1
KEJELASAN NILAI-NILAI (Value Clarification) MELALUI
PENGAMATAN FENOMENA PERILAKU HEWAN PADA PERKULIAHAN ETOLOGI
CLARITY VALUES (Value Clarification) THROUGH OBSERVATIONS PHENOMENON OF ANIMAL BEHAVIOR
LECTURES ON ETHOLOGY
Oleh: Sukarni Hidayati, Surachman, Atik Kurniawati Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA,UNY
E mail sukarni saleh@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ragam ekpesi perasaan mahasiswa setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video dan (2) ragam nilai – nilai yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berupaya mengungkap dan menganalisis suatu gejala secara alamiah, yaitu ragam respon dan potensi nilai-nilai yang muncul pada mahasiswa peserta perkuliahan Etologi setelah melihat fenomena perilaku hewan melalui prorgam video. Subyek pada penelitian ini adalah semua mahasiswa peserta perkuliahan etologi semester 4 tahun 2014. Instrumen yang digunakan meliputi Value Clarification Sheet dan program video Perilaku Hewan. Teknik analisis data menggunakan analisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ragam ekspresi perasaan mahasiswa yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video bervariasi. Ekspresi perasaan mahasiswa yang paling banyak muncul adalah takjub akan kebesaran Tuhan 19,3 %. (2) Ragam nilai–nilai (values) yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video bervariasi. Nilai (value) yang paling banyak muncul adalah kebersamaan dengan persentase 11,0 %. . Ragam dan urutan kemunculan pilihan Value terkait dengan topik yang dilihat.
2
Abstract
Clarity Values (Value Clarification) Through Observations Phenomenon Of Animal Behavior Lectures On Ethology
This study aims to determine: (1) Kind of feelings expresion of students after observing the phenomenon of animal behavior through video and (2) a variety of value appears after observing the phenomenon of animal behavior via video.
This research is descriptive research that seeks to uncover and analyze a natural phenomenon, namely the variety of responses and potential values that appear on the students participating in the course Ethology after seeing the phenomenon of animal behavior through prorgam video. Subjects in this study were all students participating in lectures ethology 4th semester of 2014. The instruments used include Value Clarification Sheet and Animal Behaviour video program. Data were analyzed using descriptive analysis.
The results showed that (1) a wide expression of the feelings of students who came after observing the phenomenon of animal behavior through video varies. Expression feeling appears most students are amazed at the greatness of God's 19.3%. (2) Variety values
(values) that appear after observing the phenomenon of animal behavior through video varies. Value (value) is the most widely appeared together with the percentage of 11.0%. , Variety and the order of appearance of Value option related to the topic being viewed.
Keywords: Value clarification, ethology
A. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan suatu upaya sadar dan sistematis untuk mengembangkan potensi peserta didik. Potensi yang dikembangkan menyangkut potensi kognitif, afektif, dan psikimotor melalui ilmu yang dipersoalkan Pengembangan aspek afektif dalam hal ini meliputi.pengembangan sikap dan nilai- nilai tersebut dapat melalui berbagai cara, termasuk didalamnya mengamatan intensif terhadap fenomen alam (Raths,Harmin and Simon). Mengetahui sikap dan nilai-nilai yang berkembang pada peserta didik merupakan suatu hal yang penting, karena
sikap dan nilai – nilai yang selanjutnya akan mencerminkan karakter orang tersebut (Raths, Harmin and Simon, 1978 : 38).Bagi guru Biologi Pengembangan nilai- nilai terutama kejujuran, obyektifitas, dan selalu ingin tahu perlu dikembangkanmelalui kegiatan pembelajaran yang profesional dan mengacu pada proses ilmiah (Nichols, J,1995:2)
2 baik secara proksimat maupun secara ultimat, Pengkajian proksimat dimaksudkan untuk menafsirkan fenomena perilaku hewan yang bersifat mekanistik, fisiologis, dan ontogenetis. Sedangkan pengkajian ultimat menafsirkan fenomena perilaku dalam sekala waktu evolusi.
Fenomena perilaku hewan merupakan ekpresi respon hewan terhadap lingkungan yang bersifat komplek. dan menakjubkan. Perilaku yang diekpresikan hewan sebagai suatu upaya bagi kelangsungan hidup hewan tersebut (Barnard, 2004: 14 ). Menurut Dethir & Stlellar (2006:56) terdapat berbagai pola adaptasi perilaku hewan terhadap lingkungannya mulai dari perilaku taksis pada protozoa, instingtif pada insekta dan pola learning dan reasoning pada Primata.pola perilaku tersebut selanjutnya dikatagorisasikan sebagai perilaku bawaan (Innate Behavior) dan Perlaku belajar (Learning Behavior).
Ekpresi perilaku yang bersifat bawaan ditandai dengan adanya pola yg ajek dan spesifik untuk species. Pola ini sangat komplek karena melibatkan stimilus yang spesifik dan menghasilkan respon yang spesifik pula. Pola innate sepenuhnya diatur oleh gen dan diturunkan secara herediter. Hewan dengan pola perilaku belajar mempunyai unggun gen yang potensial untu belajar. Perilaku ini sangat
adaptif dan diperoleh melalui pengalaman dan latihan.
Pengamatan fenomena perilaku hewan jika dilakukan secara langsung sangat sulit dan memerlukan waktu lama serta peluang yang khusus (Dawkins, 2007: 5). Agar fenomena perilaku dapat diamati dengan jelas diperlukan alat bantu pengamatan terutama alat perekam baik perekam suara maupun perekam gambar. Gambar yang diperoleh selanjutnya akan diolah dan dikatagorisasikan sehingnya tata urutan perilaku yang diekpresikan hewan nampak dengan jelas. Proses ini tentu saja dilakukan melalui penelitian yang sistematis oleh peneliti perilaku hewan.
3 hewan dilandasi oleh nilai- nilai tertentu, dan nilai- nilai apa saja yang potensial dapat terungkap setelah memperhatikan fenomena perilaku hewan, belum pernah diteliti. Informasi ini sangat diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan karakter.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diteliti adalah:
a. Apakah pengamatan fenomena perilaku hewan lewat program Video dapat menumbuhkan ekpresi positif pada mahasiswa peserta perkuliahan etologi ? b. Ragam nilai- nilai apa saja yang
terungkap dari mahasiswa setelah mengamati fenomena perilaku hewan lewat program video ?
c. Apakah ragam ekpresi perasaan dan ragam pilihan nilai- nilai berkaitan dengan fenomena pada topik perilaku hewan yangberbeda?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui:
a. Ragam ekpesi perasaan mahasiswa setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video.
b. Ragam nilai – nilai yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video. c. Kaitan antara ragam pilihan nilai-
nilai dengan topik yang dilihat.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi:
1. Pengelola program studi di jurusan Pendidikan Biologi untuk membuat suatu kebijakan dalam mengelola mahasiswa.
2. Dosen jurdik biologi dalam mengelola perkuliahan.
3. D osen etologi untuk revisi sistem perkuliahan.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif yang berupaya mengungkap dan menganalisis suatu gejala secara alamiah, yaitu ragam respon dan potensi nilai-nilai yang muncul pada mahasiswa peserta perkuliahan Etologi setelah melihat fenomena perilaku hewan melalui prorgam video
B. Subyek Penelitian
4 2014. Jumlah responden sebanyak 135 mahasiswa.
C. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian meliputi:
1. Pokok Bahasan yaitu perilaku komunikasi dan perilaku migrasi 2. Ragam respon mahasiswa dalam
bentuk ungkapan perasaan secara tertulis
3. Ragam pilihan Nilai – nilai (Values)
D. Instrumen Penelitian
1. Untuk mengungkap ragam perasaailaan digunakan instrumen yang memuat identits mahasiswa dan lembar ekpresi perasaan. Mahasiswa bebas menuliskan perasaannya setelah melihat fenomena perilaku hewan. Waktu yang dialokasikan untuk menuliskan perasaan ini selama 10 menit.
2. Untuk mengungkap ragam pilihan nilai –nilai ( Values) menggunakan Value Clarification Sheet yang dimodifikasi dari Value Activities yang dikembangkan oleh Louis E. Raths, 1978. Instrumen ini berisi tentang identitas mahasiswa dan
40 pilihan nilai- nilai. komunikasi ditayangkan video karya David Atten borough produksi BBC/ Animal Planet Production tahun 2008. Judul tayangannya adalah. “Taking to The Air”. Fenomena yang di tayangkan adalah komunikasi capung, komunikasi lebah dan komunikasi Cicada. Durasi tayangan 20 menit.
Untuk pokok bahasan Perilaku migrasi hewan ditayangkan video berjudul “Greatest Wildlife” Karya David Attenborough produksi BBC- Discovery Channels tahun 2004. Fenomena yang ditayangkan adalah perilaku migrasi kepiting merah, migrasi kupu – kupu, dan migrasi salmon. Durasi tayangan 22 menit.
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan perkuliahan meliputi perbanyakan instrumen, penelaahan silabus, dan pembuatan Lembar Kegiatan Mahasiswa.
5 induktif Umum. Secara umum sintaknya meliputi:
a. P resenting Example (Menyajikan fenomena) dalam tahap ini mahasiswa dihadapkan pada tayangan video yang telah disiapkan untuk perkuliahan. Mereka diminta untuk melihat fenomena perilaku yang nampak sesuai dengan pokok bahasan.
b. Closure : Mahasiswa melakukan analisis fenomena yang telah diamati secara berkelompok untuk melakukan katagorisasi dan menemukan pola- pola umum perilaku. Kegiatan ini dibantu dengan LKM (Lembar Kegiatan Mahasiswa).
c. Additional Example: pada fase ini dosen memberikan klarifikasi dan menambahkan dengan fenomena yang lain. 3. Khusus untu keperluam penelitian
pokok bahasan yang dipilih adalah Perilaku komunikasi hewan dan perilaku Migrasi hewan. Kedua pokok bahasan ini dipilih karena fenomenanya unik dan sangat spesifik. Waktu yang dialokasikan untuk kedua pokok bahasan ini
masing-masing 2 kali pertemuan (2 x 100 menit).
4. Pada pertemuan pertama, setelah apersepsi mahasiswa ditugasi untuk mengamati (melihat) fenomena perilaku melalui video. Untuk pokok bahasan Perilaku komunikasi ditayangkan video “Talking to The Air” yang antara lain memuat perilaku komnikasi capung, perilaku komunikasi lebah dan perilaku komunikasi Cicada. Durasi tayangan ini selama 20 menit.
5. Selama 30 menit berikutnya mahasiswa secara individu diminta untuk mengisi instrumen Value
Clarification dan
mengumpulkankan hasilnya.
6. Selanjutnya secara berkelompok mahasiswa melakukan analisis fenomena perilaku komunikasi dengan menggunakan LKM untuk melakukan katagorisasi dan menemukan pola umum perilaku komunikasi hewan.
7. Pada pertemuan berikutnya selama 100 menit mahasiswa menampilkan hasil kerja kelompok dan dosen melakukan klarifikasi.
6 “Greatest Wildlife” karya David Attenborough yang memuat fenomena perilaku migrasi hewan antara lainan perilaku migrasi kepiting merah, perilaku migrasi kupu- kupu dan perilaku migrasi salmon
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Data yang masuk dan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 113 orang untuk topik perilaku komunikasi dan121 untuk topik migrasi.
1. Ragam ekpresi Perasaan mahasiswa
Data yang dianalisis untuk mengetahui ragam ekpresi perasaan mahasiswabersumber dari 2 topik yaitu dari topik komunikasi senbanyak 113 datadan dari topik migrasi sebanyak 121 data. Jumlah data yang dianalisis untuk mengetahui ragam ekpresi perasaan sebanyak 234 data. Setelah mengamati fenomena perilaku hewan, baik fenomena perilaku komunikasi maupun fenomena perilaku migrasi, berbagai ragam perasaan
di ekpresikan secara tertulis, sebagai respon mahasiswa terhadap fenomena yang dilihatnya. Jumlah ekpresi perasaan yang di ungkapkan mahasiswa bervariasi antara 0-7 macam per individu. Ragam perasaan yang muncul sebanyak 711 macam, dan dikatagorikan menjadi 103 katagori mulai dari ungkapan Allah Maha Besar, terharu, lucu, unik, merasa kecil,termotivasi, dan lain-lain. Jika
di urutkan ragam perasaan yang
kebesaran Tuhan 137 19,30
2 Senang/bahagia 48 6,75
3
Kebersamaan/kasih
sayang/kekeluargaan 46 6,47
4 Penasaran/ingin tahu 42 5,91
5
Terharu/terenyuh/
kasihan/tersentuh 41 5,77
2 /mempesona
/mengesankan
7 Kerja keras 25 3,52
8
Semua yang diciptakan apapun itu
Catatan :Perasaan lain adalah ekpresi perasaan yang
jumlah
kemunculannya kecil
2. Ragam pilihan Nilai – Nilai (Value)
Dalam penelitian ini diungkap pula potensi nilai- nilai yang muncul pada mahasiswa setelah mengamati fenomena perilaku hewan lewat video. Pilihan nilai – mulai dari pilaihan nilai terbanyak sampai urutan kesepuluh disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Urutan kemunculan pilahan nilai
–nilai pada mahasiswa setelah melihat tayangan fenomena perilaku hewan melalui video
2
9 Kegigihan 20 3,3
10 Keteraturan 19 3,2
11 Nilai- nilai lain 151 25
Total 600 100
Catatan: Lain- lain adalah pilihan nilai- nilai yang
kemunculannya kecil
B. Pembahasan
Memperhatikan data pada Tabel 1, nambak ragam perasaan yang muncul sebagai respon mahasiswa terhadap fenomena perilaku hewan yang dilihatnya. Kemampuan merespon (respond) termasuk dalam domain afektif pada jenjang kedua. Bambang Subali (2012: 36) menyebutkan bahwa kemampuan merespon (responding) terdiri atas dua jenis kemampuan, yaitu persetujuan pada dirinya untuk sepenuhnya merespon dan kepuasan dalam respon. Jika seseorang telah mampu menunjukkan perasaannya terhadap sesuatu berarti orang tersebut dapat dikatakan mempunyai kemampuan merespon (responding).
Fenomena perilaku hewan yang dilihat dalam penelitian ini meliputi berbagai fenomena komunikasi hewan dan berbagai fenomena migrasi hewan. Kedua fenomena ini menunjukkan suatu yang spesifik pada setiap species serta adanya pola yang stereotype, namun tetap dapat ditemukan pola- pola yng sama (Barnard, 2004 :224).Munculnya ekpresi perasaan kagum akan kebesaran Tuhan sebagai frekuensi kemunculan terbanyak nampaknya dipicu oleh adanya pola- pola yang bersifat bawaan yang sangat
komplek yang sebelumnya belum pernah dilihat. Kesadaran akan adanya fenomena yang mengagumkan tersebut akan terekpresikan sebagai kekaguman terhadap Sang Pencipta. Namun demikian adanya kenyatan bahwa tidak semua mahasiswa merespon dengan ekpresi yang sama, hal ini membuktikan adanya variasi dalam karakteristik subyek belajar. Perasan yang terekpresi mulai dari kagum akan kebesaran Tuhan, terharu, tanggung jawab, kerja keras dan lain-lain merupakan ekpresi positif yang diungkapkan mahasiswa. Mengemukan sesuatu yang positif ini sejalan dengan 18 nilai- nilai dalam pendidikan karakter.
3 (value). Memperhatikan pendapat ini berarti pilihan nilai- nilai kebersamaan, ketuhanan dan kasih sayang setelah mahasiswa mengamati fenomena perilaku komunikasi dan perilaku migrasi berarti mereka menyadari adanya suatu “pesan moral”dari fenomena tersebut. Pesan moral yang dimaksud adalah adanya fenomena komunikasi menggunakan gerak
pada lebah pemandu untuk
memberitahukan arah, jumlah dan jenis
nektar yang diperolehnya
(Barnard,2004:240 ). Fenomena ini dapat diterjemahkan sebagai kebersamaan dan tanggung jawab.Fenomena lain yang dapat dimaknakan sebagai kebersamaan, ketuhanan,kasih sayang dan tanggung jawab pada peristiwa migrasi adalah fenomena pulang dan perginya sekelompok hewan dari suatu wiiayah ke wilayah yang lain secara bersama- sama. Pada peristiwa migrasi waktu, tujuan,arah perjalanan harus tepat dan harus diikuti oleh semua anggota kelompok. Individu yangmenyimpang dari ketentuan ini akan
dimangsa oleh pemangsanya
(Barnard,2004:350). Fenomena ini ditunjukkan dalam video pada perilaku migrasi kepiting merah, Kupu-kupu Monarch dan migrasi salmon.
Nilai- nilia merupakan suatu yang dipilih secara bebas dari berbagai alternatif pilihan (Raths, Harmin and Simon (1966 :
42), oleh karenanya variasi ragam pilihan nilai- nilai bersifat individual.
4 jika nilai nasionalisme tidak muncul melalui cara pembelajaran ini berarti harus ada variasi cara mengajar agar semua nilai- nilai mahasiswa dapat teridentifikasi.
Memperhatikan data pada Tabel 3 dan Tabel 4 nampak danya pebedaan urutan kemunculan nilai- nilai pada mahasiswa. Nilai- nilai Kebersamaan,kerja keras, kegigihan, tanggung jawab dan kreatif muncul pada kedua topik walaupun urutannya berbeda. Untuk membahas mengapa pilihan nilai tersebut muncul nampaknya perlu dirinci tata urutan perilaku komunikasi dan perilaku migrasi yang telah dilihat dalam tayangan. Dalam hal ini contoh yang diambil adalah perilaku komunikasi perkawinan capung dan perilaku migrasi kepiting merah.
Perilaku komunikasimerupakan suatu perilaku yang spesific untuk species. Perilaku ini ditunjukkan dengan adanya pesan yang disampaikan oleh individu atau kelompok individu dan direspon oleh penerimanya dengan respon yang khas (Matthews &Matthews 2010 : 175) Banyak cara komunikasi pada hewan, salah satunya menggunakan gerakan (Matthews &Matthews 2010 : 182)
. Ritual perkawinan capung dimulai saat capung jantan dan betina menuju perairan sungai untuk menemukan teritori. Capung mengelilingi wilayah tersebut dengan cara terbang. Capung betina akan memberikan sign stimuli
5 Tata urutan perilaku migrasi kepiting merah dimulai pada bulan November saat turun pertama kali di kawasan pulau Krismas.Kepiting jantan yang pertama kali keluar, berjalan bersama- sama menuju pantai dengan jarak puluhan Km. Jumlah kepiting jantan yang melakukan perjalanan ribuan ekor. Lintasan yang dilaluinya cukup berbahaya karena harus melewati jalan raya.Setelah tiba di pantai semua kepiting jantan akan menuju kelaut untuk minum. Selanjutnya ia akan menggali lobang di tepi pantai menanti betina.
Betina yang masak kelamun akan melalukan migrasi pula seperti kepiting jantan. Dalam jumlah ribuan ekor mereka harus berjalan menuju pantai dengan lintasan yang sama dengan kepiting jantan, Setibanya di tepi pantai, mereka akan memasuki lobang yang dibuat oleh kepiting jantan karena adanya stimulus yang berupa tarian.Setelah kopulasi kepiting jantan akan kembali ke perairan darat, sedang betina akan tetap di lobang yang dibuat kepiting jantan.
Kepiting betina akan bersama- sama keluar ke pantai saat tengah malam ketika terjadi pasang tertinggi. Gelombang pasang akan membantu kepiting untuk melepaskan telur yang sudah dibuahi.Setelah semua telur dilepaskan, induk kepiting akan kembali ke perairan darat, dengan jarak dan jalur yang sama.
Anak yang telah lahir selanjutnya akan melakukan migrasi pula ke perairan darat (attenborgh, tanpa tahun : Video )
Fenomena migrasi, salmon, kepiting merah dan kupu-kupu mengikuti alur dan arah perjalanan yang jauh dan berbahaya. Agar peristiwa migrasi ini terjadi menurut Barnard (2004 :203) harus memiliki irama biologi (bioritme yang selaras dengan perubahan lingkungan, serta memiliki indera khusus yang mampu mendeteksi tanda tanda lingkungan dan perubahannya. Fenomena yang tampak sangat nyata pada peristiwa migrasi adalah kebersamaan, kedisiplinan dan tanggung jawab. Nampaknya pilihan nilai- nilai kebersamaan dan tanggung jawab lebih mudah untuk diterima, direspon dan diambil nilai- nilai moralnya.
6 jumlahnya ribuan ekor. Kepiting merah harus sampai ke tepi pantai tempat melepaskan telurnya pada malam hari disaat terjadi pasang tertinggi, sebabj ika tidak maka hewan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk menetaskan telurnya. Fenomena ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan mekanisme fisiologis saja, tetapi melibatkan sistem pengaturan yang lebih rumit. Inilah yang barangkali menimbulkan nilai- nilai ketuhanan pada topk migrasi.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ragam ekspresi perasaan mahasiswa yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video bermacam macam, mulai dari kagum terhadap kebesaran Tuhan, terharu, senang, merasa kecil, heran Dan lain- lain Ekspresi perasaan mahasiswa yang paling banyak muncul adalah takjub akan kebesaran Tuhan 19,3 %.
2. Ragam nilai–nilai (values) yang muncul setelah mengamati fenomena perilaku hewan melalui video bervariasi. Nilai (value) yang paling banyak muncul adalah kebersamaan dengan persentase 11,0 %.
3. Ragam pilihan nilai- nilai (value)
terkait dengan fenomena perilaku yang dilihat.
B. SARAN
1. Memperlihatkan fenomena perilaku hewan melalui program video harus tetap menjadi salah satu strategi perkuliahan etologi, karena potensial untuk mengembangkan sikap dan nilai- nilai.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih intensif untuk menemukan fenomena perilaku apa saja yang memberi peluang munculnya sikap dan nilai- nilai pada mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Atten borough ,David 2008 Taking to The Air”. VideoAnimal Planet. BBC
_______________ 2004“Greatest Wildlife Video Discovery Channels, BBC
Bambang Subali. 2012. P rinsip Asesmen dan Evaluasi P embelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
Barnard, Chris. 2004. Animal Behaviour; Mechanism, Development, F unction and Evolution. London: Peardon Education Limited.
Carin, Arthur A & Sund Robert,B 1989. Teaching Science Through
Discovery
7 Dawkins, Marian S. 2007. Observing
Animal Behaviour; Design and Analysis of Quantitative Data. New
York: Oxford University Press. Dethir, V.G, E. Stellar. 2006. Animal Behavior. New Jersey: Pritice-Hall.INC. Dettmer, P. (2006). New Blooms in
Established Fields: Four Domains of Learning and Doing [Versi elektronik]. Roeper Review, 28, 2, 70-78.
Louis E. Raths, Merrill Harmin, & Sidney B. Simon. 1977. Values and Teaching. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing Co. Matthews, Robert W &Matthews Janice R
.2010 Insect Behavior . (2nd ed) Springer, London
Nichols,James.R,(2005)Values & Biology Education. The American Biology Teachers Journals Vol 57 May 2005
Raths, L.E.,. Harmin, M., & Simon, S.B. 1978. Values and Teaching (2nd ed.). Columbus: Charles E. Merrill.
Scott, Graham. 2005. Essential Animal Behavior. Oxford: Blakwell Publishing.
Tinbergen, Niko. 1970. Animal Behaviour. Nederland: Time Life International. Wilsdon, Christina. 2009. Animal
Behavior: Animal Defenses. New York: Chelsea House Publ.
Puskur Depdiknas. 2010. Bahan P elatihan P enguatan Metodologi
P embelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Diunduh pada tanggal 5 Nopember
2014 dari