• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINISTRY OF TRANSPORTATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINISTRY OF TRANSPORTATION"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MINISTRY OF TRANSPORTATION

SURAT EDARAN CIRCULAR LETTER Nomor : SE 5 TAHUN 2021 Number: SE 5 YEAR 2021 TENTANG REGARDING

PETUNJUK PELAKSANA PERJALANAN INTERNASIONAL DENGAN TRANSPORTASI UDARA DALAM MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE

(COVID-19)

INSTRUCTIONS FOR THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL TRAVEL WITH AIR TRANSPORTATION IN CORONA VIRUS DISEASE PANDEMIC PERIOD

(COVID-19)

1. Sehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 2 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta diperlukannya penyesuaian pelayanan transportasi udara dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), termasuk varian baru yang telah bermutasi menjadi SARS-CoV-2 varian B117 yang· dilaporkan di Inggris dan potensi berkembangnya virus SARS-CoV-2 varian baru, perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksana Perjalanan Internasional Dengan Transportasi Udara Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

In connection with the stipulation of the Circular of the Head of the Task Force for Handling COVID-19 Number 2 of 2021 regarding the International Travel Health Protocol in the 2019 Corona Virus Disease (COVID-19) Pandemic and the need for adjustments to air transportation services in order to prevent an increase in the transmission of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), including the new variant that has mutated into SARS-CoV-2 variant Bl17 which was reported in the UK and the potential for the development of a new variant of the SARS-CoV-2 virus, it is necessary to establish Guidelines for International Travel by Air Transportation During the Corona Pandemic Virus Disease 2019 (COVID-19).

2. Dasar Hukum: Legal Basis:

(2)

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan; Law Number 1 Year 2009 concerning Aviation;

b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;

Law Number 6 Year 2018 concerning Quarantine Health;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

Government Regulation Number 21 Year 2020 concerning Large-Scale Social Restrictions in the Context of Accelerating the Handling of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

d. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

Presidential Decree Number 11 Year 2020 concerning Determination of the 2019 Corona Virus Disease Public Health Emergency (COVID-19);

e. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional;

Presidential Decree Number 12 Year 2020 concerning stipulation of the Non-Natural Disaster of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) as a National Disaster;

f. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2020;

Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia Number PM 18 Year 2020 concerning Control of Transportation in the Context of Preventing the Spread of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) as amended by Regulation of the Minister of Transportation Number PM 41 Year 2020;

g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 9 Year 2020 concerning Guidelines for Large-Scale Social Restrictions in the Context of Accelerating the Handling of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

(3)

h. Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 13 Tahun 2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); dan Circular Letter of the Minister of Transportation Number SE 13 Year 2020 concerning Air Transportation Operations in a Productive and Safe Community Activity Period from Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); and

i. Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 2 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Circular Letter of the Head of the COVID-19 Handling Task Force Number 2 Year 2021 concerning International Travel Health Protocol During the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pandemic.

3. Petunjuk pelaksana perjalanan orang/penumpang dengan transportasi udara untuk pelaku perjalanan luar negeri dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sebagai berikut:

Travel regulation of person / passenger by air transportation for foreign travelers during the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic, as follows:

a. Menutup sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA) dari semua negara ke Indonesia;

Temporarily close the entry of foreign (WNA) from all countries to Indonesia; b. Pelaku perjalanan internasional yang berstatus Warga Negara Indonesia

(WNI) dari luar negeri tetap mengikuti ketentuan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

International travelers with the status of Indonesian citizens (WNI) from abroad remain to follow the health protocol stipulated by the government.

(4)

c. Pelaku perjalanan internasional yang berstatus WNA dari seluruh negara asing yang akan memasuki Indonesia, baik secara langsung maupun transit di negara asing, untuk sementara dilarang memasuki Indonesia kecuali pemegang visa diplomatik dan visa dinas yang terkait kunjungan resmi pejabat asing setingkat menteri ke atas dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

International travelers who are foreigners from all foreign countries who will enter Indonesia, either directly or transiting in a foreign country, are temporarily prohibited from entering Indonesia except holders of diplomatic visas and official visas related to official visits of foreign officials at ministerial level and above by implementing very strict health protocols.

d. Pelaku perjalanan internasional yang berstatus WNA dari luar negeri dikecualikan untuk:

International travelers who are foreigners from abroad are exempted from: 1) Pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas;

2) Pemegang kartu izin tinggal terbatas (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP); dan

3) WNA dengan pertimbangan dan izin khusus secara tertulis dari

Kementerian/ Lembaga.

1) Holders of diplomatic residence permits and official residence permits;

2) Holders of limited stay permit card (KITAS) and permanent residence permit card (KITAP); and

3) Foreigners with special considerations and permission in writing from the Ministr/ Institution.

e. Pelaku perjalanan internasional yang berstatus WNI maupun WNA

dari seluruh negara asing yang memasuki Indonesia, baik secara

langsung maupun transit di negara asing, harus menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan

dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan atau e-HAC

Internasional Indonesia.

International travelers with the status of Indonesian citizens and foreigners from all foreign countries that enter Indonesia, either direct or transit in a foreign country, must show a negative result through the RT-PCR test in the country of origin whose sample is taken within a maximum period of 3 x 24 hours before the hour of departure and attached the result at the time of health examination or Indonesian International e-HAC.

(5)

f. Pada saat kedatangan, dilakukan tes ulang RT-PCR bagi pelaku perjalanan dan diwajibkan menjalani karantina selama 5 (lima) hari bagi WNI di tempat akomodasi karantina khusus yang telah disediakan oleh

pemerintah sesuai dengan Surat Keputusan Satuan Tugas

Penananganan COVID-19 Nomor 6 Tahun 2021 dan bagi WNA di tempat akomodasi karantina dengan biaya mandiri (Hotel/Penginapan) yang telah mendapatkan sertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan.

Upon arrival, RT-PCR retests are conducted for travelers and are required to undergo quarantine for 5 (five) days for Indonesian citizens at a special quarantine accommodation provided by the government in accordance with the Decree of the Task Force for Handling COVID-19 Number 6 Year 2021 and for foreigners in quarantine accommodation (Hotels / Lodging) that have received certification by the Ministry of Health of COVID-19 quarantine accommodation will be on own expenses

(6)

g. Dalam hal kepala perwakilan asing dan keluarga yang bertugas di Indonesia dapat melakukan karantina mandiri di kediaman masing-

masing selama 5 hari sebagaimana dimaksud pada huruf f.

In the event that the head of the foreign representative and his family who served in Indonesia can carry out independent quarantine at their respective residence for 5 days as referred to in letter f.

h. Untuk diplomat asing lainnya, karantina selama 5 hari dilakukan di tempat yang telah disediakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf f.

For other foreign diplomats, quarantine for 5 days is carried out at the place provided by the government as referred to in letter f.

i. Dalam hal hasil pemeriksaan ulang RT-PCR pada saat kedatangan

menunjukkan hasil positif maka dilakukan perawatan di rumah sakit bagi WNI dengan biaya ditanggung oleh pemerintah dan bagi WNA dengan biaya mandiri.

In the event that the RT-PCR re-examination on arrival shows a positive result, treatment will be carried out in the hospital for Indonesian citizens at the expense of the government and for foreigners at their own expense.

J. Setelah dilakukan karantina 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal kedatangan bagi WNI dan WNA dilakukan pemeriksaan ulang RT- PCR.

After 5 (five) days of quarantine as from the date of arrival, Indonesian citizens and foreigners will re-examine the RT PCR.

k. Dalam hal hasil negatif sebagaimana dimaksud pada huruf j, maka bagi WNI dan WNA diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.

In the case of a negative result as referred to in letter j, Indonesian citizens and foreigners are allowed to continue their journey.

1. Dalam hal hasil positif sebagaimana dimaksud pada huruf j, maka dilakukan perawatan di rumah sakit bagi WNI dengan biaya ditanggung oleh pemerintah dan bagi WNA dengan biaya mandiri.

In the case of a positive result as referred to in letter j, then treatment is carried out in the hospital for Indonesian citizens at the expenses by the government and for foreigners at their own expenses.

(7)

4. Pengaturan terhadap personel pesawat udara dari penerbangan

internasional dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-

19), sebagai berikut:

Regulation for aircraft personnel from international flights during the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic, are as follows:

a. Personel pesawat udara sipil asing, berlaku ketentuan sebagai berikut:

For foreign civil aircraft personnel, the following conditions apply:

1) menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal yang

sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan;

shows a negative result through the RT-PCR test in the country of origin where the sample is taken within a maximum period of 3 x 24 hours before the time of departure;

2) diijinkan untuk turun dari pesawat udara dan menunggu atau

menginap (sesuai dengan kebutuhan masa waktu transit) pada area atau fasilitas khusus yang disediakan oleh operator pesawat udara; dan

permitted to disembark from the aircraft and wait or stay (according to the requirements of the transit period) in a special area or facility provided by the aircraft operator; and

(8)

3) selama waktu tunggu atau menginap sebagaimana dimaksud pada butir 2), personel pesawat udara tidak diperbolehkan untuk keluar dari area atau fasilitas khusus dengan pengawasan dan tanggung jawab penuh dari operator pesawat udara dengan pendampingan oleh Inspektur Keamanan Penerbangan.

during the waiting time or stay as referred to in point 2), aircraft personnel are not allowed to leave the special area or facilities with full supervision and responsibility of the aircraft operator with the assistance of the Aviation Security Inspector.

b. Personel pesawat udara sipil Indonesia, berlaku ketentuan sebagai

berikut:

For Indonesian civil aircraft personnel, the following conditions apply:

1) Untuk keberangkatan ke luar negeri mengikuti ketentuan negara

tujuan;

2) Pada saat kedatangan di Indonesia dilakukan tes RT-PCR oleh

Kementerian Kesehatan, apabila menunjukan hasil negatif, dapat melaksanakan tugas kembali dan apabila menunjukan hasil positif, maka dilakukan perawatan di rumah sakit yang telah disediakan oleh Pemerintah;

3) Khusus untuk personel pesawat udara pada penerbangan yang tidak

melakukan Remain Over Night (RON) serta tidak keluar dari pesawat

udara di negara tujuan, tidak diperlukan tes RT-PCR pada saat kedatangan di Indonesia; dan

4) Biaya perawatan di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada butir

2) bagi personel pesawat udara yang berstatus WNI biaya ditanggung oleh pemerintah dan bagi personel pesawat udara yang

berstatus WNA biaya ditanggung mandiri oleh operator

penerbangan sipil Indonesia.

1) Departures abroad follow the provisions of the destination country;

2) Upon arrival in Indonesia, RT-PCR test will be conducted by the Ministry of Health, if it shows a negative result, personnel can carry out the task again and if it shows a positive result, then the personnel will be treated in a hospital that has been provided by the Government;

3) Specially for aircraft personnel on flights that do not Remain Over Night (RON) and do not leave the aircraft in the destination country, no RT-PCR test is required upon arrival in Indonesia; and

(9)

4) The cost of hospitalization as referred to in point 2) for aircraft personnel with Indonesian citizenship status shall be borne by the government and for aircraft personnel with foreign status, the costs will be borne by the Indonesian civil aviation operator.

5. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara, melakukan pengawasan dan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan Kementerian terkait serta Stakeholder terhadap pelaksanaan pengendalian perjalanan orang dengan transportasi udara untuk pelaku perjalanan internasional dalam masa

pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Directors within the Directorate General of Civil Aviation and Head of the Airport Authority Office supervise and coordinate with the Regional Government, TNI, Polri and related Ministries as well as Stakeholders on the implementation of controlling people's travel by air transportation for international travelers during the Corona Virus pandemic Disease 2019 (COVID-19).

(10)

6. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 15 Januari 2021 sampai dengan tanggal 25 Januari 2021 dan dapat dievaluasi sewaktu-waktu.

This Circular Letter is valid from January 15, 2021 to January 25, 2021 and can be evaluated at any time.

7. Demikian Surat Edaran ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

This Circular Letter is to be implemented with full responsibility.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 14 Januari 2021

a. n MENTER! PERHUBUNGAN Dire k eral Perhubungan Udara

(IV/ d) 1 001

Tembusan:

1. Menteri Perhubungan RI;

2. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19;

3. Para Direktur dilingkungan Ditjen Perhubungan Udara 4. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;

5. Para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara; 6. Para Pimpinan Badan Usaha Bandar Udara;

7. Para Pimpinan Operator Bandar Udara Khusus yang melayani kepentingan umum;

8. Para Pimpinan Badan Usaha Angkutan Udara;

9. Para Pemegang Izin Kegiatan Angkutan Udara Bukan Niaga; 10.Para Pimpinan Perusahaan Angkutan Udara Asing; dan 11.Pimpinan Penyelenggara Navigasi Penerbangan.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 6 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan lnternasional Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan

Pelaku Perjalanan Internasional berstatus Warga Negara Asing WNA dengan tujuan perjalanan wisata yang tidak memiliki riwayat perjalanan dan/atau tinggal dalam kurun waktu 14 hari

tingkat internasional, menjalani karantina terpusat pada tempat karantina sesuai dengan yang diatur dalam Surat Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19

2) Bagi WNI di luar kriteria sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan bagi WNA, termasuk diplomat asing, diluar kepala perwakilan asing dan keluarga kepala perwakilan

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Addendum Kedua Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID - 19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Adendum Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 21 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri

Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR bagi Warga Negara