Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel
1. Lokasi Peneltian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Kelurahan Gandasuli Kecamata Brebes,
Kabupaten Brebes dengan alamat jalan Kenangan, No. 52 perumahan Gandasuli,
Kelurahan Gandasuli, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Alasan penelitian di lokasi
tersebut berkenaan dengan rumusan masalah yang diteliti yaitu kediaman ketua Dewan
Kesenian Selaku Pencipta tari dan sebagai pusat informasi mengenai tari Topeng Sinok
kabuaten Brebes.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini diambil dari sekelompok objek dari populasi penelitian,
karena sampel merupakan kelompok kecil yang diamati. Pernyataan di atas dipertegas
oleh Arikunto (1997:117), bahwa:
sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti maka teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar atau banyak.
Sampel dalam penelitian ini yaitu Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes. alasan
peneliti mengambil sampel ini dikarenakan Tari Topeng Sinok tersebut merupakan
kesenian kreasi baru yang menjadi kesenian khas di Kabupaten Brebes serta memiliki
keunikan pada koreografi dan bentuk topengnya.
B. Desain Penelitian
1. Tahap Pra Pelaksanaan lapangan
a. Survei
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pembuatan proposal
d. Menentukan instrumen penelitian
2. Persiapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari lapangan dilakukan peneliti dimulai dari bulan Desember
2013 sampai dengan bulan Juni 2014.
b. Konsultasi dengan pembimbing
Pelaksanaan proses bimbingan dilakukan oleh peneliti guna memperoleh berbagai
wejangan tentang langkah apa saja yang harus dilakukan dalam proses penelitian.
Adapun pembimbing yang sebelumnya telah ditunjuk dan diberi wewenang oleh
fakultas untuk memberi arahan pada peneliti dari mulai persiapan, pelaksanaan
sampai batas waktu untuk memasuki sidang.
c. Pengolahan data
Pengolahan data adalah salah satu bentuk meneliti kembali catatan-catatan yang
diperoleh peneliti untuk mengetahui apakah data tentang tari Topeng Sinok dan
informasi yang didapat cukup baik untuk menjawab maslah yang diajukan. Data
yang dianggap mendukung kemudian dianalisis berdasarkan metode yang
digunakan oleh penulis sehingga memperoleh uraian yang peneliti harapkan.
Adapun pengolahan data yang dilakukan peneliti antara lain:
Mencari kesesuaian data yang didapat dengan literatur dan narasumber.
Menganalisa data berdasarkan temuan jawaban yang dipertanyakan dalam penelitian.
Memilih data sesuai dengan permasalahan penelitian. 3. Menyusun Laporan Penelitian
Laporan penelitian terdiri dari lima bab yang disusun dengan lengkap dan benar,
adapun penyusunan laporan penelitian tidak lepas dari proses bimbingan, baik dengan
pembimbing I maupun pembimbing II.
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang maslah dan rumusan masalah, maka metode yang
dipergunakan dalam menunjang terlaksananya penelitian ini adalah metode Deskriptif
Analisis. Metode ini dianggap sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti dan untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes
Jawa Tengah. Metode ini digunakan atas pertimbangan-pertimbangan bahwa masalah
yang diteliti adalah permasalahan yang ada sekarang, dengan cara mengumpulkan data,
menyusun, mengklarifikasikan dan menganalisisnya.
Data yang tersedia diterima apa adanya tanpa ditambah atau dikurangi sedikitpun.
Sudjana (1989:69) mendefinisikan metode dekskripsi sebagai berikut:
penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.
Menurut Surakhmad (1990:140) metode deskriptif yaitu :
1. Memusatkan perhatian pada pemecahan masalah-masalah yang ada sekarang maupun
pada masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disimpan, dijelaskan kemudian dianalisis (karena
metode ini sering disebut metode analisis).
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
deskriptif selain ditunjukan untuk mengetahui gejala-gejala yang terjadi dimasyarakat
sekarang, juga untuk mencapai tujuan penelitian deskriptif dari masalah yang diteliti.
Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut, dituangkan pula pada penelitian ini yakni
data yang diperoleh dikumpulkan dan disusun, dijelaskan dan dianalisis yang akhirnya
dapat menjawab persoalan atau rumusan masalah dalam penelitian Tari Topeng Sinok di
Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu
cara penelitian yang menggunakan observasi terhadap peristiwa dan kondisi dengan
mencari dan mengumpulkan data serta suatu cara untuk menyelesaikan suatu persoalan
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fakta-fakta yang ada di lapangan atau tempat penelitian. Alasan peneliti menggunakan
metode ini dilakukan agar memperoleh gambaran yang nantinya disusun secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai subjek yang diteliti.
D. Definisi Operasional
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari terjadinya kesalah
pahaman, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut :
Tari : Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan
waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan
memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan
sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Topeng : Topeng adalah benda dari kertas, kayu, plastik, kain, atau logam yang
dipakai menutup wajah seseorang.
Sinok : sinok atau nok adalah panggilan untuk perempuan yang belum menikah
atau panggilan dari yang lebih tua kepada yang lebih muda di daerah Jawa, khususnya
Brebes.
Tari topeng sinok : tari Topeng Sinok adalah tarian kreasi yang diciptakan oleh
Dewan Kesenian dan menjadi tarian khas Kabupaten Brebes. Tari topeng sinok
menceritakan perempuan Brebes yang pekerja keras dan sangat mencintai pekerjaannya
sebagai petani bawang merah. Kabupaten Brebes adalah suatu wilayah yang secara
demolografis berada di provinsi Jawa tengah, tempat lahirnya Tari topeng Sinok yang
diciptakan oleh Dewan Kesenian Brebes Kitarto dan Suparyanto.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpul data menurut Suryabrata (2008:52) adalah alat yang
digunakan untuk merekam, pada umumnya secara kuantitatif, keadaan dan aktivitas
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk
atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,
perangsangnya adalah pernyataan
(http://hartanto104.files.wordpress.com/2013/11/instrumen-penelitian.pdf).
Arikunto (2000:134) mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian adalah
instrumen alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan teknik penelitian langsung ke lapangan. Pedoman
observasi ini disusun ke dalam beberapa bagian yakni pedoman observasi untuk
meninjau atau mengamati langsung ke lokasi penelitian, observasi terus terang dan
tersamar serta observasi tidak terstruktur.Observasi terus terang dan tersamar serta
observasi tidak terstruktur. Observasi terus terang adalah peneliti menyatakan terus
terang kepada narasumber bahwa peneliti akan melakukan penelitian, sedangkan
observasi tersamar adalah tidak menyatakan secara terus terang bahwa peneliti sedang
melakukan peneliti sedang melakukan penelitian hal ini dilakukan agar peneliti dapat
mendapatkan data yang masih dirahasiakan. Kemudian observasi tak berstruktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi
hal ini terjadi jika peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang akan diamati.
Kegiatan observasi dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada
narasumber utama yang memahami tari Topeng Sinok, yaitu bapak Kitarto sebagai
pencipta tari Topeng Sinok serta narasumber pendukung yaitu ibu Artanti sebagai
pengajar tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes.
Peneliti melakukan observasi kepada para narasumber pada saat proses berlatih
tari Topeng Sinok berlangsung di kediaman ibu Artanti sebagai pusat tari Topeng Sinok
hidup dan berkembang. Selain di pusat keberadaan tari Topeng Sinok yaitu di
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kebudayaan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Oleh karena narasumber yang dipilih
adalah orang-orang yang sangat memahami tari Topeng Sinok maka proses observasi
yang dilakukan peneliti pun tidak mengalami hambatan yang berarti.
2. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi ini berupa foto dan video yang digunakan untuk
mendokumentasikan kegiatan wawancara dengan narasumber dan pada saat penelitian.
Hal ini dirasa penting oleh peneliti, karena jika peneliti hanya mencatat hasil penelitian
terkadang tidak semua dicatat, sehingga agar terindar dari hal tersebut maka peneliti
mengambil foto dan video.
Informasi yang diperoleh tersebut disimpan ke dalam bentuk rekaman audio
visual dan foto, dengan cara mengambil gambar dan merekam dari keseluruhan
gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana serta musik pengiring.
3. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan peneliti diantaranya :
a. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka. Dalam cara
ini peneliti langsung bertatap muka dengan pihak yang di wawancara seperti menemui
Koreografer atau pencipta tari Topeng Sinok yaitu bapak Kitarto selaku Dewan Kesenian
Kabupaten Brebes, ibu Artanti sebagai pelatih tari Topeng Sinok, bapak Lukman selaku
ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Brebes.
b. Wawancara tidak langsung. Wawancara yang dilakukan bukan secara tatap muka
melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh, misalnya melalui telepon, sms dan
sebagainya kepada koreografer tari Topeng Sinok, pelatih tari Topeng Sinok, ketua
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membutuhkan informasi namun keadaan tidak memungkinkan untuk bertemu secara
langsung maka dilakukanlah wawancara tidak langsung.
c. Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman atau
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Agar semua rumusan masalah dapat
terjawab maka peneliti membuat daftar pertanyaan agar wawancara lebih terfokus pada
permasalahan yang dibahas oleh peneliti yaitu seputar tari Topeng Sinok secara
keseluruhan.
d. Wawancara tidak berstanadar adalah wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan
pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Disini, peneliti
mencoba bertanya hal-hal lain di luar daftar pertanyaan namun masih berkaitan dengan
tari Topeng Sinok, hal ini dikarenakan pada saat wawancara peneliti merasa ada hal-hal
yang masih dipertanyakan namun tidak ada dalam daftar pertanyaan yang telah dibuat.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunaka dalam penelitian iniyaitu:
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, karena sebuah fakta akan
didapat melalui observasi. Observasi dilakukan agar peneliti mendapat data yang
faktual, cermat dan terperinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan
situasi sosial serta konteks dimana kegiatan itu terjadi. Observasi adalah pencatatan
fenomena-fenomena yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung
(Soeharto, 1987:117).
Observasi bertujuan untuk mengadakan pengamatan secara objektif tentang topik
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi ini dilakukan dengan studi pendahulan dan melalui teknik ini peneliti dapat
melihat, mengenal dan mengidentifikasi masalah yang diteliti.
Peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi sebanyak 10 kali kunjungan
selama 7 bulan. Penelitian ini difokuskam pada seluruh aspek berdasarkan rumusan
masalah yang ingin dicapai.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab atau
mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden atau
narasumber. Wawancara dilakukan langsung dengan orang yang dianggap menguasai
objek yang akan diteliti untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya. Untuk
memperoleh data sebagai bahan bukti dalam penelitian maka peneliti menggunakan
instrumen penelitian seperti pedoman wawancara.
Adapun beberapa orang yang dijadikan narasumber dalam wawancara ini di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Bapak Kitarto selaku sekertaris Dewan Kesenian dan pencipta tari Topeng
Sinok, mengenai koreografi, iringan musik tari topeng Sinok yang digunakan
beserta waditra yang digunakan. Kitarto adalah narasumber kunci pada
penelitian ini.
b. Bapak Lukman, S.Sn selaku ketua Dewan Kesenian serta team pencipta tari
Topeng Sinok, mengenai latar belakang terciptanya tari topeng Sinok.
c. Ibu Dra. Artanti Proborini, selaku Koordinator Tari Dewan Kesenian
Kabupaten Brebes serta pelatih tari Topeng Sinok, mengenai koreografi tari
topeng Sinok, rias serta busana yang digunakan oleh penari topeng Sinok.
Artanti adalah narasumber pendukung pada penelitian ini.
d. Bapak Wijanarto selaku sejarahwan Kabupaten Brebes mengenai sejarah dan
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perolehan data berdasarkan hasil, selanjutnya oleh peneliti diklasifikasikan
berdasarkan data mengenai latar belakang sejarah lahirnya tari topeng Sinok,
koreografi, struktur penyajian serta keunikan tari topeng Sinok di Kaqbupaten
Brebes.
3. Studi Kepustakaan
Studi Literatur (kepustakaan) yaitu suatu teknik memperluas wawasan terutama
teori dan analisis yang ada dalam literatur-literatur yang sesuai dengan tujuan
penelitian ( Sanipah Faisal, 1992;21). Studi literatur dimaksudkan untuk mencari dan
mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dengan cara menggali dari berbagai
sumber kepustakaan yang ada, berupa buku-buku, media informasi, majalah, dan
media bacaan lainnya.
Untuk memperoleh buku sumber atau literatur, peneliti mengunjungi
perpustakaan-perpustakaan yang ada di Bandung maupun di daerah, misalnya di
perpustakaan umum Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan jurusan
Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan STSI Bandung,
perpustakaan umum daerah Kabupaten Brebes. buku yang berhasil diperoleh peneliti
di antaranya buku tentang tari, buku topeng, buku yang berkaitan dengan tari Topeng,
buku yang berkaitan dengan koreografi serta sumber-sumber lain yang menunjang
dalam penelitian ini.
4. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebagainya” (Arikunto, 1997:236). Informasi yang diperoleh tersebut
disimpan ke dalam bentuk rekaman audio visual dan foto, dengan cara mengambil
gambar dan merekam dari keseluruhan gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana
Widia Nova Rizki Puspita,2014
TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggambarkan situasi sebenarnya baik dalam wawancara maupun pada saat
pengambilan gambar.
G. Analisis data
Dalam penilaian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada
umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada
pola yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis
(http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/analisisls-data-dalam-penelitian.html).
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa, analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif harus dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal yaitu bagaimana latar belakang tari Topeng Sinok,
bagaimana koreografi tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah, apa
keunikan tari Topeng Sinok, bagaimana busana dan rias pada tari Topeng Sinok.Oleh