JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE I VOLUME 4 I NUMBER 2 I OCTOBER 2017 71
Pola Penggunaan Ranitidine pada Pasien HIV & AIDS di UPIPI
RSUD DR. Soetomo Surabaya
Weni Nurohmawati
a*, Erwin Astha Triyono
b, Siti Surdijati
a, Halim Priyahau Jaya
ba
Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia
bRumah Sakit
Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
HIV adalah suatu retrovirus yang menyerang sel limfosit CD4. AIDS merupakan suatu penyakit retrovirus yang disebabkan oleh infeksi retrovirus HIV-1 atau HIV-2 yang menyebabkan terjadinya penyakit oportunistik, neoplasma sekunder dan kelainan neurologik. Pada pasien dengan HIV & AIDS sering mengalami gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah yang disebabkan karena efek samping dari penggunaan ARV ataupun karena faktor lainnya. Ranitidine merupakan reseptor penghambat H2 yang secara selektif dan reversibel akan mengurangi sekresi asam lambung yang berlebih. Pada penelitian ini ranitidine digunakan sebagai terapi profilaksis stress ulcer pada pasien rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan data terapi ranitidinemeliputi jenis, dosis, rute pemberian obat, prevalensi, lama penggunaan serta analisis kualitatif interaksi yang dikaitkan dengan data rekam medik di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode penelitian yang digunakan secara observasional prospektif pada RM pasien HIV & AIDS. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling periode 1 November 2016 sampai 31 Desember 2016. Hasil penelitian tersebut adalah ranitidine yang paling banyak digunakan pada pasien rawat inap di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk terapi profilaksis stress ulcer adalah sediaan injeksi dengan dosis 50mg/2ml yang diberikan dengan frekuensi 2x1 sedangkan untuk sediaan ranitidine per oral diberikan pada pasien dengan dosis 150mg/tablet sebanyak 2x1. Penggunaan ranitidineyang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada.
Kata Kunci: HIV, AIDS, Ranitidine
Pattern of Drug Use of Ranitidine in HIV & AIDS Patients at
UPIPI RSUD DR. Soetomo Surabaya
HIV is a retrovirus that attacks CD4 lymphocyte cells. AIDS is a retrovirus disease caused by infection with retrovirus HIV-1 or HIV-2 which causes opportunistic diseases, secondary neoplasms and neurological abnormalities. In patients with HIV & AIDS often experience gastrointestinal disorders such as nausea and vomiting caused by side effects of the use of antiretroviral or due to other factors. Ranitidine is an H2 inhibitory receptor that will selectively and reversibly reduce excess gastric acid secretion. In this study ranitidine was used as a stress ulcer prophylaxis in hospitalized patients. This study aims to display ranitidine therapy data including type, dose, route of drug administration, prevalence, duration of use and qualitative analysis of interactions associated with medical record data at UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya. The research method used was observational prospectively on patient medical record with HIV & AIDS. Sampling was carried out by consecutive sampling period from November 1, 2016 to December 31, 2016. The results of this study give information that ranitidine was most widely used for stress ulcer prophylaxis therapy in hospitalized patients in UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya in a dose of 50mg / 2ml with a frequency of 2x1 while for oral ranitidine with a dose of 150mg / tablet with a frequency of 2x1. The use of ranitidine on HIV & AIDS patients in UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, related to dosage, route, frequency, interval, and duration of administration is in accordance with the existing guidelines.
Keywords: HIV, AIDS, Ranitidine
*Corresponding author: Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jl. Raya Kalisari
PENDAHULUAN HIV menyerang penyakit immunosupresi terjadinya sekunder disebabkan atau HIV-2 AIDS paling dah perkembang menjadikan Indonesia. kematian k dengan jum jiwa, selain sekitar 14000 dunia (Wilc Gangg keluhan ya pasien deng dimulai dar keluar (anu yang panja dapat men setiap bagia terinfeksi H pencernaan komplikasi seperti mual, terjadi pada dan durasi dengan per akan berlanjut yang lebih s Deng penelitian dan menge pada pasien dapat menu gastrointest gangguan salu memperbur dilakukan d Surabaya den pada kep 782/MENK Soetomo se menjadi r yang melay METODE PENELITIAN Penelitian observasion perlakuan Rancangan pengumpulan dengan time metode co dimaksudka pola penggu & AIDS. PENDAHULUAN merupakan sel limfosit retrovirus supresi berat a penyakit o dan kelainan babkan oleh infek
(Kummar, Abbas DS merupakan ahsyat dalam gannya da n masalah Hingga Apr karena AIDS mlah kasus te itu diperkir 000 kasus set lcox dan Saag ngguan salur
ang paling gan HIV & A
ri jalan masuk us), dari ja ang (mulut enimbulkan be giannya. Sekit HIV mendapa n dan ham si gastrointes ual, muntah da awal inf gejala gastrointest erkembangan lanjut dan dap serius (Zulkh gan dasar ini dilakukan evaluasi pola n HIV & AI urunkan ang tinal yang saluran cerna ruk keadaan di Ruang Cen dengan pertim putusan Permen KES/SK/IV/2011 ebagai rum rumah sakit yani Indonesia METODE PENELITIAN nelitian ini nal karena p langsung ter penelitian ulan data dila
ime-limited consecutive. P an untuk me ggunaan ranitidine Penelitian an suatu retro CD4. AIDS a
virus yang dita at yang m oportunistik, inan neurol eksi retrovirus Kummar, Abbas and Aster
an salah satu sejarah dun dari tahun global t ril 2009 te S sebanyak terinfeksi seb rakan adanya setiap hariny g, 2009). ran cerna umum dite AIDS. Salura asuk (mulut) jalur saluran (mulut hingga an berbagai m tar 50% dari dapatkan gang mpir semua testinal den tah atau diare infeksi. Tingkat rointestinal an penyakit ya dapat menimbu hairi, 2013). fakta terseb kan untuk m ola penggunaan IDS sehingg gka kejadia g berlanju na bagian ata daan pasien. P ndana RSUD mbangan yang ermenkes 2011 tentang mah sakit tipe
it rujukan esia bagian Ti METODE PENELITIAN merupakan peneliti tidak terhadap sam secara de akukan seca sampling m Penelitian des k mendiskripsi ranitidine pada ini prospe retrovirus yan S adalah suatu tandai oleh g menyebabkan , neoplasma urologik. AID ovirus dari HIV-Aster, 2015). satu pandemi dunia di mana ke tahun termasuk di tercatat terjadi 25 juta jiw banyak 65 juta a infeksi baru ya di seluru merupaka emukan pada an pencernaa hingga jala aluran pencernaan
nus) hal ini masalah pad i pasien yan angguan saluran a mengalam ngan gejala e yang dapat kat keparahan berhubungan ang pesat da ulkan masala tersebut, maka k memonitoring an ranitidine ga diharapkan n komplika ut terutama tas yang dapa
Penelitian ini D Dr. Soetom ng didasarka RI Nomor g RSUD D tipe A yan bagi ODH Timur. n penelitian k memberikan mpel (pasien). deskriptif dan ara prospekt menggunakan deskriptif ini diskripsikan tentan a pasien HI ospektif karen ng atu oleh an sma DS IV-1 ik ana e tahun di adi wa juta aru ruh an an pada an an an ini da ng an mi ala at an an an ah ka ng ranitidine an asi utama at ini mo an or Dr. ng HA elitian an n). dan tif an ini ng IV na dil (R Nove H po & R pros pen re No di sa seba krit te Ta UPIPI No. 1. 2. H be tabel pere (69,49%). PP pende kela Per pe pe Distribu ta 8,47% 69,49% (11 3,39% & Ce yai Pr prod hidup, m (N Tabel RSUD No. dilakukan den RM) pasien November 2016 HASIL DAN Berdasarkan pola penggun & AIDS di ru RSUD Dr. Soe prospektif pengumpul data ekam medik November iperoleh 109 sampel yang sebanyak 59 pasi riteria ekslusi erapi ranitidine abel 1. Jeni UPIPI RSUD Dr. No. Jenis Kelamin 1. Laki-Laki 2. Perempuan Total Hasil penel erdasarkan tabel 1, den perempuan (30 69,49%). Be P&PL pada penderita HI elamin laki-l erbedaan pr perbedaan je perilaku hidup Distribusi ber abel 2, terdiri 8,47% (5 ora 69,49% (41 11 orang) dan 3,39% (2 oran AIDS yang Cendana UP aitu pada re revalensi te produktif, dimana hidup, perilaku mempunyai Nasronudin, Tabel 2. Data RSUD Dr. Soetomo
No. Klasifikasi Usia
1 15 2 25 3 45 4 ≥ To dengan mengolah asien HIV &
16 sampai de N PEMBAHA sarkan penelitian naan ranitidine uang rawat Soetomo Surab dengan me ata (LPD) yan k (RM) pasi 2016 – 09 populasi sa g masuk dalam 9 pasien, 3 slusi dan 46 pasi ranitidine. nis Kelamin Dr. Soetomo Jenis Kelamin Jumlah Laki 41 Perempuan 18 59 litian data jenis kelam 1, dengan hasil (30,51%) dan Berdasarkan tahun 2016 IV & AIDS di laki yaitu seba prevalensi i
enis pekerja idup serta kondisi
rdasarkan usia diri dari usia
rang), usia orang), usia an usia lebih ang). Prevalen ang dirawat PIPI RSUD entang usia ertinggi OD imana pada ilaku serta kondisi
peran 2013). Data Usia Pasien
Soetomo Suraba Klasifikasi Usia 15-24 tahun 25-44 tahun 45-64 tahun ≥65 tahun Total
olah data rek & AIDS pad
engan Desem
HASAN
elitian terkait ranitidine pada p
awat inap Cenda Surabaya deng menggunakan ng diambil m pasien dengan 31 Desem sampel deng dalam krite 3 pasien ma asien tidak me Pasien HIV o Surabaya Jumlah Persentase 41 69,49 18 30,51 59 100 data demogra
min dapat dil terdiri dari an 41 pasie data dar 016 prevalen DS di Indonesia ebanyak 433 ini disebabk erjaan, kebia ndisi fisiologis. usia dapat d a 15-24 tahun 25-44 tahun usia 45-64 ta dari 65 tahu nsi tertinggi di ruang D Dr.Soetom 25-44 tahun DHA adalah usia tersebut ondisi fisiologi yang cuk
n HIV & AIDS aya
Klasifikasi Usia Jumlah
5 41 11 2 59 kam medik da periode mber 2016. ait dengan pasien HIV dana UPIPI gan metode kan lembar melalui data periode 01 mber 2016 gan jumlah ria inklusi asuk dalam endapatkan V & AIDS di Persentase (%) 69,49 30,51 100 afi pasien dilihat pada i 18 pasien en laki-laki ri DIRJEN nsi tertinggi a pada jenis 33 penderita. kan karena asan hidup, . dilihat pada un sebanyak un sebanyak ahun 18,64% un sebanyak i pasien HIV rawat inap mo Surabaya un (69,49%). pada usia sebut kebiasaan is seseorang kup besar DS di UPIPI Persentase 8 6 1 3 1 0 an V PIPI etode di Persentase n ada n i N i pada jenis rita. na up, ada k k 4% ak V ap a . usia an g ar I Persentase
Pengamatan (MRS) dapat menunjukka HIV & AI UPIPI R Perbedaan dipengaruhi klinis ODH maupun mempengar juga dipeng status gizi sebelum dir pengamatan bahwa renta tertinggi pada dengan preva perawatan perawatan 1 (6,78%), 21-Tabel *8 Dari ranitidine (88,06%) ranitidine injeksi intra inap sebag dengan tuj Pengg profilaksis di UPIPI R dilihat pada dilakukan gastroenter untuk menin pasien. Pad Appendisiti obat profil kombinasi Omeprazole (3x15ml). Res pasien ter n terhadap at dilihat pada ta an rentang IDS di ruang PI RSUD Dr. an lamanya hi oleh tingka HA serta ad penyakit pe aruhi. Lama garuhi oleh i, sosio-eko dirawat di r an yang dila
tang lama mas ada rentang evalensi 42,37%, 1-5 hari 11-15 hari seb -25 hari (3,3 4. Penggun No Rute 1 2 8 pasien yang tabel 4 injeksi ) dibandingan oral (11,94% avena diberik gai terapi ujuan untuk Kombinasi 1 2 3 gunaan ranitidine stress ulcer RSUD Dr. S ada tabel 5, an kombin
rology yang lain eningkatkan da pasien Tn is perforasi laksis stres yaitu ranitidine zole IV (40mg;2 Resiko stres rsebut, hal lama masuk ada tabel 3, g waktu pera uang rawat . Soetomo waktu peraw at keparahan adanya infeksi penyerta lain ama rawat oleh faktor individu
konomi serta rumah saki akukan did masuk rumah g 6 – 10 h 7%, kemudian sebanyak 35,5 sebanyak 10,17 39%) dan leb naan ranitidine Pemberian IV PO Total g menggunak Prevalensi si intravena an dengan %). Pemberian ikan pada profilaksis k mencegah Kombinasi Obat 1 Ranitidine 50mg/2ml IV Ranitidine 50mg/2ml IV Ranitidine 50mg/2ml IV ranitidine seb r pada pasie Soetomo Su 5, dengan h nasi den g lainnya den outcome te Tn SP (52) den asi+HIV+anem ss ulcer d ranitidine IV (50 mg;2x1), Suc ss ulcer menin hal ini disebab
masuk rumah sak hasil terseb erawatan pasi inap Cendana o Surabay tu perawatan i an atau stadiu si oportunist lainnya yang inap pasi dividu seper a lama sak it. Dari hasil dapatkan data ah sakit (MR hari perawata an untuk lam 35,59%, lam 0,17%, 16-20 ha bih dari 30 ha ranitidine pada pasi
n Dosis 50mg/2ml 150mg kan ranitidine i penggunaan lebih besar penggunaan rian ranitidine pasien rawa stress ulcer pengeluaran
Tabel 5. Pola Kombinasi Ranitidine
Obat 1 Obat 2 Ranitidine /2ml Ome40mg IV Ranitidine /2ml Sucrsirup Ranitidine /2ml Ome40mg IV sebagai tera en rawat in urabaya dapat hasil sebagian dengan obat dengan tuju terapi terhad ngan diagnos mi menerima dalam bentu 0mg/2ml;2x ucralfat sirup eningkat pada abkan pasi kit sebut pasien ana ya. ini um tik ng ien erti kit asil data RS) an ma ma hari ari se me pe tolak sat men (Perwira T HIV Su N 1 2 3 4 5 6 7 ien HIV & A
Frekuensi ml 2x1 2x1 ranitidine po juga m an besar unaan ranitidine at er luaran as be yang m (K 20 stress
Pola Kombinasi Ranitidine
Obat 2 Obat 3 eprazole mg ralfat rup eprazole mg Ssi api nap dapat ian obat uan dap sis ma uk x1), up ada asien m pe te menj ta dan Ko no (S di pe da IV ha ebanyak 1,69 merupakan pengelolaan tolak ukur pel satunya digu mengetahui k (Perwira, 2011
abel 3. Data HIV & AIDS
urabaya No Lama Pera 1-5 6-10 hari 11-15 har 16-20 ha 21-25 har 26-30 ha >30 hari Total AIDS di UPIP uensi Juml mendapatkan asam lambu erkompetisi ang berikat membran Katzung,2012 001) dosis ranitidine stress ulcer ada Pola Kombinasi Ranitidine
Obat 3 Jumlah Pasien - - Sucralfat irup mengalami oper pembedahan terjadinya stress ul menjalani oper takut terhadap dan bahkan Kondisi terseb orephineprine, Sjamsuhidaja irawat di U enggunaan ranitidine an dilanjutk V serta sucr ari ke-8. P 1,69%. Rata-rat salah satu rumah sakit pelayanan m unakan seba keberhasilan 1). ta masuk rumah AIDS di UPIPI erawatan i ri hari ri hari PI RSUD Dr. Jumlah Pasien 59 8* 67 an ranitidine bung yang b secara rever tan dengan basolateral 012). Berdasar ranitidine untuk adalah 50mg/ Pola Kombinasi Ranitidine
Jumlah Pasien Persentase 4 12 1 operasi pemb merupakan stress ulcer. P operasi selalu ap penyuntik kemungkinan sebut akan m rine, seroto at dan Jong, UPIPI selam ranitidine I kan dengan ralfate sirup Pada pasien ta lama hari atu indikator it dan juga edis rumah agai param terapi terha mah sakit (M IPI RSUD D Jumlah 2 2 6 4 2 0 1 5 9 Soetomo Su en Persentase 88,06% 11,94% 100% IV. berlebih den rsibel dengan an reseptor sel-sel arkan pusta untuk terapi mg/ 6-8 jam Persentase (%) 6,77 20,34 1,69 bedahan dim salah satu f Pada pasien lu ada rasa kan, nyeri lu nan cacat merangsang onin, dan , 2011). Pasien a 8 hari den IV hingga pemberian pada hari ketiga Tn.MRB ( i rawat inap ator efisiensi merupakan sakit salah meter untuk terhadap pasien MRS) pasien Dr. Soetomo Persentas 35,59% 42,37% 10,18% 6,78% 3,39% 0% 1,69% 100% urabaya se dengan cara an histamine H2 pada parietal aka (Tatro, pi profilaksis secara IV. mana operasi faktor resiko da pasien yang akan
cemas atau uka, anestesi atau mati. dilepasnya histamine asien tersebut dengan lama hari ketiga Omeprazole ketiga hingga (32) dengan inap nsi an h k en n mo se l , s si o an u si i. a amine but ma a razole hingga an
diagnosis terapi kom dengan Om IV (50mg/2 UPIPI RSUD berbeda de pemberian inap, sedang Omeprazole kemudian No. 1 Stadium Klinis II
2 Stadium Klinis III
3 Stadium Klinis *satu pasien Pada ranitidine UPIPI RS periode 0 2016 seba dengan stadi IV dengan II), 53,20% untuk stadi stadium mengalam diakibatkan tubuh seb infeksi HI Digestive 2008 di Gastrointe during Early Depletion pasien de tingkat g diare (6,3% (0%) yang le stadium kl gejala G (33,3%) dan s AIDS+TB mbinasi prof meprazole IV /2ml;2x1). Pa D Dr Soetom dengan deng ian ranitidine I angkan pada ole IV diberika n dilanjutkan Tabel 6. St Stadium Klinis Stadium Klinis II Stadium Klinis III
Stadium Klinis
en memiliki lebih ada tabel 6 m ranitidine pada pasi
RSUD Dr. So 01 November agian besar stadium klinis an persentase 3,20% (stadium stadium klinis stadium klinis te mi gejala at an oleh penu bagai bentuk IV. Berdasar ve Disease W di San Die estinal Sym arly HIV Inf in the Gut engan stadiu
gejala gastr
6,3%), mual (6,3%) g lebih rend klinis HIV kro GI seperti dan nyeri la Paru+HCAP filaksis stress (40mg;1x1) asien terseb mo Surabaya gan pasien IV diberikan a pasien T an pada sa an dengan tadium klinis Stadium Klinis
Stadium Klinis II Dermatitis
Stadium Klinis III Demam menetap
Ca Di Ane Stadium Klinis Pn Nef PCP H Tu Sep Toxo AK Limfa Encefa Toxo ebih dari satu menunjukkan peng pasien HIV
Soetomo Su er 2016 – r diberikan linis II hingga sta
se 1,84% (stadium dium klinis III)
linis IV. D ersebut pasi tau kondisi urunan siste k manifestasi arkan hasi Week (DDW) pada ego dalam mptoms Are Un nfection, Depsite Gut menyimpul um HIV aku gastrointestinal 6,3%) dan n dah dibandin onis yaitu den i diare (62 lambung (37,5 AP pemberian ss ulcer yaitu dan ranitidine tersebut dirawat selama 4 har Tn SP (5 n diawal raw Tn MRB (3 aat awal MRS n pemberi s dan diagno Diagnosis Pasien Dermatitis Demam menetap andidiasis or iare Kronis Anemia neumonia Ba Nefropati CP HCAP uberkulsis ex Sepsis oxoplasmosis AKI Limfadenitis Encefalitis vir oxoplasmosis tu diagnosis an penggunaa & AIDS d urabaya pada 31 Desember pada pasien stadium klin stadium klin dan 44,96% Dimana pada asien telah klinis yan em kekebalan tasi klinis da il konferen ) pada tahun alam jurnal re Uncommon psite CD4 Ce pulkan bahw kut mengalam (GI) seper nyeri lambun ngkan dengan dengan tingka (62,5%), mual 7,5%). Dengan ian itu ranitidine di ari, (52) rawat 32) RS ian ranitidine inap ranitidine di ef ke ha pe Par agnosis pasien H Diagnosis Pasien Demam menetap ris Bakterial xtra paru s cerebri ral s cerebri an di da ber ien nis nis 4,96% pada ah ng an ari nsi un nal on Cell wa mi rti ng an at ual an ko k ( profila p m KESIMPULAN
pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai
dengan guidelines yang ada.
disarankan untuk dapat tena pe dip ya am m
UCAPAN TERIMA KASIH
Pe ke bes ya ranitidine IV nap hingga h ranitidine I ibandingkan efektivitas res ecil antagon al ini dip penyerta da aru+HCAP. HIV & AIDS de
Diagnosis Pasien Total kondisi ters kronis akan (GI) lebih se profilaksis stress pada pasien mengurangi KESIMPULAN
Penggunaan ranitidine yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai
dengan guidelines yang ada.
disarankan untuk dapat tenaga kesehat pemberian dan p diperoleh pasi ang diharap man, rasion meningkatkan
UCAPAN TERIMA KASIH
eneliti men kepala UPIP beserta seluruh ang telah me V yang dimulai hari keempat IV untuk n omeprazo esiko nosoko nis H2 resep pertimbangka ari pasien dengan terapi Jumlah Pasien 2 2 14 11 14 9 1 9 5 3 5 7 5 3 2 7 109 sebut pasien de mengalami lebih sering, sehin
stress ulcer seba HIV & AIDS gejala terseb
KESIMPULAN
Penggunaan ranitidine yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai
dengan guidelines yang ada.
disarankan untuk dapat hatan lain an pemanta pasien, sehingga g diharapkan pasien nal, efektif, n mutu pelay
UCAPAN TERIMA KASIH
engucapkan PI RSUD D
uh staf tenag membantu
ulai dari hari at rawat inap. k terapi zole IV d omial pneum ptor dibandi an menging tersebut erapi ranitidine Persentase (%) 1,84 1,83 12,84 10,09 12,84 8,26 0,92 8,26 4,59 2,75 4,59 6,42 4,59 2,75 1,83 6,42 100 n dengan stadium gejala gastrointestinal ngga diperluk ebagai terapi DS dengan tujuan but.
Penggunaan ranitidine yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai
dengan guidelines yang ada.
bekerja sam dalam pe auan terapi sehingga dapat dica
n, yaitu tera tif, dan ekon
yanan kepad
UCAPAN TERIMA KASIH
terima kasih Dr. Soetomo ga medis dan dalam penelitian kedua rawat p. Pemilihan selanjutnya dikarenakan monia lebih ingkan PPI, gat diagnosa yaitu TB ranitidine Persentase (%) 1,84 1,83 12,84 10,09 12,84 8,26 0,92 8,26 4,59 2,75 4,59 6,42 4,59 2,75 1,83 6,42 100 stadium HIV astrointestinal rlukan adanya api tambahan tujuan untuk
Penggunaan ranitidine yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai Farmasis ma dengan erencanaan, obat yang apai tujuan terapi yang nomis guna da pasien. asih kepada o Surabaya n non medis penelitian ini. t n a an h , a B a
Daftar Pusta Katzung., 2012, Jakarta, Indon Kemenkes, 2 Kementrian Jenderal Pe Lingkungan, J
Kummar, V., Abbas, AK., Aster J, 2015, Robbins and Cotran; Pathologic Basic of Disease Ninth edition Philadelphia : Saunders Elsevier.
Nasronudin, HIV/AIDS’ dalam Suharto, Hadi Afrijanto, M.V
HIV & AIDS Sosial,2nded, aka 12, Farmakolo onesia. 2014, Situasi Kesehatan Rep Pengendalian Jakarta.
Kummar, V., Abbas, AK., Aster J, 2015, Robbins and Cotran; Pathologic Basic of Disease Ninth edition Philadelphia : Saunders Elsevier. S., 2013, ‘Gam dalam Barakbah, i, Usman., Astut Vinata., Triyono, Pendekatan B Airlangga Univ
ologi Dasar & dan Analis
an Republik Indonesia Penyakit da
Kummar, V., Abbas, AK., Aster J, 2015, Robbins and Cotran; Pathologic Basic of Disease Ninth edition Philadelphia :
mbaran Klinis bah, Jusuf.,Soewan uti, Wahyu Dw o, E.A., Purwa Biologi Moleku niversity Press, Su Klinik, Ed. 1 is HIV AIDS, onesia Direkror an Penyehatan Kummar, V., Abbas, AK., Aster J, 2015, Robbins and Cotran; Pathologic Basic of Disease Ninth edition Philadelphia : nis dan Diagnosis
ewandojo, Eddy wi., Bramantono, ati, R., Mustofa
uler, Klinis, Dan
Surabaya, pp 701. 10,
DS,
rat an Kummar, V., Abbas, AK., Aster J, 2015, Robbins and Cotran; Pathologic Basic of Disease Ninth edition Philadelphia : osis y., no, a., Dan 01. Pe La De M Ja Sja Sj Tatro, D.S., 2001,
Fact and Comparissons, A Wolter Klowers, St. Louis. W
Co
Zulkhairi, Z., Rey, I., Sungkar, T., Zain, L.H., 2013, Gastrointestinal Problems in HIV/AIDS Patients,
Indo J. Gastroentology, Hepatology, and Digestive Endoscopy
erwira, I., 20 ama Rawat Inap
engue di RSU Magister Keseh akarta, pp 5-6. Sjamsuhidajat, amsuhidajat & Tatro, D.S., 2001,
Fact and Comparissons, A Wolter Klowers, St. Louis. Wilcox, CM and
omplication of H
Zulkhairi, Z., Rey, I., Sungkar, T., Zain, L.H., 2013, Gastrointestinal Problems in HIV/AIDS Patients,
Indo J. Gastroentology, Hepatology, and Digestive Endoscopy, 14(3). 011, Faktor-Fa nap Pada Pa UP Persahabatan hatan Masyara R. 2011, Bu Jong, Ed 3, EGC
Tatro, D.S., 2001, Drug Interaction Facts
Fact and Comparissons, A Wolter Klowers, St. Louis. nd Saag, MS.,
HIV Infection, p
Zulkhairi, Z., Rey, I., Sungkar, T., Zain, L.H., 2013, Gastrointestinal Problems in HIV/AIDS Patients,
Indo J. Gastroentology, Hepatology, and Digestive
, 14(3).
aktor yang M asien yang Ter batan Jakarta T
akat, Universit Buku Ajar Ilm
C, Jakarta.
Drug Interaction Facts
Fact and Comparissons, A Wolter Klowers, St. Louis. , 2009, Gastr
pp 861-870.
Zulkhairi, Z., Rey, I., Sungkar, T., Zain, L.H., 2013, Gastrointestinal Problems in HIV/AIDS Patients,
Indo J. Gastroentology, Hepatology, and Digestive
Mempengaruhi rinfeksi Virus Timur, Tesis,
sitas Indonesia, mu Bedah
Drug Interaction Facts, Edisi 6, Fact and Comparissons, A Wolter Klowers, St. Louis.
rointestinal
Zulkhairi, Z., Rey, I., Sungkar, T., Zain, L.H., 2013, Gastrointestinal Problems in HIV/AIDS Patients, The Indo J. Gastroentology, Hepatology, and Digestive