• Tidak ada hasil yang ditemukan

un APLIKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKTISIDA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI V ARIT AS CILOSARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "un APLIKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKTISIDA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI V ARIT AS CILOSARI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Risalah Perlemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan T eknologi Isotop dan Radiasi, 2000

un APLIKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI

INSEKTISIDA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI

V ARIT AS CILOSARI

M. Sulistyati, Ulfa T.S, Sofnie M.Ch... Kuswadi.AN., dan Made S.

Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BAT AN, Jakarta

ABSTRAK

UJI APLlKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKllSmA KARBOFURAN

PADA TANAMAN PADI VARITAS CILOSARI. Fonnulasi dibuat dengan menggunakan campuran karbon

aktif, tepung kanji, kaolin, Na-alginat sebagai penyangga dan fonnulasi kedua menggunakan zeolit yang dilapisi shelak. Pemberian fonnulasi dilakukan 2 minggu setelah tanaman padi ditanam kembali. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah aIlakan padi, tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hama ganjur Orseolia oryzae (Wood/Mason), penggerek batatlg padi ChilD suppressalis (Walker), hama putih palsu Cnaphalocrosis medinalis (Guen) selang 2 minggu setelah padi ditanam sepanjang masa tanam. Kedua fonnulasi tersebut menunjukkan basil yang sarna bahwa jumlah anakan yang tumbuh mula-mula pada kelima perlakuan sarna, kemudian pada pemberian fonnulasi penglepasan terkendali menjadi lebih banyak dibandingkan komersiel ataupun kontrol. Serangan hama ganjur berbeda nyatapada minggu ke 5, sedang serangan hama penggerek batang teljadi pada minggu ke 7 terhadap karbofuran komersial ataupun kontrol, selanjutnya terlihat bahwa tingkat serangan hama putih palsu hanya terjadi pada minggu ke 7 dan 9 dan tak berbeda nyata pada setiap perlakuan.

ABSTRACT

APLICA nON TEST OF CARBOFURAN INSECTICmE CONTROLLED RELEASE

FORMULAnON ON RICE PLANTS OF CILOSARI VARIETY HAVE BEEN CARRIED OUT. This

fonnulation was made by using a mixture of activated charcoal, tapioca, kaolin, Na-alginate as filler matrix and the second fonnulation using zeolit with couted shelak .The observation were done on tthe damage level caused by Orseo;ia oryzae (Wood/Mason), ChilD suppressalis (Walker), and Cllaphalocrosis medinalis (Guen) on new young plants. The observation were done every two weeks after transplanting until harvest. Both fonnulation have the same results showed that new young plants on the early stage growth showed no differences among the treatments, then becoming more different between controlled release fonnulation and commercial fonnulation or untreated plants. The attact of Orseolia oryzae could be observed on every week of the observation but only on the fifth weeks were significant difference found. The attact of ChilD suppressalis on the seventh week showed

significant difference, while the attact of Cnaphalocrosis medinalis appeared on the seventh and ninth weeks showing no differences.

PENDAHULUAN

Beras merupakan ballaI1 makanan pokok untuk rakyat Indonesia. Dewasa ini kebutuhaI1 beTas lnakin meningk.1t, di St1mping penduduk makin bertalnbah juga pallen kurang berhasil yang disebabkan oleh serangan tikus daD juga seral1gga. Di daera11 Indramayu kerusakan oleh hall1c1 ganjur > 85 %, sed.:wg oleh hama penggerek batang padi sekitar 50-80 % (1).Kebutuhan beTas yang begitu besar dapc1t dipenulri bila tersedia varitas padi unggul yang talkW serangan 11ama. Hal ini masih jauh daTi jangkauan .Pada mulanya pemerintah menganjurkan petani agar menggunakan pestisida untuk memberantas llall1c1 tanaman dalam rangka meningkatkan produksi.

Peroni telal1 menggwk1kan berbagai cara, seperti

menyemprotkan pestisida langsung ke tanall1cW untuk

yang berbentuk cairan atau serbuk dan

membenamkannya dalam tanall atau menebarkaru1ya di sekeliling tanmnan untuk yang berbentuk butiran. Untuk mengatasi serangan llama petani sering menggunakan insektisida dalaIn julnlah yang berlebil1an daD berulang-ulang, selringga menimbulka11 pencelnaran lingkungan daD kekebalan terlladap llaIna. Fonnulasi penglepasan

terkendali adalah salah satu alternatif untuk mengurangi

pencemaran

lingkungan dan lebih ekonomis , karena

formulasi ini dapat melepaskan bahan aktifnya secara

pelan-pelan. Formulasi yang pertama dibuat dengan

campuran

karbon aktif, kanji, kaolin, Na-alginat sebagai

bahan penyangganya

dan kedua dengan zeolit yang

dilapisi shelak. Tujuannya adalah untuk melindungi

bahan aktif insektisida tersebut dari degradasi awal

sebelum membunuh serangga dan supaya terlepasnya

bahan aktif

tersebut tidak

sekaligus, sehingga

dimungkinkan

umur bahan

aktif lebih lama dibandingkan

karbofuran komersial (2), sehingga pemakaiannya

dapat

efisien. Menurut Hickman (3) penglepasan terkendali

insektisida alaklor dapat mencegah

penguapan

sekitar 64

% dibandingkan

yang komersial.

Pada penelitian ini digunakan insektisida

karbofuran (2,3-dihidro

2,2-dimetil-7-benzofuraIul-N-metil karbaInat),

bias-'!

dengan

nama dagang Furadan 3G,

Curater 3G, lndofuran 3G, semuanya

berbentuk butiran.

Karbofuran selain digunakan sebagai insektisida juga

sebagai nematisida, bersifat sistemik. lnsektisida ini

biasa digunakan untuk membasmi llama tanaman jeruk,

kapas, cengkeh, lada, kentang, padi, tebu, dan tembakau

(2)

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan , eknologi Isotop dan Radias/; 2{){KJ

Penaburan formulasi. Fonnulasi diberikan pada tanaman padi umur I minggu setelah tanam kembali dengan cara menaburkan pada petak berukuran 4x5 m, dosis yang diambil Ix; II/2x ;2x dosis yang dianjurkan. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah anakan tanaman, llama ganjur, llama sunder, daD llama putih pada saat padi berumur 1, 3, 5, 7, 9, II, daD 13 Ininggu setelah tanam. Evaluasi serangan llama dilakukan dengan membandingkan jumlah halna yang menyerang setiap rumpun terhadap jUmiall anakan tanaman tiap rumpun di kali 100 %.

(4). Fonnulasi penglepasan terkendali ini dibuat d.1larn bentuk butiran daD diaJ}likasikan pada tanarnan padi varitas Cilosari di daerah Kuningan, Jawa Barat.

PengarnataIl dilakukan terlmdap perturnbullan padi

(jurnlah anakan), daD tingkat serangan Ik1rna. Tujuan penelitian ini adalall untuk rnengetahui efektivitas fonnulasi penglepasan terkendali karbofuran terhadap serangan harna.

BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan dilakukan di daerall Kuningan , Jawa Barat. Petak sawall yang digunakan 4x5m dengan jarak tanam 20x20 cm dan di sekelilingnya telah ditanami tanalnan perangkap. Bibit padi yang digunakan adalah varitas Cilosari.

Perlakuan terlmdap taImman padi acta 2 yaitu pertama perlakuan nonnal dengaIl pemberian insektisida

karbofuran 3G, fonnulasi penglepaSaIl terkendali

karbofuran ad.'l 2 maCaIn fonnulasi yang pertama menggunakan campuran karbon aktif, tepung kanji, kaolin, Na-alginat sebagai ballan penyangga sedang yang kedua menggun.'lkan zeolit yang telah dilapisi shelak, dosis yang diambil adalah 20 kg/ha; 30 kgiha; 40 kg/ha daD yang kelima tanpa pemberian karbofuran (kontrol), ulangan masing-masing percobaan 3 kali. Pemberian fonnulasi karbofuran dilakukan di dekat tanaman pc'ldi, I minggu setelall tanaman padi ditanam kembali.

Bahan kimia. Insektisidc'1 karbofilran yang

digunakan berasal daTi PT.Krikas-BASF Jakarta, kaolin berasal daTi PT.Indail Keramik, Tangerang, sedang bahan kitnia yang lain pro-aanalisis buatan Fisher.

Peralatan.

Alat

yang digunakan adalah

krolnatografi cair kinerja tinggi (HPLC) buatan Hitaclu

dengan kblom ODS.

Pembuatan formulasi. Fonnulasi yang pertalna dibuat dengan melarutkan Na-alginat dalmn air sampai

homogen, berbentuk jeli, kemudian ditambahkan

campuran karbon aktif, tepwlg kanji, dan kaolin, diaduk sampai homogen , terakhir karbofuran yang dilarutkan dalam etanol. Cmnpuran ini diaduk sampai homogen, kemudian lewatkan corong, tetes-tetesnya ditampung dalam larutan 0.5 % CaC.l2. Butiran yang terbentuk dikeringkan pad.1 suhu kmnar, selanjutnya digulli1kan untuk percobaan. Fonnulasi kedua dibuat dengan menggunakml zeolit yang telall dicuci beberapa kali dengan aqlL:1dest, dikeringkan, kemudian dicampur

dengan larutan kc1fbofuran dalam aseton sampai

homogen. Campuran tersebut dikeringkan pacta SuIIU

kalnar kemudian dimasukkan pacta larutan shelak

(etanol/air 3 : I )lalu diaduk sampai homogen kemudian dikerinkan lagi pad.1 SuIIU kmnar. Butiran yang kering ini direndam dalmn minyak tanal, selmna 30 menit, kemudian dicampur dengan larutan alginat 0,5 %, diteteskan pacta larutan CaC12 1 %. ButiraIl yang

terbentuk dikeringkan pacta SuIIU kmnar dan siap

diaplikasikc1l1 pacta tanaInan, sebagian kecil di tes kmldungan ballan aktifnya dengan alat kromatografi cair kinerja tinggi.

Tabel I. menunjukkan jUmiall anakan tanarnan padi yang tumbuh pacta perlakuan forrnuJasi penglepasan terkendali karbofuran, dosis 20 kg/ha; 30 kg/ha; 40 kg/ha; furadan komersial dan kontrol (tanpa pemberian apapun). Pacta pengamatan 1, tidak acta perbedaan antara kelima perlakuan tersebut, yaitu 7 batang setiap rumpun. Pacta pengamatan 3, jumlah anakan naik (16 -18 batang) begitu juga pacta pengamatan 5, sedang pacta pengamatan 7 turun menjadi (11-15 batang), pengamatan 9 (13-15 batang) daD pacta pengamatan 11 menjadi (12-13 batang). Keadaan ini disebabkan beberapa anakan tersebut gagal tumbuJl disebabkan oleh hal-hat yang belum jelas. Tabel 2 menunjukkan persentase tingkat serangan hama ganjur Orseolia oryzae pacta tanaman padi terhadap kelirna perlakuan, yaitu dosis 20kg/ha; 30kg/1m; 40kg/ha untuk formuJasi penglepasan terkendali, karbofuran komersial daD tanpa pemberian karbofuran. Pacta pengamatan minggu ke 3,5 dan 7sesudah aplikasi karbofuran tidak terlihat acta perbedaan nyata, juga pacta rninggu ke 9 dan 11, namun pacta rninggu ke 13 dengan adanya pemberian forrnuJasi berbeda nyata dengan kontrol. Hal ini mungkin disebabkan forrnuJasi penglepasan terkendali dengan menggunakan campuran karbon aktif, kanji, kaolin

sebagai bahan penyangga menyebabkan bahan aktif

tersebut tidak mudall terurai menjadi senyawa lain. Menurut HUSSAIN, ill. (5) waktu paroh insektisida tiobenkarb lebih lama setelah senyawa tersebut dilapisi dengan alginat dibandingkan dengan komersial.

Tabel 3 menunjukkan persentase tingkat serangan haI11c'l penggerek batang padi ChilD suppressalis terhadap keliI11c'l perlakuan. Temyata pacta setiap perlakuan daD setiap pengamatan dapat dikatakan tidak acta perbedaan nyata antara masing-masing perlakuan, hanya pacta minggu ke 11 terlilmt pacta kontrol tingkat serangannya

beda nyata dengan karbofuran komersial maupun

fonnuJasi penglepasan terkendali. Hal ini bisa terjadi

mungkin disebabkan adanya serangan tikus pacta

tanaman padi yang begitu besar, sehingga pemberian forrnuJasi terhadap serangan hama penggerek batang padi ChilD suppressalis tidak tampak.

Tabel 4 menunjukkan persentase tingkat serangan hama putih palsu Cnaphalocrosi}). medinalis pacta padi terlmdap kelima perlakuan. Temyata serangan hama ini 11aflya terjadi pacta minggu ke 7 daD 9 dan itu tidak berbeda nyata untuk masing-masing perlakuan.

Pacta percobaan ini temyata serangan tikus begitu besar selungga dismnping uji terlmdap serangan hama

(3)

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan feknologi Isotop dan Radiasi. 2tXJO

tidak tatnpak Imsilnya juga Imsil padinya tidak jelas bedanya antara loosing-loosing perlakuan.

DAFTARPUSTAKA

PUSA T INFORMASI PERT ANIAN TRUBUS,

Hama padi, penyakit daD pengendaliannya, Jakarta (1994) 608-634.

KESIMPULAN

Pemberian fOrnlulasi penglepaSaIl terkend.11i pad.1 tanaman padi mengIlasilkan jumlall an.1kan padi yang tidak berbeda nyata dengan karbofuran komersial ataupun kontrol, dialalru oleh kedua macaI11 fonnulasi.

Serangan llama ganjur lebih banyak terjadi pacta padi yang diberi karbofuran komersial dibandingkan forl11ulasi penglepasan terkendali, sedangkan untuk llama penggerek batang padi daD llama putih palsu mengalami 11.11 yang &1ma.

2.

dan COWSAR,D.R., Principles of

Controlled Release Pesticides ACS Symposium

Series, The American Chemical Society,

Wasllington (1977) 1-16

3. HICKMAN, M. V. dan SCRIEBER, M.M., Transport mobility, degradation and environmental impact of starch encapsulted formulation herbicides, FAO-IAEA Vienna (1993) 47-53

4. FARM CHEMICALS

Dictionary (1996).

HANDBOOK,

Pesticide

UCAPAN TERIMA KASIB

Penulis mengucapkan teril11a kasih kepada Kepala Kebun Percobaan Tanalnan Pangan Kuningan, Jawa Barat, juga kepadc1 Sdr.Patuan Sitorus yang telall memballtu dalaln menyelesaikan penelitian i.u.

5. HUSSAIN, M., GAN, J., daD RATHOR, N.M.

Pestic. Sci., 34 (1992) 341-345

Tabel Jumlah anakan padi selama masa tanam

Perl~~~-

Waktu

setelah

7 15:t 1,10 14:t 0,95 14:t 0,75 11:t 0,66 14:t 0,64 12:t 0,35 12:t 0,90 13:t 0,75 12:t 0,60

13:t 1,00

pemberian

9 15:f: 0,67 13:f: 0,76 14:f: 0,58 15:f: 0,69 13:f: 0,38 10::!: 0,83 11:f: 0,91 12:f: 0,78 II::!: 1,13

I~~J~

Insektisida)

II 13:t 0,66 12:t 0,13 12:t 0,23 13:t 0,90 12:t 0,75 13:t 1,75 14:t 0,86 15:t 0,82 14:t 0,61 15:t 0,59_-pengalnatan 3 18:1 0,90 17:1 0,70 17:1 0,65 17:1 0,55 17:1 1,00 16:1 1,00 17:1 0,82 17:10,91 16:1 0,87 16:1 0,88

Al

BI

CI

FI

KI

A2

B2

C2

F2

K2

7 :t 0.55

7 :t 0.65

7 :t 0.75

7 :t 0.65

7 :t 0,80

6:t 1,00

7 :t 0,75

6 :t 0,85

7 :t 0,55

7 :t 0,95

5

18:t 1,10

16:t 1,20

17:t 0,66

18:t 0,56

17:t 0,83

17:t 0,94

18:t 0,91

18:t 0,71

18:t 1,00

18:t 0,99

Keterangan

A = Perlakllan dengan fonnuJasi karbofuran 20 kg / ha.

B = Perlakltan dengan fonnuJasi k.'1fbofuran 30 kgilk1 C = Perlakltan dengan fomuJasi karbofuran 40 kg / ha. F = Perlakltan dengan karbofuran komersial

K = TaJlpa perlakuan karbofuran

1 = Fonnulasi penglepasan

terkendali yang dibuat dengan campuran

karbon aktif, kanji, kaolin, dan

alginat sebagai

penyangga

2 = Fonnulasi penglepasan

terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

(4)

Risa/ah Perlemuan limiah Peneli/i.1n dan Pengemhangan Tekn%gi/s%p dan Radias~ 20fXJ

Tabel 2. Persentase tingkat serangan hama O. Oryzae selama masa tanam ( arcsin V %)

\ Perlakuan Waktu

3

2.36:tl,44 6.20::tO,91 1.28::tO,OO 1.28::tO,OO 3.71:tl,62 5.0::tO,OO 3.77:tl,66 3.69:tl,61 5.97:1:0,50 6.75::tO,22 setelah 9 23.05:10,3 24.71:t1,0 24.73:tO.9 19.55:t1.1 25.75:tO,9 25.21:t3,4 19.83:t2,9 )8.95:t1,6 24.54:t1,1 24.7:10,6

pemberian

11 24.61:1::1,6 : ..24.15:1::1,0 I 25.97:tO,8 I 23.42:tO,6 I 26.33:1::1,8 I 1.28 I 1.28 I 1.28 I 1.28 I 1.28 I

Insektisida)

13

2.42:tO,7 6.4I:tO,8

IO.56:t1,3

8. 79:tO, 7 11.20:t1,2

1.28

1.28 1.28 1.28

1.28

pengamatan

5

~.46:tl,88 3.37:tl,45

4.28:t2,18

4.58::tO,79 6.64:t2,52 3.51::tO,32 3.50::tO,41

3.08::tO,11

5.04:t2,51 6.56::tO,87

Al

BI CI

FI

KI

A2

B2 C2

F2

K2 7

1.73:10,62

3.87::tl,23 2.86:101.0 ; 1.28:10,00 I 2.73::tl,92 I 5.22::t2.63 I 5.78:10,86 I 4.49::tl,04 I 6.23:10,54 I 8.55::tl,29 I

Keterangan A = Perlakuan

dengan

formulasi karbofuran 20 kg / ha.

B = Perlakuan

dengan

formulasi karbofuran

30 kg! ha

C = Perlakuan

dengan

fomulasi karbofuran 40 kg / ha.

F = Perlakuan

dengan

karbofuran

komersial

K = Tanpa perlakuan

karbofuran.

= Fonnulasi penglepasan

terkendali yang dibuat dengan campuran

karbon aktif, kanji, kaolin, dan

alginat sebagai

penyangga

= Formulasi penglepasall terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

Tabel3. persentase tingkat serangan hama CSuppressalis selama masa tanam (arcsin .J %)

setelah

7

11.09:t 3,8

4.98:t 2,5

8.42:t 2,6

2.03:t 1,0

4.43:t 0,8

5;36 2,7

1.28

1.28

4.27:t 2,5

~:t ~,L

Pemberian

9

2.07::!: 1,1 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28

lnsektisida

)

11 1.28

3.08:t0,01

1.28

2.00:t 0,9

4.31:t 1,22

4.95:t 1.86

3.85:t 0,32

1.28

3.40:t 0,31

5.54:t 0,63

Perlakuan

Waktu

pengam.'ltan

3

6;58:t 3,16

5.12:t 2,20

5.50:t0,91

3.01:t 0,43

7.70:t4,67

4.8:t 0,86

3.81:t0,88

3.98:t 0,42

10.51:t2,30

12.41:tO,32

Al

BI

CI

Fl

KI

A2

B2

C2

F2

K2

1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28 1.28

5

1.28

1.28 1.88::!: 0,30

1.28

1.28

J.O l:t 1,42 5.68:t 0,41 3.57:t 1,53 9.17:t1,96

10.18:t 0,2

Keterangan

A == PerlakUclll dengan [onnulasi karbofuran 20 kg / ha.

B == PerlakUcw dengan fonnulasi karbofuran 30 kg! 11.'1 C == Perlakltan dengan fomulasi karbofuran 40 kg / ha. F == Perlakuan dengan karbofuran komersial

K == Tanpa perlakuan karbofuran.

1 = Fonnulasi penglepasan

terkendali yang dibuat dengan

carnpuran karbon aktif, kanji, kaolin. dan

alginat sebagai

penyangga

2 = Fonnulasi penglepasan

terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

(5)

RISalah Pet1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan r eknologi IsolOp dan Radias~ 2{XJ()

Tabel 4. Persentase tingkat serangan hama putih palsu C Medina/if selama masa Tanam ( arcsin .J % )

Keterangan: A = Perlakuan dengan fonnulasi karbofuran 20 kg / ha. B = Perlakuan dengan formulasi karbofuran 30 kg! ha C = Perlakuan dengan fomulasi karbofuran 40 kg / ha. F = Periakuall dengan karbofuraJl komersiaJ

K = Tanpa perlakuan karbofuran.

I = Formulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan campuran karbon aktif, kanji, kaolin, dan alginat sebagai penyangga

2 = Formulasi penglepaSc1ll terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

DISKUSI

SINGGIH SUTRISNO

2. Uji di lapangan di lakukan setelall acta kepastian

keunggulan insektisida pacta uji lab. tersebut.

Sebaiknya penelitian sernacam ini dilakukan

kerjasmna penelitian dengan Deptan klrususnya dengan P2TP dan produsen bahan aktif pestisida.

M. SULISTYATI

Terirna kasih alas saran Bapak, saran yang bagus

sekali. Sebelum diuji di lapangan,

forrnulasi-formulasi tersebut pernah diuji pacta tanaman yang dit.warn di pot/ember di lingkungan "green house" yang acta di bidang kimia, terhadap tanaman padi,

cabe, tetapi pacta waktu itu tidak diberikan

Ik'ln1a/serangga khusus.

M SULISnIYATI

Terima kt'lsih atas saran Bapak, akan kalni coba-coba mlmgkin bisa dalam bentuk RUK.

M. ISMACHIN

Pengujian insektisid.1 pada tingkat awal sebaiknya dilakuk.1n di mmah kaca kIlUsus, sehingga jelas jumlah d.1n jenis popuJasi serangga yang ingin diujikan.

Gambar

Tabel Jumlah anakan padi selama masa tanam
Tabel 2. Persentase tingkat serangan hama O. Oryzae  selama masa tanam ( arcsin V %)
Tabel  4. Persentase  tingkat  serangan  hama  putih  palsu C  Medina/if  selama masa  Tanam  ( arcsin  .J %  )

Referensi

Dokumen terkait

Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak tahan lama atau non durable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka

Oleh itu, kajian mengenai bagaimana pelajar di Malaysia mempe1ajari konsep zarah telah dijalankan, di samping membandingkan respon antara pelajar di Malaysia dan di United Kingdom

Dengan demikian pembelajaran berbasis praktikum dapat menjadi strategi pembelajaran yang baik bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan berfikir (hands on

Dengan melihat hasil seperti pada Gambar dan Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa flame sensor 5 kanal memiliki sensitifitas yang baik dilihat dari

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik dari kotoran ayam yang dihasilkan dengan menggunakan perlakuan feed additive herbal dan intermittent

(2) Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap orang lain atau pemberian Narkotika Golongan II untuk digunakan orang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi melalui permainan tradisional

Merancang dan melaksanakan asesmen, serta melakukan intervensi untuk Merancang dan melaksanakan asesmen, serta melakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas