EKONOMI KELEMBAGAAN, KINERJA EKONOMI DAN
STRATEGI PEMBANGUNAN
PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL)
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Koordinator :
Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T
INDIKATOR KINERJA SISTEM EKONOMI
KAPITALIS
Sistem ekonomi kapitalis menggunakan pertumbuhan ekonomi sebagai indikator kinerja ekonomi
Dalam sekala makro, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tabungan, investasi dan populasi.
Negara yang memiliki banyak tabungan bisa investasi, dan dengan investasi negara bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk.
Investasi dikombinasikan dengan tenaga kerja menghasilkan output
Investasi melibatkan modal, lahan dan sumberdaya alam
Negara yang tidak punya tabungan bisa investasi dengan dua cara: mengundang investor asing (PMA) atau meminjam uang (debt)
Pendek kata, dalam sistem ekonomi kapitalis investasi harus terus dilakukan agar ekonomi bisa terus tumbuh
INDIKATOR KINERJA EKONOMI MENURUT
EKONOMI KELEMBAGAAN (1)
Dalam ekonomi kelembagaan, pertumbuhan/efisiensi ekonomi bisa dicapai tanpa investasi, yaitu: melalui peningkatan produktifitas tenaga kerja dengan cara melakukan spesialisasi dan pembagian kerja
Untuk dapat melakukan spesialisasi harus ada kelembagaan yang efisien, yaitu kelembagaan dengan biaya transaksi rendah
Ada kelembagaan yang jelas yang dapat menjamin kepastian transaksi
Ada mekanisme penegakan hukum
Biaya transaksi yang rendah dapat menyebabkan pasar berjalan secara benar
Produktifitas dapat pula dipengaruhi oleh kelembagaan informal sperti agama, code of conduct, budaya, dan keyakinan. Kelembagaan informal seperti budaya menghargai waktu, kerja keras, tekun, juju dapat meningkatkan produktivitas
China memiliki budaya kerja bagus karena dipengaruhi oleh konfusianisme yang mempunyai komitmen terhadap pendidikan dan waktu
INDIKATOR KINERJA EKONOMI MENURUT
EKONOMI KELEMBAGAAN (2)
Dalam jangka panjang, budaya yang baik dapat dibentuk melalui kelembagaan formal
Produktifitas dapat pula ditingkatkan melalui inovasi teknologi
pendekatan dinamis teori pertumbuhan baru
Dengan pendekatan ini, faktor produksi bertambah selain modal, tanah, tenaga kerja juga teknologi
Peningkatan teknologi dapat dilakukan dengan cara:
1) Pertama, negara harus mampu meningkatkan kreatifitas manusia. Manusia harus mendapatkan ruang gerak yang leluasa untuk berfiir kreatif, inovatif dan melakukan eksperimen
2) Kedua, mengupayakan agar pasar modal berfungsi dengan baik, artinya harus ada anggarann/modal untuk mengkonversi ide menjadi temuan baru
3) Ketiga, menciptakan kondisi yang kompetitif sehingga perusahaan terpicu untuk bekerja secara efisien
ORGANISASI EKONOMI (1)
Secara umum, organisasi ekonomi dibagi dua ketegori:
oNon-kontraktual kapitalis/neoklasik, melihat organisasi ekonomi sebagai faktor produksi
oKontraktual (aliran ekonomi kelembagaan)
a) Pilihan publik b) Hak kepemilikan c) Teori agensi
d) Biaya transaksi
oEmpat model oraganisasi ekonomi pada aras konkrit (Hage dan
Finsterbuch 1987) :
a. Model birokrasi-mekanik – dengan karakteristik : teknologi sederhana, pasar besar, produktifitas, efisiensi, masal, rutin, hirarkis, sentralistis
b. Profesional organik, dengan karakteristik tekologi tinggi, pasar kecil, inovasi, kualitas produk, rutinitas, hierarkis, sentralisasi rendah
c. Model kerajinan tradisional dengan karakteristik teknologi sederhana, pasar kecil
d. Model perpaduan organik-mekanik, tepat untuk teknologi yang kompleks dan pasar besar
ORGANISASI EKONOMI (2)
oEkonomi kapitalis/neoklasik, menempatkan organisasi sebagai faktor
produksi; sedangkan dalam ekonomi kelembagaan organisasi dilihat sebagai struktur tata kelola (governance struktur)
oPengertian perusahaan 1) kontrak yang lebih kompleks dari biasanya
(nexus contract); 2) merupakan aset fisik yang dimiliki secara gabungan. Dalampengertian yang kedua kepemilikan menjadi masalah karena memberikan hak membuat keputusan dengan berbagai kemungkinan yang tidak bisa dituangkan dalam kontrak secara detail.
oDalam skala makro, kepemilikan perusahaan juga merupakan masalah.
Apakah kepemilikan pribadi atau publik, masing-masing memiliki struktur insentif.
oPerusahaan pribadi aset perusahaan merupakan aset pribadi sehingga
manager memiliki insentif yang rendah untuk mendapatkan laba.
oPerusahaan publik aset milik publik termasuk manager bisa memiliki
aset perusahaan tersebut berupa saham. Namun timbul persoalan kepemilikan dan pengawasan. Share holder memegang saham besar yang diwakili oleh komisaris; ada juga share holder yang terpecah-pecah dalam ukuran kecil akan timbul free riders.
URGENSI KELEMBAGAAN DALAM STRATEGI
PEMBANGUNAN
oPeran ekonomi kelembagaan pada level makro adalah menyiapkan
kerangka dasar (infrastruktur kelembagaan) agar proses produksi, pertukaran dan distribusi dalam aspek ekonomi, sosial, hukum, politik dan lain-lain berjalan sesuai yang diinginkan
oKerangka kelembagaan akan mewarnai dan mengarahkan perjalanan
pembangunan sebuah komunitas, organisasi atau negara.
oApakah negara akan mendahulukan pertumbuhan? Pemerataan?
Sangat ditentukan oleh kerangka kelembagaan dari negara tersebut
oDengan kata lain, kelembagaan ekonomi, politik dan sosial sangat
STRATEGI PEMBANGUNAN (1)
oStrategi pembangunan sebuah negara harus didasarkan pada
keunggulan negara tersebut
oPerlu pengidentifikasian, penemuan, atau pengupayaan
keunggulan tersebut
oAda dua macam keunggulan:
oKomparatif : diamaknai sebagai keunggulan bersifat given yang
dimiliki oleh negara tersebut seperti kelimpahan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, upah buruh yang murah, keterasediaan infrastruktur, budaya kerja dan lain-lain
oKompetitif: dimaknaai sebagai keunggulan yang diperoleh melalui
upaya, latihan, pengalaman, inovasi teknologi, kreatifitas sehingga negara tersebut secara kompetitif (daya saing) unggul dari negara lain.
oKeunggulan kompetitif pada akhirnya akan menjadi
keunggulan komparatif karena secara komparasi negara tersebut unggul dibandingkan negara lain
oTeknologi, knowledge, skill sering dijadikan indikator keunggulan
kompetitif yang pada akhirnya menjadikan negara tersebut unggul secara komparasi
STRATEGI PEMBANGUNAN (2)
oKeunggulan komparatif atau kompetitif biasanya mempengaruhi
kebikana ekonomi suatu negara.
oKebijakan bisa menekankan pada ekspor atau import negara berkembang yang belum kompetitif biasanya menekankan dulu substitusi impor setelah kuat baru berorientasi ke ekspor
oEkspor negara berkembang umumnya merupakan barang primer
dengan elastisitas permintaan rendah; dan impor barang industri
oSedangkan negara maju ekspor barang industri yang sudah
mendapatkan sentuhan teknologi sehingga lebih kompetitif untuk dapat menembus pasar.
oUntuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran, negara
berkembang melakukan kebijakan perlindungan ekonomi dalam negeri seperti subsidi, hak monopoli, lisensi , tarif, dan lain-lain
oKebijakan tersebut biasanya tidak bertahan lama karena menyebabkan
ekonomi bekerja secara tidak efisien sehingga kalah dengan produk luar;
oDan, hasil studi menunjukan bahwa berbagai perlindungan/
STRATEGI PEMBANGUNAN (3)
oKegagalan strategi SI tersebut disebabkan oleh tidak adanya insentif
yang mendorong perusahaan/pelaku ekonomi yang mendapatkan perlindungan melakukan inovasi. Bahkan, mereka terjebak dalam pemburuan rente berlebihan dengan memanfaatkan keistimewaan2 tersebut, atau menyogok, meloby dll dan lupa melakukan inovasi-inovasi
oGagal menjalankan kebijakan ini, negara-negara berkembang melakukan
kebijakan promosi ekspor. Keberhasilan kebijakan ini sangat ditentukan oleh kemampuan memilih sektor unggulan yang memiliki daya saing
oAda fakta lain yang menarik, umumnya negara dengan kelimpahan
sumberday alam besar secara ekonomi merupakan negara miskin dutch deases. Disebut dutch deases karena apada era tahun 1970an Belanda yang kaya dengan sumbnerdaya alam minyak dan gas justu tidak mampu mengakumulasi kekayaan akibat melemahnya ekspor industri manufaktur.
oSebaliknya, negara miskin sumberdaya alam justru kaya. Singapur
merupakan negara kaya yang miskin sumberdaya alam. Demikian juga, Jepang dan Korea Selatan.
oHal ini dikarenakan negara-negara tersebut dapat membuat kebijakan
STRATEGI PEMBANGUNAN (4)
oNegara berkembang yang saat ini berhasil memasuki negara industri
seperti Korea Selatan, Singapur, Hongkong, Malaysia dll dikarenakan telah meletakan kelembagaan dasar sebagai pijakan pembangunan secara kuat dan jelas. Mereka melakukan proteksi sekaligus juga insentif terhadap para pelaku ekonomi agar lebih kreatif, dan inovatif.
oSementara negara maju, kebijakanya lebih tertumpu pada pengembangan
infrastruktur yang kuat yang sepesifik sesuai dengan kondisi negaranya; dan peningkatan kualitas SDM melalui berbagai pendidikan, pelatihan, riset yang berkualitas
oBaik yang dilakukan oleh negara berkembang seperti di atas maupun oleh
negara maju pada akhirnya mereka memliki keunggulan komparatif dibanding negara-negara lain.
oIndonesian mememiliki landasan kelembagaan yang lemah, tidak memiliki
visi yang kuat, modal sosial seperti nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, apresiasi terhadap waktu yang juga lemah sehingga masih berkutat dengan persoalan elementer pembangunan.
oDiperlukan reorientasi kebijakan pembangunan dengan pembenahan