dan pusat kegiatan masyarakat.

5. Pengembangan sistem komposing kawasan perdesaan dan permukiman kepadatan rendah.

6. Pengembangan TPS, TPST serta pembangunan dan perluasan TPA.

7. Peningkatan sistem pengelolaan sampah dengan sanitary land/UL dan sistem 3

R meliputi : Pengurangan (reduce); Penggunaan kembali (reuse); dan Daur ulang (recycle).

(23)

Sedangkan untuk rencana pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan berdasarkan kajian RTRW Kabupaten Wonogiri antara lain memuat beberapa point utama yang terkait dengan perumahan dan permukiman, yaitu : 1. Sistem Permukiman Perkotaan

Sistem permukiman diarahkan pada perkembangan linear wilayah, mengikuti jaringan jalan Nasional, kondisi fisik wilayah, dan kondisi perkembangan wilayah di Kabupaten Wonogiri. Sistem permukiman dikembangkan untuk membentuk struktur perkotaan yang dinamis dan akomodatif, dengan pola pengembangan kota yang berkelanjutan dengan proses pembangunan yang terpadu. Keberadaan perkotaan dalam suatu wilayah kabupaten merupakan barometer perkembangan wilayah secara umum, dengan berbagai karakteristik tertentu yang menjadi pendukung perkembangannya. Untuk itu, perkotaan yang ada harus dikembangkan sebagai satu pintu pengembangan wilayah Kabupaten Wonogiri secara keseluruhan, yang terintegrasi dengan pola pengembangan wilayah secara umum. Permukiman perkotaan dimaksudkan untuk menunjang aktivitas perkotaan dan pengembangan kegiatan agrobisnis. Arahan pertumbuhan perumahan dan permukiman di kawasan permukiman Perkotaan Kabupaten Wonogiri diarahkan kepada pembangunan fisik ke arah vertikal.

2. Sistem Permukiman Perdesaan

Pengembangan sistem permukiman perdesaan di Kabupaten Wonogiri di diarahkan pada usaha pemerataan pembangunan dan perkembangan wilayah sebagai salah satu usaha mencegah kesenjangan wilayah baik ekonomi maupun sarana prasarana. Hal ini terutama karena hambatan-hambatan strategis yang meliputi kondisi geografis yang mempengaruhi pola distribusi dengan tingkat kesulitan aksesibilitas yang cukup tinggi, yang ditunjukkan adanya hambatan­hambatan fisik kawasan dan sistem jaringan yang belum memadai. Sistem permukiman perdesaan dimaksudkan untuk menunjang kegiatan agrobisnis dengan menumbuhkan keberadaan pusat pertumbuhan perdesaan. Permukiman perdesaan diarahkan dan disesuaikan dengan karakteristik masing­masing wilayah studi, baik dari aspek fisik, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan untuk mewujudkan lingkungan perumahan permukiman yang ideal.

3.2.4. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman baru di Kabupaten wonogirt dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk akan perumahan yang

(24)

semakin meningkat. Peningkatan populasi penduduk berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Wonogiri hingga tahun 2035 yakni 1.098.686 ini membuat Pemerintah setempat harus menambah peruntukkan kawasan-kawasan permukiman baru. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman baru ini nantinya direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi lahan, sumber daya, kondisi sarana prasarana dan infrastruktur yang ada didalamnya. Rekomendasi lokasi pembangunan terbagi menjadi dua, rekomendasi pembangunan untuk kawasan permukiman dan pengembangan untuk perumahan. Rekomendasi lokasi perumahan tidak dapat ditentukan pada setiap kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Kecamatan yang direkomendasikan terdapat kawasan perumahan yakni kawasan yang termasuk dalam PKLP (Pracimantoro, Purwantoro dan Baturetno), kawasan yang terdapat pabrik atau industri besar dan pertimbangan pusat-pusat kecamatan sebagai basis pertumbuhan. Kawasan yang terdapat industri besar antara lain Eromoko, Ngadirojo, Tirtomoyo, Wuryantoro, Selogiri dan Wonogiri. Kawasan ini membawa dampak besar dalam perkembangan wilayahnya dengan banyaknya penduduk luar daerah yang masuk. Maka dibutuhkan rekomendasi perumahan untuk dapat memenuhi perkembangan wilayah tersebut.

Tabel 3.6

Kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Wonogiri

NO KAWASAN PERKOTAAN

STRUKTUR

PERKOTAAN LUAS (Ha)

RTH Existing (Ha) % Rencana RTH (Ha) % 1 Wonogiri PKL 6.162,52 1.626,91 26,40 1.848,76 30,00 2 Baturetno PKLp 2.536,52 623,98 24,60 760,96 30,00 3 Purwantoro PKLp 2.204,40 556,61 25,25 661,32 30,00 4 Pracimantoro PKLp 2.819,50 651,30 23,10 845,85 30,00 5 Selogiri PPK 847,06 216,00 25,50 254,12 30,00 6 Slogohimo PPK 905,89 227,38 25,10 271,77 30,00 7 W uryantoro PPK 1.861,81 418,91 22,50 558,54 30,00 8 Sidoharjo PPK 953,84 245,14 25,70 286,15 30,00 9 Jatisrono PPK 1.009,81 250,43 24,80 302,94 30,00 10 Eromoko PPK 2.010,72 428,28 21,30 603,22 30,00 11 Manyaran PPK 3.945,59 883,81 22,40 1.183,68 30,00 12 Ngadirojo PPK 2.390,79 569,01 23,80 717,24 30,00 13 Tirtomoyo PPK 2.196,58 551,34 25,10 658,97 30,00 14 Kismantoro PPK 1.886,02 420,58 22,30 565,81 30,00 15 Paranggupito PPK 2.411,74 506,47 21,00 723,52 30,00 16 Giritontro PPK 2.686,19 577,53 21,50 805,86 30,00 17 Batuwarno PPK 2.162,00 544,82 25,20 648,60 30,00 18 Karangtengah PPK 1.808,00 464,66 25,70 542,40 30,00

(25)

19 Nguntoronadi PPK 1.505,59 352,31 23,40 451,68 30,00 20 Jatiroto PPK 1.083,91 268,81 24,80 325,17 30,00 21 Bulukerto PPK 1.026,60 248,44 24,20 307,98 30,00 22 Puhpelem PPK 788,84 194,05 24,60 236,65 30,00 23 Giriwoyo PPK 937,22 212,75 22,70 281,17 30,00 24 Jatipurno PPK 1.053,67 270,79 25,70 316,10 30,00 25 Girimarto PPK 901,03 230,66 25,60 270,31 30,00 TOTAL 48.095,84 11.540,98 24,00 14.428,75 30,00

Sumber: Hasil Analisis 2016

Arahan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Permukiman Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan atau penghijauan dan luas tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan danlingkungan. Penyediaan KDH dan RTH hampir sama dalam suatu wilayah perkotaan minimal 30% yang terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat.

Standar kebutuhan KDH dalam suatu kawasan permukiman dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe rumah, yakni rumah tipe besar, sedang dan kecil dengan perbandingan 1 : 3 : 6. Berdasarkan klasifikasi tipe rumah maka kriteria RTH ditentukan berdasarkan kategori pekarangan, sebagai berikut :

Tabel 3.7

Standar Baku Klasifikasi RTH Berdasarkan Kategori Pekarangan Kawasan Perumahan Pekarangan Rumah Besar Pekarangan Rumah Sedang Pekarangan Rumah Kecil Luas Lahan > 500 m2 Luas Lahan 200m2 sampai 500

m2

Luas Lahan < 200m2t

RTH MIN = luas lahan (rrr') luas dasar bangunan (m2)

RTH MIN = luas lahan (m2) luas dasar bangunan (m2)

RTH MIN= luas lahan (m2) luas dasar bangunan (m2) Jumlah pohon pelindung

minimal tiga pohon pelindung ditambah·· dengan perdu, semak, serta penutup tanah (rumput).

Jumlah pohon pelindung minimal dua pohon pelindung ditambah dengan perdu, semak, serta penutup tanah (rumput).

Jumlah pohon pelindung minimal satu pohon pelindung ditambah dengan perdu, semak, serta penutup tanah (rumput).

(26)

3.2.5. Rencana Lokasi Kawasan Permukiman yang Terdampak Pembangunan Waduk Pidekso

Rencana pembangunan Waduk Pidekso ini merupakan kegiatan prioritas Pemerintah dan sudah masuk dalam RPJMN 2010/2014 yang diimplementasi dari amanat PerPres No.5 Tahun 2010. Pembangunan Waduk Pidekso sangat diperlukan dalam rangka pengembangan infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Wonogiri. Pernbangunan ini dalam rangka pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat pembangunan Waduk Pidekso ini diantaranya sebagai pengendali banjir, konservasi, pariwisata. Selain itu menyediakan air irigasi untuk lahan seluas 1500 Ha, menaikkan intensitas tanam dari 133% (2000 Ha) menjadi 240% (3600 Ha) serta penyediaan air baku 300 liter I detik. Lokasi pembangunan Waduk Pidekso mencakup tiga desa yang berada di dua Kecamatan, yakni Desa Pidekso dan Desa Tukulrejo di Kecamatan Giriwoyo dan Desa Sendangsari di Kecamatan Batuwarno. Pembangunan Waduk Pidekso ini menggunakan lahan penduduk ketiga Desa tersebut yang berupa rumah, sawah, tegalan dan pekarangan. Maka dari itu bentuk lahan yang dimiliki oleh penduduk ini harus segera dipindahkan agar nantinya tidak terkena dampak pembangunan waduk.

Lokasi yang terkena dampak pembangunan di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo didalamnya terdapat 226 rumah dengan luas tanah terdampak 1.768.336 m2. Sedangkan Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo yang terdampak seluas 634.991 m2 dengan jumlah 43 rumah dan Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno luas lahan terdampak 922.548 ha dengan jumlah rumah terdampak kurang lebih 157 rumah.membutuhkan kawasan permukiman baru. Terkait dengan status wilayahnya termasuk dalam wilayah PKLp, Kecamatan Pracimantoro menjadi wilayah yang juga melayani kecamatan-kecamatan disekitarnya dalam hal pemenuhan fasilitas pelayanan. Keadaan tersebut menjadi salah satu aspek yang menyebabkan tingginya kebutuhan permukiman di Kecamatan Pracimantoro. Kebutuhan akan permukiman ini dapat dalam bentuk kos-kosan atau rumah susun yang fungsinya memenuhi kebutuhan penduduk tidak hanya lokal, namun dari luar kota. Kawasan kecamatan ini juga dikembangkan untuk dapat menjadi wilayah PKL seperti Kecamatan Wonogiri.

(27)

3.3. RENCANA INDUK STRATEGI PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

3.3.1. Rencana Sistem Pelayanan

Rencana sistem pelayanan yang disesuaikan dengan RTRW, kondisi geografis ,sebaran penduduk dan peruntukan daerah. Kondisi rencana blok pelayanan ini dituangkan dalam peta administrasi 1. Kebijakan Pemanfaatan Ruang wilayah

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Wonogiri adalah rnewujudkan pusat; pertumbuhan pertanian didukung DAS berkelanjutan dan pusat pertumbuhan industry : berwawasan Iingkungan menuju masyarakat mandiri, berdaya saing dan sejahtera. Untuk

(28)

mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Wonogiri ditetapkan kebilakan penataan ruang wilayah kabupaten. Kebijakan penataan ruang wiiayah kabupaten rneliputi : a. Strategi pemantapan fungsi dan kedudukan kabupaten dalam kawasan andalan meliputi:

1. Memantapkan kedudukan kabupaten sebagai kawasan andalan;

2. Memantapkan fungsi kabupaten sebagai pusat pengembangan pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan;

3. Menetapkan lokasi pusat pengernbangan kegiatan;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan jalan dari produsen ke daerah pemasaran, perkotaan ke perdesaan serta antar kota dan antar desa;

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan kegiatan.

b. Strategi pengernbangan dan optimalisasi kawasan peruntukan pertanian meliputi : 1. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian;

2. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan pengolahan hasil pertanian; 3. Mengembangkan dan mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan; 4. Mengembangkan sistem pernasaran hasil pertanian;

5. Mengembangkan lumbung desa.

c. Strategi pengembangan industri berwawasan lingkungan dan berbasis pemberdayaan masyarakat meliputi :

1. Mengembangkan kegiatan industri dengan memberdayakan masyarakat lokal;

2. Mengembangkan pusat kegiatan industri;

3. Mengendalikan perkembangan kegiatan industri;

4. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah secara terpadu; 5. Menyediakan zona penyangga kawasan peruntukan industry;

6. Memanfaatkan sumber daya alam kebutuhan kegiatan industri berwawasan lingkungan;

7. Mengembangkan kawasan permukiman terintegrasi dengan kawasan peruntukkan industri.

d. Strategi peningkatan pengelolaan DAS berkelanjutan meliputi : 1. Mewujudkan kawasan hutan dengan sebaran proporsional; 2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan; 3. Meningkatkan konservasi lahan dan hutan;

4. Mengendalikan dan menata kembali pemanfaatan ruang DAS; 5. Mengembangkan hutan rakyat pada DAS.

(29)

e. Strategi pengembangan dan pemantapan pusat kegiatan terpadu meliputi : 1. Menetapkan fungsi pusat kegiatan;

2. Mewujudkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian; 3. Menciptakan pusat pertumbuhan industri dan kawasan sekitarnya; 4. Mengembangkan jaringan penghubung antar pusat kegiatan;

5. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan perdesaan

f. Strategi pernantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi lingkungan hidup :

1. Mengembalikan dan merningkatkan fungsi kawasan lindung; 2. Melestarikan fungsi lingkungan hidup terpadu;

3. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari dampak negatif yang timbul; 4. Mengendalikan secara ketat pemanfaatan ruang kawasan lindung;

5. Memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman surnber daya alam;

6. Mengoptirnalkan dan mernpertahankan ekosistem pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

7. Mengelola kawasan suaka alam dan cagar budaya secara berkelanjutan; 8. Mempertahankan dan melestarikan kawasan lindung geologi.

g. Strategi Pengoptimalan potensi lahan budidaya dan sumber daya alam : 1. Meningkatkan prasarana jaringan transportasi;

2. Mengernbangkan perekonomian pada kawasan budidaya wilayah tertinggal; 3. Meningkatkan akses kawasan budidaya ke jaringan jalan arteri dan jalan kolektor; 4. Mengernbangkan sarana dan jaringan prasarana wilayah pendukung;

5. Meningkatkan produktivitas dan komoditas unggulan;

6. Mengoptimalkan pengembangan potensi surnber daya alarn pertambangan;

h. Strategi pengernbangan dan optimalisasi kawasan strategis :

1. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;

2. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya;

3. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan surnber daya alarn dan teknologi tinggi;

4. Menetapkan dan rnengernbangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;

(30)

i. Srategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara :

1. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan Negara;

2. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis dengan fungsi pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;

3. Mengembangkan kawasan lindung dan kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun; 4. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan TNI;

5. Rencana struktur ruang Kabupaten Wonogiri terdiri atas sistem pusat kegiatan dan system jaringan prasarana wilayah. Dalam sistem pusat kegiatan di Kabupaten Wonogiri terdiri atas sistem perkotaan dan sistem perdesaan.

Tabel 3.8

Sistem Pusat Kegiatan Perkotaan No Pusat Kegiatan Perkotaan Lokasi

1 PKL Perkotaan Wonogiri 2 PKLp Perkotaan Purwantoro Perkotaan Pracimantoro Perkotaan Baturetno 3 PPK Perkotaan Eromoko Perkotaan Manyaran Perkotaan Ngadirojo Perkotaan Tirtomoyo Perkotaan Kismantoro Perkotaan Paranggupito Perkotaan Giritontro Perkotaan Batuwarno Perkotaan Karangtengah Perkotaan Nguntoronadi Perkotaan Jatiroto Perkotaan Bulukerto Perkotaan Puhpelem Perkotaan Giriwoyo

(31)

2. Rencana Pengembangan SPAM

Rencana pengembangan SPAM diarahkan sebagai berikut : 1. Upgrade/perbaikan terhadap pipa yang bocor;

2. Penambahan ada daerah yang masih kurang memenuhi kebutuhan airnya; 3. Memperbaiki kinerja pada kelembagaanya sehingga menenangkan pelanggan.

3. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Sampai saat ini di Kabupaten Wonogiri terjadi kehilangan air pada air minum. Hal tersebut ditandai dengan tingkat kehilangan air pada tahun 2015 yang mencapai 24,42%. Perbandingan data produksi, penjualan air dan kehilangan air tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

Jurnlah Penduduk (jiwa) 1.245.923 1.252.930 942.377' 945.817 949.695

Penduduk Terlayani (jiwa) 174.054 310.777 321.985 181.386 192.511

Cakupan Pelayanan (%) 13,97 24,80 34,17 19,17 20,27

*Sumber Bagian Teknik PDAM Kabupaten Wonogiri

Cakupan pelayanan tersebut dapat ditingkatkan melalui penambahan kapasltas produksi, pengembangan jaringan transmisi dan optimalisasi sarana yang telah ada. Disamping itu, program pengendalian kehilangan air di PDAM Kabupaten Wonogiri belum berjalan dengan baik, hal tersebut ditandai masih tingginya tingkat kehilangan air yang pada tahun 2015 mencapai 24,42%. Perbandingan data produksi, penjualan air dan kehilangan air tahun 2011 - 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Produksi Air, Penjualan dan Kehilangan Air 2011-2015

Uraia 2011 2012 2013 2014 2015 Prqduksi Air (m3) 6.871.32 7.395.08 7.417.79 7.895.26 8.227.47 Perijualan Air (m3) 4.929.13 6 5.397.76 8 5.561.83 6 6.036.25 8 6.217.95 8 Kehilangan Air (m3) 1.942.18 1.997.31 1.855.95 1.859.01 2.009.52 Kehilangan Air (%} 28,27 27,01 25,02 23,55 24,42

*Sumber Bagian Teknik PDAM Kabupaten Wonogiri

Sampai dengan saat ini, terdapat meter induk produksi maupun distribusi belum terpasang di PDAM Kabupaten Wonogiri. Dalam rangka memantau kehilangan air, perlu adanya pemasangan meter induk produksi dan distribusi pada setiap sumber air dan reservoir untuk mengetahui secara pasti jumlah air yang diproduksi dan jumlah air yang didistribusikan.

(32)

3.4. Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten berpedoman pada prinsip :

1. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

2. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan); 3. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

4. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’

3.4.1. Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi

Perumusan dan identifikasi isu-isu strategis merupakan titik awal perumusan strategi sanitasi yang akan diterapkan pada massa 5 tahun yang akan datang. Hal ini penting mengingat kondisi aktual sanitasi saat ini akan sangat berbeda dengan kondisi sanitasi yang akan datang. Untuk mengalami kesenjangan ini, maka berdasarkan hasil identifikasi isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan yang akan diharapkan oleh Kabupaten Wonogiri berdasarkan permasalahan-permasalahan sanitasi yang dihadapi akan jadi dasar bagi perumusan strategi yang akan dibuat.

Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Wonogiri yang diturunkan dari Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri, yaitu :

Tabel 3.10

Visi Kabupaten dan Visi Sanitasi Kabupaten Wonogiri Visi

Kabupaten Wonogiri

Visi

Sanitasi Kabupaten Wonogiri Terwujudnya Pemerintah Wonogiri yang

Kredibel dan Efektif demi Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Berakhlak Mulia Bebas dari Kemiskinan

Terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang bersih dan sehat melalui pembangunan dan

peningkatan layanan sanitasi yang berkualitas dan ramah lingkungan pada tahun 2018

Sumber: Analisis

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh pemangku kepentingan dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Wonogiri secara terpadu. Visi di atas merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai di tahun 2021 secara mandiri melalui kegiatan–kegiatan yang dilakukan secara sinergis antar pemangku kepentingan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dalam pengelolaan sanitasi.

(33)

Visi ini selanjutnya dirumuskan dalam beberapa misi sebagai terjemahan lebih lanjut arti visi yang telah ditetapkan untuk dapat mengidentifikasi arah kerangka kerja SSK.

Tabel 3.11

Misi Kabupaten dan Misi Sanitasi Kabupaten Wonogiri Misi

Kabupaten Wonogiri

Misi

Sanitasi KabupatenWonogiri 1. Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan

aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintah yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability), responsibel (prinsip

responsibility) dan adil (prinsip fairness)

A. Misi Air Limbah Domestik Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengolahan air limbah

Misi ini bertujuan :

a. Membuat peraturan Daerah (Perda) tentang pengolahan sektor air limbah

b. Menyusun master plan pengelolaan air limbah c. Meningkatkan peran

masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Air Limbah d. Meningkatkan sarana dan

prasarana pengelolaan air limbah

e. Meningkatkan dan mengembangkan sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman

f. Menyiapkan kerangka regulasi dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah

2. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

B. Misi Persampahan

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pengelolaan persampahan 2. Menyelenggarakan

pengelolaan persampahan melalui system 3R (Resue, Reduce, Recycle) yang berbasis masyarakat Misi ini bertujuan :

a. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

b. Menyediakan Lokasi TPA lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung c. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas SDM di Bidang Persampahan

d. Meningkatkan peran

masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan e. Meningkatkan jangkauan dan

(34)

Misi

Kabupaten Wonogiri

Misi

Sanitasi KabupatenWonogiri kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan f. Mengurangi timbulan sampah

dalam rangka Pengelolaan sampah berkelanjutan g. Membuat Peraturan Daerah

(Perda) tentang Pengelolaan sektor Persampahan

3. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

C. Misi Drainase

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana drainase lingkungan Misi ini bertujuan :

a. Membuat Peraturan Daerah (Perda) yang terkait dengan pengelolaan drainase b. Menyusun Master plan

pembangunan drainase lingkungan

c. Meningkatkan peran

masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Drainase

d. Meningkatkan sumber daya lokal dalam pengelolaan Dainase

e. Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan bagi pembangunan drainase menuju kearah kemandirian daerah f. Mendorong peningkatan perang

dunia usaha melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi

pengembangan sarana dan prasarana penyehatan Lingkungan Permukiman g. Mendorong terciptanya

pengaturan berdasarkan hukum yang dapat diterapkan

Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam

pembangunan penyehatan lingkungan Permukiman 4. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring

kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, permodalan, dan rekayasa untuk mengolah

kompetensi unggulan Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetiti di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti

luas),perdagangan, dan pariwisata.

D.Misi Prohisan

a. Meningkatkan promosi kesehatan

b. Meningkatkan pembinaan masyarakat dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat misi ini bertujuan :

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan dan

(35)

Misi

Kabupaten Wonogiri

Misi

Sanitasi KabupatenWonogiri pemberdayaan masyarakat b. Mendorong peningkatan peran

masyarakat dan swasta dalam peningkatan PHBS

c. Mendorong peningkatan

kemampuan pembiayaan untuk peningkatan kegiatan PHBS

d. Membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

5. Meningkatkan pembangunan atau penyediaan Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian

6. Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, politik sehingga terjadi kerukunan ketertiban masyarakat

Sumber: Analisis

Pada Misi Kabupaten Wonogiri yang ke 2 (dua) yaitu meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menunjukan komitmen pemerintah Kabupaten Wonogiri terhadap pembangunan sanitasi, terutama pembangunan infrastruktur kesehatan.

3.4.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sanitasi 1. Isu-Isu Strategis

Dalam penyusunan tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Wonogiri, didasarkan pada isu-isu strategi permasalahan air limbah domestik yang telah diidentifikasikan dalam buku putih sanitasi Kabupaten Wonogiri. Isu-isu strategi tersebut akan menjadi panduan dalam penyusunan perencanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Wonogiri dalam 5 tahun kedepan. Adapun isu-isu strategis tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Isu-Isu Strategis Sektor Air Limbah

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS) 1. Adanya perda yang menyangkut pengelolaan

air limbah dan perda RTRW 2. Ada SKPD pengelolaan air limbah 3. Sudah ada pendanaan dari APBD 4. Kepemilikan Lab. LKH Wonogiri 5. Adanya perda RTRW

6. Keterbatasan SDM dan imlementasi dan dalam

1. Aturan dan perundang-undangan belum diperlakukan secara tepat pelaksanaanya 2. Belum mempunyai IPLT atau IPAL terpusat 3. Belum m,empunyai master plan ataupun

DED air limbah kabupaten

4. Masih banyak bangunan rumah yang tidak mengikuti aturan IMB

Referensi

Dokumen terkait

Tembung tangan tengen sajrone cuplikan (30) ing ndhuwur nuduhake anane majas kolokasi .Tangan tengen sajrone cuplikan ing ndhuwur digunakake pangripta kanggo

Disetiap jalur pendakian tentunya sudah disertai rambu - rambu yang menunjukkan arahan bagi pendaki gunung agar sesuai jalur yang sudah ditentukan, namun masih

Untuk menunjukkan bahwa metode pajak hotel digunakan potensial yang meliputi tarif pajak dari pajak hotel, rata-rata kamar, jumlah hari dan jumlah kamar di hotel.Hasil

Berdasarkan mata kuliah prasyarat pembelajaran mikro yang terdapat pada program studi pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang, peneliti tertarik untuk mengetahui

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlaksanaan RPP, keterlaksanaan LKS, aktivitas siswa saat diterapkan pembelajaran, hasil belajar siswa dan respons

Sistem pembayaran mikro elektronik ini dapat diimplementasikan dengan tiga cara, yaitu dengan sistem berbasis internet, berbasis kartu (smartcard), dan berbasis

Madiun memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon oleh karena rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak tahun 2006 telah tidak harmonis sering

Fluktuasi harga saham yang terjadi disekitar hari pengumuman penerbitan obligasi memberikan peluang bagi investor untuk dapat memperoleh return baik dibawah atau diatas return