• Tidak ada hasil yang ditemukan

t pmp 0909875 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t pmp 0909875 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

138

ARIFIN, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dalam penelitian ini dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) secara

umum memiliki kategori baik. Terutama dalam hal pelaksanaan namun

dalam hal perencanaan kegiatan MGMP masih lemah. Hai ini disebabkan

oleh rendahnya keterlibatan guru sebagai anggota dalam pengambilan

keputusan menganyangkut hal hal perencanaan.

2. Kompetensi profesional guru di Kota Bandung berada pada kategori baik.

Perbandingan dimensi-dimensi pada kompetensi profesional guru,

disimpulkan bahwa dimensi mengelola program pengajaran berada pada

kategori sangat baik. Hal ini didukung oleh rata rata guru yang mengajar

bahasa inggris di kota bandung telah memiliki pengalaman kerja yang

cukup baik. Dengan modal pengalaman tersebut guru-guru di kota Bandung

dapat dengan mudah menerapkan berbagai inovasi dalam mengelola

program pengajaran.

3. Prestasi belajar Siswa pada SMA N di Kota Bandung memiliki hasil

belajar yang baik.

4. Terdapat pengaruh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap

(2)

139

ARIFIN, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap kopmetensi

profesional guru baik mengindikasikan bahwa semakin baik kegiatan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maka makin baik pula

kompetensi profesional guru.

5. Terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa. Sehingga semakin baik kopmpetensi profesional guru SMA N di Kota

Bandung maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

6. Terdapat pengaruh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada hasil

belajar siswa melalui kompetensi profesional guru. Dengan demikian Dapat

disimpulkan bahwa Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap

kompetensi profesional guru berdampak pula pada hasil belajar siswa pada

SMA N di Kota Bandung. Kontribusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) terhadap hasil belajar siswa akan lebih signifikan apabila melalui

keterpengaruhan yang ada pada kompetensi profesional guru jika

dibandingkan dengan pengaruh langsung Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) terhadap prestasi belajar siswa tanpa kompetensi profesional guru.

Dapat disimpulkan bahwa semakin baik Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMA N maka semakin baik pula

kompetensi profesional guru dan akan berdampak positif pada prestasi

belajar siswa.

B. Rekomendasi

1. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui kontribusi kegiatan Musyawarah

(3)

140

ARIFIN, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

professional guru bahasa Inggris pada Sekolah Menengah Atas (SMA). oleh

Karena itu guru bahasa Inggris yang telah mengikuti Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) diharapkan tetap memberikan dampak positif

yang dapat dirasakan siswa dan oleh semua komponen yang ada di

sekolah tempat mengajar. Tindak lanjut yang dapat dilakukan dalam

memperluas dampak dari kegiatan MGMP ini adala h dengan

membangun kerjasama antara guru mata pelajaran yang sama dan

disekolah yang sama dengan cara mengembangkan tea m tea ching.

2. Terhadap Instansi pemerintah yang terkait dengan pendidikan terutama

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi

dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota perlu terus meningkatkan korordinasi

mendorong keberlajutan kegiatan kegiatan yang mengarah pada peningkatan

kompetensi guru melalui pembuatan kebijakan yang memudahkan

terselenggaranya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

3. Bagi para pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) baik

tingkat propinsi maupun kabupaten, hasil penelitian ini sangat berguna

sebagai feed back guna mengetahui sejauh mana efektifitas dan efisiensi

kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang mereka

selenggarakan.

4. Secara teoritis hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang penjaminan mutu pendidikan dan program

(4)

141

ARIFIN, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetensi profesional guru di Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh

karena itu kepada pihak pihak yang terkait langsung dengan program

program pendidikan dan pelatihan dapat melihat kegiatan -

kegiatanyang diselenggarakan lewat organisasi atau wadah profesi

seperti MGMP merupakan upaya serius dan mandiri yang

menggambarkan inisiatif guru yang tinggi dalam melaksanakan tugas

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA.. Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok fullday pada umumnya

1. Terdapat perbedaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional antara pendidik bersertifikasi dengan pendidik non sertifikasi. Perbedaan ini dapat dijelaskan karena

Terdapat hubungan yang sedang antara kompetensi guru dengan nilai rata-rata UN IPA, efek yang diberikan dengan guru melakukan peningkatan dan pengembangan kompetensi yang

Penilaian pembelajaran seharusnya tidak hanya digunakan untuk menilai ketercapaian siswa terhadap kompetensi di jenjang tertentu, tetapi juga digunakan sebagai cermin bagi

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :survey: pada siswa kelas XII IPS di SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2014/2015..

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SMA NEGERI SEKABUPATEN BANDUNG BARAT..

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SMA NEGERI SEKABUPATEN BANDUNG BARAT..