• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE READ, REPEAT DAN DISTRIBUTE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI - STAIN Kudus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN METODE READ, REPEAT DAN DISTRIBUTE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI - STAIN Kudus Repository"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

36

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Gambaran Umum MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

MTs Sabilul Ulum adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Ulum. Yayasan ini tidak hanya tingkat MTs saja melainkan mendirikan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA). MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara berdiri pada tanggal 20 Desember 1965.1

Faktor yang mendorong berdirinya MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:2

a. Adanya masukan dari para wali murid Desa Mayonglor khususnya para wali murid kelas VI MI Sabilul Ulum yang merasa keberatan untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang pendidikan selanjutnya karena terbentur masalah biaya, termasuk sarana transportasi bila sekolahnya jauh.

b. Pada tahun 60-an dimana masyarakat Mayonglor belum mengenal Madrasah Tsanawiyah, bahkan saat itu Lanjutan Tingkat Pertama pun belum ada diwilayah Kecamatan Mayong seperti halnya SMP.

c. Dukungan masyarakat sekitar Mayonglor, hal ini dibuktikan melalui Jam’iyyah Tahlil yang dipimpin oleh Bapak K. Ahmad Mustamir dimana para jama’ahnya diajak untuk memecahkan ide atau gagasan dan sekaligus mengenalkan tentang Madrasah Tsanawiyah dan hal tersebutdirespon oleh Jam’iyyahTahlil dengan tanggapan yang positif dan memberi dukungan sepenuhnya atas gagasan tersebut.

Secara idealis, pendirian MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara merupakan suatu usaha membantu pemerintah dalam bidang pendidikan

1

Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

2

(2)

dengan berusaha mempertinggi mutu pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan.

Sejak berdirinya MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup baik, ini terbukti dengan semakin banyaknya murid pada tahun ajaran baru. Perkembangan kegiatan MTs tidak hanya dalam bentuk intra kurikuler saja tetapi ekstra kurikuler juga seperti Kepramukaan, Seni Baca Al-Qur’an, Olah Raga, Seni Bela Diri. Sedangkan kegiatan yang bersifat insidentil juga diprogramkan misalnyaclass meeting,kemah bakti, tahtiman Qur’an, santunan sosial dan sebagainya. Semua itu sudah tentu tidak lepas dari peranan Kepala Sekolah, kerja keras pengurus juga partisipasi seluruh masyarakat disekitarnya3

2. Visi, Misi dan Tujuan

Adapun visi, misi dan tujuan dari MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:4

a. Visi

Terwujudnya Madrasah yang Islami, produktif, berkualitas dan berlandaskan akhlak yang mulia untuk menuju madrasahku tamanku dan tetap menjadi madrasah idamanku

b. Misi

1) Mengupayakan terciptanya madrasah yang mampu membekali kemampuan kemandirian pada setiap kegiatan akademik

2) Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan pada masyarakat 3) Memelihara dan meningkatkan sebagai bagian masyarakat c. Tujuan

Secara umum, tujuan pendidikan pada MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah ingin menyiapkan siswa-siswi yang berkualitas, berakhlak mulia dan mampu bersaing di tingkat pendidikan yang lebih

3

Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

4

(3)

tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak dari tujuan umu diatas, maka secara khusus dapat disampaikan bahwa tujuan MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut: 4) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran aktif (PAKEM, CTL)

5) Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler

6) Membiasakan perilaku Islami di lingkungan Madrasah

7) Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat kejuaraan dan kompetisi

3. Letak Geografis

MTs Sabilul Ulum sebagai lembaga pendidikan formal berlokasi di Desa Mayonglor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Adapun letak geografisnya adalah sebagai berikut:5

a. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Raya Mayong-Welahan b. Sebelah selatan berbatasan dengan Masjid Baitul Aminin

c. Sebelah barat berbatasan dengan TK Tarbiyatul Athfal Mayonglor Mayong Jepara

Apabila diperhatikan lokasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sangat strategis karena dekat dengan pusat kota sehingga sangat mudah untuk dijangkau baik dengan transportasi ataupun jalan kaki dan situasi lingkungannya sangat kondusif sehingga cocok untuk proses belajar mengajar.

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Keadaan Guru dan Karyawan

Mendidik merupakan tugas yang sangat berarti, tetapi sangat mulia. Pendidik memiliki tugas membimbing dan mengarahkan anak didik yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Faktor guru

5

(4)

sangat dominan terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya posisi dan peran guru dalam proses belajar mengajar, sehingga idealnya seseorang yang berprofesi sebagai guru harus menempuh pendidikan formal keguruan selama kurun waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan di mana guru tersebut mengajar. Di bawah ini penulis akan sajikan data tentang guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara. Jumlah guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara sebanyak 28 orang. Adapun job description tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Tahun Pelajaran 20156

No Nama

Pengampu Mata

Pelajaran Pendidikan

1 Musta’in, S.Ud Aqidah A S.1

2 Abdul Wakhid, S.Pd.I Aqidah A S.1

3 K. M. Shohib Noor B. Arab MA

4 K. Asrori SKI, Fiqih Kitab MA

5 Riyatmi, SKM IPA, Matematika S.1

6 Abdul Hafid, S.Pd.I Qur’an Hadits, B. Inggris S.1

7 Sumono, S.Ag Fiqih, Orkes S.1

8 Umi Kustiyah, S.Ag Fiqih, KeNUan S.1

9 Mukhtar Lutfi, M.Pd.I B. Indonesia S.2

10 Tugiyono B. Indonesia, Orkes SMA

11 W. Suparyanto, A.Md Matematika D.2

12 Kholidatun, SH PKN, Prakarya S.1

13 Dra. Zuaenah SKI S.1

14 Hj. Kastutik, S.Ag IPS S.1

15 Ruminingsih, S.Sos IPS S.1

6

(5)

16 Khusniyati, S.Ag IPS S.1 17 Hamdun, S.Pd.I Qur’an Hadits, Aqidah A S.1

18 Isti’anah, S.Ag B. Arab S.1

19 Sofi’I, S.Pd B. Indonesia, PKN S.1

20 Noor Wakhid, S.Pd.I B. Inggris S.1

21 Anis Muawanah, S.ThI IPA S.1

22 K. Noor Ah. Chasan Ke-NU-an, Fiqih Kitab MA 23 Nailur Rohmah, S.Pd.I Seni Budaya, TIK, Prakarya S.1

24 Sri Wahyuni, S.Pd B. Inggris S.1

25 Dwi Apriliani, S.Pd B. Inggris S.1

26 Nailal Muna, S.Pd IPA, Matematika S.1

27 Beni Saputra TIK SMA

28 Nur Rohim, A.Md B. Jawa D.2

(6)

Tabel 4.2

Daftar Pegawai MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun Pelajaran 20157

No Nama Jabatan Pendidikan

1 M. Minan Nurir Rohman, S.Pd Ka. Perpustakaan S.1

2 Sokib Sie. Kebersihan SMA

3 Abdul Muin Sie. Keamanan SMA

4 Sutikno Penjaga Malam SMA

Masing-masing pegawai mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan penuh tanggung jawab, karena pembagian tugas disesuaikan dengan potensi yang ada pada diri mereka serta latar belakang pendidikan masing-masing.

b. Keadaan Siswa

MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara bisa dikatakan madrasah yang bermutu. Keberadaannya dari tahun ke tahun semakin maju dan mendapatkan nilai akreditasi A. Semakin meningkatknya madrasah ini, membuat jumlah siswa selalu bertambah dari tahun ke tahun. Ditambah lagi karena MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara membebaskan adanya uang seragam bagi siswa baru. Seragam dibagikan gratis dan tidak dipungut biaya membeli. Karena alasan itu, membuat jumlah peminat yang masuk lebih banyak. Disamping itu, keadaan siswa yang lebih sopan dan lingkungan yang serba religius akan membuat siswa mempunyai akhlak yang baik. Tercermin dalam cara berpakaian para siswa, dan cara bersikap dengan guru juga sopan.

Adapun jumlah keseluruhan siswa MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tahun ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

\

7

(7)

Tabel 4.3

Data Jumlah Siswa MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Tahun Pelajaran 20158

Kelas Lokal Belajar Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 5 91 90 181

VIII 4 71 83 154

IX 4 75 87 162

Jumlah 13 497

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:

a. Ruang dan Gedung

Tabel 4.4

Ruang dan Gedung MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara9

No Jenis Lokal Kondisi

Baik Rusak

1 Ruang Kelas 13 13

2 R. Kepala 1 1

3 R. Guru 1 1

4 R. TU 1 1

5 R. Perpustakaan 1 1

6 R. Lab 2 2

7 R. UKS 1 1

8 Toilet 3 3

9 Koperasi 1 1

8

Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

9

(8)

b. Data Peralatan dan Inventaris Kantor

Adapun data peralatan dan iventaris kantor di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Peralatan dan Inventaris Kantor MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara10

No Jenis Unit Kondisi (lkl)

baik Sedang Rusak

1 Meja dan kursi Meja: 245 Kursi: 500

245 500

2 Mesin ketik 1 1

3 Telepon 1 1

4 Faximile

5 Sumb.Air/ PDAM 1 1

6 Komputer 14 10 4

7 Kend. Roda-2 8 Kend. Roda-4

9 Peralatan Lab. 2 1 1

10 Sound System 4 2 1 1

11 Sar. Olahraga 3 2 1

12 Sar. Kesenian 2 2

13 Peralatan UKS 2 2

14 Peralatan Ketrmp 1 1

15 Daya Listrik 1300

Dilihat dari tabel di atas, maka sarana dan prasarana yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara memadai dalam menunjang proses belajar mengajar.

10

(9)

6. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah dan memperlancar administrasi madrasah MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara membuat susunan organisasi yang bertujuan agar dapat bertugas mengelola administrasi pendidikan secara baik dan konsisten sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Adapun struktur organisasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:11

1. Ketua Yayasan

: Musta’in 2. Kepala Madrasah : Abdul Wachid 3. WaKa Kurikulum : Riyatmi 4. WaKa Kesiswaan :

Sumono

5. Pembina Osis :

Sri Wahyuni 6. Pembina Pramuka :

Tugiyono

7. WaKa Sarpras :

Abdul Khafid

8. WaKa Humas :

Umi Kustiyah

9. BK :

Hamdun, Isti’anah

10. Ka TU :

Benny Saputro

11. Staf TU :

Nur Rohim

12. Bendahara :

Muhtar Lutfi

13. Perpustakaan :

M. Minan Nurir Rohman 14. Sie Kebersihan :

Sokib

15. Sie Keamanan :

Abdul Muin

16. Penjaga Malam :

Sutikno

11

(10)

B. Data Penelitian

1. Data Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada

Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara sebagai lembaga pendidikan formal secara kolektif hendak menjadikan siswa menjadi pemimpin umat yang bermoral tinggi, pemimpin bangsa dan pemimpin Negara. Oleh karena itu lembaga sekolah bertugas mencetak figure yang benar-benar ahli dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada umunya. Untuk itu semua dalam penerapan perlu adanya strategi yang baik dan tepat. Sebagaimana wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah:

“Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tidak lepas dari langkah-langkah seperti persiapan, proses, metode, media dan evaluasi.”12 a. Persiapan

Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

“Sebelum mengajar guru pengampu mata pelajaran Fiqih yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, terlebih dahulu mempersiapkan materi Fiqih, namun sebelumnya guru pengampu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam mengajar dengan tujuan agar materi yang diajarkan nanti bisa memberikan pemahaman bagi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.”13

Materi shalat sunnah pada kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tentang shalat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim ketika masuk waktu. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya

12

Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 26 April 2016

13

(11)

matahari hingga waktu dhuhur. Jumlah shalat Dhuha adalah minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Tata cara shalat Dhuha adalah diawali dengan niat shalat Dhuha, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah, pada rakaat pertama hendaknya membaca surat Asy-Syam (pada rakaat kedua hendaknya membaca surat Al-Lail), rukuk dan membaca tasbih 3 kali, duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya, sujud kedua dan membaca tasbih 3 kali, dan sampai selesai secara tertib.

Pada tahap persiapan, hal yang dilakukan oleh guru Fiqih adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan metode, dan juga mempersiapkan materi yang akan diajarkan beserta media pendukung yang diperlukan dalam pembalajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara. Umi Kustiyah mengatakan:

“Sebelum melaksanakan pembelajaran Fiqih, saya terlebih dahulu menyusun RPP, agar pembelajaran dapat tersusun dengan rapi dan berjalan dengan baik. Dalam menyusun RPP saya berpedoman pada kurikulum, agar standar kompetensi dan juga kompetensi dasarnya tidak melenceng. RPP yang saya buat terdiri dari tiga tahap dalam pembelajaran, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. RPP saya buat sendiri, dan pembuatannya jauh-jauh hari sebelum tanggal pelaksanaannya untuk mempermudah kerja saya. Sehingga pada malam menjelang pembelajaran, saya tinggal menyiapkan materi yang akan saya ajarkan dan juga media yang saya butuhkan sesuai dengan metode yang saya gunakan.”14

RPP tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu: 1) Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

14

(12)

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

2) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

3) Indikator hasil belajar

Indikator hasil belajar adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

4) Metode yang digunakan

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

5) Langkah-langkah pembelajaran a) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b) Inti

(13)

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

6) Media yang digunakan

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

7) Penilaian

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

b. Proses

Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

“Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem klasikal, artinya dalam penyampaian pelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang bervariasi.”15

Dalam pengamatan peneliti pada proses penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, peneliti menjumpai beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru Fiqih dalam melaksanakan pembelajarannya, yaitu:

15

(14)

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan, setelah salam, guru Fiqih terlebih dahulu mengoplos tempat duduk siswa untuk merefresh lingkungan belajar. Setelah kondusif, guru memulai pembelajaran dengan bacaan basmalah bersama-sama dengan siswa, selanjutnya guru Fiqih menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa untuk materi Fiqih. Setelah itu, guru Fiqih menunjuk salah satu siswa untuk membacakan materi Fiqih. Setelah dirasa cukup, lalu guru Fiqih melanjutkan pembelajaran ke tahap kegiatan inti.

2) Kegiatan Inti

Pertama-tama, guru Fiqih menjelaskan/membacakan secara singkat mengenai materi Fiqih. Lalu, guru Fiqih mempraktekkan materi Fiqih sampai kurang lebih 3 kali. Setelah itu, guru Fiqih menerapkan metode Read, Repeat dan Distribute dalam pembelajaran materi Fiqih.

3) Penutup

Pada kegiatan penutup, guru Fiqih mengajak kembali para siswa untuk bersama-sama membaca materi Fiqih. Setelah itu, guru Fiqih menunjuk salah satu murid untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekkan materi Fiqih. Setelah selesai, lalu guru menyuruh siswa untuk menerangkan materi di depan kelas setelah mempraktekkan. Setelah dirasa cukup, lalu guru Fiqih mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dinilai. Guru Fiqih mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah. Guru Fiqih mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas.

c. Metode

(15)

Teknik pelaksanaan metode ini adalah seorang guru melakukan praktek untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong siswa untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami, melalui read/membaca,

repeat/pengulangan materi dan distribute/praktek isi materi yang diajarkan oleh guru.

d. Media

Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

“Media dalam pembelajaran yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah buku panduan masing-masing buku pelajaran Fiqih, LKS sesuai dengan materi buku pelajran Fiqih, whiteboard, spidol, LCD, proyektor, alat peraga dan lain sebagainya.”16

e. Evaluasi

Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

“Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, guru pengampu melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi Fiqih yang diajarkan oleh guru.”17

Hal ini dilakukan oleh semua guru Fiqih sebagaimana hasil pengamatan penulis, dimana para guru Fiqih selalu memberikan evaluasi pada materi Fiqih.

Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa dalam proses penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, cukup memadai baik buku maupun

16

Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 26 April 2016

17

(16)

media yang digunakan, namun sebelumnya guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu yang sesuai dengan silabus.18

Sama halnya apa yang dikatakan oleh Bapak Hamdun mengatakan bahwa:

“Sebelum pembelajaran tentu saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu, dimana ini merupakan kompetensi pedagogic guru yaitu dengan membuat RPP yang merupakan pengelolaan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, dimana dalam RPP tersebut terdapat beberapa poin yang harus dilakukan saat melangsungkan pembelajaran dengan baik, salah satunya adalah pemanfaatan media, dalam media biasanya menggunakan VCD saat mengajarkan materi iman kepada Allah khususnya pada iman kepada qada dan qadar menggunakan media LCD dengan tujuan agar siswa selalu ingat akan azab Allah jika seorang hamba tidak mau melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.”19

Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tidak lepas dari aspek-aspek yang ada di dalam metode read, repeat dan distribute. Sebagaimana yang disampaikan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

“Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih yang saya lakukan adalah menyuruh siswa untuk membaca materi shalat sunnah dimana saya memberikan contoh-contoh dalam materi shalat sunnah, ini dilakukan saat materi masuk dalam kegiatan awal sebelumnya saya memberikan contoh-contoh materi sebelumnya. Setelah saya mengulang kembali materi shalat sunnah, dalam hal ini saya memberikan pengulangan isi materi shalat sunnah, dimana siswa akan mudah mengerti dan memahami isi materi. Untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, saya memberikan metode distribute, dimana saya lakukan dengan cara mempraktekkan shalat sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan shalat sunnah sesuai dengan rukun dan shalat sunnah.”20

18

Observasi di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 20 April 2016

19

Wawancara dengan Bapak Hamdun selaku Guru Aqidah Akhlak MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016

20

(17)

Hal ini diperkuat dengan pernyataan oleh Bapak Abdul Wachid mengatakan bahwa:

“Memang terdapat penerapan metode read, repeat dan distribute

dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih yang saya lakukan adalah menyuruh, walaupun dalam pelaksanaannya tidak sempurna apa yang ada di dalam teori sebab saya menganjurkan untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran sehingga paling tidak siswa mampu memiliki sikap takut untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif, sehingga pelaksanaannya apa yang telah diterangakan oleh guru Fiqih. Jadi, saya melakukan pengawasan memang siswa memiliki rasa takut saat itu, tetapi saya berharap semoga siswa dapat memiliki sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.”21

Dengan adanya penggunaan metode read, repeat dan distribute

dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa akan membuat siswa menjadi mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Sebagaimana wawancara yang dikatakan oleh Mayza Istiqlaliyah mengatakan bahwa:

“Saya senang dengan metode read, repeat dan distribute yang dilakukan oleh guru Fiqih, karena biar kita dapat memiliki kemampuan kognitif dan psikomotorik dengan baik.”22

Hal ini juga diperkuat oleh M. Farid Azhari mengatakan bahwa: “Saya senang sekali dengan adanya pembelajaran Fiqih yang menggunakan metode read, repeat dan distribute serta gurunya memberikan motivasi sehingga membuat saya menjadi semangat dalam belajar.”23

21

Wawancara dengan Bapak Abdul Wachid selaku Kepala MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016

22

Wawancara dengan Mayza Istiqlaliyah selaku Siswa kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 30 April 2016

23

(18)

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Penerapan MetodeRead, Repeat

dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan

Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum

Mayong Jepara

Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih memberikan kontribusi yang baik bagi pengembangan dan pencapaian tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, dalam penerapannya tidak lepas dari beberapa faktor yang mendukung dan menghambat.

a. Faktor pendukung

Sebagaimana wawancara yang telah dilakukan dengan Ibu Umi Kustiyah yang mengatakan sebagai berikut:

“Faktor yang mendukung penerapan metode read, repeat dan

distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih aspek dari siswa adalah adanya situasi yang menghadirkan kelengkapan serta keterbukaan dalam pembelajaran Fiqih, misalnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dipahami, situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu, situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian, artinya guru membuat pertanyaan dalam pembelajaran Fiqih, kemudian siswa disuruh untuk menjawab dari pertanyaan guru dan selain itu juga guru memberikan motivasi, arahan pada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Fiqih.”24

Selain itu juga dikuatkan oleh Bapak Abdul Wachid mengatakan bahwa:

“Terdapat beberapa faktor yang mendukung penerapan metode

read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih aspek dari guru adalah guru memberikan perhatian penuh pada siswa, guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang maksimal dalam mengikuti

24

(19)

pembelajarannya sehingga membuat siswa senang dalam pembelajaran Fiqih yang disampaikan oleh guru Fiqih.”25

b. Faktor penghambat

Faktor penghambat aspek siswa:

1) Ketidakberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

2) Kurang seriusnya siswa dalam memahami isi materi Fiqih yang disampaikan oleh guru

3) Siswa masih kurang memperhatikan arahan dari guru Fiqih Faktor penghambat aspek guru:

1) Sarana prasarana yang kurang memadai

2) Lingkungan dalam mengajar kurang kondusif karena lingkugan sekitar madrasah dekat dengan usaha pembuatan genteng

Adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode

read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara juga dirasakan oleh siswa saat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebagaimana wawancara yang dikatakan oleh Mayza Istiqlaliyah:

Faktor yang mendukung dalam penerapan metode read, repeatdan

distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih, guru memberikan arahan dan bimbingan sehingga menjadikan saya termotivasi untuk mengikuti arahan dari guru serta senang melakukan kerjasama. Faktor penghambatnya, saya sendiri kurang begitu memperhatikan isi materi Fiqih yang disampaikan oleh guru, kadang bermain sendiri.”26

Hal ini juga diperkuat oleh M. Farid Azhari mengatakan bahwa: “Yang saya rasakan faktor pendukungnya senang melakukan kerjasama dengan guru, senang bertanya saat guru memberikan

25

Wawancara dengan Bapak Abdul Wachid selaku Kepala MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016

26

(20)

kesempatan bertanya, guru juga memberikan arahan jika ada siswa kurang memahami materi Fiqih. Namun faktor penghambatnya, kadang-kadang saya muncul malas untuk serius mengikuti arahan maupun bimbingan dari guru.”27

C. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis tentang Penerapan MetodeRead, RepeatdanDistributedalam

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada

Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam kegiatan instruksional serta yang menentukan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan pemanfaatan model pembelajaran nantinya tidak akan terlepas dari beberapa komponen diatas yaitu tujuan pengajaran, guru yang mengajar siswanya serta sarana dan prasarana yang ada.

Berdasarkan data dari beberapa informan diketahui bahwa penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara yaitu dengan menyuruh siswa untuk membaca materi shalat sunnah dimana guru memberikan contoh-contoh dalam materi shalat sunnah, ini dilakukan saat materi masuk dalam kegiatan awal sebelumnya guru memberikan contoh-contoh materi sebelumnya. Setelah guru mengulang kembali materi shalat sunnah, dalam hal ini guru memberikan pengulangan isi materi shalat sunnah, dimana siswa akan mudah mengerti dan memahami isi materi. Untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, guru memberikan metode distribute, dimana guru lakukan dengan cara mempraktekkan shalat sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan shalat sunnah sesuai dengan rukun dan shalat sunnah.

27

(21)

Melihat data tersebut, bahwa metode adalah cara atau siasat yang dipergunakan dalam pengajaran. Sebagai strategi, metode ikut memperlancar kearah pencapaian tujuan pembelajaran. Peranan metode ini akan nyata jika guru memilih metode yang sesuai dengan tingkat kemampuan yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran.28 Membaca adalah sebagai penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis.29

Metode membaca yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung siswa untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.30

Repetitive atau pengulangan memang sebuah metode yang dikenal dalam dunia pembelajaran. Seorang guru kerap meminta murid-muridnya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan ketika belajar kembali di rumah. Tujuannya agar pelajaran yang telah diterima melekat dalam ingatan.31Dalam Al-Qur’an terdapat sebuah ayat yang menjelaskan pentingnya metode pengulangan. Sebagaimana firman Allah SWT:

          

Artinya:“Dan Sesungguhnya dalam Al-Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menyebabkan mereka tidak suka (terhadap pelajaran yang diberikan).” (Qs. Al-Isra’:41)32

28

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 70

29

Rini Dwi Susanti, Strategi Pembelajaran Bahasa, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm. 47

30 Hafiz Muthoharoh, “Metode Membaca”, Artikel Pendidikan,

diakses tanggal 19 September 2016

31

Artikel diambil melalui

http://www.voa- islam.com/read/article/2012/03/28/18400/dahsyatnya-metode-repetitive-mengulang-untuk-mendidik-anak-shalih/ diakses tanggal 19 September 2016

32

Al-Qur’an SuratAl-Isra’ ayat 41, Yayasan Penyelenggara Penafsir dan Penerjemah

(22)

Berdasarkan dalil di atas, dapat dipahami bahwa metoderepeatatau pengulangan adalah cara untuk memberikan pemahaman pada siswa dengan meminta siswanya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan ketika belajar kembali dirumah. Pengulangan dan dukungan nantinya akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Sebagaimana firman Allah SWT:



 

 







Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat

yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (QS. Al-Hijr: 87)33

Metode distribute atau metode praktek merupakan metode pembelajaran dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan atau praktek agar memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari teori yang telah dipelajari.34 Metode ini umumnya dilaksanakan dalam pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat.

Praktek merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong siswa untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.

Dengan adanya metode tersebut akan memberikan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa. Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas ranah kognitif manusia sudah mulai berjalan sejak manusia itu mulai mendayagunakan kapsitas motor dan sensorinya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan ranah kognitif tersebut tentu masih belum jelas benar. Psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot

33

Al-Qur’an Surat Al-Hijr ayat 87, Yayasan Penyelenggara Penafsir dan Penerjemah

Al-Qur’an,Al-Qur’an dan Terjemah, Depag RI, Jakarta, 2010, hlm. 180

34Ribut Purwo Juono, “Metode Pembelajaran”,Artikel Pendidikan,

(23)

sehingga menyebabkan gerakannya tubuh atau bagian-bagianya. Yang dimaksud gerak disini mulai dari gerak yang paling sederhana, seperti gerakan dalam sunnah.

Melihat uraian di atas, dapat dianalisis bahwa penerapan metode

read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara bahwa proses pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu dalam menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa harus disusun dengan baik. Selain itu guru harus memiliki kemampuan dasar keguruan, yaitu kemampuan dasar personal-sosial dan kemampuan dasar profesional serta bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai pengampu suatu mata pelajaran. Salah satu kemampuan dasar profesional yang seharusnya dimiliki dan dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh seorang guru adalah dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Fiqih, salah satu metode pembelajaran itu adalah read, repeat dan distribute. Sebab metode ini dapat memberikan suatu teladan bagi siswa untuk dapat memiliki prilaku yang baik karena diberi bimbingan atau arahan dari guru saat pembelajaran berlangsung.

Di MTs Sabilul Ulum Jepara penerapan metode read, repeat dan

(24)

Pada aspek psikomotorik, untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, guru memberikan metode

distribute, dimana guru lakukan dengan cara mempraktekkan shalat sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan shalat sunnah sesuai dengan rukun dan shalat sunnah.

2. Analisis tentang Faktor Penghambat dan Pendukung Penerapan

Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan

Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran

Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dalam penerapan metode

read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Jepara dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal penerapan metoderead, repeat dandistribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor penghambatnya adalah ketidakberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, kurang seriusnya siswa dalam memahami isi materi Fiqih yang disampaikan oleh guru, dan siswa masih kurang memperhatikan arahan dari guru Fiqih. Sedangkan faktor eksternal pelaksanaan penerapan metode read, repeat dan

distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang kurang memadai, lingkungan dalam mengajar kurang kondusif karena lingkungan sekitar madrasah dekat dengan usaha pembuatan genteng.

(25)

materi yang belum dipahami, situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu, situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian, artinya guru membuat pertanyaan dalam pembelajaran Fiqih, kemudian siswa disuruh untuk menjawab dari pertanyaan guru dan selain itu juga guru memberikan motivasi, arahan pada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Fiqih. Sedangkan faktor eksternal pelaksanaan penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor pendukungnya adalah guru memberikan perhatian penuh pada siswa, guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang maksimal dalam mengikuti pembelajarannya sehingga membuat siswa senang dalam pembelajaran Fiqih yang disampaikan oleh guru Fiqih.

Melihat dari data tersebut, dapat dianalisis bahwa pengembangan pembelajaran dapat menggunakan metode-metode yang ada, atau memadukan atau mengembangkan suatu metode tersendiri. Untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran yang berkualitas, dapat dipilih atau digunakan suatu metode untuk pengembangan pembelajaran, dengan diikuti langkah-langkah pengembangan secara konsisten sehingga dapat menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas.

Sehingga guru berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan siswa giat untuk mengumpulkan atau menerimanya. Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran, tetapi yang mengolah dan mencerna adalah para siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat siswa harus aktif. Salah satunya pada mata pelajaran Fiqih guru mengajak siswa untuk berkreatif dalam belajar, seprti kreatif dalam bertanya.

(26)

siswanya. Betapa pentingnya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajaranya dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang di cita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui; disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor dimaksut adalah faktor internal yakni: keadaan jasmani dan rohani siswa yang meliputi; kematangan, cerdas, latihan dan ulangan, motivasi, sifat pribadi seorang, bakat, minat, kesehatan dan kondisi badan, dan faktor cara belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi: keluarga, guru dan cara mengajar, alat pelajaran, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan, bahan dan alat evaluasi, suasana evaluasi.35 Pengetahuan ditemukan, dibentuk dan dikembangkan oleh siswa sendiri. Guru hanya menciptakan kondisi dan situasi yang kondusif agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan menyimpanya dalam ingatan jangka panjang yang sewaktu-waktu dapat diingat kembali.

Proses pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu dalam menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa harus disusun dengan baik. Selain itu guru harus memiliki kemampuan dasar keguruan, yaitu kemapuan dasar personal- sosial dan kemampuan dasar professional serta bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai pengampu suatu mata pelajaran. Salah satu kemampuan dasar professional yang seharusnya dimiliki dan dapat dilaksankan secara bertanggung jawab oleh seorang guru adalah dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Fiqih, salah satu metode

read, repeatdandistribute.

Setiap metode dalam proses belajar mengajar tak lepas dari kelebihan dan kekurangan, satu sama lain saling melengkapi. Adapun

35

(27)

kelebihan dan kekurangan metode read, repeat dan distribute adalah sebagai berikut:

Kelebihan metode membaca/readadalah sebagai berikut:36

a. Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan berbahasa asing dengan fasih dan benar.

b. Siswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan kaidah membaca yang benar.

c. Tentu saja dengan pelajaran membaca tersebut siswa diharapkan mampu pula menerjemahkan kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa asing yang diajarkan, dengan demikian pengetahuan dan penguasaan bahasa anak menjadi utuh.

Kekurangan metode membaca/readadalah sebagai berikut:37

a. Pada metode membaca ini, untuk tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan, karena siswa masih sangat asing untuk membiasakan lidahnya, sehingga kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan mengulang-ulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari bahasa asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif banyak menyita waktu.

b. Dilihat dari segi penguasaan bahasa, metode membaca lebih menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk mengucapkan/melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa asing yang benar dan lancar. Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang diutamakan.

c. Pengajaran sering terasa membosankan, terutama apabila guru yang mengajarkan tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik bagi siswa. Dari segi tensi suarapun kadang-kadang cukup menjenuhkan karena masing-masing guru dan siswa terus-menerus membaca topik-topik pelajaran.

Kelebihan metode pengulangan/repeatadalah sebagai berikut:38

36

Hafiz Muthoharoh,Loc. Cit

(28)

a. Mengingatkan siswa pada pelajaran yang sebelumnya. b. Memperkuat pemahaman siswa pada materi.

c. Mengoreksi kesalahpahaman siswa pada materi sebelumnya.

Kekurangan metode pengulangan/repeatadalah sebagai berikut:39 a. Membuang waktu yang berlebihan.

b. Membutuhkan waktu yang lebih banyak. c. Seringkali membuat siswa bosan.

d. Ketidaksingkronan antara materi sebelumnya dengan materi yang di ulang.

Kelebihan metode praktek/distributeadalah sebagai berikut:40

a. Diperolehnya perubahan perilaku ranah psikomotor dalam bentuk ketrampilan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesinya kelak.

b. Mempermudah dan memperdalam pemahaman tentang berbagai teori yang terkait dengan praktek yang sedang dikerjakannya.

c. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru baginya.

d. Meningkatkan kepercayaan diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya.

Kekurangan metode praktek/distributeadalah sebagai berikut:41 a. Memerlukan persiapan yang matang.

b. Siswa memerlukan waktu yang relatif lama untuk mencapai kompetensi standar yang diperlukan dilapangan kerja sebenarnya.

c. Memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan bahan dan peralatan praktek.

d. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk pengoprasian serta pemeliharaan peralatan praktek.

38

Artikel diambil melalui http://khoirulumam92.blogspot.co.id/2013/05/makalah-metode-pembelajaran.html diakses tanggal 19 September 2016

39Ibid 40

Ribut Purwo Juono,Loc. Cit

(29)

e. Memerlukan guru yang benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan yang akan dipraktekkan oleh siswa.

Gambar

Tabel 4.1Daftar Guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara
Tabel 4.2
Tabel 4.5

Referensi

Dokumen terkait

Sementara proses pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang memiliki beberapa kendala yang dihadapi seperti terkendala pada masalah dana dan juga

the seed viability, plant height, fresh and dry weight of tomato compared to control, but also they did not have harmful effects to the tomato plants. The characteristics of

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah yang terdaftar di

and the function of using language style, which consist of metalinguistic function, directive function, referential function, expressive function, poetic function

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey yaitu dengan cara menyebar kuesioner. Kuesioner merupakan

Tradisi penghargaan terhadap padi sebagai bagian dari religi inilah yang diangkat oleh "Komunitas Padi" untuk ditampilkan dalam kegiatan pameran Jak Art

Konsentrasi terpilih dari ekstrak kering buah stroberi mampu memberikan nilai SPF yang efektif sebagai sediaan krim tabir surya dan penambahan dimetikon sebagai

Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas dapat dipahami bahwa: item (1) responden yang menjawab sangat setuju 64 orang, menjawab setuju 110 orang, menjawab netral 37